Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PROSES PRODUKSI PERUSAHAAN

Proses produksi yang ada di PT. Sumber Indahperkasa ada beberapa unit, yaitu sebagai
berikut :
1

Unit Kernel Crusching Plant (KCP)

Unit Refenery dan fraksinasi

Unit WTP Dan WWTP

2.1 PROSES PRODUKSI UNIT KCP


2.1.1 Bahan Baku dan Bahan Penunjang
Bahan pengolahan unit KCP PT. Sumber Indahperkasa adalah Palm Kernel (PK) dari
pengolahan di unit PMA dan Palm Kernel (PK) incoming (Inti Sawit dari Supplier).
A. Bahan Baku
- Palm Kernel (PK)
B. Bahan Penunjang
- Air Proses
2.1.2 Prosedur Kerja
Proses produksi unit KCA adalah semua proses operasional yang berhubungan langsung
dengan kegiatan produksi Crude Palm Kernel Oil (CPKO) dan Palm Kernel Expeller (PKE).
1 Stasiun Pit Truck
Melaksanakan kegiatan penerimaan bahan baku kernel dari supplier luar atau dari pabrik
sendiri serta penyimpanan sementara Kernel Receiving Silo.
2 Stasiun Butching Tank

Melaksanakan penimbangan kernel yang akan diproses/diolah menjadi Palm Kernel Oil
(PKO) dan Palm Kernel Expeller (PKE).

Stasiun Kernel Dryer


Melaksanakan kegiatan pengeringan kernel yang telah ditimbang hingga mencapai kadar

air sesuai standar.


4

Stasiun First Press


Melaksanakan kegiatan pengambilan minyak dari kernel. Kegiatan ini dimulai dari

Kernel Hopper sebagai penyimpanan sementara inti (Kernel) yang akan dipress, pelaksanaan
pengepressan, Transfer minyak ke bak minyak serta Transfer ampas ke stasiun Second Press.
5

Stasiun Second Press


Melaksanakan kegiatan pengambilan minyak lanjutan dari ampas. Kegiatan ini dimulai
dari Hopper Second Press sebagai tempat penyimpanan sementara ampas yang akan dipress
kembali, pelaksanaan pengepressan, transfer minyak ke bak minyak serta Transfer ampas ke
bungker PKE (Final Cake Hopper).
6

Stasiun Filter Press


Melaksanakan penyaringan minyak (Palm Kernel Oil) yang masih mengandung sedikit

ampas. Dimulai dari penampungan sementara minyak dalam bak minyak, proses penyaringan
minyak di Filter Press, penyimpanan sementara minyak hasil penyaringan dalam Oil Tank dan
ampas hasil penyaringan dikembalikan ke stasiun Second Press.
7

Tangki Timbun PKO


Sebagai tempat penyimpanan minyak (Palm Kernel Oil) PKO hasil produksi sebelum

dikirim ke pelanggan.

Bungker PKE (Final Cake Hopper)


Sebagai tempat penyimpanan ampas (Palm Kernel Expeller) PKE hasil produksi sebelum

dikirim kepelanggan.
2.1.3. Hasil Produksi
Hasil produksi pada Unit Kernel Crusching Plant (KCP) adalah PKO (Palm Kernel Oil)
dan PKE (Palm Kernel Expeller)
10

2.2

Proses Produksi unit Refinery dan Fraksionasi

2.2.1 Bahan Baku dan Bahan Penunjang


Bahan pengolahan unit Refinery dan fraksinasi PT. Sumber Indahperkasa adalah Crude
Palm Oil (CPO) yang berasal dari Supplier. Dimana kadar airnya harus kecil dari 5%.
A. Bahan Baku
- CPO
B. Bahan Penunjang
- Asam Posfat (H3PO4)
- Bleaching Earth (BE)
2.2.2 Prosedur kerja
Proses produksi unit Refinery adalah semua proses operasional yang berhubungan
langsung dengan kegiatan produksi Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO) atau
Refined Bleached Deodorized Palm Kernel Oil (RBDPKO), Palm Fatty Acid Distillation (PFAD)
atau Palm Kernel Fatty Acid Distillation (PKFAD).
1
2

Start vakum sistem dan fan-fan dirty CW saat dirty CW mulai naik temperatur.
Masukkan steam 3.2 bar ke refinery plant, drain kondensate terlebih dahulu di intlet

3
4
5

header refinery plant.


Pastikan CPO/CPKO pada temperatur 40-55 oC.
Start feeding CPO/CPKO stasiun degumming.
Masukkan steam 3 bar ke preheater E-001A untuk memanasi preheater, dan pastikan

steam trapnya bekerja dengan baik.


Start pompa feed crude oil P-001A/C untuk mengisi CPO atau CPKO ke SCR-705A

sampai dengan indikasi high level/level transmiter.


Start pompa (P-705A) untuk mensirkulasikan CPO/CPKO di SCR-705 secara terus
menerus. Tambahkan lagi CPO atau CPKO ke SCR-705 jika terindikasi low level di
SCR-705 atau flow sirkulasi dipompa P-705 kurang dibawah dari 50 m 3/jam. Pastikan

temperatur CPO/CPKO 40-55 oC.


Start Booster Ejector di bleacher sampai vakum di vessel B620A mencapai 400 mbar.

11

Start kembali pompa feeding (P-001A/C) CPO/CPKO, alirkan CPO/CPKO ke M-001


melalui E-001C dan pastikan temperatur CPO/CPKO 95-105 oC. (E-001A di bay

passkan) dan M-001A, CPO/CPKO overflow di M-001 akan masuk ke bleacher B-602A.
10 Start pompa (P-023A) untuk menginjeksikan H3PO4 kedalam feed CPP/CPKO atau ratio
standard yaitu 0.06% dari feed (sesuai kebutuhan operasional Refinery).
11 Start intensive Mixer (M-001A) secara auto dari DCS pastikan monitor M001A dalam
kondisi hijau.
12 Start steam sparging ke setiap tray bleacher (No.1, No.2, No.3,), atur tekanan steam 2-3
bar.
13 Start dosing BE ke bleacher B-602A, saat CPO/CPKO mulai masuk ke B-602A, ratio
diatur pada 0.6% dari feed di DCS computer (sesuai kebutuhan operasional Refinery) dan
pastikan dosing BE pada posisi auto.
14 Aktifkan steam heating di Tray No. 1 B-602A, temperaturnya di set pada 95-115 oC dan
pastikan valve condensate steam trap sudah terbuka secara manual.
15 Saat level CPO/CPKO di B-602A sudah terisi 40%, star pompa (P602A) untuk
mengoperasikan Niagara Filter (F-602A).
16 Setelah feeding berjalan normal, isi BE ke Hopper BE
17 Start Booster Ejector di Deodorizer sampai vakum di vessel Dearator (D-701) mencapai
400 mbar.
18 Feeding BPO/BPKO melalui polishing filter (F-604/F-605) menuju Dearator D-701.
19 Aktifkan steam coil heating D-701 pada temperatur 105-110oC dan pastikan valve steam
20

trap condebsate sudah terbuka secara manual.


Saat low level di D-701 mulai hilang atau level mulai ada 40% start pompa (P-701A)

dan pastikan sebelumnya jalur dari P-701 ke Flash Vassel D-703 sudah dilakukan line up.
21 BPO/BPKO di D-701 dipompakan melalui Plate Heat Exchanger (E-701), Spiral Heat
Exchanger (E-702) dan Tube Heat Exchanger (E-703) ke Flash Vessel D-703.
22 Panaskan BPO/BPKO yang dipompakan melalui E-701 dengan mengaktifkan steam 3 bar
dan temperatur 120-140oC di Heat Exchanger tersebut.
23 Seterusnya panaskan lagi BPO/BPKO di E-703 pada T 245-275 oC dengan cara
menjalankan HP Boiler HT-500.
24 Saat level Deodorizer (D-702A) sudah terindikasi 50%, start Pompa (P-702A), untuk
mengsirkulasikan BPO/BPKO dari Deodorizer (D-702A) ke Deodorizer (D-701) melalui
E-702 dan E-001A (E-704A di bypasskan).
25 Start pompa Clean CW (P301 A/C) untuk mengalirkan Clean CW ke E-705A dan Clean
CW tersebut akan segera dipakai di E-704A saat RBDPO/RBDPKO dialirkan melalui E704A.
12

26 Start Fan Clean CW (AG-302A) untuk mendinginkan Clean CW (AG-301A) return yang
sudah panas.
27 Naikkan terus secara bertahap temperatur BPO/BPKO di E-703 sampai 245-260oC untuk
mode CPKOdan 250-275oC untuk mode CPO, dengan cara menaikkan setting
temperature atau Pressure HT-500
28 Jaga level di D-702A pada 50%, isi BPO/BPKO lagi dari Bleacher ke Dearator, dengan
mengirim produk BPO/BPKO dari Niagara Filter bila level di D-702A masih kurang.
Atur flow BPO/BPKO outlet P-701A 20-25 ton/jam untuk mempercepat capaian
temperatur BPO/BPKO outlet E-703.
29 Beritahu personel QA untuk mengambil sampel RBDPO/RBDPKO di E-704A (pastikan
RBDPO/RBDPKO di E-704 sudah ready) dan sampel diambil setelah temperatur
BPO/BPKO di E-703A sudah mencapai 245-275oC tercapai selama 45 menit.
30 Kalau RBDPO/RBDPKO inspec, maka produk RBDPO/RBDPKO bisa dikirim ke tanki
produk. Informasikan ke bahagian Tank Farm untuk memilih tanki mana yang
dialokasikan

sebagai

tanki

produk

tersebut.

Catat

Qounter

produk

awal

RBDPO/RBDPKO di buku Supv. Logbook atau di buku Opt. Logbook.


2.2.3

Hasil produksi
Hasil produksi pada unit Refinery dan Fraksionasi adalah RBDPO, Olein dan Stearin

3.1

Unit WTP dan WWTP

3.3.1

Bahan Baku dan Bahan Penunjang


Bahan pengolahan unit WTP dan WWTP PT. Sumber Indahperkasa adalah air laut dan air

limbah proses produksi


A. Bahan Baku
Air laut
Air limbah proses produksi
B. Bahan Penolong
KOH
Tawas
Bakteri
13

3.2.1 Hasil produksi


Hasil produksi pada unit WTP dan WWTP adalah Air proses

14

Anda mungkin juga menyukai