Anda di halaman 1dari 6

Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No.

230, Makassar 90173


Telp. (0411) 3619745

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PROF. dr H .M. FARID
NOMOR: 001/SK/06.01/RSIA -PF/IX/2016

TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN KAMAR OPERASI


RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PROF. dr. H. M. FARID

DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK Prof. Dr. H. M. Farid

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan


Kamar Operasi Rumah Sakit Ibu dan Anak Prof. dr. H.
M. Farid, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan
Kamar Operasi yang bermutu tinggi,

b. bahwa agar pelayanan Kamar Operasi di Rumah Sakit


Ibu dan Anak Prof. dr. H. M. Farid dapat terlaksana
dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur Rumah
Sakit Ibu dan Anak Prof. dr. H. M. Farid sebagai
landasan penyelenggaraan pelayanan Kamar ok di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Prof. dr. H. M. Farid ,

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam a dan b maka, perlu Ditetapkan
Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Prof. dr.
H. M. Farid .

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun


2009 tentang Kesehatan,

2. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun


2009 tentang Rumah Sakit,
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
147/Menkes/Per/III/2010 tentang perijinan Rumah
Sakit,
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 1691 / Menkes /
PER / VIII / 2011, tentang Keselamatan Pasien Rumah
Sakit,
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Inonesia
Nomor/419/Menkes/Per/x/2005 tentang praktek dokter
dan dokter gigi,
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor/290/Menkes/Per/III/2008 tentang persetujuan
tindakan kedokteran,
7. Permenkes RI 49 Tahun 2013 Tentang Komite
Keperawatan Rumah Sakit,
8. Standar, pedoman dan pernyataan, perhimpunan
dokter spesialis anastesiology dan reanimasi Indonesia
(IDSAI) jaya tahun 2003,
9. Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Prof. dr.
H. M. Farid Nomor 002/SK/YD/X/2014 tentang Struktur
Organisasi Rumah Sakit Ibu dan Anak Prof. dr. H. M.
Farid.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :KEBIJAKAN PELAYANAN UNIT KAMAR OPERASI


DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PROF. dr .H. M.
FARID,

KESATU : Memberlakukan kebijakan sebagaimana terlampir


dalam surat keputusan Unit Kamar Operasi di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Prof. dr. H. M. Farid,
KEDUA : Kebijakan pelayanan Unit Kamar Operasi
sebagaimana dimaksud pada diktum diatas
sebagai acuan dalam melaksanakan pelayanan di
Unit Kamar Operasi di Rumah Sakit Ibu dan Anak
Prof. dr. H. M. Farid,
KETIGA : Kebijakan pelayanan Unit Kamar Operasi di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Prof. dr. H. M. Farid,
Unit Kamar Operasi tercantum dalam lampiran
keputusan ini Unit Kamar Operasi.
KEEMPAT : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaran
pelayanan Rumah Sakit Ibu dan Anak Prof. dr. H.
M. Farid Unit Kamar Operasi dilaksanakan oleh
Unit Kamar Operasi,
KELIMA : Keputusan ini berlaku terhitung tanggal ditetapkan,
KEENAM : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan atau
ketidaksesuaian dalam keputusan ini, maka akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya,

Ditetapkan di : Makassar

Pada Tanggal : 22 September 2016

RSIA PROF. dr. H. M. FARID

DIREKTUR,

(Dr.IMAM AHMADI FARID,Sp.OG)


LAMPIRAN : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU
DAN ANAK PROF. dr. H. M. FARID

NOMOR : 001/SK/06.01/RSIA-PF/IX/2016

TENTANG : KEBIJAKAN PELAYANAN UNIT KAMAR OPERASI

TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2016

KEBIJAKAN PELAYANAN UNIT KAMAR OPERASI

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PROF.dr.H.M FARID

Kebijakan Umum

1 Pelayanan operasi di Rumah Sakit Ibu dan Anak Prof. dr. H. M.


Farid ini didukung oleh kelompok dokter special yang melakukan
tindakan operasi atau tindakan invasive, dan juga kelompok
perawat khusus yang telah mendapat pendidikan/pelatihan kamar
operasi atau perawat yang telah berpengalaman di kamar operasi
lebih dari 1 tahun .
2 Pelayanan operasi dilakukan oleh dokter spesialis dari semua
disiplin ilmu yang memiliki kompetensi dan izin sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
3 Semua perawat Rumah Sakit Ibu dan Anak Prof. dr. H. M Farid
harus memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
4 Penyediaan tenaga di Rumah Sakit Ibu dan Anak Prof. dr. H. M
Farid mengacu pada pola ketenagaan.
5 Semua pelayanan harus selalu berorientasi pada mutu dan
keselamatan pasien dan setiap petugas harus bekerja sesuai
dengan standar profesi, standar procedure operasional yang
berlaku, etika profesi dan menghormati hak-hak pasien.
6 Pelayanan bedah dilaksanakan dalam 24 jam,
Kebijakan khusus

1 Setiap pasien yang akan dilakukan tindakan operasi diberikan


informasi dan edukasi mengenai prosedur yang akan dijalani,
komplikasi yang mungkin terjadi serta respon terhadap komplikasi
tersebut, prosedur pre operasi dan post operasi, selanjutnya
pasien/keluarga menandatangani surat pernyataan telah mengerti
akan semua penjelasan yang telah diberikan serta
menandatangani surat perstujuan tindakan medis ( Informed
Consent ),
2 Pemberian edukasi diberikan oleh dokter penanggung jawab
operasi didampingi perawat atau dokter umum yang ditunjuk dan
berkompeten didampingi perawat atau oleh perawat senior yang
ditunjuk dan berkompeten didampingi perawat lain.
3 Pada setiap pasien yang akan dilakukan tindakan operasi prinsip
pencegahan dan pengendalian infeksi selalu dijalankan,
4 Setiap petugas yang ikut dalam tim operasi (dokter special/dokter
umum/perawat asissten, perawat instrumen, perawat on loop)
mampu mengenal anatomi tubuh menusia, menguasai tehnik
operasi yang akan dilakukan, mengenal instrument yang digunakan
dalam operasi tersebut, serta respon terhadap komplikasi yang
mungkin timbul.
5 Setiap pasien sewaktu dikamar operasi sebelum dilakukan anastesi
dilakukan identifikasi meliputi :
Nama pasien, umur dan diagnose
Jenis anastesi dan jenis operasi
Lokasi yang akan dioperasi
Informed consent
6 Bila terjadi kecelakaan / kegagalan dari tindak operasi yang
dimaksud, hal tersebut dilaporkan kepada tim pasien safety untuk
tindak lanjut,
7 Status fisiologis pasien secara terus menerus dimonitor oleh tim
anastesi selama pembedahan berlangsung, apabila pasien
dioperasi dengan anastesi umum atau regional. Bila pasien
dilakukan dioperasi dengan anastesi local maka pemantauan
status fisiologi pasien dilakukan oleh dokter bedah yang
bertanggung jawab. Semua temuan ditulis dan dimasukkan dalam
staus rekam medis pasien.
8 Penghitungan instrument dan kasa dilakukan sebelum operasi dan
sesudah operasi sebelum penutupan peritoneum, bila terdapat
ketidaksesuaian, maka dilakukan penghitungan dan pencarian
sebelum luka operasi di tutup.
9 Laporan operasi harus ditulis oleh dokter operator secara lengkap
yang meliputi :
Diagnose pra operasi dan pasca operasi
Nama operator, assisten dan instrument
Nama prosedur dan tehnik pembedahan dari awal insisi
sampai denga jahit luka insisi,
Specimen bedah untuk pemeriksaan jika ada,
Catatan komplikasi spesifik dan perdarahan,
Tanggal, waktu dan tanda tangan dokter operator yang
bertanggung jawab.

Semua laporan didokumentasikan didalam berkas rekam medis


pasien.

10 Informasi penjadwalan pasien ( baik efektif maupun darurat )


didapat dari unit rawat inap, UGD, poliklinik spesialis Rumah Sakit
Ibu dan Anak Prof.dr.H.M Farid.

Ditetapkan di : Makassar

Pada Tanggal : 22 September 2016

RSIA PROF. dr. H. M. FARID

DIREKTUR,

(Dr.IMAM AHMADI FARID,Sp.OG)

Anda mungkin juga menyukai