Sistem Imun Spesifik
Sistem Imun Spesifik
Sifat-sifat tersebut diatas tidak dimiliki oleh sistem imun non spesifik.
Sistem imun spesifik dapat bekerja tanpa bantuan sistem imun non-spesifik
untuk menghancurkan benda asing yang berbahaya bagi tubuh, tetapi
umumnya terjalin kerjasama yang baik antara antibodi-komplemen-fagosit
dan antara sel T-makrofag. Sistem imun spesifik terbagi menjadi dua yaitu:
humoral dan seluler. Yang berperan dalam sistem imun spesifik humoral
adalah limfosit B atau sel B. Sel B berasal dari sel asal multipoten. Bila sel B
dirangsang oleh benda asing, sel akan berproliferasi dan berkembang
menjadi sel plasma yang dapat membentuk antibodi. Antibodi yang dilepas
dapat ditemukan dalam serum. Fungsi utama antibodi ini ialah pertahanan
terhadap infeksi ekstraseluler, virus dan bakteri serta menetralisasi toksinnya.
Antibodi yang terdapat pada manusia terdiri dari IgG, IgM, IgA, IgD dan
IgE. Sedangkan yang berperan dalam sistem imun spesifik seluler adalah
limfosit T atau sel T. Sel T juga berasal dari sel asal multipoten. Pada orang
dewasa sel T dibentuk di dalam sumsum tulang, tetapi berproliferasi dan
berdifferensiasi di dalam kelenjar timus. Hanya 5-10% sel timus menjadi
matang dan meninggalkan timus dan masuk kedalam sirkulasi. Sel T terdiri
atas beberapa sel subset dengan fungsi yang berlainan. Fungsi utama sistem
imun spesifik seluler ialah untuk pertahanan terhadap bakteri yang hidup
intraseluler, virus, jamur, parasit dan keganasan. Tidak semua
mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh dapat mebabkan penyakit
infeksi, karena sistem kekebalan tubuh pada umumnya mampu
mengeliminasi infeksi sebelum berkembang menjadi penyakit. Penyakit
infeksi dapat terjadi jika jumlah mikroorganisme yang masuk dalam jumlah
yang cukup tinggi dan bila imunitas tidak mampu melawan atau menurun.
Disamping efek yang menguntungkan, sistem imun juga memiliki sifat yang
merugikan antara lain dapat menyebabkan kerusakan sel atau jaringan
tertentu akibat efek inflamasi, atau adanya respon imun terhadap sel tubuh
sendiri yang disebut penyakit autoimun. Seluruh sel yang terlibat dalam
sistem imunitas tubuh berasal dari sumsum tulang yang terdiri dari: Sel
mieloid dan Sel limfoid dan perkembangannya dapat dilihat pada Gambar 2
sebagai berikut:
makrofag
Neutrofil
Sel
mieloid
Platelet
eritrosit
Sumsum
tulang Sel TH1
CD4+
Sel TH2
Timus
Pre sel T
Sel Sel CD8+ Sel Tc
Sel NK
limfoid limfoid
Pre sel B
Gambar 2. Perkembangan jenis sel yang terlibat dalam sistem imun