Anda di halaman 1dari 14

BAB II

CORPUS ALIENUM

Definisi
Corpus alienum adalah benda asing yang berasal dari luar atau dalam tubuh
yang dalam keadaan normal tidak ada pada tubuh.(1)

Jenis-jenis
Benda asing yang berasal dari luar tubuh disebut benda asing eksogen,
biasanya masuk melalui hidung atau mulut. Sedangkan yang berasal dari dalam tubuh
disebut benda asing endogen. Benda asing eksogen terdiri dari benda padat, cair atau
gas. Benda asing eksogen padat terdiri dari zat organic seperti kacang-kacangan (yang
berasal dari tumbuhan-tumbuhan), tulang (yang berasal dari kerangka binatang) dan
zat anorganik seperti paku, jarum, peniti, batu, dan lain-lain. Benda asing eksogen cair
dibagi dalam benda cair yang bersifat iritatif, seperti zat kimia, dan benda cair non-
iritatif, yaitu cairan dengan pH 7,4. Benda asing endogen dapat berupa secret kental,
darah atau bekuan darah, nanah, krusta, perkijuan, membran difteri, bronkolit. Cairan
amnion, mekonium dapat masuk ke dalam saluran napas bayi pada saat proses
persalinan.(2)

1
BAB III
CORPUS ALIENUM PADA PASIEN THT

Benda Asing di Telinga


Liang telinga luar terdiri dari cartilago dan tulang yang dilapisi oleh
periosteum dan kulit. Bagian tulang merupakan bagian yang sangat sensitive. Karena
itulah percobaan mengeluarkan benda asing di telinga terasa sangat sakit. Liang
telinga luar menyempit pada bagian persambungan antara cartilago dan tulang. Benda
asing dapat terjepit disini sehingga membuat semakin sulit pada pengangkatan benda
asing. Percobaan mengambil benda asing dapat membuat benda tersebut semakin
masuk kedalam dan tersangkut pada tempat penyempitan tersebut. Maka dari itu
perlu pencahayaan yang kuat dan alat yang memadai. Biasanya alat yang digunakan
adalah alat yang masuk ke telinga, magnet untuk bahan dari logam, irigasi telinga, dan
mesin dengan alat hisap.(3)

Gambar 1. Letak predileksi benda asing di telinga


Gejala

Pada beberapa kasus pasien dengan benda asing di telinga adalah tanpa gejala,
dan pada anak-anak ditemukan secara kebetulan. Pasien yang lain mungkin merasa
sakit dengan gejala seperti otitis media, pendengaran berkurang, atau rasa penuh
ditelinga. Beberapa kasus sering ditemukan pada anak-anak berumur kurang dari 8
tahun.

2
Benda asing yang sering terdapat pada telinga adalah manik-manik, mainan
plastik, kelereng, biji jagung. Serangga lebih sering pada pasien berumur lebih dari 10
tahun. Terkadang pada anak-anak umur kurang dari 10 tahun pengambilan benda
asing perlu dilakukan anestesi umum.(3)

Diagnosa
Benda asing dalam telinga dapat dilihat oleh dokter yang kompeten dengan
langsung melihat ke dalam telinga menggunakan otoskop. Pada anak-anak perlu
dicurigai adanya benda asing yang jumlahnya lebih dari satu ataupun lubang lain
yang juga terlibat (mulut, dan hidung) yang juga harus diperiksa.(4)

Gambar 2. Pemeriksaan telinga dengan otoskop

Gambar 3. Benda asing dalam liang telinga

Penatalaksanaan
Pada benda yang sangat kecil dapat dicoba untuk mengoyangkan secara hati-
hati. Menarik pinna telinga kearah posterior meluruskan liang telinga dan benda asing

3
dapat keluar dengan goncangan lembut pada telinga. Jika benda asing masuk lebih
dalam maka perlu diangkat oleh dokter yang kompeten. Tidak dianjurkan untuk
mengorek telinga sendiri karena dapat mendorong lebih kedalam dan menyebabkan
ruptur membran timpani atau dapat melukai liang telinga.(4)

Beberapa tehnik di klinik pada pengeluaran benda asing di teinga:(4)

Forceps yang sudah dimodifikasi dapat digunakan untuk mengambil benda


dengan bantuan otoskop

Suction dapat digunakan untuk menghisap benda

Irigasi liang telinga dengan air hangat dengan pipa kecil dapat membuat
benda-benda keluar dari liang telinga dan membersihkan debris.

Penggunaan alat seperti magnet dapat digunakan untuk benda dari logam

Sedasi pada anak perlu dilakukan jika tidak dapat mentoleransi rasa sakit dan
takut.

Serangga dalam liang telinga biasanya diberikan lidocain atau minyak, lalu
diirigasi dengan air hangat.

Setelah benda asing keluar, diberikan antibiotik tetes selama lima hari sampai
seminggu untuk mencegah infeksi dari trauma liang telinga.

Benda Asing di Hidung


Benda asing sebagai penyebab sumbatan hidung hampir selalu ditemukan
pada anak-anak. Anak-anak cenderung memasukan benda-benda kecil dalam hidung.
Benda asing yang lazim ditemukan adalah manik-manik, kancing, kacang, kelereng,
dan karet penghapus. Bila benda tersebut belum lama dimasukan, maka tidak atau
hanya sedikit mengganggu, kecuali bila benda tersebut tajam atau sangat besar.(5)

4
Gejala
Gejala yang lazim adalah obstruksi unilateral dan secret yang berbau. Benda
asing umumnya ditemukan di anterior vestibulum atau pada meatus inferior sepanjang
dasar hidung. Tidak satupun benda asing boleh dibiarkan dalam hidung oleh karena
bahaya nekrosis dan infeksi sekunder yang mukin timbul, dan kemungkinan aspirasi
kedalam saluran pernapasan bawah.(5)

Gambar 4. Letak predileksi benda asing di hidung

Diagnosa
Untuk memeriksa hidung bagian dalam dapat digunakan speculum hidung dan
penlight. Pada inspeksi akan telihat benda asing yang terjepit dalam hidung.(6)

Gambar 5. Pemeriksaan rhinoskopi anterior

5
Gambar 6. Benda asing dalam hidung
Penatalaksanaan
Pengangkatan dapat dilakukan di klinik pada anak yang kooperatif, setelah
sebelumnya dioleskan suatu anastetik topical dan vasokonstriktor misalnya kokain.
Suatu kait buntu yang diselipkan di belakang benda tersebut atau suatu forsep
alligator yang kecil akan sangat membantu. Kadang diperlukan anestesi umum untuk
mengeluarkan benda tersebut.(5)

Rinolit
Rinolit juga dianggap sebagai suatu benda asing tipe khusus yang biasanya
diamati pada orang dewasa. Garam-garam tak larut dalam secret hidung membentuk
suatu masa berkapur sebesar benda asing yang tertahan lama atau bekuan darah.
Sekret sinus kronik dapat mengawali terbentuknya masa seperti itu di dalam hidung.(5)

Benda Asing di Laring, Trakea, dan Bronkus


Setelah benda asing teraspirasi, maka benda asing tersebut dapat tersangkut pada 3
tempat anatomis yaitu, laring, trakea atau bronkus.
Dari semua aspirasi benda asing, 8090% diantaranya terperangkap di bronkus
dan cabang-cabangnya.
Pada orang dewasa, benda asing bronkus cenderung tersangkut di bronkus
utama kanan, karena sudut konvergensinya yang lebih kecil dibandingkan
bronkus utama kiri.
Benda asing yang lebih besar lebih banyak tersangkut di laring atau trakea

6
Gejala
Gejala sumbatan benda asing di dalam saluran napas tergantung pada lokasi
benda asing, derajat sumbatan (total atau sebagian), sifat, bentuk dan ukuran benda
asing. Benda asing yang masuk melalui hidung dapat tersangkut di hidung,
nasofaring, laring, trakea dan bronkus. Benda yang masuk melalui mulut dapat
tersangkut di orofaring, hipofaring, tonsil, dasar lidah, sinus piriformis, esofagus atau
dapat juga tersedak masuk ke dalam laring, trakea dan bronkus. Gejala yang timbul
bervariasi, dari tanpa gejala hingga kematian sebelum diberikan pertolongan akibat
sumbatan total. Seseorang yang mengalami aspirasi benda asing saluran napas akan
mengalami 3 stadium. Stadium pertama merupakan gejala permulaan yaitu batuk-
batuk hebat secara tiba-tiba (violent paroxysms of coughing), rasa tercekik (choking),
rasa tersumbat di tenggorok (gagging) dan obstruksi jalan napas yang terjadi dengan
segera. Pada stadium kedua, gejala stadium permulaan diikuti oleh interval
asimtomatis. Hal ini karena benda asing tersebut tersangkut, refleks-refleks akan
melemah dan gejala rangsangan akut menghilang. Stadium ini berbahaya, sering
menyebabkan keterlambatan diagnosis atau cenderung mengabaikan kemungkinan
aspirasi benda asing karena gejala dan tanda yang tidak jelas. Pada stadium ketiga,
telah terjadi gejala komplikasi dengan obstruksi, erosi atau infeksi sebagai akibat
reaksi terhadap benda asing, sehingga timbul batuk-batuk, hemoptisis, pneumonia dan
abses paru. Benda asing di laring dapat menutup laring, tersangkut di antara pita suara
atau berada di subglotis. Gejala sumbatan laring tergantung pada besar, bentuk dan
letak (posisi) benda asing. Sumbatan total di laring akan menimbulkan keadaan yang
gawat biasanya kematian mendadak karena terjadi asfiksia dalam waktu singkat. Hal
ini disebabkan oleh timbulnya spasme laring dengan gejala antara lain disfonia
sampai afonia, apnea dan sianosis. Sumbatan tidak total di laring dapat menyebabkan
disfonia sampai afonia, batuk yang disertai serak (croupy cough), odinofagia, mengi,
sianosis, hemoptisis, dan rasa subjektif dari benda asing (penderita akan menunjuk
lehernya sesuai dengan letak benda asing tersebut tersangkut) dan dispnea dengan
derajat bervariasi. Gejala ini jelas bila benda asing masih tersangkut di laring, dapat
juga benda asing sudah turun ke trakea, tetapi masih menyisakan reaksi laring oleh
karena adanya edema.(2)

Diagnosa
Pada kasus benda asing di saluran napas dapat dilakukan pemeriksaan radiologis

7
dan laboratorium untuk membantu menegakkan diagnosis. Benda asing yang bersifat
radioopak dapat dibuat rongent foto segera setelah kejadian, benda asing radiolusen
dibuatkan rongent foto setelah 24 jam kejadian, karena sebelum 24 jam kejadian
belum menunjukkan gambaran radiologis yang berarti. Biasanya setelah 24 jam baru
tampak tanda-tanda atelektasis atau emfisema.Video fluoroskopi merupakan cara
terbaik untuk melihat saluran napas secara keseluruhan, dapat mengevaluasi pada saat
ekspirasi dan inspirasi dan adanya obstruksi parsial. Pemeriksaan laboratorium darah
diperlukan untuk mengetahui adanya gangguan keseimbangan asam basa, serta tanda-
tanda infeksi saluran napas.(2)

Penatalaksanaan
Untuk dapat menanggulangi kasus aspirasi benda asing dengan cepat dan tepat,
perlu diketahui dengan baik lokasi tersangkutnya benda asing tersebut. Secara prinsip
benda asing di saluran napas dapat ditangani dengan pengangkatan segera secara
endoskopik dengan trauma minimum. Umumnya penderita dengan aspirasi benda
asing datang ke rumah sakit setelah melalui fase akut, sehingga pengangkatan secara
endoskopik harus dipersiapkan seoptimal mungkin, baik dari segi alat maupun
personal yang telah terlatih. Penderita dengan benda asing di laring harus mendapat
pertolongan segera, karena asfiksia dapat terjadi dalam waktu hanya beberapa menit.
Cara lain untuk mengeluarkan benda asing yang menyumbat laring secara total ialah
dengan cara perasat dari Heimlich (Heimlichmaneuver), dapat dilakukan pada anak
maupun dewasa. Menurut teori Heimlich, benda asing yang masuk ke dalam laring
ialah pada saat inspirasi. Dengan demikian paru penuh dengan udara, diibaratkan
sebagai botol plastik yang tertutup, dengan menekan botol itu, maka sumbatnya akan
terlempar keluar. Komplikasi perasat Heimlich adalah kemungkinan terjadinya ruptur
lambung atau hati dan fraktur kosta. Oleh karena itu pada anak sebaiknya cara
menolongnya tidak dengan menggunakan kepalan tangan tetapi cukup dengan dua
buah jari kiri dan kanan. Pada sumbatan benda asing tidak total di laring perasat
Heimlich tidak dapat digunakan. Dalam hal ini penderita dapat dibawa ke rumah sakit
terdekat yang memiliki fasilitas endoskopik berupa laringoskop dan bronkoskop.(2)

8
Gambar 7. Benda asing di laring pada pemeriksaan foto Rontgen

Gambar 8. Duri ikan pada laring tampak pada endoskopi

Gambar 9. Benda asing pada bronkus principalis dekstra

Benda Asing di Orofaring dan Esofagus


Benda asing dapat masuk ke saluran cerna bagian atas. Orofaring terinervasi
maka pasien dapat menunjukan benda asing pada orofaring. Luka gores atau lecet
pada mukosa orofaring dapat menimbulkan sensasi benda asing. Benda asing yang

9
terlalu lama dapat menyebabkan infeksi jaringan lunak sekitar dari tenggorokan dan
leher.(7)

Esofagus merupakan struktur berbentuk tabung sepanjang 20-25cm. pasien


biasanya dapat menunjukan benda asing jika berada pada esofagus bagian atas tapi
akan sulit jika berada pada esophagus bagiah bawah. Esophagus memiliki 3 tempat
penyempitan dimana biasanya benda asing terperangkap yaitu: upper esophageal
sphincter(UES), crossover aorta, lower esophageal sphincter(LES). Struktur
abnormal dari esophagus termasuk striktur, web, divertikel, dan keganasan
meningkatkan kejadian benda asing yang terperangkap dan sama halnya dengan
gangguan motorik seperti scleroderma, spasme esophageal difus, atau achalasia.(7)

Gambar 10. Anatomi esofagus

Gejala

Gejala orofaring biasanya terdapat sensasi benda asing terutama setelah


memakan ayam ataupun ikan. Rasa tidak nyaman dari ringan sampai berat. Pasien
biasanya mengeluh sulit menelan atau tidak dapat mengontrol air liur. Biasanya pasien
dapat melokalisir benda asing tersebut.(7)

Gejala esophagus biasanya akut dengan riwayat mencerna. Ketidaknyamanan


padaepigastrium menandakan bahwa benda asing terperangkap pada LES. Disfagia
biasa dikeluhkan oleh pasien dewasa dengan ketidakmampuan mengendalikan sekresi
air liur. Pada pasien anak biasanya tidak terdapat gejala yang khas. Orang tua

10
biasanya yang memberitahu kepada dokter bahwa anaknya telah menelan sesuatu.
Rasa tersumbat ditenggorok, muntah, dan sakit tenggorokan biasanya muncul. Jika
benda asing berlangsung lama maka biasanya anak menjadi tidak ingin makan, rewel,
gagal tumbuh, demam, stridor, gejala pulmonal seperti pneumonia yang berulang
yang berasal dari aspirasi. Benda asing esophagus yang besar pada UES dapat
mendesak trakea sehingga menyebabkan stidor dan membahayakan pernafasan.(7)

Diagnosis

Benda asing pada orofaring biasanya dapat terlihat dan mudah diambil. Pada
pasien yang kooperatif dapat dilakukan laringoskopi indirect atau nasofaringoskopi
serat optik. Foto Rontgen polos esophagus servikal dan torakal anteroposterior dan
lateral dilakukan pada pasien yang menelan benda asing terutama logam. Sehingga
dapat diketahui letak dari benda asing di esophagus. Endoscopi dilakukan pada pasien
dimana jalan nafas ikut terlibat dan sudah timbul komplikasi. Jika belum jelas maka
dapat dilakukan CT scan sebelum endoskopi.(7)

Penatalaksanaan

Benda asing di esophagus dikeluarkan dengan esofagoskopi menggunakan


cunam yang sesuai dengan benda asing tersebut. Bila benda asing telah berhasil
dikeluarkan harus dilakukan esofagoskopi ulang untuk melihat adanya kelainan-
kelainan esophagus yang telah ada sebelumnya. Benda asing tajam yang tidak berhasil
dikeluarkan dengan esofagoskopi harus dikeluarkan dengan pembedahan yaitu
servikotomi, torakotomi, atau esofagotomi, tergantung lokasi benda asing. Bila
dicurigai adanya perforasi yang kecil segera dipasang pipa nasogaster agar pasien
tidak menelan makanan ataupun ludah dan diberikan antibiotika bersprektm luas
selama 7-10 hari untuk mencegah timbulnya sepsis.(8)

11
Gambar 11. Koin dalam esophagus pada foto Rontgen AP

Gambar 12. Koin dalam esophagus pada foto Rontgen lateral

Gambar 13. Koin dalam esophagus pada pemeriksaan endoskopi

12
BAB IV
KESIMPULAN

Benda asing adalah masalah yang lazim pada bidang THT, khususnya pada
bidang THT anak, seringkali diikuti berbagai komplikasi, beberapa mengalami
keparahan. Pada tahun awal kehidupan anak mengalami penjelajahan dan interaksi
dengan lingkungan. Ketika anak mulai dapat merangkak dan berjalan, anak mulai
berrinterkasi dengan banyak benda yang biasanya anak suka memasukan benda-benda
tersebut ke dalam lubang mulut, telinga, hidung, dan sampai tenggorokan.
Pada pasien dewasa masalah benda asing biasanya terjadi akibat kesengajaan
atau tidak sengaja yang biasanya dapat diakibatkan oleh serangga, ataupun benda
asing lainnya. Karena benda asing bisa menjadi suatu keadaan yang darurat maka
perlu segera dilakukan tindakan untuk mengangkat benda asing tersebut. Namun
terkadang terjadi kesulitan dalam pengangkatan benda asing dalam THT.
Pengangkatan benda asing bergantung pada faktor-faktor dari benda asing sendiri,
dokter yang kompeten dengan alat-alat yang memadai, dan kerjasama dari pasien.

13
DAFTAR PUSTAKA

1. Medical dictionary. Corpus Alienum. http://medical-


dictionary.thefreedictionary.com/Corpus+alienum. Diunduh pada tanggal 16
Juli 2011.

2. Junizaf MH. Benda Asing di Saluran Napas. In: Soepardi EA, Iskandar N.
Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan Kepala dan Leher
edisi 6. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2008. Hal. 259-65.

3. Heim SW, Maughan KL. Foreign Body in the Ear, Nose, and Throat.
University of Virginia School of Medicine, Charlottesville, Virginia. Am Fam
Physician. 2007, Oct 15; 76(8): 1185-89. Diunduh dari:
http://www.aafp.org/afp/2007/1015/p1185.html pada tanggal 16 Juli 2011.
4. Cunha JP. Objects or insects in Ear.
http://www.medicinenet.com/objects_or_insects_in_ear/article.htm. Diunduh
pada 16 Juli 2011

5. Hilger PA. Penyakit Hidung. Dalam: BOEIS Buku Ajar Penyakit THT. Editor:
Adams GL, Boeis LR, Higler PA. Edisi ke-6. EGC. 1997. Hal 238-9.

6. Acute Rhinitis. http://www.wrongdiagnosis.com/a/acute_rhinitis/book-


diseases-5a.htm. Diunduh pada tanggal 16 Juli 2011.

7. Munter DW. Gastrointestinal Foreign Bodies in Emergency medicine.


Diunduh dari http://emedicine.medscape.com/article/776566-overview#a0104
pada 16 juli 2011.

8. Yunizaf M. Benda Asing di Esofagus. In: Soepardi EA, Iskandar N. Buku Ajar
Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan Kepala dan Leher edisi 6.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2008. Hal. 301.

14

Anda mungkin juga menyukai