Pendahuluan
1
terbanyak pada lanjut usia adalah Penyakit Tidak Menular (PTM) antara lain
hipertensi, artritis, stroke, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) dan Diabetes
Mellitus (DM).4
Peningkatan populasi Lansia di Indonesia yang dapat menimbulkan
permasalahan terkait aspek medis, psikologis, ekonomi, dan sosial sehingga diperlukan
peningkatan pelayanan kesehatan terhadap lanjut usia tersebut yang mulai diberikan
pada pra lanjut usia (usia 45-59 tahun). Untuk mewujudkan Lansia sehat, mandiri,
berkualitas dan produktif harus dilakukan pembinaan kesehatan sedini mungkin
selama siklus kehidupan manusia sampai memasuki fase lanjut usia dengan
memperhatikan faktor-faktor risiko yang harus dihindari dan faktor-faktor protektif
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan Lansia. Tujuan umum kebijakan
pelayanan kesehatan Lansia adalah meningkatkan derajat kesehatan Lansia untuk
mencapai Lansia sehat, mandiri, aktif, produktif dan berdaya guna bagi keluarga dan
masyarakat. Mengingat kondisi dan permasalahan lanjut usia seperti diuraikan di atas,
maka penanganan masalah lanjut usia harus menjadi prioritas, karena
permasalahannya terus berpacu dengan pertambahan jumlahnya. Pelayanan kesehatan
harus diberikan secara maksimal untuk memenuhi hak Lansia dalam meningkatkan
kesejahteraan sosialnya, sehingga dapat memelihara dan meningkatkan kondisi fisik,
mental, dan sosialnya supaya dapat berfungsi secara wajar.4
2
1.2.5. Cakupan upaya kesehatan Lansia di UPTD Puskesmas Batujaya periode
Oktober 2016 sampai dengan September 2017 mencapai 35,71% dimana
target upaya kesehatan usia lanjut adalah sebesar 70%.
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program upaya kesehatan usia lanjut
di UPTD Puskesmas Batujaya periode Oktober 2016 sampai dengan
September 2017 menggunakan pendekatan sistem.
3
1.3.2.8.Diketahuinya pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan kesehatan
Lansia di wilayah kerja UPTD Puskesmas Batujaya periode Oktober 2016
sampai dengan September 2017.
1.4. Manfaat
1.4.1. Bagi Evaluator
1.4.1.1.Menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh
selama menempuh pendidikan.
1.4.1.2.Mempunyai pengalaman dan pengetahuan tentang evaluasi program
Upaya Kesehatan Usia Lanjut melalui strategi Puskesmas Santun Lansia
di Puskesmas dalam lingkup wilayah kerjanya.
1.4.1.3.Mengetahui sedikit banyaknya kendala yang dihadapi dalam menjalankan
program Puskesmas khususnya pada Upaya Kesehatan Usia Lanjut dan
merangsang cara berpikir kritis dan ilmiah.
4
1.4.4. Bagi Masyarakat
1.4.4.1.Meningkatnya derajat kesehatan khususnya para lanjut usia di Puskesmas
Batujaya
1.4.4.2.Memperbaiki program sehingga pelayanannya menjadi lebih baik bagi
masyarakat.
1.4.4.3.Sumber informasi bagi masyarakat, sehingga masyarakat dapat
meningkatkan kesejahteraan dan taraf kualitas hidup dengan mengikuti
program Puskesmas Santun Lansia.
1.5. Sasaran
Seluruh penduduk laki-laki dan perempuan yang berusia 45-59 tahun (pra
Lansia), berusia 60-69 tahun (Lanjut usia), Lansia risiko tinggi yang berusia ≥ 70
tahun atau ≥ 60 tahun dengan masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Batujaya periode Oktober 2016 sampai dengan September 2017.
