MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : TAFSIR
Dosen Pengampu : Dr. H. A. Wahib Mu'thi, MA
Disusun Oleh :
Adinda Dirgahayu Putri Panggabean (11150530000033)
Muhda Muhtadi
(11150530000037)
(11150530000041)
Ai Mia KDK
(11150530000058)
(11150530000064)
AssalamualaikumWr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT SWT. Atas segala rahmatnya.
Kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Sholawat serta salam senantiasa tercurah limpahkan kepada junjungan
kita Nabi Besar Muhammad SAW, beserta
keluarganya
dan para
sahabatnya serta tak lupa pula kepada kita semua selaku umatnya hingga
akhir zaman. Amiin
Makalah ini kami susun guna memenuhi tugas mata kuliah Tafsir.
Dengan Dosen Pengampu Bapak Dr. H. A. Wahib Mu'thi, MA. Kami ucapkan
terimakasih kepada beliau atas bimbingan dan saran sehingga
terwujudnya makalah ini.
Tidak ada yang sempurna di dunia ini kecuali Allah SWT SWT. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun kami harapkan
agar terciptanya pendekatan kepada taraf yang sempurna. Dan semoga
apa yang tersajikan dalam makalah ini berguna bagi pembaca pada
umumnya.
Wassalamualaikum wr,wb.
2 | Page
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3
BAB I : PENDAHULUAN
A.Latar Belakang..................................................................................................... 4
B.Perumusan Masalah................................................................................................4
C.Tujuan Pembahasan Makalah................................................................................ 4
BAB II : PEMBAHASAN
A. Surah Al Fatihah dan Terjemahannya...........................................................5
B. Pokok Kandungan Surah Al Fatihah...............................................................
10
3 | Page
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al Fatihah merupakan surah mulia yang terdiri dari tujuh ayat.
Karena itu tak salah jika Quraish Shihab menyebutnya sebagai Mahkota
Tuntunan Ilahi.11 Ia dinamakan Al Fatihah (pembuka) karena
kedudukannya sebagai pembuka semua surah yang terdapat dalam Al
Quran. Ia diletakkan pada lembaran awal untuk menyesuaikan urutan
surah dan bukan berdasarkan urutan turunnya.Walaupun ia hanya terdiri
dari beberapa ayat dan sangat singkat namun ia telah
menginterpretasikan makna dan kandungan Al Quran secara menyeluruh.
Al Fatihah mengandung dasar-dasar Islam yang disebutkan secara global.2
Terdapat banyak cara yang ditempuh oleh pakar Al-Quran dalam
menafsirkan ayat-ayat Allah, ada yang menyajikannya sesuai urutan ayatayat sebagaimana termaktub dalam surat Al-Fatihah hingga ayat terakhir
hingga surat-surat lainnya. Termasuk penafsiran al-Quran dalam Bahasa
Indonesia maupun Bahasa Daerah, sudah banyak dilakukan oleh para
ulama kita, Indonesia. Kita tidak asing lagi mendengar Tafsir al-Misbah
(Quraish Shihab), an-Nur (HAMKA), al-Ibriz (Bishri Musthofa) dan masih
banyak lagi. Penerjemahan ataupun penafsiran al-Quran yang dilakukan
oleh para ulama Indonesia banyak yang melakukannya secara komplit 30
Juz, namun juga banyak yang memberikan penafsiran hanya beberapa
surat saja.
Lebih lanjut mengupas tentang penafsiran surat Al-Fatihah ini, kami
akan mencoba secara sederhana menjelaskan, menggambarkan serta
menganalisa surat ini berdasarkan sumber dari beberapa tafsir dan
referensi lainnya.
B. Perumusan Masalah
Dalam makalah ini terdiri dari 4 ( Empat ) Sub Bab Materi, yaitu :
1. Ayat dan Terjemah Surah Al Fatihah
2. Pokok Kandungan Surah Al Fatihah
3. Tafsir Surah Al Fatihah
4. Analisa Tafsir mengenai Surah Al Fatihah
4 | Page
C. Tujuan
Untuk mengetahui serta menganalisa bagaimana penjelasan
tentang tafsir Surat Al- Fatihah, baik itu tafsir secara umum, tafsir per
ayat, pokok- pokok ajaran yang terkandung didalamnya, dan juga
keutamaan dari Surat Al- Fatihah itu sendiri sebagai bahan pertimbangan
dosen atas tugas makalah dalam mata kuliah Tafsir. Serta dapat menjadi
ilmu yang bermanfaat dunia dan akhirat
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Artinya : Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang (1) Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam (2) Maha Pemurah lagi
Maha Penyayang (3) Yang menguasai hari pembalasan (4) Hanya kepada
Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon
pertolongan (5) Tunjukilah kami jalan yang lurus (6) (yaitu) jalan orang-orang
yang telah Engkau anugerahkan ni`mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka
yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (7)
B.
