Anda di halaman 1dari 72

HALAMAN PENGESAHAN

KARYA ILMIAH BERJUDUL


PENERAPAN MODEL SOMATIC, AUDIO, VISUAL, INTECTUAL (SAVI)
GUNA MENINGKATKAN MOTIVASI PRESTASI BELAJAR IPA PADA
SISWA KELAS VIII A MTs NEGERI 1 BOJONEGORO SEMESTER GANJIL
TAHUN 2009/2010

OLEH

ANIM MUALIFAH, S.Pd.


NIP. 19680907 199403 2 003
Disajikan untuk Memperoleh Angka Kredit
Guna Kenaikan Pangkat dari IV/ a ke IV / b telah disyahkan dan disetujui
Oleh:

Bojonegoro, 12 Nopember 2009


Kepala MTs Negeri 1 Bojonegoro

Drs. KASNAN WIJAYA, MM


NIP. 19620727 198603 1 005

PERPUSTAKAAN MTS NEGERI 1 BOJONEGORO


Jl. Monginsidi No.156 Telp. 0353-881773, Bojonegoro

SURAT KETERANGAN
Nomor : 8/XI/Perpus/MTsN 1 BJN/2009
Pengelola perpustakaan MTs Negeri 1 Bojonegoro menerangkan dengan
sebenarnya bahwa Guru tersebut di bawah ini :
ANIM MUALIFAH, S.Pd.

Nama

NIP

: 19680907 199403 2 003

Pangkat / Golongan

: Pembina, IV/a

Jabatan

: Guru Pembina

Unit Kerja

: MTs NEGERI 1 BOJONEGORO

Telah mendokumentasikan pada perpustakaan hasil penelitian tindakan kelas


(Classroom action research) dengan judul PENERAPAN MODEL SOMATIC,
AUDIO,

VISUAL,

INTECTUAL

(SAVI)

GUNA

MENINGKATKAN

MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII A


MTS NEGERI 1 BOJONEGORO SEMESTER GANJIL TAHUN 2009/2010
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Mengetahui,
Kepala MTs N 1 Bojonegoro

Bojonegoro, 12 Nopember 2009


Penanggung jawab Perpustakaan

Drs. Kasnan Wijaya, MM


NIP. 19620727 198603 1 005

Dra. Ria Irawati


NIP. 19660822 200701 2 018

KATA PENGANTAR
Seluruh puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan karya
tulis ilmiah ini dapat terselesaikan pada waktunya.
Karya tulis ilmiah yang berjudul Penerapan Model Somatic, Audio, Visual,
Intectual (SAVI) Guna Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar IPA Pada
Siswa Kelas VIII A MTs Negeri 1 Bojonegoro Semester Ganjil Tahun 2009/2010
disusun untuk memenuhi persyaratan kenaikan golongan profesi guru dari IVa ke
IVb.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada:
1. Kepala MTs N 1 Bojonegoro yan telah memberikan sarana dan prasarana
dalam pelaksanaan Penelitian.
2. Rekan-rekan Guru Yang memambantu dalam pelaksanaan penelitian dari awal
hingga akhir.
3. Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selesai.
Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangan peneliti
harapkan demi kesempurnaan penelitian ini dan demi penelitian yang akan datang.

Bojonegoro, 12 Nopember 2009

Penulis

ABSTRAKS

Kata kunci: IPA, model Somatic, Audio, Visual, Intectual (SAVI)

Metode mengajar yang guru gunakan dalam setiap kali pertemuan kelas
bukanlah asa pakai, tetapi setelah melalui seleksi. Sebab kegiatan belajar
mengajar bukanlah semata persoalan menceritakan . belajar bukanlah konsekuensi
otomatis dari perenungan informasi ke dalam benak siswa. Belajar memerlukan
keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dan pemeragaan semata
tidak akan membuahkan hasil belajar yang langgeng. Yang bisa membuahkan
hasil belajar yang langgeng hanyalah kegiatan beajar aktif.
Penelitian
ini berdasarkan permasalahan (a)Apakah pembelajaran
kooperatif model Somatic, Audio, Visual, Intectual (SAVI) dapat meningkatkan
prestasi belajar Mata Pelajaran IPA? (b) Bagaimanakah pengaruh strategi
pembelajaran Kooperatif model Somatic, Audio, Visual, Intectual (SAVI) dalam
meningkatkan motivasi belajar Mata Pelajaran IPA?
Sedangkan tujuan dari
penelitian ini adalah (a)ingin mengetahui
bagaimanakah peningkatan prestasi belajar Mata Pelajaran IPA setelah
diterapkannya pembelajaran Kooperatif model Somatic, Audio, Visual, Intectual
(SAVI) (b) Ingin mengetahui pengaruh pembelajaran Kooperatif model Somatic,
Audio, Visual, Intectual (SAVI) dalam meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar
Mata Pelajaran IPA.
Penelitian ini menggunakan tindakan (Action research) sebanyak tiga
putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu : rancangan, kegiatan dan
pengamatan, refleksi dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas VIII A
MTs N 1 Bojonegoro Semester Ganjil Tahun pelajaran 2009/2010. Data yang
diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi aktivitas belajar mengajar.
Dari hasil analis didapatkan bahwa terjadi peningkatan Motivasi siswa
selama dua siklus.hal itu terlihat dari minat Siklus I 59,52% , Siklus II 64.28%,
Siklus III 76,19%, perhatian Siklus I 47,62%, Siklus II 59,52%, Siklus III 71,43%
dan untuk Partisipasi Siklus I 40,47%, Siklus II 59,52%, Siklus III 66,67%.
Dengan adanya peningkatan motivasi ternyata prestasi belajar siswa juga
mengalami peningkatan ini dapat dilihat dari ketuntasan siswa yaitu siklus I
66,67%, siklus II 78,57%, Siklus III 90,48%.

Simpulan dari penelitian ini adalah metode pembelajaran dengan model


Somatic, Audio, Visual, Intectual (SAVI) dapat berpengaruh positif terhadap
motivasi belajar siswa MTs N 1 Bojonegoro kelas VIII A., serta model
pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternative pembelajaran
Mata Pelajaran IPA.

DAFTAR ISI

Halaman Judul .........................................................................................


Halaman pengesahan ......... ......................................................................
Kata Pengantar ............................................................................................
Abstraksi .....................................................................................................
Daftar Isi .....................................................................................................
Daftar Lampiran .........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...............................................................
B. Rumusan Masalah ......................................................................
C. Tujuan Penelitian ......................................................................
D. Kegunaan Penelitian......................................................................
E. Definisi Operasional Variabel........................................................
F. Batasan Masalah ...........................................................................
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Definisi Pembelajaran....................................................................
B Pembelajaran Kooperatif...............................................................
C. Ketrampilan-ketrampilan kooperatif..............................................
D. Metode Pembelajaran Model Cooperative Intergrated Reading
and Composition (SAVI)...............................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat, waktu dan subjek penelitian.............................................
B. Rancangan Penelitian.....................................................................
C. Alat Pengumpulan Data.................................................................
D. Analisis Data ................................................................................

i
ii
iii
iv
v
vii
1
3
4
4
5
5
7
8
11
19
22
23
24
25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Analisis Data Penelitian Persiklus.................................................
B. Pembahasan ................................................................................
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan .......................................................................................
B. Saran .........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
LAMPIRAN

27
37
40
40
42

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ........................................

56

Lampiran 2 Hasil Ulangan Harian pada Siklus I .........................................

58

Lampiran 3 Hasil Ulangan Harian pada Siklus II ........................................

60

Lampiran 4 Hasil Ulangan Harian pada Siklus III.......................................

62

Lampiran 5 Data Pengamatan Minat, Perhatian dan Partisipasi Siswa


Putaran I

......... ....................................................................

64

Lampiran 6 Data Pengamatan Minat, Perhatian dan Partisipasi Siswa


Putaran II ......... ....................................................................

66

Lampiran 7 Data Pengamatan Minat, Perhatian dan Partisipasi Siswa


Putaran III ................................................................................

68

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap guru harus memiliki strategi agar siswa dapat belajar secara efektif
dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan di dalam proses belajarmengajar. Salah satu langkah untuk

memiliki strategi itu ialah

harus

menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya disebut metode mengajar.


Dalam proses pembelajaran, metode merupakan hal yang penting
diperhatikan oleh guru. Metode mengajar yang dapat digunakan bisa diperoleh
berdasarkan jenis sekolah, jenis mata pelajaran, situasinya, sasarannya dan
pertimbangan pertimbangan lainnya. Karena itu dengan situasi dan kondisi
kelas yang berbeda seharusnya metode yang digunakan juga berbeda.
Di dalam kenyataan, cara atau metode mengajar atau teknik penyajian
yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan informasi tentang pengetahuan
kognitif kepada siswa diberikan dengan metode yang sama dengan penyajian

untuk memantapkan siswa tentang ketrampilan serta sikap. Metode yang


digunakan

untuk

memotivasi

siswa

agar

mampu

menggunakan

pengetahuannya untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi ataupun


untuk menjawab suatu pertanyaan akan juga sama dengan metode yang
digunakan untuk tujuan agar siswa mampu berpikir dan mengemukakan
pendapatnya sendiri di dalam

menghadapi segala persoalan. Artinya guru

selalu menerapkan metode yang sama untuk masalah yang berbeda. Karena
itulah hasil pembelajaran tidak bisa maksimal.
Kita mengenal bermacam-macam teknik penyajian dari yang tradisional,
yang digunakan sejak dahulu kala, tetapi juga yang modern, yang digunakan
baru akhir-akhir ini.
Dari bermacam-macam teknik mengajar itu, ada yang menekankan pada
proses penyajian, tetapi ada pula yang menekankan pada media hasil teknologi
modern seperti televise, radio, kasset, video-tape, film, head projector, mesin
belajar dan lain-lain, bahkan telah menggunakan bantuan satelit. Ada pula
teknik penyajian yang hanya digunakan untuk sejumlah siswa yang terbatas,
tetapi ada pula yang digunakan untuk sejumlah siswa yang tidak terbatas.
Metode mengajar yang guru gunakan dalam setiap kali pertemuan
bukanlah asal pakai, tetapi setelah melalui seleksi yang berkesesuaian dengan
perumusan Kompetensi dasar, sebab kegiatan belajar mengajar bukan semata
persoalan menceritakan. Belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari
perenungan informasi ke dalam benak siswa. Belajar memerlukan keterlibatan
mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan

membuahkan hasil belajar yang langgeng. Yang bisa membuahkan hasil belajar
yang langgeng hanyalah kegiatan belajar aktif.
Agar belajar menjadi aktif siswa maka siswa perlu dirangsang
untukmelakukan kegiatan, misalnya mengerjakan tugas yang dipandu dengan
Lembar Kerja Siswa (LKS).

