Periapendisitis Infiltrat
Periapendisitis Infiltrat
PENGERTIAN
Periapendisistis infiltrat adalah suatu peradangan
PATOFISIOLOGI
Apendik belum diketahui fungsinya, merupakan bagian dari sekum.
Peradangan pada apendik dapat terjadi oleh adanya ulserasi dinding mukosa atau
obstruksi lumen (biasanya oleh fecolif/faeses yang keras). Akibat penutupan lumen
periformis , terjadi peningkatan tekanan intraluminal, terjadi edema, iskemik, bakteri
sehingga timbul peradangan, dimana dalam waktu 24-36 jam jika daya tahan tubuh
klien bagus tidak terjadi perforasi akan tetapi dapat terus berkembang semakin
membesar sehingga tampak adanya timbunan massa dalam lumen (infiltrat) (RSUP.
Sanglah, 1997 ) dan
dinding apendik terjadi perlengketan dan akan menjadi abses (kronik), dimana pada
kondisi ini tidak selalu menimbulkan nyeri di daerah abdomen. Peritonitis merupakan
komplikasi yang sangat serius..
Peradangan
sekresi, mukus tidak dapat
Pembengkakan jaringan
keluar
limpoid
Peregangan apendik
Hipoksia
Nyeri
i.
Daya
bakteri
tahan
tubuh baik
1.
Asseserbasi
Pembengkakan/infiltrat/
tubuh
abses
Persiapan operasi
Defisit knowlegde
ETIOLOGI
Hiperplasi limfoid
Pemberian barium
Tumor
Variasi anatomik
2.
Kecemasan
INSIDEN
Periapendisitis infiltrat sering terjadi pada usia tertentu dengan range 20-30 tahun.
Pada wanita dan laki-laki insidennya sama kecuali pada usia pubertas dan usia 25
tahun wanita lebih banyak dari laki-laki dengan perbandingan 3 : 2. Angka kematian
berkisar 2-6 %, 19 % kematian jika terjadi pada wanita hamil, dan pada anak kurang
dari 2 th tingkat hingga 20 %.
PENCEGAHAN
Pencegahan pada apendisitis infiltrat yaitu dengan menurunkan resiko obstruksi atau
peradangan pada lumen apendik atau dengan penanganan secara tuntas pada penderita
apendisitis akut. Pola eliminasi klien harus dikaji, sebab obstruksi oleh fecalit dapat
terjadi karena tidak adekuatnya diit serat, diit tinggi serat.
Perawatan dan pengobatan penyakit cacing juga meminimalkan resiko. Pengenalan
yang cepat terhadap gejala dan tanda apendisitis dan apendisitis infiltrat meminimalkan
resiko terjadinya gangren, perforasi, dan peritonitis.
1.
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Riwayat:
Data yang dikumpulkan perawat dari klien dengan kemungkinan periapendisitis
infiltrat meliputi : umur, jenis kelamin, riwayat pembedahan, dan riwayat penyakit
abdomen yang pernah dirasakan sebelumnya, konsumsi antibiotik dan antiinflamasi
serta riwayat medik lainnya, pemberian barium baik lewat mulut/rektal, riwayat diit
terutama makanan yang berserat.
Pengkajian
a. Data Subyektif
Sebelum operasi
I.
SESUDAH OPERASI
Lemas
Haus
Mual, kembung
Pusing
b. Data Obyektif
II.
SEBELUM OPERASI
Nyeri lepas
Nyeri jalar
Spasme otot
Takhikardi, takipnea
Pucat, gelisah
Demam 38 - 38,5 C
III.
SESUDAH OPERASI
Terpasang infus
c. Pemeriksaan Laboratorium
Netrofil meningkat 75 %
e. Potensial Komplikasi
Perforasi
Peritonitis
Dehidrasi
Sepsis
Pneumoni
DIAGNOSA
TUJUAN / KRITERIA
KEPERAWATAN
Nyeri abdomen sehu- Nyeri berkurang.
diks.
sa sakit berkurang.
Wajah dan posisi tubuh
tampak rilaks
Subyektif :
RENCANA TINDAKAN
kontralateral
menga-lihkan
untuk
pemusatan
lingkungan
yang
tenang.
Laksanakan program medik.
Pantau efek terapeutik dan non
terapeutik
dari
pemberian
analgetik.
makanan/bau-bauan
distensi abdomen.
Kurang pengetahuan ten Setelah diberikan penje- Jelaskan prosedur
tang prosedur persiapan lasan
dan sesudah operasi.
Subyektif
klien
memahami
Obyektif
operasi.
persiapan
minum
sebelumnya 6 - 8 jam.
cukur daerah operasi.
Jelaskan situasi dikamar bedah.
Jelaskan aktivitas yang perlu
dilakukan setelah operasi.
Latihan batuk efektif.
aktif bertahap.
siapan operasi.
Kerusakan integritas ku- Luka insisi sembuh tanpa
luka pembedahan.
klien untuk
makan.
Makanan
mencukupi
untuk