5
Bab II
Materi dan Metoda
2.1. Materi
Materi yang dievaluasi dalam program ini terdiri dari laporan hasil kegiatan
bulanan Puskesmas mengenai program Upaya Kesehatan Usia Lanjut di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Batujaya, Karawang periode Oktober 2016 sampai dengan
September 2017, yang dilaksanakan oleh 10 Posbindu dari 10 desa binaan Puskesmas
Batujaya, yang berisi kegiatan:
1) Penimbangan dan pengukuran tinggi badan
2) Pemeriksaan laboratorium atas indikasi
3) Pemeriksaan kesehatan berkala
4) Penyuluhan
5) Frekuensi pelaksanaan senam usia lanjut
6) Kegiatan rujukan
7) Jenis kegiatan sektor terkait
8) Pencatatan dan pelaporan
2.2.Metoda
Evaluasi program ini dilaksanakan dengan cara membandingkan cakupan program
upaya kesehatan usia lanjut terhadap target yang sudah direncanakan selama periode
Oktober 2016 sampai dengan September 2017 dengan pengumpulan data, pengolahan data,
analisis data dan kesimpulan dengan pendekatan sistem. Data dibandingkan dengan tolok
ukur yang telah ditentukan dengan menggunakan pendekatan sistem sehingga ditemukan
masalah pada program upaya kesehatan usia lanjut. Usulan dan saran diberikan berdasarkan
penyebab dari masing-masing unsur keluaran sebagai pemecahan masalah, dengan
menggunakan pendekatan sistem.
6
BAB III
Kerangka Teoritis
Proses (process)
Kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang berfungsi untuk
mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan.
Keluaran (output)
Kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari berlangsungnya proses dalam
sistem.
Lingkungan (environment)
Dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem tetapi mempunyai pengaruh
besar terhadap sistem, terdiri dari lingkungan fisik dan non fisik
7
Umpan balik (feedback)
Kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran dari sistem dan sekaligus
sebagai masukan bagi sistem tersebut.
Dampak (impact)
Akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem.
8
BAB IV
Penyajian Data
Wilayah Kerja
9
4.2.2. Data Demografi
a) Tenaga (Man)
10
Bidan Puskesmas : 22 orang
Bidan Desa : 11 orang
b) Dana (Money)
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten
Karawang.
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Batujaya.
c) Sarana (Material)
Sarana Medis
Stetoskop
Dalam gedung : 1 buah
Luar gedung : 1 buah
Tensimeter
Dalam gedung : 1 buah
Luar gedung : 1 buah
Timbangan berat badan
Dalam gedung : 1 buah
Luar gedung : 1 buah
Pengukur tinggi badan
Dalam gedung : 1 buah
Luar gedung : 1 buah
Laboratorium (lab sederhana)
Dalam gedung :1
Luar gedung :1
KMS Lansia
Dalam gedung : Ada
Luar gedung : Ada
Sarana Non-Medis
11
Loket pendaftaran khusus Lansia : Ada
Spanduk/leaflet/brosur/pamflet : Ada
d) Metode (Method)
Penimbangan dan pengukuran tinggi badan
Penimbangan berat badan dilakukan dengan menggunakan
timbangan jarum yang sudah ditera terlebih dahulu. Penimbangan
dilakukan dengan menggunakan baju tipis dan tanpa alas kaki.
Pengukuran tinggi badan dilakukan dengan menggunakan
microtoise yang sudah ditera terlebih dahulu. Pengukuran tinggi
badan dilakukan dengan cara Lansia berdiri tegak tanpa alas kaki dan
kemudian alat ukur ditarik ke bawah sampai menyentuh puncak
kepala. Hasil pengukuran berat dan tinggi badan dicantumkan ke
dalam KMS Lansia.
12
Penyuluhan
Penyuluhan dilakukan di dalam gedung Puskesmas ataupun di
luar gedung saat pelaksanaan Posbindu dengan topik yang
berhubungan dengan penyakit-penyakit yang sering diderita oleh
Lansia dan bagaimana cara Lansia memperbaiki kualitas hidup
dalam rangka menghindari penyakit-penyakit tersebut.
Senam Lansia
Kegiatan olahraga antara lain senam, gerak jalan santai, dan lain
luar Puskesmas.
Kegiatan Rujukan
evaluasi.
