Anda di halaman 1dari 20

PENGEMBANGAN MEDIA MANIPULATIF PADA MATERI OPERASI

BILANGAN CACAH

LAPORAN
Dususun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Manipulatif
yang dibina oleh Bapak Toto Nusantara

By:
1. Dimas Prayoga (140311601859)
2. Lathifa Millati Saifullah (140311604720)
3. Sofi Selawati (140311603313)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN MATEMATIKA
Februari 2017
I. PENDAHULUAN
II. Topik yang dibahas dalam laporan ini adalah mengenai
operasi bilangan cacah. Topik ini merupakan materi matematika dasar
untuk siswa Kelas I dan Kelas II Sekolah Dasar. Berdasarkan
Permendikbud Tahun 2016 Nomor 24, materi operasi bilangan cacah
terdapat dalam Kompetensi Dasar 3.4 dan 4.4 untuk Kelas I Sekolah
Dasar. Sedangkan untuk Kelas II Sekolah Dasar, materi operasi
bilangan cacah terdapat dalam Kompetensi Dasar 3.3, 4.3, 3.4, dan 4.4.
Berikut ini disajikan isi dari masing-masing Kompetensi Dasar
tersebut.
III. Kelas I
IV.
V. Isi
KD
VII. Menjelaskan dan melakukan penjumlahan dan
VI. pengurangan bilangan yang melibatkan bilangan cacah
3.4 sampai dengan 99 dalam kehidupan sehari-hari serta
mengaitkan penjumlahan dan pengurangan.
IX. Menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari yang
VIII.
berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan
4.4
yang melibatkan bilangan cacah sampai dengan 99.
X. Kelas II
XI.
XII. Isi
KD
XIV. Menjelaskan dan melakukan penjumlahan dan
XIII. pengurangan bilangan yang melibatkan bilangan cacah
3.3 sampai dengan 999 dalam kehidupan sehari-hari serta
mengaitkan penjumlahan dan pengurangan.
XVI. Menyelesaikan masalah penjumlahan dan
XV. pengurangan bilangan yang melibatkan bilangan cacah
4.3 sampai dengan 999 dalam kehidupan sehari-hari serta
mengaitkan penjumlahan dan pengurangan.
XVIII. Menjelaskan perkalian dan pembagian yang
XVII. melibatkan bilangan cacah dengan hasil kali sampai dengan
3.4 100 dalam kehidupan sehari-hari serta mengaitkan perkalian
dan pembagian.

1
XX. Menyelesaikan masalah perkalian dan pembagian
XIX. yang melibatkan bilangan cacah dengan hasil kali sampai
4.4 dengan 100 dalam kehidupan sehari-hari serta mengaitkan
perkalian dan pembagian.
XXI.
XXII. Permendikbud Tahun 2016 Nomor 24 pasal 2 ayat
(2) menyebutkan bahwa kompetensi dasar merupakan kemampuan dan
materi pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta didik untuk
suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang
mengacu pada kompetensi inti. Untuk mencapai kompetensi dasar 3.4
dan 4.4 Kelas I Sekolah Dasar serta kompetensi dasar 3.3, 4.3, 3.4, dan
4.4 Kelas II Sekolah Dasar, siswa harus mampu menguasai materi
operasi bilangan cacah serta aplikasinya dalam permasalahan sehari-
hari. Agar siswa mencapai penguasaan materi operasi bilangan cacah,
guru harus dapat memberikan pemahaman konsep yang benar tentang
operasi bilangan cacah. Untuk mempermudah siswa dalam
membangun konsep operasi bilangan cacah, diperlukan suatu media
manipulatif yang khusus digunakan untuk mengajarkan operasi
bilangan cacah. Media tersebut harus mampu membantu siswa dalam
memahami operasi bilangan cacah yang dikaitkan dengan
permasalahan kehidupan sehari-hari. Selain itu, media tersebut juga
harus mampu merepresentasikan konsep yang abstrak menjadi lebih
nyata, sehingga siswa mudah memahami.
XXIII.
XXIV. PRAKTIK
XXV. Jenis-jenis operasi bilangan cacah: penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian. Ada 4 tipe masalah
penjumlahan dan pengurangan, yaitu join, separate, part-part-whole,
dan compare. Berikut ini dijelaskan masing-masing dari tipe tersebut.
1. Tipe join problem
XXVI. Joint problem merupakan tipe yang menggabungkan dua
himpunan benda menjadi satu. Joint problem memiliki 3 tipe,
yaitu:
a. Result unknown