Mereka harus menggunakan otak, mengkaji

gagasan, memecahkan masalah dan menerapkan apa yang mereka pelajari.


Meski emikian belajar tidak harus dalam kondisi yang tegang, serius diam dan
membisu, Namun belajar aktif harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan
penuh gairah. Bahkan bila mungkin siswa dapat sering meninggalkan tempat
duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras (moving about dan thinking
alound).
Untuk bisa mempelajari sesuatu dengan baik, kita perlu mendengar,
melihat, mengajukan pertanyaan tentangnya dan membahasnya dengan orang
lain. Bukan Cuma itu, siswa perlu mengerjakannya, yakni menggambarkan
sesuatu dengan cara mereka sendiri, menunjukkan contohnya, mencoba
mempraktekkan keterampilan dan mengerjakan tugas yang menuntut
pengetahuan yang telah atau harus mereka dapatkan.
Dengan menyadari gejala-gejala atau kenyataan tersebut diatas, maka
dalam penelitian ini penulis mengambil

judul Penerapan Strategi

Pembelajaran Kooperatif Model SOMATIC, AUDIO, VISUAL, INTECTUAL


(SAVI) Dalam Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPA
Pada Siswa Kelas VIII A MTs Negeri 1 Bojonegoro Semester Ganjil Tahun
Pelajaran 2009/2010.

10

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan
permasalahannya sebagai berikut:
1. Apakah Penerapan Model SOMATIC, AUDIO, VISUAL, INTECTUAL
(SAVI) dapat Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran
IPA Pada Siswa Kelas VIII A MTs Negeri 1 Bojonegoro Semester Ganjil
Tahun Pelajaran 2009/2010?
2. Bagaimanakah

Penerapan

Model

SOMATIC, AUDIO, VISUAL,

INTECTUAL (SAVI) Dalam Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar


Mata Pelajaran IPA Pada Siswa Kelas VIII A MTs Negeri 1 Bojonegoro
Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2009/2010?

C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk :
1. Meningkatkan prestasi belajar Mata Pelajaran IPA melalui penerapan model
SOMATIC, AUDIO, VISUAL, INTECTUAL (SAVI) pada siswa kelas
Kelas VIII A MTs Negeri 1 Bojonegoro Semester Ganjil Tahun Pelajaran
2009/2010
2. Untuk mengetahui teknik pembelajaran Kooperatif model SOMATIC,
AUDIO, VISUAL, INTECTUAL (SAVI) dalam meningkatkan prestasi dan
motivasi belajar Mata Pelajaran IPA setelah diterapkan pembelajaran
Kooperatif model SOMATIC, AUDIO, VISUAL, INTECTUAL (SAVI)
pada siswa kelas VIII A MTs Negeri 1 Bojonegoro Semester Ganjil Tahun
Pelajaran 2009/2010

11

D.

Kegunaan Penelitian
Adapun maksud penulis mengadakan penelitian ini diharapkan dapat
berguna bagi:
1. Memberikan informasi tentang model pembelajaran yang sesuai dengan
proses belajar mengajar Mata Pelajaran IPA khusus model SOMATIC,
AUDIO, VISUAL, INTECTUAL (SAVI)
2. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang

peranan guru

dalam meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar Mata Pelajaran


IPA
3. Menerapkan metode yang tepat sesuai dengan materi pelajaran Mata
Pelajaran IPA
E. Definisi Operasional Variabel
Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka
perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran kooperatif model SOMATIC, AUDIO, VISUAL,
INTECTUAL (SAVI) adalah:
Suatu pendekatan pengajaran yang melibatkan siswa untuk bekerja dalam
kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan bersama.
2. Motivasi belajar adalah:
Merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat
melakukan kegiatan belajar dan menambah keterampilan, pengalaman.
Motivasi mendorong dan mengarah minat belajar untuk tercapai suatu
tujuan.

12

3. Prestasi belajar adalah:


Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor,
setelah siswa mengikuti pelajaran.
F.

Batasan Masalah
1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa Kelas VIII A MTs Negeri 1
Bojonegoro Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2009/2010
2. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap semester ganjil tahun
pelajaran semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010

3. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan Sistem Transportasi


(Peredaran Darah) pada Manusia

13

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi Pembelajaran
Belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang
relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan
yang melibatkan proses kognitif. Dengan demikian belajar pada hakekatnya
merupakan proses kognitif yang mendapat dukungan dari fungsi ranah
psikomotor yang meliputi mendengar, melihat, mengucapkan. Sehubungan
dengan hal tersebut maka perlu diperjelas bahwa perubahan tingkah laku yang
timbul akibat proses kematangan, keadaan gila, mabuk, lelah dan jenuh tidak
dapat dipandang sebagai proses belajar (Syah, Muhibbin. 1995).
Belajar adalah proses mengasimilasi dan menghubungkan pengalaman
atau bahan yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dimiliki sesorang
sehingga pengertiannya menjadi lebih berkembang. Ditegaskan pula bahwa
belajar berarti memberi makna. Makna diciptakan oleh siswa dari apa yang
mereka lihat, dengar, rasakan, dan alami. Siswa membangun sendiri
pengetahuannya, mencari arti sendiri dari yang mereka pelajari. Siswa
membawa pengertian yang lama ke dalam situasi yang baru. Siswa harus
membentuk pengetahuannya sendiri dan guru membantu sebagai mediator
dalam proses pembentukan. (Suparno,1997: 61).

14

Pembelajaran adalah suatu kombiansi yang tersusun meliputi unsurunsur manusiawi, material, fasilitas dan prosedur yang saling mempengaruhi
untuk mencapai tujuan pembelajaran (Oemar Hamalik, 2003 : 57).

Jadi pembelajaran adalah proses yang disengaja yang menyebabkan


siswa belajar pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada
situasi tertentu. Sehinga seseorang memperoleh sesuatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan. Sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam berinteraksi dengan lingkungannya

B. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah merupakan sebuah kelompok strategi
yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan
bersama. (Eggen, Paul D and Kauchak, 1996:279)
Sependapat dengan pernyataan tersebut Setyaningsih (2001:8)
mengemukakan bahwa metode pembelajaran kooperatif memusatkan aktivitas
di kelas pada siswa dengan cara pengelompokan siswa untuk bekerjasama
dalam proses pembelajaran.
Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah suatu metode pembelajaran dengan cara mengelompokkan
siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk bekerja sama dalam
memecahkan masalah. Kemampuan siswa dalam setiap kelompok adalah
hiterogen.

15

Dalam pembelajaran kooperatif siswa tidak hanya sebagai objek


belajar tetapi menjadi subjek belajar karena mereka dapat berkreasi secara
maksimal dalam proses pembelajaran. Hal ini terjadi karena pembelajaran
kooperatif merupakan metode alternatif dalam mendekati permasalahan,
mampu mengerjakan tugas besar, meningkatkan keterampilan komunikasi dan
sosial, serta perolehan kepercayaan diri.
Dalam pembelajaran ini siswa saling mendorong untuk belajar, saling
memperkuat upaya-upaya akademik dan menerapkan norma yang menunjang
pencapaian hasil belajar yang tinggi. (Nur, 2001:4). Dalam pembelajaran
kooperatif lebih mengutamakan sikap sosial untuk mencapai tujuan
pembelajaran yaitu dengan cara kerjasama..
Dengan demikian tujuan kooperatif terjadi jika siswa dapat mencapai
tujuan mereka hanya

jika siswa lain dengan siapa mereka bekerja sama

mencapai tujuan tersebut.


Pembelajaran

kooperatif

mempunyai

unsur-unsur

yang

perlu

diperhatikan. Unsur-unsur tersebut sebagai berikut:


1. Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka tenggelam atau
berenang bersama.
2. Para siswa memiliki tanggung jawab terhadap siswa lain dalam
kelompoknya, disamping tanggungjawab terhadap dirinya sendiri, dalam
mempelajari materi yang dihadapi.
3. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semuanya memiliki tujuan
yang sama.

16

4. Para siswa harus membagi tugas dan berbagai tanggungjawab sama


besarnya diantara para anggota kelompok.
5. Para siswa akan diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut
berpengaruh terhadap evaluasi seluruh anggota kelompok.
6. Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh
keterampilan bekerjasama selama belajar.
7. Para siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual
materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
Selain itu unsur-unsur lain dalam pembelajaran kooperatif sebagai
berikut:
1.

Ketergantungan Positif
Anggota kelompok harus saling tergantung untuk mencapai tujuan. Jika
ada anggota yang gagal mengerjakan tugasnya maka setiap anggota harus
menerima konsekuensinya.

2. Kemampuan Individual
Seluruh siswa dalam satu kelompok memiliki tanggung jawab melakukan
pekerjaannya dan menguasai seluruh bahan untuk dipelajari.
3. Promosi tatap muka interaktif
Meskipun beberapa kelompok kerja dibagi-bagikan dan dilakukan tiap
individu, beberapa diantarannya harus dilakukan secara interaktif, anggota
kelompok saling memberikan timbal balik.
4. Manfaat dari penggabungan keahliah yang tepat

17

Siswa didorong dan dibantu untuk mengembangkan dan mempraktekkan


pembangunan

kepercayaan,

kepemimpinan,

pembuatan

keputusan,

komunikasi dan konflik manajemen keahlian.


5. Kelompok Proses
Anggota kelompok mengatur kelompok, secara periodik menilai apa yang
mereka

lakukan

dengan

baik

sebagai

sebuah

kelompok

dan

mengidentifikasi perubahan yang akan mereka lakukan agar fungsi mereka


lebih efektif di waktu selanjutnya.
Berdasarkan unsur-unsur dalam pembelajaran kooperatif, maka
peranan guru dalam pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut:
1. Menentukan objek pembelajaran
2. Membuat keputusan menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok
belajar sebelum pembelajaran dimulai.
3. Menerangkan tugas dan tujuan akhir pada siswa.
4. Menguasai kelompok belajar dan menyediakan keperluan tugas.
5. Mengevaluasi prestasi siswa dan membantu siswa dengan cara
mendiskusikan cara kerjasama.

C. Keterampilan-Keterampilan Kooperatif
Pembelajaran kooperatif akan terlaksana dengan baik jika siswa
memiliki keterampilan-keterampilan kooperatif. Keterampilan-keterampilan
kooperatif yang perlu dimiliki siswa seperti diungkapkan Nur (2001:25)
adalah keterampilan kooperatif tingkat awal, tingkat menengah dan tingkat
mahir.

18

1. Keterampilan kooperatif tingkat awal


Keterampilan kooperatif tingkat awal meliputi hal-hal sebagai berikut:
-

Menggunakan kesepakatan
Menggunakan kesepakatan artinya setiap anggota kelompok memiliki
kesamaan pendapat. Menggunakan kesepakatan bertujuan untuk
mengetahui siapa yang memiliki pendapat yang sama.

