Anda di halaman 1dari 15

TAFSIR SURAH AL- FATIHAH

MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : TAFSIR
Dosen Pengampu : Dr. H. A. Wahib Mu'thi, MA

Disusun Oleh :
Adinda Dirgahayu Putri Panggabean (11150530000033)
Muhda Muhtadi

(11150530000037)

Ferry Setyadi Atmadja

(11150530000041)

Ai Mia KDK

(11150530000058)

Zulfa Aenun Nisa

(11150530000064)

Jurusan Manajemen Dakwah


Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta
1436 H / 2016 M
KATA PENGANTAR

AssalamualaikumWr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT SWT. Atas segala rahmatnya.
Kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Sholawat serta salam senantiasa tercurah limpahkan kepada junjungan
kita Nabi Besar Muhammad SAW, beserta

keluarganya

dan para

sahabatnya serta tak lupa pula kepada kita semua selaku umatnya hingga
akhir zaman. Amiin
Makalah ini kami susun guna memenuhi tugas mata kuliah Tafsir.
Dengan Dosen Pengampu Bapak Dr. H. A. Wahib Mu'thi, MA. Kami ucapkan
terimakasih kepada beliau atas bimbingan dan saran sehingga
terwujudnya makalah ini.
Tidak ada yang sempurna di dunia ini kecuali Allah SWT SWT. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun kami harapkan
agar terciptanya pendekatan kepada taraf yang sempurna. Dan semoga
apa yang tersajikan dalam makalah ini berguna bagi pembaca pada
umumnya.
Wassalamualaikum wr,wb.

Ciputat, 11 Maret 2016


Penyusun

2 | Page

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3
BAB I : PENDAHULUAN
A.Latar Belakang..................................................................................................... 4
B.Perumusan Masalah................................................................................................4
C.Tujuan Pembahasan Makalah................................................................................ 4
BAB II : PEMBAHASAN
A. Surah Al Fatihah dan Terjemahannya...........................................................5
B. Pokok Kandungan Surah Al Fatihah...............................................................

C. Tafsir Surah Al Fatihah Ayat Demi Ayat..........................................................

D. Analisis Tafsir Berkenaan Surah Al Fatihah..................................................

10

BAB III : PENUTUP


A. Kesimpulan........................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 13

3 | Page

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al Fatihah merupakan surah mulia yang terdiri dari tujuh ayat.
Karena itu tak salah jika Quraish Shihab menyebutnya sebagai Mahkota
Tuntunan Ilahi.11 Ia dinamakan Al Fatihah (pembuka) karena
kedudukannya sebagai pembuka semua surah yang terdapat dalam Al
Quran. Ia diletakkan pada lembaran awal untuk menyesuaikan urutan
surah dan bukan berdasarkan urutan turunnya.Walaupun ia hanya terdiri
dari beberapa ayat dan sangat singkat namun ia telah
menginterpretasikan makna dan kandungan Al Quran secara menyeluruh.
Al Fatihah mengandung dasar-dasar Islam yang disebutkan secara global.2
Terdapat banyak cara yang ditempuh oleh pakar Al-Quran dalam
menafsirkan ayat-ayat Allah, ada yang menyajikannya sesuai urutan ayatayat sebagaimana termaktub dalam surat Al-Fatihah hingga ayat terakhir
hingga surat-surat lainnya. Termasuk penafsiran al-Quran dalam Bahasa
Indonesia maupun Bahasa Daerah, sudah banyak dilakukan oleh para
ulama kita, Indonesia. Kita tidak asing lagi mendengar Tafsir al-Misbah
(Quraish Shihab), an-Nur (HAMKA), al-Ibriz (Bishri Musthofa) dan masih
banyak lagi. Penerjemahan ataupun penafsiran al-Quran yang dilakukan
oleh para ulama Indonesia banyak yang melakukannya secara komplit 30
Juz, namun juga banyak yang memberikan penafsiran hanya beberapa
surat saja.
Lebih lanjut mengupas tentang penafsiran surat Al-Fatihah ini, kami
akan mencoba secara sederhana menjelaskan, menggambarkan serta
menganalisa surat ini berdasarkan sumber dari beberapa tafsir dan
referensi lainnya.
B. Perumusan Masalah
Dalam makalah ini terdiri dari 4 ( Empat ) Sub Bab Materi, yaitu :
1. Ayat dan Terjemah Surah Al Fatihah
2. Pokok Kandungan Surah Al Fatihah
3. Tafsir Surah Al Fatihah
4. Analisa Tafsir mengenai Surah Al Fatihah

