id
BAB V
PEMBAHASAN
(FK UNS) berasal dari berbagai macam daerah di Indonesia, tetapi meskipun dari
inilah peneliti mengambil sampel berdasarkan sifat dan karakteristik dari populasi
disajikan dalam tabel pada BAB IV. Pada penelitian ini didapatkan sampel
sebanyak 40 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kemudian data
tersebut dilakukan pengukuran tinggi badan, panjang telapak tangan, dan panjang
telapak kaki.
Tabel 4.1 dan 4.2 menunjukkan distribusi sampel menurut umur dan jenis
kelamin. Umur dan jenis kelamin pada subjek penelitian terdiri dari minimal umur
19 tahun dan maksimal umur 22 tahun. Sedangkan untuk jumlah sampel sendiri
berjumlah 24 laki-laki dan 16 perempuan. Kedua hal ini sesuai dengan penelitian
plate. Pada laki-laki menutup pada umur 18 tahun dan pada perempuan menutup
35
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id
Data-data pada penelitian ini dapat dianalisis dengan uji regresi linier
ganda berdasarkan uji prasyarat sesuai yang disajikan pada BAB IV, yaitu uji
normalitas data, uji homogenitas, uji linearitas, uji multikolinearitas, dan uji
merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui variansi data homogen atau
tidak. Uji linearitas digunakan untuk melihat spesifikasi model yang digunakan
adalah liniear atau tidak. Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan ada korelasi antarvariabel bebas atau tidak. Uji
autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode tahun ini dengan kesalahan
Tabel 4.7 menunjukkan hasil uji normalitas data pada penelitian ini.
Gambar 4.2 merupakan grafik scatter plot yang merupakan alat analisis
untuk menilai homogenitas data. Dari gambar terlihat bahwa letak varian data
menyebar (tidak beraturan), hal ini menunjukkan bahwa data pada penelitian ini
Suatu data dikatakan memiliki spesifikasi model linear bila nilai c hitung
< c tabel. Pada penelitian ini sesuai dengan yang tercantum pada BAB IV
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id
didapatkan nilai c hitung < c tabel yang berarti data pada penelitian ini memiliki
Tabel 4.8 menunjukkan hasil uji multikolinearitas data pada penelitian ini.
Uji multikolinearitas diuji salah satunya dengan Uji Klein untuk membandingkan
nilai R2 dengan r2. Didapatkan hasil nilai R > r, yang berarti tidak ada kasus
Run test. Data dikatakan tidak ada autokorelasi baik positif atau negatif bila nilai p
> 0,05. Pada penelitian ini nilai p = 0,631 (p > 0,05) yang berarti data pada
Pada penelitian ini dilakukan 2 kali uji regresi, yaitu regresi parsial dan
Tangan Kanan (PTTKa), Panjang Telapak Tangan Kiri (PTTKi), Panjang Telapak
Kaki Kanan (PTKKa), dan Panjang Telapak Kaki Kiri (PTKKi) secara parsial
signifikan jika jika r hitung > r tabel dan p < 0,05. Secara parsial masing-masing
0,000) dan nilai r hitung >r tabel (PTTKa: 0,971 > 0,3044; PTTKi: 0,968 > 0,3044;
tangan dan panjang telapak kaki terhadap tinggi badan yang dibuktikan secara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 38
digilib.uns.ac.id
statistik pada uji regresi ganda yang menunjukkan secara bermakna (p = 0,000)
dan besarnya hubungan 99,90%. Penelitian ini didukung oleh penelitian Kanchan
et al; Ishak et al, (2008) yang menyatakan bahwa panjang telapak tangan dan
panjang telapak kaki juga memberikan korelasi biologis terhadap tinggi badan
seseorang.
variabel bebasnya, yaitu panjang telapak tangan kanan, panjang telapak tangan
kiri, panjang telapak kaki kanan, dan panjang telapak kaki kiri. Rumus-rumus
Menurut Wilianto dan Algozi, (2010) rumus panjang telapak tangan dan
panjang telapak kaki berguna untuk memperkirakan tinggi badan seseorang dalam
proses identifikasi forensik, jika hanya ditemukan bagian tubuh tertentu seperti
telapak tangan atau telapak kaki saja, misalnya pada kasus pembunuhan mutilasi.
Sedangkan menurut Sen and Ghosh (2008) dalam antropologi forensik, estimasi
oleh 'big four' multidisiplin ilmu, seperti ahli antropologi, ahli anatomi, dokter
commit to user