Dokumen - Tips - Pembahasan Soal Osn Guru Matematika Sma 2013 Tingkat Kabupaten Kota 55b0d8a537045 PDF
Dokumen - Tips - Pembahasan Soal Osn Guru Matematika Sma 2013 Tingkat Kabupaten Kota 55b0d8a537045 PDF
Pembahasan Soal
OSN Guru 2013
OLIMPIADE SAINS NASIONAL KHUSUS GURU MATEMATIKA SMA
Disusun oleh:
Pak Anang
Halaman 2 dari 12
PEMBAHASAN SOAL
OLIMPIADE GURU MATEMATIKA SMA
TINGKAT KABUPATEN/KOTA
JUNI 2013
By Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)
1. Seorang guru Matematika kelas XII sedang merencanakan pembelajaran materi panjang
proyeksi vektor ortogonal. Agar siswa dapat memahami pentingnya materi tersebut, guru
itu memikirkan bagaimana lintasan belajarnya. Tuliskan lintasan belajar (urutan proses
pembelajaran) sebelum menurunkan panjang proyeksi vektor ortogonal.
Pembahasan:
Lintasan belajar menurunkan panjang proyeksi vektor ortogonal:
(1) Mengingatkan kembali panjang proyeksi vektor ortogonal adalah tentang perbandingan
trigonometri dan berkaitan dengan sudut antara dua vektor yang sudah terlebih dahulu
dibahas di bab sebelumnya.
(2) Menggambar dua vektor, misalnya, = , untuk menentukan panjang
dan =
proyeksi vektor ortogonal dari
pada .
(3) Mendiskusikan bagaimana menentukan proyeksi vektor ortogonal adalah dengan
menentukan proyeksi sebuah titik pada vektor adalah menentukan proyeksi titik
pada vektor , yaitu titik , dengan menarik garis yang melalui dan tegak lurus
sehingga akan berpotongan di S.
(4) Menghubungkan konsep sudut antara dua vektor, cos = |
, dan mengingatkan
| ||
kembali bahwa cos juga merupakan perbandingan sisi segitiga siku-siku , yang
merupakan cikal bakal untuk menentukan panjang proyeksi vektor ortogonal, yaitu
.
panjang ruas garis
2. Untuk mencapai tujuan pembelajaran Siswa dapat menentukan suku ke-n suatu barisan
aritmetika, pak Amin menyusun sebuah bahan ajar (LKS) dengan menggunakan
pembelajaran teori konstruktivime. Tuliskan langkah-langkah untuk menentukan suku ke-n
dengan bahan ajar tersebut.
Pembahasan:
LEMBAR KERJA SISWA
Barisan Aritmetika
Apabila selisih dari dua suku yang berdekatan ini selalu tetap atau bernilai sama, maka
selisih tetap ini disebut dengan beda barisan bilangan.
Pada barisan bilangan (a) beda = ......
Pada barisan bilangan (b) beda = ......
Pada barisan bilangan (c) beda = ......
Berikut ini kalian akan menurunkan rumus suku ke-n, adalah barisan aritmetika.
Misalkan 1 , 2 , 3 , 4 , , adalah barisan aritmetika dengan beda , maka:
1 =
2 1 = 2 = 1 + = +
3 2 = 3 = 2 + = ...... + ...... + ...... = ..........
3 2 = 3 = ...... + = ...... + ...... + ...... = ..........
Pembahasan:
3 + 13 + 43 = 3 + 13 + 212 ..(1)
= 3 + (12 + 1) + 2(12 1)
= 3 + 12 + 1 . ...(1)
= 4 + 12 . ...(1)
= 4 + 23 . ...(1)
= (3 + 1) + 2(3 1)
= 3 + 1 ..(1)
= 3 + 1 ....(1)
Pedoman penskoran:
1 1 1 1 1
4. Nilai dari + + + + +
1 1+2 1+2+3 1+2+3+4 1 + 2 + 3 + 4 + + 2013
adalah ....
Pembahasan:
Bentuk tersebut bisa dituliskan menjadi:
2013 2013
1 2
=
( + 1) ( + 1)
=1 =1
2
2
Perhatikan bentuk (+1) bisa dijabarkan menggunakan pecahan parsial menjadi:
2
= +
( + 1) ( + 1)
2 ( + 1) +
=
( + 1) ( + 1)
2 ( + ) +
=
( + 1) ( + 1)
Sehingga,
2 2 2 1 1
= = 2( )
( + 1) ( + 1) ( + 1)
Jadi,
2013 2013
2 1 1
= 2( )
( + 1) ( + 1)
=1 =1
2013
1 1
=2 ( )
( + 1)
=1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
= 2 [( ) + ( ) + ( ) + + ( )+( )]
1 2 2 3 3 4 2012 2013 2013 2014
1 1
=2( )
1 2014
2013
=2( )
2014
4026
=
2014
Jadi,
1 1 1 1 1 4026
+ + + + + =
1 1+2 1+2+3 1+2+3+4 1 + 2 + 3 + 4 + + 2013 2014
5. Panjang sisi-sisi suatu segitiga siku-siku adalah bilangan asli. Jika panjang salah satu sisi
dari dua sisi yang saling tegak lurus adalah 8, maka luas terbesar yang mungkin dari
segitiga tersebut adalah ....
Pembahasan:
B
Perhatikan sketsa segitiga siku-siku di samping!
Pada segitiga siku-siku berlaku:
2 + 2 = 2
+ >
A > dan >
C
Panjang salah satu sisi tegak lurus adalah 8. Misal = 8, maka pada segitiga berlaku:
+ > ( ) < 8
2 + 2 = 2 ( 2 2 ) = 64 dan } 0 < ( ) < 8
> ( ) > 0
Akibatnya
0 < ( ) < 8 0 < ( )( + ) < 8( + )
0 < 2 2 < 8( + )
0 < 64 < 8( + )
0 < 8 < ( + )
Sehingga diperoleh ( + ) > 8
Pembahasan:
() = 2 + 4, sehingga diperoleh
() + ( ) = ( + )
()2+ 4 + ( )2 + 4 = ( + )2 + 4
2 2 + 4 + 2 2 + 2 + 4 = 2 + 2 + 2 + 4
2 2 + 4 2 = 2
2 2 4 + 4 = 0
()2 4 + 4 = 0
( 2)2 = 0
2 = 0
= 2
dengan,
1 + 2 + +
= ; = 1 2 ; =
1 1 1
1 + 2 + +
1
7. Diberikan lim (1 + ) = dan berlaku sifat lim(()) = (lim ()) .
2+2
3 + 1 3
Nilai dari lim ( ) adalah .
0 + 1
Pembahasan:
2+2 2+2
3 + 1 3 ( + 1) + 2 3
lim ( ) = lim ( )
0 + 1 0 +1
2+2
+1 2 3
= lim ( + )
0 + 1 +1
4 +1
2 3( 2 )
= lim (1 + )
0 +1
4 1
2 3( 2 )
= lim (1 + ) +1
0 +1
2 2
Tinjau nilai untuk 0, maka 0.
+1 +1
2
Sehingga, misal = , maka 0
+1
Sehingga,
2+2 4 1
3 + 1 3 2 3( 2 )
lim ( ) = lim (1 + ) +1
0 + 1 0 +1
4 1
2 3( 2 )
= lim (1 + ) +1
2
0 +1
+1
4 1
( )
3
= lim (1 + )
0
4
1 3
= lim ((1 + ) )
0
4
1
3 1 1
= (lim (1 + ) ) (Ingat lim (1 + ) = lim (1 + ) = )
0 0
4
3
=
2+2
3 + 1 3 4
Jadi nilai dari lim ( ) adalah 3 .
0 + 1
Pembahasan:
Misal adalah kecepatan makan kacang dengan satuan bungkus per menit.
adalah waktu yang dibutuhkan dan menyatakan jumlah bungkus kacang yang
dihabiskan, maka hubungan antara , , dan bisa dinyatakan dalam persamaan:
= =
Aang dan Katara memerlukan waktu 15 menit untuk menghabiskan sebungkus kacang, bisa
ditulis dalam model matematika sebagai berikut:
( + )15 = 1
Katara dan Saka memerlukan waktu 12 menit untuk menghabiskan sebungkus kacang, bisa
ditulis dalam model matematika sebagai berikut:
( + )12 = 1
Aang dan Saka memerlukan waktu 15 menit untuk menghabiskan sebungkus kacang, bisa
ditulis dalam model matematika sebagai berikut:
( + )20 = 1
Ketiga persamaan membentuk sistem persamaan linear tiga variabel (SPLTV) yaitu:
( + )15 = 1 15 + 15 = 1 15 15 0 1
( + )12 = 1 12 + 12 = 1 } ( 0 12 12 ) ( ) = (1)
( + )20 = 1 20 + 20 = 1 20 0 20 1
sin 75 1
9. Jika 20 = , maka nilai adalah .
sin 75 tan 10 + cos 75 cot 10 + tan 75
(Nyatakan dalam )
Pembahasan:
Ingat! Bentuk sin + cos = cos( ) dengan, = 2 + 2 dan tan =
sin 75 1 sin 75 1
sin 75 tan 10 + cos 75 cot 10 + tan 75 sec 10 cos 65 cos 10 sin 75
+
sin 10 cos 75
sin 75 1
1 cos 75 cos 10 + sin 75 sin 10
cos 65
cos 10 cos 75 sin 10
sin 75 cos 10 cos 75 sin 10
cos 65 cos 75 cos 10 + sin 75 sin 10
sin 75 cos 10 cos 75 sin 10
cos 65 cos(75 10)
sin 75 cos 10 cos 75 sin 10
cos 65 cos 65
sin 75 cos 10 cos 75 sin 10
cos 65
sin(75 10)
cos 65
sin 65
cos 65
tan 65
1
tan (90 + 40)
2
1 cos(90 + 40)
1 + cos(90 + 40)
1 + sin 40
1 sin 40
1 + sin 40 1 + sin 40
1 sin 40 1 + sin 40
(1 + sin 40)2
1 sin2 40
(1 + sin 40)2
cos2 40
1 + sin 40
cos 40
1 + sin 2
cos 2
Pembahasan:
+ + = 10, untuk 0
|| + + = 10 {
+ + = 10, untuk < 0
Sehingga dari persamaan || + + = 10 akan diperoleh persamaan sebagai berikut:
(1) 2 + = 10, untuk 0
(2) = 10, untuk < 0
+ = 12, untuk 0
+ || = 12 {
= 12, untuk < 0
Sehingga dari persamaan + || = 12 akan diperoleh persamaan sebagai berikut:
(3) = 12, untuk 0
(4) 2 = 12, untuk < 0
32 14 18
Jadi nilai + = 5
+ ( 5
) = 5
Pembahasan soal OSN Guru Matematika SMA 2013 ini sangat mungkin jauh dari sempurna
mengingat keterbatasan penulis. Saran, koreksi dan tanggapan sangat diharapkan demi perbaikan
pembahasan soal OSN ini.
Untuk download pembahasan soal SNMPTN, UNAS, Olimpiade, dan rangkuman materi pelajaran
serta soal-soal ujian yang lainnya, silahkan kunjungi http://pak-anang.blogspot.com.
Terima kasih.
Pak Anang.