Anda di halaman 1dari 27

POSBINDU PTM

No. Dokumen :
SO No. Revisi :
P Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
Puskesmas
Baamang I Kasno, SKM
NIP.

1. Pengertian Posbindu PTM adalah peran serta masyarakat dalam kegiatan


deteksi dini, pemantauan dan tindak lanjut faktor risiko PTM secara
mandiri dan berkesinambungan
2. Tujuan Sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan Posbindu
3. Kebijakan SK Puskesmas
4. Referensi Buku Pintar Kader Peyelenggaraan Posbindu PTM Kementerian
Keseatan
5. Prosedur / A. Alat:
Langkah- 1. Buku Register Posbindu
langkah 2. Pulpen
3. Posbindu Set
4. KMS Posbindu PTM
B. Langkah-langkah
1. Melapor ke RT/RW setempat dan melampirkan
jadwal posbindu
2. Pemberitahuan kepada masyarakat melalui
pengeras suara di masjid
3. Melaksanakan kegiatan 5 langkah
4. Registrasi pemberian nomor kode/urut yang sama
serta pencatatan ulang hasil pegisian KMS FR-PTM
ke buku pencatatan di langkah 1
5. Melakukan wawancara di langkah 2
6. Pengukuran TB,BB,IMT, Lingkar perut dilangkah 3
7. Pemeriksaan tekanan darah, gula darah kolesterol
total dilangkah 4
6. Unit terkait A. Pengelola PTM
B. Kader
7. Rekaman
historis No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal Mulai
perubahan . diberlakukan
INSPEKSI SANITASI
SALURAN PEMBUANGAN AIR
LIMBAH
( SPAL )
No. Dokumen :
SO No. Revisi :
P Tanggal Terbit :
Halaman : 1
Puskesmas
Baamang II Nama Kepala
Puskesmas
NIP.

1. Pengertian Adalah kegiatan pengawasan SPAL yang ada dirumah tangga


maupun institusi apakah SPAL tersebut memenuhi syarat kesehatan
atau tidak.
2. Tujuan Agar dalam menjalankan Inspeksi Sanitasi SPAL dapat berjalan
dengan tertib dan lancar.
3. Kebijakan Langkah-langkah Pemeriksaan Tempat-Tempat Umum di masjid
wajib sesuai dengan langkah-langkah SOP ini.
4. Referensi ..

5. Ruang Kegiatan ini meliputi pengawasan sarana sanitasi sampai dengan


lingkup saran rekomendasi
6. Penanggun Petugas Sanitarian Puskesmas
g jawab
7. Masa Ditinjau ulang dua kali dalam setahun
berlaku
8. Alat dan 1. ATK
bahan 2. Form Inspeksi sanitasi SPAL
9. Prosedur / 1. Petugas menyiapkan alat dan bahan
Langkah- 2. Petugas meminta ijin kepada pemilik rumah/sanitasi
langkah 3. Petugas melakukan pengawasan terhadap kualitas dan
konstruksi SPAL
4. Petugas mengawasi kemungkinan ada sumber air pada
radius 10 m
5. Petugas mengawasi sumur resapan
6. Petugas mengawasi sumur resapan/selokan terbuka apakah
memenuhi syarat kesehatan
7. Petugas menumlah skor nilai pemeriksaan
8. Petugas menentukan tingkat kesehatan SPAL
9. Petugas member saran rekomendasi
10.Petugas meminta tanda tangan persetuuan atas perbaikan
SPAL
11.Petugas mencatat dan melaporkan

10.Hal-hal Arak antara sumur resapan SPAL dengan sumber air bersih minimal
yang peru > 10 meter
diperhatika
n
11.Dokumen Register pencatatan dan pelaporan
terkait
12.Unit terkait Pemerintah desa/kelurahan

13.Formulir Form Inspeksi Sanitasi Saluran Pembuangan Air Limbah


yang
diperlukan
14. Rekaman
historis No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal Mulai
perubahan . diberlakukan
TEMPAT TEMPAT PENGOLAHAN AIR

SO No. Dokumen :
P No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1

Puskesmas
Baamang II Nama Kepala
Puskesmas
NIP.

