Isi Model Savi
Isi Model Savi
OLEH
SURAT KETERANGAN
Nomor : 8/XI/Perpus/MTsN 1 BJN/2009
Pengelola perpustakaan MTs Negeri 1 Bojonegoro menerangkan dengan
sebenarnya bahwa Guru tersebut di bawah ini :
ANIM MUALIFAH, S.Pd.
Nama
NIP
Pangkat / Golongan
: Pembina, IV/a
Jabatan
: Guru Pembina
Unit Kerja
VISUAL,
INTECTUAL
(SAVI)
GUNA
MENINGKATKAN
Mengetahui,
Kepala MTs N 1 Bojonegoro
KATA PENGANTAR
Seluruh puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan karya
tulis ilmiah ini dapat terselesaikan pada waktunya.
Karya tulis ilmiah yang berjudul Penerapan Model Somatic, Audio, Visual,
Intectual (SAVI) Guna Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar IPA Pada
Siswa Kelas VIII A MTs Negeri 1 Bojonegoro Semester Ganjil Tahun 2009/2010
disusun untuk memenuhi persyaratan kenaikan golongan profesi guru dari IVa ke
IVb.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada:
1. Kepala MTs N 1 Bojonegoro yan telah memberikan sarana dan prasarana
dalam pelaksanaan Penelitian.
2. Rekan-rekan Guru Yang memambantu dalam pelaksanaan penelitian dari awal
hingga akhir.
3. Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selesai.
Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangan peneliti
harapkan demi kesempurnaan penelitian ini dan demi penelitian yang akan datang.
Penulis
ABSTRAKS
Metode mengajar yang guru gunakan dalam setiap kali pertemuan kelas
bukanlah asa pakai, tetapi setelah melalui seleksi. Sebab kegiatan belajar
mengajar bukanlah semata persoalan menceritakan . belajar bukanlah konsekuensi
otomatis dari perenungan informasi ke dalam benak siswa. Belajar memerlukan
keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dan pemeragaan semata
tidak akan membuahkan hasil belajar yang langgeng. Yang bisa membuahkan
hasil belajar yang langgeng hanyalah kegiatan beajar aktif.
Penelitian
ini berdasarkan permasalahan (a)Apakah pembelajaran
kooperatif model Somatic, Audio, Visual, Intectual (SAVI) dapat meningkatkan
prestasi belajar Mata Pelajaran IPA? (b) Bagaimanakah pengaruh strategi
pembelajaran Kooperatif model Somatic, Audio, Visual, Intectual (SAVI) dalam
meningkatkan motivasi belajar Mata Pelajaran IPA?
Sedangkan tujuan dari
penelitian ini adalah (a)ingin mengetahui
bagaimanakah peningkatan prestasi belajar Mata Pelajaran IPA setelah
diterapkannya pembelajaran Kooperatif model Somatic, Audio, Visual, Intectual
(SAVI) (b) Ingin mengetahui pengaruh pembelajaran Kooperatif model Somatic,
Audio, Visual, Intectual (SAVI) dalam meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar
Mata Pelajaran IPA.
Penelitian ini menggunakan tindakan (Action research) sebanyak tiga
putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu : rancangan, kegiatan dan
pengamatan, refleksi dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas VIII A
MTs N 1 Bojonegoro Semester Ganjil Tahun pelajaran 2009/2010. Data yang
diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi aktivitas belajar mengajar.
Dari hasil analis didapatkan bahwa terjadi peningkatan Motivasi siswa
selama dua siklus.hal itu terlihat dari minat Siklus I 59,52% , Siklus II 64.28%,
Siklus III 76,19%, perhatian Siklus I 47,62%, Siklus II 59,52%, Siklus III 71,43%
dan untuk Partisipasi Siklus I 40,47%, Siklus II 59,52%, Siklus III 66,67%.
Dengan adanya peningkatan motivasi ternyata prestasi belajar siswa juga
mengalami peningkatan ini dapat dilihat dari ketuntasan siswa yaitu siklus I
66,67%, siklus II 78,57%, Siklus III 90,48%.
DAFTAR ISI
i
ii
iii
iv
v
vii
1
3
4
4
5
5
7
8
11
19
22
23
24
25
27
37
40
40
42
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ........................................
56
58
60
62
......... ....................................................................
64
66
68
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap guru harus memiliki strategi agar siswa dapat belajar secara efektif
dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan di dalam proses belajarmengajar. Salah satu langkah untuk
harus
untuk
memotivasi
siswa
agar
mampu
menggunakan
selalu menerapkan metode yang sama untuk masalah yang berbeda. Karena
itulah hasil pembelajaran tidak bisa maksimal.
Kita mengenal bermacam-macam teknik penyajian dari yang tradisional,
yang digunakan sejak dahulu kala, tetapi juga yang modern, yang digunakan
baru akhir-akhir ini.
Dari bermacam-macam teknik mengajar itu, ada yang menekankan pada
proses penyajian, tetapi ada pula yang menekankan pada media hasil teknologi
modern seperti televise, radio, kasset, video-tape, film, head projector, mesin
belajar dan lain-lain, bahkan telah menggunakan bantuan satelit. Ada pula
teknik penyajian yang hanya digunakan untuk sejumlah siswa yang terbatas,
tetapi ada pula yang digunakan untuk sejumlah siswa yang tidak terbatas.
Metode mengajar yang guru gunakan dalam setiap kali pertemuan
bukanlah asal pakai, tetapi setelah melalui seleksi yang berkesesuaian dengan
perumusan Kompetensi dasar, sebab kegiatan belajar mengajar bukan semata
persoalan menceritakan. Belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari
perenungan informasi ke dalam benak siswa. Belajar memerlukan keterlibatan
mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan
membuahkan hasil belajar yang langgeng. Yang bisa membuahkan hasil belajar
yang langgeng hanyalah kegiatan belajar aktif.
Agar belajar menjadi aktif siswa maka siswa perlu dirangsang
untukmelakukan kegiatan, misalnya mengerjakan tugas yang dipandu dengan
Lembar Kerja Siswa (LKS).
10
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan
permasalahannya sebagai berikut:
1. Apakah Penerapan Model SOMATIC, AUDIO, VISUAL, INTECTUAL
(SAVI) dapat Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran
IPA Pada Siswa Kelas VIII A MTs Negeri 1 Bojonegoro Semester Ganjil
Tahun Pelajaran 2009/2010?
2. Bagaimanakah
Penerapan
Model
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk :
1. Meningkatkan prestasi belajar Mata Pelajaran IPA melalui penerapan model
SOMATIC, AUDIO, VISUAL, INTECTUAL (SAVI) pada siswa kelas
Kelas VIII A MTs Negeri 1 Bojonegoro Semester Ganjil Tahun Pelajaran
2009/2010
2. Untuk mengetahui teknik pembelajaran Kooperatif model SOMATIC,
AUDIO, VISUAL, INTECTUAL (SAVI) dalam meningkatkan prestasi dan
motivasi belajar Mata Pelajaran IPA setelah diterapkan pembelajaran
Kooperatif model SOMATIC, AUDIO, VISUAL, INTECTUAL (SAVI)
pada siswa kelas VIII A MTs Negeri 1 Bojonegoro Semester Ganjil Tahun
Pelajaran 2009/2010
11
D.
Kegunaan Penelitian
Adapun maksud penulis mengadakan penelitian ini diharapkan dapat
berguna bagi:
1. Memberikan informasi tentang model pembelajaran yang sesuai dengan
proses belajar mengajar Mata Pelajaran IPA khusus model SOMATIC,
AUDIO, VISUAL, INTECTUAL (SAVI)
2. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang
peranan guru
12
Batasan Masalah
1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa Kelas VIII A MTs Negeri 1
Bojonegoro Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2009/2010
2. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap semester ganjil tahun
pelajaran semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Definisi Pembelajaran
Belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang
relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan
yang melibatkan proses kognitif. Dengan demikian belajar pada hakekatnya
merupakan proses kognitif yang mendapat dukungan dari fungsi ranah
psikomotor yang meliputi mendengar, melihat, mengucapkan. Sehubungan
dengan hal tersebut maka perlu diperjelas bahwa perubahan tingkah laku yang
timbul akibat proses kematangan, keadaan gila, mabuk, lelah dan jenuh tidak
dapat dipandang sebagai proses belajar (Syah, Muhibbin. 1995).
Belajar adalah proses mengasimilasi dan menghubungkan pengalaman
atau bahan yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dimiliki sesorang
sehingga pengertiannya menjadi lebih berkembang. Ditegaskan pula bahwa
belajar berarti memberi makna. Makna diciptakan oleh siswa dari apa yang
mereka lihat, dengar, rasakan, dan alami. Siswa membangun sendiri
pengetahuannya, mencari arti sendiri dari yang mereka pelajari. Siswa
membawa pengertian yang lama ke dalam situasi yang baru. Siswa harus
membentuk pengetahuannya sendiri dan guru membantu sebagai mediator
dalam proses pembentukan. (Suparno,1997: 61).
14
Pembelajaran adalah suatu kombiansi yang tersusun meliputi unsurunsur manusiawi, material, fasilitas dan prosedur yang saling mempengaruhi
untuk mencapai tujuan pembelajaran (Oemar Hamalik, 2003 : 57).
B. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah merupakan sebuah kelompok strategi
yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan
bersama. (Eggen, Paul D and Kauchak, 1996:279)
Sependapat dengan pernyataan tersebut Setyaningsih (2001:8)
mengemukakan bahwa metode pembelajaran kooperatif memusatkan aktivitas
di kelas pada siswa dengan cara pengelompokan siswa untuk bekerjasama
dalam proses pembelajaran.
Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah suatu metode pembelajaran dengan cara mengelompokkan
siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk bekerja sama dalam
memecahkan masalah. Kemampuan siswa dalam setiap kelompok adalah
hiterogen.
15
kooperatif
mempunyai
unsur-unsur
yang
perlu
16
Ketergantungan Positif
Anggota kelompok harus saling tergantung untuk mencapai tujuan. Jika
ada anggota yang gagal mengerjakan tugasnya maka setiap anggota harus
menerima konsekuensinya.
2. Kemampuan Individual
Seluruh siswa dalam satu kelompok memiliki tanggung jawab melakukan
pekerjaannya dan menguasai seluruh bahan untuk dipelajari.
3. Promosi tatap muka interaktif
Meskipun beberapa kelompok kerja dibagi-bagikan dan dilakukan tiap
individu, beberapa diantarannya harus dilakukan secara interaktif, anggota
kelompok saling memberikan timbal balik.
4. Manfaat dari penggabungan keahliah yang tepat
17
kepercayaan,
kepemimpinan,
pembuatan
keputusan,
lakukan
dengan
baik
sebagai
sebuah
kelompok
dan
C. Keterampilan-Keterampilan Kooperatif
Pembelajaran kooperatif akan terlaksana dengan baik jika siswa
memiliki keterampilan-keterampilan kooperatif. Keterampilan-keterampilan
kooperatif yang perlu dimiliki siswa seperti diungkapkan Nur (2001:25)
adalah keterampilan kooperatif tingkat awal, tingkat menengah dan tingkat
mahir.
18
Menggunakan kesepakatan
Menggunakan kesepakatan artinya setiap anggota kelompok memiliki
kesamaan pendapat. Menggunakan kesepakatan bertujuan untuk
mengetahui siapa yang memiliki pendapat yang sama.
Menghargai kontribusi
Maksud dari menghargai kontribusi yaitu memperhatikan atau
mengenal apa yang dikatakan atau dikerjakan oleh anggota kelompok
yang dibuat lain. Tidak selalu harus menyetujui, dapat saja tidak
menyetujui yang berupa kritik, tetapi kritik yang diberikan harus
terhadap ide dan tidak terhadap pelaku.
19
Mendorong partisipasi
Anggota kelompok selalu mendorong semua anggota kelompok untuk
memberikan sumbangan terhadap penyelesaian tugas kelompok.
Karena jika satu atu dua orang anggota kelompok tidak berpartisipasi
atau hanya memberikan sedikit sumbangan, maka hasil dari kelompok
tersebut tidak akan terselesaikan pada waktunya atau hasilnya kurang
orisinil atau kurang imajinatif.
Mengatasi gangguan
Mengatasi gangguan berarti menghindari masalah yang diakibatkan
karena tidak atau kurangnya perhatian terhadap tugas yang diberikan.
20
21
Bertanya
Bertanya artinya meminta atau menanyakan suatu informasi atau
penjelasan lebih jauh. Dengan bertanya dapat menjelaskan konsep,
seseorang yang sedang tidak aktif dapat didorong untuk ikut serta, dan
anggota kelompok yang malu dapat dimotivasi untuk ikut berperan
serta.
Membuat ringkasan
Membuat ringkasan maksudnya mengulang kembali informasi. Ini
dapat digunakan untuk membantu mengatur apa yang sudah dikerjakan
dan apa yang perlu dikerjakan.
Menafsirkan
Menafsirkan artinya menyatakan kembali informasi dengan kalimat
yang berbeda. Informasi dapat dijelaskan dan hal-hal yang penting
dapat diberi penekanan.
22
Memeriksa ketepatan
Membandingkan jawaban dan memastikan bahwa jawaban itu benar.
Manfaatnya yaitu pekerjaan akan bebas dari kesalahan dan kekurang
tepatan. Pemahaman terhadap bidang studi juga akan berkembang.
Menerima tanggungjawab
Menerima
tanggungjawab
bersedia
dan
mampu
memikul
Menggunakan kesabaran
Bersikap toleran pada teman, tetap pada pekerjaan dan bukan pada
kesulitan-kesulitan, serta tidak membuat keputusan yang tergesa-gesa.
dari
tatap
tenang/mengurangi
ketegangan
adalah
23
Mengelaborasi
Mengelaborasi berarti memperluas konsep, kesimpulan dan pendapatpendapat yang berhubungan dengan topik tertentu. Mengelaborasi
dapat menghasilkan pemahaman yang lebih dalam dan prestasi yang
lebih tinggi.
Menanyakan kebenaran
Menanyakan kebenaran maksudnya membuktikan bahwa jawaban
yang dikemukakan adalah benar atau memberikan alasan untuk
jawaban tersebut. Menanyakan kebenaran akan membantu siswa untuk
berfikir tentang jawaban yang diberikan dan untuk lebih meyakinkan
terhadap ketepatan jawaban tersebut.
Menetapkan tujuan
Menetapkan
tujuan
maksudnya
menentukan
prioritas-prioritas.
Berkompromi
24
25
26
1) Somatic
Somatic berasal dari bahasa yunani yaitu tubuh soma. Jika dikaitkan
dengan belajar maka dapat diartikan belajar dengan bergerak dan berbuat.
Sehingga pembelajaran somatic adalah pembelajaran yang memanfaatkan
dan melibatkan tubuh (indera peraba, kinestetik, melibatkan fisik dan
menggerakkan tubuh sewaktu kegiatan pembelajaran berlangsung).
2) Auditori
Belajar dengan berbicara dan mendengar. Pikiran kita lebih kuat daripada
uyang kita sadari, telinga kita terus menerus menangkap dan menyimpan
informasi bahkan tanpa kita sadari. Ketika kita membuat suara sendiri dengan
berbicara beberapa area penting di otak kita menjadi aktif. Hal ini dapat
diartikan dalam pembelajaran siswa hendaknya mengajak siswa membicarakan
apa yang sedang mereka pelajari, menerjemahkan pengalaman siswa dengan
suara. Mengajak mereka berbicara saat memecahkan masalah, membuat model,
mengumpulkan informasi, membuat rencana kerja, menguasai keterampilan,
membuat tinjauan pengalaman belajar, atau menciptakan makna-maknan
pribadi bagi diri mereka sendiri.
3) Visual
Belajar dengan mengamati dan menggambarkan. Dalam otak kita terdapat
lebih banyak perangkat untuk memproses informasi visual daripada semua
indera yang lain. Setiap siswa yang menggunakan visualnya lebih mudah
belajar jika dapat melihat apa yang sedang dibicarakan seorang penceramah
27
atau sebuah buku atau program computer. Secara khususnya pembelajar visual
yang baik jika mereka dapat melihat contoh dari dunia nyata, diagram, peta
gagasan, ikon dan sebagainya ketika belajar.
4) Intektual
Belajar dengan memecahkan masalah dan merenung. Tindakan pembelajar
yang melakukan sesuatu dengan pikiran mereka secara internal ketika
menggunakan kecerdasan untuk merenungkan suatu pengalaman dan
menciptakan hubungan, makna, rencana, dan nilai dari pengalaman tersebut.
Hal ini diperkuat dengan makna intelektual adalah bagian diri yang merenung,
mencipta, dan memecahkan masalah.
D. Kerangka Perencanaan Pembelajaran SAVI
Pembelajaran SAVI dapat direncanakan dan kelompok dalam empat tahap:
1) Tahap persiapan (kegiatan pendahuluan)
Pada tahap ini guru membangkitkan minat siswa, memberikan perasaan
positif mengenai pengalaman belajar yang akan datang, dan menempatkan mereka
dalam situasi optimal untuk belajar.
Secara spesifik meliputi hal:
a. memberikan sugesi positif
b. memberikan pernyataan yang memberi manfaat kepada siswa
28
29
30
31
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
32
di kelas. Dalam kegiatan ini, guru terlibat langsung secara penuh dalam proses
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Kehadiran pihak lain dalam
penelitian ini peranannya tidak dominan dan sangat kecil.
Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan terdiri atas rangkaian empat
kegiatan dalam siklus berulang. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap
siklus, yaitu (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan, dan (d) refleksi yang
dapat digambarkan sebagai berikut:
33
Permasalahan
Perencanaan
Tindakan 1
Pelakasanan
Tindakan 1
Refleksi 1
Pengunpulan data 1
Perencanaan
Tindakan 2
Pelakasanan
Tindakan 2
Refleksi 2
Pengunpulan data 2
Perencanaan
Tindakan 3
Pelakasanan
Tindakan 3
Refleksi 3
Pengunpulan data 3
Siklus I
Permasalahan Hasil
Refleksi 1
Siklus 2
Permasalahan Hasil
Refleksi 2
Siklus 3
Permasalahan Hasil
Refleksi 3
34
3. Subyek penelitian
Subyek penelitian adalah siswa-siswa kelas VIII A Semester Ganjil Tahun
Pelajaran 2009/2010 pada materi :
1. Sistem Gerak Manusia
2. Macam-macam tulang
3. Macam-macam Otot
B. Rancangan Penelitian
Penelitian direncanakan sebanyak tiga siklus, dengan pelkasnaan sebagai
berikut:
35
36
Alat
D. Analisis Data
Dalam rangka menyusun dan mengelola data yang terkumpul sehingga
dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan
maka digunakan analisis data kuantitatif dan pada metode observasi digunakan
data kuantitatif. Cara perhitungan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa
dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:
1. Merekapitulasi hasil tes
37
2. Menghitung jumlah skor yang tercapai dan prosentasenya untuk masingmasiong siswa dengan menggunakan rumus ketuntasan belajar seperti
yang terdapat dalam buku petunjuk teknis penilaian yaitu siswa dikatakan
tuntas secara individual jika mendapatkan nilai minimal 65, sedangkan
secara individual mencapai 85% yang telah memcapai daya serap 65%.
3. Menganalisis hasil observasi yang dilakukan oleh teman sejawat pada
aktivitas guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Suatu pokok bahasan atau sub pokok bahasan dianggap tuntas secara
klasikal jika siswa yang mendapat nilai 65 sebanyak 85%, sedangkan seorang
siswa dinyatakan tuntas belajar pada pokok bahasan atau sub pokok bahasan
tertentu jika mendapat nilai minimal 65.
A. Analisis data Penelitian Persiklus
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan pembelajaran yang terdiri
dari rencana pelajaran 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat pengajaran yang
mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi motivasi
siswa.
b. Tahap Pelaksanaan dan Pengamatan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan
pada tanggal 14 Agustus 2009 di kelas dengan jumlah siswa 42 siswa.
Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang
telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan
dengan pelaksanaan belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I
dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam proses belajar
39
mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I
adalah sebagai berikut:
Table 4.1 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I
No
1
2
3
Uraian
Hasil Siklus I
70,71
28
66,67
menerapkan
40
41
kegiatan
belajar
mengajar
untuk
siklus
II
revisi
pada
siklus
I,
sehingga
kesalahan
atau
kekuarangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan
(observasi)
dilaksanakan
bersamaan
dengan
pelaksanaan
belajar
mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II
dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses
belajar mengajar yang dilakukan. Instrument yang digunakan adalah tes
formatif II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Sisw pada Siklus II
42
No
1
2
3
Uraian
Nilai rata-rata tes formatif
Jumlah siswa yang tuntas belajar
Persentase ketuntasan belajar
Hasil Siklus I
73,81
33
78,57
Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah
73,81 dan ketuntasan belajar mencapai 78,57% atau ada 33 siswa dari 42
siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II
ini ketuntasan belajar secara klasik telah mengalami peningkatan sedikit
lebih baik dari siklus I. adanya peningkatan hasil belajar sisw ini karena
setelah guru menginformasikan bahwa setiap akhir pelajaran akan selalu
diadakan tes sehingga pada pertemuan berikutnya siswa lebih termotivasi
untuk belajar. Selain itu siswa juga sudah mengerti apa yang dimaksud
dan diinginkan guru dengan menerapkan pembelajaran Kooperatif moel
pengajaran berbasis proyek//tugas.
c. Analisis Data Minat, Perhatian, Partisipasi.
1. Minat
Dari analisis data diperoleh hasil sebanyak 27 anak (64,28%)
memiliki minat baik, 7 anak (16,67%) memiliki minat cukup, dan 8
anak (19,05%) memiliki minat kurang.
2. Perhatian
Dari analisis data diperoleh hasil sebanyak 25 anak (59,52%)
memiliki perhatian baik, 8 anak (19,05%) memiliki perhatian cukup
dan 9 anak (21,42%) memiliki perhatian kukrang .
3. Partisipasi
43
d. Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar diperoleh informasi dari hasil
pengamatan sebagai berikut:
1. Siswa Masih kurang antusias, sebagian siswa takut mengemukakan
pendapat
2. Perhatian Guru cenderung tertuju pada kelompok tertentu.
3. Siswa masih belum paham dengan konsep yang dipelajari pada siklus
2.
4. Pengelolaan waktu kurang tepat, waktu melebihi ketentuan yang
ditetapkan.
e. Refisi Rancangan
Pelaksanaan kegiatan belajar pada siklus II ini masih terdapat
kekurangan-kekurangan. Maka perlu adanya revisi uintuk dilaksanakan
pada siklus II antara lain:
1. Guru dalam memotivasi siswa hendaknya dapat membuat siswa lebih
termotivasi selama proses belajar mengajar berlangsung.
2. Guru harus lebih dekat dengan siswa sehingga tidak ada perasaan
takut dalam diri siswa baik untuk mengemukakan
bertanya.
44
pendapat atau
3. Siklus III
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini penelitian mempersiapkan perangkat pembelajaran
yang terdiri dari rencana pelajaran 3, soan tes formatif 3 dan alat-alat
pengajaran yang mendukung. Seklain itu juga dipersiapkan lembar
observasi pengelolaan pembelajaran Kooperatif model SAVI dan lembar
observasi aktivitas guru dan siswa.
b. Tahap Pelaksanaan dan Pengamatan
Pelaksanaan
kegiatan
belajar
mengajar
untuk
siklus
III
dilaksanakan
bersamaan
dengan
pelaksanaan
belajar
mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif III
dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses
belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah
45
tes formatif III. Adapun data hasil penelitian pada siklus III adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus III
No
1
2
3
Uraian
Nilai rata-rata tes formatif
Jumlah siswa yang tuntas belajar
Persentase ketuntasan belajar
Hasil Siklus I
77,85
38
90,48
2. Perhatian
46
pembelajaran
kontektual
model
pengajaran
berbasis
e. Refisi Pelaksanaan
47
B. Pembahasan
1. Ketuntasan Hasil belajar siswa
Melalui hasil
48
adalah
belajar
mendengarkan/memperhatikan
dengan
sesama
penjelasan
guru
anggota
dan
kelompok,
diskusi
antara
siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa
dapat dikategorikan aktif.
4. Analisis Data Minat, Perhatian, Partisipasi
a. Minat
Dari
49
50
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari tujuan penelitian tindakan kelas (action research) untuk
meningkatkan mutu pembelajaran yang terjadi di kelas, serta berdasarkan hasil
penelitian yang telah dipaparkan selama tigas siklus, hasil seluruh pembahasan
serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebaga berikut:
1. Pembelajaran
B.Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses
belajar mengajar Kewarganegaraan lebih efektif dan lebih memberikan hasil
yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut:
1. Untuk melaksanakan pembelajaran Kooperatif model SAVI memerlukan
persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan
atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan pembelajaran
kooperatif model SAVI dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh
hasil yang optimal.
51
SAVI.
52
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad, 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung. Sinar
Baru Algesindo
Arikunto, Suharsimi, 1993. Manajemen Mengajar Secara Manusiawi. Jakarta
Rineksa Cipta
Arikunto, suharsimi. 2001 . Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan . Jakarta. Bumi
Aksara
Arikunto, Suharsimi dkk, 2007, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Bumi Aksara.
Azhar, lalu Muhammad. 1993. Proses Belajar Mengajar Pendidikan. Jakarta
Usaha Nasional
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta Rineksa Cipta.
Eggen, Paul D. & Kauchak, Donald P. 1996. Strategi for Teachers Teaching
Content and Thinking SkillS. Boston: Allyn and Bacon.
Hadi, Sutrisno, 1982. Metodologi Research, Jilid I. Yogyakarta: YP Fak.
Psikologi UGM
Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung Sinar Baru
Algesindo.
Margono, 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta Rineksa Cipta
Masriyah. 1999 Analisis Butir Tes. Surabaya: Universitas Press
Melvin. L. Siberman. 2004. Active Learning, 101 Cara Belajar Siswa Aktif .
Bandung Nusamedia dan Nuansa.
Nur, Moh. 2001. Pemotivasian Siswa Untuk Belajar. Surabaya University Press
Universitas Negeri Surabaya.
Sardiman, A.M. 1996 Interaksi dan Motivasi Belajar mengajar. Jakarta: Bina
Aksara.
Soekamto, Toeti. 1997. Teori Belajar dan Model Pembelajaran. Jakarta: PAUPPAI, universitas Terbuka.
Sukidin, dkk. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Insan
Cendikia
Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Penerbit Kanisius
Syah, Muhibbin, 1995. Psikologi Pendidikan , Suatu Pendekatan Baru. Bandung;
Remaja Rosdakarya
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) 1
53
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
A.
Standar Kompetensi :
Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari
B.
Kompetensi Dasar :
5.1. Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya dan pengaruhnya
pada
suatu benda yang dikenai gaya.
C.
Indikator :
1. Melukiskan penjumlahan gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yang
searah maupun yang berlawanan.
D.
E.
Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik dapat :
1. Melukiskan penjumlahan gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yang
searah maupun yang berlawanan.
2. Membedakan besar gaya gesekan pada berbagai permukaan yang
berbeda kekasarannya yaitu pada permukaan benda yang licin, agak
kasar dan kasar.
3. Menunjukkan beberapa contoh adanya gaya gesekan yang menguntungkan dan gaya gesekan yang merugikan
4. Membandingkan berat dan massa suatu benda
F.
G.
Materi Pembelajaran :
Resultan gaya
Gaya gesekan
Berat dan massa
Metode Pembelajaran :
1. Model
:
Direct Instructional (DI)
Cooperative Learning
2.
H.
Metode
:
Diskusi Kelompok
CORE (Conecti ng, Organizing, Reflekting, Extending)
Langkah-langkah Kegiatan :
Pertemuan I :
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi dan apersepsi :
Apa yang terjadi jika meja guru didorong ?. Apa yang terjadi jika kotak
kapur diremas ?. Apa yang menyebabkan meja bergerak dan kota
kapur menjadi ringsek ?
b. Prasyarat Pengetahuan :
2. Kegiatan Inti :
a. Secara berkelompok siswa berkolaborasi mencari informasi dari
berbagai sumber tentang contoh besaran dan satuannya dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Guru meminta masing-masing kelompok untuk melakukan
eksperimen tentang menjumlahkan gaya-gaya sesuai panduan LKS
yang tersedia.
c. Melalui kerja kelompok, peserta didik membuat kesimpulan
tentang resultan beberapa buah gaya.
d. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
secara bergantian di depan kelas.
e. Guru melakukan penilaian diri terhadap peserta didik yang
melakukan presentasi maupun yang menanggapi.
f. Guru memberikan komentar terhadap presentasi dan diskusi 2 arah
tersebut.
g. Guru memberikan penghargaan pada kelompok dengan kesimpulan
dan penyajian terbaik.
3. Kegiatan Penutup :
a. Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan / rangkuman
hasil belajar.
b. Guru memberikan tes untuk mengetahui daya serap materi yang
baru saja dipelajari.
c. Guru memberikan tugas rumah tentang resultan beberapa buah
gaya segaris.
I.
Sumber Belajar :
1. Buku Pegangan Siswa
2. LKS
3. Buku referensi yang relevan
4. Alat-alat praktikum (penggaris, neraca, stopwatch, rollmeter, gelas
ukur)
J.
1. Pada permainan tarik tambang antara Ali dan Achmad, Ali menarik tali ke arah utara dengan gaya 250 N sedangkan Achmad menarik tali kea rah selatan dengan gaya 200 N. Resultan gaya antara Ali dan Achmad adalah ..
Kunci
:
FAli = 250 N
FAchmad = 200 N
R = FAli FAchmad = 250 200 = 50 N
Skor
:
6
Bojonegoro, 12 Juli 2009
Mengetahui
Kepala MTs N 1 Bojonegoro
Standar Kompetensi :
Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari
B.
Kompetensi Dasar :
5.1. Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya dan pengaruhnya
pada
suatu benda yang dikenai gaya.
C.
Indikator :
1. Membedakan besar gaya gesekan pada berbagai permukaan yang
berbeda kekasarannya yaitu pada permukaan benda yang licin, agak
kasar dan kasar.
2. Menunjukkan beberapa contoh adanya gaya gesekan yang menguntungkan dan gaya gesekan yang merugikan
D.
E.
Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik dapat :
1. Melukiskan penjumlahan gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yang
searah maupun yang berlawanan.
2.
3.
4.
F.
Materi Pembelajaran :
Resultan gaya
Gaya gesekan
Berat dan massa
H.
Metode Pembelajaran :
1. Model
:
Direct Instructional (DI)
Cooperative Learning
2.
a.
b.
Metode
:
Diskusi Kelompok
CORE (Conecti ng, Organizing, Reflekting, Extending)
Pertemuan II :
1. Kegiatan pendahuluan :
Motivasi dan apersepsi :
Guru mengingatkan peserta didik pada pelajaran sebelumnya
tentang gaya. Kemudian guru mendorong meja sedemikian rupa
sehingga meja tidak bergerak. Lalu bertanya ; mengapa meja tidak
bergerak ?. Apa yang menyebabkannya tidak bergerak ?, padahal
meja diberi gaya dorong.
Prasyarat pengetahuan :
Resultan Gaya.
2.
Kegiatan Inti :
a. Guru membimbing peserta didik membentuk kelompok dengan
anggota yang heterogen.
b. Masing-masing kelompok melakukan eksperimen gaya gesekan
sesuai panduan LKS.
c. Masing-masing kelompok mendiskusikan contoh gaya gesekan
yang menguntungkan dan yang merugikan dalam kehidupan seharihari.
d. Masing-masing kelompok menuliskan data hasil pengamatan dan
hasil
diskusinya,
kemudian
secara
bergantian
untuk
mempresentasikannya di depan kelas.
e. Guru melakukan penilaian diri terhadap peserta didik yang
melakukan
presentasi maupun yang menanggapi.
f. Guru memberikan komentar terhadap presentasi dan diskusi 2 arah
tersebut.
I.
Kegiatan Penutup :
a. Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan / rangkuman hasil
belajar.
b. Guru memberikan tes untuk mengetahui daya serap materi yang baru
saja dipelajari.
c. Guru memberikan tugas rumah tentang gaya gesekan dan resultan
ga-ya.
Sumber Belajar :
1. Buku Pegangan Siswa
2. LKS
3. Buku referensi yang relevan
4. Alat-alat praktikum (penggaris, neraca, stopwatch, rollmeter, gelas
ukur)
J.
bentuk Instrumen :
Tes Uraian
Uji petik produk
5. Contoh Instrumen :
Uji Petik Produk
Lakukan percobaan tentang gaya gesek pada permukaan licin dan
permukaan kasar lalu bandingkan hasil dari kedua percobaan
tersebut.
(RPP) 3
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
A.
Standar Kompetensi :
Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari
B.
Kompetensi Dasar :
5.1. Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya dan pengaruhnya
pada
suatu benda yang dikenai gaya.
C.
Indikator :
1. Membandingkan berat dan massa suatu benda
E.
Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik dapat :
1. Melukiskan penjumlahan gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yang
searah maupun yang berlawanan.
2. Membedakan besar gaya gesekan pada berbagai permukaan yang
berbeda kekasarannya yaitu pada permukaan benda yang licin, agak
kasar dan kasar.
3. Menunjukkan beberapa contoh adanya gaya gesekan yang menguntungkan dan gaya gesekan yang merugikan
4. Membandingkan berat dan massa suatu benda
F.
Materi Pembelajaran :
Resultan gaya
Gaya gesekan
Berat dan massa
I.
Metode Pembelajaran :
1. Model
:
Direct Instructional (DI)
Cooperative Learning
2.
a.
Metode
:
Diskusi Kelompok
CORE (Conecti ng, Organizing, Reflekting, Extending)
Pertemuan III :
1. Kegiatan pendahuluan :
Motivasi dan apersepsi :
berat mana mengangkat batu di udara dengan di dalam air ?. Jika
kita
menimbang batu dengan neraca di udara dengan di dalam
air, samakah massanya ?.
b.
Prasyarat pengetahuan :
Pengukuran massa dan Gaya.
2.
Kegiatan Inti :
a. Guru membimbing peserta didik membentuk kelompok dengan
anggota yang heterogen.
b. Masing-masing kelompok melakukan eksperimen tentang perbedaan
berat dan massa sesuai panduan LKS.
c. Masing-masing kelompok mendiskusikan dan menuliskan data hasil
pengamatan dan hasil diskusinya, kemudian secara bergantian untuk
mempre-sentasikannya di depan kelas.
d. Guru melakukan penilaian diri terhadap peserta didik yang
melakukan presentasi maupun yang menanggapi.
e. Guru memberikan komentar terhadap presentasi dan diskusi 2 arah
tersebut.
f. Guru memberikan penghargaan pada kelompok dengan kesimpulan
dan penyajian terbaik.
3.
Kegiatan Penutup :
a. Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan / rangkuman hasil
belajar.
b. Guru memberikan tes untuk mengetahui daya serap materi yang baru
saja dipelajari.
c. Guru memberikan tugas rumah tentang perbedaan gaya berat dan
massa.
I.
Sumber Belajar :
1. Buku Pegangan Siswa
2. LKS
3. Buku referensi yang relevan
4. Alat-alat praktikum (penggaris, neraca, stopwatch, rollmeter, gelas
ukur)
J.
bentuk Instrumen :
Tes Uraian
Uji petik produk
7. Contoh Instrumen :
Tes Uraian
1.
Berat
Massa
Menunjukkan ukuran gaya tarik Menunjukkan jumlah zat yang
gravitasi planet pada suatu benda
terkandung dalam suatu benda
Dipengaruhi gaya gravitasi planet Tidak dipengaruhi gravitasi
Satuannya ton,kwintal, kg, atau
Satuannya Newton atau erg
gram
Alat ukurnya adalah dinamometer Alat ukurnya adalah neraca
/ neraca pegas
Skor
: 6
Bojonegoro, 12 Juli 2009
Mengetahui
Kepala MTs N 1 Bojonegoro
Lampiran 2
