Anda di halaman 1dari 58

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN

PJOK TENTANG PERMAINAN BOLA VOLI DENGAN


MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI
( Penelitian Tindakan Kelas di Kelas X SMA Informatika Ciamis
Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis )

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

DISUSUN OLEH :
Nanang Najamudin
SMA INFORMATIKA CIAMIS
TAHUN 2019
YAYASAN PENDIDIKAN BINA NUSANTARA
SMA INFORMATIKA CIAMIS
Jl. Bojonghuni No. 09 Tlp.(0265) 772029 Maleber Ciamis 46214
Website : www.smainformatika.sch.id-Email :
Info@smainformatikacms.com

SURAT KETERANGAN IZIN PENELITIAN


No. 421.2/040 -SMA /XII /2019

Menindak lanjuti profosal pelaksanaan Penilitian Tindakan Kelas (PTK) di


Lingkungan SMA Informatika Ciamis dengai ini:
Nama : Asep Dhana Kusyaman, S.Pd, M.Pd
NIP : 1962090919871009
Jabatan : Kepala Sekolah
Unit Kerja : SMA Informatika Ciamis
Menerangkan bahwa :
1. Memberikan izin kepada
Nama : Nanang Najamudin, S.Pd
NIP :-
Jabatan : Guru PJOK
Unit Kerja : SMA Informatika Ciamis
Untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di SMA Informatika Ciamis
Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis.
2. Pelaksanaan kegiatan tersebut, diharapkan dapat dipergunakan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sesungguh-sungguhnya untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Ciamis, Desember 2019
Kepala Sekolah

Asep Dhana Kusyaman, S.Pd, M.Pd


NIP. 1962090919871009
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT hanya dengan
limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas penyuluhan
karya ilmiah dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada
Pembelajaran PJOK Tentang Permainan Bola Volly Dengan Menggunakan
Metode Demonstrasi (PTK di kelas X SMA Informatika Ciamis). Karya ilmiah
ini kami susun untuk dipakai dalam bacaan di perpustakaan sekolah dan dapat
dipakai sebagai perbandingan dalam pembuatan karya ilmiah bagi teman sejawat
juga bagi anak didik pada latihan diskusi ilmiah dalam rangka pembinaan karya
ilmiah remaja.

Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak . Untuk itu terima kasih kami ucapkan dengan tulus dan sedalam
dalamnya kepada :

1. Yth. Kepala Sekolah SMA Informatika Ciamis

2. Yth. Guru-guru teman sejawat

3. Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selesai.

Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini jauh dari sempurna untuk itu
segala kritik dan saran yang bersifat mambangun dari semua pihak selalu penulis
harapkan.

Hasbunallah wanimal wakil.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah..................................................................................... 2
C. Rumusan Masalah........................................................................................ 2
D. Tujuan Penelitian........................................................................................ 3
E. Manfaat Penelitian........................................................................................ 3
BAB II KAJIAN TEORI
A. Teoritis Pembelajaran.................................................................................. 4
B. Kerangka Berfikir........................................................................................ 9
C. Hipotesis Tindakan...................................................................................... 10
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian......................................................................................... 11
B. Desain Penelitian.......................................................................................... 12
C. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 17
D. Prosedur Pengolahan Data .......................................................................... 20
E. Indikator Keberhasilan ................................................................................ 21
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Pelaksanaan Penelitian................................................................................. 22
B. Pembahasan Hasil Penelitian....................................................................... 36
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan.................................................................................................. 37
B. Rekomendasi................................................................................................ 37

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................

Lampiran-lampiran
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kurikulum terdapat beberapa bidang studi yang harus dikuasai oleh

seluruh siswa, seperti PJOK, IPA, IPS, bahasa, PJOK dan lain sebagainya. Dari

beberapa bidang studi tersebut ada bidang studi yang memiliki kekhasan, yaitu

PJOK. Pendidikan PJOK adalah sebuah pembelajaran yang banyak melakukan

kegiatan pisik atau psikomotor siswa, sehingga kegiatan belajrnya pun jarang

dilakukan didalam kelas. Dengan pembelajaran yang dilakukan diluar kelas

membuat pengkondisian siswa menjadi lebih sulit dibandingkan dalam kelas. Hal

ini dikarenakan, siswa merasa bebas melakukan apapun serta bepikiran bahwa

mereka dibebaskan bermain. Kondisi semacam itu membuat pembelajaran

menjadi kurang kondusip dan tidak karuan. Seperti ketika melakukan permainan

bola volly, mereka hanya main-main ketika diberika arahan sehingga teori tidak

tersampaikan dengan baik.

Apabila hal ini didiamkan saja, dapat membuat hasil belajar siswa menjadi

rendah. Seperti ketika mengadakan tes kompetensi awal siswa mendapatkan nilai

dibawah nilai KKM yang harus diperoleh siswa dalam pembelajaran PJOK adalah

65. Hal ini merupakan akibat dari proses pembelajaran yang kurang kondusip.

Metode demonstrasi merupakan sebuah metode yang memberikan pemahaman

kepada siswa dengan cara mendemonstrasikan teori-teori sehingga siswa dapat


1
lebih memahami karena mereka mengalami secara langsung terhadap apa yang

dipelajarinya. Dengan pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung, akan


membuat pemahaman siswa tentang teori permainan bola volly menjadi lebih

bermakna serta melekat lama.

Berdasarkan uraian serta hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti,

maka judul penelitian ini adalah “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada

Pembelajaran PJOK Tentang Permainan Bola Volly Dengan Menggunakan

Metode Demonstrasi”.

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian yang ada dilatar belakang, terdapat beberapa permasalahan yang

harus diselesaikan. Adapun permasalahannya adalah:

1. Aktivitas belajar siswa kurang aktif terhadap pembelajaran PJOK tentang

permainan bola volly.

2. Rendahnya hasil belajar siswa terhadap pembelajaran PJOK tentang

permainan bola volly.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang diuraikan di atas, maka dirumuskan

permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Seberapa besar peningkatan aktivitas siswa pada pembelajaran PJOK

tentang permainan bola volly dengan menggunakan metode demonstrasi?

2. Apakah dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan

hasil belajar siswa pada pembelajaran PJOK


2 tentang permainan bola

volly?
D. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk:

1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan metode

demonstrasi pada pembelajaran PJOK.

2. Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran PJOK tentang

permainan bola volly dengan menggunakan metode demonstrasi.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi guru

Sebagai bahan masukan atau referensi terhadap pembelajaran PJOK

khususya tentang permainan bola volly, sehingga dapat membuat siswa

merasa senang dengan proses pembelajaran yang banyak melibatkan

siswa.

2. Bagi siswa

Dengan adanya penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Selain itu diharapkan dapat memotivasi siswa untuk melakukan

pembelajaran dengan lebih baik lagi.

3. Bagi peneliti

Sebagai penambah pengetahuan tentang cara-cara atau teknik

pembelajaran yang baik dan dapat membuat para siswa senang ketika

melaksanakan proses pembelajaran. 3


BAB II

KAJIAN TEORI

A. Teoritis Pembelajaran

1. Karakteristik Pembelajaran

Pembelajaran PJOK merupakan pembelajaran yang banyak

melakukan kegiatan pisik, namun demikian teori-teori juga dipelajari

karena sebagai penunjang pengetahuan para siswa. Menurut pandangan

Gagne (dalam dimyati dan mudjiono, 2006 : 10). Belajar merupakan

kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar

orang memiliki keterampilan, pengetahun, sikap dan nilai. Timbulnya

kapabilitas tersebut adalah dari (i) stimulus ynag berasal dari lingkungan

dan (ii) proses kognitif yang dilkaukan oleh pebelajar (siswa). Menurut

Gagne belajar terdiri tiga komponen penting, yaitu kondisi eksternal,

kondisi internal, dan hasil belajar.