1. Pengertian Adalah Kegiatan Pengawasan Keadaan Lingkungan Berkaitan


Dengan Hygiene Dan Sarana Sanitasi Masjid
2. Tujuan Agar dalam menjalankan Inspeksi Sanitasi Masjid dapat berjalan
dengan tertib dan lancar.
3. Kebijakan Langkah-langkah Pemeriksaan Tempat-Tempat Umum di masjid
wajib sesuai dengan langkah-langkah SOP ini.
4. Referensi Kep.Menkes nomor 288/Menkes/SK/III/2003 tentang Pedoman
Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum
5. Prosedur / 1. Petugas menyiapkan alat dan bahan
Langkah- 2. Petugas meminta ijin pengelola/penanggung jawab masjid
langkah 3. Petugas melakukan pengawasan terhadap lingkungan masjid
4. Petugas melakukan pengawasan terhadap bangunan masjid
5. Petugas melakukan pengawasan peturasan/urinoir
6. Petugas melakukan pengawasan terhadap pembagian ruang
masjid
7. Petugas melakukan pengawasan terhadap sarana air bersih
8. Petugas melakukan pengawasan terhadap jamban dan
peturasan
9. Petugas melakukan pengawasan terhadap SPAL
10.Petugas melakukan pengawasan terhadap gudang
11.Petugas melakukan pengawasan terhadap penyediaan PPPK
12.Petugas melakukan pengawasan terhadap sarana wudhu
13.Petugas mencatat semua hasil pengawasan
14.Petugas menentukan tingkat resiko pencemaran
15.Petugas memberikan saran/rekomendasi perbaikan kepada
penanggungjawab masid.
16.Petugas meminta tanda tangan setuju perbaikan
17.Petugas mencatat dan melaporkan
6. Dokumen 1. Kuisioner pemeriksaan
terkait 2. Laporan hasil pemeriksaan
7. Rekaman
historis No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal Mulai
perubahan . diberlakukan

INSPEKSI SANITASI
SALURAN PEMBUANGAN AIR
LIMBAH
( SPAL )
No. Dokumen :
SO No. Revisi :
P Tanggal Terbit :
Halaman : 1
Puskesmas
Baamang II Nama Kepala
Puskesmas
NIP.

1. Pengertian Adalah kegiatan pengawasan SPAL yang ada dirumah tangga


maupun institusi apakah SPAL tersebut memenuhi syarat kesehatan
atau tidak.
2. Tujuan Agar dalam menjalankan Inspeksi Sanitasi SPAL dapat berjalan
dengan tertib dan lancar.
3. Kebijakan Langkah-langkah Pemeriksaan Tempat-Tempat Umum di masjid
wajib sesuai dengan langkah-langkah SOP ini.
4. Referensi ..

5. Ruang Kegiatan ini meliputi pengawasan sarana sanitasi sampai dengan


lingkup saran rekomendasi
6. Penanggun Petugas Sanitarian Puskesmas
g jawab
7. Masa Ditinjau ulang dua kali dalam setahun
berlaku
8. Alat dan 1. ATK
bahan 2. Form Inspeksi sanitasi SPAL
9. Prosedur / 1. Petugas menyiapkan alat dan bahan
Langkah- 2. Petugas meminta ijin kepada pemilik rumah/sanitasi
langkah 3. Petugas melakukan pengawasan terhadap kualitas dan
konstruksi SPAL
4. Petugas mengawasi kemungkinan ada sumber air pada
radius 10 m
5. Petugas mengawasi sumur resapan
6. Petugas mengawasi sumur resapan/selokan terbuka apakah
memenuhi syarat kesehatan
7. Petugas menumlah skor nilai pemeriksaan
8. Petugas menentukan tingkat kesehatan SPAL
9. Petugas member saran rekomendasi
10.Petugas meminta tanda tangan persetuuan atas perbaikan
SPAL
11.Petugas mencatat dan melaporkan

10.Hal-hal Arak antara sumur resapan SPAL dengan sumber air bersih minimal
yang peru > 10 meter
diperhatika
n
11.Dokumen Register pencatatan dan pelaporan
terkait
12.Unit terkait Pemerintah desa/kelurahan

13.Formulir Form Inspeksi Sanitasi Saluran Pembuangan Air Limbah


yang
diperlukan
14. Rekaman
historis No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal Mulai
perubahan . diberlakukan
TEMPAT TEMPAT UMUM MASJID/
LANGGAR
No. Dokumen :
SO No. Revisi :
P Tanggal Terbit :
Halaman : 1
Puskesmas
Baamang II Nama Kepala
Puskesmas
NIP.

