Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

FRAKTUR

OLEH :
KELOMPOK 2
NI PUTU LINDA ANDINI 17C10187
NI MADE HEMI NURMANINGSIH 17C10043
GUSTI AYU DELLA CLARISA 17C10184
NI KADEK PRITA DEWI UTAMI 17C10186
NI PUTU RITA YUNITA PUTRI 17C10035
NI PUTU EKA SAVITRI 17C10112
NI KADEK SRI AGUSTINI 17C10045
NI MADE MELANDARI 17C10121
IDA AYU PUTU MOURDANI 17C10060
I MADE AGUS SURYAWAN PUTRA 17C10192
MAHDA ARIADI 17C10179

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
FRAKTUR

Topik : Penanganan pasien fraktur atau patah tulang


Sub pokok bahasan :
a. Pengertian fraktur
b. Klasifikasi fraktur berdasarkan penyebabnya
c. Tanda dan gejala fraktur
d. Penangan fraktur
e. Tindakan fraktur di rumah sakit
f. Faktor yang mempercepat penyembuhan fraktur
g. Faktor yang memperlambat penyembuhan fraktur
h. Tindakan setelah pulang ke rumah
i. Akibat penanganan fraktur yang tidak benar
Sasaran : Keluarga pasien di Ruang Cendrawasih
Hari / Tanggal : Jumat, 3 Desember 2019
Waktu : 45 menit
Tempat : Ruang pertemuan Cendrawasih
Penyuluh : Kelompok 2 PLKK II 2019

A. LATAR BELAKANG
Penyakit musculoskeletal merupakan penyakit yang terjadi pada otot, tendon, persendian,
atau tulang, antara lain nyeri pada tulang punggung serta fraktur. Fraktur itu dapat diakibatkan
oleh penyakit degeneratif misalnya pada osteoporosis, keadaan patologis, dan yang disebabkan
berbagai jenis kecelakaan (traumatic fracture) seperti kecelakaan domestik atau kecelakaan
rumah tangga, kecelakaan kerja, kecelakaan olahraga, kecelakaan lalu lintas, dan sebagainya.
Traumatic fracture itu sudah diprediksi menjadi penyebab kecacatan dan kematian untuk
beberapa dekade yang akan datang. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) oleh Badan
Penelitian dan Pengembangan Depkes RI tahun 2013 dinyatakan jenis trauma yang dapat
menyebabkan fraktur antara lain kecelakaan non-lalu lintas, yaitu peristiwa terjatuh (3,8%) dan
karena tertusuk benda tajam atau tumpul (1,7%) yang dapat terjadi pada kecelakaan domestik
atau rumah tangga yang memiliki prevalensi tertinggi, kecelakaan kerja, dan kecelakaan
olahraga. Selain pada kecelakaan non-lalu lintas, fraktur juga dapat disebabkan oleh peristiwa
tabrakan pada kecelakaan lalu lintas (8,5%).
Dilihat dari situasi sekarang ini peristiwa kecelakaan lalu lintas dan resiko jatuh yang
dialami oleh sesorang semakin tinggi maka perlunya memahami penanganan yang tepat
mengeai fraktur yang terjadi sesuai dengan kondisi agar tidak terjadinya komplikasi.

B. TUJUAN
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 45 menit diharapkan sasaran dapat memahami
menerapkan konsep tentang penanganan fraktur.

2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 45 menit, diharapkan 75% dari sasaran
mampu mengetahui dan melakukan :
a. Menjelaskan pengertian fraktur
b. Menyebutkan klasifikasi fraktur berdasarkan penyebabnya
c. Menyebutakn tanda dan gejala fraktur
d. Menjelaskan penangan fraktur
e. Menjelaskan tindakan fraktur di rumah sakit
f. Menyebutakan faktor yang mempercepat penyembuhan fraktur
g. Menyebutkan faktor yang memperlambat penyembuhan fraktur
h. Menyebutkan tindakan setelah pulang ke rumah
i. Menyebutkan akibat penanganan fraktur yang tidak benar

C. MATERI PENYULUHAN
a. Pengertian fraktur
b. Klasifikasi fraktur berdasarkan penyebabnya
c. Tanda dan gejala fraktur
d. Penangan fraktur
e. Tindakan fraktur di rumah sakit
f. Faktor yang mempercepat penyembuhan fraktur
g. Faktor yang memperlambat penyembuhan fraktur
h. Tindakan setelah pulang ke rumah
i. Akibat penanganan fraktur yang tidak benar

D. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab

E. ALAT DAN MEDIA


Alat : -
Media : leaflet, lembar balik

F. RENCANA EVALUASI
1. Struktur:
a. Persiapan Media dan Alat
Media dan alat yang digunakan dalam penyuluhan sudah lengkap dan dapat
digunakan sesuai fungsinya.
b. Persiapan Materi
Materi disiapkan dalam bentuk leaflet dan lembar balik digunakan untuk
mempermudah penyampaian materi kepada anggota keluarga pasien.
c. Undangan
Keluarga pasien yang menderita Stroke
2. Proses Penyuluhan:
A. Penyuluhan kesehatan mengenai penanganan fraktur untuk mencegahan
terjadinya penanganan yang salah oleh kelaurga.
B. Selama penyuluhan dilaksanakan diharapkan terjadi interaksi yang positif antara
penyuluh dengan sasaran, ditandai dengan keaktifan sasaran dalam bertanya dan
adanya kemauan sasaran untuk mendengarkan penyuluhan kesehatan dengan
baik.
C. Kehadiran sasaran diharapkan tidak kurang dari 75%, sasaran hadir tepat waktu,
dan mengikuti rangkaian acara penyuluhan kesehatan hingga selesai.
3. Hasil
A. Jangka Pendek
Peserta penyuluhan mengerti setidaknya 75% dari semua materi yang telah
disampaikan dengan kriteria:
a. Menjelaskan pengertian fraktur
b. Menyebutkan klasifikasi fraktur berdasarkan penyebabnya
c. Menyebutakn tanda dan gejala fraktur
d. Menjelaskan penangan fraktur
e. Menjelaskan tindakan fraktur di rumah sakit
f. Menyebutakan faktor yang mempercepat penyembuhan fraktur
g. Menyebutkan faktor yang memperlambat penyembuhan fraktur
h. Menyebutkan tindakan setelah pulang ke rumah
i. Menyebutkan akibat penanganan fraktur yang tidak benar
B. Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kemauan agar anggota
keluarga memahami penanganan yang tepat pada pasien yang terkena fraktur serta
mingkatkan kehati-hatian dalam melakukan aktifitas agar tidak teradi patah
tulang.

G. PENGORGANISASIAN & URAIAN TUGAS


1. Penanggung jawab : Ns. Ni Pt A J Sastamidhyani, S.Kep., M.Kep
2. Moderator : Ni Made Hemi Nurmaningsih
3. Penyaji : Gusti Ayu Della Clarisa
Ni Kadek Prita Dewi Utami
Mahda Ariadi
Ni Putu Linda Andini
4. Fasilitator : Ni Putu Rita Yunita Putri
Ni Putu Eka Savitri
Ni Kadek Sri Agustini
Ni Made Melandari
Ida Ayu Putu Mourdani
5. Observer : I Made Agus Suryawan Putra
Tugas dan tanggung jawab organisasi :
1. Moderator
Membuka acara, bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan
pencegahan stroke berulang, mengarahkan diskusi pada hal-hal yang terkait pada
tujuan diskusi, serta memicu peserta untuk berperan aktif.
2. Penyaji
Bertanggung jawab dalam memberikan penyuluhan dengan menggunakan bahasa
yang mudah dipahami peserta penyuluhan
3. Fasilitator
Memotivasi peserta untuk aktif berperan serta dalam diskusi, baik dalam
mengajukan usulan, pertanyaan, ataupun memberi jawaban.
4. Observer
Mengamati jalannya kegiatan pertemuan, membuat catatan kecil tentang hal-hal
yang penting dari kegiatan tersebut dan mengevaluasi hasil pelaksanaan
penyuluhan.
5. Denah Penyuluhan

c
Keterangan :
: Pembimbing
: Fasilitator
: Penyaji

c
: Observer
: Media
: Moderator

H. PROSES PELAKSANAAN
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan :
a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Memperhatikan
c. Menjelaskan topik c. Memperhatikan
penyuluhan
d. Menjelaskan tujuan d. Memperhatikan
e. Membuat kontrak waktu dan e. Memperhatikan
meminta kerja sama dengan
audiens
2. 30 menit Pelaksanaan :
a. Menjelaskan pengertian a. Memperhaikan
fraktur
b. Menyebutkan klasifikasi b. Memperhaikan
fraktur berdasarkan
penyebabnya
c. Menyebutakn tanda dan c. Memperhaikan
gejala fraktur
d. Menjelaskan penangan d. Memperhaikan
fraktur
e. Menjelaskan tindakan e. Memperhaikan
fraktur di rumah sakit
f. Menyebutakan faktor yang f. Memperhaikan
mempercepat
penyembuhan fraktur
g. Memperhaikan
g. Menyebutkan faktor yang
memperlambat
penyembuhan fraktur
h. Memperhaikan
h. Menyebutkan tindakan
setelah pulang ke rumah
i. Menyebutkan akibat
i. Memperhaikan
penanganan fraktur yang
tidak benar
j. Tanya jawab
j. Tanya jawab
3. 5 menit Penutup :
a. Mengevaluasi atau a. Menjawab pertanyaan
menanyakan kembali materi
yang telah disampaikan
pada peserta
b. Menyimpulkan kembali b. Memperhatikan
materi yang telah
disampaikan c. Memperhatikan
c. Memberikan motivasi
kepada keluarga agar selalu
optimis dalam merawat
anggota keluarganya yang
menderita stroke
4. 5 menit Terminasi
a. Mengucapkan terima kasih a. Memperhatikan
atas perhatian yang
diberikan b. Membalas salam
b. Mengucapkan salam
penutup

I. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana
b. Mahasiswa berada pada posisi yang sudah direncanakan
c. Tempat dan media serta alat sesuai rencana
d. Mahasiswa dan sasaran menghadiri penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
c. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
d. Sasaran penyuluhan dan mahasiswa mengikuti kegiatan penyuluhan sampai
selesai
e. Sasaran penyuluhan dan mahasiswa berperan aktif selama kegiatan berjalan
3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu :
a. Menjelaskan pengertian fraktur
b. Menyebutkan klasifikasi fraktur berdasarkan penyebabnya
c. Menyebutakn tanda dan gejala fraktur
d. Menjelaskan penangan fraktur
e. Menjelaskan tindakan fraktur di rumah sakit
f. Menyebutakan faktor yang mempercepat penyembuhan fraktur
g. Menyebutkan faktor yang memperlambat penyembuhan fraktur
h. Menyebutkan tindakan setelah pulang ke rumah
i. Menyebutkan akibat penanganan fraktur yang tidak benar
J. DAFTAR PUSTAKA
Mutaqqin,Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem
Muskuloskeletal jilid 2. Jakarta: EGC
Nuratif,Amin Huda & Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis Dan Nanda Nic-Noc. Jogjakarta: Mediaction
K. LAMPIRAN MATERI

1. Pengertian
Fraktur atau patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik.
Kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang, dan jaringan lunak disekitar
tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi itu lengkap atau tidak lengkap (Price
& Wilson, 2006 dalam buku Nurarif, 2015).

2. Klasifikasi fraktur berdasarkan penyebabnya


a. Fraktur traumatik. Terjadi karena trauma yang tiba-tiba mengenai tulang dengan
kekuatan yang besar dan tulang tidak mampu menahan trauma tersebut sehingga
menjadi patah.
b. Fraktur patologis. Terjadi karena adanya kelainan/penyakit yang menyebabkan
kelemahan pada tulang (infeksi, tumor, kelainan bawaan) dan dapat terjadi secara
spontan atau akibat trauma ringan.
c. Fraktur stress. Terjadi karena adanya trauma yang terus menerus pada suatu tempat
tertentu.

3. Tanda dan Gejala


a. Tidak dapat menggunakan anggota gerak
b. Nyeri pembengkakan
c. Terdapat trauma (kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian atau jatuh di kamar mandi
pada orangtua, penganiayaan, tertimpa benda berat, kecelakaan kerja, trauma olahraga)
d. Gangguan fungsio anggota gerak
e. Deformitas (bentuk organ pada tulang yang patah terlihat aneh)
f. Kelainan gerak
g. Krepitasi (Bunyi seperti batu yang bergeser bila digerakkan) atau datang dengan gejala-
gejala lain

4. Penangan Fraktur
a. Pertahankan, jangan sampai terjadi pergerakan (pasang bidai sementara).
b. Jika patah tulang menembus kulit (terbuka) luka ditutup dengan pembalut bersih
(steril)
c. Segera bawa ke rumah sakit

5. Tindakan di rumah sakit


a. Pemeriksaan foto radiology dari fraktur : menentukan lokasi dan luasnya : Xray, CT
scan, Bone scanning.
b. Reposisi immobilisasi dengan gips.
c. Dilakukan bila tulang yang patah tidak merusak jaringan di sekitarnya, patah tulang
yang sederhana dan tidak mengenai sendi.
d. Operasi pembersihan dan pemasangan penyangga tulang.
e. Operasi pembersihan dilakukan pada patah tulang yang merobek kulit dan keluar
sehingga sempat terkena udara bebas.
f. Operasi pemasangan penyangga tulang dilakukan pada patah tulang yang tidak stabil
misalnya hancuatau pada posisi tertentu seperti sendi.

6. Faktor yang mempercepat penyembuhan patah tulang


a. Mengurangi pergerakan pada tulang yang patah.
b. Sambungan tulang tertata dengan baik.
c. Asupan darah yang memadai.
d. Asupan nutrisi yang baik.
e. Latihan pembebanan berat badan untuk tulang panjang.
f. Hormon-hormon pertumbuhan.

7. Faktor yang memperlambat penyembuhan


a. Kehilangan tulang
b. Gerakan pada bagian yang patah terus menerus.
c. Terdapat rongga atau jaringan di antara tulang yang patah.
d. Keganasan local
e. Infeksi
f. Penyakit tulang
g. Usia (orang tua sembuh lebih lama)

8. Tindakan setelah pulang ke rumah


a. Untuk Pemasangan Gips
 Kontrol ke poli orthopaedi
 Segera kembali ke rumah sakit bila timbul warna kebiruan dan dingin, kesemutan
hebat, bengkak dan nyeri yang hebat.
b. Untuk Operasi
 Kontrol ke poli ortopedi
 Segera kembali ke rumah sakit terdekat bila ada keluhan seperti perdarahan yang
hebat atau nyeri hebat.

9. Akibat penanganan yang tidak benar


a. Tulang tidak tersambung
b. Infeksi dan sambungan tidak benar

Anda mungkin juga menyukai