Masalah Pencemaran Air di Wilayah Kabupaten Cirebon
Wilayah Kabupaten Cirebon memiliki persoalan yang cukup serius dalam
hal ketersediaan air. Lebih dari 70 persen masyarakat menggunakan air tanah dangkal secara langsung sebagai air baku untuk kebutuhan sehari- hari tanpa adanya pengolahan air tersebut terlebih dahulu, mengingat banyaknya pencemaran berbagai zat kimia berbahaya di sungai yang melintasi kabupaten Cirebon mulai dari hulu hingga hilir sungai. Sungai- sungai tersebut tak hanya tercemari zat kimia, tetapi juga limbah pabrik, bakteri coli, dan ada juga indikasi tercemar pestisida dari areal pertanian, dan penambangan bahan galian C. Jumlah industri di Kabupaten Cirebon mencapai 864 jenis, dimana 63 diantaranya merupakan industri besar dan 801 merupakan industri kecil menengah. Jumlah industri yang semakin meningkat setiap tahunnya menyebabkan semakin banyaknya pencemaran yang terjadi akibat limbah yang dihasilkan oleh industri- industri tersebut khususnya limbah yang dibuang secara langsung ke sungai yang mengalir di daerah Kabupaten Cirebon. Berdasarkan hasil pemantauan, terlihat bahwa semua parameter kualitas air di sungai- sungai tersebut menunjukkan nilai atau konsentrasi yang meningkat dan melebihi bakumutu dari hulu ke hilir dan dari tahun ke tahun (walaupun tidak seluruh lokasi selalu dipantau dari hulu ke hilir) terutama untuk parameter COD dan DO di DAS Cisanggarung (Sungai Cisanggarung, Ciwaringin, Kali Bondet dan Bangkaderes/Sungai Cimanis). Selain itu, Industri di kawasan Kabupaten Cirebon juga memberikan pengaruh terhadap meningkatnya pembuangan limbah B3. Berikut dilampirkan parameter kualitas air di Wilayah Kabupaten Cirebon dari tahun 2008- 2013. Tabel 1. Kekeruhan Air SungaI di Kabupaten Cirebon
Sumber : Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten
Cirebon Tahun 2014
Tabel 2. Total Dissolved Solid (TDS) Air Sungai di Kabupaten Cirebon
Sumber : Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten
Cirebon Tahun 2014 Tabel 3. Biochemical Oxygen Demand (BOD) Air Sungai di Kabupaten Cirebon
Sumber : Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten
Cirebon Tahun 2014
Tabel4. Chemical Oxygen Demand (COD) Air Sungai di Kabupaten Cirebon
Sumber : Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten
Cirebon Tahun 2014 Tabel 5. Kadar Amoniak Air Sungai di Kabupaten Cirebon
Sumber : Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten
Cirebon Tahun 2014
Tabel 6. Kualitas Air Tanah Untuk Air Bersih di Kabupaten Cirebon
Sumber : Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten
Cirebon Tahun 2014 Ambang batas yang dibuat menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran dan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 58 Tahun 1998 Tentang Peruntukkan Air dan Baku Mutu Air
Selain masalah kualitas air yang memprihatinkan, masalah laut, pesisir,
dan pantai yang cukup signifikan juga perlu mendapat perhatian. Contoh nyata yang terjadi di wilayah pesisir kabupaten Cirebon menurut Laporan Status Lingkungan Hidup Wilayah Kabupaten Cirebon : - Tingkat kerusakan kawasan mangrove, padang lamun, dan terumbu karang semakin mengkhawatirkan. - Kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan bahan-bahan kimia yang tidak ramah lingkungan telah mencemari kualitas air laut dan ikut membunuh ikan-ikan kecil sehingga populasi ikan menjadi menurun yang pada gilirannya area penangkapan ikan semakin hari semakin menjauh dari daratan. Sementara harga bahan bakar minyak masih dianggap memberatkan para nelayan - Masalah abrasi terjadi hampir di sebagian besar pantai Kabupaten Cirebon - Intrusi air laut mulai mengancam daerah-daerah perkotaan yang antara lain diakibatkan oleh pengambilan air tanah yang berlebihanKegiatan-kegiatan lain yang dilakukan di pesisir yang tidak mengindahkan peran pantai sebagai sempadan laut, telah berkontribusi menurunkan kualitas pesisir, dan pantai
Dampak dari persoalan lingkungan :
Dampak pencemaran air yang terjadi di wilayah Kabupaten Cirebon terasa sangat jelas. Cirebon yang terkenal sebagai Kota Udang sebenarnya sudah tidak layak lagi disebutkan sebagai kota Udang karena produksi udangnya sudah semakin menurun. Banyak petambak udang khususnya di Kabupaten Cirebon yang gulung tikar akibat pencemaran air yang terjadi. Udang, ikan, dan biota laut yang lainnya banyak yang terkontaminasi hingga akhirnya mati. Hewan dan tumbuhan laut tersebut banyak yang mati disebabkan air yang sudah melebihi batas bakumutu air yang seharusnya. Selain itu, berbagai masalah kesehatan juga muncul seperti diare, disentri, hepatitis A, malaria, dan berbagai penyakit lainnya. Usaha yang telah dilakukan : Menurut Laporan Status Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon, upaya pengelolaan terhadap kuantitas dan kualitas air di Kabupaten Cirebon melalui : - Pemantauan dan monitoring yang berkelanjutan melalui PROKASIH (Program Kali Bersih) serta peningkatan model-model monitoring serta aplikasi berbasis GIS dalam menentukan sumber pencemar dan titik pantau melalui sistem informasi lingkungan berbasis GIS Prokasih Kabupaten Cirebon. - Program Superkasih di Kabupaten Cirebon dilaksanakan pada DAS Cisanggarung Implementasi Program PROKASIH dan SUPERKASIH adalah : - Pengembangan Instalasi Pengolahan Air Limbah Terpadu bagi sektor Industri dan IPAL Komunal untuk limbah domestik. - Pengembangan program cleaner production dan program minimalisasi limbah lainnya. - Pengembangan embung-embung dan situ. - Program penghijauan (penanaman pohon). - Peningkatan kualitas laboratorium lingkungan dan laboratorium rujukan. - Pengelolaan daerah tangkapan air (watershed management). - Pengelolaan daerah sempadan sumber-sumber air (sungai dan situ). - Relokasi industri pada kawasan tertentu. - Penerapan konsep one river basin, one plan dan one integrated management.
Penyelesaian permasalahan laut, pesisir, dan pantai telah diprogramkan
juga melalui kegiatan penyuluhan, seminar dan juga rencana pembangunan mangrove center di wilayah pesisir Kabupaten Cirebon.
Komentar mengenai persoalan :
Permasalahan yang terjadi di Kabupaten Cirebon cukup memprihatinkan, terutama dengan status cirebon sebagai kota Udang yang dipertanyakan. Pencemaran air yang terjadi di Kabupaten Cirebon telah membuat banyak sekali kerugian khususnya dirasakan oleh para petambak udang yang sudah banyak gulung tikar. Masalah mengenai kesehatan yang dialami warga sekitar juga memprihatinkan, mengingat air yang dipakai untuk kegiatan sehari-hari langsung dipakai dari sungai tanpa pengolahan menjadi air bersih yang patut digunakan. Berbagai program kegiatan yang telah dilaksanakan pemerintah Kabupaten Cirebon sudah cukup baik namun dampak yang dirasakan memang masih kurang terasa oleh masyarakat sekitar karena kesadaran masyarakat mengenai hal ini juga masih sangat kurang. Kedepannya diharapkan semakin banyak program untuk mencerdaskan para petambak udang dan masyarakat sekitar untuk mengurangi kegiatan yang berkontribusi terjadinya pencemaran air. Industri-industri di sekitar Kabupaten Cirebon juga semakin disadarkan dan ditegaskan hukum mengenai pembuangan limbah yang menyebabkan pencemaran air. Daftar Pustaka : Pemerintah Kabupaten Cirebon.2014.Laporan Status Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon Tahun 2014.Kabupaten Cirebon-Sumber http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2016/07/30/90-persen-sungai-di- cirebon-tercemar-376120 diakses pada tanggal 10 Februari 2017 pukul 21.00