Anda di halaman 1dari 12

PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN PENCERNAAN

HEWAN PERMAINAN DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA


SISWA KELAS 5 SDIT YABIS BONTANG

Best Practise Untuk Mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah


Hut PGRI Kota Bontang Tahun 2018

OLEH

RETNO PRIHANTARI SSI

0307229

GURU SDIT YABIS BONTANG

JLN. BRIGJEND KATAMSO NO 40 BONTANG BARAT


DINAS PENDIDIKAN KOTA BONTANG
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, mengesahkan Best Practise berjudul:

“Peranan kurikulum 2013 dalam mempopulerkan permainan tradisional pada


kegiatan pembelajaran pjok.” adalah

adalah karya asli yang dibuat oleh


Nurul Istiqomah,S.Pd
Guru SDIT Bontang Kalimantan Timur

Direkomendasikan untuk mengikuti Perlombaan Karya Tulis Ilmiah pada HUT


PGRI Tahun 2018.

Bontang, 26 November 2018


Yang mengesahkan,
Kepala SDIT YABIS Bontang

Moh Fauzi, M.Pd


NUKS: 13023L0011663121005995
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa naskah karya best practise
yang berjudul
“PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN PENCERNAAN
HEWAN PERMAINAN DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA
SISWA KELAS 5 SDIT YABIS BONTANG” adalah

1. Karya best practise ini ASLI yang dibuat sendiri

2. Bukan karya untuk penyelesaian studi S-1, S-2 atau S-3

3. Sudah diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran

4. Tidak sedang diikutsertakan dalam lomba sejenis, baik secara nasional


maupun internasional.
dan saya
1. Merupakan guru SDIT YABIS kecamatan Bontang Barat, Kota Bontang.

2. Tidak sedang menjabat kepala sekolah atau diusulkan sebagai kepala


sekolah

3. Tidak sedang diusulkan pada jabatan fungsional tertentu lainnya


Apabila pernyataan yang saya buat tidak benar, saya bersedia didiskualifikasi oleh
panitia.

Bontang, 26 November 2018


Mengetahui, Yang membuat pernyataan,
Kepala SDIT YABIS Bontang Barat

Moh Fauzi, M.Pd Retno Prihantari, SSi


NUKS; 13023L0011663121005995 NPK:0307229
ABSTRAK
Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan
pembangunan karakter setiap peserta didik. Proses tersebut memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi sikap
(spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya
untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada
kesejahteraan hidup umat manusia.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen pengamatan yang
digunakan seluruh siswa kelas V B dengan jumlah 32. Data diambil dari hasil
observasi dan tes pada materi sistem pencernaan makanan hewan di kelas VB
SDIT YABIS BONTANG. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pendekatan yang
tepat dapat membantu menumbuhkan minat dan pemahaman siswa atas materi
yang diajarkannya. Melalui pengalaman pembelajaran menggunakan
pendekatan saintifik mampu memberikan perubahan karakter dalam hal sikap
disiplin, jujur, tanggung jawab,
dan percaya diri. Dampak lain, juga mempengaruhi pemahaman siswa dan
ketuntasan belajarnya telah melebihi
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Halaman Pengesahan ......................................................................................... i
Halaman Pernyataan ........................................................................................... ii
Kata Pengantar ................................................................................................... iii
Daftar Isi ............................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .........................................................................
B. Permasalahan ..........................................................................................
C. Strategi pemecahan Masalah ..................................................................

BAB II IMPLEMENTASI BEST PRACTISE


A. Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah ....................................
B. Implementasi Strategi pemecahan Masalah ...........................................
C. Hasil atau Dampak yang dicapai dari Strategi Pemecahan Masalah......
D. Kendala-Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Strategi pemecahan
Masalah ..................................................................................................
E. Faktor Pendukung ..................................................................................
F. Alternatif pengembangan .......................................................................

BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI OPERASIONAL


A. Kesimpulan.............................................................................................
B. Rekomendasi Operasional.......................................................................