2
XXVII. Pada tipe ini, yang tidak diketahui ialah hasil akhir.
Ada suatu nilai awal setelah itu ditambahkan nilai baru yang
menghasilkan suatu nilai akhir.
b. Change unknown
XXVIII. Pada tipe ini, yang tidak diketahui ialah berapa
banyak nilai yang perlu ditambahkan pada suatu nilai awal
supaya menghasilkan nilai akhir yang diberikan.
c. Start unknown
XXIX. Pada tipe ini, yang tidak diketahi ialah nilai mula-
mula yang setelah dijumlahkan dengan nilai baru menghasilkan
nilai akhir yang diberikan
2. Tipe separate problem
XXX. Separate problem melibatkan kegiatan pengambilan objek
dari suatu himpunan. Separate problem memiliki 3 tipe, yaitu:
a. Result unknown
XXXI. Pada tipe ini, yang tidak diketahui ialah hasil akhir.
Ada suatu nilai awal setelah itu dikurangi nilai baru yang
menghasilkan suatu nilai akhir.
XXXII. Contoh: Ani memiliki 3 boneka setelah itu ia
membeli 5 boneka lagi. Berapa banyak boneka yang dimiliki
Ani sekarang?
XXXIII. 3+5=

b. Change unknown
XXXIV. Pada tipe ini, yang tidak diketahui ialah berapa
banyak nilai yang perlu dikurangi pada suatu nilai awal supaya
menghasilkan nilai akhir yang diberikan.
XXXV. Contoh: Ani memiliki 3 boneka setelah itu ia
membeli beberapa boneka lagi. Sekarang Ani memiliki 8
boneka, berapa banyak boneka yang Ani beli?
XXXVI. 3+ 8

c. Start unknown
XXXVII. Pada tipe ini, yang tidak diketahi ialah nilai mula-
mula yang setelah dijumlahkan dengan nilai baru menghasilkan
nilai akhir yang diberikan.
XXXVIII. Contoh: Ani memiliki beberapa boneka setelah itu
ia membeli 5 boneka lagi. Sekarang Ani memiliki 8 boneka,

3
berapa banyak boneka yang dimiliki Ani sebelum ia membeli
boneka?
XXXIX. +5= 8

3. Tipe part-part-whole problem


XL. Part-part-whole problem melibatkan hubungan bagian-
bagian dari suatu himpunan objek dengan himpunan tersebut
sebagai suatu keseluruhan. Part-part-whole problem memiliki 2
tipe, yaitu:
a. Whole unknown
XLI. Pada tipe ini, nilai-nilai yang dioperasikan diketahui
dan hasil akhir yang tidak diketahui, tetapi nilai yang
dioperasikan direpresentasikan dengan dua tipe yang berbeda
tapi masih dalam satu kategori yang sama.
XLII. Contoh: Pada suatu kelas, ada 6 murid laki-laki dan
3 murid perempuan. Berapa banyak murid dalam satu kelas

tersebut? 6+3=

b. Part unknown
XLIII. Pada tipe ini, salah satu nilai yang dioperasikan
tidak diketahui dan hasil akhirnya diketahui, tetapi nilai yang
dioperasikan direpresentasikan dengan dua tipe yang berbeda
tapi masih dalam satu kategori yang sama.
XLIV. Contoh: Pada suatu kelas terdapat 9 murid, ada 6
murid laki-laki dan sisanya murid perempuan. Berapa banyak
murid perempuan dalam satu kelas tersebut?
XLV. 3+ 8

4. Tipe compare problem


XLVI. Compare problem membandingkan dua himpunan yang
berbeda dari suatu objek. Compare problem memiliki 3 tipe, yaitu:
a. Difference unknown
XLVII. Pada tipe ini diketahui dua nilai, kemudian
ditanyakan selisih antara dua nilai tersebut (selisih tidak
diketahui).
XLVIII. Contoh: Putri membeli 10 permen, sedangkan Ardi
membeli 7 permen. Berapakah selisih permen yang dibeli oleh
Putri dan Ardi?
b. Larger unknown

