Anaalisa Swat Igd
Anaalisa Swat Igd
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
subspesialistik. selain itu, rumah sakit juga dapat di gunakan sebagai lembaga
kesehatan dasar atau melakukan upaya kesehatan rujukan. Selain itu, sarana
kesehatan. Sarana kesehatan meliputi rumah sakit, apotek, praktek dokter, took
yang tidak dapat terlepas untuk perkembangan suatu rumah sakit adalah pelayanan
standar pelayanan di rumah sakit.di dalam instalansi farmasi tidak dapat terlepas
dari faktor penyimpanan perbekalan farmasi, seperti penyimpanan obnat dan alat
Ancaman) sudah sangat umum dikenal dan mudah untuk dilakukan. Proses
suatu kegiatan untuk memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus,
mengetahui isu apa yang sedang terjadi, dan memutuskan tindakan apa yang harus
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
C. TUJUAN
sebagai berikut:
TINJAUAN PUSTAKA
sebagaimana direncanakan.
pendek dan tujuan jangka panjang untuk organisasi serta memutuskan alat apa
yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam rangka melakukan hal
baik dilihat dari asep ekonomi, sosial maupun lingkungan politik tempat organisasi
berorganisasi serta dihubungkan dengan sumber-sumber yang ada untuk
suatu tujuan.
1. Pengertian Perencanaan
membuat perkiraan dan peramalan tentang keadaan dan perumusan tindakan untuk
masa yang akan datang yang sekiranya diperlukan untuk menghendaki hasil yang
dikehendaki.
program.
proses pemikiran dan penentuan secara matang dari hal-hal yang akan dikerjakan di
masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
gunaan manusia, material, metode dan waktu secara efektif dalam rangkan
pencapaian tujuan.
Widjojo dalam Lembaga Administrasi Negara (1985: 31), menjelaskan sebagai
dicapai dalam jangka waktu tertentu atas dasar nilai-nilai yang dimiliki masyarakat
yang bersangkutan.
2) Pilihan di antara cara-cara alternatif yang efesien serta rasional guna mencapai
tujuan-tujuan tersebut, baik untuk penentuan tujuan yang meliputi jangka waktu
2. Tujuan Perencanaan
Setiap kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan perlu perencanaan yang matang
akan dicapai.
Albert Silalahi (1987: 167), menjelaskan bahwa tujuan perencanaan adalah sebagai
berikut:
Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai sehingga merupakan sasaran, sedangkan
perencanaan adalah alat untuk mencapai sasaran tersebut. Setiap usaha yang baik
harus memiliki titik tolak, landasan dan tujuannya. Misalnya seseorang ingin pergi
dari Bandung ke Surabaya naik kereta api. Di sini Surabaya merupakan tujuan,
tersebut.
Dalam menetapkan alternatif dalam perencanaan, kita harus mampu menilai apakah
alternatif yang dikemukakan realistis atau tidak atau dengan kata lain, apakah masih
dalam batas kemampuan kita serta dapat mencapai tujuan yang kita tetapkan.
Misalnya suatu perusahaan menetapkan tujuan bahwa omzet penjualan untuk tahun
yang akan datang dinaikkan sebanyak 10%. Untuk itu ditetapkan alternatif media
promosi antara lain radio, majalah dan surat kabar. Karena keterbatasan dana yang
dimiliki, pilihan jatuh pada surat kabar karena dianggap realitas dan paling
ekonomis. Tetapi selain itu, perencanaan yang baik memerlukan pemikiran lebih
lanjut tentang surat kabar apa, hari pertemuannya dan judul iklan.
d. Memudahkan pengawasan.
karena planning merupakan pedoman dan patokan dalam melakukan suatu usaha.
Agar dapat membuat perencanaan yang baik, maka manajer memerlukan data-data
Dengan adanya planning, kita dapat mengetahui apakah usaha yang kita lakukakn
sudah sesuai dengan tujuan yang ingin kita capai. Sehingga tidak terjadi under
untuk perencanaan tersebut meliputi berbagai bidang di mana tanpa koordinasi yang
Dapat kita misalkan, perjalanan suatu kereta api yang dengan tanpa adanya
koordinasi yang baik, kemungkinan akan terjadi tabrakan atau harus menunggu
Suatu perencanaan lahir bukanlah secara kebetulan melainkan ada sebab berupa
inisiatif atau prakarsa dari dalam dan luar organisasi. Sebagaimana asal lahirnya
dan fakta yang dibuat dalam satu perencanaan baru yang memperbaiki atau
pihak luar yang mungkin secara langsung atau tidak langsung, yang mempunyai
terjadi.
Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang
bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi
kontribusinya masing-masing. Satu hal yang harus diingat baik-baik oleh para
pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat
analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau
yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib
yang mampu memberikan jalan keluar yang cespleng bagi masalah-masalah yang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi
yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal
dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai
(strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah
1. Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari
2. Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari
3. Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar
4. Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang
dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi dimasa depan.
1. Model Kuantitatif
Sebuah asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang berpasangan antara
S dan W, serta O dan T. Kondisi berpasangan ini terjadi karena diasumsikan bahwa
dalam setiap kekuatan selalu ada kelemahan yang tersembunyi dan dari setiap
kesempatan yang terbuka selalu ada ancaman yang harus diwaspadai. Ini berarti
setiap satu rumusan Strength (S), harus selalu memiliki satu pasangan Weakness
(W) dan setiap satu rumusan Opportunity (O) harus memiliki satu pasangan satu
Threath (T).
sama atau mengikuti lajur vertikal. Subkomponen yang lebih menentukan dalam
jalannya organisasi, diberikan skor yang lebih besar. Standar penilaian dibuat
2. Model Kualitatif
kualitatif hal ini tidak terjadi. Selain itu, SubKomponen pada masing-masing
komponen (S-W-O-T) adalah berdiri bebas dan tidak memiliki hubungan satu sama
lain. Ini berarti model kualitatif tidak dapat dibuatkan Diagram Cartesian, karena
peta. Ketika telah berhasil membuat peta, langkah tidak boleh berhenti karena peta
tidak menunjukkan kemana harus pergi, tetapi peta dapat menggambarkan banyak
jalan yang dapat ditempuh jika ingin mencapai tujuan tertentu. Peta baru akan
berguna jika tujuan telah ditetapkan. Bagaimana menetapkan tujuan adalah bahasan
Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan atas
peluang yang telah diidentifikasi. Misalnya bila kekuatan perusahaan adalah pada
segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan kualitas yang lebih maju,
oleh perusahaan. Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah bekerjasama
kesempatan.
mencoba mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang dapat mengurangi atau
Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan intern, strategi yang
umumnya dilakukan adalah keluar dari situasi yang terjepit tersebut. Keputusan
yang diambil adalah mencairkan sumber daya yang terikat pada situasi yang
mengancam tersebut, dan mengalihkannya pada usaha lain yang lebih cerah. Siasat
lainnya adalah mengadakan kerjasama dengan satu perusahaan yang lebih kuat,
dengan harapan ancaman di suatu saat akan hilang. Dengan mengetahui situasi
yang akan dihadapi, anak perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang perlu
daya dan kemampuan yang miliki saat ini yang akan diproyeksikan kemasa depan.
jangka panjang.
integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan
pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.
Rumah sakit yang lain yaitu suatu lembaga dalam mata rantai system
masyarakat . Selain pengertian rumah sakit yang telah di uraikan diatas, dapat juga
di jelaskan pengertian rumah sakit swasta dan rumah sakit pemerintah. Rumah sakit
swasta adalah rumah sakit yang di dirikan oleh pihak swasta (non pemerintah) yaitu
beberapa orang yang sepakat untuk mendirikan suatu badan hukum atau
perusahaan hokum (rechts persoon atau belanda, person moralis atau latin, legal
persons atau inggris). Dan badan hokum ini melakukan kegiatan dalam bidang
Sedangkan rumah sakit pemerintah adalah rumah sakit yang di kelola oleh
yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Tugas rumah sakit umum adalah melaksanakan upaya
menyelenggarakan kegiatan :
a. Pelayanan medis
Sedangkan menurut undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, fungsi
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
c. Penyelenggaaan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
yang di bangun pada awal tahun 1960 yang terletak di jalan lasinrang No. 26
dilokasi baru dengan peletakan baru pertama oleh bupati pinrang H.A. Firdaus
Amirullah.
Rumah Sakit Umum Lasinrang Pinrang yang baru menempati luas tanah 3 Ha.
pembangunan rumah sakit sangat pesat berkat dukungan pemerintah daerah dalam
hal ini Drs. H. A. Nawir MP, selaku bupati Pinrang yang mempunyai perhatian besar
dengan fasilitas peralatan sudah lebih dari cukup. Rumah Sakit Umum L:asinrang
Pinrang telah mendapat pengakuan (terakreditasi) dari pusat dengan 5 Pokja yaitu
pelayanan, administrasi, perawatan, Unit Gawat Darurat dan Rekam Medis. Dengan
rumah sakit swasta dalam wilayah Kabupaten Pinrang, serta RSU Lasinrang juga
kepada kepala dinas kesehatan dan teknis operasional bertanggung jawab kepada
kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya
penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi terpadu dalam rangka
berikut:
1. Periode tahun 1961-1965 : P.S. TARUK ALLO
2. Periode tahun 1965-1971 : Dr. SUTANTYO
3. Periode tahun 1971-1975 : Dr. HABAR GARU
4. Periode tahun 1975-1979 : Dr. NASARUDDIN RITONGA
5. Periode tahun 1979-1984 : Dr. MURSAD ABDI
6. Periode tahun 1984-1989 : Dr. F. C. S. SOPACUA
7. Periode tahun 1989-1993 : Dr. DWI DJOKO PURNOMO, MPH
8. Periode tahun 1993-1999 : Dr. ABDUL RAUF BAJA
9. Periode tahun 1999-2001 : Dr. DALLE MAKKARAKA
10. Periode tahun 2001-2008: Dr.H. MAKBUL TAPA, MARS
11. Periode tahun 2008-sekarang: Drg. Hj. SITTI HASNAH SYAM, MARS
PERDA No. 18 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Umah Sakit Umum
ialah dengan melakukan peningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit. Sejak
pindah ke lokasi yang baru pada bulan Agustus Tahun 2002 memiliki kemajuan
dalam peningkatkan sarana dan prasarana, baik dalam hal desain bangunan, jumlah
URAIAN KETERANGAN
Luas tanah 30.006 M2
Sarana air bersih PDAM dan sumur bor
Listrik PLN & genzet
Pengelolaan limbah padat Incenerator
Pengelolaan limbah cair 1 Unit
Kendaraan Roda 4 10 Unit
1 untuk jenazah
3 untuk pasien
6 operasional
2 saluran
Telepon Unit
7.463.125 M2
Komputer
640 M2
Bangunan dengan luas 70 M2
330 M2
Yang terdiri dari: 324 M2
250 M2
1. Kantor dan apotik 300 M2
2. Mushollah 577,5 M2
3. Instalasi gawat darurat 420 M2
4. Poliklinik spesialis 172,5 M2
5. Laboratorium 172,5 M2
6. Radiologi 378 M2
7. Perawatan bedah/mata (melati) 325 M2
8. Perawatan anak (mawar) 271,875 M2
9. Perawatan obgyn (Asoka) 231 M2
10. Kamar bersalin 168 M2
11. Perawatan interna I (cempaka I) 245 M2
12. Perawatan interna II (cempaka II) 192 M2
13. Perawatan VIP (anggrek) 124 M2
14. Perawatan VIP Room 75 M2
15. Intensif care Unit 70 M2
16. Rekam medis/ fisioterapi 70 M2
17. Asrama petugas putri 195 M2
18. Asrama petugas putra 155 M2
19. Gedung garasi 40 M2
20. Rumah dinas 45 M2
21. Rumah dokter 1371.75 M2
22. Dapur 40 M2
23. Loundry 120 M2
24. Gudang 90 M2
25. MCK
26. Selasar
27. Kamar Mayat
28. Kantin
29. Ruang Tunggu Pasien
rumah sakit. Sumber daya di katakan baik bila memiliki kualitas, kuantitas dan
komitmen sejalan dengan tujuan dan fungsirumah sakit. Rumah sakit umum
lasinrang memiliki sumber daya manusia yang dapat dibagia atas tenaga medis,
paramedis perawatan, paramedis non perawatan dan tenaga non medis. Kondisi
sumber daya rumas sakit umum lasinrang, dapat kita lihat sesuai dengan tabel
dibawah ini.
metode fokus grup diskusion baik secara internal rumah sakit maupun dengan pihak
eksternal RS. Sehingga hasil rumusan menjadi suatu perumusan yang berlandaskan
pemerintah harus di bawa dan berkarya agar konsiten dan dapat eksis, antisipatif,
inovatif serta produktif. Visi tidak lain adalah suatu gambaran yang menantang
tentang keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh
instansi pemerintah. Dengan mengacu pada batasan tersebut, Visi Rumah Sakit
Proses penetapan visi ini dilandasi oleh berbagai alasan yang sesuai dengan
makna, bahwa untuk menjadikan rumah sakit umum lasinrang terkemuka dan
dengan berlandaskan 4 aspek pokok dari penelitian Balance Scord Card, yakni
Berdasarkan ke 4 hal ini di atas maka misi RSU Lasinrang dapat di rumuskan
sebagai berikut:
berkelanjutan
c. melaksanakan proses kegiatan secara efektif dan efisien.
ANALISIS SWOT
pelayanan kesehatan
b) meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan latihan
berkelanjutan
c) melaksanakan proses kegiatan secara efektif dan efisien yang di dukung oleh
ada di pinrang, dan dua rumah sakit swasta yang ada di pinrang
h) Memiliki ruang rawat inap dengan berbagai macam kelas.
2. Kelemahan (Weaknesses)
a) Pelayanan Kedokteran spesialis masih terbatas.
b) Lamanya waktu tunggu pelayanan di RSU Lasinrang rawat inap dan jalan.
c) Masih terjadi complain keluhan penanganan pasien rawat inap di ruangan.
d) Sarana sanitasi di ruangan khususnya kamar mandi/wc masih kurang nyaman.
e) Pelayanan yang ada masih terkendala dengan kurangnya sarana alat dan petugas
kesehatan.
f) Birokrasi atau prosedur yang berbelit-belit.
g) Jumlah Dokter yang tersedia sedikit, RS ini tersedia lebih sedikit dibanding rata-
rata RS di sulsel.
h) Obat yang dibutuhakan kadang-kadang tidak tersedia di Apotek.
i) Fasilitasnya tidak lengkap
j) Keamanan yang ada di area parkir Rumah Sakit Lasinrang kurang aman
k) Tenaga kesehatanya selalu murung menangani paseiennya
3. Peluang (Opportunities)
a) Semakin terbuka kesempatan memiliki SDM yang baik, adanya kepercayaan pihak
ketiga/ perhatian pemerintah terhadap warga miskin dan jumlah warga miskin
ruang vip.
g) Dapat bekerjasama dengan kementrian RI untuk lebih meningkatkan fasilitas di
rumah sakit ini di tunjang dengan dokter ahli yang masih sedikit berpeluang untuk
4. Ancaman (Threats)
a) Bertambahnya angka kematian pasien akibat kurangnya alat medis atau alat
kedokterana yang lengkap dan kurang penanganan secara profesional oleh pihak
Dengan pelayanan dan fasilitas-fasilitas yang meadai maka rumah sakit lasinrang ini
ataupun di daerah luar pinrang. Maka dalam pelayanan kesehatan di daerah pinrang
semua warga yang sakit dapat berobat di rumah sakit lasinrang, baik rawat jalan
tunggu pelayanan di RSU Lasinrang rawat inap dan jalan. Birokrasi atau
prosedur yang berbelit-belit dan Jumlah Dokter yang tersedia sedikit, Obat yang
Karena jumlah dokter spesialis tersedia sedikit, maka rumah sakit ini berpeluang
trat
ancaman terbesar rsu ini, namun dari sisi ruangan yang banyak dan
4.
berbagai kelas maka ini di jadikan kekuatan atau daya tarik untuk tetap
Strategi
berobat.
Kelemahan-Ancaman (W dan T atau Mini-mini)
Pelayanan Kedokteran spesialis masih terbatas bila di bandingkan dengan berbagai
penyakit yang muncul di daerah ini. Sedikitnya dokter spesialis menjadi kelemahan
solusinya yaitu perbaikan dari pelayanan dan dokter spesialis tersebut dan juga
Strength Weakness
Fasilitas yang Kurang dokter
tarik pasien.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keunggulan rumah sakit lasinrang adalah dalam melaksanakan tugas sangat
lasinrang melayani rujukan dari berbagai kecamatan yang ada di Pinrang, dan
diluar rumah sakit swasta yang ada di pinrang. Meskipun demikian tak banyak orang
yang menyukai berobat di rumah sakit ini karena alasan dokter serta pelayanan
masyarakat rawat jalan maupun rawat inap mengenai pelayanan di rumah sakit ini.
Ditambah adanya rumah sakit swasta yang di bangun di daerah pinrang membuat
kesempatan yang ada untuk lebih melayani pasien serta tetap menjadi pilihan utama
tempat berobat bagi warga setempat, mulai dari kerjasama antar pihak luar maupun
menjadikan rumahs akit ini menjadi tempat mahasiswa magang agar memperoleh
B. SARAN
Diharapkan rumah sakit ini memperbaiki pelayanan pasien, harus tetap
pasien tak ada yang terlantar dan tetap menjadi rumah sakit rujukan yang selalu