Anda di halaman 1dari 3

Belajar dan pembelajaran adalah dua kata yang tidak dapat dipisahkan dari dunia

pendidikan (Juliawan et al., 2020). Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku

seseorang yang merupakan hasil dari interaksi dengan lingkungan sekitar. Sedangkan

pembelajaran adalah suatu proses mengajar atau diajar antara guru dengan siswa dalam

suatu lingkungan belajar dimana untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Menurut Pane dan

Dasopang dalam Dewa Ayu Putu Putri Sri Devi, dkk. (2022) Belajar dan pembelajaran

dikatakan sebuah bentuk kegiatan kependidikan yang membuat suatu interaksi antara guru

dengan siswa.

Menurut Lanani dalam Dewa Ayu Putu Putri Sri Devi, dkk. (2022) pada pola

pembelajaran yang dikembangkan di Indonesia yaitu menuntut siswa untuk aktif dalam

proses kegiatan belajar mengajar dan menuntut kreatifitas siswa untuk mengolah materi

yang diberikan guru.

Ice Breaking adalah suatu permainan atau kegiatan yang bertujuan untuk mengubah

suasana pembelajaran yang kaku dan kebosanan. Ice Breaking dapat diberikan pada awal

pelajaran untuk meningkatkan keinginan siswa untuk belajar, atau dapat diberikan di tengah

pelajaran untuk menghilangkan kejenuhan siswa saat belajar. Tujuan utama permainan Ice

Breaking adalah untuk meningkatkan konsentrasi peserta didik, memberikan kesempatan

bagi peserta didik untuk mengemukakan pendapat mereka, memungkinkan peserta didik

untuk mengungkapkan ide-ide mereka, dan memberikan suasana yang nyaman dan santai

selama proses pembelajaran.

Motivasi belajar sangat diperlukan siswa karena motivasi memang menjadi alasan

bagi seseorang untuk bertindak. Untuk siswa, motivasi yang kuat diperlukan untuk
menyerap pelajaran tertentu. Jika siswa tidak memiliki motivasi untuk belajar, mereka

cenderung hanya belajar dan tidak memiliki tujuan, sehingga pengetahuan yang mereka

peroleh akan hilang dengan cepat. Guru dapat meningkatkan keinginan belajar siswa dengan

berbagai cara. Di era modern ini, guru harus dapat menerapkan pembelajaran yang efektif

dan efisien. Hasil akhir dari pembelajaran dapat sesuai dengan tujuan awalnya. Oleh karena

itu, seorang guru harus menjadi motivasi bagi dirinya sendiri dan siswanya dengan secara

aktif memberikan metode dan materi pembelajaran.

Keberhasilan belajar merupakan prestasi peserta didik yang dicapai dalam proses

belajar mengajar. Untuk mengatahui keberhasilan belajar tersebut terdapat beberapa

indikator yang dapat dijasikan petunjuk bahwa proses belajar mengajar tersebut dianggap

berhasil atau tidak. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain mengemukakan bahwa

indikator keberhasilan belajar, di antaranya yaitu: (1) daya serap terhadap bahan pengajaran

yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok, dan (2)

perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/instruksional khusus (TIK) telah dicapai

oleh peserta didik, baik secara individual maupun kelompok. Rahman, Sunarti. "Pentingnya
motivasi belajar dalam meningkatkan hasil belajar." Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dasar.

2022.

Nabillah, Tasya, and Agung Prasetyo Abadi. "Faktor penyebab rendahnya hasil

belajar siswa." Prosiding Sesiomadika 2.1c (2020). Menurut Benjamin S.Bloom dengan

Taxonomi of education objectives yang membagi tujuan pendidikan dalam 3 macam

yaitu menurut teori yang disampaikan oleh Benjamin S.Bloom terdiri atas ranah kognitif,

afektif, psikomotorik.Adapun penjelasan terkait indikator hasil belajar yaitu :-Ranah

kognitif adalah suatu perubahan perilaku yang terjadi pada kognisi. Proses belajar
terdiri ataskegiatan sejak dari penerimaan stimulus, penyimpanan dan pengolahan otak.

Menurut Bloom bahwa tingkatan hasil belajar kognitif dimulai dari terendah dan

sederhana yakni hafalan hingga paling tinggi dan komleks yaitu evaluasi.-Ranah afektif,

diketahui dalam ranah afektif ini bahwa hasill belajar disusun secara mulai dari yang

paling rendah hingga tertinggi. Dengan demikian yang dimaksud dengan ranah afektif

adalah yang berhubungan dengan nilai-nilai yang pada selanjutnya dihubungkan

dengan sikap dan perilaku.-Ranah psikomotorik, hasil belajar disusun menurut urutan mulai

paling rendah dan sederhana hingga paling tinggi hanya dapat tercapai ketika siswa

telah menguasai hasil belajar yang lebih rendah

Pendapat Sari & Hasibuan (2019) menyatakan bahwa matematika merupakan salah

satu mata pelajaran yang tidak lepas dari kehidupan, karena matematika tumbuh dan

berkembang sebagai aktivitas manusia dan membentuk pola pikir manusia. Sari, N. K., &

Hasibuan, N. H. (2019). Pengaruh Kedisiplinan, Rasa Percaya Diri, dan Kecerdasan Logis

Matematis Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa. PYTHAGORAS, 8(April), 49–59.

Anda mungkin juga menyukai