1. Pengertian Adalah Kegiatan Pengawasan Keadaan Lingkungan Berkaitan


Dengan Hygiene Dan Sarana Sanitasi Masjid
2. Tujuan Agar dalam menjalankan Inspeksi Sanitasi Masjid dapat berjalan
dengan tertib dan lancar.
3. Kebijakan Langkah-langkah Pemeriksaan Tempat-Tempat Umum di masjid
wajib sesuai dengan langkah-langkah SOP ini.
4. Referensi Kep.Menkes nomor 288/Menkes/SK/III/2003 tentang Pedoman
Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum
5. Prosedur / 1. Petugas menyiapkan alat dan bahan
Langkah- 2. Petugas meminta ijin pengelola/penanggung jawab masjid
langkah 3. Petugas melakukan pengawasan terhadap lingkungan masjid
4. Petugas melakukan pengawasan terhadap bangunan masjid
5. Petugas melakukan pengawasan peturasan/urinoir
6. Petugas melakukan pengawasan terhadap pembagian ruang
masjid
7. Petugas melakukan pengawasan terhadap sarana air bersih
8. Petugas melakukan pengawasan terhadap jamban dan
peturasan
9. Petugas melakukan pengawasan terhadap SPAL
10.Petugas melakukan pengawasan terhadap gudang
11.Petugas melakukan pengawasan terhadap penyediaan PPPK
12.Petugas melakukan pengawasan terhadap sarana wudhu
13.Petugas mencatat semua hasil pengawasan
14.Petugas menentukan tingkat resiko pencemaran
15.Petugas memberikan saran/rekomendasi perbaikan kepada
penanggungjawab masid.
16.Petugas meminta tanda tangan setuju perbaikan
17.Petugas mencatat dan melaporkan
6. Dokumen 1. Kuisioner pemeriksaan
terkait 2. Laporan hasil pemeriksaan
7. Rekaman
historis No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal Mulai
perubahan . diberlakukan

PENGAMBILAN SAMPEL AIR

No. Dokumen :
SO No. Revisi :
P Tanggal Terbit :
Halaman : 1
Puskesmas
Baamang II Nama Kepala
Puskesmas
NIP.

1. Pengertian
2. Tujuan Prosedur ini disusun sebagai pedoman tertulis bagi pelaksana
pelayanan kesehatan lingkungan guna pengambilan sampel air di
Depot Air Minum untuk pemeriksaan bakteriologis
3. Kebijakan Prosedur ini dilaksanakan oleh Pelaksana Pelayanan di Puskesmas
Baamang I yang melakukan pelayanan pengambilan sampel air
Depot Air Minum, sejak tanggal disahkan, selama kondisi
memungkinkan
4. Referensi 1. Permenkes Republik IndonesiaNomor
492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air
Minum;
2. Permenkes Republik Indonesia Nomor
736/MENKES/PER/VI/2010 tentang Tata Laksana Pengawasan
Kualitas Air Minum.
5. Prosedur a. Persiapan petugas
b. Persiapan alat dan bahan
c. Melaksanakan pengambilan sampel sesuai dengan SOP

6. Penanggun Petugas Sanitarian Puskesmas


g jawab
7. Masa Ditinjau ulang dua kali dalam setahun
berlaku
8. Alat dan a. ATK
bahan b. Form Inspeksi sanitasi SPAL
9. Prosedur / a. Petugas menyiapkan alat dan bahan
Langkah- b. Petugas meminta ijin kepada pemilik rumah/sanitasi
langkah c. Petugas melakukan pengawasan terhadap kualitas dan
konstruksi SPAL
d. Petugas mengawasi kemungkinan ada sumber air pada
radius 10 m
e. Petugas mengawasi sumur resapan
f. Petugas mengawasi sumur resapan/selokan terbuka apakah
memenuhi syarat kesehatan
g. Petugas menumlah skor nilai pemeriksaan
h. Petugas menentukan tingkat kesehatan SPAL
i. Petugas member saran rekomendasi
j. Petugas meminta tanda tangan persetuuan atas perbaikan
SPAL
k. Petugas mencatat dan melaporkan

10.Hal-hal Arak antara sumur resapan SPAL dengan sumber air bersih minimal
yang peru > 10 meter
diperhatika
n
11.Dokumen Register pencatatan dan pelaporan
terkait
12.Unit terkait Pemerintah desa/kelurahan

13.Formulir Form Inspeksi Sanitasi Saluran Pembuangan Air Limbah


yang
diperlukan
14. Rekaman
historis No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal Mulai
perubahan . diberlakukan
PELAYANAN PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGIS
PENGAMBILAN SAMPEL AIR DAM

No. Dokumen :
SO No. Revisi :
P Tanggal Terbit :
Halaman : 1
Pemerintah Kepala Puskesmas,
Daerah Nama Kepala
Kabupaten Tanda Tangan di sini Puskesmas
Kotawaringin NIP.
Timur
15.Pengertian Prosedur pelayanan pemeriksaan Bakteriologis Pengambilan sampel air
DAM
adalah ..........................................................................................................
......................................................................................................................
.............................................................
16. Tujuan Prosedur ini disusun sebagai pedoman tertulis bagi pelaksana pelayanan
kesehatan lingkungan guna pengambilan sampel air di Depot Air Minum
untuk pemeriksaan bakteriologis
17.Kebijakan Prosedur ini dilaksanakan oleh Pelaksana Pelayanan di Puskesmas
Baamang I yang melakukan pelayanan pengambilan sampel air Depot Air
Minum, sejak tanggal disahkan, selama kondisi memungkinkan
18.Referensi 3. Permenkes Republik IndonesiaNomor 492/MENKES/PER/IV/2010
tentang Persyaratan Kualitas Air Minum;
4. Permenkes Republik Indonesia Nomor 736/MENKES/PER/VI/2010
tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum.
19.Prosedur a. Persiapan petugas
b. Persiapan alat dan bahan
c. Melaksanakan pengambilan sampel sesuai dengan SOP

Langkah-langkah

1. Unit Terkait i. Loket


ii. Klinik Umum
iii. Apotek
iv. Laboratorium
v. Tata Usaha

a. Petugas menyiapkan peralatan untuk pengambilan sampel air ( botol


steril, kapas steril, pinset, korek api, kertas label, tas sampel, lampu
bunsen, alkhohol 70% )
b. Petugas menuju lokasi sasaran pengambilan sampel air Depot Air
Minum
c. Petugas mensterilkan tangan menggunakan alkhohol
d. Menyalakan lampu bunsen
e. Kran outlet sarana air bersih dialirkan kurang lebih 1 menit, kemudian
dibakar dengan lampu bunsen selama kurang lebih 1 menit juga
f. Buka tutup botol sampel steril, kemudian mulut botol dibakar dengan
lampu bunsen
g. Masukkan air kedalam botol sampel sampai volume botol
h. Bakar kembali mulut botol dengan lampu bunsen kurang lebih 1 menit
i. Tutup mulut botol dengan kapas steril
j. Beri etiket botol: -jenis sarana, jenis pemeriksaan, lokasi pengambilan,
jam pengambilan, tanggal pengambilan, petugas pengambil,
Sampel dimasukkan ke dalam tas sampel dan dikirim ke laboratorium

KERANGKA ACUAN
PEMICUAN STBM

I. LATAR BELAKANG
Strategi penyelenggaran STBM meliputi tiga komponen yang
saling mendukung satu dengan yang lain yaitu penciptaan lingkungan
yang kondusif (enabling environment),peningkatan kebuuhan sanitasi
(demand creation) dan peningkatan penyediaan akses sanitasi (suplply
improvement). Tiga komponen Sanitasi Total untuk mencapai lima pilar
STBM yaitu stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan),CTPS (Cuci
Tangan Pakai Sabun), PAM-RT (Penyediaan Air Minum Rumah Tangga),
PSRT (Pengelolaan Sampah di Rumah Tangga), serta pengelolaan
limbah cair rumah tangga.
Dalam upaya memperkuat perilaku hidup bersih dan sehat,
mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan, meningkatkan
kemampuan masyarakat, serta sanitasi dasar, maka Menteri
Kesehatan Republik Indonesia melalui peraturan Menteri Kesehatan RI
No. 3 tahun 2014 menggiatkan kembali pelaksanaan kegiatan Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat (STBM), STBM merupakan pendekatan untuk
mengubah perilaku higienis dan sanitaer melalui pemberdayaan
masyarakat dengan pemicuan.

II. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Memicu masyarakat sehingga dengan kesadarannya sendiri mau
menghentikan kebiasaan buang air besar ditempat terbuk pindah
ketempat tertutup dan terpusat.
b. Tujuan Khusus
1. Memfasilitasi masyarakat sehingga masyarakat dapat
mengenali permasalahan kesehatan lingkungannya sendiri.
2. Memfasilitasi masyarakat untuk menganalisa masalah
kesehatan lingkungan mereka dengan memicu perasaan jijik,
malu, takut sakit, rasa dosa dll.
3. Memunculkan kemauan keras masyarakat untuk membangun
jamban yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan mereka
tanpa menunggu bantuan

III. SASARAN
Masyarakat diwilayah kerja puskesmas Baamang I yang masih belum
mempunyai jamban sendiri

IV. WAKTU
Hari/Tanggal :
Pukul :
Tempat :

V. LOKASI
Di aula kelurahan .

VI. DANA
Pelaksanaan kegiatan STBM ini semua beban biaya dianggarkan di RPK
BOK 2017

VII. PELAKSANA
Penanggung jawab program / tenaga kesehatan lingkungan.

VIII. PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini kami buat agar dapat dijadikan acuan
dalam membuat pelatihan dan pemicuan STBM

Mengetahui
Kepala Puskesmas . Ketua Pokja Kesling

.. ..
NIP. NIP.

KERANGKA ACUAN
IMPLEMENTASI HSP
( HYGIENE SANITASI PANGAN )

I. PENDAHULUAN
Hygiene sanitasi makanan ditunjukkan dengan susunan makanan
dan pyramid makanan. Lokasi puncak ditempatin oleh makanan yang
mengandung lemak,minyak, dan rasa manis. Sedangkan dibawahnya
ditempatin makanan sejenis susu, keju, yogurt, daging, telur dan
kacanga-kacangan. Dibawah ini lagi ditempatin oleh buah dan sayur.
Lokasi terbawah ditempatin oleh nasi,roti dan sereal ( Mukono, 2008 )
Sanitasi makanan adalah untuk mencegah konntaminasi
makanan dengan zat-zat yang dapat mengakibatkan gangguan
kesehatan diperlukan penerapan sanitasi makanan.
Sanitasi makanan adalah usaha mengamankan dan
menyelamatkan makanan agar tetap bersih, sehat dan aman. ( Muliya,
2005 )
Sanitasi makanan dan minuman termasuk kebutuhan dasar
terpenting dan sangat esensial dalam kehidupan manusia karena
merupakan sumber energi satu-satunya. Sehingga apapun yang
disajikan sebagai makanan maupun minuman manusia haruslah
memenuhi syarat utama, yaitu citra rasa makanan dan keamanan
makanan dalam arti makanan tidak mengandung zat atau
mikroorganisme yang dapat mengganggu kesehatan tubuh yang
memakan ( Moehayi, 1992 dan Simamora 2011 )
Makanan dan minuman adalah kebutuhan pokok manusia yang
diperlukan setiap saat dan harus ditangani dan dikelola dengan baik
dan benar agar bermanfaat bagi tubuh.
Pengelolaan yang baik dan benar pada dasarnya adalah mengelola
makanan dan minuman berdasarkan kaidah-kaidah dan prinsip
hygiene sanitasi makanan ( depkes RI 2004 )

II. LATAR BELAKANG


Hygiene makanan dan minuman suatu upaya mengendalikan
faktor makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau
mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan
diperlukan penerapan sanitasi makanan, sanitasi pangan dalam usaha
untuk mengamankan dan menyelamatkan makanan agar tetap bersih
dan sehat.

III. TUJUAN
Sanitasi makanan untuk menjamin keamanan dan kemurnian
makanan, mencegah konsumen dari penyakit, mencegah penjualan
makanan yang akan merugikan pembeli, mengurangi
kerusakan/pemborosan makanan. Hygiene dan sanitasi makanan
bertujuan untuk mengendalikan makanan, tempat dan
perlengkapannya yang dapat atau mungkin menimbulkan penyakit
atau gangguan kesehatan lainnya.

IV. HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN BERKAITAN DENGAN FAKTOR


MAKANAN :
a. Sumber bahan makanan : dari pertanian, peternakan, perikanan
atau lainnya.
Contoh, dari pertanian tercemar dengan pupuk, kotoran manusia
atau insektisida
b. Pengangkutan bahan makanan
Cara mengangkut makanan harus memenuhi syarat sanitasi
Misalnya apakah sarana pengangkut memiliki alat pendingin dan
tertutup.
c. Penyimpanan bahan makanan
Tidak semua makanan langsung dikonsumsi, tetapi sebagian
mungkin disimpan baik dalam sekala kecil di rumah maupun sekala
besar digudang
d. Pemasaran makanan
Tempat penjualan atau pasar harus memnuhi persyaratan sanitasi
antara lain : kebersihan, pencahayaan, sirkulasi udara, dan memiliki
alat pendingin
e. Pengelolaan makanan
Proses pengelolaan makanan harus memenuhi persyaratan sanitasi
terutama berkaitan dengan kebersihan dapur, dan alat-alat
perlengkapan masak
f. Penyajian makanan
Penyajian makanan harus memenuhi persyaratan sanitasi, yaitu
bebas dari kontaminasi, bersih san tertutup serta dapat memenuhi
selera makan pembeli.
g. Penyimpanan makanan
Makanan yang diolah disimpan ditempat yang memenuhi
persyaratan sanitasi, dalam lemari atau pendingin
V. SYARAT-SYARAT DAN FAKTOR PENJAMAH ( DEPKES RI 2003 )
a. Tidak menderita penyakit mudah menular, misalnya batuk pilek,
influenza, diare, penyakit perut sejenisnya.
b. Menutup luka ( pada luka terbuka/bisul atau luka lainnya )
c. Menjaga kebersihan tangan, rambut, kuku dan pakaian
d. Memakai celemek dan titup kepala.
e. Mencuci tangan setiap kali hendak menangani makanan.
f. Menjamah makanan harus memakai alat/perelengkapan atau
dengan alas tangan
g. Tidak merokok, menggaruk anggota badan ( telinga, hidung, mulut
dan bagian lainnya ) 2016
h. Tidak batuk atau bersin dihadapan makanan, jajanan yang disajikan
dan atau tanpa menutup hidung atau mulut.

