Menurut Bloom dan Bourdon (1980), cara pemberian balikan ada dua
yaitu: (1) pemberian balikan secara simbol, artinya pemberian informasi
kepada siswa tentang hasil kerjanya dalam mengerjakan tes atau latihan,
dengan memberi tanda salah pada jawaban yang salah dengan menggunakan
tanda simbol;: (2) balikan secara ekspositorik, artinya pemberian informasi
kepada siswa tentang hasil kerjanya dalam mengerjakan tes atau latihan
yaitu dengan memberi tanda benar pada jawaban yang benar dan memberi
tanda salah pada jawaban yang salah dan sekaligus memberi penjelasan yang
terperinci agar siswa dapat memperbaiki kesalahannya. Menurut Bloom dan
Bourdon, balikan yang disertai dengan penjelasan terperinci akan membuat
siswa lebih bergairah dan lebih mudah untuk memperbaiki kesalahannya.
Secara operasional penelitian ini mengkaji pengaruh interaktif antar
metode dan kondisi pengajaran terhadap hasil pengajaran. Menurut Degeng
(1989, 2002) hasil pengajaran atau pembelajaran dapat dilihat salah satunya
dengan memperhatikan hasil keefektifan pengajaran. Keefektifan
(effectiveness) tersebut biasanya diukur dengan tingkat pencapaian atau
perolehan belajar siswa. Paling tidak terdapat satu aspek penting dari empat
aspek yang dapat dipakai untuk mempreskripsikan keefektifan pengajaran,
yaitu: kecermatan penguasaan perilaku yang dipelajari atau sering juga
disebut dengan tingkat kesalahan. Sedang aspek aspek lainnya adalah
kecepatan unjuk kerja, tingkat alih belajar dan tingkat retensi dari apa yang
dipelajari (Degeng 1989, halaman 19). Metode pengajaran pada penelitian
ini adalah pemberian balikan secara ekspositorik, balikan secara simbol, dan
tanpa balikan. Hasil pengajaran berupa perolehan belajar. Sedangkan kondisi
pengajaran yang berhubungan dengan karakteristik siswa melibatkan
motivasi berprestasi (motivasi berprestasi tinggi dan motivasi berprestasi
rendah). Dembo (1981) secara tegas menyatakan bahwa salah satu variabel
yang paling berpengaruh terhadap hasil pengajaran adalah karakteristik
siswa, termasuk motivasi berprestasi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pemberian balikan secara ekspositorik, secara simbol dan tanpa balikan
3. Apakah ada interaksi antara pemberian balikan dan tingkat motivasi berprestasi
C. TUJUAN PENELITIAN
pemberian balikan dan tingkat motivasi berprestasi terhadap hasil perolehan belajar
siswa
D. HIPOTESIS PENELITIAN
1. Kelompok siswa yang menerima balikan secara ekspositorik, secara simbol dan
2. Pemberian balikan yang berbeda akan memberi pengaruh yang berbeda terhadap
perolehan belajar
3. Subyek yang memiliki tingkat motivasi berprestasi tinggi memperoleh hasil belajar
lebih baik dibandingkan dengan kelompok subyek yang memiliki motivasi berprestasi
rendah
4. Tingkat motivasi berprestasi yang berbeda memberi pengaruh yang berbeda secara
5. Terdapat interaksi antara pemberian balikan secara ekspositorik, simbol, dan tanpa
E. KEGUNAAN PENELITIAN
F. KETERBATASAN PENELITIAN
G. DEFINISI OPERASIONAL
1. Model-Model Pembelajaran
2. Konsep Dasar Pemberian Balikan
4. Kondisi Pengajaran
5. Metode Pengajaran
6. Hasil Pengajaran
A. RANCANGAN PENELITIAN
1. Variabel bebas, yaitu proses belajar dengan pemberian balikan secara ekspositorik,
3. variabel kontrol, yaitu bahan pelajaran, waktu yang digunakan selama perlakuan,
B. VARIABEL PENELITIAN
3. Dengan demikian subyek penelitian ini terdiri dari 170 orang siswa
kelas 5 SD yang berasal dari SD Muhammadiyah 1, SD Cor Jesu dan
SD Negeri Jatimulyo di Malang Jawa Timur.
D. INSTRUMEN PENELITIAN
E. PENGUMPULAN DATA
1. Data subyek penelitian diperoleh dari guru yang sering berinteraksi dengan subyek
berprestasi
dengan teknik-teknik pemberian balikan oleh gurur dan kelompok kontrol pertama
memperoleh penataran tentang tata cara dan prosedur pemberian balikan yang
Tujuan utama analisis data dari penelitian ini adalah untuk menemukan
efektifitas pengaruh pembelajaran dengan teknik-teknik pemberian balikan
untuk membantu subyek penelitian memperoleh hasil belajar yang optimal.
Dengan demikian, teknik analisis data yang digunakan untuk penelitian ini
adalah analisis varian (ANAVA) dua jalur. Untuk uji perbedaan nilai rerata
antar sel (antar P dan antar M) maupun antar sel interaksi (antar PM)
dilakukan dengan menggunakan metode Scheffe.
DAFTAR RUJUKAN
Anderson, R.C., dan Faust, G.W. 1973. Corrective Feedback. Educational
Psychology.New York: Harper & Row Publishers, Inc.
Bloom, R.B. dan Bourdon, L., 1980. Types and Frequencies of Teachers
Written Instructional Feedback. The Journal of Educational Research.
Vol. 74, No. 1