Anda di halaman 1dari 4

Darah

Fungsi utama dari sel-sel darah merah, yang juga dikenal sebagai eritrosit, adalah
mengangkut hemoglobin, dan seterusnya mengengkut oksigen dari paru ke jaringan. Selain
mengengkut hemoglobin, sel darah juga memiliki fungsi lain. Contohnya ia mengandung
banyak sekali karbonik anhidrase, yang mengkatalisis reaksi antara karbon dioksida dan air,
sehingga meningkatkan kecepatan reaksi bolak-balik ini beberapa ribu kali lipat. Cepatnya
reaksi ini membuat air dalam darah dapat bereaksi denagn banyak sekali karbon dioksida, dan
dengan demikian mengangkutnya dari jaringan menuju paru-paru dalam bentuk ion karbonat
(HCO3-). Hemoglobin yang terdapat dalam sel juga merupakan dapar asam-basa, sehingga
sel darah merah bertanggung jawab untuk sebagian besar daya pendaparan seluruh darah.
Besar dan ukuran sel-sel dalam merah
Sel darah normal berbentuk lempeng bikonkaf dengan dengan diameter kira-kira 7,8
mikrometer dan dengan ketebalan pada bagian yang tebal 2,5 mikrometer dan pada bangian
ynag tengan 1 mikrometer atau kurang. Volume rata-rata sel darah merah adalah 90 95
mikrometer kubik.
Bentuk sel darah merah dapat berubah-ubah ketika sel darah melewati kapiler darah
merah merupakan kantong yang dapat diubah menjadi berbagai bentuk. Selanjutnya, karena
sel normal mempunyai membran yang sangat kuat untuk menampung banyak bahan material
di dalamnya, maka perubahan bentuk tadi tidak akan merenggangkan membran secara hebat,
dan sebagai akibatnya, tidak akan memecahkan sel, seperti yang akan terjadi pada sel lain.
Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut
oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh
dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan
penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit.
Hormon-hormon

dari

sistem

endokrin

juga

diedarkan

melalui

darah.

Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua
apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein
pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan
tempat terikatnya molekul-molekul oksigen. Manusia memiliki sistem peredaran darah
tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung.
Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa
karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa
kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh

oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah mengedarkanoksigen ke seluruh tubuh melalui
saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung
melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior. Darah terdiri daripada
beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah, angka ini dinyatakan
dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merah yang dipadatkan yang berkisar antara 40
sampai 47. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan
darah yang disebut plasma darah.7
Korpuskula darah terdiri dari:
Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%).
Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel dari
segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah
juga berperan dalam penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit menderita
penyakit anemia.
Keping-keping darah atau trombosit (0,6 1,0%)
Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah.
Sel darah putih atau leukosit (0,2%)
Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkan
benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri.
Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang yang kelebihan
leukosit menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit menderita
penyakit leukopenia.
Susunan Darah. serum darah atau plasma terdiri atas:
1. Air: 91,0%
2. Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)
3. Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor,
magnesium dan zat besi, dll)
Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung : albumin
bahan pembeku darah
immunoglobin (antibodi)
hormon

berbagai jenis protein


berbagai jenis garam
Konsentrasi sel-sel darah merah dalam darah.
Pada pria normal, jumlah rata-rata sel darah merah per milimeter kubik adalah
5.200.000 ( 300.000) dan pada wanita normal, 4.700.000 ( 300.000).

Jumlah hemoglobin dalam darah


Sel-sel darah merah mampu mengkonsentrasikan hemoglobin dalam cairan sel
sampai sekitar 34 gm/dl sel. Konsentari ini tak pernah meningkat lebih dari nilai tersebut,
karena ini merupakan batas metabolik dari mekanisme pembentukan hemoglobin sel.
Selanjutnya, pada orang normal, persentase hemoglobin hampir selalu mendekati maksimum
dalam setiap sel. Namun, bila pembentukan hemoglobin dalam sumsum tulang berkurang,
maka persentase hemoglobin dalam sel dapat turun sampai dibawah nilai ini, dan volume sel
darah merah juga menurun karena hemoglobin untuk mengisi sel berkurang.
Bila hematrokit (persentase sel darah-normalnya 40-45 persen) dan jumlah
hemoglobin dalam masing-masing sel nilainya normal, maka selalu darah seoran pria ratarata mengandung 16 gram hemoglobin per desiliter, dan pada wanita rata-rata 14 mg/dl. Pada
orang normal, lebih dari 21 milimeter oksigen dapat dibawa dalam bentuk gabungan dengan
hemoglobin pada setiap ddesiliterdarah, dan pada wanita normal, oksigen yang dapat
diangkut sebesar 19 milimeter.
Produksi sel-sel darah merah
Dalam berminggu-minggu pertama kehidupan embrio, sel-sel darah merah primitif
yang berinti diproduksi oleh yolk sac. Dalam pertengahan trisemester masa gestasi, hati
dianggap sebagai organ utama untuk memproduksi sel-sel darah merah, walaupun terdapat
juga sel-sel darah merah jumlah cukup banyak yang diproduksi dalam limpa dan limfonodus.
Lalu selama bulan terakhir kehamilan dan sesudah lahir, sel-sel darah merah hanya
diproduksi oleh sumsum tulang. Pada dasarnya sumsumtulang dari semua tulang
memproduksi sel darah merah sampai seseorang berusia 5 tahun; tetapi sumsum dari tulang
panjang, kecuali bagian proksimal humerus dan tibia, menjadi sanggat berlemak dan tidak
memproduksi dalam sel-sel darah merah setelah usia berkurang lebih berusia 20 tahun.
Setelah usia ini, kebanyakan sel darah merah diproduksi dalam sumsum tulang membranosa,

seperti vertebra, sternum, iga, dan ilium. Bahkan dalam tulang-tulang ini, sumsum menjadi
kurang produktif sesuai dengan bertambahnya usia.
Pembentukan sel darah
Pada sumsum tulang terdapat sel-sel yang disebut sel stem hemopoietin, yang
merupakan asal dari seluruh sel-sel dalam sirkulasi. Karena sel-sel darah ini diproduksi trus
menerus sepanjang hidup seseorang, maka ada bagian dari sel-sel ini masih tepat seperti selsel pluripoten asalnya dan disimpan dalam sumsum tulang guna mempertahankan suplaynya,
walaupun jumlahnya berkurang sesuai dengan usia. Namun sebagian besar sel stem yang
diproduksi akan didiferensiasi untuk membentuk sel-sel lain. Asal sel yang paling mula masih
tidak dikenali sebagai suatu sel yang berbeda dari sel stempluripoten, walaupun sel-sel ini
telah membentuksuatu jalur sel khusus yanng disebut sel-stem committed. Suatu sel comitted
yang menghasilkan eritrosit disebut unit pembentuk koloni eritrosit, dan CFU-E digunakan
untuk menandai jenis sel stem ini. Demikian pula, unit yang membentuk koloni granulosit
dan monosit disingkat dengan CFU-GM, dan seterusnya.
Tahap-tahap diferensiasi sel darah merah
Sel yang pertama dikenal sebagai bagian dari rangkaian sel darah merah adalah
proeritroblas. Sekali proeritroblas ini terbentuk, maka ia akan membelah beberapa kali,
samapai akhirnya akan memebentuk banyak sel darah merah yang matur. Sel-sel generasi
pertama ini disebut basofil eritroblas, pada saat ini sel mengumpulkan

sedikit sekali

hemoglobin. Sel yang sudah dipenuhi hemoglobin dengan konsentrasi sekitar 34 persen,
maka nukleus memadat menjadi kecil dan akhirnya terdorong dari sel. Pada saat yang sama,
retikulum endoplasma direabsorbsi. Pada tahab ini, sel disebut retkulosit karena masih
mengandung sedikit bahan basofilik, yaitu terdiri dari sisa-sisa aparatus golgi, mitokondria,
dan sedikit organel sitoplamik lainnya. Selama tahap retikulosit, sel-sel berjalan dari sumsum
tulang masuk dalam kapiler darah dengan cara diapedesis (terperas melalui pori-pori
membran kapiler)
Bahan basofilik yang tersisa dalam retikulosit normalnya akan menghilang dalam
waktu 1 sampai 2 hari, dan sel kemudian menjdai eritrosit matur. Karena waktu hidup
eritrosit ini pendek, maka konsentrasinya diantara sel darah merah dalam keadaan normal
kurang dari 1 persen

Anda mungkin juga menyukai