I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbagai macam cara dilakukan manusia agar tetap sehat atau dapat sembuh
dan teknologi.
Salah satu perkembangan alat medis yang semakin canggih pada saat ini
adalah infusion pump. Infusion pump merupakan alat medis yang digunakan
untuk memberikan tambahan zat-zat elektrolit yang berupa zat cair ke dalam
tubuh pasien dalam jumlah tertentu melalui vena pasien yang menggunakan
sistem pemompaan dan dilakukan secara terus menerus dalam jangka waktu
tertentu. Fungsi dari infusion pump yaitu mengatur jumlah cairan atau obat
yang masuk ke dalam sirkulasi darah pasien secara langsung melalui vena.
Pemberian cairan pada pasien dikarenakan saat pasien menjalani suatu terapi
(NaCl) yang hilang di dalam tubuhnya atau darah bagi pasien yang
2
sesuai dengan kebutuhan, sebab hal ini sangat penting untuk membantu
yang sangat akurat dan perhitungan yang teliti berdasarkan aturan yang sudah
ada untuk mencegah gejala penurunan suhu tubuh pasien secara drastis
(Hypotermia). Oleh karena itu pada alat infusion pump dilengkapi dengan
drop sensor sebagai pengendali tetesan infus yang masuk ke dalam tubuh
pasien, sehingga jumlah cairan infus yang diberikan sesuai dengan yang
jumlah tetes infus pada infusion pump TE-112 dengan menggunakan drop
sensor.
TE-112 dan prinsip kerja infusion pump dengan drop sensor yang
tugas akhir.
C. Batasan Masalah
2. mekanisme kerja dan pengendalian tetes aliran pada infusion pump dengan
Lampung adalah:
1. menambah pengetahuan penggunaan alat medis yang merupakan
kerja infusion pump dengan drop sensor agar jumlah tetesan yang
A. Drop Sensor
Drop sensor merupakan sensor yang berfungsi untuk menghitung tetes infus
pada drip infus (chamber) yang akan memberikan feedback pada pemompaan
aliran pada infusion pump. Drop sensor ini dipasang pada bagian tengah drip
infus (chamber), antara nozzle (tempat keluarnya cairan pada chamber) dan
permukaan cairan. Ketika ada tetes infus yang jatuh (mengalir), LED infra
merah yang ada pada drop sensor akan menyala (on). Drop sensor ini terdiri
B. Optocoupler
Optocoupler adalah suatu piranti yang terdiri dari 2 bagian yaitu transmitter
(pemancar sinyal) dan receiver (penerima sinyal), yaitu antara bagian cahaya
5
memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap sinyal tampak. Cahaya yang
dipancarkan oleh LED infra merah tidak terlihat oleh mata telanjang.
2. Pada bagian receiver dibangun dengan dasar komponen sensor cahaya.
begitu pula dengan spektrum infra merah, karena spektrum infra merah
mempunyai efek panas yang lebih besar dari cahaya tampak, maka
merah.
Bila hanya digunakan untuk mengisolasi level tegangan atau data pada sisi
transmitter dan sisi receiver, maka optocoupler ini bisasanya dibuat dalam
bentuk solid (tidak ada ruang antara LED dan Phototransistor). Sehingga
sinyal listrik yang ada pada input dan output akan terisolasi. Dengan kata lain
Adapun prinsip kerja dari optocoupler adalah bila antara phototransistor dan
LED terhalang maka phototransistor tersebut akan off sehingga output dari
kolektor akan berlogika high. Sedangkan bila antara phototransistor dan LED
6
C. Phototransistor
Phototransistor merupakan suatu transistor yang peka terhadap cahaya.
cahaya infra merah, karena cahaya ini dapat membangkitkan pasangan lubang
elektron. Bila diberi bias maju (forward bias) maka cahaya yang masuk akan
dengan transistor pada umumnya yaitu PNP dan NPN. Perbedaan transistor
1. Basis terbuka, semua arus bocor Ico akan mengalir ke basis, transistor
photodioda.
cepat.
saklar. Perbedaannya terletak pada denyut yang masuk ke dalam basis. Jika
pada transistor biasa denyut yang diberikan berupa arus DC, maka pada
normal, kolektor mendapat reverse bias, dan emitor mendapat forward bias.
Pada kaki kolektor akan selalu ada sedikit arus bocor (Ico), yaitu arus bocor
antara kolektor dan basis. Ico selain dipengaruhi oleh temperatur juga
antara kolektor dan basis. Sifat inilah yang dimanfaatkan oleh phototransistor
(a) (b)
Gambar 2. Phototransistor (a) terkena cahaya, (b) tidak terkena cahaya
bias, elektron tidak dapat bergerak bebas, sehingga depletion layer melebar,
dengan demikian arus tidak dapat mengalir, transistor dalam keadaan Cut off.
D. Motor Stepper
Motor stepper dibagi menjadi dua jenis.
1. Motor stepper unipolar
Motor stepper unipolar memiliki lima atau enam kabel dan empat
kawat dengan resistensi yang sama. Jika lead meter terhubung ke dua
kabel yang tidak terhubung (yaitu tidak melekat pada koil yang sama),
maka akan melihat resistensi yang tak terbatas atau tidak ada kontinuitas
(Gunadi. 2013).
Berikut ini adalah gambar motor stepper yang biasa digunakan (motor DC)
Prinsip kerja motor stepper adalah ketika ada energi kumparan motor stepper,
kumparan motor energi dalam urutan tertentu, poros motor cenderung untuk
Dengan melihat pada contoh, ketika koil "A" adalah energi, A polaritas utara-
selatan dihasilkan pada "A + A \" seperti yang ditunjukkan pada gambar di
atas dan poros magnetik secara otomatis menyesuaikan diri sesuai dengan
E. Infusion pump
Sebuah alternatif pengobatan yang semakin canggih salah satunya adalah
infus otomatis yang dapat memberikan cairan obat atau darah kepada pasien
Infus ini bekerja dengan sistem pemompaan sehingga disebut infusion pump.
maupun dari segi waktu pemberian infus yang tidak sesuai. Kesalahan
tersebut dapat berakibat fatal bagi pasien karena keadaan pasien yang sedang
11
dilakukan secara semi otomatis. Untuk menghitung jumlah tetesan infus yang
oklusi (pendeteksi selang tidak lurus atau tersumbat), alarm pintu terbuka
dilengkapi dengan peristaltik finger yang akan menekan selang infus dengan
keadaan pintu dikunci (locked). Motor stepper ini bekerja secara bertahap,
agar mengalirnya tetesan infus dapat mengalir secara teratur dan sesuai
Pada dasarnya alat ini bekerja dari rangkaian oscilator, yang akan
motor. Kemudian saat motor bekerja, sensor tetesan akan mendeteksi berapa
motor. Dan hasil tetesan dan setting laju aliran tetesan dapat dilihat pada LCD
perkebunan. Pada waktu itu bangunan rumah sakit masih semi permanen
dengan kapasitas 100 tempat tidur. Pada tahun 1942-1945 berubah sebagai
rumah sakit untuk merawat tentara Jepang. Kemudian pada tahun 1945-1950
rumah sakit ini dikelola oleh Pemerintah Pusat RI. Lalu pada tahun 1950-
1964 rumah sakit ini dikelola oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
Pada tahun 1964-1965 rumah sakit ini dikelola oleh Kodya Tanjung Karang.
Kemudian sejak tahun 1965 hingga sekarang rumah sakit ini dikelola oleh
Provinsi Lampung diganti menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul
paling lama, yaitu selama 15 tahun, sehingga nama beliau diabadikan menjadi
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek adalah Rumah Sakit milik Pemerintah Propinsi
B. Tujuan, Fungsi, Visi, Misi dan Motto RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
Lampung No. 8 Tahun 1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUD Dr. H.
Sedangkan visi, misi dan motto RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Misi :
Susunan organisasi dan tata kerja RSUD Dr. H. Abdul Moeloek berpedoman
pada peraturan daerah No. 8 Tahun 1995, tanggal 27 Februari 1995 (terdapat
pada lampiran).
1. Gedung
Bangunan RSUD-AM didirikan di atas tanah seluas 81.486 m 2 dan luas
absensi)
4. Peralatan Rumah Tangga
5. Peralatan kantor
6. Air bersih, Listrik dan Tenaga Uap
7. Pengolahan Limbah
E. Fasilitas Pelayanan
Adapun fasilitas pelayanan di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
kelas III, II, kelas khusus, kelas I, kelas VIP, terdistribusi pada masing-
yang bermutu, efektif, efisien dan optimal melalui SK Direktur RSUD Dr.
25 Januari 2011, telah ditetapkan relokasi tempat tidur menjadi 600 tempat
tidur.
4. Instalasi Bedah Sentral (IBS)
Instalasi Bedah Sentral melayani: Bedah Umum, Bedah Orthopedi, Bedah
Onkologi, Bedah Urologi, Bedah Syaraf, Operasi Mata, Operasi THT,
operasi.
5. Instalasi Radiologi
Pelayanan Radiologi mempunyai kemampuan pemeriksaan
pasien rawat inap dan rawat jalan. Pelayanan yang diberikan antara lain
tersebar di sekitar area rumah sakit untuk pasien rawat jalan maupun rawat
inap dengan akses yang mudah untuk dijangkau. Untuk pasien rawat inap
(menu biasa dan menu diet). Untuk pasien kelas VIP disediakan menu
pilihan khusus untuk makan pagi pada pasien yang tidak memerlukan diet
khusus.
pelatihan.
18
Boiler, Genset, dan alat berat lainnya. Adapun struktur organisasi dan tata
penunjang, seperti alat kesehatan, alat kantor, gedung dan alat penunjang
kondisi layak pakai, dapat difungsikan dengan baik dan menjamin usia pakai
1. Pemeliharaan Preventif
kerusakan dini;
c. perawatan, pembersihan, pelumasan, pengecekan fungsi komponen,
2. Pemeliharaan Korektif
(overhoul).
4. Pelaksanaan pemeliharaan
oleh teknisi Rujukan dari Rumah Sakit yang lebih mampu. Apabila
Februari 2014.
2. Metode kepustakaan
Metode kepustakaan dilakukan untuk mendapatkan data-data tentang
22
infusion pump TE-112 dari buku-buku tentang infusion pump, jurnal dan
kerja praktik ini. Data atau dokumen yang kami gunakan untuk
tahun 2012. Sedangkan data atau dokumen tentang alat infusion pump
TE-112 kami peroleh dari buku panduan alat yang dimiliki oleh instalasi
A. Hasil Pengamatan
Kerja praktik yang kami lakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul
Berat : + 2,3 kg
Gambar 7.
Bagian Dalam Infusion pump TE-112
B. Pembahasan
Infusion pump TE-112 merupakan alat kesehatan/medis yang ada beberapa
Care Unit (ICU), di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek
memberikan cairan obat atau darah kepada pasien sesuai kebutuhan cairan
yang diperlukan pasien dalam waktu tertentu secara berkala. Berikut ini
Prinsip kerja dari Infusion pump TE-112 adalah dengan mengatur jumlah atau
sensor yang dipasang pada tabung drip infus (chamber) akan menghitung
infus (chamber) dideteksi dengan LED infra merah yang terletak pada drop
sensor probe. Sebuah LED biasa yang dipasang pada drop sensor dapat
menyala (on) bila ada tetes infus yang melewati drop sensor. Berikut ini
Pemasangan drop sensor pada chamber tentu tidak boleh sembarangan. Drop
sensor dipasang tegak lurus terhadap chamber dan dipasang pada bagian
tengah antara nozzle (tempat keluarnya cairan infus) dan permukaan cairan.
Drop sensor yang terpasang pada chamber dihubungkan ke infusion pump.
atau ml/mnt merupakan sebuah input flow rate berupa sinyal yang digunakan
untuk menggerakkan peristaltik finger. Sebuah motor stepper yang ada dalam
cairan obat (infus) tiap tetesnya. Untuk dapat mengalirkan cairan, selang infus
yang dimasukkan ke bagian dalam infusion pump harus dalam kondisi lurus
(selang tidak melengkung) dan pintu dalam kondisi tertutup. Bila selang infus
tidak dalam kondisi lurus, maka alarm oklusi akan berbunyi, begitu pula bila
pintu tidak tertutup dengan baik, pendeteksi pintu terbuka (door open
Sistem kerja dari drop sensor ini menggunakan sistem optocoupler, dimana
sistem ini terdiri dari komponen LED infra merah sebagai transmitter
masing rangkaian tidak saling terbebani dan juga untuk mencegah kerusakan
ketika ada benda yang berada di antara celah sensornya, maka cahaya yang
sebaliknya, jika tidak ada benda di antara celah sensornya maka akan
yang menyebabkan LED biasa yang dipasang pada drop sensor dapat
28
menyala ketika ada penghalang (berupa tetes infus) antara LED infra merah
dengan phototransistor.
telanjang. Sinar ini tidak tampak oleh mata karena mempunyai panjang
gelombang berkas cahaya yang terlalu panjang bagi tanggapan mata manusia.
cahaya infra merah dengan konsumsi daya sangat kecil. Jika diberi bias maju
(forward bias), LED infra merah yang terdapat pada optocoupler akan
cahaya pada LED infra merah dalam optocoupler adalah saat dioda
dari catu daya listrik. Setelah elektron lepas, banyak elektron yang bergabung
dengan lubang yang ada di sekitarnya (memasuki lubang lain yang kosong).
Pada saat masuk lubang yang lain, elektron melepaskan tenaga yang akan
memancarkan cahaya pada saat dilewati arus. Cahaya infra merah yang
karena dalam satu bagian mempunyai jarak yang dekat dengan penerimanya.
Pada optocoupler yang bertugas sebagai penerima cahaya infra merah adalah
berfungsi sebagai detektor cahaya infra merah. Detektor cahaya ini mengubah
efek cahaya menjadi sinyal elektrik, oleh sebab itu phototransistor termasuk
Dengan sistem optocoupler ini, drop sensor yang dipasang pada chamber
akan mendeteksi aliran tetes infus dengan cara mengirimkan sinyal berupa
logika high untuk diproses pada bagian kontroller ketika ada penghalang
antara LED infra merah dan phototransistor berupa tetes infus. Sebaliknya
bila tidak ada penghalang atau tetes infus, maka sinyal berupa logika low.
Sinyal yang dikirim ini merupakan sebuah pengendalian tetes infus yang akan
rangkaian utama untuk menggerakkan motor stepper secara bertahap. Hal ini
merupakan fungsi referensi terhadap tetes infus yang dideteksi dengan drop
sensor. Dengan kata lain, pergerakan motor stepper ini adalah feedback dari
VI. KESIMPULAN
cairan infus kepada pasien secara tepat sesuai kebutuhan dalam waktu
tertentu;
2. metode pemberian cairan infus dengan infusion pump dilakukan dengan
DAFTAR PUSTAKA
Gunadi. 2013. Teori Dasar Motor Stepper Rangkaian Driver dan Pemograman
Motor Stepper. Surabaya: Universitas Airlangga Press.
Terumo Corp. 1997. Service Manual Terufusion Infusion Pump TE-112. Jakarta:
PT. Terumo Indonesia.
Wijaya. 2009. Buku Ajar Sensor dan Tranduser. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.