Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

HIDROGEOLOGI

LITOLOGI BATUAN AKUIFER

OLEH
JUDEFRIAN
03111002086

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA
2013

Litologi adalah penyusun secara fisik meliputi komposisi mineral, ukuran butir dan
kemas dari endapan-endapan atau batuan yang membentuk sistem geologi. Sedangkan
menurut Bates dan Jackson (1985), mengartikan litologi menjadi dua, yaitu:

Litologi adalah deskripsi batuan pada singkapan berdasarkan karakteristiknya, seperti:

warna, komposisi mineral dan ukuran butir sinonim dengan Petrografi.


Litologi adalah karakteristik fisik dari batuan.

Sistem akuifer erat hubungannya dengan litologi yang terdapat di daerah tersebut.
Karena litologi merupakan salah satu faktor penentu dalam keberadaan akuifer. Litologi atau
penyusun batuan dari lapisan akuifer di Indonesia yang penting adalah:
1. Endapan aluvial
Merupakan endapan hasil rombakan dari batuan yang telah ada. Endapan ini terdiri
dari bahan-bahan lepas seperti pasir dan kerikil. Air bawah tanah pada endapan ini
mengisi ruang antar butir. Endapan ini tersebar di daerah dataran.
2. Endapan vulkanik muda
Merupakan endapan hasil kegiatan gunung berapi, yang terdiri dari bahan-bahan lepas
maupun padu. Air bawah tanah pada endapan ini menempati baik ruang antar butir
pada material lepas maupun mengisi rekahan/rongga batuan padu. Endapan ini
tersebar di sekitar wilayah gunung berapi.
3. Batu gamping
Merupakan endapan laut yang mengandung karbonat, yang karena proses geologis
diangkat ke permukaan. Air bawah tanah di sini mengisi terbatas pada rekahan,
rongga, maupun saluran hasil pelarutan. Endapan ini tersebar di tempat-tempat yang
dahulu berwujud lautan. Karena proses geologis, fisik, dan kimia, di beberapa daerah
sebaran endapan batuan ini membentuk suatu morfologi khas, yang disebut karts.
Contoh litologi yang terdapat di daerah Indonesia yang menentukan adanya aquifer

Sumber : BLH Kota Tangerang Selatan


Gambar 1. Peta Hidrogeologi Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten

Berdasarkan peta hidrogeologi Kota Tangerang Selatan mandala airtanah dapat


dikelompokkan menjadi dua mandala berdasarkan faktor-faktor yang berpengaruh seperti
yang telah disebutkan di atas, yaitu mandala airtanah perbukitan bergelombang lemah dimana
litologi penyusunan dari mandala airtanah perbukitan bergelombang lemah terdiri endapan
tersier dan endapan kuarter. Endapan tersier berupa batu lempung, tufa dan sisipan batu
gamping. Endapan kuarter terdiri dari batuan volkanik muda dan batuan volkanik tua terdiri
dari breksi, lahar, tufa batu apung di daerah landai.
Akuifer pada satuan mandala ini umumnya dikelompokkan dalam akuifer
produktifitas rendah terutama pada daerah-daerah dengan lereng tajam yang merupakan
pencerminan tingkat kelulusan batuan yang rendah, sehingga aliran permukaan semakin
menonjol dibandingkan dengan tingkat peresapannya. Tata guna lahan di mandala ini berupa
ladang, belukar, sawah, pemukiman, kebun karet.
Sedangkan yang kedua yaitu mandala airtanah dataran dimana litologi penyusun
satuan mandala airtanah dataran adalah adalah material bersifat lepas berupa endapan aluvial
pantai dan rawa topografinya berupa dataran pantai yang tersusun oleh material, pasir, lanau,
lempung dan lumpur.

Anda mungkin juga menyukai