1 M. Quraish Shihab. Tafsir Al-Misbah. Ciputat: Lentera Hati. 2007. Hal. 32


Muhammad Syatha.Di Kedalaman Samudra Al-Fatihah.Jakarta : Mirqat.2008. Hal. 1-2.

4 | Page

C. Tujuan
Untuk mengetahui serta menganalisa bagaimana penjelasan
tentang tafsir Surat Al- Fatihah, baik itu tafsir secara umum, tafsir per
ayat, pokok- pokok ajaran yang terkandung didalamnya, dan juga
keutamaan dari Surat Al- Fatihah itu sendiri sebagai bahan pertimbangan
dosen atas tugas makalah dalam mata kuliah Tafsir. Serta dapat menjadi
ilmu yang bermanfaat dunia dan akhirat

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Surah Al Fatihah Dan Terjemahnya















Artinya : Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang (1) Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam (2) Maha Pemurah lagi
Maha Penyayang (3) Yang menguasai hari pembalasan (4) Hanya kepada
Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon
pertolongan (5) Tunjukilah kami jalan yang lurus (6) (yaitu) jalan orang-orang
yang telah Engkau anugerahkan ni`mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka
yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (7)

B.

Pokok Kandungan Surah Al Fatihah

Kedatangan Al- Quran adalah untuk memenuhi tuntutan jiwa yang hendak lepas dari
belenggu kepercayaan- kepercayaan ( Ketauhidan ), hukum dan peraturan- peraturan, adat
istiadat atau tradisi- tradisi serta dongeng- dongeng yang tidak selaras lagi dengan akal dan
fikiran yang selalu berkembang dan selalu menuju kepada kesempurnaannya. Maka dari itu,
secara ringkas dapat disimpulkan bahwa isi pokok kandungan Al Quran diatas terdapat pada
Surah Al Fatihah yaitu sebagai berikut :
1. Tauhid, terdapat pada ayat ke-2 dan ayat ke-5
2. Ibadah, terdapat pada ayat ke-5
3. Hukum dan Peraturan, terdapat pada ayat ke-6
5 | Page

4. Janji dan ancaman, terdapat pada ayat ke-1, 4 dan 7


5. Kisah-kisah umat pada zaman terdahulu, terdapat pada ayat ke-7.

C.

Tafsir Surat Al Fatihah Ayat Demi Ayat


1. Ayat 1







Dengan nama Allah Yang Rahman dan Rahim"
Ayat pertama Surat Al Fatihah lebih dikenal dengan sebutan lafadz
Basmalah. Basmalah merupakan pesan pertama Allah kepada manusia
yakni pesan agar manusia memulai setiap aktivitasnya dengan nama
Allah, sebagaimana wahyu pertama Allah kepada Nabi-Nya Iqra Bismi
Rabbika.
Dalam lafadz Basmalah terdapat huruf " "pada lafadz " "yang
diterjemahkan dengan , meski tidak terucap tetapi harus terlintas
dalam benak kita ketika mengucap Basmalah terdapat artian memulai,
sehingga Bismillah berarti saya atau kami memulai apa yang kami
kerjakan ini dengan nama Allah. Dengan demikian, kalimat tersebut bisa
dikatakan sebagai sebuah pernyataan dari pengucap bahwa ia memulai
pekerjaan atas nama Allah. Atau dapat juga diartikan sebagai sebuah
perintah dari Allah yang menyatakan Mulailah pekerjaanmu dengan
nama Allah (meskipun kalimat tersebut bukan dalam bentuk amar).
Dengan menyisipkan kata memulai memiliki semangat menjadikan
Allah sebagai pangkalan bertolak.
Lafadz Ar-Rahman ar-Rahim terambil dari akar kata yang sama,
yakni rahim yang berarti peranakan. Dengan menyebut rahim yang
terukir dalam benak adalah ibu dan anak dan saat itu pula terbayang
betapa besar kasih sayang yang diberikan ibu kepada anaknya. Meski
demikian bukan berarti rahmat Allah sepadan dengan sifat rahmat
seorang ibu, betapapun besarnya kasih sayang ibu, sebab rahmat Allah
melampau segalanya.
Dengan kata ar-Rahman digambarkan bahwa Allah mencurahkan
rahmat-Nya, sementara ar-Rahim dinyatakan bahwa Dia memiliki sifat
6 | Page

