Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini ialah :
1) Apa yang dimaksud dengan Progesteron, Esterogen, PLH, Estriol, dll
2) Bagaimana cara untuk mengetahui Pemeriksaan Laboratorium Pada Wanita Hamil
1.3 Tujuan
Tujuan yang dapat diambil dari pembuatan makalah ini yakni Untuk Mengetahui
Pemeriksaan Laboratorium Pada Wanita Hamil.
1.4 Manfaat
Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada teman-
teman sekalian tentang Pemeriksaan Laboratorium Pada Wanita Hamil (Progesteron,
Esterogen, PLH, Estriol, dll).

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Progesteron
Plasenta bergantung pada kolesterol ibu sebagai substratnya untuk produksi progesteron.
Enzim-enzim plasenta memisahkan rantai samping kolesterol, menghasilkan pregnenolon yang
selanjutnya mengalami isomerisasi parsial menjadi progesteron; 250-350 mg progesterone
diproduksi setiap harinya sebelum trimester ketiga dan sebagian besar akan masuk ke dalam
sirkulasi ibu. Kadar progesteron plasma ibu meningkat progresif selama kehamilan dan
tampaknya tidak tergantung pada faktor-faktor yang normalnya mengatursintesis dan sekresi
steroid. Jika hCG eksogen meningkatkan produksi progesteron pada kehamilan, maka
hipofisektomi tidak memiliki efek.Pemberian ACTH atau kortisol tidakmempengaruhi kadar
progesteron, demikian juga adrenalektomi atau ooforektomi setelah minggu ketujuh.Progesteron
perlu untuk pemeliharaan kehamilan. Produksi progesteron dari korpus luteum yang tidak
mencukupi turut berperan dalam kegagalan implantasi, dan defisiensi fase luteal telah dikaitkan
dengan beberapa kasus infertilitas dan keguguran berulang. Lebih jauh, progesteron juga
berperanan dalam mempertahankan keadaan miometrium yang relatif tenang. Progesteron juga
dapat berperan sebagai obat imunosupresif pada beberapa sistem dan menghambat penolakan
jaringan perantara sel T. Jadi kadar progesteron lokal yang tinggi dapat membantu toleransi
imunologik uterus terhadap jaringan trofoblas embrio yang menginvasinya.

Hormon Estrogen pada Wanita Hamil


Pada wanita hamil plasenta mensintesis sejumlah besar hormon steroid. Dua hormon
steroid utama adalah estrogen yang berguna untuk pertumbuhan organ-organ reproduksi dan
progesteron yang berfungsi untuk mempertahankan (maintenance) kehamilan.Dalam sintesis
hormon steroid,plasenta bukanlah organ yang otonom melainkan organ yang memerlukan
prekursor-prekursor untuk sekresi estrogen dan progesteron. Prekursor tersebut berasal dari
adrenal janin dan maternal untuk sekresi estrogen, serta kolesterol maternal untuk sekresi
progesteron.Hormon estrogen merupakan salah satu hormon steroid kelamin karena memiliki
struktur kimia berintikan steroid yang secara fisiologi sebagian besar diproduksi oleh kelenjar
endokrin sistem reproduksi wanita. Hal yang spesifik bagi hormon ini pada wanita usia subur
ialah sekresinya dari ovarium berlangsung secara siklikdan peranannya yang sangat penting
dalam mempersiapkan kehamilan.Estrogen alamiah yang terpenting adalah estradiol (E), estron
(E), dan estriol (E).Secara biologis, estradiol adalah yang paling aktif. Perbandingan kasiat
biologis dari ketiga hormon tersebut adalahE: E: E= 10: 5: 1.E merangsang epitel vagina
untuk berproliferasi dan berdiferensiasi. Untuk hal tersebut dibutuhkan reseptor estrogen yaitu
Estrogen Receptor-(ER-) yang terdapat pada epitel vagina dan sel-sel stromal.Karena terjadi
proliferasi, epitel vagina akan menebal, sel-sel akan memipih, dan mengalami kornifikasi.
Derivat estrogen memiliki 3 bentuk, yaitu estron, estradiol, dan estriol seperti gambar dibawah
ini.

TIGA BENTUK DERIVAT ESTROGEN

Estrogen terdiri dari tiga jenis hormon yang berbeda, yaitu estron, estradiol, dan estriol.
Pada wanita normal, estrogen banyak diproduksi oleh folikel selama proses ovulasi dan korpus
luteum selama keharmilan Pada saat keluar dari sirkulasi, hormon steroid berikatan dengan
protein plasma. Estradiol berikatan dengan transpor globulin yang dikenal dengan seks hormone
binding globulin (SHBG) dan berikatan lemah dengan albumin, sedangkan estrone berikatan
kuat dengan albumin. Sirkulasi estradiol secara cepat diubah menjadi estron di hepar dengan
bantuan 17-hidroksisteroid dehidrogenase.Sebagian estrone masuk kembali ke sirkulasi, dan
sebagian lagi dimetabolisme menjadi 1-hidroksiestrone yang dikonversi menjadi estriol .
Pada awal siklus ovulasi produksi estradiol akan menurun sampaititik terendah, tetapi
karena pengaruh hormone FSH estradiol akan mulai meningkat. Sebelum fase mid cycle kadar
estradiol dibawah 50 pg/mL, tetapi akan terus meningkat sejalan dengan pematangan ovum.
Estradiol akan mencapai puncaknya sebesar 250-500 pg/mL pada hari ke 13-15 siklus ovulasi.
Pada fase luteal, kadar estrogen akan menurun sampai 125 pg/mL. Progesteron yang dihasilkan
oleh korpus luteum bersarna-sarna dengan estrogen akan memberikan umpan balik negatif pada
hipotalamus dan hipofise antenior. Kadar dibawah 30 pg/mLmenunjukan keadaan oligomenore
atau amenore sebagai indikasi kegagalan gonad. Hormon estradiol dipenganihi oleh ritme
sirkadian yaitu adanya variasi diurnal pada wanita pasca menopause yang diperkirakan. karena
adanya variasi pada kelenjar adrenal.
Hormon estrogen yang dapat diperiksa yaitu estrone (El), estradiol (E2), dan estriol (E3).
Pemeriksaan estadiol dipakal , untuk mengetahui aksis hipotalamus-hipofise-gonad (ovarium dan
testis), penentuan waktu ovulasi, menopause dan monitoring pengobatan fertilitas. Waktu
pengambilan sampel untuk pemeriksaan estradiol adalah pada fase folikular (preovulasi) dan
fase luteal. Kadar estrogen meningkat pada keadaan ovulasi, kehamilan, pubertas prekoks,
ginekomastia, atropi testis, tumor ovarium., dan tumor adrenal. Kadarnya akan menurun pada
keadaan menopause, disfungsi ovarium, infertilitas, sindroma turner, amenorea akibat
hipopituitari, anoreksia nervosa, keadaan stres, dan sindroma testikular ferninisasi pada wanita.
Faktor interferensi yang meningkatkan estrogen adalah preparat estrogen, kontrasepsi oral, dan
kehamilan. Serta yang menurunkan kadarnya yaitu obat clomiphene.

NILAI NORMAL ESTROGEN PADA WANITA


HORMON JENIS KELAMIN UNIT KONVENSIONAL
Estradiol Wanita (Pg/mL)
<8 thn <7
8-12 thn 8-18
12-14 thn 16-34
14-16 thn 20-68
Fase folikular 20-100
Preovulasi 100-350
Luteal 100-350
Pasca monopause 10-30
Estriol Kehamilan (ng/mL)
30-32 mgg 2-12
33-35 mgg 3-19
36-38 mgg 5-27
39-40 mgg 10-30
Tdk hamil <2
Estrone Wanita (ng/mL)
Fase folikular 30-100
Ovulasi >150
Luteal 90-150
Pasca menopause 20-40
Sintesis Estrogen
Sintesis hormon estrogen terjadididalam sel-sel teka dan sel-sel granulosum ovarium,
dimana kolesterol merupakan zat pembakal dari hormon ini, yang pembentukannya melalui
beberapa serangkaian reaksi enzimatik.LH(Luteinising Hormone)diketahui berperan dalam sel
teka untuk meningkatkan aktivitas enzim pembelah rantai sisi kolesterol melalui pengaktifan
ATP menjadi cAMP. Melalui beberapa proses reaksi enzimatik terbentuklah androstenedion yang
dibentuk dalam sel teka berfungsi dalam sel granulos. Aktivitas 17 hidroksidehidrogenase akan
mengkonversi androstenedion menjadi testosteron yang bukan merupakan produksi terbesar
yang dihasilkan ovarium.Testosteron ini cepat mengalami demetilasi pada posisi Cdan proses
aromatisasi menjadi estradiol (E2) yang merupakan estrogen terbanyak disekresi
ovarium.Sedangkan androstenedion juga dapat mengalami aromatisasi membentuk
estron(E1).Estriol (E3)merupakan metabolit perifer dari estron dan estradiol dan bukan
merupakan sekresi ovarium.Pembentukan estriol merupakan konversi dari materi biologis yang
aktif menjadi bentuk yang kurang aktif. Proses aromatisasi androstenedion dipengaruhi juga oleh
FSH (Folicle Stimulating Hormone). Pada wanita masa reproduksi, estradiol diproduksi
sebanyak 0,09-0,25 mg/hari dan estron 0,11-0,26 mg/hari. Kadar estradiol dalam darah adalah
berkisar antara 20-500 pg/ml dan estron 50-400 pg/ml, sedangkan pada wanita menopause kadar
estradiol dibawah 10 pg/ml, dan kadar estron dibawah 30 pg/ml. Sebagai perbandingan diketahui
bahwa kadar estradiol pada laki-laki berkisar antara 15-25 pg/ml dan kadar estron 40-75 pg/ml.
Kadar estradiol mencapai puncaknya pada saat 2 hari sebelum ovulasi dengan kadar mencapai
150-400 pg/ml. Setelah ovulasi kadar estradiol menurun, kadar estradiol meningkat lagi sampai
kira-kira hari ke 21, selanjutnya hormon ini menurun lagi sampai akhir siklus.

Sumber-S umber Estrogen Endogen


Sumber utama estradiol pada wanita adalah sel-sel teka,granulosa ovarium dan turunan
luteinisasi dari sel-sel ini.Berdasarkan teori sintesis estrogen, sel-sel teka mensekresikan
androgen yang menyebarke sel-sel granulosa yang teraromatisasi menjadi estrogen.Kedua bentuk
sel ini mungkin mampu untuk membentuk androgen dan estrogen.Estron dan estriol utamanya
dibentuk dihati dari estradiol.Aktivasi aromatisasi juga telah terdeteksi pada otot, lemak, jaringan
saraf, dan sel-sel Leydig dari testis.Selama kehamilan, estriol juga disintesisis di sinsitiotrofoblas
melalui aromatisasi dari 16hidroksiandrostenedion.Ikatan selanjutnya berasal dari 16
hidroksiepiadrosteron sulfat diubah menjadi dehidroepiandrosteron sulfat yang dihasilkan di
kelenjar adrenal janin. Kombinasi kelenjar adrenal janin,hati dan plasenta telah dirujuk sebagai
unit fetoplasenta dari biosintesis steroid.Plasenta pada kehamilan aterm mensekresi baik
estron, estradiol dan estriol dalam sirkulasi maternal dan janin. Total blood production
rateestradioladalah10-25 mg/hari, sedangkan estriol 40-50 mg/hari. Kadar estron dalam serum
berkisar antara 2-30ng/ml pada kehamilan aterm. Kadar estradiol meningkat sampai 6-40mg/hari
pada usia kehamilan 36 minggu dan terus meningkat sampai aterm. Estriol dalam serum maternal
meningkat sejak usia kehamilan 9 minggu sampai 1000 kali kadar pada wanita tidak hamil.
Peningkatankadar estriol ini kemudian mendatar (plateu) pada usia kehamilan 31-35 minggu dan
meningkat lagi pada usia kehamilan 35-36 minggu. Dari semua bentuk steroid estrogenik
unconjugated dalam serum, estradiol memunyai konsentrasi yang paling tinggi dengan half-
lifedalam darah yang singkat (20 menit) sedangkan estriol sebagian besar dalam bentuk
kunjugasi dan hanya 10 % dalam bentuk unconjugated. Estrogen dimetabolisme dihepar dan
kemudian disekresikan lewat urin.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan :
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Aron, D.C, dan Findling, J.W.Hipothalannus & pituitary.In Francis S.G and Gordon J.S (eds),
Basic and Clinical Endocrinology. 5thed.1997.London Prentice-Hall International Inc.

Asihara,Y dan Kasahara, Y. Immunoassay and immunochemistry. In John, B.H (eds), Clinical
Diagnosis and Management by Laboratory Methods 21sted. 2001.Philadelphia : WB
Saunders Company.

Braunstein, G.D.. Testes. In Francis S.G and ordon J.S (eds), Basic and Clinical Endocrinology.5
thed. 1997.London: Prentice-Hall International Inc.

Demers, L.M. Pituitary function. In Carl-A.13 dan Edward, R.A (eds), Thetextbook of Clinical
Chemistry. 3rded. 1999.Philadelphia : WB. Saunders Company.

Greenspan, F.S dan Strewler, G.D. Appendix. In Francis S.G and Gordon J. S (eds), Basic and
Clinical Endocrinology.5th ed.1997London: Prentice-Hall International Inc

Gronowski, A.M dan Landau-Levine,M. Reproductive endocrine fuction. In Carl, A.B dan
Edward, R.A (eds), The textbook of Clinical Chemistry. 3 rd ed. 1999.Philadelphia: WB.
Saunders Company.

Howaritz, B dan Henrv J.B.Evaluation of endocrine function. In John, B.H (eds), Diagnosis and
Management by Laboratory Methods. 2 1 st ed.2001Philadelphia: WB Saunders
Company.

Rebar RW, Practical EvaluationOf Hormonal Status, In: Yen, Jaffe, Barbieri (ed), Reproductive
Endocrinology Physiology, Pathophysiology, and Clinical management, 4thedition, Wb
Saunders Company, 1999: 709-747.

Speroff L, Glass RH, Case NG, Abnormal Puberty and Growth Problems, Clinical
Endocrinology Gynecology and Infertility, 6 th edition, Lippincott Williams &
Wilkins,1999,381-419.

Anda mungkin juga menyukai