Sintaksis@@@ PDF
Sintaksis@@@ PDF
Khairun Nisa
NIM
2303411052
Prodi
Jurusan :
ii
iii
iv
):(
Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahah
(QS. Al-Insyirah : 5)
Bahasa Arab adalah bahasa karunia tuhan, unik dalam keindahan dan
keagungannya, bahasa yang paling cocok untuk mengungkapkan pikiran dan
perasaan
(Anwar G. Chejne)
PERSEMBAHAN:
Karya ini dipersembahkan untuk :
1.
2.
dan
memotivasi
peneliti
sehingga
dapat
besar
peneliti
yang
senantiasa
memberikan
5.
vi
SARI
Nisa , Khairun. 2015. Maful Muthlaq dalam Al-Quran Juz 29 dan 30
(Analisis sintaksis). Skripsi. Prodi Pendidikan Bahasa Arab, Jurusan Bahasa dan
Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang.
Pembimbing Hasan Busri, S.Pd.I., M.S.I.
Kata kunci : Maful Muthlaq, Sintaksis, Al-Quran Juz 29 dan 30.
Maful muthlaq (Absolute Objek) merupakan bagian dari sintaksis bahasa
Arab yang mempunyai beberapa makna dan pengganti. Maful muthlaq adalah
masdhar (original noun) yang secara lafazh terletak setelah fiilnya yang
menjelaskan makna penegas, menjelaskan makna kualitas atau menjelaskan
makna kuantitas. Terkadang hal inilah yang menyulitkan pembelajar bahasa Arab
dalam memahami dan menentukan Maful muthlaq dalam suatu kalimat. Oleh
sebab itu diperlukan suatu analisis mengenai Maful muthlaq.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) apa saja maful muthlaq
dalam Al-Quran juz 29 dan 30 (2) Apa saja jenis maful muthlaq dalam AlQuran juz 29 dan 30 (3) Apa saja pengganti maful muthlaq dalam Al-Quran juz
29 dan 30 ( 4) Bagaimana penanda gramatikal maful muthlaq dalam Al-Quran
juz 29 dan 30 (5) Bagaimana ketentuan maful muthlaq dalam Al-Quran juz 29
dan 30 . Tujuan penelitian ini yaitu (1) untuk mendeskripsikan maful muthlaq
dalam Al-Quran juz 29 dan 30 (2) untuk mendeskripsikan jenis maful muthlaq
dalam Al-Quran juz 29 dan 30 (3) untuk mendeskripsikan pengganti maful
muthlaq dalam Al-Quran juz 29 dan 30 (4) untuk mendeskripsikan penanda
gramatikal maful muthlaq dalam Al-Quran juz 29 dan 30 (5) untuk
mendeskripsikan ketentuan maful muthlaq dalam Al-Quran juz 29 dan 30
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain penelitian
kepustakaan (library research). Data penelitian ini adalah maful muthlaq dan
penanda gramatikalnya dalam Al-Quran juz 29 dan 30. Tehnik analisis data
menggunakan teknik pilah unsur penentu, yang unsur penentunya adalah kata-kata
yang termasuk maful muthlaq. Peneliti memilah kata-kata yang termasuk dalam
kategori maful muthlaq dan mengidentifikasi jenis maful muthlaq dengan
metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dan instrumennya
adalah kartu data dan tabel rekapitulasi data.
Peneliti menemukan 41 data maful muthlaq. Dari 41 data tersebut
berdasarkan jenisnya 1). Berdasarkan maknanya peneliti menemukan 26 maful
muthlaq yang bermakna taukid (menjelaskan makna penegas), 14 maful muthlaq
bermakna kualitas dan 1 maful muthlaq bermakna kuantitas. 2). Berdasarkan
dapat atau tidaknya dijadikan maful muthlaq dari 41 data keseluruhannya adalah
maful muthlaq berbentuk masdhar mutasharrif . 3). Berdasarkan kejelasan
makna dari 41 data tersebut 26 data berbentuk masdhar mubham dan 15 data
berbentuk masdhar mukhtas. Berdasarkan pengganti maful muthlaq dari 41 data
vii
viii
Nama
Latin
Keterangan
Alif
tidak dilambangkan
Be
Te
ts
() ts
te dan es
Jm
Je
()
kh
Kh
ka dan ha
Dl
De
dz
() dz
de dan zet
Er
ix
Zai
Zet
Arab
Nama
Latin
Keterangan
Sn
Es
Syn
Sy
es dan ye
Shd
() sh
es dan ha
Dld
() dl
de dan el
th
() th
te dan ha
zh
() zh
zet dan ha
ain
Ghain
(g) gh
ge dan ha
Ef
Qf
Qi
Kf
Ka
Lm
El
Mm
Em
Nn
En
Ww
We
Ha
hamzah
'
Apostrof
Ye
Vokal Panjang
Nama
Huruf Latin
Nama
fatchah y
Ai
a dan i
fatchah/wau
Au
a dan u
Huruf/Harakat
Nama
a bergaris atas
Kasrah y
i bergaris atas
Dhammah/wau
u bergaris atas
xi
Nama
1.3 T Marbthah ()
Transliterasi latin t marbthah ditulis dengan h, misalnya kata
ditulis asanah. Begitu pula bila berhadapan dengan kata sandang al tetap ditulis
h, misalnya
ketentuan ini tidak dapat diterapkan pada kata-kata bahasa Arab yang sudah
terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya.
1.4 Syaddah
Syaddah dalam bahasa Arab dilambangkan dengan sebuah tanda ( )
transliterasinya adalah dengan mendobelkan huruf yang bersyaddah tersebut,
misalnya kulliyyah.
1.5 Kata Sandang Alif + Lam
1. Bila diikuti huruf qamariyyah ditulis al-. Contoh:
kata ditulis Al-Qurn.
2. Bila diikuti huruf syamsiyyah, huruf i diganti dengan huruf syamsiyyah yang
mengikutinya. Contoh:
kata ditulis asy-syah.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................
PERSETUJUAN PEMBIMBING ..
ii
HALAMAN PENGESAHAN .
iii
PERNYATAAN.....
iv
KATA PENGANTAR...
vi
SARI ...............
viii
ix
DAFTAR ISI.
xiii
DAFTAR TABEL
xix
DAFTAR LAMPIRAN...
xx
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang..
1.2
Rumusan Masalah....
1.3
Tujuan Penelitian......
1.4
2.1
2.2
13
xiii
14
15
17
18
18
19
19
20
20
21
22
22
22
2.2.5.1.2 Ya ...........................................................................................
23
24
24
24
xiv
25
25
27
31
34
37
37
41
43
43
44
44
45
45
46
46
47
xv
47
48
47
49
49
50
3.1
50
3.2
51
3.3
53
3.4
53
3.5
54
3.6
57
59
59
60
74
81
4.1
xvi
4.4.1 Fathah ..
82
82
4.4.2 Ya .......................................................................................................
86
86
87
93
5.1
Simpulan ................................................................................................
93
5.2
Saran ........................................................................................................ 94
95
LAMPIRAN .................................................................................................... 97
.
xvii
DAFTAR TABEL
2.1
12
3.1
55
3.2
56
3.3
3.4
56
57
3.5
57
3.6
57
4.1
60
4.2
63
4.3
65
4.4
66
4.5
70
4.6
72
4.7
74
4.7
75
4.8
78
4.9
79
4.10
80
4.11
xviii
80
81
4.13
81
4.14
4.15
86
4.16
87
4.17
4.18
4.19
83
88
90
92
xix
BAB 1
PENDAHULUAN
alat komunikasi
diganti dengan ism (nomina) tertentu yang dapat mewakili masdhar dan
menunjukkan makna masdhar.
