Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)
1 Topik Bahasan : Imunisasi Polio
2 Sub Topik Bahasan : Penyakit Poliomyelitis dan Vaksinasi Polio
3 Tempat : Poli Imunisasi Puskesmas
4 Hari/tanggal : 17 Mei 2016
5 Waktu : 07:30 Selesai
6 Sasaran : Orang tua yang memiliki bayi dan balita
7 Tujuan
a Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, peserta dapat memahami pentingnya pengetahuan
tentang imunisasi polio.
b Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penjelasan tentang penyakit poliomyelitis dan vaksinasi
polio, diharapkan peserta mampu:
1 Mengetahui dan memahami pengertian dari penyakit poliomyelitis.
2 Mengetahui dan memahami penyebab dari penyakit poliomyelitis.
3 Mengetahui dan memahami tanda gejala dari penyakit poliomyelitis.
4 Mengetahui dan memahami cara penularan dan penyebaran penyakit poliomyelitis.
5 Mengetahui dan memahami pencegahan dari penyakit poliomyelitis dengan vaksinasi
polio.
6 Mengetahui jadwal pemberian vaksin polio.

8 Isi / Materi
1 Pengertian poliomyelitis
2 Penyebab poliomyelitis
3 Tanda dan gejala dari poliomyelitis
4 Cara penularan/penyebaran poliomyelitis
5 Pencegahan poliomyelitis dengan vaksin polio
6 Jadwal pemberian vaksin polio
7 Kontraindikasi pemberian imunisasi polio
9 Metode
1 Ceramah
2 Diskusi / Tanya jawab
10 Media dan Alat Peraga
1 Leaflet
2 Flip Chart
11 Kegiatan Penyuluhan

No. Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu

1 Pembukaan 1 Membuka kegiatan dengan 1 Menjawab salam 3 menit


2 Mendengarkan
mengucapkan salam
2 Memperkenalkan diri pembukaan yang
3 Menjelaskan tujuan dari
disampaikan
penyuluhan
4 Menyebutkan materi yang
akan diberikan
5 Menyampaikan kontrak
waktu

2 Pelaksanaan 1 Penyampaian garis besar 1 Mendengarkan 25 menit


materi tentang Imunisasi dengan penuh
Polio: perhatian
a Menggali 2 Menanyakan hal-hal
pengetahuan peserta yang belum jelas
tentang imunisasi daan belum
polio dipahami
b Menjelaskan 3 Memperhatikan
pengertian penyakit jawaban dari
poliomyelitis penyuluh
c Menjelaskan 4 Menjawab
penyebab pertanyaan evaluasi
poliomyelitis
d Menjelaskan tanda
dan gejala dari
poliomyelitis
e Menjelaskan cara
penularan/penyebaran
poliomyelitis
f Menjelaskan
pencegahan
poliomyelitis dengan
vaksin polio
g Menyebutkan jadwal
pemberian vaksin
polio
h Menyebutkan
kontraindikasi
pemberian imunisasi
polio
2 Memberi kesempatan
peserta untuk bertanya
3 Menjawab pertanyaam
4 Evaluasi

3 Penutup 1 Menyimpulkan hasil 1 Mendengarkan 2 menit


2 Menjawab salam
penyuluhan
2 Memberikan salam
penutup

13. Evaluasi
a Mengajukan pertanyaan lisan
a Apa pengertian dari penyakit Poliomyelitis?
b Kondisi apa saja yang membuat bayi dan balita tidak bisa diberikan imunisasi
polio?

b Observasi
1 Respon/tingkah laku peserta saat diberikan pertanyaan, apakah diam/menjawab
(benar/salah)
2 Peserta antusias/tidak.
3 Peserta mengajukan pertanyaan/tidak

Materi

1 Penyakit Poliomyelitis
Poliomyelitis adalah penyakit menular, disebabkan oleh infeksi virus polio, terutama
menyerang pada anak-anak, dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian. Virus polio telah
menyebar di seluruh dunia termasuk Indonesia. Tahun 1988 WHO mencanangkan dunia bebas
polio pada tahun 2000, akan tetapi sampai saat ini secara global dunia belum bisa bebas polio
karena banyak Negara yang masih mempunyai kasus poliomyelitis seperti India, Pakistan,
Afganistan, Nigeria, dll. Negara-negara di wilayah Amerika, Eropa dan Asia Pasifik telah
dinyatakan bebas polio oleh WHO, sedangkan untuk wilayah Asia Tenggara dan Afrika masih
belum bebas virus polio. Pencegahan dan pemberatasan virus polio sebenarnya sangat mudah
karena sudah ada vaksin yang sangat efektif yaitu vaksin polio oral (OPV) dan vaksin polio
inaktif (IPV).

Poliomyelitis merupakan penyakit infeksi akut oleh sekelompok virus ultramikroskop yang
bersifat neurotrofik yang awalnya menyerang saluran pencernaan dan pernapasan yang kemudian
menyerang susunan saraf pusat melalui peredaran darah. Penyakit ini menyebabkan kelemahan
motoric. Penyakit polio ini termasuk penyakit yang menular. Penyakit ini menyerang pada setiap
orang tanpa mengenal usia, namun 50% kasusnya terjadi pada anak berusia antara 3-5 tahun.

2 Klasifikasifikasi Penyakit Polio


Penyakit polio atau poliomyelitis terbagi menjadi 3 yaitu:
a Polio non-Paralisis
Poliomyelitis nonparalitik berarti polio virus telah mencapai selaput otak (meningitis
aseptik), penderita mengalami kejang otot, sakit punggung dan leher.
b Polio Paralisis
Poliovirus menyerang saraf tulang belakang, menghancurkan sel yang mengontrol
pergerakkan pada batang tubuh dan otot tungkai.
c Polio Bulbar
Polio jenis ini disebabkan oleh tidak adanya kekebalan alami sehingga otak ikut
terserang.

