Samurai” (2003)
Film “The Last Samurai” juga mendekonstruksi tokoh Capt. Nathan Algren yang
terlibat dalam pemberontakan Satsuma (1877) sehubungan dengan modernisasi dari restorasi
Meiji. Dari kacamata sejarah, tokoh Capt. Nathan Algren merupakan tokoh fiksi karena tidak
ada orang Amerika yang tercatat terlibat dalam pemberontakan Satsuma, hanya ada 1 perwira
Amerika yang disebutkan hadir di akhir pemberontakan sebagai saksi, tapi tidak ikut serta
dalam peperangan. Selain itu, sejarah menyebutkan kalau 10 tahun sebelumnya ada banyak
perwira Perancis yang didatangkan ke Jepang untuk melatih prajurit Keshogunan. Karakter
Katsumoto juga fiksi tetapi tokoh tersebut memiliki kemiripan dengan seorang tokoh nyata
bernama Saigo Takamori yang adalah seorang tokoh penting dalam pemberontakan Satsuma.
Saigo Takamori beranggapan bahwa kasta samurai masih dibutuhkan oleh negara dan sudah
bersumbangsih besar dalam perang. Walaupun berstatus sebagai pejabat tinggi, namun
akhirnya Saigo mau menerima posisi sebagai pemimpin para samurai pemberontak sesuai
dengan karakter Katsumoto dalam film, hanya saja gambaran tokoh dan jalannya peperangan
sangat berbeda dengan film. Perbedaan tersebut terletak dari kostum yang digunakan oleh
tokoh Katsumoto dalam film “The Last Samurai” yang memakai baju tradisional Jepang dan
selalu menggunakan samurai sebagai senjatanya, sementara Saigo Takamori memakai
pakaian Barat dan senapan dalam pemberontakan tersebut, Katana hanya sebagai pilihan
terakhir ketika mereka telah kehabisan peluru.
Dari hasil analisa dalam dekonstruksi realita yang telah dijelaskan dalam review film
“The Last Samurai”, maka film ini termasuk ke dalam film fiksi yang terinspirasi oleh sejarah
Jepang. Produser film membuat film ini begitu berkesan dengan Putting it Back Together
sejarah dan fiksi yang mengangkat sejarah tentang loyalitas para samurai. Penerapan
dekonstruksi yang berasal dari sejarah dikemas dengan tokoh, latar tempat, cerita bersama
sejarah menjadi sebuah ide segar bahwa ada samurai yang nekat melawan tentara bersenjata
api. Hal jauh lebih menarik dan mudah dipasarkan kepada penonton, ditambah lagi adanya
tokoh Capt. Nathan Algren yang menjadi simbol bahwa film tersebut adalah produksi
Hollywood yang menonjolkan Pria Amerika menjadi tokoh utama dan menjadi pahlawan
dalam cerita tersebut. Tetapi film tersebut tidak mengangkat secara detail bagaimana
sebenarnya seorang samurai yaitu kurang menampilkan teknik pertarungan para samurai
yang sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA