Anda di halaman 1dari 9

Stuktur Tulang dan Otot serta Mekanisme Kerjanya

Pendahuluan
Dalam melakukan kegiatan sehari-hari sering kita menjumpai masalah-masalah pada
tulang atau otot karena kita salah melakukan suatu gerak atau tulang dan otot kita mendapat
tekanan yang menyebabkan suatu pembengkakan sehingga tubuh menjadi kesulitan dalam
melakukan kegitan lain.Untuk mengetahui masalah-masalah yang terjadi pada tulang dan
otot, kita harus mengetahui bagaimana struktur tulang dan otot dan bagaimana mekanisme
kerjanya. Untuk mengetahui struktur tulang dan otot, kita perlu membahas apa saja bagianbagian yang terdapat pada tulang dan otot serta fungsi dari bagian-bagian itu sendiri. Untuk
mekanisme cara kerjanya, kita bisa membahas bagaimana mekanisme kontraksi dan relaksasi
yang terjadi pada otot dan apa yang terjadai ketika otot mendapat tekanan yang sangat besar
hingga kita mengalami pembengkakan bahkan kesulitan dalam menggenggam. Maka
hipotesa sementara jari tangan

2, 3, 4 pada tangan kanan mengalami pembengkakkan

sehingga terjadi gangguan fungsi.


Isi
Struktur tulang pada tangan

Gambar 1. Anatomi tangan1

Ossa manus :

Ossa carpalia : os naviculare manus, os lunatum, os triquetrum, os pisiform, os


multanglum majus, os multangulum minus, os capitatum, os hamatum, ossa digitorum manus
(:tiap jari terdiri dari tiga phalanges, kecuali ibu jari terdiri dari dua phalanges)
Ossa metacarpilia: lima buah. yang terdapat di pergelangan tangan dan bagian
proksimalnya berartikulasi dengan bagian distal tulang-tulang karpal. Persendian yang
dihasilkan oleh tulang karpal dan metakarpal membuat tangan menjadi sangat fleksibel. Pada
ibu jari, sendi pelana yang terdapat antara tulang karpal dan metakarpal memungkinkan ibu
jari tersebut melakukan gerakan seperti menyilang telapak tangan dan memungkinkan
menjepit/menggenggam sesuatu. Khusus di tulang metakarpal jari 1 (ibu jari) dan 2 (jari
telunjuk) terdapat tulang sesamoid.
Selain dari pada itu terdapat beberapa tulang-bijan, ossa sesamoidea yaitu tulangtulang yaitu tulang-tulang kecil yang timbul didalam urat-urat dan sampai-sendi yang banyak
mengalami tekanan. Pada tangan biasanya ada dua yaitu pada kedua sisi articulatio
metacarpo-phalangea 1.2
Sendi-sendi pada tangan

Gambar 2. Artikulasiso radiokarpalis dan karpal3

Artikulasio interkarpalis: artikulasio mediokarpalis, terletak antara barisan tulangtulang karpal proksimal dan distal, merupakan sendi yang paling penting karena
berperan dalam gerak pergelangan tangan.

Artikulasio

karpometakarpalis:

yang

terpenting

adalah

artikulasio

karpometakarpalis ke-1 (jempol). Sendi ini berbentuk sadel, terletak di antara os


trapezium dan metakarpal ke-1. Merupakan artikulasio elipsoidea sinoval yang
terpisah dari sendi lain di tangan, memungkinkan gerakan leluasa seperti pada
artikulasio sferoida. Gerak jempol yang paling penting adalah oposisi di mana jempol
berhadapan dengan jari-jari seperti saat memegang pulpen.

Artikulasio metakarpofalangealis: merupakan artikulasio elipsoidea sinovial.

Artikulasio interfalangealis: merupakan sendi ginglimus sinovial.4

Struktur otot pada tangan


a. Otot-otot thenar, otot-otot jantung ibu jari:
Lapisan dangkal
o m. abductor pollicis brevis:
o. lig. Carpi transversum
urat m. abductor longus
i. Sisi lateral basis phalanx proximal ibu jari
o m. flexor pollicis brevis
o. lig. carpi transversum
os multangulum majus
i. Sisi latereal os metacarpale
Lapisan dalam
o m. opponens pollicis
o. caput superficial : lig. carpi transversum
caput profundum : ossa multangula dan os capitatum
i. os sesamoideum laterale dan basis phalanx proximal ibu jari
o m. adductor pollicis
o. caput obloquum : basis pada ossa metacarpalia II dan III os
capitatum
ikat-ikat disekitar os capitatum
caput transversum : facies volaris ossis metacarpalis III
i. bassis phalanx proksimal ibu jari
ibu jari sesamoideum mediale
b. Otot-otot hypothenar, otot-otot jantung kelingking
Lapisan dangkal
o m. palmaris brevis:
o. aponeurosis palmaris bagian medial
i. jaringan bawah kulit didaerah hypothenar
o m. abductor diginti minimi:
o. os pisiforme
lig. carpi transversum
i. basis phalanx pertama kelingking

o m. flexor digiti minimi brevis


o. hamulus ossis hamati
lig. carpi transversum
i. bersama dengan m. abductor digiti V
Lapisan dalam
o m. opponens digiti minimi:
o. hamulus ossis hamati
lig. carpi transversum
i. margo medialis ossis metarcapalis V
c. Otot-otot bagian tengah
mm. lumbricales:
o. urat-urat m. flexor digitorum profundus sebagai berikut:
yang kejari II dan III pada sisi lateral urat itu
yang kejari IV dan V pada sisi medial urat yang berdekatan
i. aponeurosis dorsalis jari II-V
mm. Interossei volares (3 buah):
o. yang pertama pada sisi medial os metacarpale II
yang kedua dan ketiga masing-masing pada sisi lateral ossa
metacaralia IV dan V
i. yang pertama pada sisi medial basis phalax pertama telunjuk, dan
aponeurosis dorsalis jari itu
yang kedua dan ketiga masing-masing pada sisi lateral basis phalanx

pertama jari IV dan V dan aponeurosis dorsalis jari-jari itu


mm. Interossei dorsales (4 buah):
o. pada sisi-sisi yang terhadap pada ossa metacarpalia
i. yang pertama dan kedua pada pinggir lateral phalanx pertama jari II
dan III dan aponeuris dorsalis jari-jari itu.
Yang ketiga dan keempat pada pinggir medial phalanx pertama jari III
dan IV dan pada aponeurosis dorsalisnya.2

Struktur otot lurik

Gambar 3. Struktur otot lurik5

Otot rangka dan kerangka berfungsi bersama-sama pada sistem muskuloskeletal.


Otot rangka kadang disebut juga otot volunter karena bekerja dibawah kontrol kesadaran.
Otot rangka menggunakan sekitar 25% konsumsi oksigen pada saat istirahat dan bisa
mengankat 20 kali lipat selama berolahraga.4
Berikut otot-otot yang ada pada tangan :

Otot-otot tenar: merupakan otot-otot pendek pada jempol. Yang termasuk otot tenar di
antaranya: m. abduktor polisis brevis, m. fleksor polisis brevis, m. oponens polisis,
dan m. adduktor polisis.

Otot-otot hipotenar: merupakan otot-otot pendek kelingking. Di antaranya adalah m.


abductor digiti minimi, m. fleksor digiti minimi, dan m. openens digiti minimi.

M.lumbrikalis: keempat otot ini keluar dari tendon m. fleksor digitorum profunda.
Otot ini masuk ke sisi radial tiap falang proksimal dan ke perluasan m. ekstensor
dorsal. M. lumbrikalis berfungsi dalam fleksi artikulasio metakarpofalangealus tanpa
fleksi artikulasio interfalangealis.

Otot-otot interesous: terdiri dari delapan otot yang keluar dari korpus ossa metakarpi.
Otot ini bertanggung jawab atas fleksi artikulasio metakarpofalangealis dan ekstensi
artikulasio interfalangealis. Otot ini juga melakukan gerak abduksi dan adduksi jarijari tangan. Gerakan ini terjadi di sekeliling jari tengah, adduksi adalah mendekatkan
semua jari ke jari tengah, abduksi adalah menjauhkannya dari jari tengah. Tiap m.
interosei dorsalis keluar dari dua metakarpal dan masuk ke falang proksimal untuk
menimbulkan adduksi. M. interesoi dorsalis hanya keluar dari satu metakarpal dan
masuk ke falang proksimal menyebabkan abduksi. Jari tengah tidak bisa adduksi
(sehingga tidak memiliki m. interosei palmaris) namun abduksi jari tengah bisa terjadi
ke dua sisi sehingga jari ini memiliki dua insersi m. interosei dorsalis.6,7

Gambar 4. Otot-otot superfisialis tangan3

Secara mikroskopis, kita dapat pula mengamati apakah tangan yang terjepit pintu
tersebut mengalami kelainan atau tidak. Secara mikroskopis, kelainan dapat dilihat dari
bagaimana struktur jaringan otot yang menyusun tangan. Secara keseluruhan, otot-otot yang
bekerja pada tangan termasuk dalam otot somatik. Otot somatik yang menyusun tangan
termasuk dalam otot yang bekerja berdasarkan kesadaran atau yang kita sebut sebagai otot
bercorak. Otot bercorak mempunyai ciri-ciri, yaitu:

Menggerakan skelet /rangka tulang

Bentuk serat otot skelet: silindris panjang dan tumpul

Panjang rata-rata 3cm dapat/ada yang lebih panjang dari 15-30cm.

Inti gepeng banyak terletak di pinggir

Miofibril (aktin dan miosin tersusun rapi) membentuk garis (terang gelap)8

Gambar 5. Otot rangka8

Jaringan ikat yang mengelilingi seluruh otot disebut epimisium. Jaringan ikat yang
memanjang melebihi badan otot akan bergabung menjadi tendon, yang melekat pada tulang
atau kartilago. Serabut otot atau miofibril bergabung membentuk fasikulus. Setiap fasikulus
dikelilingi oleh perimisium. Setiap miofibril dikelilingin endomisium. Setiap miofibril
dibagi lagi menjadi miofilamen tebal dan miofilamen tipis. Filamen tipis terutama terdiri
dari tiga protein, aktin, tropomiosin, dan troponin dan filamen tebal terutama terdiri dari
miosin.Filamen tebal dan tipis inilah yang berperan dalam kontraksi dan relaksasi dalam
melakukan pergerakan.9
Otot rangka dan kerangka berfungsi bersama-sama pada sistem muskuloskeletal.
Otot rangka kadang disebut juga otot volunter karena bekerja di bawah kontrol kesadaran.
Mekanisme kontraksi otot rangka
Fungsi jaringan otot adalah mengembangkan tegangan dan memendekkan otot.
Serabut otot memiliki kemampuan untuk memendek dalam jumlah tertentu, yang terjadi
karena molekul-molekul saling bergeser di atas yang lain. Aktivitas otot ditransfer ke
kerangka oleh tendon, dan tegangan yang dikembangkan oleh otot akan digradasi dan
disesuaikan dengan beban.
Neurotransmitter yang keluar dari ujung saraf masuk ke dalam otot dan menjalar ke seluruh
serabut otot, potensial aksi akan menginvasi tubulus T dan melepaskan Ca 2+ dari retikulum
sarkoplasma

ke

dalam

sarkoplasma,

dan

serabut

otot

yang

tereksitasi

akan

berkontraksi.Kontraksi ini akan dipertahankan selama kadar Ca2+ tetap tinggi. Kontraksi otot

dipicu oleh pelepasan Ca2+ dari retikulum sarkoplasma. Ca2+ yang telah keluar menuju
sarkoplasma akhirnya menempel pada troponin dan tropomiosin. Hal ini menyebabkan
terikatnya aktin ke kepala miosin dengan kuat. Kepala miosin akan tegak setelah penempelan
dengan cara menghidrolisis simpanan energi ATP, melepaskan ADP dan fosfat anorganik (Pi),
sehingga kepala miosin bisa menerima molekul ATP lain. Ikatan pada kepala miosin akan
terlepas dan jika Ca2+ masih ada, siklus akan berlanjut. Jika tidak ada Ca2+, pengikatan kepala
miosin akan diinhibisi. Kontraksi dipertahankan selama kadar Ca2+ masih tinggi.10

Gambar 6. Otot rangka dan kontraksinya9

Setelah selesai kontraksi, ion kalsium (Ca2+) masuk kembali ke plasma sel, sehingga
ikatan troponin dan ion kalsium lepas. Hal ini juga menyebabkan lepasnya pelekatan aktin
dan miosin, keadaan inilah yang disebut dengan otot relaksasi.11
Kesimpulan
Gangguan yang terjadi pada tangan akibat terjepit pintu yang menyebabkan
kesulitan menggenggam dan menulis dapat diketahui dengan melihat struktur tulang dan otot
dan mekanisme kerja ototnya.

Daftar pustaka
1. Tobing R. Anatomi sistem rangka. 17 Oktober 2011. Diunduh dari :
http://sectiocadaveris.wordpress.com/artikel-kedokteran/anatomi-sistem-rangka/.

12

Maret 2012.
2. Munandar A. Iktisar anatomi alat gerak dan ilmu gerak. Jakarta: EGC, 1991. 96-7
3. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2004.
4. Moffat D, Faiz O. At a glance anatomi. Jakarta: Erlangga; 2004. 109-11
5. Diunduh dari : http://id.wikipedia.org/wiki/Tangan, 16 maret 2011.
6. MacIntosh B R, Gardiner P F, McComas A J. Skeletal muscle
7. Cohen D. B, Taylor J. S. Memmlers Structure and Function of the Human Body. Ed
9. China : Wolters Klower Health. 2009. 141-5
8. Junquiera L. C, Carneiro J. HISTOLOGI DASAR . Ed 8. Jakarta ; EGC. 2002. 150-2
9. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Edisi keenam. Jakarta: EGC. 2012.
10. Campbell, Nail A. Biologi. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga, 2004. 255
11. Marks D B, Marks A D, Smith C M. Biokimia kedokteran dasar. Jakarta: EGC; 2001.
79

Anda mungkin juga menyukai