3 Penyebab Poliomyelitis

Penyakit polio atau poliomyelitis disebabkan oleh virus polio. Virus polio ini termasuk
dalam kelompok enteroviorus, famili Picornavirus. Jenis virus ini sangat tahan terhadap alkohol
dan lisol, namun peka terhadap formaldehide dan larutan klor. Virus ini bisa mati dalam suhu
yang tinggi namun bisa bertahan hidup selam bertahun-tahun dalam keadaan beku.
4 Tanda dan Gejala Penyakit Polio (Poliomyelitis)

a Poliomyelitis asimtomatis
(setelah masa inkubasi 7-10 hari), tidak terdapat gejala karena daya tahan tubuh cukup
baik, maka tidak terdapat gejala klinik sama sekali
b Poliomyelitis abortif
Timbul mendadak langsung beberapa jam sampai beberapa hari. Gejala berupa infeksi
virus seperti malaise, anoreksia, nausea, muntah, nyeri kepala, nyeri tenggorokan, konstipasi dan
nyeri abdomen
c Poliomyelitis Non-Paralitik
Gejala klinik hampir sama dengan poliomyelitis abortif, hanya nyeri kepala, nausea dan
muntah lebih hebat. Gejala ini timbul 1-2 hari kadang-kadang diikuti penyembuhan sementara
untuk kemudian remisi demam atau masuk kedalam fase ke 2 dengan nyeri otot.

d Poliomyelitis Paralitik
Gejala sama dengan poliomyelitis non-paralitik disertai kelemahan satu atau lebih
kumpulan otot skelet atau cranial. Timbul paralysis akut, pada bayi ditemukan paralysis fesika
urinaria dan atonia usus.

5 Cara Penyebaran/Penularan Poliomyelitis

Penyakit polio menular melalui kontak antar manusia. Virus masuk ke dalam tubuh melalui
mulut ketika seseorang memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi tinja penderita
penyakit polio atau bisa juga dari air liur penderita penyakit polio. Kemudian virus menginfeksi
bagian usus yang kemudian memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat sehingga
bisa menyebabkan melemahnya otot serta terkadang menyebabkan kelumpuhan.

Virus masuk melalui mulut dan hidung, berkembangbiak di dalam tenggorokan dan saluran
pencernaan, lalu diserap dan diserbarkan melalui sistem pembuluh darah dan pembuluh getah
bening. Penularan virus polio secara umum terjadi melalui beberapa cara:

- Melalui percikan ludah penderita/ sekret tenggorokan orang yang terinfeksi


- Melalui tinja penderita
- Benda-benda yang terkontaminasi

6 Pencegahan Penyakit Polio (Poliomyelitis)


Satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit polio adalah dengan
mendapatkan vaksinasi polio. Vaksin polio bekerja dengan pembentukan antibodi baik dalam
darah maupun pada epitelium usus, yang menghasilkan pertahanan lokal terhadap virus polio liar
yang datang masuk kemudian. Dengan cara ini , maka frekuensi ekskresi polio virus liar dalam
masyarakat dapat dikurangi. Vaksinasi polio diberikan 4 kali saat berusia 1 bulan, 2 bulan, 3
bulan dan 4 bulan.

Terdapat 2 jenis vaksin polio:

a Vaksin oral (OPV) oral poliomyelitis vaccin


Vaksin polio yang diberikan secara oral melalui mulut vaksin ini terbuat dari virus hidup
yang dilemahkan.Virus dalam vaksin ini setelah diberikan 2 tetes akan menempatkan diri
di usus dan memacu pembentukan antibodi baik dalam darah maupun dalam dinding luar
lapisan usus yang mengakibatkan pertahanan lokal terhadap virus polio liar yang akan
masuk.
b Vaksin injeksi (IPV) inactived poliomyelitis vaccin
Vaksin polio yang diberikan dengan cara disuntikkan ke dalam tubuh anak. IPV dihasilkan
dengan cara membiakkan virus dan kemudian dibuat tidak aktif dengan pemanasan atau
bahan kimia. Karena IPV tidak hidup dan tidak dapat replikasi maka vaksin ini tidak dapat
menyebabkan penyakit polio walaupun diberikan dengan anak dengan daya tahan tubuh
lemah.

7 Jadwal Pemberian Imunisasi Polio


Jadwal imunisasi rutin pada bayi usia <1 tahun

Usia Bayi Jenis Imunisasi


0-7 hari Hepatitis B0
1 bulan BCG, POLIO 1
2 bulan DPT-HB-Hib 1, POLIO 2
3 bulan DPT-HB-Hib 2, POLIO 3
4 bulan DPT-HB-Hib 3, POLIO 4
9 bulan Campak

Imunisasi polio ulangan (penguat) saat masuk sekolah 5-6 tahun dan dosis berikutnya
diberikan pada usia 15-19 tahun.

8 Kontraindikasi Pemberian Imunisasi Polio


1 Anak demam tinggi dengan suhu diatas 37,5 0C
2 Anak sedang diare atau muntah
3 Anak yang sedang mendapatkan pengobatan radioterapi atau obat yang menurunkan
kekebalan tubuh
4 Anak yang menderita kanker dan penderita HIV
5 Anak yang mempunyai riwayat alergi pada vaksin polio.

Anda mungkin juga menyukai