Menghargai kontribusi
Maksud dari menghargai kontribusi yaitu memperhatikan atau
mengenal apa yang dikatakan atau dikerjakan oleh anggota kelompok
yang dibuat lain. Tidak selalu harus menyetujui, dapat saja tidak
menyetujui yang berupa kritik, tetapi kritik yang diberikan harus
terhadap ide dan tidak terhadap pelaku.

Menggunakan suara pelan


Tujuan menggunakan suara dalam kerja kelompok adalah agar anggota
kelompok dapat mendengar percakapan dengan jelas dan tidak frustasi
oleh suara keras dalam ruangan.

Mengambil giliran dan berbagi tugas


Setiap anggota kelompok harus bisa menggantikan seseorang yang
mengemban tugas tertetentu dan mengambil tanggungjawab tertentu
dalam kelompok.

Berada dalam kelompok


Untuk menciptakan pekerjaan kelompok yang efisien setiap anggota
kelompok harus tetap duduk atau berada dalam tempat kerja
kelompok.

19

Berada dalam tugas


Setiap anggota kelompok harus meneruskan tugas yang menjadi
tanggungjawabnya agar kegiatan selesai tepat waktunya.

Mendorong partisipasi
Anggota kelompok selalu mendorong semua anggota kelompok untuk
memberikan sumbangan terhadap penyelesaian tugas kelompok.
Karena jika satu atu dua orang anggota kelompok tidak berpartisipasi
atau hanya memberikan sedikit sumbangan, maka hasil dari kelompok
tersebut tidak akan terselesaikan pada waktunya atau hasilnya kurang
orisinil atau kurang imajinatif.

Mengundang orang lain untuk berbicara


Maksud dari mengundang orang lain untuk berbicara yaitu meminta
orang lain untuk berbicara agar hasil kelompok bisa maksimal.

Menyelesaikan tugas tepat waktunya


Tugas yang dikerjakan harus diselesaikan sesuai dengan waktu yang
direncanakan agar memperoleh nilai yang tinggi.

Menyebutkan nama dan memandang bicara


Memangil satu sama lain menggunakan nama dan menggunakan
kontak mata akan memberikan rasa bahwa mereka telah memberikan
kontribusi penting kelompok.

Mengatasi gangguan
Mengatasi gangguan berarti menghindari masalah yang diakibatkan
karena tidak atau kurangnya perhatian terhadap tugas yang diberikan.

20

Gangguan dapat membuat suatu kelompok tidak dapat menyelesaikan


tugas belajar yang diberikan.
-

Menolong tanpa memberi jawaban


Agar siswa tidak merasa telah memahami atau menemukan konsep,
dalam memberikan bantuan tidak dengan menunjukkan cara
pemecahannya.

Menghormati perbedaan individu.


Bersikap menghormati perbedaaan terhadap budaya unik, pengalaman
hidup serta suku bangsa/ras dari semua siswa dapat menghindari
permusuhan dalam kelompok. Ketegangan dapat dikurangi, rasa
memiliki dan persahabatan dapat dikembangkan serta masing-masing
individu anggota kelompok dapat meningkatkan rasa kebaikan,
sensitivitas dan toleransi.

2. Keterampilan kooperatif tingkat menengah


Keterampilan kooperatif tingkat menengah meliputi:
-

Menunjukkan penghargaan dan simpati


Menunjukkan rasa hormat, pengertian dan rasa sensitivitas terhadap
usulan-usulan yang berbeda dari usulan orang lain.

Menggunakan pesan saya


Dalam berbicara perlu menggunaan kata saya agar orang lain tidak
merasa terancam atau merasa bersalah sehingga permusuhan dapat
dihindari.

Menggunakan ketidak setujuan dengan cara yang dapat diterima

21

Menyatakan pendapat yang berbeda atau menjawab pertanyaan harus


dengan cara yang sopan dan sikap yang baik karena jika mengkritik
seseorang dan memadamkan ide seseorang dapat menimbulkan
atmosfir yang negatif dalam kelompok.
-

Mendengarkan dengan aktif


Mendenganrkan dengan aktif maksudnya menggunakan pesan fisik
dan lisan dalam meperhatikan pembicara. Pembicara akan mengetahui
bahwa pendengar secara giat sedang menyerap informasi. Pengertian
terhadap konsep akan meningkat dan hasil kelompok akan
menunjukkan tingkat pemikiran dan komunikasi yang tinggi.

Bertanya
Bertanya artinya meminta atau menanyakan suatu informasi atau
penjelasan lebih jauh. Dengan bertanya dapat menjelaskan konsep,
seseorang yang sedang tidak aktif dapat didorong untuk ikut serta, dan
anggota kelompok yang malu dapat dimotivasi untuk ikut berperan
serta.

Membuat ringkasan
Membuat ringkasan maksudnya mengulang kembali informasi. Ini
dapat digunakan untuk membantu mengatur apa yang sudah dikerjakan
dan apa yang perlu dikerjakan.

Menafsirkan
Menafsirkan artinya menyatakan kembali informasi dengan kalimat
yang berbeda. Informasi dapat dijelaskan dan hal-hal yang penting
dapat diberi penekanan.

22

Mengatur dan mengorganisir


Merencanakan dan menyusun pekerjaan sehingga dapat diselesaikan
secara efektif dan efisien. Dengan mengatur dan mengorganisir, tugastugas yang diberikan akan dapt diselesaikan dengan efesien dan
efektif.

Memeriksa ketepatan
Membandingkan jawaban dan memastikan bahwa jawaban itu benar.
Manfaatnya yaitu pekerjaan akan bebas dari kesalahan dan kekurang
tepatan. Pemahaman terhadap bidang studi juga akan berkembang.

Menerima tanggungjawab
Menerima

tanggungjawab

bersedia

dan

mampu

memikul

tangungjawab dari tugas-tugas dan kewajiban untuk diri sendiri dan


kelompok, untuk meyelesaikan tugas yang diberikan.
-

Menggunakan kesabaran
Bersikap toleran pada teman, tetap pada pekerjaan dan bukan pada
kesulitan-kesulitan, serta tidak membuat keputusan yang tergesa-gesa.

Tetap tenang/mengurangi ketegangan


Maksud

dari

tatap

tenang/mengurangi

ketegangan

adalah

menimbulkan atmosfir yang damai dalam kelompok. Suasana yang


hening dalam kelompok dapat menimbulkan tingkat pembelajaran
yang lebih tinggi.

3. Keterampilan kooperatif tingkat mahir


Keterampilan tingkat mahir meliputi hal-hal sebagai berikut:

23

Mengelaborasi
Mengelaborasi berarti memperluas konsep, kesimpulan dan pendapatpendapat yang berhubungan dengan topik tertentu. Mengelaborasi
dapat menghasilkan pemahaman yang lebih dalam dan prestasi yang
lebih tinggi.

Memeriksa secara cermat


Bertanya dengan pokok pembicaraan yang lebih mendalam unuk
mendapatkan jawaban yang benar. Memeriksa secara cermat dapat
menjamin bahwa jawabannya benar.

Menanyakan kebenaran
Menanyakan kebenaran maksudnya membuktikan bahwa jawaban
yang dikemukakan adalah benar atau memberikan alasan untuk
jawaban tersebut. Menanyakan kebenaran akan membantu siswa untuk
berfikir tentang jawaban yang diberikan dan untuk lebih meyakinkan
terhadap ketepatan jawaban tersebut.

Menganjurkan suatu posisi


Menganjurkan suatu posisi maksudnya menunjukkan posisi kelompok
terhadap suatu masalah tertentu.

Menetapkan tujuan
Menetapkan

tujuan

maksudnya

menentukan

prioritas-prioritas.

Pekerjaan dapat diselesaikan lebih efeisien jika tujuannya jelas.


-

Berkompromi

24

Berkompromi adalah menentukan pokok permasalahan dengan


persetujuan bersama. Kompromi dapat membangun rasa hormat
kepada orang lain dan mengurangi konflik antar pribadi.
-

Mengahadapi masalah khusus


Mengahadapi masalah khusus maksudnya menunjukkan masalah
dengan memakai pesan saya, tidak menuduh, tidak menggunakan
sindiran, atau memanggil nama. Hal tersebut menunjukkan bahwa
hanya sikap yang dapat berubah bukan ciri atau ketidak mampuan
seseorang semuanya itu bertujuan untuk memecahkan masalah dan
bukan untuk memenangkan masalah. Dengan hal ini konflik pribadi
akan berkurang. Tingkat kebaikan, sensitivitas dan toleran akan
meningkat.

D. Metode Pembelajaran Kooperatif Model SAVI


Mengingat kondisi siswa MTs N 1 Bojonegoro mempunyai karakter yang
berbeda namun sebagian besar mempunyai kemampuan komunikasi lisan
yang kurang baik maka Metode Pembelajaran SAVI dirasa merupakan metode
yang sangat tepat. Karena dengan metode ini sesjuai dengan gaya belajar
siswa sehingga dapat memotivasi siswasehingga dapat meningkatkan prestasi
belajarnya.
SAVI singkatan dari Somatic, Auditori, Visual dan Intektual. Teori yang
mendukung pembelajaran SAVI adalah Accelerated Learning, teori otak
kanan/kiri; teori otak triune; pilihan modalitas (visual, auditorial dan kinestetik);
teori kecerdasan ganda; pendidikan (holistic) menyeluruh; belajar berdasarkan

25

pengelaman; belajar dengan symbol. Pembelajaran SAVI menganut aliran ilmu


kognitif modern yang menyatakan belajar yang paling baik adalah melibatkan
emosi, seluruh tubuh, semua indera, dan segenap kedalaman serta keluasan
pribadi, menghormati gaya belajar individu lain dengan menyadari bahwa orang
belajar dengan cara-cara yang berbeda. Mengkaitkan sesuatu dengan hakikat
realitas yang nonlinear, nonmekanis, kreatif dan hidup.
B. Prinsip Dasar
Dikarenakan pembelajaran SAVI sejalan dengan gerakan Accelerated
Learning (AL), maka prinsipnya juga sejalan dengan AL yaitu:
1) pembelajaran melibatkan seluruh pikiran dan tubuh
2) pembelajaran berarti berkreasi bukan mengkonsumsi.
3) kerjasama membantu proses pembelajaran
4) pembelajaran berlangsung pada benyak tingkatan secara simultan
5) belajar berasal dari mengerjakan pekerjaan itu sendiri dengan umpan balik.
6) emosi positif sangat membantu pembelajaran.
7) otak-citra menyerap informasi secara langsung dan otomatis.
C. Karakteristik
Sesuai dengan singkatan dari SAVI sendiri yaitu Somatic, Auditori, Visual dan
Intektual, maka karakteristiknya ada empat bagian yaitu:

26

1) Somatic
Somatic berasal dari bahasa yunani yaitu tubuh soma. Jika dikaitkan
dengan belajar maka dapat diartikan belajar dengan bergerak dan berbuat.
Sehingga pembelajaran somatic adalah pembelajaran yang memanfaatkan
dan melibatkan tubuh (indera peraba, kinestetik, melibatkan fisik dan
menggerakkan tubuh sewaktu kegiatan pembelajaran berlangsung).
2) Auditori
Belajar dengan berbicara dan mendengar. Pikiran kita lebih kuat daripada
uyang kita sadari, telinga kita terus menerus menangkap dan menyimpan
informasi bahkan tanpa kita sadari. Ketika kita membuat suara sendiri dengan
berbicara beberapa area penting di otak kita menjadi aktif. Hal ini dapat
diartikan dalam pembelajaran siswa hendaknya mengajak siswa membicarakan
apa yang sedang mereka pelajari, menerjemahkan pengalaman siswa dengan
suara. Mengajak mereka berbicara saat memecahkan masalah, membuat model,
mengumpulkan informasi, membuat rencana kerja, menguasai keterampilan,
membuat tinjauan pengalaman belajar, atau menciptakan makna-maknan
pribadi bagi diri mereka sendiri.
3) Visual
Belajar dengan mengamati dan menggambarkan. Dalam otak kita terdapat
lebih banyak perangkat untuk memproses informasi visual daripada semua
indera yang lain. Setiap siswa yang menggunakan visualnya lebih mudah
belajar jika dapat melihat apa yang sedang dibicarakan seorang penceramah

27

atau sebuah buku atau program computer. Secara khususnya pembelajar visual
yang baik jika mereka dapat melihat contoh dari dunia nyata, diagram, peta
gagasan, ikon dan sebagainya ketika belajar.
4) Intektual
Belajar dengan memecahkan masalah dan merenung. Tindakan pembelajar
yang melakukan sesuatu dengan pikiran mereka secara internal ketika
menggunakan kecerdasan untuk merenungkan suatu pengalaman dan
menciptakan hubungan, makna, rencana, dan nilai dari pengalaman tersebut.
Hal ini diperkuat dengan makna intelektual adalah bagian diri yang merenung,
mencipta, dan memecahkan masalah.
D. Kerangka Perencanaan Pembelajaran SAVI
Pembelajaran SAVI dapat direncanakan dan kelompok dalam empat tahap:
1) Tahap persiapan (kegiatan pendahuluan)
Pada tahap ini guru membangkitkan minat siswa, memberikan perasaan
positif mengenai pengalaman belajar yang akan datang, dan menempatkan mereka
dalam situasi optimal untuk belajar.
Secara spesifik meliputi hal:
a. memberikan sugesi positif
b. memberikan pernyataan yang memberi manfaat kepada siswa

28

c. memberikan tujuan yang jelas dan bermakna


d. membangkitkan rasa ingin tahu
e. menciptakan lingkungan fisik yang positif.
f. menciptakan lingkungan emosional yang positif
g. menciptakan lingkungan sosial yang positif
h. menenangkan rasa takut
i. menyingkirkan hambatan-hambatan belajar
j. banyak bertanya dan mengemukakan berbagai masalah
k. merangsang rasa ingin tahu siswa
l. mengajak pembelajar terlibat penuh sejak awal.
2) Tahap Penyampaian (kegiatan inti)
Pada tahap ini guru hendaknya membantu siswa menemukan materi
belajar yang baru dengan cara menyenangkan, relevan, melibatkan pancaindera,
dan cocok untuk semua gaya belajar.
Hal- hal yang dapat dilakukan guru:
a. uji coba kolaboratif dan berbagi pengetahuan
b. pengamatan fenomena dunia nyata

29

c. pelibatan seluruh otak, seluruh tubuh


d. presentasi interaktif
e. grafik dan sarana yang presentasi brwarna-warni
f. aneka macam cara untuk disesuaikan dengan seluruh gaya belajar
g. proyek belajar berdasar kemitraan dan berdasar tim
h. latihan menemukan (sendiri, berpasangan, berkelompok)
i. pengalaman belajar di dunia nyata yang kontekstual
j. pelatihan memecahkan masalah
3) Tahap Pelatihan (kegiatan inti)
Pada tahap ini guru hendaknya membantu siswa mengintegrasikan dan
menyerap pengetahuan dan keterampilan baru dengan berbagai cara.
Secara spesifik, yang dilakukan guru yaitu:
a. aktivitas pemrosesan siswa
b. usaha aktif atau umpan balik atau renungan atau usaha kembali
c. simulasi dunia-nyata
d. permainan dalam belajar
e. pelatihan aksi pembelajaran

30

f. aktivitas pemecahan masalah


g. refleksi dan artikulasi individu
h. dialog berpasangan atau berkelompok
i. pengajaran dan tinjauan kolaboratif
j. aktivitas praktis membangun keterampilan
k. mengajar balik
4) Tahap penampilan hasil (kegiatan penutup)
Pada tahap ini guru hendaknya membantu siswa menerapkan dan memperluas
pengetahuan atau keterampilan baru mereka pada pekerjaan sehingga hasil belajar
akan melekat dan penampilan hasil akan terus meningkat.
Hal hal yang dapat dilakukan adalah:
a. penerapan dunia nyata dalam waktu yang segera
b. penciptaan dan pelaksanaan rencana aksi
c. aktivitas penguatan penerapan
d. materi penguatan prsesi
e. pelatihan terus menerus
f. umpan balik dan evaluasi kinerja

31

g. aktivitas dukungan kawan


h. perubahan organisasi dan lingkungan yang mendukung.

25

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research) karena


penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan
bagaimana suatu

teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang

diinginkan dapat dicapai.


Dalam penelitian ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, dimana
guru angat berperan sekali dalam proses penelitian tindakan kelas. Tujuan utama
penelitian tindakan kelas ialah untuk meningkatkan praktik-praktif pembelajaran

32

di kelas. Dalam kegiatan ini, guru terlibat langsung secara penuh dalam proses
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Kehadiran pihak lain dalam
penelitian ini peranannya tidak dominan dan sangat kecil.
Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan terdiri atas rangkaian empat
kegiatan dalam siklus berulang. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap
siklus, yaitu (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan, dan (d) refleksi yang
dapat digambarkan sebagai berikut:

33

Permasalahan

Perencanaan
Tindakan 1

Pelakasanan
Tindakan 1

Refleksi 1

Pengunpulan data 1

Perencanaan
Tindakan 2

Pelakasanan
Tindakan 2

Refleksi 2

Pengunpulan data 2

Perencanaan
Tindakan 3

Pelakasanan
Tindakan 3

Refleksi 3

Pengunpulan data 3

Siklus I

Permasalahan Hasil
Refleksi 1

Siklus 2

Permasalahan Hasil
Refleksi 2

Siklus 3

Permasalahan Hasil
Refleksi 3

34

(Suharsimi Arikunto, dkk, 2007.74)

A. Tempat, waktu dan Subjek Penelitian


1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan
penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat
di MTs Negeri 1 Bojonegoro Kelas VIII A Semester Ganjil Tahun Pelajan
2009/2010
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnuya penelitian atau saat
penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus
sampai Oktober 2009

3. Subyek penelitian
Subyek penelitian adalah siswa-siswa kelas VIII A Semester Ganjil Tahun
Pelajaran 2009/2010 pada materi :
1. Sistem Gerak Manusia
2. Macam-macam tulang
3. Macam-macam Otot

B. Rancangan Penelitian
Penelitian direncanakan sebanyak tiga siklus, dengan pelkasnaan sebagai
berikut:

35

1. Persiapan, sebelum mengadakan penelitian menyusun rumusan masalah,


tujuan dan membuat rencana tindakan termasuk di dalamnya instrument
penelitian dan perangkat pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan meliputi tindakan yang dilakukan
oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta
mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya pembelajaran, strategi
pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir
3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau
dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang
diisi oleh pengamat.
4. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat
membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus
berikutnya:
Observasi dibagi dalam setiap siklus , yaitu siklus 1,2 dan seterusnya,
dimana masing siklus dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang
sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes
formatif di akhir masing putaran. Siklus ini berkelanjutan dan akan
dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup.
5. Siklus akan dilanjutkan jika dari hasil tes secara individual jika
menunjukkan nilai kurang 65, sedangkan secara klasikal kurang 85% siswa
yang telah mencapai nilai minimal 65.(sesuai dengan KKM pada KTSP)

C. Alat Pengumpul Data

36

Alat

untuk mengukur keberhasilan tindakan dengan menggunakan

instrumen tes dan non tes.


Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah tes buatan guru yang
fungsinya adalah (1) untuk menentukan seberapa baik siswa telah menguasai
bahan pelajaran yang diberikan dalam waktu tertentu : (2) untuk menentukan
apakah suatu tujuan telah tercapai dan (3) untuk memperoleh suatu nilai
(Arikunto, Suharsimi, 2002:149). Sedangkan tujuan dari tes adalah untuk
mengetahui ketuntasan belajar siswa secara individu maupun secara klasikal.
Disamping itu untuk mengetahui letak kesalahan-kesalahan yang dilakukan
siswa sehingga dapat dilihat dimana kelemahan, khususnya pada bagian mana
TPK yang belum tercapai. Untuk memperkuat data yang di kumpulkan maka
juga digunakan metode observasi (pengamatan ) yang dilakukan oleh teman
sejawat untuk mengetahui dan merekam aktivitas guru dan siswa dalam proses
belajar mengajar.
Instrument non tes digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa, yang
meliputi minat, perhatian dan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar.

D. Analisis Data
Dalam rangka menyusun dan mengelola data yang terkumpul sehingga
dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan
maka digunakan analisis data kuantitatif dan pada metode observasi digunakan
data kuantitatif. Cara perhitungan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa
dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:
1. Merekapitulasi hasil tes

37

2. Menghitung jumlah skor yang tercapai dan prosentasenya untuk masingmasiong siswa dengan menggunakan rumus ketuntasan belajar seperti
yang terdapat dalam buku petunjuk teknis penilaian yaitu siswa dikatakan
tuntas secara individual jika mendapatkan nilai minimal 65, sedangkan
secara individual mencapai 85% yang telah memcapai daya serap 65%.
3. Menganalisis hasil observasi yang dilakukan oleh teman sejawat pada
aktivitas guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.

