PENDAHULUAN
cara-cara
hidup
sehat
dengan
menjaga,
memelihara
dan
kesehatan yang diarahkan pada PHBS masyarakat dilihat dari indikator derajat
kesehatan dan target tahun 2010 yang telah menetapkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota yaitu persentase rumah
tangga yang berperilaku hidup bersih sehat sebesar 65 % dan Persentase Rumah
Sehat 80 %, persentase tempat-tempat umum sehat 80 %, persentase keluarga
yang memiliki akses terhadap air bersih 85 % (Depkes RI, 2007).
Adapun manfaat PHBS adalah terwujudnya
timbulnya
penyakit
dan
masalah-masalah
kesehatan
lain,
1.2 Tujuan
a. Membahas PHBS di lingkungan masyarakat
b. Menganalisa program-program perilaku hidup bersih dan sehat
c. Membahas dampak yang akan terjadi apabila tidak melakukan PHBS.
BAB II
PEMBAHASAN
pimpinan
(Advokasi),
bina
suasana
(Social
Support)
dan
2.1.3 Tatanan
Tatanan adalah tempat dimana sekumpulan orang hidup, bekerja, bermain,
berinteraksi dan lain lain. Dalam hal ini ada 5 tatanan PHBS yaitu Rumah Tangga,
Sekolah, Tempat Kerja, Sarana Kesehatan, dan Tempat Tempat Umum.
jadwal
kegiatan,
penggerak
pelaksanaan
yang
merupakan
7. Perilaku atau gaya hidup yang positif bagi kesehatan. Misalnya, tidak berganti
ganti pasangan dalam hubungan seks, penyesuaian diri kita dengan lingkungan
dan sebagainya.
1. Tahap Pengkajian
Tujuan pengkajian adalah untuk mempelajari, menganalisis, dan
merumuskan masalah perilaku yang berkaitan dengan PHBS. Kegiatan
pengakajian meliputi pengkajian PHBS secara kuantitatif, pengkajian
PHBS secara kualitatif dan pengkajian sumber daya (dana, sarana dan
tenaga).
a. Pengkajian masalah PHBS secara kuantitatif.
Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut :
1) Pengumpulan Data Sekunder
Kegiatan ini meliputi data perilaku dan bukan perilaku yang
berkaitan dengan 5 program prioritas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan
Lingkungan, Gaya hidup dan JPKM dan data lainnya sesuai dengan
kebutuhan daerah. Data tersebut dapat diperoleh dari Puskesmas,
Rumah Sakit, dan sarana pelayanan kesehatan lainnya. Data yang
diperoleh dianalisis secara deskriptif sebagai informasi pendukung
untuk
memperkuat
permasalahan
PHBS
yang
ditemukan
2. Tahap Perencanaan
Penyusunan rencana kegiatan PHBS gunanya untuk menentukan tujuan,
dan strategi komunikasi PHBS. Adapun langkah langkah perencanaan sebagai
berikut :
a. Menentukan tujuan
Berdasarkan kegiatan pengkajian PHBS dapat ditentukan klasifikasi PHBS
wilayah maupun klasifikasi PHBS tatanan, maka dapat ditentukan masalah
perilaku kesehatan masyarakat ditiap tatanan dan wilayah. Selanjutnya,
berdasarkan masalah perilaku kesehatan dan hasil pengkajian sumber daya PKM,
ditentukan tujuan yang akan dicapai untuk mengatasi masalah PHBS yang
ditemukan.
Tujuannya
adalah
agar
kelompok
ini
dapat
c. Gerakan Masyarakat
1) Ditingkat keluarga/RT, Strategi ini ditunjukan kepada anggota
keluarga
yang
mempunyai
tanggung
jawab
sosial
untuk
10
b. Penilaian
Penilaian dilakukan dengan
jumlah
tenaga
terlatih
PHBS
media
yang
telah
Caranya
dengan
membandingkan
data
dasar
PHBS
masing
masing
indikator
apakah
mengalami
pemecahannya,
kemudian
merencanakan
intervensi
analisis
laporan
rutin
di
DInas
Kesehatan
Kabupaten/Kota (SP2TP).
4) Observasi. Wawancara mendalam. Diskusi kelompok terarah
kepada petugas , kader dan keluarga.
11
Indikator Nasional
Ditetapkan 3 indikator, yaitu:
a. Presentase penduduk tidak merokok
b. Presentase penduduk yang memakan sayur sayuran dan buah buahan.
c. Presentase penduduk melakukan aktifitas fisik/olah raga.
Alasan dipilihnya ke tiga indikator tersebut berdasarkan issue global dan
regional, seperti merokok telah menjadi issue global, karena selain
mengakibatkan penyakit seperti jantung, kanker paru-paru juga berpotensi
menjadi entry point untuk narkoba. Pola makan yang buruk akan berakibat
buruk pada semua golongan umur, bila terjadi pada usia balita akan
menjadikan generasi yang lemah/generasi yang hilang dikemudian hari.
Demikian juga bila terjadi pada ibu hamil akan melahirkan bayi yang kurang
sehat, bagi usia produktif akan mengakibatkan produktifitas menurun. Kurang
aktifitas fisik dan olah raga mengakibatkan metabolisme tubuh terganggu,
apabila berlangsung lama akan menyebabkan berbagai penyakit, seperti
jantung, paru-paru, dan lain-lain (Depkes RI, 2002)
II. Indikator Lokal Spesifik
Indikator nasional ditambah indikator lokal spesifik masing-masing daerah
sesuai dengan situasi dan kondisi daerah. Dengan demikian Ada 16 indikator yang
dapat digunakan untuk mengukur perilaku sehat sebagai berikut :
12
mengukur
hipertensi.
15. Penduduk wanita memeriksakan kesehatan secara berkala dengan Pap Smear.
16. Perilaku seksual dan indikator lain yang diperlukan sesuai prioritas masalah
kesehatan yang ada didaerah.
III.
lingkungan di 5 (lima) tatanan, yaitu tatanan rumah tangga, tatanan tempat kerja,
tatanan tempat umum, tatanan Sekolah, tatanan sarana kesehatan.
1. Indikator tatanan rumah tangga :
a. Perilaku :
1) Tidak merokok
2) Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
3) Imunisasi
4) Penimbangan balita
5) Gizi Keluarga/sarapan
6) Kepesertaan Askes/JPKM
13
b. Lingkungan :
1) Ada jamban
2) Ada air bersih
3) Ada tempat sampah
4) Ada SPAL(Saluran Pengaliran Air Limbah)
5) Ventilasi
6) Kepadatan
7) Lantai
b. Lingkungan
1) Ada jamban
2) Ada air bersih
3) Ada tempat sampah
4) Ada SPAL (Saluran Pengaliran Air Limbah)
5) Ventilasi
6) Pencahavaan
7) Ada K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja)
8) Ada kantin
9) Terbebas dari bahan berbahaya
14
b. Lingkungan
1) Ada jamban
2) Ada air bersih
3) Ada tempat sampah
4) Ada SPAL(Saluran Pengaliran Air Limbah)
5) Ada K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja)
b. Lingkungan
1) Ada jamban
2) Ada air bersih
3) Ada tempat sampah
4) Ada SPAL(Saluran Pengaliran Air Limbah)
5) Ventilasi
6) Kepadatan
7) Ada warung sehat
8) Ada UKS (Unit Kesehatan Sekolah)
9) Ada taman sekolah
15
b. Lingkungan
1) Ada j amban
2) Ada air bersih
3) Ada tempat sampah
4) Ada SPAL(Saluran Pengaliran Air Limbah)
5) Ada IPAL(Saluran Pengaliran Air Limbah) rumah sakit
6) Ventilasi
7) Tempat cuci tangan
8) Ada pencegahan serangga
16
BAB III
PENUTUP
kesehatan
yang
menciptakan
hubungan
antara
manusia
dan
17
DAFTAR PUSTAKA
tentang
Persyaratan
Kesehatan
18
Notoadmodjo S., 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka
Cipta
19