rahmat yang melekat pada diri-Nya. Kata Ar-Rahman juga dipahami


sebagai sifat Allah yang mencurahkan rahmat yang bersifat sementara di
dunia ini, sedang ar-Rahim adalah rahmat-Nya yang bersifat kekal.
Rahmat-Nya di dunia yang sementara ini meliputi seluruh makhluk, tanpa
kecuali dan tanpa membedakan antara mukmin dan kafir. Sedangkan
rahmat yang kekal adalah rahmat-Nya di akhirat, tempat kehidupan yang
kekal, yang hanya akan dinikmati oleh makhluk-makhluk yang mengabdi
kepada-Nya.

2. Ayat 2






"Segala puji hanya bagi Allah pemelihara seluruh alam."
Lafazd yang yang didahului huruf alif dan lam dalam kaidah
arabiah dinamai al-istighraq

yang berarti mencakup segala sesuatu.

Karena itu, kalimat alhamdulillah sering diterjemahkan dengan segala puji


bagi Allah.
Hamdu atau pujian adalah ucapan yang ditujukan kepada yang
dipuji atas sikap atau perbuatannya yang baik walaupun ia tidak memberi
sesuatu kepada yang memuji.
Sementara dalam kalimat , huruf lam yang mengikuti kata
lafdzul jalalah mengindikasikan arti pengkhususan bagi-Nya. Dengan
demikian segala pujian hanya wajar dipersembahkan kepada Allah SWT.
Kalimat

Robbul

'aalamin,

merupakan

keterangan

lebih

lanjut

tentang layaknya segala pujian hanya diperuntukkan kepada Allah.


Betapa tidak, Dia adalah Robb dari seluruh alam. Dengan ada penegasan
bahwa Allah adalah Rabbul Alamin membuat manusia menjadi tenang
sebab segala sesuatu kebutuhan manusia telah dipersiapkan Allah.
3. Ayat 3






"Ar-Rahman Ar-Rahim."
Pemeliharaan tidak dapat terlaksana dengan baik dan sempurna
kecuali bila disertai dengan rahmat dan kasih sayang. Oleh karena itu,
ayat

ini

7 | Page

sebagai

penegasan

dari

sifat

Allah

yang

rabbulalamin.

Pemeliharaan-Nya

terhadap

seluruh

alam

itu

bukan

atas

dasar

kesewenangan-wenangan semata, tetapi diliputi oleh rahmat dan kasih


sayang.
Dengan disebutkan sifat Ar-Rahman Ar-Rahim memberi kesan
bahwa keabsolutan Allah bergabung dengan kesan rahmat dan kasih
sayang. Ini mengantarkan pada keyakinan bahwa Allah Maha Agung lagi
Maha Indah, Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
4. Ayat 4


"Pemilik hari pembalasan."
Sifat ketuhanan tidak dapat dilepaskan dari kepemilikan dan
kakuasaan. Karena itu kapemilikan dan kakuasaan yang dimaksud perlu
ditegaskan. Maka Yaumuddin merupakan penegasan dari kepemilikan dan
kekuasaan Allah. Keyakinan tentang adanya hari pembalasan memberi
arti bagi hidup ini. Tanpa keyakinan itu, semua akan diukur disini dan
sekarang yakni di dunia. Padahal banyak nilai-nilai yang tidak bisa diukur
dengan disini dan sekarang. Adanya hari pembalasan juga memberikan
ketenangan terhadap manusia, sebab Allah sebagai pemilik dan penguasa
tunggal akan membalaskan setiap perbuatan.

5. Ayat 5



" Hanya kepada-Mu kami mengabdi dan hanya kepada-Mu kami meminta
pertolongan."
Kalimat "Hanya kepada-Mu kami mengabdi dan hanya kepada-Mu
kami meminta pertolongan", adalah bukti bahwa kalimat-kalimat tersebut
adalah pengajaran. Allah mengajarkan ini kepada kita agar kita ucapkan,
8 | Page

karena mustahil Allah yang Maha Kuasa itu berucap demikian, bila bukan
untuk pengajaran.
Iyyaka dan na'budu juga merupakan pengecaman terhadap mereka
yang mempertuhan atau menyembah selain Allah, baik masyarakat Arab
ketika itu maupun selainnya. Penggalan ayat mengecam mereka semua
dan mengumandangkan bahwa Allah-lah yang patut disembah dan tidak
ada sesembahan yang lain.
Sementara dalam kalimat Iyyaka nastain mengandung arti bahwa
kepada selain Allah manusia tidak memohon pertolongan. Meski Allah
menjadi sandaran untuk memohon pertolongan, bukan berarti tidak ada
upaya dengan berlepas tangan sama sekali. Tetapi Kita masih dituntut
untuk berperan, sedikit atau banyak, sesuai dengan kondisi yang
dihadapi.
Mendahulukan nabudu daripada nastain menunjukkan bahwa
manusia harus lebih dulu menghambakan diri atau mendekatkan diri
kepada Allah sebelum mereka meminta pertolongan.

6. Ayat 6






"Bimbing (antar)lah Kami (memasuki) jalan lebar dan luas."
Setelah mempersembahkan puja puji kepada Allah dan mengakui
kekuasaan dan kepemilikan-Nya, ayat selanjut ini merupakan pernyataan
tentang ketulusan-Nya beribadah serta kebutuhannya kepada pertolongan
Allah. Maka dengan ayat ini sang hamba mengajukan permohonan kepada
Allah, yakni bimbing dan antarkanlah Kami memasuki jalan yang lebar
dan luas.
Shiroth di sini bagaikan jalan tol yang lurus dan tanpa hambatan,
semua yang telah memasukinya tidak dapat keluar kecuali setelah tiba di
tempat tujuan. Shiroth adalah jalan yang lurus, semua orang dapat
melaluinya tanpa berdesak-desakan. Sehingga shiroth menjadi jalan
utama untuk sampai kepada tujuan utama umat manusia, yaitu keridloan
Allah dalam setiap tingkah laku.

9 | Page

7. Ayat 7



"(Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahi nikmat
kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula
jalan) orang-orang yang sesat."
Kata nikmat yang dimaksud di sini adalah nikmat yang paling
bernilai yang tanpa nikmat itu nikmat-nikmat yang lain tidak akan
mempunyai nilai yang berarti, bahkan dapat menjadi niqmah atau
bencana jika tidak bisa mensyukuri dan menggunakannya dengan benar.
Nikmat tersebut adalah nikmat memperoleh hidayah Allah serta
ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka yang taat melaksanakan
pesan-pesan Ilahi yang merupakan nikmat terbesar itu, mereka itulah
yang masuk dan bisa melalui shiroth al-mustaqim.
Ada empat kelompok yang mendapatkan nikmat khusus dari Allah
SWT, yaitu nikmat keagamaan dan jalan kelompok-kelompok tersebut
yang dimohon untuk ditelusuri. Mereka adalah :
1.

Para nabi yaitu mereka yang dipilih Allah untuk memperoleh

bimbingan sekaligus ditugasi untuk menuntun manusia ke jalan Ilahi.


2.

Para shiddiqin yaitu orang-orang dengan pengertian apapun

selalu benar dan jujur. Mereka tidak ternoda oleh kebatilan dan tidak
pernah bersikap yang bertentangan dengan kebenaran.
3.