Contoh :
. Kata
adalah alat
yang menggantikan posisi masdhar yang menjadi maful muthlaq.
Hal seperti inilah yang terkadang membuat para pembaca kesulitan dalam
mengidentifikasi
maful
muthlaq
dan
penanda
gramatikanya.
Sehingga
dan 30 ini merupakan dua juz yang paling banyak dipelajari oleh pelajar-pelajar di
Indonesia dibandingkan juz-juz lain dalam Al-Quran, sehingga penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi pembelajar bahasa Arab.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS
Berikut akan dipaparkan mengenai kajian pustaka yang berasal dari
penelitian-penelitian sebelumnya dan juga landasan teori yang digunakan peneliti
dalam menyusun penelitian ini.
Sugiyono (2011:79) mengatakan bahwa landasan teoretis perlu ditegakkan
agar penelitian itu mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan
coba-coba (trial and error).
10
Arab dalam Bahasa Indonesia, analisis terhadap teks Al-Quran surat An-Nisa dan
terjemahannya sedangkan peneliti membahas Maful Muthlaq (absolute objek).
11
12
penelitian Rokhati
Nama
Judul
Persamaaan
Perbedaan
Fadilah
Maful muthlaq
Bahasa
Arab
dalam Bahasa
Indonesia,
Analisis
Terhadap Teks
Al-Quran Surat
An-Nisa
dan
Terjemahannya
Keduanya
sama-sama
meneliti
tentang
sintaksis yaitu
mengenai
maful muthlaq
Maghfiroh
Mafail
wa
Wazifuha fi AtTarkib Dirasah
Wasfiyyah
fi
An-Nurul
Burhani Liabi
Latif Al-Hakim
Muslih
bin
Abdul Rahman
Al-Muraqi
Keduanya
sama-sama
meneliti
tentang
sintaksis yaitu
mengenai
maful.
Maghfiroh
membahas
semua mafail dalam Buku
Nurul Burhan karangan
Abi Latif
Al-hakim
Muslih bin Abdurahman
Al-muraqiy
sedangkan
peneliti
hanya
fokus
membahas maful muthlaq
dalam Al-Quran juz 29
dan 30.
Bersambung
13
Lanjutan
No.
Nama
Rokhati
Judul
Persamaan
Perbedaan
Mafulat pada
Kitab
Matan
Bukhari
Masykul juz 1
Keduanya
sama-sama
meneliti
tentang
sintaksis yaitu
maful
14
linguistik yang tiada taranya ( the supreme standard of linguistik excellent and
beauty).
Diantara
keelokan
linguistiknya
bahasa
Arab
memiliki
beberapa
15
16
Morfologi merupakan salah satu dari unsur bahasa yang mempelajari selukbeluk kata serta pengaruh perubahan kata tersebut terhadap perubahan makna,
dalam bahasa Arab dikenal dengan araf. Para ulama berpendapat bahwa ilmu
araf adalah bagian dari ilmu nawu. Ada juga kaum yang beranggapan bahwa
ilmu araf dengan ilmu nawu adalah dua ilmu yang hampir sama. Kajian ilmu
nawu dikhususkan pada kaidah-kaidah untuk mengetahui perubahan akhir kata
dalam bahasa Arab dengan irab dan bin. Sedangkan ilmu araf dikhususkan
pada kaidah-kaidah bentuk kata mufrad dan perubahan-perubahannya tanpa irab
dan bin. Dengan demikian dapat ditarik simpulan bahwa ilmu nawu membahas
kata-kata yang murakkab (tersusun) perubahan akhir kata tersebut karena amil
yang masuk, yaitu rafa, naab, jar, dan jazm, atau ketetapan suatu perubahan.
Adapun ilmu araf membahas kata-kata mufrad (tunggal) dijelaskan bahwa
huruf-huruf dalam kata tersebut berasal dari huruf asli, atau berupa huruf
tambahan, huruf a (tanpa huruf illat), ill, dan yang datang karena ada
perubahan (Ahmad Hasyimi 1354 H: 7).
4. Stilistika/Balgah
Balgah mendatangkan makna yang agung dan jelas, dengan ungkapan
yang benar dan fasih, memberi bekas yang berkesan di lubuk hati, dan sesuai
dengan situasi, kondisi, dan orang-orang yang diajak bicara (Al Jarim dan Amin
2010:6).
17
2.2.3 Sintaksis
Menurut Chaer (2007: 206), Sintaksis berasal dari bahasa yunani yaitu sun
(dengan) dan kata tattein (menempatkan), jadi secara etimologi istilah itu berarti
menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat.
Sedangkan menurut Ramlan, sintaksis adalah bagian dari tata bahasa yang
mengkaji struktur frasa, klausa dan kalimat. Hal ini selaras dengan yang
dikemukakan Bloch dan Trager bahwa sintaksis adalah analisis mengenai
konstruksi-konstruksi yang hanya mengikutsertakan bentuk-bentuk bebas. Dari
berbagai pernyataan tersebut dapat dikemukakan bahwa sintaksis mengkaji
hubungan antar kata dalam suatu konstruksi (Asrori 2004:25-26).
Berbicara tentang struktur sintaksis, maka kita pasti berbicara tentang fungsi
sintaksis, kategori sintaksis, dan peran sintaksis. Secara umum struktur sintaksis
terdiri atas susunan subyek (S), predikat (P), objek (O), dan keterangan (K).
fungsi-fungsi sintaksis tersebut merupakan kotak-kotak kosong yang tidak
bermakna apa-apa karena kekosongannya. Agar kotak kosong tersebut
mempunyai makna, maka harus diisi oleh sesuatu yang mempunyai kategori dan
peran tertentu (Irawati, 2013: 119).
2.2.3.1 Kategori Sintaksis
Kategori sintaksis adalah jenis atau tipe kata atau frase yang menjadi fungsifungsi sintaksis (Chaer, 2008:27). Kategori sintaksis berkenaan dengan istilah
nomina (N), verba (V), adjektifa (A), adverb (Adv), numeria (Num), preposisi
(Prep), konjugasi (Konj) dan pronominal (Pron). Dalam hal ini N, V, dan A
merupakan kategori utama, sedangkan yang lain merupakan kategori tambahan.
18
19
20
( telah berdiri) atau
( telah
duduk).
b. Fi'il Mudhari' adalah kata kerja yang memiliki arti sedang atau akan
melakukan pekerjaan. Contohnya:
(sedang duduk).
c. Fi'il Amar adalah kata kerja perintah. Contohnya
( bangunlah!) atau
(duduklah!).
( dari)
21
( Saya
(Saya bertemu Zaid).
melihat Zaid),
misalnya:
( Saya melihat
(Saya bertemu dengan pemuda).
pemuda),
22
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa irab ialah berubahnya akhir
kata (kalimah), baik lafazh maupun takdirnya sesuai dengan fungsi amil yang
mengharuskan terjadinya perubahan itu.
2.2.5.1.1 Fathah
Fathah adalah penanda untuk ism mufrod dan jama taksir, contoh :
( supir
23
kedua contoh di atas berkasus akusatif (Nashab) dengan penanda berupa fathah
pada huruf akhirnya. Fathah adalah penanda gramatikal utama untuk kasus
akusatif (Nashab) sedangkan penanda gramatika selain ini adalah penanda
alternatif (niyabah) pengganti fathah.
Mufrad (singular) yaitu ism (nomina) kata yang menunjukkan satu bilangan
baik orang, tempat atau benda. Sedangkan jamit taksir (broken plural) adalah
kata yang menggantikan bilangan lebih dari dua, dan mengalami perubahan
bentuk dari mufradnya ketika menjadi jam seperti : menjadi ,
menjadi
2.2.5.1.2 Ya
Ya adalah penanda untuk mutsanna dan jam mudzakkar salim, contoh :
seperti
, dan
24
2.2.5.1.3 Kasrah
Kasrah adalah penanda untuk
salim yaitu ism (nomina) yang menunjukkan bilangan lebih dari dua dengan
bertambahnya alif dan ta di akhirnya.
contoh :
( saya melihat
Alif untuk al asma al-khamsah, contoh
saudara laki-lakimu).
(Nashab) dengan penanda berupa alif yang terletak pada huruf akhir kata
Al-asma al-khamsah (ism lima) yaitu ism yang mempunyai ciri khusus
yang tidak dimiliki oleh ism-ism yang lainnya. Contoh:
25
berfungsi
sebagai maful bih (objek) sebab dikenai pekerjaan oleh
26
juga dapat berupa naib dari masdhar tersebut, berirab manshub (akusatif) dengan
amil yang memiliki lafazh yang sesuai dengannya ataupun amil yang berbeda
lafazhnya tetapi memiliki makna yang sama. Masdhar ini berperan untuk
memberikan keterangan penegas untuk makna yang terkandung dalam amil, atau
menjelaskan tentang kualitas dan kuantitas amilnya. Selain itu masdhar tersebut
juga dapat menjadi pengganti dari verba yang telah dilesapkan (machdzuf) .
Dari beberapa kesimpulan di atas peneliti mencoba menjelaskannya lewat
contoh kalimat berikut:
1.
2.
3.
4.
27
di
sini dijelaskan bahwa subjek (pelaku) melakukan suatu perbuatan sebagaimana
yang dilakukan oleh orang-orang mukmin. Keterangan ini berupa frasa idhafah
dimana mudhafnya berirab nashab (akusatif).
Nomina (ism)
28
dan
dalam kedua
Keberadaan masdhar (original noun)
pandangan takjub)
yaitu
contoh pertama menjelaskan bagaimana pelaku melakukan perbuatan
sifat
setelah masdhar
29
( maka deralah mereka yang menuduh itu)
delapan puluh kali dera (Qs. An-Nuur 4)
pertama lafazh
perbuatan yang harus dilakukan oleh pelaku yaitu delapan puluh kali.
(2005:380) masdhar
30
Masdhar Mubham
Masdhar mubham yaitu masdhar yang mempunyai arti yang sama dengan
contoh:
sebenarnya).
Atau masdhar tersebut berfungsi sebagai pengganti lafazh dari verbanya (fiil) .
contoh:
.
Perlu diketahui bahwasanya masdhar yang bermakna taukid selamanya
mufrad (singular), tidak boleh ditatsniyahkan (dual) ataupun dijamakan (plural)
sebab kedudukan masdhar di sini seakan-akan verba (fiil) yang diulangi kembali
31
Fiil (verba)
tidak semua fiil bisa menjadi maful muthlaq, untuk dapat menjadi amilnya, fiil
tersebut haruslah berupa fiil muthasaarif (flexibel verb), fiil tam (complete
verb), dan dapat menjadi amil.
Contoh :
32
(Saya benar-benar telah meletakkan buku ini di tempat ini, telah merapikannya
dengan serapi-rapinya, dan saya merasa tenang akan keberadaannya)
Masdhar
verba
, adapun masdhar
Contoh :
33
Contoh :
( laki-laki itu lelah)
b. Fiil Taajjub
fiil taajjub adalah verba yang mengandung makna takjub atas sesuatu .
Contoh :
(alangkah indahnya rembulan itu)
Contoh :
Masdhar
34
( zaid adalah pemukul yang banyak memukul sebanyakbanyaknya).
(kamu benar-benar telah berjuang dengan perjuangan
yang menakjubkan).
2. Boleh dilesapkan atau dibuang
Barakat (2007:256) menjelaskan ada beberapa alasan boleh dilesapkannya
amil dalam maful muthlaq yaitu :
a. Menjelaskan tentang kualitas dan kuantitas suatu perbuatan dan ada qarinah
lafziyah dalam kalimat tersebut. Dalam artian menjadi jawaban dari sebuah
pertanyaan.
35
Contoh :
( usaha seperti apa yang kamu lakukan?
Usaha yang sungguh-sungguh)
b. Menjelaskan tentang kualitas dan kuantitas suatu perbuatan dan di dalam
kalimat tersebut terdapat qarinah maknawiyah
Contoh :
( berdirilah)
Masdhar yang menunjukkan makna larangan
36
(apakah kamu pelit sedangkan kamu orang kaya
raya).
2. Ghairu Thalabiyah
Masdhar ini tidak mengandung makna thalab (permintaan) melainkan
hanya berbentuk pemberitaan dari mutakallim kepada lawan bicaranya. Masdhar
ini biasa diucapkan oleh orang Arab sebagai ungkapan atas sesuatu.
Contoh :
.
Akan tetapi orang Arab biasa menggunakan ungkapan yang lebih ringkas dengan
menggunakan masdhar sebagai pengganti dari verbanya. Demikian pula yang
mewakili
verba
37
memiliki
lafazh yang sama dengan verbanya, maka ia boleh dilesapkan dan digantikan
dengan masdhar lainnya yang memiliki arti yang sama.
2. Terdapat Naib yang Menggantikan Posisinya dalam Kalimat
38
Di bawah ini adalah beberapa nomina yang dapat menjadi naib maful
muthlaq :
1. Muradiful Masdhar
Masdhar dari kata lain yang memiliki kesamaan arti (synonim) dengan
masdhar dalam maful muthlaq dapat menggantikan posisinya.
Contoh :
Lafazh
sehingga keduanya
dapat menggantikan posisi masdhar verba dalam kalimat tersebut dan menjadi
maful muthlaq.
2. Ism Isyarah
Ism isyarah dapat menggantikan posisi dalam maful muthlaq, dengan
syarat setelahnya harus ada sifat yang berupa masdhar dari verba dalam kalimat
tersebut.
Contoh :
39
3. Dhamir Masdhar
Dhamir
( aku
telah memukulkan pukulan itu kepada Zaid). Masdhar
tidak disebutkan
dalam kalimat cukup dengan menyebutkan dhamir () yang mewakilinya.
4. Adadul Masdhar
Adadul (bilangan) masdhar dapat menggantikan kedudukan masdhar dalam
maful muthlaq.
Contoh :
( maka deralah mereka yang menuduh itu delapan
puluh kali dera (Qs. An-Nuur 4)
Maksud sebenarnya dari kalimat di atas adalah
masdhar
40
. Kata
adalah alat
yang menggantikan posisi masdhar menjadi maful muthlaq.
7. Jenis atau Macam Masdhar Sebagai Pengganti Masdhar.
Contoh :
( duduk dengan lutut diangkat ke atas seperti
berjongkok),
Contoh :
pemberian) ,
Contoh :
11. Syarat Sebagai Pengganti Masdhar.
(jika kamu duduk maka aku duduk).
Contoh :
41
Contoh : ( : (
(dan Allah
Contoh :
Masdhar
Maksud dari contoh pertama kalimat di atas adalah
dan
menggantikan posisi
42
dan
Masdhar
dalam contoh kalimat di atas merupakan maful muthlaq
yang mengandung makna doa, yakni semoga pendusta itu mendapatkan adzab.
d. Untuk Taubikh, Tawajju dan Taajjub
Masdhar dalam maful muthlaq yang menggantikan verba machduf
(deleted) dapat berperan untuk memberikan makna celaan (taubikh), perasaan
sakit (tawajju) dan rasa takjub (taajjub) dengan catatan masdhar tersebut harus
selalu berada setelah istifham (interrogative).
