Anda di halaman 1dari 3

Review Deconstructing Reality and Putting it Back Together di Dalam Film “The Last

Samurai” (2003)

Dekonstruksi (Deconstructing) adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut


cara membaca sebuah teks (sastra maupun filsafat) yang berdasarkan pada pola pandangan
filsafat Jacques Derrida. Dekonstruksi (dalam bahasa Perancis, dèconstruire) berarti
membongkar mesin, akan tetapi membongkar untuk dipasang kembali [Lubis, 2014:34].
Dapat disimpulkan dengan bahasa yang sederhana bahwa dekonstruksi yaitu mengubah
sesuatu yang sudah ada untuk membuat kembali sesuatu yang baru dengan cara yang baru
dan berbeda untuk membangun cerita yang dapat diterima secara normal dan alamiah tanpa
menghilangkan makna aslinya. Dekonstruksi juga dapat ditemukan dalam film, salah satunya
adalah film “The Last Samurai” yang mengalami Deconstructing Reality yaitu pada jalan
cerita, tokoh dan konflik dalam cerita film.

Dalam film “The Last Samurai”, diceritakan pemberontakan (pemberontakan


satsuma) yang dilakukan oleh para samurai yang marah akan modernisasi yang terjadi di
Jepang dan menampilkan tokoh Amerika yang bergabung dan menjadi pahlawan dalam
cerita. Jika dilihat dari sisi sejarahnya, pemberontakan Satsuma terjadi karena masalah
ekonomi, tetapi dalam film “The Last Samurai”, pemberontakan sepenuhnya disebabkan oleh
kaum samurai tidak menerima adanya modernisasi dari bangsa Amerika karena dapat
membuat lunturnya budaya dan tradisi asli yang ada di Jepang.

Film “The Last Samurai” juga mendekonstruksi tokoh Capt. Nathan Algren yang
terlibat dalam pemberontakan Satsuma (1877) sehubungan dengan modernisasi dari restorasi
Meiji. Dari kacamata sejarah, tokoh Capt. Nathan Algren merupakan tokoh fiksi karena tidak
ada orang Amerika yang tercatat terlibat dalam pemberontakan Satsuma, hanya ada 1 perwira
Amerika yang disebutkan hadir di akhir pemberontakan sebagai saksi, tapi tidak ikut serta
dalam peperangan. Selain itu, sejarah menyebutkan kalau 10 tahun sebelumnya ada banyak
perwira Perancis yang didatangkan ke Jepang untuk melatih prajurit Keshogunan. Karakter
Katsumoto juga fiksi tetapi tokoh tersebut memiliki kemiripan dengan seorang tokoh nyata
bernama Saigo Takamori yang adalah seorang tokoh penting dalam pemberontakan Satsuma.
Saigo Takamori beranggapan bahwa kasta samurai masih dibutuhkan oleh negara dan sudah
bersumbangsih besar dalam perang. Walaupun berstatus sebagai pejabat tinggi, namun
akhirnya Saigo mau menerima posisi sebagai pemimpin para samurai pemberontak sesuai
dengan karakter Katsumoto dalam film, hanya saja gambaran tokoh dan jalannya peperangan
sangat berbeda dengan film. Perbedaan tersebut terletak dari kostum yang digunakan oleh
tokoh Katsumoto dalam film “The Last Samurai” yang memakai baju tradisional Jepang dan
selalu menggunakan samurai sebagai senjatanya, sementara Saigo Takamori memakai
pakaian Barat dan senapan dalam pemberontakan tersebut, Katana hanya sebagai pilihan
terakhir ketika mereka telah kehabisan peluru.

Dari hasil analisa dalam dekonstruksi realita yang telah dijelaskan dalam review film
“The Last Samurai”, maka film ini termasuk ke dalam film fiksi yang terinspirasi oleh sejarah
Jepang. Produser film membuat film ini begitu berkesan dengan Putting it Back Together
sejarah dan fiksi yang mengangkat sejarah tentang loyalitas para samurai. Penerapan
dekonstruksi yang berasal dari sejarah dikemas dengan tokoh, latar tempat, cerita bersama
sejarah menjadi sebuah ide segar bahwa ada samurai yang nekat melawan tentara bersenjata
api. Hal jauh lebih menarik dan mudah dipasarkan kepada penonton, ditambah lagi adanya
tokoh Capt. Nathan Algren yang menjadi simbol bahwa film tersebut adalah produksi
Hollywood yang menonjolkan Pria Amerika menjadi tokoh utama dan menjadi pahlawan
dalam cerita tersebut. Tetapi film tersebut tidak mengangkat secara detail bagaimana
sebenarnya seorang samurai yaitu kurang menampilkan teknik pertarungan para samurai
yang sebenarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Abd. Ghofur. ANALISIS DEKONSTRUKSI TOKOH TAKESHI DAN


MITSUSABURO DALAM NOVEL SILENT CRY KARYA KENZABURO
OE PERSPEKTIF JACQUES DERRIDA. Diakses dari:
http://ejournal.stainpamekasan.ac.id/index.php/nuansa/article/download/
769/686 pada tanggal 16 September 2020.
Halim, Syaiful. (2017). Dekonstruksi Mitos Film Dokumenter The Look Of Silence
(Senyap) Karya Joshua Oppenheimer. Diakses dari:
https://www.researchgate.net/publication/319524087_Dekonstruksi_Mitos_Fil
m_Dokumenter_The_Look_Of_Silence_Senyap_Karya_Joshua_Oppenheimer
. Pada tanggal 16 September 2020.
NANOPDF.com. (2018). 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
MASALAH Sejarah. NANOPDF Inc. Diakses dari:
https://nanopdf.com/download/1-bab-i-pendahuluan-a-latar-belakang-
masalah-sejarah_pdf pada tanggal 16 September 2020.
Prawirodigdo, Bayu Hastinoto. 2017. Representasi Bangsa Amerika dan Bangsa
Jepang dalam Film The Last Samurai. Diakses dari:
https://docplayer.info/29644214-Representasi-bangsa-amerika-dan-bangsa-
jepang-dalam-film-the-last-samurai.html pada tanggal 16 September 2020.

Anda mungkin juga menyukai