Para syuhada yaitu orang yang senantiasa bersaksi atas

kebenaran dan kebajikan melalui ucapan dan tindakan mereka walau


harus mengorbankan nyawa sekalipun.
4. Orang-orang shaleh yakni yang tangguh dalam kebajikan dan
selalu berusaha untuk mewujudkannya.
Penggalan ayat ghair il-maghdhub 'alaihim tidak menjelaskan
siapakah orang-orang tersebut, tetapi dalam beberapa hal rasulullah telah
memberi contoh konkret, yaitu orang-orang Yahudi yang mengerti akan
kebenaran tetapi enggan melaksanakannya. Hal yang wajar jika murka ini
disandarkan kepada orang-orang yahudi (meski bukan keseluruhan) sebab
10 | P a g e

dalam al-quran sebanyak dua belas kali disebutkan tentang pelanggaranpelanggaran yang dilakukan oleh orang-orang yahudi.
Sementara

adh-dhalin,

yang

berarti

sesat,

kehilangan

jalan,

bingung, tidak mengetahui arah, banyak dinisbahkan kepada orang-orang


nasrani. Namun secara umum dapat diberi makna bahwa adh-dholin
adalah bentuk tindakan atau ucapan yang tidak menyentuh pada
kebenaran.
D.

Analisis Tafsir Berkenaan Surat Al-Fatihah


Dalam pembahasan tafsir surat Al-Fatihah diatas, kami hanya

mengambil sedikit intisari yang digambarkan oleh tafsir diatas. Jika


melihat secara utuh maka akan dapat ditemukan kedalaman pemahaman
pengarang dalam penafsirannya, khususnya surat Al-Fatihah.
Pembicaraan tentang Allah dan sifat-sifat-Nya terwakili pada ayat 1
sampai dengan 4, sedang berkaitan dengan permohonan termaktub
dalam ayat 5 sampai dengan 7.
Pembicaraan tentang Allah dan sifat-sifatnya bisa juga kita tarik
kesimpulan bahwa ayat-ayat ini berbicara tentang keimanan atau
ketauhidan.
Sejalan dengan tafsir yang dikarang oleh Quraish Shihab, sebuah
tulisan yang dibuat oleh Abu Mushlih Ari Wahyudi dalam www. Islam.or.id.
menyebutkan

bahwa

dalam

kandungan

surat

Al-Fatihah

Allah

mengajarkan kepada manusia tugas hidup dunia, mengajarkan kepada


mereka untuk bergantung dan berharap kepada-Nya, cinta dan takut
kepada-Nya,

serta

menunjukkan

kepada

mereka

jalan

yang

akan

mengantarkannya menuju kebahagiaan3. Sementara kebahagian sejati


menurut imam Ghazali adalah cinta kepada Allah 4. Cinta kepada Allah
merupakan puncak tertinggi dari tujuan akhir. Karena itu, tidak salah jika
segala aktifitas baik harus disandarkan atas nama Allah.
Berkenaan dengan penafsiran surat Al-Fatihah kita dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut :

11 | P a g e

1. Ayat pertama dalam Al-Fatihah, yakni Basmalah memberi

pelajaran agar kita memulai setiap pekerjaan dengan mengucapkan


Basmalah sehingga terjalin hubungan yang erat antara si pengucap/
pembaca dengan Allah swt, dan dengan penyebutan kedua sifat-Nya arRahman ar-Rahim tertancap dalam hati si pembaca betapa besar rahmat
Allah

sehingga

semestinya

pembacanya

tidak

akan

berputus

asa

betapapun berat dan sulit keadaan yang dihadapinya.


2. Ayat kedua surat Al-Fatihah, alhamdulillah yang artinya segala
puji bagi Allah adalah pengajaran agar seseorang selalu menyadari
betapa besar rahmat dan anugerah Allah kepada-Nya. Sehingga bila
sesekali ia mengalami sesuatu yang tidak menyenangkannya, maka ia
akan teringat rahmat dan nikmat Allah yang selama ini dinikmatinya.
Sedangkan Pada ayat kelima, Iyyaka nabudu dan Iyyaka nastain, yang
artinya hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami
memohon pertolongan, dalam arti Allah hadir dan si pemohon berhadapan
langsung dengan Allah.
Maksudnya dalam beribadah seseorang hendaknya bagaikan berhadapan
langsung dengan-Nya. Inilah yang dimaksud oleh Nabi saw ketika
menjawab pertanyaan malaikat Jibril tentang makna al-Ihsan, yakni
"Engkau menyembah Allah seakan-akan melihat-Nya, dan bila tidak
mampu melihat-Nya (dengan mata hatimu), maka ketahuilah bahwa Dia
melihat-Mu", (HR Bukhari melalui Umar Ibn al-Khaththab).
4. Sementara kalimat Allah Pemilik Hari Kemudian pada ayat empat
mengajarkan antara lain bahwa kuasa-Nya ketika itu sangat menonjol
sehingga tidak satu pun yang mengingkari-Nya, tidak juga seseorang
dapat membangkang, sebagaimana ia mengajarkan juga bahwa tidak
seorang pun yang dapat mengetahui kehidupan di sana kecuali bila diberi
tahu melalui wahyu oleh Allah atau penyampaian nabi dan bahwa waktu
kedatangan hari itu adalah suatu rahasia yang tidak diketahui kecuali oleh
Allah semata.