38

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Suatu pokok bahasan atau sub pokok bahasan dianggap tuntas secara
klasikal jika siswa yang mendapat nilai 65 sebanyak 85%, sedangkan seorang
siswa dinyatakan tuntas belajar pada pokok bahasan atau sub pokok bahasan
tertentu jika mendapat nilai minimal 65.
A. Analisis data Penelitian Persiklus
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan pembelajaran yang terdiri
dari rencana pelajaran 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat pengajaran yang
mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi motivasi
siswa.
b. Tahap Pelaksanaan dan Pengamatan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan
pada tanggal 14 Agustus 2009 di kelas dengan jumlah siswa 42 siswa.
Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang
telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan
dengan pelaksanaan belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I
dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam proses belajar

39

mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I
adalah sebagai berikut:
Table 4.1 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I
No
1
2
3

Uraian

Hasil Siklus I

Nilai rata-rata tes formatif


Jumlah siswa yang tuntas belajar
Persentase ketuntasan belajar

70,71
28
66,67

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan

menerapkan

pembelajaran Kooperatif model SAVI diperoleh nilai rata-rata prestasi


belajar siswa adalah 70,71 dan ketuntasan belajar mencapai 66,67% atau
ada 28 siswa dari 42 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ter sebut
menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klalsik siswa belum
tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 65 hanya sebesar
66,67% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu
sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan
belum mengerti alur pembelajaran digunakan guru dengan menerapkan
pembelajaran Kooperatif model SAVI
c. Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi
dari hasil pengamatan sebagai berikut:
1. Guru kurang maksimal dalam memotivasi siswa dan dalam
menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Guru kurang maksimal dalam pengelolaan waktu
3. Informasi yang disampaikan guru kurang dipahami siswa
4. Siswa kurang aktif selama pembelajaran berlangsung

40

d. Analisis Data Minat, Perhatian, Partisipasi


1. Minat
Dari analisis data diperoleh hasil sebanyak 25 anak (59,52%)
memiliki minat baik, 7 anak (16,67%) memiliki perhatian cukup, dan
10 anak (23,81%) memiliki minat kurang.
2. Perhatian
Dari analisis data diperoleh hasil

sebanyak 17 anak (85%)

memiliki perhatian baik, 2 anak (10%) memiliki perhatian cukup, dan


1 anak (5%) memiliki perhatian kurang.
3. Partisipasi
Dari analisis data diperoleh hasil sebanyak 16 anak (80%)
memiliki partisipasi baik, 3 anak (15%) memiliki partisipasi cukup,
dan 1 anak (5% memilik pastisipasi kurang.
e. Refleksi dan Refisi
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih
terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada
siklus berikutnya.
1. Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas
dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak
untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan.
2. Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan
informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan.
3. Guru sering mengulang informasi dan instruksi agar anak menjadi
lebih paham dengan alur pembelajaran.

41

4. Guru harus lebih sering mendekat ke kelompok dan memeberi


semangat siswa sehingga siswa lebih antusias.
2. Siklus II
a. Tahap perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran
yang terdiri dari rencana pelajaran 2, soal tes formatif 2 dan alat-alat
pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar
observasi pengelolaan pembelajaran Kooperatif model SAVI dan lembar
observasi siswa.
b. Tahap Pelaksanaan dan Pengamatan
Pelaksanaan

kegiatan

belajar

mengajar

untuk

siklus

II

dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2009 di kelas dengan jumlah


siswa 42 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar.
Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan
memperhatikan

revisi

pada

siklus

I,

sehingga

kesalahan

atau

kekuarangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan
(observasi)

dilaksanakan

bersamaan

dengan

pelaksanaan

belajar

mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II
dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses
belajar mengajar yang dilakukan. Instrument yang digunakan adalah tes
formatif II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Sisw pada Siklus II

42

No
1
2
3

Uraian
Nilai rata-rata tes formatif
Jumlah siswa yang tuntas belajar
Persentase ketuntasan belajar

Hasil Siklus I
73,81
33
78,57

Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah
73,81 dan ketuntasan belajar mencapai 78,57% atau ada 33 siswa dari 42
siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II
ini ketuntasan belajar secara klasik telah mengalami peningkatan sedikit
lebih baik dari siklus I. adanya peningkatan hasil belajar sisw ini karena
setelah guru menginformasikan bahwa setiap akhir pelajaran akan selalu
diadakan tes sehingga pada pertemuan berikutnya siswa lebih termotivasi
untuk belajar. Selain itu siswa juga sudah mengerti apa yang dimaksud
dan diinginkan guru dengan menerapkan pembelajaran Kooperatif moel
pengajaran berbasis proyek//tugas.
c. Analisis Data Minat, Perhatian, Partisipasi.
1. Minat
Dari analisis data diperoleh hasil sebanyak 27 anak (64,28%)
memiliki minat baik, 7 anak (16,67%) memiliki minat cukup, dan 8
anak (19,05%) memiliki minat kurang.
2. Perhatian
Dari analisis data diperoleh hasil sebanyak 25 anak (59,52%)
memiliki perhatian baik, 8 anak (19,05%) memiliki perhatian cukup
dan 9 anak (21,42%) memiliki perhatian kukrang .

3. Partisipasi

43

Dari analisis data diperoleh hasil sebanyak 25 anak (62,50%)


memiliki partisipasi baik, 9 ana (22,50%) memiliki partisipasi cukup,
dan 6 anak (15,00%) memiliki partisipasi kurang.

d. Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar diperoleh informasi dari hasil
pengamatan sebagai berikut:
1. Siswa Masih kurang antusias, sebagian siswa takut mengemukakan
pendapat
2. Perhatian Guru cenderung tertuju pada kelompok tertentu.
3. Siswa masih belum paham dengan konsep yang dipelajari pada siklus
2.
4. Pengelolaan waktu kurang tepat, waktu melebihi ketentuan yang
ditetapkan.

e. Refisi Rancangan
Pelaksanaan kegiatan belajar pada siklus II ini masih terdapat
kekurangan-kekurangan. Maka perlu adanya revisi uintuk dilaksanakan
pada siklus II antara lain:
1. Guru dalam memotivasi siswa hendaknya dapat membuat siswa lebih
termotivasi selama proses belajar mengajar berlangsung.
2. Guru harus lebih dekat dengan siswa sehingga tidak ada perasaan
takut dalam diri siswa baik untuk mengemukakan
bertanya.

44

pendapat atau

3. Guru harus lebih sabar dalam membimbing siswa merumuskan


kesimpulan/menemukan konsep.
4. Guru harus mendistribusikan waktu secara baik sehingga kegiatan
pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

3. Siklus III
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini penelitian mempersiapkan perangkat pembelajaran
yang terdiri dari rencana pelajaran 3, soan tes formatif 3 dan alat-alat
pengajaran yang mendukung. Seklain itu juga dipersiapkan lembar
observasi pengelolaan pembelajaran Kooperatif model SAVI dan lembar
observasi aktivitas guru dan siswa.
b. Tahap Pelaksanaan dan Pengamatan
Pelaksanaan

kegiatan

belajar

mengajar

untuk

siklus

III

dilaksanakan pada tanggal 18 September 2009 di kelas sama dengan


jumlah siswa 42 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar.
Adapun proses belajar

mengajar mengacu pada rencana pelajaran

dengan memperhatikan revisi pada siklus II, sehingga kesalahan atau


kekurangan pada siklus II tidak terulang lagi pada siklus III. Pengamatan
(observasi)

dilaksanakan

bersamaan

dengan

pelaksanaan

belajar

mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif III
dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses
belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah

45

tes formatif III. Adapun data hasil penelitian pada siklus III adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus III
No
1
2
3

Uraian
Nilai rata-rata tes formatif
Jumlah siswa yang tuntas belajar
Persentase ketuntasan belajar

Hasil Siklus I
77,85
38
90,48

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar


77,85 dan dari 42 siswa yang telah tuntas sebanyak 38 siswa dan 4 siswa
belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal ketuntasan
belajar yang telah tercapai sebesar 90,48% (termasuk kategori tuntas).
Hasil pada siklus III ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus II.
Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus III ini dipengaruhi oleh
adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran
Kooperatif model TT sehingga siswa lebih mudah dalam memahami
materi yang telah diberikan.
c. Analisis data Minat, Perhatian, Partisipasi
1. Minat
Dari analisis data diperoleh hasil sebanyak 32 anak (76,19%)
memiliki minat baik, 5 anak (11,90%) memiliki minat cukup dan 4
anak (11,90%) memiliki minat kurang.

2. Perhatian

46

Dari analisis data diperoleh hasil sebanyak 30 anak (71,43%)


memiliki perhatian baik, 7 anak (16,47%) memiliki perhatian cukup,
dan 5 anak (11,90%) memiliki perhatian kurang.
3. Partisipasi
Dari analisis data diperoleh hasil sebanyak 28 anak (66,67%)
memiliki partisipasi baik, 9 anak (21,42%) memiliki partispasi cukup,
dan 5 anak (11,90%) memiliki partisipasi kurang.
d. Refleksi
Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik
maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan
penerapan

pembelajaran

kontektual

model

pengajaran

berbasis

proyek/tugas. Dari data-data yang telah diperoleh dapat diurakain sebagai


berikut:
1. Selama

proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua

pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum


sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-masing
aspek cukup besar.
2. Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif
selama proses belajar berlangsung.
3. Kekurangan

pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami

perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.


4. Hasil belajar siswa pada siklus III mencapai ketuntasan.

e. Refisi Pelaksanaan

47

Pada siklus III guru telah menerapkan pembelajaran Kooperatif


model SAVI dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil
belajar siswa pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan
baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yuang perlu
diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan
mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada
pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya penerapan pembelajaran
Kooperatif model SAVI dapat meningkatkan proses belajar mengajar
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

B. Pembahasan
1. Ketuntasan Hasil belajar siswa
Melalui hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran

Kooperatif model SAVI memiliki dampak positif dalam meningkatkan


prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya
pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan
belajar meningkat dari siklus I,II dan III) yaitu masing-masing
66,67%,78,57% dan 90,48% . pada siklus III ketuntasan belajar siswa secara
klasikal telah tercapai.
2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses
belajar mengajar dengan menerapkan pembelajaran Kooperatif model SAVI

48

dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif


terhadap prestasi belajar siswa yaitu

dapat ditunjukkan dengan

meningkatnya nilai ratarata siswa pada setiap siklus yang terus


mengalami peningkatan.
3. Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran Kewarganegaraan pada pokok bahasan nilai, macam norma
dan sanksinya dengan pembelajarsan Kooperatif model SAVI yang paling
dominant

adalah

belajar

mendengarkan/memperhatikan

dengan

sesama

penjelasan

guru

anggota
dan

kelompok,

diskusi

antara

siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa
dapat dikategorikan aktif.
4. Analisis Data Minat, Perhatian, Partisipasi
a. Minat
Dari

analisis data siklus I diperoleh hasil sebanyak 27 siswa

(64,28%) memiliki mina baik, 7 siswa (16,67%) memiliki minat cukup


dan 8 siswa (19,05%) memiliki minat kurang. Siklus II sebanyak 27
siswa (64,28%) memiliki minat baik, 7 siswa (16,67%) memiliki minat
cukup dan 8 siswa (19,05%) memiliki minat kurang. Dan siklus III
diperoleh hasil sebanyak 32 siswa (76,19%) memiliki minat baik, 5 siswa
(11,90%) memiliki minat cukup dan 4 siswa (10,00%) memiliki minat
kurang.

