Anda di halaman 1dari 3

a.

Sistem imun spesifik


Sistem imun spesifik adalah Sistem imun didapat (adaptive/acquired)
atau perolehan berperan sebagai lini kedua pertahanan tubuh. Mekanisme
sistem imun imunitas perolehan akan terjadi atau dikembangkan oleh
individu, hanya setelah adanya tantangan spesifik. Sistem imun spesifik
mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1) Diversitas: Jumlah total spesifisitas limfosit terhadap antigen dalam satu
individu. Diduga sistem imun mamalia dapat membedakan sedikitnya 10
pangkat 9 antigen yang berbeda
2) Spesifisitas : kemampuan memilih respon imun dengan kepekaan yang
tinggi produk respon imun akan bereaksi seluruhnya dengan benda yang
identik atau sama dengan benda terdahulu yang menimbulkan respon.
3) Heterogeneitas : berbagai jenis sel dan produk sel dipengaruhi untuk
berinteraksi dengan macam-macam respon yang berbeda, menghasilkan
produk-produk populasi yang heterogen pula, misal antibodi
4) Memori : sifat yang dapat mempercepat dan memperbesar Respon
spesifik dengan cara proliferasi dan diferensiasi sel-sel yang telah
disensitisasi bila terjadi pemaparan berikutnya terhadap imunogen
5) Spesialisasi: sistem imun memberikan respon imun yang berbeda dengan
cara berbeda terhadap mikroba yang berlainan
6) Membatasi diri: semua respon imun mereda dlm wkt tertentu setelah
rangsangan antigen. Hal ini dimungkinkan setelah antigen disingkirkan
dan adanya regulasi umpan balik dalam sistem yang menyebabkan respon
imun terhenti
7) Membedakan self dan non-self:sistem imun menunjukkan toleransi
terhadap antigen tubuh sendiri. Karena sel-sel limfosit memiliki reseptor
terhadap antigen jaringan tubuh sendiri (limfosit aoutoreaktif) telah
disingkirkan pada saat perkembangan.

Sifat-sifat tersebut diatas tidak dimiliki oleh sistem imun non spesifik.
Sistem imun spesifik dapat bekerja tanpa bantuan sistem imun non-spesifik
untuk menghancurkan benda asing yang berbahaya bagi tubuh, tetapi
umumnya terjalin kerjasama yang baik antara antibodi-komplemen-fagosit
dan antara sel T-makrofag. Sistem imun spesifik terbagi menjadi dua yaitu:
humoral dan seluler. Yang berperan dalam sistem imun spesifik humoral
adalah limfosit B atau sel B. Sel B berasal dari sel asal multipoten. Bila sel B
dirangsang oleh benda asing, sel akan berproliferasi dan berkembang
menjadi sel plasma yang dapat membentuk antibodi. Antibodi yang dilepas
dapat ditemukan dalam serum. Fungsi utama antibodi ini ialah pertahanan
terhadap infeksi ekstraseluler, virus dan bakteri serta menetralisasi toksinnya.
Antibodi yang terdapat pada manusia terdiri dari IgG, IgM, IgA, IgD dan
IgE. Sedangkan yang berperan dalam sistem imun spesifik seluler adalah
limfosit T atau sel T. Sel T juga berasal dari sel asal multipoten. Pada orang
dewasa sel T dibentuk di dalam sumsum tulang, tetapi berproliferasi dan
berdifferensiasi di dalam kelenjar timus. Hanya 5-10% sel timus menjadi
matang dan meninggalkan timus dan masuk kedalam sirkulasi. Sel T terdiri
atas beberapa sel subset dengan fungsi yang berlainan. Fungsi utama sistem
imun spesifik seluler ialah untuk pertahanan terhadap bakteri yang hidup
intraseluler, virus, jamur, parasit dan keganasan. Tidak semua
mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh dapat mebabkan penyakit
infeksi, karena sistem kekebalan tubuh pada umumnya mampu
mengeliminasi infeksi sebelum berkembang menjadi penyakit. Penyakit
infeksi dapat terjadi jika jumlah mikroorganisme yang masuk dalam jumlah
yang cukup tinggi dan bila imunitas tidak mampu melawan atau menurun.
Disamping efek yang menguntungkan, sistem imun juga memiliki sifat yang
merugikan antara lain dapat menyebabkan kerusakan sel atau jaringan
tertentu akibat efek inflamasi, atau adanya respon imun terhadap sel tubuh
sendiri yang disebut penyakit autoimun. Seluruh sel yang terlibat dalam
sistem imunitas tubuh berasal dari sumsum tulang yang terdiri dari: Sel
mieloid dan Sel limfoid dan perkembangannya dapat dilihat pada Gambar 2
sebagai berikut:

makrofag

Neutrofil
Sel
mieloid
Platelet

eritrosit

Sumsum
tulang Sel TH1
CD4+
Sel TH2
Timus
Pre sel T
Sel Sel CD8+ Sel Tc
Sel NK
limfoid limfoid
Pre sel B
Gambar 2. Perkembangan jenis sel yang terlibat dalam sistem imun

Anda mungkin juga menyukai