Kedatangan Al- Quran adalah untuk memenuhi tuntutan jiwa yang hendak lepas dari
belenggu kepercayaan- kepercayaan ( Ketauhidan ), hukum dan peraturan- peraturan, adat
istiadat atau tradisi- tradisi serta dongeng- dongeng yang tidak selaras lagi dengan akal dan
fikiran yang selalu berkembang dan selalu menuju kepada kesempurnaannya. Maka dari itu,
secara ringkas dapat disimpulkan bahwa isi pokok kandungan Al Quran diatas terdapat pada
Surah Al Fatihah yaitu sebagai berikut :
1. Tauhid, terdapat pada ayat ke-2 dan ayat ke-5
2. Ibadah, terdapat pada ayat ke-5
3. Hukum dan Peraturan, terdapat pada ayat ke-6
5 | Page
C.
Dengan nama Allah Yang Rahman dan Rahim"
Ayat pertama Surat Al Fatihah lebih dikenal dengan sebutan lafadz
Basmalah. Basmalah merupakan pesan pertama Allah kepada manusia
yakni pesan agar manusia memulai setiap aktivitasnya dengan nama
Allah, sebagaimana wahyu pertama Allah kepada Nabi-Nya Iqra Bismi
Rabbika.
Dalam lafadz Basmalah terdapat huruf " "pada lafadz " "yang
diterjemahkan dengan , meski tidak terucap tetapi harus terlintas
dalam benak kita ketika mengucap Basmalah terdapat artian memulai,
sehingga Bismillah berarti saya atau kami memulai apa yang kami
kerjakan ini dengan nama Allah. Dengan demikian, kalimat tersebut bisa
dikatakan sebagai sebuah pernyataan dari pengucap bahwa ia memulai
pekerjaan atas nama Allah. Atau dapat juga diartikan sebagai sebuah
perintah dari Allah yang menyatakan Mulailah pekerjaanmu dengan
nama Allah (meskipun kalimat tersebut bukan dalam bentuk amar).
Dengan menyisipkan kata memulai memiliki semangat menjadikan
Allah sebagai pangkalan bertolak.
Lafadz Ar-Rahman ar-Rahim terambil dari akar kata yang sama,
yakni rahim yang berarti peranakan. Dengan menyebut rahim yang
terukir dalam benak adalah ibu dan anak dan saat itu pula terbayang
betapa besar kasih sayang yang diberikan ibu kepada anaknya. Meski
demikian bukan berarti rahmat Allah sepadan dengan sifat rahmat
seorang ibu, betapapun besarnya kasih sayang ibu, sebab rahmat Allah
melampau segalanya.
Dengan kata ar-Rahman digambarkan bahwa Allah mencurahkan
rahmat-Nya, sementara ar-Rahim dinyatakan bahwa Dia memiliki sifat
6 | Page
2. Ayat 2
"Segala puji hanya bagi Allah pemelihara seluruh alam."
Lafazd yang yang didahului huruf alif dan lam dalam kaidah
arabiah dinamai al-istighraq
Robbul
'aalamin,
merupakan
keterangan
lebih
lanjut
"Ar-Rahman Ar-Rahim."
Pemeliharaan tidak dapat terlaksana dengan baik dan sempurna
kecuali bila disertai dengan rahmat dan kasih sayang. Oleh karena itu,
ayat
ini
7 | Page
sebagai
penegasan
dari
sifat
Allah
yang
rabbulalamin.
Pemeliharaan-Nya
terhadap
seluruh
alam
itu
bukan
atas
dasar
"Pemilik hari pembalasan."
Sifat ketuhanan tidak dapat dilepaskan dari kepemilikan dan
kakuasaan. Karena itu kapemilikan dan kakuasaan yang dimaksud perlu
ditegaskan. Maka Yaumuddin merupakan penegasan dari kepemilikan dan
kekuasaan Allah. Keyakinan tentang adanya hari pembalasan memberi
arti bagi hidup ini. Tanpa keyakinan itu, semua akan diukur disini dan
sekarang yakni di dunia. Padahal banyak nilai-nilai yang tidak bisa diukur
dengan disini dan sekarang. Adanya hari pembalasan juga memberikan
ketenangan terhadap manusia, sebab Allah sebagai pemilik dan penguasa
tunggal akan membalaskan setiap perbuatan.
5. Ayat 5
" Hanya kepada-Mu kami mengabdi dan hanya kepada-Mu kami meminta
pertolongan."
Kalimat "Hanya kepada-Mu kami mengabdi dan hanya kepada-Mu
kami meminta pertolongan", adalah bukti bahwa kalimat-kalimat tersebut
adalah pengajaran. Allah mengajarkan ini kepada kita agar kita ucapkan,
8 | Page
karena mustahil Allah yang Maha Kuasa itu berucap demikian, bila bukan
untuk pengajaran.
Iyyaka dan na'budu juga merupakan pengecaman terhadap mereka
yang mempertuhan atau menyembah selain Allah, baik masyarakat Arab
ketika itu maupun selainnya. Penggalan ayat mengecam mereka semua
dan mengumandangkan bahwa Allah-lah yang patut disembah dan tidak
ada sesembahan yang lain.
Sementara dalam kalimat Iyyaka nastain mengandung arti bahwa
kepada selain Allah manusia tidak memohon pertolongan. Meski Allah
menjadi sandaran untuk memohon pertolongan, bukan berarti tidak ada
upaya dengan berlepas tangan sama sekali. Tetapi Kita masih dituntut
untuk berperan, sedikit atau banyak, sesuai dengan kondisi yang
dihadapi.
Mendahulukan nabudu daripada nastain menunjukkan bahwa
manusia harus lebih dulu menghambakan diri atau mendekatkan diri
kepada Allah sebelum mereka meminta pertolongan.
6. Ayat 6
"Bimbing (antar)lah Kami (memasuki) jalan lebar dan luas."
Setelah mempersembahkan puja puji kepada Allah dan mengakui
kekuasaan dan kepemilikan-Nya, ayat selanjut ini merupakan pernyataan
tentang ketulusan-Nya beribadah serta kebutuhannya kepada pertolongan
Allah. Maka dengan ayat ini sang hamba mengajukan permohonan kepada
Allah, yakni bimbing dan antarkanlah Kami memasuki jalan yang lebar
dan luas.
Shiroth di sini bagaikan jalan tol yang lurus dan tanpa hambatan,
semua yang telah memasukinya tidak dapat keluar kecuali setelah tiba di
tempat tujuan. Shiroth adalah jalan yang lurus, semua orang dapat
melaluinya tanpa berdesak-desakan. Sehingga shiroth menjadi jalan
utama untuk sampai kepada tujuan utama umat manusia, yaitu keridloan
Allah dalam setiap tingkah laku.
9 | Page
7. Ayat 7
"(Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahi nikmat
kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula
jalan) orang-orang yang sesat."
Kata nikmat yang dimaksud di sini adalah nikmat yang paling
bernilai yang tanpa nikmat itu nikmat-nikmat yang lain tidak akan
mempunyai nilai yang berarti, bahkan dapat menjadi niqmah atau
bencana jika tidak bisa mensyukuri dan menggunakannya dengan benar.
Nikmat tersebut adalah nikmat memperoleh hidayah Allah serta
ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka yang taat melaksanakan
pesan-pesan Ilahi yang merupakan nikmat terbesar itu, mereka itulah
yang masuk dan bisa melalui shiroth al-mustaqim.
Ada empat kelompok yang mendapatkan nikmat khusus dari Allah
SWT, yaitu nikmat keagamaan dan jalan kelompok-kelompok tersebut
yang dimohon untuk ditelusuri. Mereka adalah :
1.
selalu benar dan jujur. Mereka tidak ternoda oleh kebatilan dan tidak
pernah bersikap yang bertentangan dengan kebenaran.
3.
dalam al-quran sebanyak dua belas kali disebutkan tentang pelanggaranpelanggaran yang dilakukan oleh orang-orang yahudi.
Sementara
adh-dhalin,
yang
berarti
sesat,
kehilangan
jalan,
bahwa
dalam
kandungan
surat
Al-Fatihah
Allah
serta
menunjukkan
kepada
mereka
jalan
yang
akan
11 | P a g e
sehingga
semestinya
pembacanya
tidak
akan
berputus
asa
12 | P a g e
hanya
kepada-Mu
kami
meminta
pertolongan,"
mengandung
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Surat Al-Fatihah (pembukaan) yang terdiri atas 7 ayat ini adalah surat merupakan
surat yang agung. Karena itu surat ini juga mendapat julukan sebagai Mahkota Tuntunan
Ilahi. Dinamakan juga sebagai Ummul Qur'an karena di dalamnya mencakup kandungan
tema-tema pokok semua ayat Al-Qur'an. Yang di antaranya mencakup aspek keimanan,
hukum, dan kisah.
Alasan mengapa Al-Fatihah diletakkan di awal Al-Qur'an karena kandungan Surat ini
bersifat global yang dirinci oleh ayat-ayat lain sehingga ia bagaikan mukaddimah atau
pengantar bagi kandungan surat-surat Al-Qur'an.
35. xa.yimg.com/kq/groups/23346012/.../TAFSIR+AL+MISBAH.doc
13 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Shihab, Quraish. Tafsir Al-Misbah. Ciputat: Lentera Hati. 2007.
As-Syarawi, Muhammad Mutawalli. Tafsir Asy-Syarawi. Juz 1
Katsir, Ibnu. Tafsir Al-Quran Al-Azhim. Juz 1
www. Muslim. Or. Id
Xa.Yimg.Com/Kq/Groups/23346012/.../Tafsir+Al+Misbah.Doc
. http://www.ahlussunnah-jakarta.com/artikel_detil.php?id=428 Penulis: Buletin Jumat AlAtsariyyah Judul: Keutamaan Surat Al-Fatihah
Posted by Wali almadadi on - Rating: 4.5
14 | P a g e
15 | P a g e