49

Dari hasil ini dapat diinterpretasikan bahwa kegiatan pembelajaran


Mata Pelajaran IPA dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model
SAVI dapat meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran.
c. Partisipasi
Dari analisis data siklus I diperol hasil sebanyak 25 siswa (59,52%)
memiliki partisipasi baik, 10 siswa (23,81%) memiliki perhatian cukup,
dan 7 siswa (16,67%) memiliki perhatian kurang. Siklus II diperoleh
hasil sebanyak 25 siswa (59,52%) memiliki perhatian baik, 10 siswa
(23,81%) memiliki perhatian cukup dan 7 siswa (16,67%) memiliki
perhatian kurang. Dan siklus III diperoleh hasil sebanyak 28 siswa
(66,67%) memiliki perhatian baik, 9 anak (21,42%) memiliki partisipasi
cukup dan 5 siswa (11,90%) memiliki perhatian kurang.
Dari hasil ini dapat diinterpretasikan bahwa kegiatan pembelajaran
kewarganegaraan dengan menerapkan pembelajaran Kooperatif model
SAVI dapat meningkatkan partispasi siswa terhadap pembelajaran.

50

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari tujuan penelitian tindakan kelas (action research) untuk
meningkatkan mutu pembelajaran yang terjadi di kelas, serta berdasarkan hasil
penelitian yang telah dipaparkan selama tigas siklus, hasil seluruh pembahasan
serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebaga berikut:
1. Pembelajaran

Kooperatif model SAVI memiliki dampak positif dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan


ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (66,67%), siklus
II (78,57%), siklus III (90,48%)
2. Pembelajaran Kooperatif model SAVI dapat meningkatkan minat , perhatian
serta partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.
3. pembelajaran Kooperatif model SAVI dapat menumbuhkan jiwa kerjasama
antar siswa.

B.Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses
belajar mengajar Kewarganegaraan lebih efektif dan lebih memberikan hasil
yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut:
1. Untuk melaksanakan pembelajaran Kooperatif model SAVI memerlukan
persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan
atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan pembelajaran
kooperatif model SAVI dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh
hasil yang optimal.

51

2. Dalam tahap awal pembelajaran Kooperatif model SAVI sebaiknya


perlakukan terhadap siswa disesuaikan dengan model SAVI yang
diterapkan.
3. Dalam pembelajaran sebaiknya memilih metode pembelajaran yang dapat
memberikan keuntungan lebih besar bagi siswa dari segi akademik maupun
non akademik
4. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal perlu diadakan penelitian lebih
lanjut dalam waktu yang lebih lama misalnya triwulan atau satu semester
karena siswa perlu waktu untuk

bisa menyesuaikan diri dengan model

SAVI.

52

DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad, 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung. Sinar
Baru Algesindo
Arikunto, Suharsimi, 1993. Manajemen Mengajar Secara Manusiawi. Jakarta
Rineksa Cipta
Arikunto, suharsimi. 2001 . Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan . Jakarta. Bumi
Aksara
Arikunto, Suharsimi dkk, 2007, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Bumi Aksara.
Azhar, lalu Muhammad. 1993. Proses Belajar Mengajar Pendidikan. Jakarta
Usaha Nasional
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta Rineksa Cipta.
Eggen, Paul D. & Kauchak, Donald P. 1996. Strategi for Teachers Teaching
Content and Thinking SkillS. Boston: Allyn and Bacon.
Hadi, Sutrisno, 1982. Metodologi Research, Jilid I. Yogyakarta: YP Fak.
Psikologi UGM
Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung Sinar Baru
Algesindo.
Margono, 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta Rineksa Cipta
Masriyah. 1999 Analisis Butir Tes. Surabaya: Universitas Press
Melvin. L. Siberman. 2004. Active Learning, 101 Cara Belajar Siswa Aktif .
Bandung Nusamedia dan Nuansa.
Nur, Moh. 2001. Pemotivasian Siswa Untuk Belajar. Surabaya University Press
Universitas Negeri Surabaya.
Sardiman, A.M. 1996 Interaksi dan Motivasi Belajar mengajar. Jakarta: Bina
Aksara.
Soekamto, Toeti. 1997. Teori Belajar dan Model Pembelajaran. Jakarta: PAUPPAI, universitas Terbuka.
Sukidin, dkk. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Insan
Cendikia
Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Penerbit Kanisius
Syah, Muhibbin, 1995. Psikologi Pendidikan , Suatu Pendekatan Baru. Bandung;
Remaja Rosdakarya

Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) 1

53

Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
A.

: MTS NEGERI 1 BOJONEGORO


: IPA
: VIII / 2

Standar Kompetensi :
Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari

B.

Kompetensi Dasar :
5.1. Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya dan pengaruhnya
pada
suatu benda yang dikenai gaya.
C.

Indikator :
1. Melukiskan penjumlahan gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yang
searah maupun yang berlawanan.

D.

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

E.

Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik dapat :
1. Melukiskan penjumlahan gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yang
searah maupun yang berlawanan.
2. Membedakan besar gaya gesekan pada berbagai permukaan yang
berbeda kekasarannya yaitu pada permukaan benda yang licin, agak
kasar dan kasar.
3. Menunjukkan beberapa contoh adanya gaya gesekan yang menguntungkan dan gaya gesekan yang merugikan
4. Membandingkan berat dan massa suatu benda

F.

G.

Materi Pembelajaran :
Resultan gaya
Gaya gesekan
Berat dan massa
Metode Pembelajaran :
1. Model
:
Direct Instructional (DI)
Cooperative Learning
2.

H.

Metode
:
Diskusi Kelompok
CORE (Conecti ng, Organizing, Reflekting, Extending)
Langkah-langkah Kegiatan :
Pertemuan I :
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi :

Apa yang terjadi jika meja guru didorong ?. Apa yang terjadi jika kotak
kapur diremas ?. Apa yang menyebabkan meja bergerak dan kota
kapur menjadi ringsek ?
b. Prasyarat Pengetahuan :
2. Kegiatan Inti :
a. Secara berkelompok siswa berkolaborasi mencari informasi dari
berbagai sumber tentang contoh besaran dan satuannya dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Guru meminta masing-masing kelompok untuk melakukan
eksperimen tentang menjumlahkan gaya-gaya sesuai panduan LKS
yang tersedia.
c. Melalui kerja kelompok, peserta didik membuat kesimpulan
tentang resultan beberapa buah gaya.
d. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
secara bergantian di depan kelas.
e. Guru melakukan penilaian diri terhadap peserta didik yang
melakukan presentasi maupun yang menanggapi.
f. Guru memberikan komentar terhadap presentasi dan diskusi 2 arah
tersebut.
g. Guru memberikan penghargaan pada kelompok dengan kesimpulan
dan penyajian terbaik.
3. Kegiatan Penutup :
a. Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan / rangkuman
hasil belajar.
b. Guru memberikan tes untuk mengetahui daya serap materi yang
baru saja dipelajari.
c. Guru memberikan tugas rumah tentang resultan beberapa buah
gaya segaris.
I.

Sumber Belajar :
1. Buku Pegangan Siswa
2. LKS
3. Buku referensi yang relevan
4. Alat-alat praktikum (penggaris, neraca, stopwatch, rollmeter, gelas

ukur)
J.

Penilaian Hasil Belajar :


1. Teknik Penilaian :
Tes Tertulis
Tes Unjuk Kerja
2. bentuk Instrumen :
Tes Uraian
Uji petik produk
3. Contoh Instrumen :
Tes Uraian

1. Pada permainan tarik tambang antara Ali dan Achmad, Ali menarik tali ke arah utara dengan gaya 250 N sedangkan Achmad menarik tali kea rah selatan dengan gaya 200 N. Resultan gaya antara Ali dan Achmad adalah ..
Kunci
:
FAli = 250 N
FAchmad = 200 N
R = FAli FAchmad = 250 200 = 50 N
Skor
:
6
Bojonegoro, 12 Juli 2009
Mengetahui
Kepala MTs N 1 Bojonegoro

Guru Mata Pelajaran

Drs. KASNAN WIJAYA, MM

ANIM MUALIFAH, S.Pd

NIP. 19620727 198603 1 005


NIP. 19680907 199403 2 003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) 2
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
A.

: MTS NEGERI 1 BOJONEGORO


: IPA
: VIII / 2

Standar Kompetensi :
Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari

B.

Kompetensi Dasar :
5.1. Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya dan pengaruhnya
pada
suatu benda yang dikenai gaya.
C.

Indikator :
1. Membedakan besar gaya gesekan pada berbagai permukaan yang
berbeda kekasarannya yaitu pada permukaan benda yang licin, agak
kasar dan kasar.
2. Menunjukkan beberapa contoh adanya gaya gesekan yang menguntungkan dan gaya gesekan yang merugikan

D.

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

E.

Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik dapat :
1. Melukiskan penjumlahan gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yang
searah maupun yang berlawanan.

2.
3.
4.

Membedakan besar gaya gesekan pada berbagai permukaan yang


berbeda kekasarannya yaitu pada permukaan benda yang licin, agak
kasar dan kasar.
Menunjukkan beberapa contoh adanya gaya gesekan yang menguntungkan dan gaya gesekan yang merugikan
Membandingkan berat dan massa suatu benda

F.
Materi Pembelajaran :
Resultan gaya
Gaya gesekan
Berat dan massa

H.

Metode Pembelajaran :
1. Model
:
Direct Instructional (DI)
Cooperative Learning
2.

a.

b.

Metode
:
Diskusi Kelompok
CORE (Conecti ng, Organizing, Reflekting, Extending)

Pertemuan II :
1. Kegiatan pendahuluan :
Motivasi dan apersepsi :
Guru mengingatkan peserta didik pada pelajaran sebelumnya
tentang gaya. Kemudian guru mendorong meja sedemikian rupa
sehingga meja tidak bergerak. Lalu bertanya ; mengapa meja tidak
bergerak ?. Apa yang menyebabkannya tidak bergerak ?, padahal
meja diberi gaya dorong.
Prasyarat pengetahuan :
Resultan Gaya.
2.

Kegiatan Inti :
a. Guru membimbing peserta didik membentuk kelompok dengan
anggota yang heterogen.
b. Masing-masing kelompok melakukan eksperimen gaya gesekan
sesuai panduan LKS.
c. Masing-masing kelompok mendiskusikan contoh gaya gesekan
yang menguntungkan dan yang merugikan dalam kehidupan seharihari.
d. Masing-masing kelompok menuliskan data hasil pengamatan dan
hasil
diskusinya,
kemudian
secara
bergantian
untuk
mempresentasikannya di depan kelas.
e. Guru melakukan penilaian diri terhadap peserta didik yang
melakukan
presentasi maupun yang menanggapi.
f. Guru memberikan komentar terhadap presentasi dan diskusi 2 arah
tersebut.

g. Guru memberikan penghargaan pada kelompok dengan kesimpulan


dan penyajian terbaik.
3.

I.

Kegiatan Penutup :
a. Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan / rangkuman hasil
belajar.
b. Guru memberikan tes untuk mengetahui daya serap materi yang baru
saja dipelajari.
c. Guru memberikan tugas rumah tentang gaya gesekan dan resultan
ga-ya.

Sumber Belajar :
1. Buku Pegangan Siswa
2. LKS
3. Buku referensi yang relevan
4. Alat-alat praktikum (penggaris, neraca, stopwatch, rollmeter, gelas

ukur)
J.

Penilaian Hasil Belajar :


1. Teknik Penilaian :
Tes Tertulis
Tes Unjuk Kerja
4.

bentuk Instrumen :
Tes Uraian
Uji petik produk

5. Contoh Instrumen :
Uji Petik Produk
Lakukan percobaan tentang gaya gesek pada permukaan licin dan
permukaan kasar lalu bandingkan hasil dari kedua percobaan
tersebut.

Bojonegoro, 12 Juli 2009


Mengetahui
Kepala MTs N 1 Bojonegoro

Guru Mata Pelajaran

Drs. KASNAN WIJAYA, MM

ANIM MUALIFAH, S.Pd

NIP. 19620727 198603 1 005


NIP. 19680907 199403 2 003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) 3
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
A.

: MTS NEGERI 1 BOJONEGORO


: IPA
: VIII / 2

Standar Kompetensi :
Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari

B.

Kompetensi Dasar :
5.1. Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya dan pengaruhnya
pada
suatu benda yang dikenai gaya.
C.

Indikator :
1. Membandingkan berat dan massa suatu benda

E.

Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik dapat :
1. Melukiskan penjumlahan gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yang
searah maupun yang berlawanan.
2. Membedakan besar gaya gesekan pada berbagai permukaan yang
berbeda kekasarannya yaitu pada permukaan benda yang licin, agak
kasar dan kasar.
3. Menunjukkan beberapa contoh adanya gaya gesekan yang menguntungkan dan gaya gesekan yang merugikan
4. Membandingkan berat dan massa suatu benda

F.
Materi Pembelajaran :
Resultan gaya
Gaya gesekan
Berat dan massa

I.

Metode Pembelajaran :
1. Model
:
Direct Instructional (DI)
Cooperative Learning
2.

a.

Metode
:
Diskusi Kelompok
CORE (Conecti ng, Organizing, Reflekting, Extending)

Pertemuan III :
1. Kegiatan pendahuluan :
Motivasi dan apersepsi :
berat mana mengangkat batu di udara dengan di dalam air ?. Jika
kita
menimbang batu dengan neraca di udara dengan di dalam
air, samakah massanya ?.

b.

Prasyarat pengetahuan :
Pengukuran massa dan Gaya.

2.

Kegiatan Inti :
a. Guru membimbing peserta didik membentuk kelompok dengan
anggota yang heterogen.
b. Masing-masing kelompok melakukan eksperimen tentang perbedaan
berat dan massa sesuai panduan LKS.
c. Masing-masing kelompok mendiskusikan dan menuliskan data hasil
pengamatan dan hasil diskusinya, kemudian secara bergantian untuk
mempre-sentasikannya di depan kelas.
d. Guru melakukan penilaian diri terhadap peserta didik yang
melakukan presentasi maupun yang menanggapi.
e. Guru memberikan komentar terhadap presentasi dan diskusi 2 arah
tersebut.
f. Guru memberikan penghargaan pada kelompok dengan kesimpulan
dan penyajian terbaik.

3.

Kegiatan Penutup :
a. Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan / rangkuman hasil
belajar.
b. Guru memberikan tes untuk mengetahui daya serap materi yang baru
saja dipelajari.
c. Guru memberikan tugas rumah tentang perbedaan gaya berat dan
massa.
I.
Sumber Belajar :
1. Buku Pegangan Siswa
2. LKS
3. Buku referensi yang relevan
4. Alat-alat praktikum (penggaris, neraca, stopwatch, rollmeter, gelas
ukur)
J.

Penilaian Hasil Belajar :


1. Teknik Penilaian :
Tes Tertulis
Tes Unjuk Kerja
6.

bentuk Instrumen :
Tes Uraian
Uji petik produk

7. Contoh Instrumen :
Tes Uraian
1.

Jelaskan 3 perbedaan antara berat dan massa !


Kunci
:

Berat
Massa
Menunjukkan ukuran gaya tarik Menunjukkan jumlah zat yang
gravitasi planet pada suatu benda
terkandung dalam suatu benda
Dipengaruhi gaya gravitasi planet Tidak dipengaruhi gravitasi
Satuannya ton,kwintal, kg, atau
Satuannya Newton atau erg
gram
Alat ukurnya adalah dinamometer Alat ukurnya adalah neraca
/ neraca pegas
Skor
: 6
Bojonegoro, 12 Juli 2009
Mengetahui
Kepala MTs N 1 Bojonegoro

Guru Mata Pelajaran

Drs. KASNAN WIJAYA, MM

ANIM MUALIFAH, S.Pd

NIP. 19620727 198603 1 005

NIP. 19680907 199403 2 003

Lampiran 2
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

Tabel 1. Data Hasil Ulangan Harian pada Siklus I


Nama
Nilai
Keterangan
80
Tuntas
ACHMAD RIAN
70
Tuntas
ADIKA FIRMANSYAH
70
Tuntas
ANIK SURYANINGSIH
60
Tidak Tuntas
BAYU ADI WICAKSONO
80
Tuntas
DITA AINUN ASLIHA
60
Tidak Tuntas
DIYAH PUJI RAHAYU
80
Tuntas
ENI ARIANTI
80
Tuntas
ERVINA AWAL YANI
80
Tuntas
FATIMATUS ZAHRO
60
Tidak Tuntas
FITRIA
60
Tidak Tuntas
HERI PRABOWO
70
Tuntas
ITA AGUSTIN
70
Tuntas
JOKO PRASTIYO
70
Tuntas
LIA SETIA WAHYUNI
80
Tuntas
LULUK SISNAWATI
50
TT
LUSI RETNO SARI
90
Tuntas
M. CAHYO BUDI UTOMO
70
Tuntas
MARIANA DWI ANGGRAENI
60
Tidak Tuntas
MAYA FIRDANA NIMATUL JANNAH
60
Tidak Tuntas
MUHAMMAD BAHRUDIN
70
Tuntas
MUHAMMAD WAHYU ARROHMAN
60
TT
NADILA AGUSTINA
80
Tuntas
NURLIYAN
60
TT
PUJI SRI LESTARI
80
Tuntas
RANI NURLITA SEPTIANA
80
Tuntas
RIA IRMALA
80
Tuntas
RIKI MUSYAFAUL KHOIRI
60
Tidak Tuntas
RIZKY DWI ANGGRAENI
60
Tidak Tuntas
ROMADHOTIN HIDAYAH
70
Tuntas
ROSALINDA PRILLY KUSUMAWATI
80
Tuntas
SETIYONO
70
Tuntas
SISWATI
80
Tuntas
SITI ZAHROTUL LATIFA
80
Tuntas
SOFIYATUL LAILIYAH
90
Tuntas
SRI ASTUTI
70
Tuntas
SYAMSUL ARIFIN
60
Tidak Tuntas
WINDA AMALIA
60
Tidak Tuntas
YANIS MANANSYAH
60
Tidak Tuntas
YULI ANGGRAINI
70
Tuntas
YVANI SURYAHATI
70
Tuntas
YUNI RAHAYU
80
Tuntas
YURISTIAN DWI ANDHIKA

Keterangan :
Jumlah siswa yang tuntas

: 28

Jumlah siswa yang tidak tuntas : 14


Prosentase Ketuntasan

: 66,67%

Guru Peneliti

Kolaborator

ANIM MUALIFAH, S.Pd.


NIP. 19680907 199403 2 003

SITI ULIFAH, S.PD


NIP. 19701209 199403 2 002

Lampiran 3
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

Tabel 2. Data Hasil Ulangan Harian pada Siklus II


Nama
Nilai
Keterangan
90
Tuntas
ACHMAD RIAN
70
Tuntas
ADIKA FIRMANSYAH
80
Tuntas
ANIK SURYANINGSIH
60
Tidak Tuntas
BAYU ADI WICAKSONO
80
Tuntas
DITA AINUN ASLIHA
70
Tuntas
DIYAH PUJI RAHAYU
80
Tuntas
ENI ARIANTI
80
Tuntas
ERVINA AWAL YANI
80
Tuntas
FATIMATUS ZAHRO
70
Tuntas
FITRIA
60
Tidak
Tuntas
HERI PRABOWO
80
Tuntas
ITA AGUSTIN
70
Tuntas
JOKO PRASTIYO
70
Tuntas
LIA SETIA WAHYUNI
80
Tuntas
LULUK SISNAWATI
60
Tidak
Tuntas
LUSI RETNO SARI
90
Tuntas
M. CAHYO BUDI UTOMO
70
Tuntas
MARIANA DWI ANGGRAENI
60
Tidak Tuntas
MAYA FIRDANA NIMATUL JANNAH
60
Tidak Tuntas
MUHAMMAD BAHRUDIN
80
Tuntas
MUHAMMAD WAHYU ARROHMAN
70
Tuntas
NADILA AGUSTINA
80
Tuntas
NURLIYAN
60
Tidak Tuntas
PUJI SRI LESTARI
80
Tuntas
RANI NURLITA SEPTIANA
80
Tuntas
RIA IRMALA
80
Tuntas
RIKI MUSYAFAUL KHOIRI
70
Tuntas
RIZKY DWI ANGGRAENI
60
Tidak Tuntas
ROMADHOTIN HIDAYAH
70
Tuntas
ROSALINDA PRILLY KUSUMAWATI
90
Tuntas
SETIYONO
80
Tuntas
SISWATI
80
Tuntas
SITI ZAHROTUL LATIFA
80
Tuntas
SOFIYATUL LAILIYAH
90
Tuntas
SRI ASTUTI
70
Tuntas
SYAMSUL ARIFIN
60
Tidak Tuntas
WINDA AMALIA
60
Tidak Tuntas
YANIS MANANSYAH
60
Tidak Tuntas
YULI ANGGRAINI
80
Tuntas
YVANI SURYAHATI
70
Tuntas
YUNI RAHAYU
90
Tuntas
YURISTIAN DWI ANDHIKA

Keterangan
Jumlah siswa yang tuntas

: 33

Jumlah siswa yang tidak tuntas : 9


Prosentase Ketuntasan

: 78,57

Guru Peneliti

Kolaborator

ANIM MUALIFAH, S.Pd.


NIP. 19680907 199403 2 003

SITI ULIFAH, S.PD


NIP. 19701209 199403 2 002

Lampiran 4
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

Tabel 3. Data Hasil Ulangan Harian pada Siklus III


Nama
Nilai
Keterangan
90
Tuntas
ACHMAD RIAN
90
Tuntas
ADIKA FIRMANSYAH
80
Tuntas
ANIK SURYANINGSIH
70
Tuntas
BAYU ADI WICAKSONO
80
Tuntas
DITA AINUN ASLIHA
70
Tuntas
DIYAH PUJI RAHAYU
80
Tuntas
ENI ARIANTI
80
Tuntas
ERVINA AWAL YANI
80
Tuntas
FATIMATUS ZAHRO
70
Tuntas
FITRIA
60
Tidak
Tuntas
HERI PRABOWO
80
Tuntas
ITA AGUSTIN
70
Tuntas
JOKO PRASTIYO
90
Tuntas
LIA SETIA WAHYUNI
80
Tuntas
LULUK SISNAWATI
60
Tidak
Tuntas
LUSI RETNO SARI
90
Tuntas
M. CAHYO BUDI UTOMO
80
Tuntas
MARIANA DWI ANGGRAENI
60
Tidak Tuntas
MAYA FIRDANA NIMATUL JANNAH
80
Tuntas
MUHAMMAD BAHRUDIN
90
Tuntas
MUHAMMAD WAHYU ARROHMAN
70
Tuntas
NADILA AGUSTINA
80
Tuntas
NURLIYAN
80
Tuntas
PUJI SRI LESTARI
80
Tuntas
RANI NURLITA SEPTIANA
90
Tuntas
RIA IRMALA
80
Tuntas
RIKI MUSYAFAUL KHOIRI
70
Tuntas
RIZKY DWI ANGGRAENI
60
Tidak Tuntas
ROMADHOTIN HIDAYAH
70
Tuntas
ROSALINDA PRILLY KUSUMAWATI
90
Tuntas
SETIYONO
90
Tuntas
SISWATI
80
Tuntas
SITI ZAHROTUL LATIFA
80
Tuntas
SOFIYATUL LAILIYAH
90
Tuntas
SRI ASTUTI
70
Tuntas
SYAMSUL ARIFIN
60
Tidak Tuntas
WINDA AMALIA
90
Tuntas
YANIS MANANSYAH
70
Tuntas
YULI ANGGRAINI
80
Tuntas
YVANI SURYAHATI
70
Tuntas
YUNI RAHAYU
90
Tuntas
YURISTIAN DWI ANDHIKA

Keterangan
Jumlah siswa yang tuntas

: 33

Jumlah siswa yang tidak tuntas : 9


Prosentase Ketuntasan

: 78,57

Guru Peneliti

Kolaborator

ANIM MUALIFAH, S.Pd.


NIP. 19680907 199403 2 003

SITI ULIFAH, S.PD


NIP. 19701209 199403 2 002

Lampiran 5
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

Tabel 4. Data Pengamatan Motivasi Siswa Sisklus I


Nama siswa
Minat
Perhatian
ACHMAD RIAN
B
B
ADIKA FIRMANSYAH
B
B
ANIK SURYANINGSIH
B
B
BAYU ADI WICAKSONO
C
C
DITA AINUN ASLIHA
B
B

Partisipasi
B
B
B

DIYAH PUJI RAHAYU


ENI ARIANTI
ERVINA AWAL YANI

B
B

FATIMATUS ZAHRO
FITRIA
HERI PRABOWO
ITA AGUSTIN
JOKO PRASTIYO
LIA SETIA WAHYUNI
LULUK SISNAWATI

B
B
B
B

LUSI RETNO SARI


M. CAHYO BUDI UTOMO
MARIANA DWI ANGGRAENI

B
B

MAYA FIRDANA NIMATUL JANNAH


MUHAMMAD BAHRUDIN
MUHAMMAD WAHYU ARROHMAN

C
C
K

NADILA AGUSTINA

NURLIYAN

PUJI SRI LESTARI


RANI NURLITA SEPTIANA
RIA IRMALA
RIKI MUSYAFAUL KHOIRI

B
B
B

RIZKY DWI ANGGRAENI


ROMADHOTIN HIDAYAH
ROSALINDA PRILLY KUSUMAWATI
SETIYONO
SISWATI

B
B
B

SITI ZAHROTUL LATIFA

SOFIYATUL LAILIYAH
SRI ASTUTI
SYAMSUL ARIFIN

B
B

WINDA AMALIA

YANIS MANANSYAH
YULI ANGGRAINI
YVANI SURYAHATI
YUNI RAHAYU
YURISTIAN DWI ANDHIKA

Keterangan

Jumlah

B
B
B
25

K
K

B
B

B
B
B
B
B
B
B

K
C
C
K

B
B
B
B
B
B

C
B
B

K
K

K
K

B
B

B
B
B
B
B
B
B

K
K

C
C
K

B
B
B

B
B
B
C

B
B
K
K

K
K

B
B
B
B
B
B
10 20 12 10 17 15 10

: Baik

: Cukup

: Kurang

Guru Peneliti

Kolaborator

ANIM MUALIFAH, S.Pd.


NIP. 19680907 199403 2 003

SITI ULIFAH, S.PD


NIP. 19701209 199403 2 002

Lampiran 6
Tabel 5. Data Pengamatan Motivasi Siswa Siklus II
No
Nama siswa
Minat
Perhatian
1 ACHMAD RIAN
B
B
2 ADIKA FIRMANSYAH
B
B
3 ANIK SURYANINGSIH
B
B
BAYU
ADI
WICAKSONO
4
K
K
5 DITA AINUN ASLIHA
B
B
6 DIYAH PUJI RAHAYU
B
B
7 ENI ARIANTI
B
B
8 ERVINA AWAL YANI
B
B
9 FATIMATUS ZAHRO
C
B
10 FITRIA
C
B
11 HERI PRABOWO
K
K
ITA
AGUSTIN
12
B
C
13 JOKO PRASTIYO
B
C
14 LIA SETIA WAHYUNI
B
B
15 LULUK SISNAWATI
B
B
16 LUSI RETNO SARI
B
B
17 M. CAHYO BUDI UTOMO
B
B
18 MARIANA DWI ANGGRAENI
B
B
19 MAYA FIRDANA NIMATUL JANNAH
K
K
MUHAMMAD
BAHRUDIN
20
C
C
21 MUHAMMAD WAHYU ARROHMAN
B
B
22 NADILA AGUSTINA
K
K
23 NURLIYAN
B
B
24 PUJI SRI LESTARI
K
K
25 RANI NURLITA SEPTIANA
B
B
26 RIA IRMALA
B
B
27 RIKI MUSYAFAUL KHOIRI
B
B
RIZKY
DWI
ANGGRAENI
28
B
B
29 ROMADHOTIN HIDAYAH
K
K
30 ROSALINDA PRILLY KUSUMAWATI
B
B
31 SETIYONO
B
C
32 SISWATI
B
B
33 SITI ZAHROTUL LATIFA
K
K
34 SOFIYATUL LAILIYAH
C
B
35 SRI ASTUTI
B
B
SYAMSUL
ARIFIN
36
B
B
37 WINDA AMALIA
K
K
38 YANIS MANANSYAH
C
C
39 YULI ANGGRAINI
C
C
40 YVANI SURYAHATI
B
B
41 YUNI RAHAYU
C
C
42 YURISTIAN DWI ANDHIKA
B
B
Jumlah
2 7 8 25 8 9
7

Partisipasi
B
B
B
K
B
B
B
B
C
C
K
B
B
B
B
B
B
B
K
C
B
K
B
K
B
B
B
B
K
B
B
B
K
C
B
B
K
C
C
B
C
B
2 1 7
5 0

Keterangan
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang

Guru Peneliti

Kolaborator

ANIM MUALIFAH, S.Pd.


NIP. 19680907 199403 2 003

SITI ULIFAH, S.PD


NIP. 19701209 199403 2 002

Lampiran 7
Tabel 6. Data Pengamatan Motivasi Siswa Siklus III
No
Nama siswa
Minat
Perhatian
1 ACHMAD RIAN
B
B
2 ADIKA FIRMANSYAH
B
B
3 ANIK SURYANINGSIH
B
B
BAYU
ADI
WICAKSONO
4
K
K
5 DITA AINUN ASLIHA
B
B
6 DIYAH PUJI RAHAYU
B
B
7 ENI ARIANTI
B
B
8 ERVINA AWAL YANI
B
B
9 FATIMATUS ZAHRO
C
C
10 FITRIA
B
11 HERI PRABOWO
K
K
ITA
AGUSTIN
12
B
13 JOKO PRASTIYO
C
C
14 LIA SETIA WAHYUNI
B
15 LULUK SISNAWATI
B
16 LUSI RETNO SARI
B
17 M. CAHYO BUDI UTOMO
B
18 MARIANA DWI ANGGRAENI
B
19 MAYA FIRDANA NIMATUL JANNAH
K
K
MUHAMMAD
BAHRUDIN
20
B
21 MUHAMMAD WAHYU ARROHMAN
B
22 NADILA AGUSTINA
C
C
23 NURLIYAN
B
24 PUJI SRI LESTARI
B
25 RANI NURLITA SEPTIANA
B
26 RIA IRMALA
B
27 RIKI MUSYAFAUL KHOIRI
B
RIZKY
DWI
ANGGRAENI
28
B
29 ROMADHOTIN HIDAYAH
K
K
30 ROSALINDA PRILLY KUSUMAWATI
B
31 SETIYONO
B
32 SISWATI
B
33 SITI ZAHROTUL LATIFA
K
K
34 SOFIYATUL LAILIYAH
B
35 SRI ASTUTI
B
SYAMSUL
ARIFIN
36
B
37 WINDA AMALIA
K
K
38 YANIS MANANSYAH
B
39 YULI ANGGRAINI
B
40 YVANI SURYAHATI
B
41 YUNI RAHAYU
C
C
42 YURISTIAN DWI ANDHIKA
B
Jumlah
3 5 5 3 7 5
2
0

Partisipasi
B
B
B
K
B
B
B
B
C
B
K
B
C
B
B
B
B
B
K
B
B
C
B
B
B
B
B
B
K
B
B
B
K
B
B
B
K
B
B
B
C
C
2 9 5
8

Keterangan
B

: Baik

: Cukup

: Kurang

Guru Peneliti

Kolaborator

ANIM MUALIFAH, S.Pd.


NIP. 19680907 199403 2 003

SITI ULIFAH, S.PD


NIP. 19701209 199403 2 002

Anda mungkin juga menyukai