eksperimen. Oleh karena itu, di setiap semester mahasiswa diwajibkan untuk mengambil mata
kuliah Semestral Seminar yang memiliki beban sebesar 4.5 sks.
Nama Mata Kuliah
Japanese Language I
Japanese Language II
Electrodynamics
Quantum Mechanics
Condensed Matter Theory
Introduction to Theoretical
Nuclear Physics
Nuclear Physics in the Universe
High Energy Physics
Synchrotron Radiation
Spectroscopy
Solid State Theory
Topical seminar I
Topical seminar II
Semestral Seminar
Keterangan
Mata kuliah suplemen (sks tidak dihitung)
Mata kuliah suplemen (sks tidak dihitung)
Mata kuliah suplemen (sks tidak dihitung)
Mata kuliah suplemen (sks tidak dihitung)
IPC Original Courses
IPC Original Courses
Kredit
0
0
0
0
2
2
2
2
2
Semester 1
Semester 2
Semester 3
Japanese Language I & 2
Topical Seminar I
Semestral Seminar
Electrodynamics
Introduction to Theoretical
Nuclear Physics
Quantum Mechanics
Nuclear Physics in the Universe
Condensed Matter Theory Solid State Theory
High Energy Physics
Synchrotron Radiation
Spectroscopy
Tabel 2. Rencana mata kuliah selama 2 tahun
2
1
1
4.5(4)
Semester 4
Topical Seminar II
Terdapat 34 grup riset yang ada di dalam program IPC dimana tiap-tiap group mempunyai fokus
riset yakni di fisika nuklir dan partikel, astrofisika, fisika plasma, material terkondensasi, fisika
antardisiplin dan statistikal. Dalam melakukan riset tesis, saya tertarik untuk bergabung dengan
group Fisika Nuklir dan Partikel terutama kelompok riset Kuno (Kuno Group) yang memiliki
fokus topik Fisika Partikel Eksperimen (Experimental Particle Phsyics). Riset group yang dipimpin
oleh Professor Yoshitaka Kuno ini mempunyai banyak subtopik yang terkait dalam bidang fisika
Eksperimen untuk dijadikan sebagai riset tesis. Saya sendiri sangat tertarik untuk mempelajari
A study of a high Intensity Muon Beam Source MuSIC at RCNP sebagai tema dari riset saya
untuk memenuhi mata kuliah Semestral Seminar di tahun pertama saya sebagai mahasiswa
Master di program IPC.
Selain itu, saya juga tertarik untuk bergabung dengan Group Riset Accelerator Physics yang
berada di bawah departemen Research Center for Nuclear Phsyics yang dipimpin oleh Professor
Kichiji Hatanaka. Group riset ini sangat menarik, karena di dalam group ini semua riset yang
dilakukan berkaitan dengan penggunaan akselerator. Oleh karena itu, saya juga menjadikan
group riset ini sebagai opsi kedua saya. Dengan mempelajari dan mempunyai banyak
pengalaman dalam menggunakan akselerator dan instrumen eksperimen fisika lainnya, tentu
saja hal ini akan menjadi sangat penting dan krusial untuk menguasai bidang Fisika Eksperimen.
Dengan mengambil subtopik-subtopik di atas tersebut sebagai riset tesis saya, hal tersebut
akan memperkaya pengalaman dan wawasan saya kelak dalam membangun fasilitas-fasilitas
riset di bidang fisika ketika saya menjabat sebagai dekan FMIPA di Universitas Bangka Belitung.
Rencana Aktivitas Luar Akademik
Selama 2 tahun menempuh program Master di Universitas Osaka, saya berencana untuk aktif
mengikuti kelompok PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) yang berada di kota Osaka agar tetap
dapat merasakan rumah walaupun saya sedang berada jauh dari negeri Indonesia. Di dalam
program IPC sendiri, tersedia berbagai program tur untuk mengunjungi fasilitas riset yang ada
di universitas partner dari Universitas Osaka contohnya mengunjungi fasilitas SuperKamiokande di Universitas Tokyo dan sebagainya. Saya sendiri berencana untuk mengikuti satu
atau dua kali program tersebut di tahun kedua. Hal ini saya rasa penting untuk memperluas
koneksi dan jaringan professor di luar Universitas Osaka yang berpotensi untuk saya jadikan
tempat saya melanjutkan gelar PhD atau Doktor nanti.
Rencana Pasca Studi
Selama empat tahun menjadi seorang mahasiswa fisika terutama di bidang nuklir dan partikel,
sangatlah susah untuk dapat melakukan eksperimen dikarenakan fasilitas yang sangat terbatas
di Indonesia. Hal ini saya rasakan berdasarkan pengalaman 4 tahun saya menjadi mahasiswa
Sarjana Fisika di ITB. Bahkan meskipun saya telah menjadi mahasiswa sarjana di salah satu
universitas terbaik di Indonesia, pengerjaan riset untuk tugas akhir tetap sangat terbatas yakni
hanya dengan melalui simulasi program. Hal ini yang menyadarkan saya mengapa banyak anak
muda Indonesia yang enggan untuk mempelajari fisika di Indonesia. Padahal, fisika adalah
pelajaran yang tidaklah terlalu sulit apabila diiringi dengan praktik di lapangan berupa
eksperimen-eksperimen di laboratorium yang dapat mempermudah kita dalam memahami
teori-teori fisika. Anak-anak muda Indonesia juga terbukti pintar dan mampu untuk bersaing di
bidang fisika yang dapat kita lihat dari perolehan medali di Olimpiade Sains tingkat
Internasional setiap tahunnya.
Dengan saya mengambil fokus studi di fisika terutama fisika eksperimen dan menjadi ahli di
bidang ini, saya berencana akan kembali ke tanah kelahiran saya Bangka Belitung. Ditambah
pula, UBB (Universitas Bangka Belitung) baru saja membuka fakultas MIPA dan salah satunya
program studi Fisika tahun 2016 ini. Oleh karena itu, saya putuskan untuk menjadi dosen fisika
di universitas negeri tersebut setelah mendapatkan gelar untuk memajukan bidang fisika di
UBB. Tak hanya ingin menjadi dosen, saya berambisi untuk menjadi ketua prodi fisika yang
kemudian dilanjutkan menjadi dekan FMIPA di UBB selama saya mengabdi di sana. Ambisi ini
adalah penting karena saya percaya bahwa kunci utama memajukan bidang fisika di Indonesia
dan menarik minat anak muda mempelajari Fisika ialah melalui ketersediaan alat-alat
eksperimen yang menunjang.
Oleh karena itu tak cukup hanya menjadi dosen fisika, namun untuk mewujudkan dan
menyediakan fasilitas eksperimen fisika, saya harus menjadi orang yang berkedudukan penting
dan pembuat keputusan strategis di UBB nanti. Sehingga untuk menunjang hal tersebut,
menjadi dekan fakultas MIPA di Universitas Bangka Belitung tentu akan menjadi pintu utama
dalam mendukung misi saya dalam membangun dan mengembangkan berbagai fasilitas
terutama di bidang fisika.