Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Pasien Fraktur


Sub Pokok Bahasan : Perawatan Pemasangan Gips pada pasien fraktur
Sasaran : Keluarga dan pasien di ruang Nusa Indah RSU Bangli
Hari, Tanggal : Kamis, 02 Februari 2017
Waktu : 10.00 Wita
Tempat : Ruang Nusa Indah RSU Bangli

1) Latar belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa sekarang ini mengalami kemajuan yang
sangat pesat. Hal ini menimbulkan dampak positif maupun negatif. Misalnya saja bidang
trasfortasi yang memberikan kemudahan, kenyamanan, efektifitas dan efisiensi waktu
bagi masyarakat. Namun disisi lain juga mempunyai dampat negatif, misalnya
peningkatan angka kecelakaan lalu lintas yang sering sekali menyebabkan terjadinya
fraktur. Badan kesehatan dunia (WHO) mencatat tahun 2005 terdapat lebih dari 7 juta
orang meninggal dikarenakan insiden kecelakaan dan sekitar 2 juta orang mengalami
kecacatan fisik. Salah satu insiden kecelakaan yang memiliki prepalensi cukup tinggi
yakni insiden fraktur ekstremitas bawah, sekitar 46,2% dari insiden kecelakaan yang
terjadi dilakukan pemasangan gips. Atas dasar inilah perlu kiranya para keluarga pasien
dan pasien diberikan penyuluhan mengenai manfaat dari perawatan pemasangan Gips
pada pasien fraktur.
2) Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan pasien mengerti dan
memahami tentang manfaat dari perawatan pemasangan gips pada pasien fraktur.
3) Tujuan khusus
a. Menjelaskan pengertian pemasangan gips pada pasien fraktur
b. Menjelaskan tujuan pemasangan gips pada pasien fraktur
c. Menjelaskan tentang jenis jenis pemasangan gips pada pasien fraktur
d. Menjelaskan indikasi pemasangan gips pada pasien fraktur
e. Menjelaskan hal hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan gips pada pasien
fraktur
f. Menjelaskan kelebihan tentang pemasangan gips pada pasien fraktur
g. Menjelaskan kekurangan tentang pemasangan gips pada pasien fraktur
h. Menjelaskan tentang perawatan gips pada pasien fraktur
4) Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi tentang perawatan pemasangan gips pada pasien fraktur
5) Media
1. Alat dan Bahan
a. Leaflet perawatan pemasangan gips pada pasien fraktur
6) Setting tempat

Keterangan :
Penyaji Observer
Moderator Fasilitator
Audience

7) Proses pelaksanaan

NO Kegitan Penyuluhan Waktu Kegiatan audiens


1 Pembukaan Penyuluhan perawatan pemasangan
gips pada pasien fraktur
a. Menyampaikan salam 5 menit Menjawab salam
b. Menjelaskan Tujuan
Mendengarkan
c. Menyampaikan kontrak waktu
d. Menyampaikan apersepsi Mendengarkan
Menjawab
2 Pelaksanaan:
a. Menjelaskan pengertian pemasangan gips Memperhatikan
pada pasien fraktur
b. Menjelaskan tujuan pemasangan gips pada
15 menit Memperhatikan
pasien fraktur
c. Menjelaskan tentang jenis jenis
Memperhatikan
pemasangan gips pada pasien fraktur
d. Menjelaskan indikasi pemasangan gips pada
pasien fraktur Memperhatikan
e. Menjelaskan hal hal yang perlu
diperhatikan dalam pemasangan gips pada
Memperhatikan
pasien fraktur
f. Menjelaskan kelebihan tentang pemasangan
gips pada pasien fraktur
g. Menjelaskan kekurangan tentang Memperhatikan
pemasangan gips pada pasien fraktur
h. Menjelaskan tentang perawatan gips pada
Memperhatikan
pasien fraktur