4
XLIX. Pada tipe ini diketahui nilai pertama dan juga selisih
antara nilai pertama dengan nilai kedua. Nilai kedua lebih besar
dari nilai pertama tapi tidak diketahui besarnya.
L. Contoh: Putri membeli 5 permen. Ardi membeli 4 permen
lebih banyak daripada Putri. Berapa banyak permen yang dibeli
oleh Ardi?
c. Smaller unknown
LI. Pada tipe ini diketahui nilai pertama dan juga selisih antara
nilai pertama dengan nilai kedua. Nilai kedua lebih kecil dari
nilai pertama tapi tidak diketahui besarnya.
LII. Contoh: Ardi membeli 6 permen. Dia membeli 3
permen lebih banyak dari Putri. Berapa banyak permen yang
dibeli Putri?
LIII. Selain itu, ada 4 tipe masalah perkalian dan pembagian:
equal groups, coparison, combinations, dan area and array. Berikut
ini dijelaskan masing-masing dari tipe tersebut.
1. Tipe equal groups problem
LIV. Equal groups problem memiliki tiga bilangan. Satu faktor,
atau bilangan, menjelaskan banyaknya himpunan, atau kelompok,
dari ukuran yang sama. Faktor yang lain menjelaskan berapa
banyak objek dalam masing-masing himpunan atau kelompok, dan
bilangan ketiga, hasil menjelaskan berapa banyak objek
keseluruhan di sana. Bergantung pada bilangan-bilangan mana
yang tidak diketahui, equal group problem dapat diselesaikan
dengan perkalian atau pembagian.
LV. Pekalian Maleka mempunyai 3 gelas dan masing-masing
memiliki 6 kacang jeli. Berapa banyak kacang jeli milik Maleka
sekarang?

LVI.
LVII. Gambar 1 Ilustrasi equal group problem
2. Tipe comparison problem
LVIII. Comparison problem melibatkan satu kuantitas dalam
hubungan ke kuantitas lain dan alasan tentang mereka secara
perkalian.

5
LIX. Perkalian Garth dapat menjual minuman lemon sebesar
$6. Aisha dapat menjual tiga kali dari uang yang diperoleh Gath.
Berapa banyak uang yang dihasilkan Aisha?

LX.
LXI. Gambar 2 Ilustrasi comparison problem
3. Tipe combinations problem
LXII. Combination problems adalah tipe yang lebih sulit
disbanding dengan yang lain karena lebih sulit untuk dimodelkan.
Mereka melibatkan menemukan berapa banyak perbedaan
kombinasi dapat dibentuk dari suatu himpunan objek.
LXIII. Perkalian Kamu dapat membuat pizza mu sendiri di kantin
sekolah. Ada 3 jenis roti: tebal, sedang, tipis. Ada 6 jenis topping:
nanas, sayur, sosis, daging, green peppers, dan pepperoni. Jika
kamu harus memilih satu topping dan satu roti pizza. Berapa
banyak jenis pizza yang dapat kamu buat?

LXIV.
LXV. Gambar 3 Ilustrasi combination problem
4. Tipe Area and Array problem
LXVI. Area problem melibatkan daerah yang sepenuhnya tertutup
dengan persegi satuan berukuran sama dan menghitung banyaknya
persegi. Array problem melibatkan penempatan objek dalam suatu
array persegi panjang, dengan baris dan kolom. Banyaknya baris
adalah faktor pertama dan banyaknya kolom adalah faktor kedua.
LXVII. Perkalian Nenek Caron mengubin kamar
mandinya. Dia membuat 3 baris dan masing-masing 6 ubin. Berapa
banyak ubin yang dibutuhkan nenek Caron?