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
Keterangan :
Jumlah siswa yang tuntas
: 28
: 66,67%
Guru Peneliti
Kolaborator
Lampiran 3
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
Keterangan
Jumlah siswa yang tuntas
: 33
: 78,57
Guru Peneliti
Kolaborator
Lampiran 4
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
Keterangan
Jumlah siswa yang tuntas
: 33
: 78,57
Guru Peneliti
Kolaborator
Lampiran 5
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
Partisipasi
B
B
B
B
B
FATIMATUS ZAHRO
FITRIA
HERI PRABOWO
ITA AGUSTIN
JOKO PRASTIYO
LIA SETIA WAHYUNI
LULUK SISNAWATI
B
B
B
B
B
B
C
C
K
NADILA AGUSTINA
NURLIYAN
B
B
B
B
B
B
SOFIYATUL LAILIYAH
SRI ASTUTI
SYAMSUL ARIFIN
B
B
WINDA AMALIA
YANIS MANANSYAH
YULI ANGGRAINI
YVANI SURYAHATI
YUNI RAHAYU
YURISTIAN DWI ANDHIKA
Keterangan
Jumlah
B
B
B
25
K
K
B
B
B
B
B
B
B
B
B
K
C
C
K
B
B
B
B
B
B
C
B
B
K
K
K
K
B
B
B
B
B
B
B
B
B
K
K
C
C
K
B
B
B
B
B
B
C
B
B
K
K
K
K
B
B
B
B
B
B
10 20 12 10 17 15 10
: Baik
: Cukup
: Kurang
Guru Peneliti
Kolaborator
Lampiran 6
Tabel 5. Data Pengamatan Motivasi Siswa Siklus II
No
Nama siswa
Minat
Perhatian
1 ACHMAD RIAN
B
B
2 ADIKA FIRMANSYAH
B
B
3 ANIK SURYANINGSIH
B
B
BAYU
ADI
WICAKSONO
4
K
K
5 DITA AINUN ASLIHA
B
B
6 DIYAH PUJI RAHAYU
B
B
7 ENI ARIANTI
B
B
8 ERVINA AWAL YANI
B
B
9 FATIMATUS ZAHRO
C
B
10 FITRIA
C
B
11 HERI PRABOWO
K
K
ITA
AGUSTIN
12
B
C
13 JOKO PRASTIYO
B
C
14 LIA SETIA WAHYUNI
B
B
15 LULUK SISNAWATI
B
B
16 LUSI RETNO SARI
B
B
17 M. CAHYO BUDI UTOMO
B
B
18 MARIANA DWI ANGGRAENI
B
B
19 MAYA FIRDANA NIMATUL JANNAH
K
K
MUHAMMAD
BAHRUDIN
20
C
C
21 MUHAMMAD WAHYU ARROHMAN
B
B
22 NADILA AGUSTINA
K
K
23 NURLIYAN
B
B
24 PUJI SRI LESTARI
K
K
25 RANI NURLITA SEPTIANA
B
B
26 RIA IRMALA
B
B
27 RIKI MUSYAFAUL KHOIRI
B
B
RIZKY
DWI
ANGGRAENI
28
B
B
29 ROMADHOTIN HIDAYAH
K
K
30 ROSALINDA PRILLY KUSUMAWATI
B
B
31 SETIYONO
B
C
32 SISWATI
B
B
33 SITI ZAHROTUL LATIFA
K
K
34 SOFIYATUL LAILIYAH
C
B
35 SRI ASTUTI
B
B
SYAMSUL
ARIFIN
36
B
B
37 WINDA AMALIA
K
K
38 YANIS MANANSYAH
C
C
39 YULI ANGGRAINI
C
C
40 YVANI SURYAHATI
B
B
41 YUNI RAHAYU
C
C
42 YURISTIAN DWI ANDHIKA
B
B
Jumlah
2 7 8 25 8 9
7
Partisipasi
B
B
B
K
B
B
B
B
C
C
K
B
B
B
B
B
B
B
K
C
B
K
B
K
B
B
B
B
K
B
B
B
K
C
B
B
K
C
C
B
C
B
2 1 7
5 0
Keterangan
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
Guru Peneliti
Kolaborator
Lampiran 7
Tabel 6. Data Pengamatan Motivasi Siswa Siklus III
No
Nama siswa
Minat
Perhatian
1 ACHMAD RIAN
B
B
2 ADIKA FIRMANSYAH
B
B
3 ANIK SURYANINGSIH
B
B
BAYU
ADI
WICAKSONO
4
K
K
5 DITA AINUN ASLIHA
B
B
6 DIYAH PUJI RAHAYU
B
B
7 ENI ARIANTI
B
B
8 ERVINA AWAL YANI
B
B
9 FATIMATUS ZAHRO
C
C
10 FITRIA
B
11 HERI PRABOWO
K
K
ITA
AGUSTIN
12
B
13 JOKO PRASTIYO
C
C
14 LIA SETIA WAHYUNI
B
15 LULUK SISNAWATI
B
16 LUSI RETNO SARI
B
17 M. CAHYO BUDI UTOMO
B
18 MARIANA DWI ANGGRAENI
B
19 MAYA FIRDANA NIMATUL JANNAH
K
K
MUHAMMAD
BAHRUDIN
20
B
21 MUHAMMAD WAHYU ARROHMAN
B
22 NADILA AGUSTINA
C
C
23 NURLIYAN
B
24 PUJI SRI LESTARI
B
25 RANI NURLITA SEPTIANA
B
26 RIA IRMALA
B
27 RIKI MUSYAFAUL KHOIRI
B
RIZKY
DWI
ANGGRAENI
28
B
29 ROMADHOTIN HIDAYAH
K
K
30 ROSALINDA PRILLY KUSUMAWATI
B
31 SETIYONO
B
32 SISWATI
B
33 SITI ZAHROTUL LATIFA
K
K
34 SOFIYATUL LAILIYAH
B
35 SRI ASTUTI
B
SYAMSUL
ARIFIN
36
B
37 WINDA AMALIA
K
K
38 YANIS MANANSYAH
B
39 YULI ANGGRAINI
B
40 YVANI SURYAHATI
B
41 YUNI RAHAYU
C
C
42 YURISTIAN DWI ANDHIKA
B
Jumlah
3 5 5 3 7 5
2
0
Partisipasi
B
B
B
K
B
B
B
B
C
B
K
B
C
B
B
B
B
B
K
B
B
C
B
B
B
B
B
B
K
B
B
B
K
B
B
B
K
B
B
B
C
C
2 9 5
8
Keterangan
B
: Baik
: Cukup
: Kurang
Guru Peneliti
Kolaborator