Hecting PDF
Hecting PDF
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pendahuluan
Prosedur bedah sering kali mengakibatkan terbentuknya luka akibat tindakan
insisi yang memerlukan penjahitan luka. Dalam melakukan sebuah tindakan
penjahitan luka, sangatlah diperlukan pengetahuan dan keterampilan mengenai
pemilihan dan karakteristik dari benang jahit operasi dan teknik yang akan
digunakan.
yang
Penjahitan
tidak
tepat
luka
tidak
hanya
mengakibatkan
penyembuhan luka
proses
yang
infeksi
tertunda,
mengakibatkan
dan
komplikasi
lainnya.
2.2
pada
Penjahitan
Rongga
Luka
Mulut
Dalam melakukan tindakan penjahitan, terdapat beberapa alat dan bahan yang
dibutuhkan. Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan tindakan
penjahitan luka adalah sebagai berikut.
Gunting benang biasanya memiliki dua buah ring sebagai tempat masuknya
jari. Cara memegang gunting benang sama dengan cara memegang needle holder.
Gunting benang yang paling banyak digunakan adalah Dean scissors. Dean scissor
memiliki pisau yang bergerigi yang mengakibatkan pengguntingan benang menjadi
lebih mudah.8,9
b)
c)
tidak dimodifikasi.14 Pada umumnya, benang absorbable memiliki waktu 70-90 hari
untuk diserap tubuh.22
Benang non-absorbable adalah jenis benang yang tidak dapat dicerna oleh
enzim maupun dihidrolisis oleh tubuh.3 Benang jenis non-absorbable dapat pula
dibagi atas alami dan sintetik.14 Benang non-absorbable yang terbuat dari bahan
alami adalah silk, linen, dan cotton. Jenis benang non-absorbable yang terbuat dari
bahan sintetik adalah nylon, polypropylene, braided polyester, dan polybutester. Jenis
benang non-absorbable yang paling sering digunakan dalam bidang kedokteran gigi
adalah silk dengan ukuran 4-0 dan 3-0.9,11,15,23 Benang silk terbuat dari pintalan
filamen protein alami oleh ulat sutra. Benang silk mudah dipakai dan disimpul serta
relatif murah. Namun, benang jenis ini harus segera dibuka pada minggu pertama
setelah dipasang karena memiliki potensi untuk menyebabkan inflamasi dan infeksi
akibat sifatnya yang mudah mengalami penumpukan akumulasi plak serta dapat
menyebabkan bakteri masuk kedalam luka.15,24
insersidan memiliki resiko lebih besar dalam meninggalkan bekas jahitan yang
membentuk seperti jalur kereta api (rail-road scar).14
benang yang pendek. Kemudian, bagian tersebut ditarik sepanjang benang yang
panjang dengan melewati tangan, sehingga kedua bagian benang tersebut terletak
saling menyilang dari garis jahitan. Selanjutnya, needle holder diputar kembali
berlawanan jarum jam sebanyak satu kali mengitari benang yang panjang tadi,
kemudian ujung needle holder menggengam ujung benang pendek untuk dilewatkan
pada lubang dan akhirnya benang tersimpul dengan sempurna.14
terbentuk, jaringan granulasi akan menjadi berwarna merah terang. Proses ini terjadi
pada hari ke 3 setelah luka terbentuk.22,27,28
Kontraksi luka juga terjadi dalam fase ini. Kontraksi luka adalah sebuah
proses dimana terjadi penarikan tepi luka secara bersamaan untuk menutup luka.
Luka bedah yang mengalami penyembuhan luka primer memiliki respon kontraksi
luka yang minimum. Hal ini mengakibatkan pembentukan jaringan parut atau skar
yang minimum sehingga menghasilkan estetis yang lebih baik.22,27
c. Fase Remodeling
Pada fase ini jumlah substansial dari serat kolagen yang terdeposisi akan
dieliminasi dan digantikan oleh fibril-fibril baru untuk memungkinkan terjadinya
peningkatan tensile strength jaringan. Fase ini dinyatakan berakhir apabila seluruh
tanda peradangan telah hilang. Selama proses ini dihasilkan jaringan parut yang
pucat, tipis, dan lemas serta mudah digerakkan dari dasar. Terlihat pengerutan
maksimal pada luka. Pada akhir fase ini, perupaan luka kulit mampu menahan
regangan kira kira 80% kemampuan kulit normal. Hal ini tercapai kira kira 3-6
bulan setelah penyembuhan.22,27
yang menghilangkan debris sel dan material benang jahit dari tepi jaringan yang
berhadapan dengan benang jahit.17
Gambar 13. Reaksi biologis jaringan terhadap benang jahit absorbable jenis
catgut. a).10 hari setelah penjahitan, belum terdapat reaksi. b). 42 hari setelah
penjahitan, terjadi fragmentasi benang jahit dengan reaksi monositik. c). 1 tahun,
terlihat adanya sel sisa yang berwarna kecoklatan.30
2.5 Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang
melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
pancaindera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan
peraba. Tetapi sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam
membentuk tindakan seseorang (overt behavior).31,32
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam
tingkatan sebagai berikut.31,32
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai pengingat akan suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Oleh karena itu, tahu merupakan tingkat pengetahuan yang
paling rendah.
b. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi
tersebut secara benar.
c. Aplikasi (Application)
Aplikasi merupakan suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur
organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Sintesis (Synthetic)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang
baru. Dengan kata lain, sintesis adalah kemampuan untuk menyusun
formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian
tersebut didasar pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau
menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
Baik
b.
Cukup
c.
Penjahitan Luka
Alat yang
Digunakan
Bahan yang
Digunakan
Simple Interrupted
Suture
Simple Continuous
Suture
Benang
Jarum
jahit
Locking Continuous
Suture
Vertical Mattress
Suture
NonAbsorbable
Absorbable
Horizontal
Mattress Suture
Subcuticular Suture
Figure-of-eight
Suture
Pengetahuan
Pengetahuan
tentang
Penjahitan
Luka
Bahan
Teknik