6
LXVIII.
LXIX. Gambar 4 Ilustrasi Area and Array Problem
LXX. Siswa datang ke sekolah dengan membawa
beberapa pemahaman tentang operasi bilangan cacah. Guru dapat
membangun konsep operasi bilangan cacah berdasarkan pada
pemahaman tersebut. Guru dapat memberikan siswa permasalahan
sehari-hari yang berkaitan dengan operasi bilangan cacah.
Permasalahan tersebut disajikan dengan kata-kata dan tidak
menggunakan simbol. Selanjutnya, guru membimbing siswa untuk
dapat menyelesaikan permasalahan tersebut melalui pemodelan
menggunakan objek konkrit dalam permasalahan. Pengalaman dalam
menyelesaikan permasalahan yang disajikan dalam bentuk kata-kata
akan dapat membantu siswa untuk memahami makna dari suatu
operasi dan mengasah kemampuan menghitung yang mereka miliki.
Setelah siswa dapat menyelesaikan dengan baik permasalahan operasi
bilangan cacah yang disajikan dengan menggunakan kata-kata,
selanjutnya guru dapat mengenalkan simbol matematika dan kalimat
matematika yang merepresentasikan permasalahan tersebut. Untuk
mengetahui apakah siswa telah memahami penggunaan simbol
matematika, guru dapat memberikan permasalahan yang disajikan
dalam bentuk kata-kata untuk selanjutnya siswa diminta
merepresentasikan permasalahan tersebut dalam bentuk kalimat
matematika menggunakan simbol.
LXXI. Untuk mengajarkan operasi penjumlahan dan
pengurangan, guru dapat mengenalkan beberapa tipe permasalahan
operasi penjumlahan dan pengurangan. Hal tersebut dapat membantu
siswa dalam memahami dan menyelesaikan berbagai macam
permasalahan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah

7
dengan menggunakan strategi yang berbeda. Selain itu, guru juga
harus mengajarkan sifat-sifat operasi penjumlahan dan juga hubungan
antara operasi penjumlahan dan pengurangan.
LXXII. Pengenalan tipe permasalahan operasi perkalian dan
pembagian merupakan hal yang penting dalam mengajarkan operasi
perkalian dan pembagian bilangan cacah. Hal tersebut dikarenakan
konsep perkalian dan pembagian lebih sulit dibandingkan penjumlahan
dan pengurangan. Guru juga harus mengajarkan sifat-sifat operasi
perkalian dan juga hubungan antara operasi perkalian dan pembagian.
Siswa juga harus memahami makna dan penggunaan sisa dalam
pembagian.
LXXIII. Ada banyak contoh aktivitas yang dapat digunakan
untuk membelajarkan operasi bilangan cacah. Berikut ini diberikan
beberapa contoh aktivitas untuk membelajarkan operasi bilangan
cacah.
1. Guru memberikan permasalahan dalam bentuk kata-kata.
Misalnya: Ina membeli beberapa permen di toko. Dia memberikan
3 permen yang dibelinya kepada Ani. Sekarang Ina memiliki 7
permen. Berapa banyak permen yang dibeli Ina?
LXXIV. Guru menyediakan beberapa permen dan 3 piring di
meja. Guru menanyai siswa tentang berapa permen yang diberikan
kepada Ani. Setelah siswa menjawab dengan benar, guru
membimbing siswa untuk menghitung 3 permen dan
meletakkannya di piring pertama. Lalu guru menanyai siswa
tentang berapa banyak permen yang dimiliki Ina sekarang. Setelah
siswa menjawab dengan benar, guru membimbing siswa untuk
menghitung 7 permen dan meletakkannya di piring kedua.
Selanjutnya, guru menanyakan kepada siswa tentang banyak
permen di kedua piring. Setelah siswa menjawab dengan benar,
guru lalu menanyakan banyak permen yang dibeli Ina.
LXXV. Media yang digunakan dalam aktivitas ini adalah
beberapa permen dan 3 piring.
2. Guru memberikan permasalahan dalam bentuk kata-kata.
Misalnya: Doni memiliki 18 balok di 3 rak. Masing-masing rak

8
memiliki banyak balok yang sama. Berapa banyak balok pada
setiap rak?
LXXVI. Selanjutnya, guru meminta siswa untuk menghitung
balok sebanyak balok yang dimiliki Doni, lalu menyusunnya di 3
rak dengan masing-masing rak memiliki banyak balok yang sama.
Siswa lalu menyebutkan banyak balok pada masing-masing rak.
LXXVII. Media yang digunakan dalam aktivitas ini adalah
beberapa balok kecil dan rak tempat balok.
3. Siswa diberikan suatu permasalahan. Misalnya: Vino memiliki 4
gelas dan di dalam setiap gelas terdapat 5 koin. Berapa banyak
koin yang dimiliki Vino?
LXXVIII. Guru menyediakan beberapa koin dan 4 gelas.
Selanjutnya guru meminta siswa untuk menghitung koin dan
meletakkannya ke dalam gelas seperti yang dijelaskan di soal.
Siswa lalu menghitung banyak koin seluruhnya yang terdapat di
gelas.
LXXIX. Media yang digunakan dalam aktivitas ini adalah
koin dan gelas.
LXXX.
LXXXI. ANALISIS
LXXXII. Ada banyak media manipulatif yang dapat digunakan untuk
membelajarkan operasi bilangan cacah. Berikut ini disajikan beberapa
contoh media manipulatif yang dapat digunakan untuk membelajarkan
operasi bilangan cacah.
LXXXIII.
1. Addition Strip Board

9
LXXXIV.

LXXXV. Gambar 5. Addition Strip Board


LXXXVI. Sumber: https://www.youtube.com/watch?
v=28jCvHWOWjY&feature=youtu.be
LXXXVII.
LXXXVIII. Deskripsi media:
LXXXIX. Media ini terdiri dari dua jenis balok (merah dan
biru) dan papan bergaris. Setiap jenis balok memiliki panjang
yang bervariasi (dari 1 sampai 9). Kegiatan penjumlahan
dilakukan dengan meletakkan balok biru (sebagai angka pertama)
pada papan, selanjutnya meletakkan balok merah (sebagai angka
kedua) di sebelah kanan balok biru. Hasil penjumlahan dapat
dilihat pada bilangan yang tertera di papan bergaris.
XC. Kelebihan: Mudah digunakan karena hanya perlu
meletakkan balok pada papan bergaris, dan hasil penjumlahan
dapat langsung diketahui tanpa perlu mencacah.
XCI. Kekurangan: Fungsi dari baris kedua dan seterusnya yang
terdapat di papan tidak jelas, untuk setiap ukuran dalam satu jenis
warna hanya terdapat satu balok (terbatas), hanya berlaku untuk
penjumlahan bernilai satu satuan, dan media hanya dapat
digunakan untuk penjumlahan.
XCII.

10
2. Media Mangkuk dan Kancing
XCIII.

XCIV. Gambar 6. Media mangkuk dan kancing


XCV. Sumber: https://www.youtube.com/watch?
v=Xrg8tC9A_Ho&feature=youtu.be
XCVI.
XCVII. Deskripsi media:
XCVIII. Media ini terdiri atas 3 mangkuk dan
beberapa kancing. Cara menggunakan media ini adalah dengan
memasukkan kancing ke dalam mangkuk pertama sesuai dengan
bilangan pertama pada soal. Untuk operasi penjumlahan,
masukkan kancing sejumlah bilangan kedua pada soal ke dalam
mangkuk kedua. Masukkan isi mangkuk pertama dan kedua ke
dalam mangkuk ketiga lalu mencacah semua kancing tersebut.
Untuk operasi pengurangan, ambil kancing pada mangkuk
pertama sejumlah bilangan kedua pada soal kemudian masukkan
ke dalam mangkuk kedua. Selanjutnya kancing pada mangkuk
pertama dicacah sambil dimasukkan ke dalam mangkuk ketiga.
XCIX. Kelebihan: Alat dan bahan mudah diperoleh.
C. Kekurangan: Media kurang menarik.
CI.