Peaget (dalam dimyati dan mudjiono, 2006 : 13) Juga

berpendapat bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu. Sebab individu

melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungan.

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

kegiatan individu memperoleh pengetahuan, perilaku dan keterampilan

dengan mengolah bahan belajar. Sedangkan pembelajaran (Yusnandar,

2008 : 94) adalah pada hakikatnya seluruh proses interaksi antara anak

dengan anak, anak dengan sumber belajar, dan


4 anak dengan pendidik.
2. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan

pembelajaran yang membantu siswa mempelajari berbagai gerak dasar

olahraga serta pentingnya menjaga kesehatan diri.

“PJOK bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran


jasmani , keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan
sosial, stabilitas emosional, aspek pola hidup sehat, serta pengenalan
lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga, dan kesehatan yang
direncanakan secara sistemtis”. Wagino dkk.(2010)

Dengan demikian pembelajaran PJOK dapat membentuk para

siswa memiliki pola pikir serta kesahatan yang dapat membentuk sumber

daya manusia yang diharapkan oleh bangsa.

Untuk membentuk siswa-siswa yang sehat perlu adanya

penananam moral serta tindakan yang terasa langsung oleh siswa. Hal ini

untuk meningkatkan rasa motivasi terhadap pentingnya menjaga kesahatan

baik dalam hal makanan maupun bidang olahraga.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar dibagi menjadi dua, yaitu aktivitas serta hasil belajar.

3.1 Aktivitas

Aktivitas siswa adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap,

pikiran, perhatian, dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna

menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat

dari kegiatan tersebut. Peningkatan aktivitas siswa, yaitu meningkatnya


5
aktivitas siswa yang terlibat aktif belajar, meningkatnya jumlah siswa yang

bertanya dan menjawab, meningkatnya jumlah siswa yang saling


berinteraksi membahas materi pembelajaran. Metode belajar mengajar

yang bersifat partisipatoris yang dilakukan guru akan mampu membawa

siswa lebih berperan dan lebih terbuka serta sensitif dalam kegiatan belajar

mengajar.

3.1.1 Metode Demonstrasi

Pengertian Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan


menggunakan dan mempertunjukan kepada siswa suatu proses, situasi
atau benda tertentu yang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan
yang sering disertai dengan penjelasan lisan ( Sudirman, dkk, 1999 :
133).

Menurut Djamarah (1997:239) ”metode demonstrasi adalah suatu

metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara

kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran”.

Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode

demonstrasi adalah metode mengajar yang melibatkan guru dan siswa

secara aktif dimana setiap pembelajaran menggambarkan dan

mempertunjukkan kepada siswa suatu proses pembelajaran.

Menurut Sudirman, dkk. (1987:132) “tidak semua yang dijelaskan

guru dapat diterima oleh semua siswa dengan mudah”. hal ini disebabkan

antara lain (a) Tingkat perkembangan berfikir yang berbeda.

Perkembengan berfikir dimulai dari kongkrit menuju abstrak; apa yang

dipelajari akan lebih jelas dan mudah dipahami siswa dengan melihat
6
langsung atau melalui alat/ benda tiruan yang ditunjukkan (diperagakan/

didemonstrasikan) guru; (b) Sifat bahan yang dipelajari tidak semua sama.
Ada bahan pelajaran yang tidak menuntut diperagakan atau dipertunjukan,

tetapi ada pula yang menuntut diperagakan atau perlu dipertunjukan untuk

lebih memperjelas; (c) Tipe belajar individu yang berbeda.

3.1.2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi

Kelebihan demonstrasi antara lain :

 Metode ini dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih

kongkrit. Dengan demikian menghindarkan verbalisme.

 Siswa diharapkan lebih mudah memahami apa yang dipelajari.

 Proses pembelajaran akan lebih menarik.

 Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori

dengan kenyataan, dan mencoba melakukan sendiri.

 Melalui metode ini dapat disajikan materi pembelajaran yang tidak

mungkin atau kurang sesuai dengan menggunakan metode lain.

Sedangkan kekurangan dari metode demonstrasi adalah :

 Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus,

karena tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan

tidak efektif

 Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai

tidak selalu tersedia dengan baik

 Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang

matang disamping sering memerlukan waktu yang cukup panjang

 7
Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.

3.2 Hasil Belajar


Dalam proses belajar mengajar terdapat adanya satu kesatuan yang

tidak dapat dipisahkan antara guru yang mengajar dengan siswa yang

belajar. Menurut Djamarah, dkk (2003:44) belajar dapat diartikan sebagai

perubahan yang terjadi didalam diri seseorang setelah berakhirnya

melakukan aktivitas belajar.

Dari proses belajar tersebut mengakibatkan perubahan yang

disebut dengan hasil belajar. Menurut Sudjana hasil belajar adalah suatu

akibat dari proses belajar dengan menggunakan suatu alat pengukuran,

yaitu berupa tes yang disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan

maupun tes perbuatan. Sedangkan S. Nasution (dalam Kunandar, 2008)

berpendapat bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan pada individu

yang belajar, tidak hanya mengenai pengetahuan juga membentuk

kecakapan dan penghayatan dalam diri pribadi individu yang belajar.

Howard Kingsley (Sudjana, 2005) membagi tiga macam hasil

belajar yaitu: (1) keterampilan dan kebiasaan, (2) pengetahuan dan

pengertian, (3) sikap dan cita-cita. Mudjono (Musad, 2000) memberikan

pengertian hasil belajar adalah :

(1) Penyelesaian / pencapaian. (2) sesuatu yang sudah dilakukan

atau tingkat tertentu dari kepandaian pada pencapaian kerja akademik. (3)

Suatu tingkat atau keberhasilan pada tugasa belajar. (4) Suatu tingkat dari

pencapaian atau kecakapan pada kerja akademis yang dimulai oleh guru

dengan standar atau kombinasi dari keduanya.


8
Dari pernyataan-pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti suatu materi

tertentu dari mata pelajaran yang berupa data kuantitatif maupun kualitatif.

Hasil belajar dapat dilihat dari hasil ulangan harian (formatif), nilai

ulangan tengah semester (subsumatif), dan nilai ulangan semester

(sumatif).

B. Kerangka Berpikir

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) adalah salah satu bidang

studi yang harus ditempuh oleh seluruh siswa. Dalam PJOK banyak teknik-tenik

permainan dalam bidang olahraga seperti bermain bola sepak, basket, volly, dan

lain-lain. Namun berbeda dengan proses latihan yang diterapkan pada atlet yang

memang diharuskan mengusai permainan dalam olahraga, dalam PJOK siswa

hanya melakaukan teknik serta teori dasar yang diperlukan ketika akan melakukan

sebuah permainan olahraga.

Banyaknya permainan dalam olahraga tidak seluruhnya dapat dikuasai oleh

siswa, karena siswa kurang menyikapi atau memperhatikan ketika guru

menyampaikan materi PJOK. Hal ini dapat disebabkan oleh rendahnya motivasi

siswa sehingga berpengaruh terhadap aktivitas serta hasil belajarnya. Untuk

menanggulangi permasalahan itu semua perlu adanya teknik atau cara mengajar

yang lebih efisien sehingga siswa mersa termotivasi.

Metode demonstrasi adalah sebuah metode yang


9 melakukan pembelajarannya
dengan cara mendemonstrasikan teori dan teknik dalam bentuk permainan yang
disukai oleh siswa. Dengan pola pembelajaran seperti itu, dapat meningkatkan

motivasi yang mempengaruhi terhadap aktivitas serta hasil belajarnya.