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Siswa disetiap sekolah berasal dari berbagai latar belakang yang


berbeda-beda. Siswa dalam satu kelas biasanya memiliki umur yang tidak
jauh berbeda, namun mereka memiliki latar belakang yang berbeda. Hal
tersebut dikarenakan mereka berasal dari lingkungan yang berbeda. Ada
yang berasal dari keluarga berada, ada pula yang berasal dari keluarga
kurang mampu. Ada siswa yang cepat menangkap ilmu ada juga siswa yang
kurang cepat. Sifat mereka pun berlainan satu sama lain.
Sehingga didapatkan bahwa siswa-siswa dalam satu kelas memiliki
latar belakang, sifat dan karakter yang berbeda. Terkait hal tersebut di atas,
siswa di SDIT YABIS BONTANG Sikap siswa yang cenderung diam dan
kurang aktif, kurang mampu mengungkapan apa yang dia ketahui, siswa
terkesan pasif dan suasana pembelajaran menjadi kurang menarik dan tidak
interaktif, walaupun ada juga yang pandai diantara mereka. Selain hal
tersebut, siswa SDIT YABIS BONTANG cenderung kurang mendapat
perhatian dari orang tua. Pembelajaran siswa sangat kurang, yang
menyebabkan siswa tidak memahami pentingnya belajar, sehingga berefek
pada proses kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Luar biasa, hal tersebut
mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku siswa pada saat pembelajaran

B. Permasalahan

Kebanyakan siswa kurang tertarik akan pembelajaran pencernaan hewan,


karena siswa kelas V SDIT YABIS Bontang Tahun Pelajaran  2018/2019 sulit
membanyangkan proses pencernaan yang terjadi di dalam tubuh hewan.

C. Hasil dan dampak yang dicapai dari Strategi Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka perlu strategi untuk


pemecahan masalahnya, salah satunya dengan cara pendekatan metode
pembelajaran eksperimen dangan pengamatan sehingga upaya untuk mengatasi
permasalahan dalam pembelajaran pencernaan hewan lebih mudah tercapai. Siswa
akan melihat sendiri organ pencernaan hewan secara nyata .
Hasil yang ingin dicapai adalah siswa lebih faham dan lebih tertarik
selama pembelajaran berlangsung.
Dampak hasil pembelajaran ini adalah siswa lebih pandai dan otomatis
orang tua siswa lebih percaya untuk menyerahkan pendidikan putra putrinya ke
sekolah.
. Maka perlu dikaji dan diteliti lebih mendalam baik secara teoritik
maupun praktik melalui Penelitian Tindakan Kelas.
BAB II
IMPLEMENTASI BEST PRACTISE

A. Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah

Dari analisa masalah di atas, penulis bermaksud meningkatkan


pemahaman siswa dalam pembelajaran pencernaan hewan

B. Implementasi Strategi Pemecahan Masalah

1.  Perencanaan (planning)
a. Pembuatan Skenario Pembelajaran
Dalam hal ini, penulis membuat RPP sebagai dasar skenario
pembelajaran dengan indikator pembelajaran lompat jauh melalui
pendekatan bermain.
b. Persiapan sarana dan sumber pembelajaran.
c. Mempersiapkan sarana dan prasarana pembelajaran berupa ikan,
pisau, pinset, jarum pentul, pensil dan kertas.
2.   Tindakan (Action) 
a. Guru mempersiapkan siswanya di halaman sekolah dan siswa
dibagi sesuai kelompok dan meja praktikum masing-masing.
b. Guru memimpin doa sebelum memulai pembelajaran, kemudian
menyampaikan materi yang akan diberikan.
c. Guru memberikan pemanasan berupa cara membelah perut ikan
dengan benar.
d. Di bagian pertama, guru memberikan contoh cara membelah perut
ikan kepada siswa.
e. Guru menjelaskan sambil praktek cara eksperimen serta cara
mengamati alat pencernaan pada ikan.
f. Hasil pengamatan dicatat dalam kertas yang sudah tersedia
C. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan strategi pemecahan
masalah

Adapun kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran


pencernaan hewan, diantaranya sebagai berikut:

1. Banyak dikalangan pendidik yang belum memahami tentang pencernaan


mahluk secara keseluruhan
2. Kurangnya pemahaman dari siswa tentang maksud dan tujuan
pembelajaran pencernaan hewan sehingga pada proses pembelajaran
belum terlaksana dengan baik.
3. Penggunaan metode eksperimen memang banyak membutuh waktu yang
lebih banyak, dengan jumlah siswa yang relative banyak.
4. Beberapa siswa kurang serius dalam bereksperimen

D. Faktor Pendukung
Proses pendidikan dapat berjalan dan berhasil dengan baik seperti yang
diharapkan juga ditentukan oleh banyak faktor baik internal maupun eksternal
yang harus didukung oleh semua pihak baik sekolah, pemerintah, maupun
masyarakat, terutama dalam penyampaian materi yang diberikan oleh pendidik
terhadap anak didiknya dengan baik. Sesuai dengan hal tersebut bahwa seorang
pendidik (guru) setidaknya harus menggunakan suatu metode pembelajaran yang
tepat agar peserta didik yang memerlukan pembinaan serta bimbingan dapat
tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat karakteristiknya.

E. Alternatif Pengembangan
Sebelum diadakan tindakan dengan metode pembelajaran eksperimen,
banyak anak yang cenderung pasif, tetapi setelah penggunaan metode
pembelajaran dengan pendekatan ini anak lebih termotivasi untuk beraktivitas
selama proses pembelajaran.. Hal ini disebabkan karena siswa dapat melihat
langsung dan mengalami sendiri proses pembedahan . Apabila pada setiap
kegiatan dibuat metode pembelajaran dengan metode yang sexsuai pada setiap
aspek akan lebih baik dan menguntungkan baik untuk pengajar maupun siswa .
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI OPERASIONAL

A. Simpulan

Dalam kegiatan belajar mengajar sangat penting menciptakan suatu kondisi


atau suatu proses yang mengarahkan siswa supaya bersemangat melakukan
aktifitas belajar yang sesuai. . Dengan proses pembelajaran yang bervariasi dan
menumbuhkan daya tarik pada siswa maka diharapkan pada akhirnya juga akan
berkorelasi positif terhadap hasil belajar siswa.
Dengan menggunakan metode pembelajaran eksperimen, diharapkan
pembelajaran IPA khususnya pencernaan hewan akan berjalan dengan baik.
Partisipasi dan minat dalam mengikuti pembelajaran IPA i khususnya pencernaan
hewan akan lebih besar dan bersemangat, sehingga akan tercapai semua tujuan
pendidikan yang telah direncanakan.

B. Rekomendasi

Supaya proses pembelajaran bermutu dan menarik maka untuk


mengatasinya diperlukan kemasan baru dalam bentuk kegiatan yang menarik dan
menyenangkan. Sehingga guru harus berusaha seoptimal mungkin merancang
pembelajaran gerak yang menggembirakan dan menyenangkan siswa. Metode-
metode mengajar pun belum menjamin hasil baik, kalau kita menggunakannya
secara stereotip, artinya menggunakan suatu metode tertentu dalam setiap situasi.
Situasi belajar senantiasa berlainan. Anak-anak tahun ini lain daripada tahun yang
lalu. Guru harus selalu mencari cara-cara baru untuk menyesuaikan
pembelajarannya dengan situasi baru yang dihadapinya. Itu sebabnya mengajar
bersifat kreatif yang memerlukan inventivitas guru.
Melalui metode pembelajaran eksperimen anak dapat mengaktualisasikan
diri dan mempersiapkan diri untuk terjun ke masyarakat dalam proses kehidupan
lebih lanjut. . Seperti halnya eksperimen ada nuansa permainan menyediakan
pengalaman gerak yang kaya yang membangkitkan motivasi pada siswa untuk
berpartisipasi. Menurut Yudha M. Saputra (2001: 9-10) kegiatan eksperimen
bernuansa permainan mengandung beberapa ciri sebagai berikut:
1. Siswa terlibat dalam tugas lebih bervariasi
2. Mengakibatkan kegemaran /bersaing secara sehat. 
3. Menyalurkan hasrat siswa untuk mencoba menggunakan alat-alat dan
bahan yang tersedia.
4. Metode pembelajaran dengan pendekatan eksperimen dapat diterapkan
dalam pembelajaran IPA untuk semua jenjang.
5. Guna menunjang aktivitas dalam pembelajaran IPA sarana dan prasaran
hendaknya disediakan sekalipun dalam memodifikasi pembelajaran dapat
menggunakan peralatan yang sederhana, yang penting semua siswa dapat
beraktivitas dengan senangi selama pelajaran berlangsung.
6. Bagi pengajar mata pelajaran IPA agar menggunakan segala fasilitas yang
ada disekolah masing-masing, sehingga kendala kekurangan sarana dalam
pembelajaran tidak akan mengganggu proses pembelajaran.
7. Agar dapat diadakan penelitian yang bertujuan untuk membandingkan
hasil pembelajaran pendidikan jasmani dengan pendekatan dengan
menggunakan pendekatan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Pendidikan Berkarakter, Gramedia Widiasarana, Jakarta


Anonim. 2013. Bahan Diklat Guru Diklat Guru Dalam
Rangka Implementasi Kurikulum 2013. Mata Diklat:
http://Pustaka.Pandani.web.id/2013/03/Pengertian-
Karakter.html.
Kamisa, 1997. Kamus lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya:
Kartika. Masnur Muslikh. 2007.
KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai