(SAP)
PENYAKIT POLIO
Disusun oleh :
NENG HEPI SONDARI
NIM: C.14201.12.027
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, sasaran memahami tentang penyakit polio
yang benar.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama ± 1 x 15 menit, sasaran dapat:
a. Menjelaskan pengertian polio
b. Menjelaskan penyebab polio
c. Menjelaskan penularan polio
d. Menjelaskan tanda dan gejala klinis penderita polio
e. Menjelaskan pencegahan polio dan imunisasi polio
B. Cakupan Materi
1. Pengertian polio
2. Penyebab polio
3. Penularan polio
4. Tanda dan gejala klinis penderita polio
5. Pencegahan polio dan imunisasi polio
C. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Kegiatan
Penyuluh (Mahasiswa) Sasaran
1. Pembukaan - Mengucapkan salam - Menjawab salam
(2 menit) - Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Menjelaskan maksud - Menyimak,
dan tujuan mendengarkan dan
memahami penjelasan
yang diberikan
2. Penyajian Menyampaikan materi: - Menyimak,
(10 menit) - Menjelaskan pengertian mendengarkan dan
polio memahami penjelasan
- Menjelaskan penyebab yang diberikan
polio
- Menjelaskan penularan
polio
- Menjelaskan tanda dan
gejala klinis penderita
polio
- Menjelaskan
pencegahan polio dan
imunisasi polio
3. Penutup - Memberikan - Mengajukan
(3 menit) kesempatan bertanya pertanyaan
pada keluarga tentang
materi yang dibahas
- Memberikan pertanyaan - Menjawab pertanyaan
evaluasi
D. Metode
Metode yang digunakan pada penyampaian pendidikan kesehatan adalah:
1. Ceramah
2. Diskusi
E. Media
- Leaflet
F. Sumber
- Saputra, L., 2009. Penularan virus polio. Bina Rupa Aksan: Jakarta
- Wikipedia
- http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=153
G. Evaluasi
1. Bentuk
Pada evaluasi menggunakan bentuk lisan yang dilaksanakan langsung
pada kegiatan diskusi untuk menilai apakah tujuan pendidikan kesehatan
dapat berhasil atau tidak.
2. Jenis
Jenis evaluasi bentuk lisan berupa tanya jawab yang berjumlah 4 soal dan
harus dijawab langsung oleh sasaran pada saat itu juga. Pertanyaan
evaluasi antara lain:
a. Apa yang dimaksud dengan penyakit polio?
b. Jelaskan apa penyebab dari penyakit polio?
c. Sebutkan tanda dan gejala klinis penderita polio?
d. Jelaskan pencegahan polio dan imunisasi polio!
MATERI PENYULUHAN
“ PENYAKIT POLIO “
C. Penularan Polio
Penyakit polio menular melalui kontak antar manusia. Virus masuk ke
dalam tubuh melalui mulut ketika seseorang memakan makanan atau minuman
yang terkontaminasi tinja penderita penyakit polio atau bisa juga dari air liur
penderita penyakit polio. Kemudian virus menginfeksi bagian usus yang
kemudian memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat sehingga bisa
menyebabkan melemahnya otot serta terkadang menyebabkan kelumpuhan.
Virus masuk melalui mulut dan hidung, berkembangbiak di dalam tenggorokan
dan saluran pencernaan, lalu diserap dan diserbarkan melalui sistem pembuluh
darah dan pembuluh getah bening.
Penularan virus polio secara umum terjadi melalui beberapa cara:
- Secara langsung dari orang ke orang
- Melalui percikan ludah penderita
- Melalui tinja penderita.
F. Imunisasi Polio
Imunisasi Polio adalah imunisasi yang diwajibkan pada awal usia anak.
Meskipun penyakit polio saat ini dinyatakan tidak ada di Indonesia, tetapi harus
tetap dilakukan pencegahan karena globalisasi dan perpindahan penduduk yang
demikian cepat di dunia tetap berpotensi untuk mengancam.
Terdapat 2 jenis vaksin polio:
Vaksin Salk, merupakan vaksin virus polio yang tidak aktif
Vaksin Sabin, merupakan vaksin virus polio hidup.
Usia Pemberian:
Saat lahir (0 bulan), dan berikutnya di usia 2, 4, 6 bulan. Dilanjutkan pada usia 18
bulan dan 5 tahun. Kecuali saat lahir, pemberian vaksin polio selalu dibarengi
dengan vaksin DTP.
Efek Samping:
Hampir tak ada. Hanya sebagian kecil saja yang mengalami pusing, diare ringan,
dan sakit otot. Kasusnyapun sangat jarang.
Tingkat Kekebalan:
Dapat mencekal hingga 90%
Indikasi Kontra:
Tak dapat diberikan pada anak yang menderita penyakit akut atau demam tinggi
(diatas 38C); muntaha atau diare, penyakit kanker atau keganasan, HIV/AIDS,
sedang menjalani pengobatan steroid dan pengobatan radiasi umum, serta anak
dengan mekanisme kekebalan terganggu.