C. Hipotesis Tindakan

Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul

(Suharsimi Arikunto, 1998 : 67). Adapun hipotesis tindakan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut : “Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Dapat

meningkatkan Belajar Siswa Tentang Permainan Bola Volly”.

10
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X yang berjumlah 31 orang

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah orang yang melakukan proses pembelajaran yang

diteliti. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah peneliti

sendiri yang berperan sebagai model.

3. Lokasi

Pemilhan lokasi penelitian berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan antar

peneliti dengan teman sejawat. Untuk memudahkan proses penelitian

maka lokasi yang dipilih dekat dengan rumah peneliti yaitu halaman SMA

Informatika Ciamis.

4. Waktu

Pemilihan waktu penelitian ditentukan dari hasil tinjauan terhadap proses

KBM yang berlangsung, sehingga tidak mengganggu. Untuk itu waktu

penelitian ini adalah bulan Nopember 2019.

5. Harapan

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa dalam

meningkatkan motivasi belajarnya, sehingga berpengaruh terhadap

aktivitas serta hasil belajar siswa. 11


B. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini penulis memakai metode penelitian model


tindakan kelas (classroom action research) sebagaimana yang dikemukakan
oleh Wardani dan Wihardit (2008: 1.4) bahwa “Penelitian tindakan kelas
adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui
refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru,
sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat”.
Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu adanya

masalah dipicu oleh munculnya kesadaran dalam diri guru bahwa praktik

yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah yang perlu

diselesaikan. Masalah yang diangkat untuk dipecahkan melalui PTK harus

selalu berangkat dari persoalan praktek pembelajaran sehari- hari yang

dihadapi guru. Seorang guru dapat meminta bantuan orang lain dalam

merencanakan dan melaksanakan penelitian tersebut misalnya dosen

Keguruan yang dapat membantu guru untuk memperbaiki pembelajaran yang

dikelolanya sehingga dapat melakukan penelitian secara kolaboratif yaitu

melibatkan beberapa pihak seperti wali kelas yang berperan sebagai observer

(pengamat), kepala sekolah dan pengawas sekolah pembimbing. Sedangkan

peneliti sendiri berperan sebagai guru pelaksana (Modelling).

Dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas ini penulis

menggunakan model penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh

Kemmis dan Mc Taggart. Model itu terdiri dari empat komponen, yaitu (1)

Rencana, (2) Tindakan, (3) Observasi,(4) Refleksi. Dapat dijelaskan sebagai


12
berikut :
1. Rencana : Pada komponen ini peneliti sebagai guru merencanakan tindakan

yang akan dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki pembelajaran dikelas

2. Tindakan : Melaksanakan apa yang direncanakan oleh guru sebagai upaya

perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.

3. Observasi : Yang dimaksud observasi disini adalah pengamatan dari seluruh

rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh guru, siswa maupun dampak atau

tindakan yang muncul pada waktu proses pembelajaran.

4. Refleksi : Kegiatan ini dimaksudkan untuk melihat dan mempertimbangkan

atas hasil atau dampak tindakan dari berbagai kriteria. Berdasar hasil refleksi

ini, peneliti bersama-sama guru dapat mengadakan diskusi dan evaluasi

terhadap permasalahan yang dihadapi serta melakukan revisi perbaikan

terhadap rencana awal.

Dengan demikian ini terjadi suatu siklus, rencana, tindakan, observasi,

refleksi, dan seterusnya, sehingga tercapai tujuan yang diinginkan dengan

tindakan yang paling efektif.

Adapun gambar alur penelitian tindakan kelas menurut kemmis dan

Mc.Taggart adalah sebagai berikut :

13
OBSERVASI

PRA SIKLUS

REFLEKSI

TINDAKAN

RENCANA SIKLUS 1 OBSERVASI

REFLEKSI

TINDAKAN
Gambar 3.1

RENCANA OBSERVASI
SIKLUS 2

REFLEKSI

TINDAKAN

RENCANA SIKLUS 3 OBSERVASI

REFLEKSI

14
Gambar 3.1
Alur Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan MC. Taggart
(http:/www.google.co.id/imglanding)
Pra siklus

1) Observasi

Tahapan ini peneliti melihat kondisi obyektif (mengobservasi

keadaan lapangan) memantau kegiatan proses belajar mengajar PJOK

tentang Permainan Bola Voley pada siswa kelas X Kendala yang ditemui

pada proses pembelajaran PJOK di kelas X adalah kendala yang dihadapi

oleh murid di kelas dan kendala yang dirasakan oleh guru pada saat

pembelajaran PJOK di kelas X

2) Refleksi

Kegiatan ini dimaksudkan untuk merefleksi permasalahan yang

dihadapi oleh guru dan siswa pada pembelajaran PJOK di kelas X

Kegiatan ini dilakukan peneliti dan wali kelas X melalui diskusi untuk

menganalisa latar belakang masalah dan mencari pemecahan masalah.

Pada tahap ini peneliti memberi masukan kepada wali kelas untuk

mengatasi pemecahan masalah dengan menggunakan metode

demonstrasi untuk dilakukan pada siklus 1.

Siklus 1

1) Perencanaan

Peneliti merencanakan suatu pendekatan pembelajaran berdasarkan

hasil yang di dapat pada tahapan kegiatan refleksi pra siklus.

a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan

menggunakan metode demonstrasi. 15


b. Mempersiapkan instrumen yang akan digunakan untuk

mencatat hasil penelitian.

c. Melakukan apersepsi untuk mengetahui konsepsi awal siswa

dengan mengadakan Tanya jawab

d. Memberikan LKS dengan membentuk beberapa kelompok.

e. Mengadakan evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa

terhadap permainan bola volly

f. Membuat revisi untuk tindakan selanjutnya.

2) Tindakan

Pada tindakan siklus I, sesuai dengan hasil perencanaan yang

dilakukan peneliti maka sebelum dilaksanakan tindakan, guru terlebih

dahulu diberikan petunjuk bagaimana cara mengamati proses

pembelajaran yang dilakukan peneliti sebagai guru model dengan

menggunakan metode demonstrasi yang dirancang dengan tahapan

kegiatan sebagai berikut :

- Guru memperlihatkan beberapa contoh teknik bermain volly


- Guru menunjukan peralatan yang digunakan untuk bermain volly
- Guru mendemonstrasikan cara bermain bola volly
- Guru membagikan LKS
- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
- Siswa mencoba melakukan permainan bola volly
- Guru melakukan Tanya jawab
- Siswa merangkum materi dengan bimbingan guru
16
3). Observasi

Pelaksanaan observasi pada siklus 1 ini dengan mengunakan

lembar observasi untuk mengetahui kemampuan guru dalam membuat

langkah-langkah pembelajaran PJOK pada permainan bola volly dengan

menggunakan metode demonstrasi. Selain itu juga observasi dilakukan

pada siswa untuk mengetahui hasil belajar siswa mengenai permainan bola

volly dengan menggunakan soal tes dan kriteria penilaiannya.

4). Refleksi

Dalam kegiatan ini, peneliti dan teman sejawat (guru) sebagai

observer melakukan refleksi bersama-sama yang bertujuan :

- Untuk melihat kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran

dengan menggunakan langkah-langkah metode demonstrasi pada

pembelajaran PJOK di kelas X.

- Untuk melihat hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PJOK pada

permainan bola volly di kelas X.

Apabila masih ada permasalahan belum dapat teratasi baik masalah

murid dan masalah guru kelas, maka dilakukan tindakan siklus kedua.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik penelitian ini menggunakan dua macam instrument penelitian

yaitu Observasi dan Tes Hasil Belajar.


17
Dua macam instrument diatas akan dibahas secara rinci sebagai berikut :
1) Observasi

Observasi yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini yaitu

observasi terhadap langkah-langkah pembelajaran tentang permaina bola

voley dengan menggunakan metode demonstrasi. Untuk memperoleh data

tersebut observasi dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi.

Berikut adalah format pedoman observasi.

Tabel 3.1
Pedoman Observasi
Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi

No Aspek Yang diamati Ya Tidak

1. Guru memberikan apersepsi

2. Siswa menjawab apersepsi

3. Guru memberikan motivasi

4. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

5. Siswa mengerjakan LKS secara

berkelompok

6. Guru melakukan Tanya jawab

7. Siswa merangkum materi dengan

bimbingan guru

8. Guru mengadakan evaluasi


18

9. Menutup pelajaran dan mengambil


kesimpulan
Jumlah

Persentase

Penilaian :
∑ ya pada aspek yang diamati x 100%
∑ aspek

Kriteria Penilaian :

86 –100 = Baik sekali

71 – 85 = Baik

56 – 70 = Cukup

41 – 55 = Kurang

¿ 40 = Sangat Kurang

2) Tes hasil belajar

Instrument ini digunakan untuk mengetahui tes hasil belajar siswa,

yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa mengenai permainan

bola volly. Nilai siswa hanya dapat diperoleh dengan tes. Jenis tes yang

diberikan adalah tes tertulis berupa lembar Kerja Siswa (LKS). Bentuk tes ini

adalah tes isian.

19

jumlah soal yang benar


Penilaian : x 100
banyak soal
Kriteria Penilaian :

86 –100 = Baik sekali 41 – 55 = Kurang

71 – 85 = Baik ¿ 40 = Sangat Kurang

56 – 70 = Cukup

D. Prosedur Pengolahan data

Setelah data diperolehdari hasil pengumpulan data maka data perlu

segera diolah. Data ditapsir dari evaluasi pada setiap siklus. Secara garis besar

pengolahan data mencakup tiga langkah :

1. Langkah persiapan

Kegiatan yang dilakukan pada langkah persiapan ini antara lain :

a. Mengecek kelengkapan data, yaitu memeriksa isi instrument

b. Mengecek macam isian data

2. Tahap Pentabulasian

Setelah diklasifikasikan berdasarkan tujuan penelitian, kemudian

ditabulasikan dalam bentuk tabel, tujuannya untuk mempermudah dalam

membaca data.

3. Tahap Penerapan Data

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu :

a. Menafsirkan data sesuai dengan pertanyaan penelitian

b. Mendeskripsikan hasil temuan, membahasnya dan menarik

kesimpulan.

20

E. Indikator Keberhasilan
Dari uraian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, tingkat

keberhasilan yang dapat dicapai dalam pembelajaran PJOK tentang

permainan bola volly dengan menggunakan metode demonstrasi akan

mengahasilkan sesuai dengan harapan. Pencapaian hasil belajar siswa karena

dengan proses pembelajaran yang menggunakan metode domonstrasi akan

sangat efektif dilaksanakan terhadap pembelajaran PJOK, karena karakter

metode ini sangat sesuai dengan materi-materi yang ada dalam PJOK. Untuk

itu peneliti memiliki rasa optimis dalam melakukan penelitian ini, karena atas

dasar kajian-kajian yang telah ditelaah sebelumnya.

21
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Pelaksanaan Penelitian

A.1 Pra Siklus

Kegiatan pra siklus ini merupakan studi penjajagan yang dilakukan

peneliti. Kegiatan ini melihat situasi dan kondisi pembelajaran sebenarnya

di dalam kelas. Pada tahap pra siklus peneliti mengadakan observasi dan

refleksi untuk mengetahui permasalahan dalam proses pembelajaran.

Adapun secara terperinci kegiatan tersebut pada pra siklus adalah sebagai

berikut :

a. Observasi

Pada tahap observasi pra siklus peneliti melihat kondisi obyektif

(mengobservasi keadaan lapangan) memantau kegiatan proses belajar

mengajar PJOK tentang permainan bola volly pada siswa kelas X.

Berikut adalah hasil observasi pada pra siklus :

1) Penilaian langkah-langkah pembelajaran guru : guru merencanakan

metode ceramah. Rencana pembelajaran tidak menggunakan alat

peraga. Guru mengajar tidak mengaktifkan kelas dengan Tanya jawab

sehingga kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.

Penilaian yang direncanakan hanya pada akhir pembelajaran berupa

tes hasil belajar.

2) Hasil tes belajar siswa pada pra siklus rendah yaitu dari seluruh
22
jumlah siswa kelas X nilai rata-rata yang diperoleh 35,16.
b. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap

proses pembelajaran PJOK pada tentang permainan bola volly pada siswa

di kelas X Peneliti dan guru mengadakan diskusi untuk menganalisa latar

belakang masalah dan mencari pemecahan masalah. Pada tahap ini

peneliti memberi masukan kepada Wali kelas untuk mengatasi

pemecahan masalah dengan menggunakan metode demonstrasi untuk

dilakukan pada siklus 1. Sehingga dengan penerapan metode ini

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

A.2 Siklus 1

a. Rencana

Rencana kegiatan pada siklus 1 merupakan pembuatan rencana

pelaksanaan pembelajaran dengan langkah-langkah pembelajaran

dengan menggunakan metode demonstrasi, membuat lembar observasi

dan instrument penelitian, menyiapkan alat peraga, serta Lembar Kerja

Siswa.

b. Setelah perencanaan disiapkan, maka dimulailah tindakan siklus 1,

pada tahap ini langkahnya sebagai berikut :

1. Guru melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan

metode demonstrasi dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Memberikan apersepsi dan motivasi

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran


23
- Guru memberikan pengarahan tentang apa saja yang dibutuhkan

dalam permainan volly

- Guru memberikan contoh beberapa teknik permainan bola volly

- Guru mendemonstrasikan cara bermain dalam bola volly

- Siswa memperagakan teknik serta cara bermain bola volly

seperti yang dilakukan oleh guru

- Guru membagikan LKS

- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok

- Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok

- Siswa merangkum materi dengan bimbingan guru

2. Guru mengadakan evaluasi atau tes untuk mengetahui hasil belajar

siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan

metode demonstrasi

3. Guru menutup pelajaran dan bersama-sama mengambil kesimpulan

tentang materi yang telah diajarkan

c. Observasi

Adapun hasil observasi pada hasil belajar siswa dan langkah-langkah

pembelajaran guru pada saat proses pembelajaran yang diperoleh

adalah sebagai berikut :

24
TABEL 4.1
Hasil Observasi langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan
metode demonstrasi pada siklus 1

No Aspek Yang diamati Ya Tidak

1. Guru memberikan apersepsi √

2. Siswa menjawab apersepsi √

3. Guru memberikan motivasi √

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √

5. Siswa mengerjakan LKS secara √

berkelompok

6. Guru melakukan Tanya jawab √

7. Siswa merangkum materi dengan bimbingan √

guru

8. Guru mengadakan evaluasi √

9. Menutup pelajaran dan mengambil √

kesimpulan

Jumlah 3 6

Persentase (%) 33,33% 66,66%

Dari hasil observasi langkah-langkah pembelajaran dengan

menggunakan metode demonstrasi pada penelitian siklus I dapat dilihat

langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi

mencapai prosentase 33,33 % dari 9 aspek yang diamati.

25
Perolehan hasil tes dari proses pembelajaran siklus tindakan I dapat

dilihat dari tabel berikut :


Tabel 4.2
Analisis Nilai Siswa Pada Kegiatan Siklus I
Nilai Banyak Siswa Prosentase Keterangan
No N.F
(N) (F) (%)
1. 100 0 0 0 Rata – rata
2. 90 1 90 3,22
3. 80 3 240 9,68 Jumlah nilai
4. 70 1 70 3,22
5. 60 5 300 16,13 Jumlah siswa
6. 50 9 450 29,04
7. 40 5 200 16,13 1560
8. 30 7 210 22,58 = 50,32
9. 20 0 0 0 31
10. 10 0 0 0
11. 0 0 0 0
Jumlah 31 1560 100

Dari data diatas dapat dilihat hasil akhir yang dicapai siswa adalah:

 Nilai tertinggi yaitu 90 sebanyak 1 orang siswa sebesar 3,22 %

 Nilai terendah yaitu 30 sebanyak 7 orang siswa 22,58 %

 Nilai rata – rata yaitu 50,32

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi pembelajaran pada siklus 1 ditemukan beberapa

hal mengenai kegiatan guru mengajar, dan hasil tes belajar siswa. Berikut

adalah temuan dari pembelajaran siklus 1

1) Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode

demonstrasi masih rendah, hal ini bisa diamati saat observasi dan

melaksanakan pembelajaran mencapai prosentase sebesar 33,33% dari 9

aspek yang diobservasi.


26
2) Berdasarkan hasil tes akhir yang dilakukan pada proses

pembelajaran siklus I diperoleh nilai rata – rata 50,32. Dalam hal ini
penggunaan metode demonstrasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa

pada tentang permainan bola volly masih kurang.

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus ini harus ada perbaikan

mengenai temuan-temuan yang dipaparkan di atas. Baik langkah-langkah

pembelajaran guru maupun hasil tes yang diperoleh siswa yang akan

disusun pada siklus 2.

A.3 Siklus 2

a. Rencana

Pada rencana siklus 2, guru membuat rencana pembelajaran berdasarkan

langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi.

Guru merancang rencana pembelajaran sesuai dengan hasil refleksi hasil

perbaikan pada siklus 1.

1) Membuat RPP sesuai dengan revisi dari refleksi siklus 1

2) Membuat rancangan alat peraga

3) Membuat instrument penilaian


b. Tindakan

1) Guru memberikan pengarahan tentang apa saja yang dibutuhkan dalam

permainan volly

2) Guru memberikan contoh beberapa teknik permainan bola volly

3) Guru mendemonstrasikan cara bermain dalam bola volly

4) Siswa memperagakan teknik serta cara bermain bola volly seperti yang

dilakukan oleh guru


27
5) Guru membagikan LKS

6) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok


7) Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok

8) Siswa merangkum materi dengan bimbingan guru

c. Observasi

Data hasil observasi pada penelitian siklus II tentang tentang permainan

bola voly dengan menggunakan metode demonstrasi adalah sebagai berikut:

TABEL 4.3
Hasil Observasi langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan
metode demonstrasi pada siklus II

No Aspek Yang diamati Ya Tidak

1. Guru memberikan apersepsi √

2. Siswa menjawab apersepsi √

3. Guru memberikan motivasi √

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √

5. Siswa mengerjakan LKS secara √

berkelompok

6. Guru melakukan Tanya jawab √

7. Siswa merangkum materi dengan bimbingan √

guru

8. Guru mengadakan evaluasi √

9. Menutup pelajaran dan mengambil √

kesimpulan
Jumlah 7 2
28
Persentase (%) 77,77% 22,22%
Dari hasil observasi langkah-langkah pembelajaran dengan

menggunakan metode demonstrasi pada penelitian siklus II mencapai

prosentase 77,77 % dari 9 aspek yang diamati.

Perolehan hasil tes dari proses pembelajaran siklus tindakan II dapat

dilihat dari tabel berikut :

Tabel 4.4
Analisis Nilai Siswa Pada Kegiatan Siklus II
Nilai Banyak siswa Prosentase Keterangan
No NF
(N) (F) (%)
1. 100 1 100 3,22 Rata – rata
2. 90 3 270 9,68
3. 80 7 560 22,58 Jumlah nilai
4. 70 6 420 19,36
5. 60 8 480 25,80 Jumlah siswa
6. 50 4 200 12,91
7. 40 2 80 6,45 2110
8. 30 0 0 0 = 68,06
9. 20 0 0 0 31
10. 10 0 0 0
11. 0 0 0 0
Jumlah 31 2110 100

Dari data diatas dapat dilihat hasil akhir yang dicapai siswa adalah:

 Nilai tertinggi yaitu 100 sebanyak 1 orang siswa sebesar 3,22%

 Nilai terendah yaitu 40 sebanyak 2 orang siswa sebesar 6,45 %

 Nilai rata – rata yaitu 68,06

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan proses pembelajaran

cukup berhasil, tapi belum maksimal bisa dilihat dari pencapaian nilai rata –

rata siswa sebesar 68,06. Jika dibandingkan dengan hasil tes pada siklus I
29
yaitu 50,32 ini berarti siklus II sudah mengalami peningkatan. Aktivitas
guru dalam membuat perencanaan pembelajaran cukup baik walaupun

kegiatan masih sedikit monoton.

c. Refleksi

Pembelajaran harus dilanjutkan dengan melaksanakan siklus ketiga agar

hasil belajar siswa lebih meningkat. Untuk memperbaiki pada siklus tiga

guru harus memperbaiki rencana pembelajaran sesuai temuan pada siklus

dua

A.4 Siklus 3

a. Rencana

Rencana pada siklus tiga yaitu membuat rencana pembelajaran dengan

langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode demonstrasi.

Pembuatan rencana pembelajaran ini merupakan perbaikan dari siklus 2.

Adapun langkah dalam perencanaan ini menyususn RPP, membuat

instrument penilaian, membuat LKS, mengadakan evaluasi.

b. Tindakan

- Guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan rencana

pembelajaran yang telah disusun sesuai dengan langkah-langkah

pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi.

- Siswa melakukan aktivitas sesuai dengan perencanaan guru

- Guru mengadakan Tanya jawab

- Menilai tes hasil belajar siswa

c. Observasi 30
Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan pada saat tindakan

diperoleh hasil sebagai berikut :

TABEL 4.5
Hasil Observasi langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan
metode demonstrasi pada siklus III

No Aspek Yang diamati Ya Tidak


1. Guru memberikan apersepsi √

2. Siswa menjawab apersepsi √

3. Guru memberikan motivasi √

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √

5. Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok √

6. Guru melakukan Tanya jawab √

7. Siswa merangkum materi dengan bimbingan guru √

8. Guru mengadakan evaluasi √

9. Menutup pelajaran dan mengambil kesimpulan √


Jumlah 9

Persentase (%) 100%

Dari hasil observasi langkah-langkah pembelajaran dengan

menggunakan metode demonstrasi pada penelitian siklus III mencapai

prosentase 100 % dari 9 aspek yang diamati.

Dari hasil observasi dalam melaksanakan langkah-langkah


31
pembelajaran luas bangun datar dengan menggunakan metode demonstrasi

mengalami peningkatan. Guru lebih banyak menggunakan metode


bervariasi tidak hanya metode ceramah dan tanya jawab. Penggunaan

metode demonstrasi direspon cukup baik oleh siswa, kegiatan demonstrasi

meningkatkan aktivitas serta hasil belajar belajar siswa dan

pemahamannya tentang permainan bola volly.

Perolehan hasil tes dari proses pembelajaran siklus tindakan III

dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 4.6
Analisis Nilai Siswa Pada Kegiatan Siklus III
Nilai Banyak siswa Prosentase Keterangan
No NF
(N) (F) (%)
1. 100 3 300 9,68 Rata – rata
2. 90 8 720 25,80
3. 80 7 560 22,58 Jumlah nilai
4. 70 10 700 32,26
5. 60 3 180 9,68 Jumlah siswa
6. 50 0 0 0
7. 40 0 0 0 2460
8. 30 0 0 0 = 79,35
9. 20 0 0 0 31
10. 10 0 0 0
11. 0 0 0 0
Jumlah 31 2460 100

Dari data diatas dapat dilihat hasil akhir yang dicapai siswa adalah:

 Nilai tertinggi yaitu 100 sebanyak 3 orang siswa sebesar 9,68%

 Nilai terendah yaitu 60 sebanyak 3 orang siswa sebesar 9,68%

 Nilai rata – rata yaitu 79,35

Dari data diatas menunjukan bahwa hasil belajar siswa sudah

mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini disebabkan oleh usaha guru
32
dalam meningkatkan dan mengubah pola dalam pembelajaran agar lebih baik.
Penggunaan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran memberikan hasil

yang memuaskan dan memberikan siswa pengalaman belajar yang bermakna.

Rekafitulasi

Berdasarkan analisis mulai dari siklus I sampai dengan siklus III dapat

disimpulkan bahwa proses pembelajaran tentang permainan bola volly dengan

menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berikut rekapitulasi nilai tes siswa dan rekapitulasi guru dalam melaksanakan

langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi.

Tabel 4.7
Rekapitulasi Prosentase Hasil Observasi langkah-langkah pembelajaran
dengan menggunakan metode demonstrasi

Siklus Siklus Siklus


No Aspek yang diamati
I (%) II (%) III (%)
langkah-langkah pembelajaran dengan
33,33
1. 77,77% 100%
%
menggunakan metode demonstrasi

33
Dari tabel di atas dapat dibuat prosentase nilai pada gambar diagram di bawah ini
Aktivitas Belajar Siswa
120

100

80
Aktivitas Siswa
60

40

20

0
Siklus I Siklus II Siklus III

Diagram 4.1
Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi

Hasil belajar siswa dari pra siklus sampai dengan siklus 3 rekapitulasinya

sebagai berikut :

Tabel 4.2
Rekap Nilai Hasil Belajar Siswa dari Tahap Pra Siklus sampai Siklus 3

No Nama Siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III


1 Arka Pirman N 30 50 70 80
2 Azis Syamsudin 20 30 50 60
3 Candra M Rahman 40 50 80 90
4 Devan Sauqi 20 30 40 60
5 Galur Akbar C 20 40 60 70
6 Iqbal Saputra 50 60 80 90
7 Khoerul Ramdani 20 40 60 70
8 Melani Santika 40 60 80 90
9 Meli Mulyani 20 50 80 90
10 Muhamad Rifki P 10 30 40 60
11 Rahmat Hidayat 40 60 80 90
12 Rena Marliana 70 9034 100 100
13 Rival Anggara 70 80 90 90
14 Rizqi Aryasaputra 30 40 70 80
15 Saepul Ulung 40 60 80 90
16 Shaindah Fitri N 30 50 60 70
17 Toni Ridwan 60 80 90 100
18 Wandri 40 50 70 80
19 Wika Febrianti S 30 40 60 70
20 Zidan Cahya A 40 50 60 70
21 Susan Priyani 30 50 60 70
22 Soleh S 20 30 50 70
23 Siti Hikmah 50 60 70 80
24 Pedi 20 30 50 70
25 Ugan Ringgani 40 50 70 80
26 Yogi 20 30 50 70
27 Yayang Sriyanti 20 40 60 80
28 Adit Rizki 60 80 90 100
29 Cecep Tisna 40 50 70 80
30 Sona 20 30 60 70
31 Naris 50 70 80 90
Jumlah 1.090 1.560 2.110 2.460
Rata-rata 35,16 50,32 68,06 79,35

Dari tabel di atas dapat dibuat nilai pada gambar diagram di bawah ini

Hasil Belajar
90
80
70
60
50 Hasil Belajar
40
30
20
10
0
Pra siklus I Siklus II siklus III
Siklus

Diagram 4.2
Rata – rata perubahan tes hasil belajar siswa pada setiap siklus
35

B. Pembahasan Hasil Penelitian


Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian mulai dari siklus 1 sampai

dengan siklus 3 pada pembelajaran tentang permainan bola volly yang

dilaksanakan di kelas X dapat dilihat sebagai berikut :

1. Langkah-langkah Pembelajaran tentang permainan bola volly dengan

menggunakan metode demonstrasi

Pada siklus 1 langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan

metode demonstrasi mencapai prosentase 33,33 %, siklus 2 mencapai 77,77

% dan siklus 3 mencapai 100%. Dari hasil langkah-langkah pembelajaran

dengan menggunakan metode demonstrasi, kegiatan guru dan siswa selama

proses pembelajaran terlihat aktif, karena siswa terlibat secara langsung

dengan materi yang di ajarkan dengan menggunakan metode demonstrasi,

sebagaimana sesuai dengan pendapat Sudirman dkk,1991: 133 bahwa

Metode Demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan

memperagakan atau mempertunjukan kepada siswa suatu proses, situasi, atau

benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya maupun tiruan, yang

sering disertai penjelasan lisan.

2. Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan hasil tes yang diperoleh siswa sesuai dengan rekapitulasi

data hasil belajar siswa mulai dari pra siklus sampai dengan siklus 3 juga

mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada hasil belajar siswa yang

diperoleh rata-rata pada pra siklus sebesar 35,16, siklus 1 sebesar 50,32,

siklus 2 sebesar 68,06, dan siklus 3 79,35. 36


BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian dan pembahasan pada bab

IV dalam penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa :

1. Langkah-langkah pembelajaran dengan mengunakan metode demonstrasi

pada tentang permainan bola volly untuk meningkatkan hasil belajar siswa

mengalami peningkatan. Hal ini bisa dilihat dari hasil observasi langkah-

langkah pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dari

siklus 1 sampai dengan siklus 3.

2. Pembelajaran tentang permainan bola volly dengan menggunakan metode

demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat

dari hasil belajar siswa dari pra siklus sampai dengan siklus 3.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa dengan

menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran PJOK dapat

meningkatkan hasil belajar siswa maka peneliti menyampaikan rekomendasi

kepada :

1. Para guru

Berdasarkan hasil penelitian yang dapat


37 membuktikan bahwa dengan
menggunakan metode demonstrasi pada permainan bola volly dapat
meningkatkan hasil belajar siswa maka hendaknya guru untuk

memperhatikan dan meningkatkan prestasi siswa dalam proses

pembelajaran.

2. Kepala sekolah

Menggunakan metode demonstrasi pada permainan bola volly telah

terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Maka kepada kepala

sekolah sebagai penanggung jawab dan pimpinan tertinggi untuk

memperhatikan guru ketika sedang mengajar dikelas, sehingga dapat

melihat serta memahami kekurangan-kekurangan yang akan dilakukan

guru serta membimbing dan memberi fasilitas kepada guru untuk

menerapkan setiap metode yang akan diterapkan.

3. Peneliti selanjutnya

Dengan menggunakan metode demonstrasi telah terbukti dapat

meningkatkan hasil belajar siswa tentang tentang permainan bola volley

melalui penelitian yang telah dilaksanakan. Maka kepada peneliti

selanjutnya agar melaksanakan penelitian yang lebih luas lagi.

38
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,S. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

Dimyati, dan Mudjiono (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah,S.B (1997).Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.Jakarta:


Rineka Cipta

Djamarah, S. B. Zain, A. (2003). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka


Cipta

Kunandar.(2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai


Pengembangan Profesi Guru.Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada

N. Sudirman, dkk. ( 1991 ). Ilmu Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosda


Karya.

Sudjana, N. (2005). Model-Model mengajar CBSA. Bandung : Sinar Baru.

Sudirman, N. dkk. (1990). Ilmu Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya Offset

Wardani,IGAK,K Wihardit,2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :Universitas


Terbuka

Wagino dkk. (2010) PJOK. Jakarta: Pusat Pembukuan, Kementerian Pendidikan


Nasional.

Yusnandar. E, 2008, Metode penelitian pendidikan di SD, Serang : Universitas


pendidikan Indonesia.

39
Lembar Hasil Observasi
langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi
pada siklus 1

No Aspek Yang diamati Ya Tidak

1. Guru memberikan apersepsi √

2. Siswa menjawab apersepsi √

3. Guru memberikan motivasi √

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √

5. Siswa mengerjakan LKS secara √

berkelompok

6. Guru melakukan Tanya jawab √

7. Siswa merangkum materi dengan bimbingan √

guru

8. Guru mengadakan evaluasi √

9. Menutup pelajaran dan mengambil √

kesimpulan

Jumlah 3 6

Persentase (%) 33,33% 66,66%

40
Lembar Hasil Observasi langkah-langkah pembelajaran
dengan menggunakan metode demonstrasi
pada siklus II

No Aspek Yang diamati Ya Tidak

1. Guru memberikan apersepsi √

2. Siswa menjawab apersepsi √

3. Guru memberikan motivasi √

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √

5. Siswa mengerjakan LKS secara √

berkelompok

6. Guru melakukan Tanya jawab √

7. Siswa merangkum materi dengan bimbingan √

guru

8. Guru mengadakan evaluasi √

9. Menutup pelajaran dan mengambil √

kesimpulan
Jumlah 7 2

Persentase (%) 77,77% 22,22%

41

Lembar Hasil Observasi langkah-langkah pembelajaran


dengan menggunakan metode demonstrasi
pada siklus III

No Aspek Yang diamati Ya Tidak


1. Guru memberikan apersepsi √

2. Siswa menjawab apersepsi √

3. Guru memberikan motivasi √

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √

5. Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok √

6. Guru melakukan Tanya jawab √

7. Siswa merangkum materi dengan bimbingan guru √

8. Guru mengadakan evaluasi √

9. Menutup pelajaran dan mengambil kesimpulan √


Jumlah 9

Persentase (%) 100%

42

Rencana Pelaaksanaan Pembelajaran (RPP)


Sekolah : SMA Informatika Ciamis
Mata pelajaran : Pendidikan jasmani, Olahraga Kesehatan
Kelas/Semester : X semester 1 (Gasal)
Materi Pokok : Passing Bawah Bola voli
Alokasi Waktu : 3 X 45 (1 kali Pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuannya


sebagai anugrah
Tuhan yang tidak ternilai. 43
1.2 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina, sebagai
wujud syukur kepada sang Pencipta.
2.1 Berperilaku sportif dalam bermain.
2.4 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas
fisik.
2.6 Disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik.
3.1 Menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan gerak salah satu permainan
bola besar untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik.
4.1Mempraktikkan variasi dan kombinasi keterampilan dalam memainkan salah
satu permainan bola besar dengan koordinasi gerak yang baik.
Indikator:

3.1.3 Menganalisis variasi keterampilan gerak Permainan bola besar melalui


permainan bolavoli.
4.1.3 Mempraktikkan variasi permainan bola besar melalui permainan bolavoli

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini, diharapkan siswa dapat:


1. Membiasakan berdoa sebelum melakukan aktivitas.
2. Memelihara kesehatan tubuh.
3. Menjaga kesehatan tubuh dengan menerapkan gaya hidup aktif.
4. Saat bermain menunjukan permainan tidak curang.
5. Dalam melakukan aktivitas fisik yang dilakukan secara berkelompok,
beregu, dan berpasangan memperhatikan kondisi teman, baik fisik atau psikis.
6. Mengikuti, peraturan, petunjuk atau arahan yang telah diberikan guru.
7. Menganalisis dan mempraktikkan variasi keterampilan gerak permainan
bola besar melalui permainan bolavoli dengan baik.

D. Materi Pembelajaran Bolavoli: keterampilan Passing Bawah

1. Passing bawah bola voli.

Passing dalam permainan bolavoli adalah salah satu teknik bolavoli yang
tujuannya adalah untuk mengoperkan bola44itu kepada teman seregunya
untuk dimainkan di lapangan sendiri maupun untuk di oper ke lapangan
lawan.
Di bawah ini beberapa teknik dasar passing bawah:
a) Gerakan lengan, posisi tubuh dan kaki
Gerakan lengan diayun dari bawah ke atas dan berporos pada bahu
Keterangan:
(a) salah satu kaki di depan dan kedua kaki ditekuk dan
tubuh agak condong ke depan, gerakan lengan dari bawah
(b) badan agak ditekuk, dan kaki di depan ditekuk selebar
bahu, kemudian saat perkenaan bola, badan agak tegak dan kaki
lurus mengikuti arah gerakan lengan ke atas sampai sejajar
dengan bahu

Gb 1. Posisi badan tampak samping Gb 2. Posisi badan tampak depan

a.1) Pengenalan teknik dasar passing bawah


Sikap tangan
Pertama tangan kanan seperti memeras santan, dan tangan kiri
menutupnya. Ibu jari rata dan sejajar dengan lengan. Siku lurus tidak
ditekuk baik itu sebelum datangnya bola, saat perkenan dengan bola dan
sesudah perkenaan dengan bola.
Perkenaan bola dengan lengan (Impact)
 Perkenaan bola dengan lengan tepat di
bidang datar lengan bawah dekat pergelangan tangan.
 Kedua lengan lurus dan kedua sikut
ditegangkan (difleksir)
 Pada saat memantulkan bola, gerakan kedua
45
lengan ke atas dengan sumber gerakan dari pangkal bahu dibantu
dengan meluruskan kedua lutut dan sikap togok tetap membungkuk
atau juga bisa meluruskannya.

Gb 3. Posisi badan secara keseluruhanGb 4. Perkenaan bola pada pergelangan tangan

Gb 5. Posisi Mengarahkan bola kesasaran

E. Metode Pembelajaran

 Pendekatan Scientific.
 Demonstrasi
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media

Model : peragaan oleh guru atau Siswa yang sudah memiliki


kemampuam permaianan bolavoli ataupun tidak.

2. Alat/Bahan 46

-Lapangan, Bolavoli, bola karet, dinding , pluit.


3. Sumber Belajar

 Buku guru Pendidikan Jasmani olahraga kesehatan SMA/MA, SMK/


MAK kelas X
 Internet
 https://www.google.com/search?
q=gambar+passing+bawah+bola+voli&es_sm=93&tbm=isch&tbo=u&sou
rce=univ&sa=X&ei=T4uqU4TDMM2fugTb2oHoBA&ved=0CB0QsAQ&
biw=1024&bih=499&dpr=1
 LK
 Referensi lain yang mendukung

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

 Pertemuan Pertama
KEGIATAN DISKRIPSI WAKTU
 Duduk, salam, berdoa, presensi, dan apersepsi dengan 15 menit
Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman
peserta didik atau pembelajaran sebelumnya.
 Pengkondisian fisik, mental, untuk mengikuti pembelajaran
(Bila ada siswa yang sakit segera dirujuk ke UKS atau kalau
Pendahuluan masih memungkinkan kita biarkan tetap berada di pinggir
lapangan guna untuk mengikuti pembelajaran hari itu walaupun
hanya dengan mengamati).
 Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
serta manfaat yang akan di capai nantinya.
 Baris dan Melakukan pemanasan dengan di pimpin siswa
Inti Mengamati 95 menit
 Siswa Membaca informasi tentang materi passing bawah yang
sudah dibagikan minggu sebelumnya di rumah.
 Siswa memperhatikan semua intruksi yang diberikan oleh guru
Menanya
 Guru memberi stimulasi awal kepada siswa yang pertanyaan,
misal: ada yang sudah tahu bagaimana melakukan teknik
passing bawah?
Atau kenapa perkenaan harus di pergelangan tangan?
 (diharapkan ada sedikit sesi 47
Tanya jawab dari siswa mengenai
materi yang akan disampaikan)
Mencoba
Variasi latihan teknik dasar passing bawah
a) Latihan gerak teknik dasar passing bawah tanpa bola
Pola 1

Gerakan passing bawah di


tempat

Pola 2

Gerakan passing bawah maju ke depan


Pola 3

Gerakan passing bawah ke belakang


Pola4
Gerakan passing bawah ke samping kanan
Gerakan passing bawah ke samping kiri
 Materi passing bawah tanpa bola dengan menggunakan
permainan benar salah.
(Misal: siswa tetap membentuk 4 shaf dan saling berhadapan.
Begitu saya bilang kanan, maka kalian harus ke kiri, begitu
saya bilang depan, maka kalian harus ke belakang.tapi tetap
harus dengan menggunakan teknik passing bawah)
b) Latihan passing bawah48 dengan menggunakan bola
 Masing-masing siswa melakukan gerakan passing bawah
sendiri sesuai dengan pemahanman dan kemampuan masing-
masing siswa
Mengumpulkan Informasi:
 Siswa diberi tugas menilai/menganalisis gerakan passing bawah
baik tanpa menggunakan bola maupun menggunakan bola
secara individu maupun teman sejawat.
Mengasosiasikan :
 Siswa merangkum hasil analisis tadi berdasarkan hasil
penilaian secara individu maupun penilaian dari teman sejawat
Mengkomunikasikan:
 Setelah semua siswa merangkum semua hasil analisis tadi,
guru mengajak siswa untuk sharing dan memberikan tanggapan
bagaimana melakukan gerakan passing bawah baik tanpa
menggunakan bola maupun menggunakan bola yang benar.
 Pendinginan. 25 Menit
 Evaluasi proses pembelajaran
 Memberikan umpan balik dan penugasan pada peserta didik
Penutup
(penugasannya yaitu siswa disuruh
mempraktekkan/mempelajari lagi materi yang sudah di dapat
hari ini di rumah)
 Menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran, dan berdoa

H. Penilaian
1. Penilaian sikap
Selama proses pembelajaran guru mengamati sikap yang muncul
pada saat anak melakukan aktivitas di lapangan. Sikap yang diharapkan
selama proses pembelajaran, yaitu bertanggung jawab, sportif, dan disiplin.
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta
ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap
perilaku yang di cek ( √ ) mendapat nilai 1. 49
RUBRIK PENILAIAN SIKAP DALAM PASSING BOLAVOLI

SKOR
PERILAKU YANG DIHARAPKAN
1 2 3 4
B. Sportif
1. Menghargai teman
2. Mau bekerjasama dengan teman
3. Mentaati peraturan/instruksi dari guru
B. Tanggung jawab
1. Menjaga dan menggunakan peralatan
pembelajaran sesuai dengan penggunaannya
2. Mengembalikan peralatan pembelajaran
ketempat yang telah disediakan
3. Menjaga keselamatan diri sendiri dan orang
lain dalam beraktivitas.
4. Menjaga ketertiban lingkungan sekitar
5. Menjadikan suasana pembelajaran yang
kondusif
C. Disiplin
1. Mengikuti kegiatan sesuai waktu yang
ditentukan mulai dari pendahuluan, inti,
sampai penutup
2. Mengikuti semua proses pembelajaran dengan
baik
JUMLAH
JUMLAH MAKSIMAL : 40
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = X 100
Jumlah skor maksimal %
Rentangan Skor = Sangat baik = 4, Baik = 3, Cukup = 2, Kurang =

2. Pengetahuan:
Jawab secara lisan atau tulisan, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep
gerak passing bawah dalam permainan bolavoli.

50
No Pertanyaan Jumlah skor

1 Jelaskan sikap awal kaki, tangan, dan pandangan ketika akan


melakukan teknik dasar passing bawah pada permainan
bolavoli!

2 Jelaskan rangkaian gerakan passing bawah dalam permainan


bolavoli !
3 Jelaskan kesalahan-kesalahan sikap awal dalam melakukan
passing bawah pada permainan bolavoli!

4 Jelaskan kesalahan-kesalahan sikap perkenaan dalam


melakukan passing bawah pada permainan bolavoli!

5 Jelaskan kenap saat melakukan passing bawah, bola masih


melenceng arahnya!

Rubrik penilaian:
Setiap butir soal yang benar mendapatkan nilai 20.

3. Tes unjuk kerja (keterampilan):


1). Lakukan teknik dasar passing bawah
Keterangan:
Penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai
antara 1 sampai dengan 3
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = X 100
Jumlah skor maksimal

RUBRIK PENILAIAN PASSING BAWAH


Nilai
No Dimensi Indikator Deskripsi Gerak
3 2
1 Sikap Awal - Kaki merenggang dengan
santai
1. Kaki - Lutut ditekuk dalam posisi
rendah
- Salah satu kaki di depan
- Jari tangan digenggam
- Kedua lengan di depan
2. Tangan
51 badan
- Kedua lengan lurus
3. Badan dan Pandangan - Punggung direndahkan
- Posisi badan relax
- Pandangan ke depan
Mata
2 Pelaksanaan - Kaki bergerak ke arah
datangnya bola
2. Kaki
- Kaki sedikit diulurkan dan
rendah
- Lutut di tekuk
- Pukullah bola jauh dari
badan
2. Tangan - Tangan lurus, sikut dikunci
- Perkenaan bola pada
pergelangan tangan
- Berat badan dialihkan ke
depan
3. Badan dan Pandangan - Badan searah dengan
Mata datangnya bola
- Pandangan mata ke arah
datangnya bola
3 Sikap Akhir - Salah satu kaki melangkah
ke depan
- Lutut diluruskan di ayun
1. Kaki
mengikuti arah bola
- Kaki belakang mengikuti
gerakan
- Jari tangan digenggam
- Posisi tangan tetap lurus
2. Tangan mengikuti arah sasaran
- Lengan sejajar di bawah
bahu
- Pindahkan berat badan ke
arah sasaran
3. Badan dan Pandangan
- Badan diluruskan
Mata
- Perhatikan bola ke arah
sasaran

Keterangan :
Siswa mendapatkan nilai 3, apabila ada tiga indikator yang dilakukan benar.
Siswa mendapatkan nilai 2, apabila ada dua indikator yang dilakukan benar.
Siswa mendapatkan nilai 1, apabila ada satu indikator yang dilakukan benar
dan tidak ada satu indikator pun yang dilakukan benar
Nilai maksimal adalah 27 52
Keterangan:
Penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai
antara 1 sampai dengan 3
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = X 100
Jumlah skor maksimal
Mengetahui, Ciamis, Juli 2021
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs.H. Asep Dhana Kusyaman, S.Pd, M.Pd. Nanang Najamudin, S.Pd


NIP. 1962090919871009

53

Anda mungkin juga menyukai