Memperhatikan
3 Penutup Penyuluhan perawatan pemasangan gips
pada pasien fraktur
a. Diskusi Bertanya
b. Kesimpulan
10 menit Memperhatikan
c. Evaluasi
d. Pembagian leaflet Menjawab pertanyaan
e. Memberi salam penutup
Menerima leaflet
Menjawab salam
8) Isi materi
(terlampir)
9) Evaluasi
1. Evaluasi struktur kegiatan
a. Persiapan media sudah siap pada H-1
b. Alat dan materi sudah siap pada H-3
2. Evaluasi proses kegiatan
a. Peserta yang hadir minimal 80 %
b. Kegiatan berlangsung dengan lancar sesuai dengan proses penatalaksanaan yang
direncanakan
c. Interaksi yang baik antara petugas dan peserta selama penyuluhan berlangsung
d. Minimal 75% peserta aktif bertanya pada sesi diskusi
e. Peserta memperhatikan penyuluhan dengan baik dari awal sampai akhir acara.
3. Evaluasi hasil kegiatan
a. Minimal 80% peserta mengetahui mengenai pengertian perawatan
pemasangan gips pada pasien fraktur
b. Minimal 80% peserta mengetahui mengenai tujuan perawatan
pemasangan gips pada pasien fraktur
c. Minimal 80% peserta mengetahui tentang jenis jenis perawatan
pemasangan gips pada pasien fraktur
d. Minimal 80% peserta mengetahui indikasi pemasangan gips pada
pasien fraktur
e. Minimal 80% peserta mengetahui indikasi perawatan pemasangan
gips pada pasien fraktur
f. Minimal 80% peserta mengetahui hal hal yang perlu diketahui pada
perawatan pemasangan gips pada pasien fraktur
g. Minimal 80% peserta mengetahui kelebihan tentang perawatan
pemasangan gips pada pasien fraktur
h. Minimal 80% peserta mengetahui kekurangan tentang perawatan
pemasangan gips pada pasien fraktur
i. Minimal 80% peserta mengetahui perawatan pemasangan gips pada
pasien fraktur.
4. Pertanyaan Diskusi
a. Siapa yang bisa menjelaskan tentang tujuan dari pemasangan gips?
b. Siapa yang bisa mejelaskan bagaimana cara perawatan gips yang benar?

DAFTAR PUSTAKA

Smelzer, Suzanne C, Brenda G bare.2002.Buku ajaran keperawatan medikal bedah Brunner


& Suddarth edisi 8 vol 2.Penerbit:EGC.Jakarta.
Engram, Barbara.1999.Rencana Asuhan Keperawatan Medikal-bedah
vol3.Penerbit:EGC.Jakarta
Budi.2011.Perawatan Pasien Dengan Gips.http://irmacha.com/2011/10/perawatan-pasien-
dengan-gips.html. Diakses Tgl 28 Januari 2017
Diah.2012.Pemasangan Gips Askep.http://dhiyah-muharrikah.com/2012/05/pemasangan-
gips-askep.html.Diakses Tgl 28 Januari 2017
Sinta.2012.Perawatan Gips.http://www.scribd.com/doc/94514495/BAB-I-KMB4-
wini.Diakses Tgl 28 Januari 2017
Lampiran Materi

a. Pengertian
Gips adalah suatu bubuk campuran yang digunakan untuk membungkus secara keras
area yang mengalami patah tulang.
Gips adalah imobilisasi eksternal yang kaku yang dicetak sesuai kontur tubuh tempat
gips dipasang. (Brunner dan Suddart, 2002).
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa gips adalah alat
immobilisasi eksternal yag terbuat dari bahan mineral yang terdapat di alam dengan
formula khusus dengan tipe plester atau fiberglass.

b. Tujuan dari pemasangan gips pada pasien fraktur


Untuk menyatukan kedua bagian tulang yang patah agar tak bergerak sehingga dapat
menyatu dan fungsinya pulih kembali dengan cara mengimobilisasi tulang yang patah
tersebut dalam posisi tertentu dan memberikan tekanan yang merata pada jaringan lunak
yang terletak didalamnya.
a. Imobilisasi kasus pemasangan dislokasia sendi.
b. Fiksasi fraktur yang telah direduksi.
c. Koreksi cacat tulang (misalnya skoliosis).
d. Imobilisasi pada kasus penyakit tulang satelah dilakukan operasi (misalnya
spondilitis)
e. Mengoreksi deformitas.

c. Menjelaskan tentang jenis jenis pemasangan gips pada pasien praktur


Kondisi yang ditangani dengan gips menentukan jenis dan ketebalan gips yang dipasang.
Jenis-jenis gips sebagai berikut:
a. Gips lengan pendek
Gips ini dipasang memanjang dari bawah siku sampai lipatan telapak tangan, dan
melingkar erat didasar ibu jari.
b. Gips lengan panjang
Gips ini dipasang memanjang. Dari setinggi lipat ketiak sampai disebelah proximal
lipatan telapak tangan. Siku biasanya di imobilisasi dalam posisi tegak lurus.
c. Gips tungkai pendek
Gips ini dipasang memanjang dibawah lutut sampai dasar jari kaki, kaki dalam sudut
tegak lurus pada posisi netral.
d. Gips tungkai panjang
Gips ini memanjang dari perbatasan sepertiga atas dan tengah paha sampai dasar jari
kaki, lutut harus sedikit fleksi.
e. Gips berjalan
Gips tungkai panjang atau pendek yang dibuat lebih kuat dan dapat disertai telapak
untuk berjalan.
f. Gips tubuh
Gips ini melingkar di batang tubuh.
g. Gips spika
Gips ini melibatkan sebagian batang tubuh dan satu atau dua ekstremitas (gips spika
tunggal atau ganda).
h. Gips spika bahu
Jaket tubuh yang melingkari batang tubuh, bahu dan siku.
i. Gips spika pinggul
Gips ini melingkari batang tubuh dan satu ekstremitas bawah (gips spika tunggal atau
ganda).
d. Menjelaskan Indikasi Pemasangan Gips pada pasien fraktur
1. Untuk pertolongan pertama pada fraktur (berfungsi sebagai bidal).
2. Imobilisasi sementara untuk mengistirahatkan dan mengurangi nyeri misalnya
gips korset pada tuberkulosis tulang belakang atau pasca operasi seperti operasi
pada skoliosis tulang belakang.
3. Sebagai pengobatan definitif untuk imobilisasi fraktur terutama pada anak-anak
dan fraktur tertentu pada orang dewasa.
4. Mengoreksi deformitas pada kelainan bawaan misalnya pada talipes ekuinovarus
kongenital atau pada deformitas sendi lutut oleh karena berbagai sebab.

e. Menjelaskan hal hal yang perlu di perhatikan dalam pemasangan gisp pada pasien
fraktur
a. Gips yang pas tidak akan menimbulkan perlukaan.
b. Gips patah tidak bisa digunakan.
c. Gips yang terlalu kecil atau terlalu longgar sangat membahayakan klien.
d. Jangan merusak / menekan gips.
e. Jangan pernah memasukkan benda asing ke dalam gips / menggaruk.
f. Jangan meletakkan gips lebih rendah dari tubuh terlalu lama.

f. Menjelaskan Kelebihan tentang pemasangan gips pada pasien fraktur


a. Mudah didapatkan.
b. Murah dan mudah dipergunakan oleh setiap dokter.
c. Dapat diganti setiap saat.
d. Dapat dipasang dan dibuat cetakan sesuai bentuk anggota gerak.
e. Dapat dibuat jendela/lubang pada gips untuk membuka jahitan atau perawatan
luka selama imobiliasi.
f. Koreksi secara bertahap jaringan lunak dapat dilakukan membuat sudut tertentu.
g. Gips bersifat rediolusen sehingga pemeriksaan foto rontgen tetap dapat dilakukan
walaupun gips terpasang.
h. Merupakan terapi konservatif pilihan untuk menghindari operasi.

g. Menjelaskan kekurangan tentang pemasangan gips pada pasien fraktur


a. Pemasangan gips yang ketat akan memberikan gangguan atau tekanan pada
pembuluh darah, saraf atau tulang itu sendiri.
b. Pemasangan yang lama dapat menyebabkan kekakuan pada sendi dan mungkin
dapat terjadi.
1) Disus osteoporosis dan atrofi
2) Alergi dan gatal-gatal akibat gips
3) Berat dan tidak nyaman dipakai oleh penderita

h. Menjelaskan perawatan gips pada pasien fraktur


a. Gips tidak boleh basah oleh air atau bahan lain yang mengakibatkan kerusakan gips.
b. Setelah pemasangan gips harus dilakukan follow up yang teratur, tergantung dari
lokalisasi pemasangan.
c. Gips yang mengalami kerusakan atau lembek pada beberapa tempat, harus
diperbaiki.

Anda mungkin juga menyukai