11
3. Stamp Game

CII.
CIII. Gambar 7. Stamp game
CIV. Sumber: https://www.youtube.com/watch?
v=fCDNoyBMHnk
CV.
CVI. Deskripsi media:
CVII. Media ini digunakan untuk mengajarkan operasi pembagian
dan perkalian bilangan cacah. Kompenen media ini terdiri atas
beberapa persegi yang memiliki 4 warna berbeda dengan masing-
masing warna berlabel berbeda (1, 10, 100, dan 1000), serta
beberapa bidak. Penggunaan media ini untuk operasi pembagian
yaitu dengan menata bidak sebanyak bilangan kedua pada soal,
kemudian mengambil persegi sejumlah bilangan pertama pada
soal dan ditata barisnya sesuai dengan banyak bidak. Apabila
terdapat persegi berstempel sama yang banyaknya kurang dari
banyak bidak, maka tukarkan persegi sisa dengan persegi lain
yang berstempel lebih kecil hingga persegi pada masing-masing
bidak adalah sama. Untuk operasi perkalian, bidak ditata
sebanyak bilangan kedua pada soal. Kemudian mengambil
persegi sejumlah bilangan pertama pada soal untuk ditata barisnya
pada bidak pertama, diikuti pada bidak kedua dan seterusnya.
Selanjutnya semua persegi disatukan dan labelnya dijumlahkan
sehingga didapatkan bilangan hasil perkalian.
CVIII. Kelebihan: Dapat digunakan untuk pembagian dan
perkalian bilangan dengan nilai yang besar.

12
CIX. Kekurangan: Media ini hanya dapat digunakan untuk
membelajarkan operasi pembagian dan perkalian.
CX.
4. Multiplication Bead Board
CXI.

CXII. Gambar 8. Multiplication Bead Board


CXIII. Sumber: https://www.youtube.com/watch?
v=WCfomP9Su88&feature=youtu.be
CXIV.
CXV. Deskripsi media:
CXVI. Media ini digunakan untuk mengajarkan operasi
perkalian bilangan cacah. Komponen media ini terdiri dari papan
yang terdapat 100 cekungan dan angka 1-10, beberapa manik-
manik, kartu berlabel bilangan, dan lempengan kecil sebagai
penanda bilangan kedua. Penggunaan media ini dengan
meletakkan kartu berlabel bilangan pertama pada papan.
Kemudian letakkan lempengan kecil di atas angka pada papan
sesuai dengan bilangan kedua pada soal. Selanjutnya letakkan
manik-manik pada papan secara vertikal sebanyak bilangan
pertama. Kemudian lakukan hal yang sama sebanyak bilangan
kedua.Cacahlah semua manik-manik pada papan.

13
CXVII. Kelebihan: Media menarik, dapat
merepresentasikan konsep abstrak (angka) menjadi lebih nyata
(tabung) sehingga mudah dipahami.
CXVIII. Kekurangan: Media hanya untuk membelajarkan
operasi perkalian bilangan cacah sampai 10 x 10.
CXIX.
5. Addition Machine
CXX.

CXXI.Gambar 9. Addition Machine


CXXII. Sumber: https://www.youtube.com/watch?
v=X93e4qmGZO8&feature=youtu.be
CXXIII.
CXXIV. Deskripsi media:
CXXV. Media ini digunakan untuk membelajarkan operasi
penjumlahan bilangan cacah. Komponen media ini terdiri dari
kotak untuk wadah silinder, beberapa silinder berwarna hijau dan
kuning, dan kertas berlabel bilangan. Penggunaan media ini
dengan memasang label bilangan sesuai soal. Kemudian
masukkan silinder hijau sebanyak bilangan pertama ke dalam
kotak, lalu masukkan silinder kuning sebanyak bilangan kedua ke
dalam kotak. Semua silinder di dalam kotak dicacah sehingga
didapatkan bilangan hasil penjumlahan.

14
CXXVI. Kelebihan: Dapat merepresentasikan konsep
abstrak (angka) menjadi lebih nyata (tabung) sehingga mudah
dipahami.
CXXVII. Kekurangan: Media ini hanya dapat digunakan
untuk mengajarkan operasi penjumlahan.
CXXVIII.

15
6. Media Math-U-See
CXXIX.

CXXX. Gambar 10. Media Math-U-See


CXXXI. Sumber: https://youtu.be/dYBWzjzchho
CXXXII.
CXXXIII. Deskripsi media:
CXXXIV. Media manipulatif ini berbentuk seperti balok
dengan beberapa warna berbeda yang juga menggambarkan
bilangan yang berbeda. Untuk mengajarkan konsep penjumlahan
bilangan cacah, media ini menggunakan 2 cekungan yang mana
cekungan atas digunakan untuk mengoperasikan bilangan
sedangan cekungan bawah digunakan untuk mencari 1 balok yang
ukurannya sama dengan balok yang telah dioperasikan.
CXXXV. Kelebihan: Bahan yang digunakan cukup kuat,
dapat memudahkan siswa memahami konsep, dapat digunakan
untuk mencari operasi beberapa bilangan yang memiliki jumlah
sama, dan media berwarna-warni sehingga lebih menarik.
CXXXVI. Kelemahan: Terbatasnya panjang kolong, banyak
balok, panjang balok merepresentasikan bilangan 1 hingga 10
saja.
CXXXVII.
CXXXVIII.
CXXXIX.