VI. SASARAN
Untuk kegiatan implementasi Hygiene Sanitasi Pangan
sasarannya adalah siswa Sekolah Dasar.

VII. LOKASI DAN WAKTU KEGIATAN


Kegiatan implementasi Hygiene Sanitasi Pangan dilaksanakan di
Sekolah Dasar negeri 7 Baamang Tengah pada hari Senin tanggal 14
Nopember 2016 pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai.

VIII. PEMBIAYAAN
Kegiatan ini dibiayai lewat dana BOK.
IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pencatatan dan pelaporan kegiatan dilakukan sesuai dengan
rencana. Laporan dibuat oleh koordinator kegiatan dan ditunjukkan
kepada Kepala Puskesmas. Laporan juga ditembuskan kepada bagian
keuangan dan koordinator UKM.

Sampit, 12
Nopember 2016
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Baamang II, Koordinator kegiatan ,

dr. YunitaRistianti Supriyati, AMKL


NIP. 19720627 200604 2 012 NIP. 19680212 199103 2 010
SURAT TUGAS MELAKSANAKAN KEGIATAN
Nomor : KP.02.07/01/ 2037/2014

Sehubungan dengan Penyelenggaraan Diklat TOT Materi Anti Korupsi yang diselenggarakan di Pusdiklat Aparatut Kemenkes RI,
dengan ini menugaskan kepada :

N a ma : Ir. Miftahur Rohim, M.Kes


NIP : 19690312 199203 1 014
Pangkat /Gol : Penata III/c
J a b a t a n : Widyaiswara Muda
Unit Kerja : Bapelkes Cikarang

Untuk melaksanakan tugas sebagai peserta Diklat TOT Materi Anti Korupsi yang dilaksankan pada :

Hari : Senin s/d Rabu


Tanggal : 16 s/d 18 Juni 2014
Pukul : 08.00 s/d 17.00 WIB
Tempat : Gedung Diklat Pusdiklat Aparatur Kemenkes RI
Jl. Hang Jebat Raya Blok F3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan.
Kode Butir Kegiatan : 04
Satuan Hasil : 1 (satu ) buah dokumen bukti kegiatan dan sertifikat.

Demikian surat tugas ini dibuat agar yang bersangkutan dapat melaksanakan tugas dengan baik dan penuh tanggung jawab.

Cikarang, 12 Juni 2014.


Kepala Bapelkes Cikarang,

Sjamsul Ariffin,SKM, M.Epid


NIP. 196611151989031002

Pengertian hygiene menurut Depkes : upaya kesehatan dengan cara memelihara dan
melindungi kebersihan individu subyeknya. Misalnya mencuci tangan, piring untuk
melindungi kebersihan piring, membuang bagian makanan yang rusak untuk melindungi
keutuhan makanan secara keseluruhan.

Sanitasi makanan : salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan kegiatan dan tindakan
yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat
mengganggu kesehatan.memasak mulai dari sebelum makanan diproduksi, selama dalam
proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, sampai pada saat dimana makanan dan
minuman tersebut siap untuk dikonsumsikan kepada konsumen.

Prosedur Pelayanan Pemeriksaan Bakteriologis


1. Petugas menuju lokasi sasaran pengambilan sampel air bersih
2. Petugas memakai sarung tangan
3. Menyalakan lampu bunsen
4. Kran outlet sarana air bersih sasaran dialirkan 1 menit, kemudian dibakar dengan lampu bunsen
selama 1 menit
5. Buka tutup botol sampel steril, kemudian mulut botol di bakar dengan lampu bunsen 1 menit
6. Masukkan air kedalam botol sampel sampai volume botol
7. Bakar kembali mulut botol dengan lampu bunsen 1 menit.
8. Tutup mulut botol dengan kapas steril.
9. Beri etiket botol : Jenis Sarana; Jenis pemeriksaan; Lokasi pengambilan; Jam pengambilan;
-Tanggal pengambilan; Petugas pengambil; pH, Suhu
10. Sampel dimasukkan ke dalam tas sampel dan dikirim ke laboratorium
Pemeriksaan Kimia
1. Petugas menuju lokasi sasaran pengambilan sampel air bersih
2. Buka tutup botol sampel kimia, kemudian dibilas dengan contoh air sasaran
3. Isi botol sampel dengan air sampai volume 2/3 botol, dengan menghindari proses terjadinya aerasi
4. Tutup kembali botol sampel dan beri etiket botol: Jenis Sarana; Jenis pemeriksaan; -Lokasi
pengambilan; Jam pengambilan; Tanggal pengambilan; -Petugas pengambil; -pH, Suhu;
5. Botol dimasukkan dalam tas sampel dan dikirim ke laboratorium.
Setelah proses diatas, spesifikasi produk yang akan diterima konsumen berupa kategori tingkat resiko
sarana air bersih secara fisik (menggunakan alat ukur checklist inspeksi sanitasi) serta hasil uji
laboratorium dalam bentuk lembar hasil uji yang menjelaskan kondisi air bersih berdasarkan standard
kesehatan.

Sementara kualifikasi kompetensi petugas yang dipersyaratkan dalam proses


pengambilan sampel air bersih/air minum untuk pemeriksaan bakteriologis air
bersih dan air minum adalah fungsional Sanitarian atau petugas dengan kualifikasi
yang telah mempunyai sertifikat pelatihan pengambilan sampel air bersih/air
minum.

Sarana dan prasarana pelayanan pengambilan sampel air bersih/air minum untuk
pemeriksaan bakteriologis air bersih dan air minum antara lain:
a. Botol steril
b. Botol kimia
c. Sarung tangan
d. Etiket
e. Pulpen
f. Tas Sample
g. Lampu bunsen
h. Alkohol 70%

Dasar Hukum
1. Peraturan Menteri Kesehatan No 492/Menkes/Per/Iv/2010 Tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum
2. Peraturan Menteri Kesehatan No 416/Menkes/Per/IX/1990 Tentang Persyaratan
Kualitas Air Bersih
KERANGKA ACUAN KERJA

TERM OF REFFERENCE (TOR)

IS AIR BERSIH

I. PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang

Kegiatan Jaringan Air Bersih bertujuan untuk memenuhi kebutuhanair bersih di


masyarakat. Selain itu juga akan dilakukan penambahan beberapa fasilitaspenunjang
lainnya. Dengan telah berakhirnya kegiatan Pengawasan Jaringan Air Bersih, maka
perlu ditindaklanjuti dengan pelaksanaan konstruksi fisik oleh kontraktor pelaksana.
Pelaksanaan konstruksi fisik perlu dikontrol dan diarahkan sehingga memperoleh
hasilsesuai yang diharapkan. Untuk itu diperlukan adanya kegiatan Pengawasan
Konstruksi Jaringan Air Bersih.

1.2. Maksud dan Tujuan


a. Maksuddari kegiatan Pengawasan Jaringan Air Bersih ini antara
lain :- Mengawasi pelaksanaan fisik Mengawasi pelaksanaan fisik
b. Tujuan- dari Kegiatan ini adalah terwujudnya kelancaran pekerjaan
pembangunan yangdikerjakan oleh kontraktor di lapangan sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan dengan baikdan tepat waktu, kuantitas, kualitas dan biaya serta diterima
baik oleh pihak penggunabarang/jasa.
II. LINGKUP KEGIATAN2.1 Nama Kegiatan
Pengawasan Jaringan Air Bersih yang meliputi beberapa kegiatan antara lainsebagai
berikut :
1.
Pekerjaan Persiapan
2.
Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan pengawasan.
Mengecek jadwal waktu pelaksanaan yang diajukan oleh konstraktor pelaksana dan sel
anjutnyaditeruskan kepada direksi pekerjaan untuk disetujui.
3.
Pekerjaan teknis dan
administrasi :- Melaksanakan pengawasan umum, pengawasan lapangan, koordinasi d
an inspeksikegiatan-kegiatan pembangunan agar pelaksanaan pekerjaan dapat
terlaksana secaraterus-menerus sampai berakhirnya pekerjaan.- Mengawasi kebenaran
ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau komponenbangunan, peralaan dan
perlengkapan lainnya selama pelaksanaan pekerjaan di lapanganatau tempat kerja.

You're reading a free preview.


Pages 2 to 4 are not shown in this preview.

PENGAMBILAN CONTOH UJI AIRDANPENGUJIAN KUALITAS AIR


I . P e n d a h u l u a n
Pengambilan sampel dan pengujian kualitas air dilakukan untuk
b e r b a g a i keperluan, diantaranya untuk:
- dibandingkan dengan standar (baku mutu yang disyaratkan)
- mengetahui kinerja suatu sistem pengolahan (Seperti : IPA, IPAL,IPLT)
-monitoring kualitas (air sungai, air danau)
-merancang model sistem pengolahan
-mengetahui efisiensi sistem pengolahanBeberapa ketentuan jenis kualitas air
yang perlu diketahui oleh pengelola penyedia air minum harus :1Menjamin air
minum yang diproduksi memenuhi syarat kesehatan denganmelaksanakan
pemeriksaan secara berkala memeriksa kualitas air yang diproduksi mulai dari :
Opemeriksaan instalasi pengolahan air
Opemeriksaan pada jaringan pipa distribusi
Opemeriksaan pada pipa sambungan ke konsumen
Opemeriksaan pada proses isi ulang dan kemasan2 M e l a k u k a n p e n g a m a n a n
terhadap sumber air baku yang dikelolan ya
darisegala bentuk pencemaran berdasarkan peraturan perundangan
y a n g berlaku.D e n g a n m e m p e r t i m b a n g k a n k e g u n a a n a i r u n t u k
m a n u s i a , k a r e n a a i r merupakan substrat yang mudah tercemar,
maka perlu pengawasan yang meliputi :1)Pengamanan lapangan atau inspeksi
sanitasi : Pada air minum perpipaanmaupun air minum kemasan, dilakukan
pada seluruh unit pengolahan
air m i n u m , m u l a i d a r i s u m b e r a i r b a k u , i n s t a l a s i p e n g o l
a h a n , p r o s e s pengemasan bagi air minum kemasan, dan jaringan
d i s t r i b u s i s a m p a i dengan sambungan rumah bagi air minum
perpipaan.2)Pengambilan sample : jumlah, frekuensi dan titik sampel air
minum
harus d i l a k s a n a k a n s e s u a i k e b u t u h a n , d e n g a n k e t e n t u a n m i n i
m a l s e b a g a i berikut :
1

Untuk penyediaan air minum perpipaan dan air minum kemasan dan ataukemasan isi
ulang :( 1 ) P e m e r i k s a a n k u a l i t a s b a k t e r i o l o g i s ( 2 ) P e m e r i k s a a n
k u a l i t a s k i m i a w i ( 3 ) T i t i k p e n g a m b i l a n s a m p e l a i r Data yang
diperoleh dari analisis kualitas air tergantung pada teknik
analisisy a n g d i g u n a k a n d a n m e t o d e p e n g a m b i l a n c o n t o h y
a n g b a i k . M e t o d e pengambilan contoh yang tepat dan cocok dap
a t d i g u n a k a n d i s e s u a i k a n dengan jenis maupun lokasi sampling. Dalam
pengambilan contoh air perlumemperhatikan titik sampling, waktu, peralatan
yang digunakan, dan jenis parameter yang akan dianalisis.
Metode Pengambilan Contoh Uji KualitasAir
dapat dilihat pada
SNI 06 2412 1991
.P e n g a w a s a n a i r m i n u m d i l a k u k a n d a l a m u p a y a
m e m p e r h a t i k a n d a n meningkatkan derajat kualitas kesehatan masyarakat
sebagai konsumen air minum, agar air yang dikonsumsi tidak menimbulkan gangguan
kesehatan.
I I . P e n g a m b i l a n C o n t o h U j i I I . 1 . U
m u m
Maksud pengambilan contoh uji (sampling), adalah mengumpulkanv
olume contoh uji yang akan diteliti dengan jumlah sekecil mungkin, tetapi
masih mewakili (representatif), yaitu masih mempunyai sifatsifat yang sama dengan
sumber contoh tersebut (misal badan
air/sungai, danau/waduk, mata air, sumur dll.). P e n g a m b i l a n c o n t o h u j i a d a
lah merupakan langkah pertama dariserangkaian penelitian s
u a t u b a d a n a i r , d i m a n a u r u t a n n y a a d a l a h sebagai berikut :
(1)Pengambilan contoh uji yang representatif (2)Transportasi dan
p e n a n g a n a n c o n t o h u j i ( 3 ) A n a l i s a d i l a b o r a t o r i u m Jadi jelas bahwa
hasil analisa hanya berlaku, jika langkah langkah lain telah dilaksanakan
dengan lengkap.II.2.
Jenis Contoh Uji
Ada 3 (tiga) jenis contoh uji ( sampel ), yaitu :
(1)Contoh ( sampel ) sesaat ( Grab sample ) :
Contoh uji yang diambil di satu titik dan di suatu saat atau volume contoh uji
yang diambil langsung dari badan air yang sedang diteliti.
2
You're reading a free preview.
Pages 3 to 27 are not shown in this preview.

Read the full version

Anda mungkin juga menyukai