suatu ide dalam rangka perang posisi ditingkat lokal, nasional, maupun
internasional dengan menyandarkan pada gerakan ekonomi politik
berbasiskan emansipasi massa. Semua hal tersebut ditujukan bagi
terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sangat gegabah dan serampangan apabila menyebut FPPI sebagai
gerakan perusak moral, cikal bakal PKI dan ISIS. Apalagi jika yang
melakukan hal demikian mempunyai latar belakang intelektual mumpuni
dan hidup dalam ruang akademis, ruang dimana kritisisme dibangun.
Parahnya lagi, kesimpulan yang diambil tidak didasarkan pada fakta
objektif, namun hanya tembung jare (kata seseorang). Meminta maaf
secara terbuka, mencabut pernyataan negatif tentang FPPI, dan
mengembalikan ruang berkespresi FPPI Polewali Mandar di kampus
Unasman kiranya bisa menjadi bentuk pertanggungjawaban rasional bagi
Rektor Unasman. Tanpa melakukan hal tersebut, sesungguhnya Unasman
tengah mencederai asas tri dharma perguruan tinggi dan menyatakan diri
sebagai kampus yang totaliter. Bukankah iklim totaliter menjadi iklim
pendukung tumbuhnya suburnya fasisme?