Anda di halaman 1dari 7

Tugas I

TK3203 Pengelolaan Limbah Industri Kimia

Nama : Mey Shelly Rikin


NIM : 13014022

Persoalan lingkungan yang terjadi :

Masalah Pencemaran Air di Wilayah Kabupaten Cirebon

Wilayah Kabupaten Cirebon memiliki persoalan yang cukup serius dalam


hal ketersediaan air. Lebih dari 70 persen masyarakat menggunakan air
tanah dangkal secara langsung sebagai air baku untuk kebutuhan sehari-
hari tanpa adanya pengolahan air tersebut terlebih dahulu, mengingat
banyaknya pencemaran berbagai zat kimia berbahaya di sungai yang
melintasi kabupaten Cirebon mulai dari hulu hingga hilir sungai. Sungai-
sungai tersebut tak hanya tercemari zat kimia, tetapi juga limbah pabrik,
bakteri coli, dan ada juga indikasi tercemar pestisida dari areal pertanian,
dan penambangan bahan galian C. Jumlah industri di Kabupaten Cirebon
mencapai 864 jenis, dimana 63 diantaranya merupakan industri besar dan
801 merupakan industri kecil menengah. Jumlah industri yang semakin
meningkat setiap tahunnya menyebabkan semakin banyaknya
pencemaran yang terjadi akibat limbah yang dihasilkan oleh industri-
industri tersebut khususnya limbah yang dibuang secara langsung ke
sungai yang mengalir di daerah Kabupaten Cirebon. Berdasarkan hasil
pemantauan, terlihat bahwa semua parameter kualitas air di sungai-
sungai tersebut menunjukkan nilai atau konsentrasi yang meningkat dan
melebihi bakumutu dari hulu ke hilir dan dari tahun ke tahun (walaupun
tidak seluruh lokasi selalu dipantau dari hulu ke hilir) terutama untuk
parameter COD dan DO di DAS Cisanggarung (Sungai Cisanggarung,
Ciwaringin, Kali Bondet dan Bangkaderes/Sungai Cimanis). Selain itu,
Industri di kawasan Kabupaten Cirebon juga memberikan pengaruh
terhadap meningkatnya pembuangan limbah B3. Berikut dilampirkan
parameter kualitas air di Wilayah Kabupaten Cirebon dari tahun 2008-
2013.
Tabel 1. Kekeruhan Air SungaI di Kabupaten Cirebon

Sumber : Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten


Cirebon Tahun 2014

Tabel 2. Total Dissolved Solid (TDS) Air Sungai di Kabupaten Cirebon

Sumber : Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten


Cirebon Tahun 2014
Tabel 3. Biochemical Oxygen Demand (BOD) Air Sungai di Kabupaten Cirebon

Sumber : Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten


Cirebon Tahun 2014

Tabel4. Chemical Oxygen Demand (COD) Air Sungai di Kabupaten Cirebon

Sumber : Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten


Cirebon Tahun 2014
Tabel 5. Kadar Amoniak Air Sungai di Kabupaten Cirebon

Sumber : Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten


Cirebon Tahun 2014

Tabel 6. Kualitas Air Tanah Untuk Air Bersih di Kabupaten Cirebon

Sumber : Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten


Cirebon Tahun 2014
Ambang batas yang dibuat menurut Peraturan Pemerintah Nomor
82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran dan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 58 Tahun 1998
Tentang Peruntukkan Air dan Baku Mutu Air

Keterangan gambar :
CSG-1 (Sungai Cisanggarung)
CSG-2 (Sungai Cimanis)
CSG-3 (Sungai Cipager)
CSG-4 (Sungai Ciberes)
CSG-5 (Sungai Winong)
CSG-6 (Sungai Kumpul Kuista)

Selain masalah kualitas air yang memprihatinkan, masalah laut, pesisir,


dan pantai yang cukup signifikan juga perlu mendapat perhatian. Contoh
nyata yang terjadi di wilayah pesisir kabupaten Cirebon menurut Laporan
Status Lingkungan Hidup Wilayah Kabupaten Cirebon :
- Tingkat kerusakan kawasan mangrove, padang lamun, dan terumbu
karang semakin mengkhawatirkan.
- Kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan bahan-bahan
kimia yang tidak ramah lingkungan telah mencemari kualitas air
laut dan ikut membunuh ikan-ikan kecil sehingga populasi ikan
menjadi menurun yang pada gilirannya area penangkapan ikan
semakin hari semakin menjauh dari daratan. Sementara harga
bahan bakar minyak masih dianggap memberatkan para nelayan
- Masalah abrasi terjadi hampir di sebagian besar pantai Kabupaten
Cirebon
- Intrusi air laut mulai mengancam daerah-daerah perkotaan yang
antara lain diakibatkan oleh pengambilan air tanah yang
berlebihanKegiatan-kegiatan lain yang dilakukan di pesisir yang
tidak mengindahkan peran pantai sebagai sempadan laut, telah
berkontribusi menurunkan kualitas pesisir, dan pantai

Dampak dari persoalan lingkungan :


Dampak pencemaran air yang terjadi di wilayah Kabupaten Cirebon terasa
sangat jelas. Cirebon yang terkenal sebagai Kota Udang sebenarnya sudah tidak
layak lagi disebutkan sebagai kota Udang karena produksi udangnya sudah
semakin menurun. Banyak petambak udang khususnya di Kabupaten Cirebon
yang gulung tikar akibat pencemaran air yang terjadi. Udang, ikan, dan biota laut
yang lainnya banyak yang terkontaminasi hingga akhirnya mati. Hewan dan
tumbuhan laut tersebut banyak yang mati disebabkan air yang sudah melebihi
batas bakumutu air yang seharusnya. Selain itu, berbagai masalah kesehatan
juga muncul seperti diare, disentri, hepatitis A, malaria, dan berbagai penyakit
lainnya.
Usaha yang telah dilakukan :
Menurut Laporan Status Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon, upaya
pengelolaan terhadap kuantitas dan kualitas air di Kabupaten Cirebon
melalui :
- Pemantauan dan monitoring yang berkelanjutan melalui PROKASIH
(Program Kali Bersih) serta peningkatan model-model monitoring
serta aplikasi berbasis GIS dalam menentukan sumber pencemar
dan titik pantau melalui sistem informasi lingkungan berbasis GIS
Prokasih Kabupaten Cirebon.
- Program Superkasih di Kabupaten Cirebon dilaksanakan pada DAS
Cisanggarung
Implementasi Program PROKASIH dan SUPERKASIH adalah :
- Pengembangan Instalasi Pengolahan Air Limbah Terpadu bagi sektor
Industri dan IPAL Komunal untuk limbah domestik.
- Pengembangan program cleaner production dan program
minimalisasi limbah lainnya.
- Pengembangan embung-embung dan situ.
- Program penghijauan (penanaman pohon).
- Peningkatan kualitas laboratorium lingkungan dan laboratorium
rujukan.
- Pengelolaan daerah tangkapan air (watershed management).
- Pengelolaan daerah sempadan sumber-sumber air (sungai dan situ).
- Relokasi industri pada kawasan tertentu.
- Penerapan konsep one river basin, one plan dan one integrated
management.

Penyelesaian permasalahan laut, pesisir, dan pantai telah diprogramkan


juga melalui kegiatan penyuluhan, seminar dan juga rencana
pembangunan mangrove center di wilayah pesisir Kabupaten Cirebon.

Komentar mengenai persoalan :


Permasalahan yang terjadi di Kabupaten Cirebon cukup memprihatinkan,
terutama dengan status cirebon sebagai kota Udang yang dipertanyakan.
Pencemaran air yang terjadi di Kabupaten Cirebon telah membuat banyak sekali
kerugian khususnya dirasakan oleh para petambak udang yang sudah banyak
gulung tikar. Masalah mengenai kesehatan yang dialami warga sekitar juga
memprihatinkan, mengingat air yang dipakai untuk kegiatan sehari-hari
langsung dipakai dari sungai tanpa pengolahan menjadi air bersih yang patut
digunakan. Berbagai program kegiatan yang telah dilaksanakan pemerintah
Kabupaten Cirebon sudah cukup baik namun dampak yang dirasakan memang
masih kurang terasa oleh masyarakat sekitar karena kesadaran masyarakat
mengenai hal ini juga masih sangat kurang. Kedepannya diharapkan semakin
banyak program untuk mencerdaskan para petambak udang dan masyarakat
sekitar untuk mengurangi kegiatan yang berkontribusi terjadinya pencemaran
air. Industri-industri di sekitar Kabupaten Cirebon juga semakin disadarkan dan
ditegaskan hukum mengenai pembuangan limbah yang menyebabkan
pencemaran air.
Daftar Pustaka :
Pemerintah Kabupaten Cirebon.2014.Laporan Status Lingkungan Hidup
Kabupaten Cirebon Tahun 2014.Kabupaten Cirebon-Sumber
http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2016/07/30/90-persen-sungai-di-
cirebon-tercemar-376120 diakses pada tanggal 10 Februari 2017 pukul 21.00

Anda mungkin juga menyukai