23. www.muslim.or.id4. Imam Ghazali. Ajaran Bahagia (terj. Kimyaau As-saadah).


Yogyakarta: Cakrawala. 2011. Hal. 137

12 | P a g e

5. Kata 'kami pada ayat ke-5: "Hanya kepada-Mu kami mengabdi


dan

hanya

kepada-Mu

kami

meminta

pertolongan,"

mengandung

beberapa pesan tentang kebersamaan antarumat yang menjadikan setiap


Muslim harus memiliki kesadaran sosial, yang menjadikan ke-akuan-nya
lebur secara konseptual bersama aku-aku lainnya. Setiap Muslim, dengan
demikian, menjadi seperti satu jasad yang merasakan keperihan bila satu
organ menderita penyakit.
7. Ayat ke-7 surat ini mengajarkan agar menisbahkan segala yang
baik kepada Allah swt, sedang yang buruk harus dicari terlebih dahulu
penyebabnya. Ini dipahami dari penisbahan pemberian nikmat kepadaNya; "Jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat," sedang menyangkut
murka tidak dinyatakan: "Yang Engkau murkai," tetapi "Yang dimurkai." 53

BAB III
PENUTUP
A.

KESIMPULAN
Surat Al-Fatihah (pembukaan) yang terdiri atas 7 ayat ini adalah surat merupakan

surat yang agung. Karena itu surat ini juga mendapat julukan sebagai Mahkota Tuntunan
Ilahi. Dinamakan juga sebagai Ummul Qur'an karena di dalamnya mencakup kandungan
tema-tema pokok semua ayat Al-Qur'an. Yang di antaranya mencakup aspek keimanan,
hukum, dan kisah.
Alasan mengapa Al-Fatihah diletakkan di awal Al-Qur'an karena kandungan Surat ini
bersifat global yang dirinci oleh ayat-ayat lain sehingga ia bagaikan mukaddimah atau
pengantar bagi kandungan surat-surat Al-Qur'an.
35. xa.yimg.com/kq/groups/23346012/.../TAFSIR+AL+MISBAH.doc

13 | P a g e

Dalam Penafsirannya, Surah Al Fatihah terbagi 2 bagian yakni pembicaraan tentang


Allah dan sifat-sifatnya dan pembicaraan tantang permohonan yang diajarkan Allah kepada
hamba-hambanya. Pembahasan tentang Allah dan sifat-sifatnya terwakili pada ayat 1 sampai
dengan 4, sedang berkaitan dengan permohonan termaktub dalam ayat 5 sampai dengan 7.

DAFTAR PUSTAKA
Shihab, Quraish. Tafsir Al-Misbah. Ciputat: Lentera Hati. 2007.
As-Syarawi, Muhammad Mutawalli. Tafsir Asy-Syarawi. Juz 1
Katsir, Ibnu. Tafsir Al-Quran Al-Azhim. Juz 1
www. Muslim. Or. Id
Xa.Yimg.Com/Kq/Groups/23346012/.../Tafsir+Al+Misbah.Doc
. http://www.ahlussunnah-jakarta.com/artikel_detil.php?id=428 Penulis: Buletin Jumat AlAtsariyyah Judul: Keutamaan Surat Al-Fatihah
Posted by Wali almadadi on - Rating: 4.5
14 | P a g e

15 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai