Bab 2 - 08108249131 PDF
Bab 2 - 08108249131 PDF
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakekat Pembelajaran
1. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses
pemerolehan ilmu dan pengetahuan , penguasaan kemahiran dan tabiat ,
serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata
lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang
manusia serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran
mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun
mempunyai konotasi yang berbeda.
Pembelajaran adalah pemberdayaan potensi peserta didik menjadi
kompetensi. Kegiatan pemberdayaan ini tidak dapat berhasil tanpa ada
orang yang membantu. Menurut Dimyati dan Mudjiono (Syaiful Sagala,
2011: 62) pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam
desain instruksional, untuk membuat
yang
10
adalah Proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar.
Konsep pembelajaran menurut Corey (Syaiful Sagala, 2011: 61)
adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja
dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu
dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi
tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan.
Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang
untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang
baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui
kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya,
motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan
lain sebagainya.kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam
pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan
menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa Pembelajaran adalah usaha sadar
dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah
laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan
didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relative
lama dan karena adanya usaha.
2. Komponen pembelajaran
Interaksi merupakan ciri utama dari kegiatan pembelajaran, baik
antara yang belajar dengan lingkungan belajarnya, baik itu guru, teman-
11
B.
12
materi
standar
berdasarkan
materi
13
penafsiran
yang
bermacam-macam.
Suatu
tujuan
14
15
hendaknya turut
membantu mereka
memberikan
16
materi
pembelajaran
proses
pembelajaran
tidak
dapat
17
c. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan cara melakukan atau menyajikan,
menguraikan, dan memberi latihan isi pelajaran kepada siswa untuk
mencapai tujuan tertentu. Metode pembelajaran yang ditetapkan guru
memungkinkan siswa untuk belajar proses, bukan hanya belajar produk.
Belajar produk pada umumnya hanya menekankan pada segi kognitif.
Sedangkan belajar proses dapat memungkinkan tercapainya tujuan
belajar baik segi kognitif, afektif, maupun psikomotor. Oleh karena itu,
metode pembelajaran pembelajaran diarahkan untuk mencapai sasaran
tersebut, yaitu lebih banyak menekankan pembelajaran melalui proses.
Dalam hal ini guru dituntut agar mampu memahami kedudukan metode
sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan
kegiatan belajar mengajar.
Untuk melaksanakan proses pembelajaran perlu dipikirkan metode
pembelajaran yang tepat. Menurut Sumiati dan Asra (2009: 92)
ketepatan
penggunaan
metode
pembelajaran
tergantung
pada
18
19
20
dijelaskan
oleh
Harjanto
(2005:
277)
evaluasi
21
uraian
diatas
dapat
disimpulkan
bahwa
evaluasi
22
Sumiati dan Asra 2009: 38) sifat dan perubahan perilaku dalam belajar
relatif permanen. Dengan demikian hasil belajar dapat diidentifikasi
dari adanya kemampuan melakukan sesuatu secara permanen dan dapat
diulang-ulang dengan hasil yang relatif sama. Seorang siswa perlu
memiliki sikap disiplin belajar dengan melakukan latihan dan
memperkuat
dirinya
suatu
sikap
moral
siswa
yang
terbentuk
laku
yang
baru
secara
keseluruhan,
sebagai
hasil
23
24
pengelola
pembelajaran,
guru
bertugas
untuk
25
26
siswa
memelihara
minat
dan
antusias
siswa
dalam
27
juga merupakan ilmu yang bersifat empirik dan membahas tentang fakta
serta gejala alam. Fakta dan gejala alam tersebut menjadikan pembelajaran
IPA tidak hanya verbal tetapi juga faktual. Hal ini menunjukkan bahwa,
hakikat IPA sebagai proses diperlukan untuk menciptakan pembelajaran
IPA yang empirik dan faktual. Hakikat IPA sebagai proses diwujudkan
dengan melaksanakan pembelajaran yang melatih ketrampilan proses
bagaimana cara produk sains ditemukan.
Dari istilah yang digunakan IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam
berarti Ilmu tentang Pengetahuan Alam. Ilmu artinya suatu
pengetahuan yang benar. Pengetahuan yang benar artinya pengetahuan
yang dibenarkan menurut tolok ukur kebenaran ilmu, yaitu rasional dan
objektif. Rasional artinya masuk akal atau logis, diterima oleh akal sehat.
Sedangkan objektif artinya sesuai dengan objeknya, sesuai dengan
kenyataan, atau sesuai dengan pengalaman pengamatan melalui panca
indera. Pengetahuan alam sudah jelas artinya adalah pengetahuan tentang
alam semesta dengan segala isinya.
Menurut Nash (Hendro Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis, 1993: 3)
mengatakan bahwa Science is away of looking at the world. Nash
menyatakan bahwa IPA itu suatu cara atau metode untuk mengamati alam.
Cara IPA mengamati dunia itu bersifat analitis , lengkap, cermat, serta
menghubungkan antara satu fenomena dengan fenomena lain sehingga
keseluruhannya membentuk satu perspektif yang baru tentang objek yang
diamatinya itu. Menurut Rom Harre (Hendro Darmodjo dan Jenny R.E.
28
dapat
dipertahankan
jika
tidak
sesuai
dengan
hasil
29
yang berupa fakta, konsep, teori, hukum, sehingga siswa memiliki sikap
dan tingkah laku yang sesuai dengan prinsip IPA.
2. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
Setiap mata pelajaran pasti memiliki ruang lingkup materi yang
dipelajari. Ruang lingkup pembelajaran IPA SD tertuang di dalam KTSP.
Menurut E. Mulyasa (2010: 112) disebutkan ruang lingkup bahan kajian
IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek berikut:
a. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan, dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan.
b. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaanya, meliputi: benda cair, padat,
dan gas.
c. Energi dan perubahannya, meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,
cahaya dan pesawat sederhana.
d. Bumi dan alam semesta, meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan bendabenda langit lainnya.
e. Sains, Lingkungan Teknologi dan Masyarakat (salingtemas) merupakan
penerapan konsep sains dan saling keterkaitannya dengan lingkungan,
teknologi dan masyarakat melalui perbuatan suatu karya tekologi
sederhana.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup
pembelajaran IPA di SD meliputi makhluk hidup serta proses
kehidupannya, benda/materi, energi serta perubahannya, dan bumi serta
alam semesta.
C. Pembelajaran Berbasis Lingkungan Alam Sekitar
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang
mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun
tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan
lingkungan abiotik. Jjika berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa
teman-teman sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun
30
heimatkunde adalah :
1. Dalam pengajaran lingkungan alam sekitar itu, guru dapat
memperagakan secara langsung sesuai dengan sifat-sifat atau dasardasar.
2. Pengajaran lingkungan alam sekitar memberikan kesempatan
sebanyak-banyaknya agar anak aktif atau giat tidak hanya dudukduduk, dengar saja.
3. Pengajaran lingkungan alam sekitar memungkinkan untuk
memberikan pengajaran totalitas.
4. Pengajaran lingkungan alam sekitar memberi kepada anak dan bahan
apersepsi intelektualyang kukuh dan tidak verbalitas.
5. Pengajaran lingkungan alam sekitar memberikan apersepsi emosional,
karena alam sekitar mempunyai ikatan emosional yang baik.
Sedangkan J. Lighthart mengemukakan pegangan dalam Het Voll Leven
yaitu :
1. Anak harus mengetahui barangnya terlebih dahulu sebelum
mendengar namanya.
2. Pengajaran sesungguhnya harus berdasarkan pada pengajaran
sebelumnya.
3. Haruslah diadakan perjalanan memasuki hidup senyatanya kesemua
jurusan, agar siswa paham akan hubungan antara bermacam-macam
lapangan dalam hidupnya.
31
32
33
34
35
ide, serta dapat memahami ruang dan hubungan. Pada tahap ini anak juga
sudah dapat menyelesaikan masalah dari hal yang disebutkan di atas.
Berdasarkan uraian di atas, siswa sekolah dasar masih memerlukan
hal-hal yang konkret dalam kehidupan sehari-harinya, mereka juga masih
sangat realistik sehingga dalam proses pembelajaran guru harus pintar
memilih model pembelajaran yang tepat agar pembelajaran itu menarik dan
siswa mendapatkan pengalaman belajar baik dan melalui pembelajaran
berbasis lingkungan alam sekitar diharapkan siswa lebih mencintai
lingkungan dimana lingkungan tersebut bisa dijadikan sumber belajar untuk
mereka.
E. Kerangka Berfikir
Pembelajaran
IPA
berbasis
lingkungan
alam
sekitar
yang
36
melaksanakan
proses
pembelajaran.
Salah
satunya
dengan
37
38