Semula istilah pasar menunjukkan tempat dimana penjual dan pembeli berkumpul untuk
bertukar barang-barang mereka, misal di pasar tradisional. Ahli ekonomi menggunakan istilah pasar
untuk menunjuk pada sejumlah pembeli dan penjual yang melakukan transaksi pada suatu produk.
Sedangkan pemasar lebih mengartikan penjual sebagai industri dan pembeli sebagai pasar.
Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, mempunyai uang untuk
berbelanja, dan mempunyai kemauan untuk membelanjakannya (William J. Stanton). Jadi dalam
pengertian tersebut terdapat tiga faktor utama yang menunjang terjadinya pasar yaitu:
Pengertian Pemasaran
Pemasaran pada dasarnya merupakan suatu proses perpindahan barang atau jasa dari tangan
produsen ke tangan konsumen. Pemasaran adalah semua proses sosial dan manajerial dimana individu
dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, manawarkan dan
bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain (Philip Kotler). Pemasaran merupakan suatu proses
perencanaan dan pengembangan kegiatan usaha yang meliputi kebijakan harga, promosi, dan distribusi
sejumlah ide, barang atau jasa yang diarahkan pada suatu proses pertukaran yang memuaskan tujuan
individu dan organisasi (American Marketing Association).
Dari sejumlah definisi pemasaran tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan pemasaran pada
dasarnya meliputi empat kegiatan utama yaitu pengembangan produk, promosi, harga dan saluran
distribusi yang biasa disebut dengan marketing mix atau bauran pemasaran.
Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Manajemen Pemasaran meliputi proses
analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian program pemasaran.
Pada tahap awal pemasar perlu melakukan analisis peluang pemasaran u tuk mengidentifikasi
kebutuhan pelanggan dengan menganalisis lingkungan pemasaran dan perilaku konsumen.
Pada tahap kedua pemasar perlu menyusun perencanaan pemasaran stratejik yaitu dengan
merumuskan tujuan pemasaran, mengidentifikasi kendala yang menghambat tujuan, mengembangkan
strategi pemasaran, dan menetapkan program pemasaran.
Tahap ketiga impelemEntasi rencana pemasaran dan tahap terahir adalah pengendalian
pemasaran.
Perbedaan konsep pemasaran dengan konsep penjualan pada titik tolak, pusat perhatian (fokus),
prosedur dan alat, serta hasil akhirnya. Konsep penjualan berawal dari keinginan perusahaan,
memfokuskan pada usaha mempertahankan produk melalui upaya promosi dan penjualan
sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan laba yang tinggi. Sedangkan konsep pemasaran titik
tolaknya adalah keinginan pasar, fokusnya pada usahamemnuhi kebutuhan konsumen,
melakukan pemasaran yang terintegrasi, dan hasil akhirnya adalah pencapaian laba yang
diperoleh dengan cara memuaskan pelanggan.
Beberapa faktor yang mendorong berkembangnya konsep ini adalah isu-isu tentang lingkungan
hijau (green marketing), pemasaran sosial, etika dan moral berbisnis, serta profit oriented versus social
oriented. Perusahaan harus lebih berorientasi pada umat dan kelangsungan hidup agar tidak terjadi
konflik kepentingan antara produsen dengan masyarakat. Misal perusahaan penyedap rasa perlu
mencantumkan label halal dan mendapat sertifiksi dari majelis Ulama Indonesia (MUI) agar produknya
tidak dijauhi oleh konsumen. Perusahaan kayu lapis baru dapat memasarkan produknya apabila
mendapatkan sertifikasi ecolabel dari dunia untuk menjamin perusahaan yang bersangkutan malakukan
penanaman hutan kembali dan sisa-sisa proses produksinya telah didaur ulang menjadi produk yang
bermanfaat. Konsumen sekarang ini menghendaki adanya tanggungjawab sosial dari produsen produk-
produk yang bahannya berasal dari hutan agar dapat menjaga kelestarian hutan demi terciptanya
kesejahteraan masyarakat dunia.
Konsumerisme adalah kekuatan sosial di dalam lingkungan yang ditujukan untuk membantu
dan melindungi konsumen dengan menggunakan hukum, modal dan tekanan ekonomi terhadap
perusahaan.
Pada dasarnya terdapat 5 konsep dasar manajemen pemasaran yang diajarkan. Penjualan dan
manajemen pemasaran telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir. Dasar dari
proses produksi barang telah berkembang dari memproduksi barang yang produsen inginkan dan
sekarang memproduksi barang yang konsumen inginkan. Hal ini terjadi karena pelaksanaan dari
berbagai konsep manajemen pemasaran.
Pentingnya pemasaran dalam proses kegiatan usaha telah meningkat selama bertahun-tahun.
Dimana awalnya barang yang dijual atas dasar apa yang ingin dijual oleh produsen. Namun zaman
sekarang ini, produsen harus memperhatikan kebutuhan, tuntutan, dan kebutuhan dari konsumen.
Konsumen akan menemukan orang yang memenuhi kebutuhan tersebut dan beralih kepadanya.
Akibatnya, produsen sebelumnya akan menderita kerugian. Mari kita melihat ke dalam konsep dasar
manajemen pemasaran yang membantu produsen untuk mengukur apa yang akan diproduksi dan berapa
banyak untuk diproduksi.
Konsep produksi
Konsep produksi massal muncul dari keyakinan dan bukti bahwa barang dalam permintaan tinggi dan
akan dibeli. Ide dasarnya adalah untuk mengidentifikasi produk apakah yang paling banyak digunakan
oleh konsumen. Melakukan penelitian dan melalui langkah-langkah dasar dari proses riset pemasaran
dan mencari tahu apa saja produk yang akan selalu memiliki permintaan. Kemudian mulailah
memproduksi produk dalam skala besar dan menjualnya dengan harga rendah serta mengumpulkan
keuntungan melalui penjualan yang besar. Mengapa harga harus rendah? Memang benar bahwa akan
selalu ada permintaan untuk produk, tapi ingat, konsumen akan lebih memilih membeli produk yang
sama dari penjual lain, yang menawarkan harga lebih rendah.
Konsep produk
Dari konsep di atas, jelas bahwa konsumen tidak akan membeli sesuatu jika mereka bisa
mendapatkannya dengan harga yang lebih rendah di tempat lain. Selain itu, selalu diingat bahwa
konsumen juga tahu tentang kualitas produk. Jadi, konsumen juga akan mengukur kualitas produk,
terutama jika mereka mendapatkannya dengan harga yang sangat rendah. Jadi, pastikan bahwa produk
yang anda jual tahan lama, memiliki nilai yang baik dan menawarkan fitur kualitas yang hebat.
Konsumen tidak bodoh. Jika dia merasa ditipu, maka dia tidak akan kembali. Jadi fokuslah pada kualitas
produk.
Menjual
Menjual produk adalah salah satu pekerjaan paling sulit dalam bisnis. Anda dapat menghasilkan produk,
pasar dan, beriklan, tapi benar-benar membuat konsumen membayar anda dan membeli produk adalah
tugas berat. Oleh karena itu, jiwa dari bisnis harus terletak pada promosi penjualan yang kuat. Ketika
konsumen melihat produk anda, maka mereka akan berpikir untuk membelinya atau tidak. Untuk ini
maka harus menerapkan penjualan dengan metode promosi yang berbeda-beda sehingga dapat
berkonsentrasi pada penjualan maksimum dalam waktu minimum. Hal ini akan menyebabkan omset
naik cepat dan memperoleh keuntungan.
Konsep pemasaran
Metode promosi yang berbeda akan menentukan bisnis. Jika strategi pemasaran gagal, maka hanya akan
memiliki sedikit keuntungan yang bisa diharapkan. Untuk menjamin penjualan yang cukup baik dan
setidaknya keuntungan marjinal, organisasi bisnis harus mengikuti salah satu konsep yang sangat
sederhana dan mendasar. Mereka harus ingat bahwa konsumen adalah raja. Strategi yang diterapkan
adalah fokus sepenuhnya untuk membuat konsumen merasa penting dan sangat istimewa. Produk harus
dipasarkan sedemikian rupa sehingga konsumen harus merasa bahwa suatu produk telah dibuat khusus
untuknya, dan hal itu adalah terbaik yang akan dia dapatkan. Anda akan memiliki loyalitas pelanggan
dan mereka akan memiliki kepuasan mendapatkan produk yang sangat baik.
Untuk membuat produk anda mempunyai keunggulan dan berada di sisi yang lebih aman, haruslah
fokus bahwa produk anda akan mendapatkan tempat dalam masyarakat. Kesejahteraan masyarakat
termasuk dalam daftar tujuan produksi, diikuti dengan kepuasan konsumen dan kemudian keuntungan
perusahaan. Ini adalah urutan yang harus dipelihara dan diperhatikan melalui strategi pemasaran juga.
MANAJEMEN PEMASARAN BANK
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PEMASARAN
1.Pengertian pemasaran
Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan manusia melalui proses pertukaran[1].
g. Kkebutuhan status/prestise.
Secara umum pengertian pemasaran bank adalah suatu proses untuk menciptakan dan
mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
nasabah dengan cara memberikan kepuasan.[2]
Pasar adalah himpunan nasabah(pembeli nyata dan pembeli potensial)atas suatu produk, baik
barang atau jasa. Pasar potensial adalah himpunan nasabah yang menyatakan ada minat pada sutu
produk atau jasa bank, akan tetapi belum memiliki pendapatan atau akses. Pasar nyata(tersedia)adalah
himpunan nasabah yang mempunyai minat,pendapatan dan akses pada suatu produk atau jasa bank.
Keinginan nasabah adalah kebutuhan yang dibentuk oleh kultural dan kepribadian
individu.Keinginan nasabah bank adalah sebagai berikut:
1. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan meransang konsumsi ,sehingga
dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang.
3. Memaksimumkan pillihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbangai jenis produk
bank sehinga nasabah memiliki beragam pilihan pula.
4. Meaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan
menciptakan iklim yang efisien.
Tangibles
Merupakan bukti fisik yang harus dimiliki karyawan bank seperti gedung,perlengkapan kantor ,daya
tarik karyawan,sarana komunikasi,dan sarana fisik lainnya.
Responsivitas
Yaitu adanya keinginan dan kemauan karyawan bank dalam memberi pelayanan kepada pelanggan.
Assurance
Adanya jaminan bahwa karyawan memiliki pengetahuan kompetensi, kesopanan, dan sifat atau prilaku
yang dapat dipercaya.
Reliabbilitas
Yaitu kemampuan bank dalam memberikan pelayanan yang telah dijanjikan dengan cepat,akurat serta
memuaskan pelanggan.
Empati
Yaitu mampu memberikan kemudahan serta menjalin hubungan dengan nasbah secara efektif
4.Konsep-konsep pemasaran
Ada lima konsep pemasaran di mana masing masing konsep saling bersaing satu sama lain.
Adapun konsep konsep yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Konsep produksi
Konsep ini menyatakan bahwa konsumen menyukai produk yang tersedia dan selaras dengan
kemampuan.[5]
2. Konsep produk
3. Konsep penjualan
Perusahaan harus menjalankan usaha usaha promosi dan penjualan dalam rangka mempengaruhi
konsumen.konsep penjualan biasanya diterapkan pada produk produk asuransi atau ensiklopedia juga
untuk lembaga nirlaba seperti parpol.
4. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi tergantung pada
penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran.
Menurut Philip Kotler konsep ini menekankan ke dalam beberapa pengertian dibawah ini:
Membuatlah apa yang anda dapat jual,dari pada menjual apa yang anda buat
Cintailah pelanggan
Berhenti memesarkan produk yang dapat anda buat dan mancoba membuat produk yang dapat anda
jual.
5. Konsep pemasaran kemasyarakatan
Konsep ini menekankan pada penentuan kebutuhan, keinginan, dan minat pasar serta memberikan
kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
Perencanaan merupakan suatu kegiatan meliputi apa yang harus dikerjakan ,kapan dikerjakan
,siapa yang akan mengerjakan ,berapa lama yang akan mengerjakan,berapa biaya yang dikeluarkan, dan
berapa pendapatan yang akan diterima.
Manfaat perencanaan antara lain berguna bagi pemilik oleh usaha,manajemen,pihak investor
ataau pihak pemerintah atau pihak kain yang berkepentingan dengan perencanaan tersebut.
a. Memberikan pedoman bagi pihak manajemen dalam menjalankan kegiatan yang akan dicapai
b. Memberikan pedoman bagi pemilik usaha tentang jumlah biaya pendapatan serta manfaat yang
akan dicapai dengan adanya rencana tersebut,sekaligus sebagai alat penilai bagi pemilik usaha untuk
menilai kinerja manajaaaemen yang dipasang.
c. Memberikan pedoman bagi investor(pihak yang mendanai)tentang jumlah dana yang harus
dikeluarkan, pendapatan yang akan diraih serta prospek usaha yang akan dijalankan.
d. Memberi keyakinan pada pemerintah bahwa investasi yang akan dijalankan tidak akan merugikan
berbagia pihak dan kemungkinan memperoleh pendapatan serta manfaat lainnya yang dapat dipeatik
pemerintah melalui rencana yang telah disussun.
1) Menyusun target yang akan dicapai, sebagai contoh rencana jumlah dana yang harus dihhimpun
dan jumlah dana yang harus disalurkan.
2) Menyusun organisasi pelaksanaan atau orang orang akan mengerjakan kegiatan pemasaran
tersebut.
3) Menyusun tentang urutan kegiatan yang haarus dijakankan lebih dulu kemudian kegiatan
berikutnya.
4) Menentukan jumlah biaya promosi yang harus dikeluarkan serta jenis jenis promosi yang akan
dilakukan.
5) Serta kegiatan pemasaaran lainnya.
1) Memiliki beberapa peluang bisnis yang akan dimasuki nantinya.Peluang bisnis yang dipilih
adalah memiliki peluang bisnis yang paling memberikan keuntungan terbaik bagi semua pelanggan.
2) Memutuskan peluang bisnis yang diperkirakan akan memberikan kepuasan bagi nasabah.
Setelah melewati berbagai pertimbangan, kelebihan,dan kelemahannya masing masing.
4) Melakukan penilaian terhadap keunggulan komepetitif dan posisi pesaing dalam pasar yang
bersangkutan
5) Mengukur peluang pasar serta dampak yang akan ditimbulksn terhadap nasabah.
Artinya suatu rencana disusun berdasarkan waktu pencapaian target diinginkan. Dilihat dari segi waktu
rencana tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Rencana jangka pendek,yaitu rencana yang disusun dengan waktu maksimal 1 tahun, misalnya
bulanan,triwulan caturwulan,semester atau satu tahun. Misalnya rencana perolehan dana giro dan
tabungan dalam semester.
b. Rencana jangka menengah, merupakan rencana yang memiliki jamgka waktu 1 sampai 3
tahun.bahkan untuk kegiatan tertentu jangka waktu 1 sampai 5 tahun masih dianggap menengah.
Misalnya rencana peolehan dana dari deposito atau rencana penyaluarn kredit
c. Rencana jangka panjang ,merupakan rencana yang disusun untuk jangaka waktu yang digunakan
biasanya lebih dari 3 tahun atau dietas 3 tahun bahkan untuk kegiatab tertentu lebih dari 5 tahun atau
diatas 5 tahun.misalnya untuk membukacabang baru didalam kota atau diluar kota.
b. Rencana keuangan, merupakan rencana yang disusun khhusus untuk kegiatan keuangan ,contoh
rencana keuangan bank adalah rencana penghimpunan dana,lewat rekening giro,tabungan.dan deposito.
c. Rencana produksi atao operasi merupakan rencana yang disusun khusus untuk kegiatan
perencanaan kegiatan sumber daya manusia. Contoh rencana sumber daya untuk bank adalah rekrutmen
tenaga untuk calon pemimpin bank melalui management traine yang dapat dilatih di dalam bank atau
di luar bank.
a. Rencana kantor pusat,yaitu rencana yang disusun khusus untuk seluruh kantor bank yang
bersangkutan. Rencana kantor pusat biasanya berisi rencana pokok bank secaar garis besar
b. Rencana kantor wilayah, setiap bank biasanya memiliki wilayah tertentu yang dikoordinir oleh
cabang tertenu. Tujuannya adalah agar memudahkan melakukan pengawsan dan pencapaian target yang
diinginkan
c. Rencana kantor cabang, merupakan rencana yang disususn oleh kantor cabang sesuai dengan apa
yang sudah digariskan oleh kantor pusat.
Perencanaan srategik menurut Philip Kotler adalah proses untuk mengembangkan dan
mempertahankan kecocokan strategik diantara sasaran sasaran dan kemampuan perusahan dan peluang
peluang pemasarannya yang terus berubah.
Langkah langkah dalam kegiatan perencanaan strategik meliputi halhal sebagai berikut:
a. Menetapkan misi
Misi merupakan gambaran tujuan umum dari organisasi dalam jangka panjang. Penetapan sutu misi
dapat didasarkan pada siatu produk atau pasar. penetapan misi juga harus memuat tanggung jawab
moral terhadap masyarakat sebagai konsumennya nanti.
Tujuuan perusahaan mencerminkan ekspek tasi spesifik manajemen terhadap kinerja perusahaan.
Dalam prakteknya terdapat beberapa tipe tipe perusahaan dalam menetapkan tujuan dan
sasarannya,yaitu:
Profibalitas
Yaitu tujuan perusahaaan yang diarahkan untuk memperoleh laba bersih terhadap penjualan baik atau
total investasi.
Volume pasar
Volume pasar yang ingin dicapai seperti, pangsa pasar yang harus dikuasai, peningkatan pertumbuhan
penjualan ,peringkat pasar serta mampu memenfaatkan kapasisitas produksi dari waktu kewaku
Kita tentunya telah mengenal Marketing Mix, yaitu bauran pemasaran yang terdiri dari 4 P:
Product, Price, Promotion dan Place. Untuk perusahaan Jasa ditambah 3 P lagi, yaitu: People, Physical
evidence dan Process. Bagaimana penerapan bauran pemasaran pada pada produk dan jasa Bank? Serta
apakah yang disebut dengan Triangle Marketing?
Pembahasan penerapan bauran pemasaran pada produk dan jasa perbankan dapat dilihat
sebagai berikut:
1. Product
Yang penting diperhatikan dalam desain dan produk jasa Bank adalah atribut yang menyertai, seperti :
sistem, prosedur dan pelayanannya. Desain produk dan jasa Bank juga memperhatikan hal-hal yang
berkaitan dengan ukuran bentuk, dan kualitas.
2. Price
Pengertian harga dalam produk dan jasa Bank, berupa kontra prestasi dalam bentuk suku bunga, baik
untuk produk simpanan maupun pinjaman, serta fee untuk jasa-jasa perbankan.
3. Promotion
Kegiatan promosi pada produk dan jasa Bank pada umumnya dilakukan melalui iklan di media masa,
atau televisi. Konsep kegiatan promosi secara menyeluruh meliputi advertising, sales promotion, public
relation, sales trainning, marketing research & development.
4. Place
Atau disebut juga saluran distribusi. Saluran distribusi produk dan jasa Bank, berupa Kantor Cabang,
yang secara langsung menyediakan produk dan jasa yang ditawarkan. Dengan semakin majunya
teknologi, saluran distribusi dapat dilakukan melalui saluran telekomunikasi seperti telepon dan
jaringan internet.
5. People
Ciri bisnis bank adalah dominan nya unsur personal approach, baik dari jajaran front office, back office
sampai tingkat manajerial. Para pekerja Bank dituntut untuk melayani nasabah secara optimal.
6. Physical Evidence
Physical evidence biasanya juga disebut bukti fisik yang terdiri dari adanya logo atau simbol
perusahaan, moto, fasilitas yang dimiliki, seragam karyawan, laporan, kartu nama, dan jaminan
perusahaan.
7. Process
Meliputi sistem dan prosedur, termasuk persyaratan ataupun ketentuan yang diberlakukan oleh Bank
terhadap produk dan jasa Bank. Sistem dan prosedur akan merefleksikan penilaian, apakah pelayanan
cepat atau lambat. Pada umumnya nasabah lebih menyenangi proses yang cepat, walaupun bagi Bank
akan menimbulkan risiko yang lebih tinggi. Penggunaan teknologi yang tepat guna serta kreativitas
yang prima diperlukan, untuk suatu proses yang cepat namun aman.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan penggunaan konsep bauran
pemasaran (marketing mix) untuk produk jasa jika digabungkan menjadi 7P, yaitu:
a. Product (Produk);
b. Price (Harga);
d. Promotion (Promosi);
e. People (Orang);
g. Procces (Proses)
1. Kualitas jasa yang dirasakan pelanggan (service performance/perceived service). Artinya, apa yang
diterima nasabah pada saat menerima atau membeli jasa yang ditawarkan Bank.
2. Jasa yang diharapkan pelanggan (customer expectation). Artinya, apa yang dirasakan nasabah
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan terhadap jasa yang dibelinya.
Kemudian kualitas jasa yang ditawarkan ditentukan oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya.
Menurut beberapa ahli pemasaran paling tidak ada 5 unsur yang menentukan kualitas jasa, yaitu
sebagai berikut:
Artinya, jasa yang berkualitas dilihat dari fasilitas fisik seperti gedung kantor, ruangan, pakaian dan
penampilan petugas karyawan, lokasi pelayanan dan lokasi kantor.
2. Emphaty (empati)
Artinya, jasa yang berkualitas mencakup kemudahan komunikasi dan pemahaman terhadap kebutuhan
pelanggan, seperti sikap, kewajaran yang ditawarkan, kesediaan membantu nasabah, kesopanan
karyawan, perhatiaan kepada kepentingan dan kebutuhan nasabah.
3. Reliability (keandalan)
Artinya, jasa yang berkualitas meliputi kepercayaan kepada institusi, akurasi catatan nasabah dan
kepercayaan nasabah kepada karyawan.
Artinya, jasa yang berkualitas mencakup kecepatan layanan karyawan dan dukungan institusi pada
karyawan.
Artinya, jasa yang berkualitas mencakup janji institusi kepada pelanggan, penepatan waktu pemberian
jasa, keamanan bertransaksi, penepatan waktu operasi, dan kepastian jasa yang diberikan.
Di dalam memasarkan produk dan jasa Bank, maka Bank berusaha memuaskan nasabahnya,
agar tidak berpaling pada pesaing. Di dalam konsep pemasaran produk dan jasa perbankan, dikenal
istilah Triangle Marketing, yaitu meliputi berbagai kegiatan pemasaran, yang satu dan lainnya saling
berinteraksi secara optimal.
Eksternal Marketing adalah garis yang menghubungkan antara nasabah dengan Bank. Hubungan
langsung antara nasabah dan Bank pada umumnya melalui petugas front office atau Customer Service.
Disini petugas front office akan berusaha memberikan penjelasan tentang prosuk dan jasa Bank secara
terinci. Berhasil tidaknya nasabah membeli produk dan jasa bank, akan sangat dipengaruhi dari hasil
pelayanan petugas yang berada di jajaran front office.
Interactive Marketing, adalah garis yang menghubungan antara employee dancustomer (nasabah).
Disini employee atau karyawan, harus memahami produk dan jasa Bank nya, agar dapat ikut serta
membantu program pemasaran, dan menjelaskan dengan menarik dan benar bila ada pihak luar atau
nasabah yang ingin mengetahui produk dan jasa Bank di tempat karyawan tadi bekerja. Bayangkan
apabila seorang nasabah ingin mencoba produk dan jasa Bank, dan bertanya pada karyawan yang
bekerja di Bank tersebut, namun karyawan tersebut malah memberikan efek yang negatif, tentu nasabah
tidak akan membeli produk dan jasa Bank di Bank tersebut.
Ketiga konsep tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat berdiri sendiri, dan saling
terkait antara satu dan lainnya, agar terjadi layanan prima untuk mencapai tujuan dalam
mempertahankan dan menarik para nasabah.
Pemasaran berbasis hubungan, tidak hanya memperlama jangka waktu nasabah dalam
berhubungan dengan Bank, namun juga memperbesar aset nasabah yang ditanamkan pada Bank yang
bersangkutan.
Persaingan yang makin ketat dalam pemasaran produk dan jasa perbankan, perlu fokus upaya
pemasaran dengan tujuan untuk mempertahankan nasabah lama, melakukan cross selling (penjualan
silang), untuk mendapatkan tambahan aset yang ditanamkan pada bank.