4.3.2. Proses
a) Perencanaan (Planning)
Penimbangan dan pengukuran tinggi badan
13
Dilakukan 1 bulan sekali oleh petugas Posbindu atau kader di
masing-masing Posbindu pada pukul 09.00 – 11.00.
Penyuluhan
Dilakukan 1 bulan sekali dengan pemberian materi kesehatan
Lansia oleh petugas Posbindu atau kader di masing-masing
Posbindu pada pukul 09.00 – 11.00. Materi penyuluhan yang
disampaikan meliputi penyakit-penyakit yang sering diderita oleh
Lansia, cara hidup sehat pada Lansia, makanan yang dianjurkan dan
dipantang, dan masalah kesehatan lainnya.
Senam Lansia
Dilakukan 1 bulan sekali oleh kader Puskesmas yang telah
dibimbing di masing-masing posbindu pada pukul 07.00 – 09.00.
14
kegiatan penunjang pembinaan terhadap Lansia yakni dengan
dilakukan pengajian agama 1 kali setiap bulan oleh tokoh
masyarakat di setiap desa, adanya diskusi atau pertemuan ceramah.
Kegiatan rujukan
Memberikan pelayanan rujukan di Puskesmas yang dapat
dilakukan secara vertikal dari tingkat pelayanan dasar ke tingkat
pelayanan spesifik atau ke sarana tingkat pelayanan yang
mempunyai sarana lebih lengkap.
b) Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian tertulis dan pembagian tugas dalam melaksanakan
program Upaya Kesehatan Usia Lanjut di Puskesmas Batujaya, Karawang.
15
16
c) Pelaksanaan (Actuating)
Penimbangan dan pengukuran tinggi badan
Dilakukan 1 bulan sekali oleh petugas Posbindu atau kader di
masing-masing Posbindu pada pukul 09.00 – 11.00.
Penyuluhan
Dilakukan 1 bulan sekali dengan pemberian materi kesehatan
Lansia oleh petugas Posbindu atau kader di masing-masing Posbindu
pada pukul 09.00 – 11.00.
Senam Lansia
Senam Lansia dilakukan 6x/tahun. Tidak ada data tertulis
dilakukannya kegiatan ini.
Kegiatan rujukan
Kegiatan rujukan selalu diusahakan untuk dilakukan, namun
pasien sering kali menolak untuk dirujuk dengan beberapa alasan
antara lain; masalah biaya, transportasi, pendamping, dan
sebagainya.
17
Pencatatan dan pelaporan
Pencatatan dilakukan setiap selesai kegiatan Posbindu pukul
11.00- 12.00 oleh petugas Posbindu atau kader. Pelaporan dilakukan
akhir bulan oleh petugas program Upaya Kesehatan Usia Lanjut di
Puskesmas Batujaya, pukul 08.00 – 12.00.
d) Pengawasan (Monitoring)
Rapat
Rapat evaluasi bulanan dilakukan pada akhir bulan. Rapat
dipimpin oleh Kepala Puskesmas Batujaya kemudian koordinator
program melaporkan laporan hasil kegiatan selama sebulan. Hasil
rapat kemudian dilaporkan oleh Kepala Puskesmas Batujaya Dinas
Kesehatan Kabupaten Karawang.
4.3.3. Keluaran
a) Cakupan Pelayanan Kesehatan
o Cakupan penimbangan
Jumlah lansia yang ditimbang : 2.912 orang
Jumlah semua lansia : 8.065 orang
18
o Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Berkala
Jumlah lansia yang diperiksa : 1.864 orang
Jumlah semua lansia : 8.065 orang
o Cakupan Penyuluhan
Jumlah Lansia yang mendapat penyuluhan : 1.692 orang
Jumlah semua lansia : 8.065 orang
19
4.3.4. Lingkungan
Fisik :
o Lokasi: Mudah dijangkau oleh para Lansia
o Transportasi: Tersedia sarana transportasi, seperti angkutan umum
o Fasilitas kesehatan lain : Tersedia 5 praktik dokter umum, 2 klinik
dan dapat bekerja sama dengan baik
Non Fisik :
o Pendidikan : Mayoritas penduduk dengan pendidikan SD sebesar
29.10 %
o Sosial ekonomi: Mayoritas bekerja sebagai petani dengan jumlah
27.577 penduduk atau sebesar 40,18%.
4.3.6. Dampak
o Langsung
Menurunkan angka kesakitan Lansia : Belum dapat dinilai
o Tidak Langsung
Meningkatkan angka harapan hidup : Belum dapat dinilai
20
BAB V
Pembahasan
21
5.2. Masalah Menurut Variabel Masukan
No Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah
1 Tenaga Ada
Ada, namun masih
(+)
kurang kader yang
terlatih untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan
sehingga diperiksa hanya
oleh petugas Posbindu
dan membuat antrian
panjang, sehingga Lansia
menjadi malas untuk
datang.
2 Sarana
Sarana medis Ada Ada, namun masih (+)
kurang untuk sarana
medis di luar gedung
untuk melakukan
pemeriksaan dengan
jumlah yang banyak
3 Metode
Penimbangan Tidak terlaksananya
Berat badan diukur dengan
dan pengukuran pencatatan dalam KMS
menggunakan timbangan jarum
tinggi badan atau dalam buku (+)
dan tinggi badan dengan
pemantauan kesehatan
menggunakan microtoise. Hasil
pribadi Lansia yang
pengukuran dicantumkan ke
berobat untuk
dalam KMS Lansia
pemantauan
kesehatannya baik di luar
gedung atau di dalam
gedung.
22
5.3. Masalah Menurut Variabel Proses
No. Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah
1. Perencanaan Dibentuknya perencanaan Tidak ada bentuk tertulis dari (+)
tertulis mengenai kegiatan perencenaan mengenai kegiatan
program upaya kesehatan usia program.
lanjut yang dilakukan
3. Pelaksanaan
Penimbangan dan Dilakukan 1 kali setiap bulan Tidak semua Lansia ditimbang dan
pengukuran tinggi saat kegiatan posbindu di diukur tinggi badannya saat
(+)
badan setiap desa oleh kader/perawat Posbindu/saat berobat ke
23
No. Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah
3. Pelaksanaan (+)
Penyuluhan
Dilakukan kunjungan ke
Tidak ada kegiatan penyuluhan ke
rumah untuk Lansia yang tidak
rumah bagi Lansia yang tidak hadir
datang ke pertemuan
(+)
Senam Lansia Tidak rutin dilakukan senam Lansia
Dilakukan senam Lansia 1
setiap bulannya. Biasanya
bulan sekali di tiap desa oleh
dilakukan tiap 2 bulan.
kader terlatih.
24
BAB VI
Perumusan Masalah
Dari Proses:
o Perencanaan
Tidak ada bentuk tertulis dari perencanaan mengenai kegiatan
program.
Tidak dilakukan pemetaan upaya kesehatan usia lanjut
Tidak ada analisa gap upaya kesehatan usia lanjut
25
o Pengorganisasian
Tidak terdapat pembagian tugas secara teratur dalam melaksanakan
tugasnya (tugas programmer overlap)
o Pelaksanaan
Kurangnya sarana promosi untuk mengajak Lansia memeriksakan
kesehatannya secara berkala.
Tidak semua Lansia ditimbang dan diukur tinggi badannya saat
Posbindu/saat berobat ke Puskemas.
Tidak terdapat rujukan dan tidak dilakukan pencatatan pemeriksaan
laboratorium menurut usia
Tidak ada kegiatan penyuluhan ke rumah bagi Lansia yang tidak hadir.
Tidak rutin dilakukannya kegiatan senam Lansia.
26
BAB VII
Prioritas Masalah
Masalah
No. Parameter A B C D E F
1. Besarnya masalah 2 3 4 5 5 4
2. Berat ringannya akibat yang ditimbulkan 5 5 4 3 3 3
3. Keuntungan sosial bila masalah selesai 5 5 5 3 2 2
4. Teknologi yang tersedia 4 4 4 4 3 3
5. Sumber daya yang tersedia 5 5 3 4 4 3
Total 21 22 20 19 17 15
27
BAB VIII
Penyelesaian Masalah
Penyelesaian masalah:
o Melaksanakan pencatatan hasil pemeriksaan di dalam KMS atau dalam buku
pemantauan kesehatan pribadi Lansia.
o Kader ataupun petugas Lansia lebih aktif untuk menjaring Lansia misalnya
dengan mendatangi ke rumah Lansia yang tidak datang ke Posbindu.
o Pencatatan dan pelaporan program upaya kesehatan Lansia tiap bulan hendaknya
dilengkapi agar berguna sebagai masukan untuk menjalankan program di bulan
berikutnya, baik di dalam maupun di luar gedung Puskesmas.
28
B. Kurangnya cakupan pemeriksaan kesehatan berkala: 23,11% 70%
Penyebab:
Masukan:
o Kurangnya sarana pemeriksaan kesehatan di luar gedung.
o Kurangnya kader yang terlatih untuk melakukan pemeriksaan kesehatan
sehingga diperiksa hanya oleh petugas Posbindu dan membuat antrian
panjang, sehingga Lansia menjadi malas untuk datang.
Proses:
o Kurangnya sosialisasi Posbindu kepada masyarakat menyebabkan
masyarakat kurang peduli untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
Penyelesaian masalah:
Melengkapi sarana pemeriksaan kesehatan di luar gedung agar mempermudah
pelaksanaan yang dilakukan di Posbindu.
Menambah jumlah kader dan memberikan pelatihan rutin bagi para kader
Posbindu yang sudah ada.
Pada pelaksanaan Posbindu, sebaiknya dilakukan dengan sistem 5 meja yaitu:
o Meja 1 : Pendaftaran (Penanggung jawab: kader yang melakukan
pemetaan)
o Meja 2 : Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan.
(Penanggung jawab: 1 kader lainnya)
o Meja 3 : Pemeriksaan kesehatan mulai dari pengukuran tekanan darah,
pemeriksaan status mental, dan pemeriksaan fisik. (Penanggung jawab:
1 kader terlatih atau petugas Puskesmas, atau dokter Puskesmas)
o Meja 4 : Pemeriksaan laboratorium (Penanggung jawab: 1 petugas
laboratorium)
o Meja 5 : Konseling (Penanggung jawab: 1 petugas Puskesmas)
Melakukan sosialisasi pada masyarakat Lansia tentang pentingnya
pemeriksaan kesehatan.
29
BAB IX
Penutup
9.1. Kesimpulan
Telah dilaksanakan evaluasi program upaya kesehatan usia lanjut yang dilakukan
dengan cara pendekatan sistem di Puskesmas Batujaya, Kabupaten Karawang periode
Oktober 2016 sampai dengan September 2017 sebagai berikut:
a) Cakupan penimbangan sebesar 36.10% dari target 70% (masalah 48.42%)
b) Cakupan pemeriksaan kesehatan berkala sebesar 23.11% dari target 70%
(masalah 66.98%)
c) Cakupan penyuluhan sebesar 20.97% dari target 70% (masalah 70.04%)
d) Cakupan pemeriksaan laboratorium atas indikasi sebesar 1.46% dari target 70%
(masalah 97.91%)
e) Senam usia lanjut 6 kali per tahun dari target 8-9 kali per tahun
f) Terdapat 1 jenis kegiatan lintas sektoral dari target > 2 jenis
9.2. Saran
o Lebih meningkatkan pemanfaatan sarana KMS Lansia dalam pelaksanaan
program Lansia.
o Pencatatan dan pelaporan program upaya kesehatan Lansia tiap bulan hendaknya
dilengkapi agar berguna sebagai masukan untuk menjalankan program di bulan
berikutnya.
o Menjalankan fungsi utama Puskesmas sebagai pusat kesehatan strata pertama
dengan menjalankan ciri-ciri Puskesmas Santun Lansia seperti yang telah
diterapkan oleh Kementerian Kesehatan RI melalui buku pedoman Puskesmas
Santun Lansia.
30
Daftar Pustaka
1. Badan Pusat Statistik. Statistik penduduk lanjut usia. Jakarta: Badan Pusat Statistik;
2015.h.3.
2. Pusat Data dan Informasi. Situasi lanjut usia (Lansia) di Indonesia. Kementrian
Kesehatan RI. Jakarta; 2016.
3. Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat. Buku Pemantauan Kesehatan Pribadi Lanjut
Usia 2004. Pemerintah Propinsi Jawa Barat Dinas Kesehatan.
4. Jumlah Lansia Indonesia Lima Besar Terbanyak di Dunia. Diunduh dari
http://www.kemenkopmk.go.id/artikel/peningkatan-jumlah-Lansia-bisa-jadi-beban
negara. 2010.
31
Lampiran
32
Lampiran I. Variabel dan Tolok Ukur
1 Masukan
1.1. Tenaga
Dokter 1 orang
Bidan 1 orang
Perawat 1 orang
Tokoh masyarakat 1 orang
Kader 3 orang
1.2. Dana
APBD dan BOK Ada
1.3. Sarana
a. Sarana medis
Stetoskop 1 buah
Tensimeter 1 buah
Timbangan berat badan 1 buah
Pengukur tinggi badan 1 buah
KMS Ada
Lab sederhana (luar gedung) Ada
b. Sarana Non medis
Loket khusus Lansia Ada
Balai pengobatan khusus Lansia Ada
Ruang konseling khusus Lansia Ada
Lansia
c. Metode
Pemeriksaan berat badan dan tinggi Melalui penimbangan berat badan
badan dan pengukuran tinggi badan dan
dicatat pada grafik Indeks Massa
Tubuh (IMT).
33
Pemeriksaan kesehatan berkala Diperiksa 1 kali tiap bulan dengan
KMS Lansia
34
Pemeriksaan kesehatan berkala Dilakukan setiap hari kerja oleh
dokter di puskesmas atau petugas
Lansia di luar gedung
35
1.6. Pengorganisasian Terdapat struktur organisasi tertulis
dan pembagian tugas serta
tanggungjawab yang jelas dalam
melaksanakan tugasnya.
Penanggung jawab program
Koordinator upaya kesehatan
Lansia
Administrasi program
Pelaksana program: dokter,
perawat, kader.
36
Senam lanjut usia 12 x dalam 1 tahun
4 Lingkungan
4.1. Fisik
Lokasi Mudah dijangkau
Transportasi Tersedia sarana transportasi
Fasilitas kesehatan lain Ada dan menjalin kerjasama yang
baik
4.2 Non fisik
Pendidikan Tidak menjadi faktor penghambat
Sosial ekonomi Tidak menjadi faktor penghambat
5 Umpan balik
Pelaporan yang lengkap dan sesuai Adanya pelaporan setiap bulan
dengan waktu yang ditentukan akan secara lengkap mengenai semua
dapat digunakan sebagai masukan kegiatan Cakupan Pelayanan
dalam gerakan keluarga berencana. Kesehatan Usia Lanjut.
37
Lampiran II
Data Demografis dan Geografis UPTD Puskesmas Batujaya
38
Data Monografi Kecamatan Batujaya
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk per Desa di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Batujaya
2016
No Nama Desa Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Penduduk
RW RT KK L P Jumlah
1. Kota Ampel 6 26 1917 4181 4303 8484
2. Karya Makmur 4 20 1690 3463 3765 7228
3. Telok Bango 5 20 1727 3936 4037 7973
4. Karya Mulya 6 24 2376 5156 5355 10511
5. Telok Ambulu 3 10 3665 3087 2721 5808
6. Karya Bakti 4 15 1735 4078 3928 8006
7. Batu Jaya 6 26 2640 5996 5670 11666
8. Batu Raden 3 12 1177 2871 2739 5610
9. Segaran 5 20 2022 4473 4483 8956
10. Segar Jaya 3 14 1617 3104 3480 6584
Jumlah 45 187 20566 40345 40481 80826
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Batujaya 2016
Tabel 2.2 Tingkat Pendidikan Penduduk di Wilayah UPTD Puskesmas Batujaya Tahun
2016
No. Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)
1. SD/MI 21.665 28.68
2. SMP/MTS 16.564 21.93
3. SMA/MA 12.748 16.88
4. Sekolah Menengah Kejuruan 6.083 8.05
5. Diploma I/II 2,087 2.76
6. Akademi/Diploma III 1.533 2.03
7. Universitas/Diploma IV 1.244 1.65
8. S2/S3 (Master/Doktor) 218 0.29
9. Belum tamat SD 6.694 8.86
10. Tidak sekolah 6.696 8.87
Jumlah 68.836 100
Sumber: Profil Puskesmas Batujaya Tahun 2016
39
Tabel 2.3 Klasifikasi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Kepala Keluarga di
Kecamatan Batujaya Tahun 2016
Mata Pencaharian/Pekerjaan Jumlah Persentase (%)
Buruh tani 27577 40,18
Petani 10844 15,80
Pedagang 6781 9,88
Wiraswasta 5559 8,10
PNS (Bidan, perawat, guru) 5319 7,75
Buruh perusahaan 4351 6,34
Buruh bangunan 3727 5,43
Karyawan 3596 5,24
Pengrajin 769 1,12
TNI 69 0,10
POLRI 41 0,06
Total 68635 100
Sumber: Profil UPTD Puskesmas Batujaya Tahun 2016
Tabel 2.4 Sarana Pelayanan Kesehatan di UPTD Puskesmas Batujaya Tahun 2016.
No Sarana Kesehatan Jumlah
1 Puskesmas UPTD 1
2 Puskesmas Pembantu 2
3 Pondok Bersalin Desa 4
4 Klinik Swasta 2
5 Pos Kesehatan Desa 6
6 Rumah Bersalin 1
7 Praktek Dokter Swasta 5
8 Praktek Bidan Swasta 23
9 Posyandu 52
10 Posbindu 10
Total 106
Sumber: Profil UPTD Puskesmas Batujaya Tahun 2016
40
Lampiran III
Laporan Bulanan Puskesmas Batujaya Periode Oktober 2016 sampai dengan
September 2017
Tabel 3.1. Jumlah kunjungan Lansia di Posbindu wilayah kerja puskesmas Batujaya
periode Oktober 2016 sampai dengan September 2017
Bulan Pra lansia Lansia Lansia resiko Total
Oktober 2016 268 458 357 851
November 2016 179 293 186 658
Desember 2016 89 173 171 433
Januari 2017 218 372 120 710
Februari 2017 92 165 73 330
Maret 2017 89 147 81 317
April 2017 120 73 40 233
Mei 2017 36 87 35 158
Juni 2017 79 156 61 296
Juli 2017 51 84 31 166
Agustus 2017 82 103 45 230
September 2017 60 108 27 195
Total 1363 2219 1227 4577
Sumber : Data Pencatatan Bulanan Hasil Kegiatan Kesehatan Kelompok Usia Lanjut UPTD
Puskesmas Batujaya periode Oktober 2016 sampai September 2017
41
Tabel 3.2. Jumlah frekuensi senam Lansia dan kegiatan lintas sektoral di wilayah kerja
UPTD puskesmas Batujaya Oktober 2016 sampai September 2017
Bulan Senam Lansia Lintas Sektoral
Oktober 2016 1 1
November 2016 0 1
Desember 2016 1 1
Januari 2017 0 1
Februari 2017 1 1
Maret 2017 0 1
April 2017 1 1
Mei 2017 1 1
Juni 2017 0 1
Juli 2017 1 1
Agustus 2017 0 1
September 2017 0 1
Total 6 12
Sumber : Data Pencatatan Bulanan Hasil Kegiatan Kesehatan Kelompok Usia Lanjut
UPTD Puskesmas Batujaya
42
Tabel 3.3. Jumlah cakupan penimbangan, cakupan pemeriksaan kesehatan, cakupan
penyuluhan dan cakupan pemeriksaan lab di Posbindu wilayah kerja UPTD Puskesmas
Batujaya periode Oktober 2016 sampai September 2017
Cakupan Cakupan Cakupan Cakupan
Bulan
penimbangan pemeriksaan penyuluhan pemeriksaan lab
43