16
CXL. Ide untuk memodifikasi media manipulative yang ada
CXLI. Media Pembelajaran Magic Operation Box

CXLII.
CXLIII. Gambar 11 Ilustrasi Magic Operation Box
CXLIV. Deskripsi media:
CXLV. Media manipulatif ini terdiri atas suatu kotak dengan
beberapa sekat portable yang dapat diubah posisinya untuk membagi
kotak operasi, kotak operasi, kotak hasil, sekotak kancing yang
bernama kotak bilangan. Media manipulatif ini dapat digunakan untuk
mengajarkan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian,
pembagian pada bilangan cacah.
CXLVI.
CXLVII. Cara Penggunaan
CXLVIII. Cara penggunaan pada operasi penjumlahan:
1. Memposisikan sekat untuk membagi kotak operasi sebanyak
operasi penjumlahan yang diinginkan.
2. Memasukkan kancing sebanyak bilangan pertama pada soal di
kotak operasi pertama diikuti kotak selanjutnya.
3. Jika semua kancing yang mewakili soal sudah dimasukkan pada
kotak operasi dengan cara menariknya ke atas.
4. Cacahlah seluruh kancing yang ada di dalam kotak operasi sambil
memasukkannya ke dalam kotak hasil guna memperoleh jawaban
CXLIX.
CL. Cara penggunaan pada operasi pengurangan:
1. Memposisikan sekat untuk membagi kotak operasi sebanyak
operasi pengurangan yang diinginkan
2. Memasukkan kancing sebanyak bilangan pertama pada saat di
kotak operasi pertama.

17
3. Memindahkan kancing pada kotak operasi pertama ke kotak
operasi berikutnya bersesuaian dengan bilangan pada soal.
4. Mencacah banyak kancing pada kotak operasi pertama sambil
memasukkan ke dalam kotak hasil guna memperoleh jawaban.
CLI.
CLII. Cara penggunaan pada operasi perkalian:
1. Memposisikan sekat untuk membagi kotak operasi sebanyak
bilangan pertama pada soal.
2. Mengambil kancing sebanyak bilangan kedua pada soal
3. Memasukkan kancing tersebut paada kotak operasi pertama
4. Mengulangi langka 2 dan 3 untuk kotak selanjutnya
5. Membuka sekat kemudian mencacah banyak kancing sambil
memasukkan ke dalam kotak hasil guna memperoleh jawaban.
CLIII.
CLIV. Cara penggunaan pada operasi pembagian:
1. Memposisikan sekat untuk membagi kotak operasi sebanyak
bilangan kedua pada soal
2. Mengambil kancing sebanyak bilangan kedua pada soal
3. Meletakkan kancing pertama pada kotak kedua dan seterusnya
hingga kotak terakhir
4. Jika masih ada sisa kancing, ulangi langkah 3 dengan kancing
yang tersisa
5. Cacahlah banyak kancing pada salah satu kotak operasi sambil
memasukkannya ke dalamm kotak hasil guna memperoleh
jawaban
CLV.

18
CLVI. Kelebihan Media:
1. Media dapat digunakan untuk mengajarkan empat jenis operasi
2. Bahan-bahan untuk membuat media mudah ditemukan
3. Menggunakan benda kongkret untuk mewakili angka
4. Dapat digunakan untuk membelajarkan operasi penjumlahan
bilangan cacah yang lebih dari dua bilangan
5. Dapat digunakan untuk membelajarkan operasi pengurangan
bilangan cacah yang lebih dari dua bilangan
CLVII.
CLVIII. Kekurangan Media:
1. Panjang kotak operasi terbatas
2. Sekat yang disediakan terbatas
3. Hanya bisa digunakan untuk mengajarkan operasi pada bilangan
cacah

19

Anda mungkin juga menyukai