Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM BIOLOGI

penyimpangan hukum mendell

disusun oleh :

chrisanty a.y
XII IA 11 / 07
SMA NEGERI 3 SEMARANG
2011/2012

EPISTASIS -- HYPOSTASIS
TUJUAN

Mebuktikan adanya penyimpangan semu hukum mendell


Mengetahui perbandingan fenotipe epistasis hipostasis

DASAR TEORI
Epistasis dan hipostasis merupakan interaksi yang berlangsung pada fenotip yang
dihasilkan oleh dua gen.

Kedua gen memberikan expresi yang sama pada satu organ , misal warna
organ
Kedua gen bekerja menghasilkan fenotip yang berbeda, tetapi fenotip dari
salah satu gen yang dominan dapat menutupi penampakan dari fenotip yang
dihasilkan oleh gen dominan yang lain apabila kedua gen hadir bersama.

Gen suatu alel jika epistasis (mengalahkan) gen lain pada alel yang lain
( hypostasis ) di[astikan akan terekspresi sifatnya ke fenotif

Dengan demikian faktor warna tidak ditentukan oleh satu gen, melainkan
oleh dua gen yang lokusnya berbeda.

Artinya, gen penentu warna hitam yang dominan berada terpisah dari gen
penentu warna kuning yang juga dominan.

Tiap-tiap warna memiliki alel tersendiri.

Jika kedua gen yang tidak sealel itu hadir bersama dalam satu individu,
maka akan menampilkan fenotipe gen yang menutupi atau menghalangi,
yang dikenal sebagai gen epistasis. Jadi, jika faktor hitam dan kuning
hadir bersama, fenotipe yang muncul adalah fenotipe hitam. Maka, hitam
epistasis terhadap kuning, dan kuning hipostasis terhadap hitam.

Contoh peristiwa epistasis dan hipostasis pada tumbuhan adalah pada


warna sekam gandum.

Terdapat tiga warna sekam gandum, yaitu hitam, kuning, dan putih.

Pigmen hitam dan pigmen kuning dibentuk oleh dua gen yang berbeda yang
masing-masing dikendalikan oleh alel masing masing tetapi mempunyai
pengaruh ke organ yang sama .

Misalnya, pigmen kuning dikendalikan oleh alel K dan k pada suatu alela

Pigmen hitam dikendalikan oleh alel H dan h pada alel lain .

Jika gandum biji hitam dominan homozigot dikawinkan dengan gandum biji
kuning dominan homozigot, maka hasil F1 adalah 100% gandum berkulit
hitam.

Sedangkan, pada F2 dihasilkan gandum biji hitam : biji kuning : biji putih =
12 : 3 : 1.

Berikut uraiannya

Dari persilangan di atas dapat diketahui bahwa semua kombinasi yang


mengandung faktor H, fenotipnya adalah hitam.
Kombinasi yang mengandung faktor K tanpa faktor H menampakkan warna
kuning.

Sedangkan, kombinasi dua faktor resesif, yaitu genotip hhkk berfenotip


putih.

Peristiwa Epistasis Hypostasis harus minimal dihibrid tidak mungkin


Monohobrid karena harus terjadi interaksi / kompetisi antar gen pada
antar alel OK

ALAT DAN BAHAN


4 Buah koin 500 rupiah
(2 warna merah, 2 warna perak)

Kertas label
Bolpoin

LANGKAH KERJA
a. Siapkan koin
b. Beri tanda pada koin dengan menggunakan kertas label, koin merah
beri huruf H satu dominan (H) satunya lagi resesif (h)
c. kemudian untuk koin putih / perak, beri huruf K satu dominan (K)
satunya lagi resesif (k)
d. kemudian lempar ke-4 koin tersebut secara bersamaan kemudian
catat genotip yang muncul
e. lakukan kegiatan diatas berulang kali hingga 96 kali

HASIL PENGAMATAN
No
Genotip

Fenotip

Ijiran

HHKk

Hitam

lllll lllll ll

HhKk

Hitam

lllll lllll lllll lllll lllll l

Hhkk

Hitam

lllll lll

HHkk

Hitam

ll

HhKK

Hitam

lllll lllll lllll lll

hhkk

Putih

lllll l

HHKK

Hitam

lllll

hhKK

kuning

lllll lllll lll

hhKk

kuning

lllll l

Dari data diatas di dapat data sebagai berikut :

keterangan

hitam

kuning

putih

Data asli

71

19

Data setelah dibagi 6

11,8

3,2

KESIMPULAN

Pada peristiwa epistasis dominan terjadi penutupan ekspresi gen oleh


suatu gen dominan yang bukan alelnya.
Rasio fenotipe pada generasi F2 dengan adanya epistasis dominan adalah
12 : 3 : 1.

Peristiwa epistasis dominan dapat dilihat misalnya pada pewarisan


GANDUM BERBIJI HITAM DENGAN GANDUM BERBIJI KUNING

Dalam hal ini terdapat gen H yang menyebabkan buah berwarna hitam dan
alelnya K yang menyebabkan buah berwarna kuning.

Anda mungkin juga menyukai