Contoh :
(apakah kalian semua sudah rindu?
Padahal belum sebualan aku meniggalkan kalian)
( haruskah aku dipenjara? Meskipun aku orang yang
tidak bersalah)
( apakah kau akan tetap lamban? Sementara yang
lain sudah memulai)
Keseluruhan masdhar dalam kalimat di atas berada setelah partikel
interogatif yang berupa partikel hamzah. Makna dari pernyataan-pernyataan di
atas bukan
43
(Zaid telah berdiri karena menghormati Amar), Lafazh
( saya duduk di depan zaid). Lafazh
zharaf makan berkasus
akusatif dengan desinen (penanda) berupa fathah.
44
dan
sehingga pada kalimat tersebut adalah waw athf. Sedangkan waw maiyyah
bukanlah untuk menyatakan kaitan antara dua kata yang mempunyai hukum yang
sama, tetapi hanya mengandung makna saling menemani, contoh::
sedangkan
perbuatan, contoh :
( zaid datang dengan menunggang).
Lafazh
45
akusatif (Nashab) dengan desinen (penanda) berupa fathah dan berfungsi sebagai
haal.
( saya
membeli sekanti gandum). Lafazh
. Bila kata
dihilangkan,
maka kalimat tersebut akan menimbulkan kerancuan atau kesamaran karena
pembaca kalimat ini tidak tahu jumlah satu kati
masih umum dan bisa digunakan untuk bermacammacam benda. Sehingga ketika dibubuhi kata
. Kata
biasa
disebut tamyiz. Pada lafazh tersebut
( kaum telah datang kecuali Zaid). Lafazh
46
( Zaid itu berdiri),
(Zaid tidak berdiri),
( Zaid itu selalu berdiri).
Pada contoh-contoh tersebut, lafazh
khabar dari
dan berkasus akusatif (Nashab) dengan desinen (penanda)
berupa fathah, dan lafazh
berkasus akusatif
khabar dari
( sesungguhnya Zaid itu
berdiri),
dan
47
berkasus akusatif (Nashab) dengan desinen (penanda) berupa fathah, dan lafazh
ism
kalimat tersebut, kata
( hai
abdillah terimalah). Sedangkan partikel ,, digunakan untuk munada
yang jauh seperti kalimat
( wahai laki-laki apakah kamu
mendengarku?). Lafazh
48
49
contoh :
BAB 3
METODE PENELITIAN
50
51
52
Juz 29 terdiri atas 11 surat dari nomor urut surat ke-67 sampai surat ke-77
yaitu Surat Al-Mulk (30 ayat), Surat Al-Qalam (52 ayat), Surat Al-Haqqah (52
ayat), Surat Al-Maarij (44 ayat), Surat Nuh (28 ayat), Surat Al-Jinn (28 ayat),
Surat Al-Muzammil ( 20 ayat), Surat Al-Muddatstsir (56 ayat), Surat Al-Qiyamah
(40 ayat), Surat al-Insan (31 ayat), Surat Al-Mursalat (50 ayat).
Menurut Hamka (1981:1) kesebelas surat tersebut diturunkan di Makkah.
Surat-surat yang diturunkan di Makkah ini, pada umumnya ayatnya pendekpendek, tetapi isinya padat dan menembus hati orang yang masih berkeras
mempertahankan kemusyrikan. Juz ini berisi banyak tantangan terhadap pendirian
kaum kafir yang salah. Juz ini juga berisi tasliyah atau kata pengobat hati bagi
Nabi Muhammad SAW yang selalu dibantah oleh kaumnya. Selain itu juz ini juga
berisi peringatan yang keras bagi orang yang tidak mau mengikuti ajaran yang
benar, disamping memberikan harapan bagi orang yang mau mematuhi dakwah
Rosulullah SAW.
Juz 30 terdiri atas 37 surat dari nomor urut surat ke78 sampai surat ke-114,
yaitu Surat An-Naba (40 ayat), Surat An-Naziat (46 ayat), Surat Abasa (42),
Surat At-Takwir (29 ayat), Surat Al-Infithar (19 ayat) , Surat Al-Muthafifin (36
ayat), Surat Al-Insyiqaq (25 ayat), Surat Al-Buruj (22 ayat), Surat At-Thariq (17
ayat), Surat Al-Alaa (20 ayat), Surat Al-Ghasyiyah (26 ayat), Surat Al-Fajr (30
ayat), Surat Al-Balad (20 ayat), Surat As-Syams (15 ayat), Surat Al-Lail (21 ayat),
Surat Adh-Dhuha (11 ayat), Surat Al-Insyirah (8 ayat), Surat At-Tin (8 ayat),
Surat Al-Alaq (19 ayat), Surat Al-Qadr (5 ayat), Surat Al-Bayyinah ( 8 ayat),
Surat Al-Zalzalah (8 ayat), Surat Al-Adiyat (11 ayat), Surat Al-Qaariah (11 ayat),
53
Surat At-Takatsur (8 ayat), Surat Ashr (3 ayat), Surat Al-Humazah (9 ayat), Surat
Al-Fil (5 ayat), Surat Quraisy (4 ayat), Surat Al-Maun (4 ayat), Surat Al-Kautsar
(3 ayat), Surat Al-Kafirun (6 ayat), Surat An-Nashr ( 3 ayat), Surat Al-Lahab (5
ayat), Surat Al-Ikhlas (4 ayat), Surat Al-Falaq (5 ayat), Surat An-Nas (6 ayat).
Hamka ( 2006 :1) menyebutkan bahwa di dalam juz 30 ini, hanya tiga
surat saja yang diturunkan di Madinah, yaitu surat Al-Bayyinah, Surat Al-Maun
dan surat An-Nashr. Selebihnya 34 surat lainny, ulama-ulama ahli tafsir
mengatakan semua diturunkan di Makkah.
Peneliti memilih kedua juz tersebut sebagai sumber data dalam penelitian
ini dikarenakan di dalam kedua juz tersebut banyak ditemukan maful muthlaq.
Semarang Tahun 2008 Juz 29 dan 30 yang merupakan sumber data primer dari
penelitian ini. Sedangkan objek formal pada penelitian ini adalah maful muthlaq
yang merupakan sasaran inti dari penelitian ini.
54
2.
55
Berikut ini adalah contoh format kartu data pada penelitian ini yang
digunakan untuk menganalisis maful muthlaq beserta fungsinya dalam Al Quran
juz 29 dan 30:
Tabel 3.1 Format Kartu Data
No. KD: 01
No Ayat: 02
Data
Makna
Taukid
Berdasarkan
tidaknya
dapat
dijadikan
muthlaq
Ketentuan Maful Muthlaq
Penanda gramatika
Analisis
56
Berdasarkan
Makna
Jumlah
Menejelaskan
makna penegas
Menjelaskan
makna kualitas
Menjelaskan
makna kuantitas
Jumlah Total
Mutasharrif
Ghairu
Mutasharrif
Jumlah Total
Jumlah
57
Jumlah
Masdhar Mubham
Masdhar Mukhtas
jumlah total
Penanda Gramatikal
1.
Fathah
2.
Kasrah
3.
Ya
4.
Alif
Jumlah
Jumlah
1.
2.
Jumlah
58
2.
Tahap reduksi data. Dalam hal ini peneliti akan memilih dan memilah data
yang relevan dan kurang relevan dengan tujuan penelitian. Penulis hanya
akan memilih data yang relevan dengan tujuan penelitian untuk dianalisis.
3.
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai
maful muthlaq dan penanda gramatikalnya (desinen) dalam Al-Quran Juz 29 dan
30.
58
59
atau setelah amilnya karena bermakna kualitas dan kuantitas. Secara rincinya akan
dipaparkan dalam pembahasan selanjutnya.
No.
Nama Surat
No. Ayat
1.
Al-Haqqah
14
Bersambung
Data
60
Lanjutan
Data
No. Ayat
Nama Surat
No.
44
Al-Haqqah
2.
Nuh
3.
17
Nuh
4.
18
Nuh
5.
14
Al-Muddassir
17
6.
Al-Insan
18
7.
14
Al-Insan
19
8.
16
Al-Insan
20
9.
52
Al-Insan
21
10.
28
Al-Insan
22
11.
Al-Mursalat
23
12.
Al-Mursalat
24
13.
Al-Mursalat
25
14.
28
An-Naba
26
15.
An-Naziat
27
16.
An-Naziat
28
17.
An-Naziat
29
18.
Bersambung
61
Lanjutan
No.
Nama Surat
No. Ayat
Data
19.
30
Abasa
25
20.
31
Abasa
26
21.
32
Al-Insyiqaq
22.
34
At-Tariq
15
23.
35
At-Tariq
16
24.
39
Al-Adiyat
25.
40
Al-Adiyat
26.
41
Az-Zalzalah
62
Nama Surat
No. Ayat
Data
1.
Al-Haqqah
10
2.
Al-Maarij
3.
Nuh
4.
10
Nuh
22
5.
11
Al-Muzzammil
6.
12
Al-Muzzammil
7.
13
Al-Muzzammil
10
8.
14
Al-Muzzammil
11
9.
15
Al-Muzzammil
16
10.
16
Al-Muzzammil
52
Bersambung
63
Lanjutan
No.
Nama Surat
No. Ayat
Data
11.
22
Al-Insyiqaq
12.
36
Al-Fajr
19
13.
37
Al-Fajr
20
14.
38
Al-Fajr
21
lafazh
.
mubayyin linnau (menjelaskan makna kualitas) verbanya yaitu lafazh
Penambahan sifat
dilakukan.
c. Menjelaskan Makna Kuantitas
Makna maful muthlaq selanjutnya adalah menjelaskan tentang seberapa
banyak kuantitas perbuatan yang dilakukan oleh pelaku, selain juga sebagai taukid
(penegas) atas apa yang dilakukan oleh pelaku.
Dari 41 data terdapat 1 maful muthlaq yang bermakna kuantitas (mubayyin
lil adad). Adapun 1 data tersebut terdapat dalam kartu data nomor 1. Lihat tabel
di bawah ini :
64
Nama Surat
No. Ayat
1.
Al-Mulk
Data
Kemudian ulangi pandangan (mu) sekali lagi (dan) sekali lagi, niscaya akan
kembali kepadamu tanpa menemukan cacat dan ia (pandanganmu) dalam
keadaan letih.
Lafazh
. Yakni
menjelaskan seberapa banyak kuantitas
sebanyak 2 kali.
2. Berdasarkan Dapat dan Tidaknya dijadikan Maful Muthlaq
Menurut Al-Ghulayaini
(2005:380) masdhar
65
a. Masdhar Mutasharrif
Mashdar mutasharrif yaitu bentuk maful muthlaq yang semua bentuk
katanya bisa ditashrif.
Dari 41 data keseluruhannya adalah maful muthlaq mutasharrif atau
disebut masdhar mutasharrif. Adapun 41 data tersebut terdapat dalam kartu data
nomor 1-41. Lihat tabel di bawah ini :
Tabel 4.4 Maful Muthlaq yang Berbentuk Masdhar Mutasharrif
No.
Nama Surat
No. Ayat
Data
1.
Al-Mulk
5.
Al-Haqqah
12
2.
Al-Haqqah
4.
Al-Haqqah
44
2.
Al-Maarij
6.
Nuh
7.
Bersambung
Nuh
66
Lanjutan
Data
No. Ayat
Nama Surat
No.Kartu Data
No.
17
Nuh
8.
18
Nuh
9.
55
Nuh
10
12.
Al-
11
11.
10
11
Muzzammil
Al-
12
15.
Muzzammil
Al-
13
12.
Muzzammil
Al-
14
14.
Muzzammil
16
Al-
15
12.
Muzzammil
52
Al-
16
16.
Muzzammil
14
Al-Muddassir
17
17.
Al-Insan
18
18.
14
Al-Insan
19
19.
16
Al-Insan
20
52.
52
Al-Insan
21
21.
Bersambung
67
Lanjutan
Data
No. Ayat
Nama Surat
No.
58
Al-Insan
22
25.
Al-Mursalat
23
22.
Al-Mursalat
24
24.
Al-Mursalat
25
22.
28
An-Naba
26
26.
An-Naziat
27
27.
An-Naziat
28
28.
An-Naziat
29
29.
25
Abasa
30
22.
26
Abasa
31
31.
Al-Insyiqaq
32
35.
Al-Insyiqaq
33
32.
15
At-Tariq
34
34.
16
At-Tariq
35
32.
19
Al-Fajr
36
36.
20
Al-Fajr
37
37.
21
Al-Fajr
38
38.
Al-Adiyat
39
39.
Al-Adiyat
40
40.
Az-Zalzalah
41
41.
68
adalah
69
Nama Surat
No.
Data
14
Al-Haqqah
1.
44
Al-Haqqah
2.
Nuh
3.
17
Nuh
4.
18
Nuh
5.
14
Al-Muddassir
17
6.
Al-Insan
18
7.
14
Al-Insan
19
8.
16
Al-Insan
20
9.
52
Al-Insan
21
10.
28
Al-Insan
22
11.
Al-Mursalat
23
12.
Al-Mursalat
24
13.
Al-Mursalat
25
14.
28
An-Naba
26
15.
Bersambung
70
Lanjutan
No.
Nama Surat
No. Ayat
16.
27
An-Naziat
Data
17.
28
An-Naziat
18.
29
An-Naziat
19.
30
Abasa
25
20.
31
Abasa
26
21.
32
Al-Insyiqaq
22.
34
At-Tariq
15
23.
35
At-Tariq
16
24.
39
Al-Adiyat
25.
40
Al-Adiyat
26.
41
Az-Zalzalah
71
b. Masdhar Mukhtas
Masdhar mukhtas adalah masdhar yang maknanya bertambah atau
berkurang dari maknanya. Mashdar tersebut menjelaskan makna kualitas dan
makna kuantitas.
Dari 41 data maful muthlaq terdapat 15 data maful muthlaq yang
berbentuk masdhar mukhtas. Adapun 15 data tersebut terdapat dalam kartu data
nomor 1, 2, 5, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 33, 36, 37, 38. Lihat table di bawah
ini:
Tabel 4.6 Maful Muthlaq yang Berbentuk Masdhar Mukhtas
No.
Nama Surat
No. Ayat
1.
Al-Mulk
Data
2.
Al-Haqqah
10
3.
Al-Maarij
4.
Nuh
5.
10
Nuh
22
6.
11
Al-Muzzammil
7.
12
Al-Muzzammil
8.
13
Al-Muzzammil
10
Nama Surat
No. Ayat
Data
72
Lanjutan
No.
Nama Surat
No. Ayat
9.
14
Al-Muzzammil
11
10.
15
Al-Muzzammil
16
11.
16
Al-Muzzammil
52
Data
12.
22
Al-Insyiqaq
13.
36
Al-Fajr
19
14.
37
Al-Fajr
20
15.
38
Al-Fajr
21
73
isyarah, dhamir masdhar, adadul masdhar, lafzhu kullun au badu, ism alat, jenis
masdhar, ism masdhar, sifat masdhar, istifham , syarat
dan masdhar fii al-isytiqaq (masdhar yang kembali pada asal kata).
1. Lafzhu kullun au badu
Lafzhun kullu au badu adalah lafazh dan adalah salah satu
pengganti maful muthlaq yang dimudhafkan kepada masdhar. Dari 41 data
terdapat
No.
Nama Surat
No. Ayat
1.
Al-Haqqah
44
Data
74
2. Ism Masdhar
Ism masdhar adalah maful muthlaq yang berbentuk masdhar.
Dari 41 data maful muthlaq terdapat 38 maful muthlaq berbentuk ism masdhar.
Adapun 38 data tersebut terdapat dalam kartu data nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 11,
12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34,
35, 36, 37, 38, 39, 40, 41. Lihat tabel di bawah ini :
Tabel 4.8 Maful Muthlaq Berbentuk Ism Masdhar
No.
Nama Surat
No. Ayat
1.
Al-Mulk
Data
5.
Al-Haqqah
12
2.
Al-Haqqah
4.
Al-Maarij
5.
Nuh
6.
Nuh
7.
Nuh
18
8.
10
Nuh
55
9.
11
Al-Muzzammil
Bersambung
75
Lanjutan
Data
No. Ayat
8
Nama Surat
Al-Muzzammil
No.
10.
10
Al-Muzzammil
13
11.
16
Al-Muzzammil
15
12.
52
Al-Muzzammil
16
13.
14
Al-Muddassir
17
14.
Al-Insan
18
15.
14
Al-Insan
19
16.
16
Al-Insan
20
17.
52
Al-Insan
21
18.
58
Al-Insan
22
19.
Al-Mursalat
23
20.
Al-Mursalat
24
21.
Al-Mursalat
25
22.
28
An-Naba
26
23.
An-Naziat
27
24.
An-Naziat
28
25.
An-Naziat
29
26.
25
Abasa
30
27.
26
Abasa
31
28.
Al-Insyiqaq
32
29.
Bersambung
76
Lanjutan
No.
30.
Nama Surat
Al-Insyiqaq
No. Ayat
8
Data
31.
34
At-Tariq
15
32.
35
At-Tariq
16
33.
36
Al-Fajr
19
34.
37
Al-Fajr
20
35.
38
Al-Fajr
21
36.
39
Al-Adiyat
37.
40
Al-Adiyat
38.
41
Az-Zalzalah
77
Nama Surat
No. Ayat
1.
14
Al-Muzzammil
11
Data
adalah
masdhar
78
Nama Surat
No. Ayat
1.
Nuh
17
Data
Lafazh
bentuknya
adalah ism ain dari tumbuh-tumbuhan. Masdhar dari verba
adalah
Berdasarkan
Makna
Jumlah
Menejelaskan
makna penegas
3, 4, 6, 8, 9, 17,
18, 19, 20, 21, 22,
23, 24, 25, 26, 27,
28, 29, 30, 31, 32,
34, 35, 39, 40, 41.
26
Menjelaskan
makna kualitas
14
Menjelaskan
makna kuantitas
Jumlah Total
41
79
Jumlah
Mutasharrif
1-41
41
Ghairu
Mutasharrif
Jumlah Total
41
Jumlah
Masdhar Mubham
3, 4, 6, 8, 9, 17,
18, 19, 20, 21, 22,
23, 24, 25, 26, 27,
28, 29, 30, 31, 32,
34, 35, 39, 40, 41
26
Masdhar Mukhtas
1, 2, 5, 7, 10, 11,
12, 13, 14, 15, 16,
33, 36, 37, 38.
15
jumlah total
41
80
Jumlah
Ism Masdhar
1, 2, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 11,
38
Muthlaq
Bersambung
Pengganti Maful
Jumlah
14
Muthlaq
Shifat Masdhar AlMahzuf
Masdhar Fii al-Isyiqaq
Jumlah Total
41
81
Nama Surat
No. Ayat
Data
1.
Al-Haqqah
10
2.
Al-Haqqah
14
3.
Al-Haqqah
44
4.
Al-Maarij
5.
Nuh
6.
Nuh
7.
Nuh
17
Bersambung
82
Lanjutan
Data
No. Ayat
Nama Surat
No.
18
Nuh
8.
22
Nuh
10
9.
Al-Muzzammil
11
10.
Al-Muzzammil
12
11.
10
Al-Muzzammil
13
12.
11
Al-Muzzammil
14
13.
16
Al-Muzzammil
15
14.
20
Al-Muzzammil
16
15.
14
Al-Muddassir
17
16.
Al-Insan
18
17.
14
Al-Insan
19
18.
16
Al-Insan
50
19.
23
28
Al-Insan
Al-Insan
51
52
20.
21.
Al-Mursalat
53
22.
Al-Mursalat
54
23.
Al-Mursalat
55
24.
Bersambung
83
Lanjutan
No.
Nama Surat
No. Ayat
25.
56
An-Naba
28
Data
26.
57
An-Naziat
27.
58
An-Naziat
28.
29
An-Naziat
29.
20
Abasa
25
30.
21
Abasa
26
31.
22
Al-Insyiqaq
32.
23
Al-Insyiqaq
33.
24
At-Tariq
15
34.
25
At-Tariq
16
35.
26
Al-Fajr
19
36.
27
Al-Fajr
20
37.
28
Al-Fajr
21
38.
39
Al-Adiyat
39.
40
Al-Adiyat
40.
41
Az-Zalzalah
84
Lafazh
pada contoh di atas berkasus akusatif (dibaca nashab) dengan
desinen (penanda) berbentuk fathah karena berbentuk ism mufrad.
4.4.2 Ya
Ya adalah desinen untuk ism mutsanna dan jama mudzakkar salim.
4.4.2.1 Mutsanna
Dari 41 data terdapat 1 maful muthlaq berbentuk ism mutsanna. Adapun 1
maful muthlaq tersebut terdapat dalam kartu data nomor 1. Lihat tabel di bawah
ini :
4.15 Tabel Penanda Gramatikal (desinen) Ya untuk Mutsanna pada
Maful Muthlaq
No.
Nama Surat
No. Ayat
1.
Al-Mulk
Data
Lafazh
85
Jumlah
2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,9 ,10,
38
Muthlaq
1.
Fathah
Ya
1
Jumlah Total
1
39
86
Nama Surat
No.
Data
14
Al-Haqqah
1.
44
Al-Haqqah
2.
Nuh
3.
17
Nuh
4.
18
Nuh
5.
14
Al-Muddassir
17
6.
Al-Insan
18
7.
14
Al-Insan
19
8.
16
Al-Insan
20
9.
52
Al-Insan
21
10.
28
Al-Insan
22
11.
Al-Mursalat
23
12.
Al-Mursalat
24
13.
Bersambung
87
Lanjutan .
No.
Nama Surat
No. Ayat
Data
14.
25
Al-Mursalat
15.
26
An-Naba
28
16.
27
An-Naziat
17.
28
An-Naziat
18.
29
An-Naziat
19.
30
Abasa
25
20.
31
Abasa
26
21.
32
Al-Insyiqaq
22.
34
At-Tariq
15
23.
35
At-Tariq
16
24.
39
Al-Adiyat
25.
40
Al-Adiyat
26.
41
Az-Zalzalah
Lafazh
88
4.18
No.
Nama Surat
No. Ayat
1.
Al-Mulk
Data
2.
Al-Haqqah
10
3.
Al-Maarij
4.
Nuh
5.
10
Nuh
22
6.
11
Al-Muzzammil
7.
12
Al-Muzzammil
8.
13
Al-Muzzammil
10
Bersambung
89
Lanjutan
No.
Nama Surat
No. Ayat
9.
14
Al-Muzzammil
11
10.
15
Al-Muzzammil
16
11.
16
Al-Muzzammil
52
Data
12.
22
Al-Insyiqaq
13.
36
Al-Fajr
19
14.
37
Al-Fajr
20
15.
38
Al-Fajr
21
90
Jumlah
26
amilnya
2.
setelah amilnya
15
13
Jumlah Total
41
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain penelitian
kepustakaan
(library
research).
Berdasarkan
hasil
penelitian,
peneliti
menyimpulkan bahwa:
Peneliti menemukan 41 data maful muthlaq dalam Al-Quran Juz 29 dan
30. Dari 41 data tersebut berdasarkan jenisnya 1). Berdasarkan maknanya peneliti
menemukan 26 maful muthlaq yang bermakna taukid (menjelaskan makna
penegas), 14 maful muthlaq bermakna kualitas dan 1 maful muthlaq bermakna
kuantitas. 2). Berdasarkan dapat atau tidaknya dijadikan maful muthlaq dari 41
data keseluruhannya adalah maful muthlaq berbentuk masdhar mutasharrif . 3).
Berdasarkan kejelasan makna dari 41 data tersebut 26 data berbentuk masdhar
mubham dan 15 data berbentuk masdhar mukhtas. Berdasarkan pengganti maful
muthlaq dari 41 data tersebut peneliti menemukan 1 maful muthlaq berbentuk
lafzhu kullun au badu, 38 maful muthlaq berbentuk ism masdhar, 1 maful
muthlaq berbentuk sifat masdhar al-mahzuf dan 1 maful muthlaq berbentuk
masdhar fii al-isytiqaq. Berdasarkan desinennya dari 41 data tersebut peneliti
menemukan 40 data maful muthlaq berdesinen fathah karena berbentuk ism
mufrad dan 1 maful muthlaq berdesinen ya karena berbentuk ism mutsanna.
Berdasarkan ketentuan maful muthlaq dari 41 data tersebut peneliti menemukan
26 maful muthlaq yang harus menempati posisi setelah amilnya karena ia
91
92
bermakna sebagai penegas dan 15 maful muthlaq menempati posisi sebelum atau
setelah amilnya karena ia bermakna kualitas dan kuantitas.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
mengajukan beberapa saran kepada pembelajar bahasa Arab, linguis dan pembaca
karya ini, untuk memahami dan meningkatkan pengetahuan tentang kaidah bahasa
Arab, khususnya tentang maful muthlaq, yaitu:
1.
2.
3.
Bagi pembaca karya ini, peneliti berharap dapat lebih kritis menghadapi
fenomena kebahasaan serta lebih giat dalam melakukan penelitian-penelitian
tentang kebahasaan.
DAFTAR PUSTAKA
93
94
,,,,
.-,,,,,
95
Skripsi :
Fadilah 2002. Maful Muthlaq Bahasa Arab dalam Bahasa Indonesia, Analisis
Terhadap Teks Al-Quran Surat An-Nisa dan Terjemahannya. Jakarta:
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah .
Maghfiroh. 2009. Mafail wa Wazifuha fi At-Tarkib Dirasah Wasfiyyah fi AnNurul Burhani Liabi Latif Al-Hakim Muslih bin Abdul Rahman Al-Muraqi
(study analisis sintaksis). Malang : Universitas Islam Negeri Malang Malik
Ibrahim.
Rokhati 2015 Mafulat (Komplemen) Pada Kitab Matan Al-Bukhari Masykul juz
1 (Studi Analisis Sintaksis). Semarang : Universitas Negeri Semarang.
96
LAMPIRAN
No. KD: 01
No Ayat: 4
Terjemah
Data
Mubayyin liladad
Makna
maful
muthlaq
Kejelasan makna
Ketentuan
Masdhar mukhtas
maful Lafazh
muthlaq
Penanda gramatika
Ya
Analisis
Lafazh
No. KD: 02
No Ayat: 10
Terjemah
Maka
mereka
mendurhakai
utusan
Tuhannya,
Allah
Data
Makna
97
98
maful
muthlaq
Kejelasan makna
Ketentuan
Masdhar mukhtas
maful Lafazh
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
Lafazh
No. KD: 03
No Ayat: 14
Data
Makna
Taukid
Kejelasan makna
Masdhar mubham
maful
muthlaq
Ketentuan
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
yang
99
No. KD: 04
No Ayat: 44
Terjemah
Data
Makna
Taukid
Kejelasan makna
Masdhar mubham
maful
muthlaq
Ketentuan
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
Lafazh
No. KD: 05
No Ayat: 5
Data
Makna
Mubayyin linnau
Kejelasan makna
Masdhar mukhtas
100
maful
muthlaq
Ketentuan
maful Lafazh
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
Lafazh
tersebut
terinfeksi kasus akusatif (dibaca nashab) dengan desinen
(penanda) berupa fathah, karena berupa ism mufrad.
Penambahan sifat
No. KD: 06
No Ayat: 7
Terjemah
agar
engkau
mengampuni
mereka,
mereka
Data
Makna
Taukid
Kejelasan makna
Masdhar mubham
maful
101
Ketentuan
maful Lafazh
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
Lafazh
No. KD: 07
No Ayat: 9
Data
Makna
Mubayyin linnau
Kejelasan makna
Masdhar mukhtas
maful
muthlaq
Ketentuan
maful Lafazh
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
Lafazh
102
No. KD: 08
No Ayat: 17
Data
Makna
Taukid
Kejelasan makna
Masdhar mubham
maful
muthlaq
Ketentuan
maful Lafazh
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
Lafazh
dari verba
adalah
No. KD:09
No Ayat: 18
Data
Makna
Taukid
Kejelasan makna
Masdhar mubham
maful
muthlaq
Ketentuan
maful Lafazh
103
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
Lafazh
adalah
maful
muthlaq
muakkid
No. KD: 10
No Ayat: 22
Data
Makna
Mubayyin linnau
Kejelasan makna
Masdhar mukhtas
maful
muthlaq
Ketentuan
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
104
No. KD: 11
No Ayat: 4
Terjemah
dengan perlahan-lahan
Data
Makna
Mubayyin linnau
Kejelasan makna
Masdhar mukhtas
maful
muthlaq
Ketentuan
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
terinfeksi kasus
yang berebentuk fiil amr. Nomina
No. KD: 12
No Ayat: 8
Data
Makna
Mubayyin linnau
Kejelasan makna
Masdhar mukhtas
maful
105
muthlaq
Ketentuan
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
Lafazh
adalah
maful
muthlaq
mubayyin
lafazh
No. KD: 13
No Ayat: 10
Data
Maknanya
Mubayyin linnau
Kejelasan makna
Masdhar mukhtas
maful
muthlaq
Ketentuan
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
106
Analisis
yang
setelahnya
No. KD: 14
No Ayat: 11
Data
Makna
Mubayyin linnau
Kejelasan makna
Masdhar mukhtas
maful
muthlaq
Ketentuan
maful Lafazh
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
Lafazh
masdhar
yaitu lafazh
.Nomina
107
No. KD: 15
No Ayat: 16
Terjemah
Data
Makna
Mubayyin linnau
Kejelasan makna
Masdhar mukhtas
maful
muthlaq
Ketentuan
maful Lafazh
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
Lafazh
sifat
No. KD: 16
No Ayat: 20
Terjemah
Data
108
Makna
Mubayyin linnau
Kejelasan makna
Masdhar mukhtas
maful
muthlaq
Ketentuan
maful Lafazh
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
Lafazh
(menjelaskan
kualitas)
verbanya
yaitu
lafazh
terinfeksi
kasus akusatif (dibaca nashab) dengan desinen (penanda)
berupa fathah, karena ism mufrad.
No. KD: 17
No Ayat: 14
Data
Makna
Taukid
Kejelasan makna
Masdhar mubham
maful
muthlaq
Ketentuan
maful Lafazh
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
Lafazh
adalah
maful
muthlaq
muakkid
yang
terinfeksi kasus
109
No. KD: 18
No Ayat: 6
(yaitu) mata air (dalam surga) yang diminum oleh hambahamba Allah dan mereka dapat memancarkannya dengan
sebaik-baiknya
Data
Makna
Taukid
Kejelasan makna
Masdhar mubham
maful
muthlaq
Ketentuan
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
(menjelaskan
makna
kualitas)
verbanya
yaitu
lafazh
No. KD: 19
No Ayat: 14
Data
Makna
Taukid
110
Kejelasan makna
Dapat
Masdhar mubham
dijadikan
maful
muthlaq
Ketentuan
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
Lafazh
adalah
maful
muthlaq
muakkid
No. KD: 20
No Ayat: 16
Data
Makna
Taukid
Kejelasan makna
Masdhar mubham
Dapat
dijadikan
maful
muthlaq
Ketentuan
maful Lafazh
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
Lafazh
adalah
maful
muthlaq
muakkid
111
No. KD: 21
No Ayat: 52
Data
Makna
Taukid
Kejelasan makna
Masdhar mubham
Dapat
dijadikan
maful
muthlaq
Ketentuan
maful Lafazh
muthlaq
Penanda gramatika
Analisis
Lafazh
terinfeksi
No. KD: 22
No Ayat: 28
Data
Makna
Taukid
112
Kejelasan makna
Dapat
Masdhar mubham
dijadikan
maful
muthlaq
Ketentuan
maful Lafazh
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
Lafazh
adalah
maful
muthlaq
muakkid
No. KD: 23
No Ayat: 2
Data
Makna
Taukid
Kejelasan makna
Masdhar mubham
Dapat
dijadikan
maful
muthlaq
Ketentuan
maful Lafazh
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
Lafazh
yang
113
No. KD: 24
No Ayat: 3
Data
Makna
Taukid
Kejelasan makna
Masdhar mubham
Dapat
dijadikan
maful
muthlaq
Ketentuan
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
Lafazh
adalah
maful
muthlaq
muakkid
No. KD: 25
No Ayat: 4
Data
Makna
Taukid
114
Kejelasan makna
Dapat
dan
dijadikan
Masdhar mubham
muthlaq
Ketentuan
maful Lafazh
muthlaq
Penanda gramatika
Analisis
Lafazh
terinfeksi kasus
No. KD: 26
No Ayat: 28
Data
Makna
Taukid
Kejelasan makna
Masdhar mubham
Dapat
dan
dijadikan
mutthlaq
Ketentuan
maful Lafazh
harus terletak setelah amilnya dan tidak
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
Lafazh
adalah
maful
muthlaq
muakkid
115
No. KD: 27
No Ayat: 2
Data
Makna
Taukid
Kejelasan makna
Masdhar mubham
Dapat
dan
dijadikan
muthlaq
Ketentuan
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
Lafazh
menjadi
maful
muthlaq
muakkid
116
No. KD: 28
No Ayat: 3
Data
Makna
Taukid
Kejelasan makna
Masdhar mubham
Dapat
dijadikan
maful
muthlaq
Ketentuan
maful Lafazh
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
Lafazh
terinfeksi kasus
No. KD: 29
No Ayat: 4
Data
Makna
Taukid
Kejelasan makna
Masdhar mubham
Dapat
dijadikan
maful
muthlaq
Ketentuan
maful Lafazh
117
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
Lafazh
terinfeksi kasus
No. KD: 30
No Ayat: 25
Data
Makna
Taukid
Kejelasan makna
Masdhar mubham
Dapat
dijadikan
maful
muthlaq
Ketentuan
maful Lafazh
harus terletak setelah amilnya dan tidak boleh
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
Lafazh
adalah maful muthlaq muakkid (menjelaskan
makna kualitas) atas amilnya yaitu lafazh
yang
berbentuk fiil mutasharif. Nomina
terinfeksi kasus
akusatif (dibaca nashab) dengan desinen (penanda) berupa
fathah sebab ism mufrad.
No. KD: 31
No Ayat: 26
118
Terjemah
Data
Makna
Taukid
Kejelasan makna
Masdhar mubham
Dapat
dijadikan
maful
muthlaq
Ketentuan
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
yang
berupa fiil mutasharrif. Nomina
terinfeksi kasus
No. KD: 32
No Ayat: 6
Data
Makna
Taukid
Kejelasan makna
Masdhar mubham
Dapat
dijadikan
maful
muthlaq
Ketentuan
muthlaq
maful Lafazh
119
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
Lafazh
yang
No. KD: 33
No Ayat : 8
Data
Makna
Mubayyin linnau
Kejelasan makna
Masdhar mukhtas
Dapat
dijadikan
maful
muthlaq
Ketentuan
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
terinfeksi
yang berupa fiil mutasharrif. Nomina
kasus akusatif (dibaca nashab) dengan desinen (penanda)
berupa fathah, karena ism mufrad.
No. KD: 34
No Ayat: 15
120
Terjemah
Data
Makna
Taukid
Kejelasan makna
Masdhar mubham
Dapat
dijadikan
maful
muthlaq
ketentuan
maful Lafazh
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
Lafazh
yang
terinfeksi kasus
No. KD: 35
No Ayat: 16
Data
Makna
Taukid
Kejelasan makna
Masdhar mubham
Dapat
dijadikan
maful
muthlaq
Ketentuan
muthlaq
maful Lafazh
121
penegas.
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
Lafazh
yang
terinfeksi kasus
akusatif (dibaca nashab) dengan desinen (penanda) berupa
fathah, karena ism mufrad.
No. KD: 36
No Ayat: 19
Data
Makna
Mubayyin linnau
Kejelasan makna
Masdhar mukhtas
Dapat
dijadikan
maful
muthlaq
Ketentuan
maful Lafazh
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
Lafazh
No. KD: 37
No Ayat: 20
122
Terjemah
Data
Makna
Mubayyin linnau
Kejelasan makna
Masdhar mukhtas
Dapat
dijadikan
maful
muthlaq
Ketentuan
maful Lafazh
boleh terletak sebelum atau setelah amilnya
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
Lafazh
No. KD: 38
No Ayat: 21
Data
Makna
Mubayyin linnau
Kejelasan makna
Masdhar mukhtas
Dapat
dijadikan
maful
muthlaq
Ketentuan
123
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
No. KD: 39
No Ayat: 1
Data
Makna
Taukid
Kejelasan makna
Masdhar mubham
Dapat
dijadikan
maful
muthlaq
Ketentuan
maful Lafazh
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
Lafazh
terinfeksi kasus
akusatif (dibaca nashab) dengan desinen (penanda) berupa
fathah, karena ism mufrad.
No. KD: 42
No Ayat: 5
124
Terjemah
Data
Makna
Taukid
Kejelasan makna
Masdhar mubham
Dapat
dijadikan
maful
muthlaq
Ketentuan
maful Lafazh
harus terletak setelah amilnya dan tidak boleh
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
Lafazh
adalah maful muthlaq muakkid (menjelaskan
No. KD: 41
No Ayat: 1
Data
Makna
Taukid
Kejelasan makna
Masdhar mubham
Dapat
dijadikan
maful
muthlaq
Ketentuan
maful Lafazh
muthlaq
Penanda gramatika
Fathah
Analisis
Lafazh
adalah
maful
muthlaq
muakkid
125