Proses produksi yang ada di PT. Sumber Indahperkasa ada beberapa unit, yaitu sebagai
berikut :
1
Melaksanakan penimbangan kernel yang akan diproses/diolah menjadi Palm Kernel Oil
(PKO) dan Palm Kernel Expeller (PKE).
Kernel Hopper sebagai penyimpanan sementara inti (Kernel) yang akan dipress, pelaksanaan
pengepressan, Transfer minyak ke bak minyak serta Transfer ampas ke stasiun Second Press.
5
ampas. Dimulai dari penampungan sementara minyak dalam bak minyak, proses penyaringan
minyak di Filter Press, penyimpanan sementara minyak hasil penyaringan dalam Oil Tank dan
ampas hasil penyaringan dikembalikan ke stasiun Second Press.
7
dikirim ke pelanggan.
dikirim kepelanggan.
2.1.3. Hasil Produksi
Hasil produksi pada Unit Kernel Crusching Plant (KCP) adalah PKO (Palm Kernel Oil)
dan PKE (Palm Kernel Expeller)
10
2.2
Start vakum sistem dan fan-fan dirty CW saat dirty CW mulai naik temperatur.
Masukkan steam 3.2 bar ke refinery plant, drain kondensate terlebih dahulu di intlet
3
4
5
11
passkan) dan M-001A, CPO/CPKO overflow di M-001 akan masuk ke bleacher B-602A.
10 Start pompa (P-023A) untuk menginjeksikan H3PO4 kedalam feed CPP/CPKO atau ratio
standard yaitu 0.06% dari feed (sesuai kebutuhan operasional Refinery).
11 Start intensive Mixer (M-001A) secara auto dari DCS pastikan monitor M001A dalam
kondisi hijau.
12 Start steam sparging ke setiap tray bleacher (No.1, No.2, No.3,), atur tekanan steam 2-3
bar.
13 Start dosing BE ke bleacher B-602A, saat CPO/CPKO mulai masuk ke B-602A, ratio
diatur pada 0.6% dari feed di DCS computer (sesuai kebutuhan operasional Refinery) dan
pastikan dosing BE pada posisi auto.
14 Aktifkan steam heating di Tray No. 1 B-602A, temperaturnya di set pada 95-115 oC dan
pastikan valve condensate steam trap sudah terbuka secara manual.
15 Saat level CPO/CPKO di B-602A sudah terisi 40%, star pompa (P602A) untuk
mengoperasikan Niagara Filter (F-602A).
16 Setelah feeding berjalan normal, isi BE ke Hopper BE
17 Start Booster Ejector di Deodorizer sampai vakum di vessel Dearator (D-701) mencapai
400 mbar.
18 Feeding BPO/BPKO melalui polishing filter (F-604/F-605) menuju Dearator D-701.
19 Aktifkan steam coil heating D-701 pada temperatur 105-110oC dan pastikan valve steam
20
dan pastikan sebelumnya jalur dari P-701 ke Flash Vassel D-703 sudah dilakukan line up.
21 BPO/BPKO di D-701 dipompakan melalui Plate Heat Exchanger (E-701), Spiral Heat
Exchanger (E-702) dan Tube Heat Exchanger (E-703) ke Flash Vessel D-703.
22 Panaskan BPO/BPKO yang dipompakan melalui E-701 dengan mengaktifkan steam 3 bar
dan temperatur 120-140oC di Heat Exchanger tersebut.
23 Seterusnya panaskan lagi BPO/BPKO di E-703 pada T 245-275 oC dengan cara
menjalankan HP Boiler HT-500.
24 Saat level Deodorizer (D-702A) sudah terindikasi 50%, start Pompa (P-702A), untuk
mengsirkulasikan BPO/BPKO dari Deodorizer (D-702A) ke Deodorizer (D-701) melalui
E-702 dan E-001A (E-704A di bypasskan).
25 Start pompa Clean CW (P301 A/C) untuk mengalirkan Clean CW ke E-705A dan Clean
CW tersebut akan segera dipakai di E-704A saat RBDPO/RBDPKO dialirkan melalui E704A.
12
26 Start Fan Clean CW (AG-302A) untuk mendinginkan Clean CW (AG-301A) return yang
sudah panas.
27 Naikkan terus secara bertahap temperatur BPO/BPKO di E-703 sampai 245-260oC untuk
mode CPKOdan 250-275oC untuk mode CPO, dengan cara menaikkan setting
temperature atau Pressure HT-500
28 Jaga level di D-702A pada 50%, isi BPO/BPKO lagi dari Bleacher ke Dearator, dengan
mengirim produk BPO/BPKO dari Niagara Filter bila level di D-702A masih kurang.
Atur flow BPO/BPKO outlet P-701A 20-25 ton/jam untuk mempercepat capaian
temperatur BPO/BPKO outlet E-703.
29 Beritahu personel QA untuk mengambil sampel RBDPO/RBDPKO di E-704A (pastikan
RBDPO/RBDPKO di E-704 sudah ready) dan sampel diambil setelah temperatur
BPO/BPKO di E-703A sudah mencapai 245-275oC tercapai selama 45 menit.
30 Kalau RBDPO/RBDPKO inspec, maka produk RBDPO/RBDPKO bisa dikirim ke tanki
produk. Informasikan ke bahagian Tank Farm untuk memilih tanki mana yang
dialokasikan
sebagai
tanki
produk
tersebut.
Catat
Qounter
produk
awal
Hasil produksi
Hasil produksi pada unit Refinery dan Fraksionasi adalah RBDPO, Olein dan Stearin
3.1
3.3.1
14