Anda di halaman 1dari 13

1

I. LATAR BELAKANG MASALAH

Seiring berkembangnya teknologi, maka Indonesia sering berkaca kepada

negara-negara maju seperti Cina dan Jepang. Banyak para pelajar dan pekerja yang

belajar dan mencari kerja disana namun memiliki kendala dalam berbahasa. Tidak

hanya itu, tulisan yang tidak biasa dikenal oleh Indonesia yang menggunakan huruf

latin, pastinya akan sulit untuk memahami huruf Cina yaitu Hanzi dan Hanzi

sederhana, dan huruf Jepang yaitu Romaji, Kanji dan Kana (Hiragana dan

Katakana). Untuk kasus Kana tidaklah sesulit Kanji yang sama rumitnya dengan

Hanzi. Sehingga Kanji dan Hanzi menjadi momok menakutkan bagi orang asing

termasuk Indonesia.

II. RUMUSAN MASALAH


1. Darimanakah asal Hanzi dan Kanji?
2. Adakah perbedaan dan persamaan antara Hanzi dan Kanji?
2

III. ANALISIS

1. ASAL USUL HANZI DAN KANJI

Hanzi dan Kanji merupakan huruf yang unik dan menarik karena bersifat

ideogram, yakni dalam satu huruf melambangkan sebuah gagasan. Misalnya

melambangkan sungai, melambangkan angin, dan melambangkan bintang.

A. SEJARAH HANZI
Hanzi (, pinyin (proses romanisasi ke aksara latin) : Hnz) adalah

aksara Tionghoa. Hanzi pertama kali ditemukan pada zaman Dinasti Shang (6600 SM

sampai 6200 SM). Hanzi pada masa itu bentuknya seperti piktograf (tanda berupa

gambar atau lukisan yang diadopsi langsung berdasarkan objek/benda yang

digambar), dan terdapat pada tempurung kura-kura dan tulang rusa.


Ada tiga teori atau pandangan mengenai sejarah terciptanya Hanzi. Teori

pertama menyatakan bahwa aksara Tionghoa diciptakan oleh Fuxi, karena Fuxi

menemukan heksagram. Para pakar berpendapat, Hanzi tercipta dimulai dari

perubahan simbol heksagram. Teori kedua menyatakan bahwa aksara Tionghoa,

awalnya merupakan cara membuat catatan dengan simpul, dan menurut sejarah

awalnya catatan simpul ditemukan oleh Shennong. Teori ketiga menyatakan bahwa

aksara Tionghoa ditemukan oleh seorang menteri sejarah dari Kaisar Kuning (Huang

Di), yang bernama Cangjie.


3

Teori lain juga menyatakan bahwa aksara Tionghoa pada mulanya berasal dari

piktogram dan gambar-gambar pada masyarakat purba. Masyarakat purba memiliki

banyak klan, setiap klan memiliki simbol gambar (totem) tersendiri. Totem ini

biasanya digambarkan di benda-benda yang dipakai ataupun ditato dibadan sebagai

simbol untuk membedakan dengan klan lainnya. Kemudian, klan-klan tersebut ada

yang tergabung menjadi aliansi klan.


Dalam proses aktivitas pergerakan klan-klan yang semakin meluas,

diperlukanlah alat komunikasi dalam hubungan interaksi mereka. Kemudian mereka

menyerap dan mengatur kembali gambar-gambar dan simbol komunikasi dari klan

lain, hingga akhirnya mereka menjadi salah satu suku yang sangat maju

kebudayaannya pada masa purba tersebut.


Kemudian selama ribuan tahun, hanzi terus bermetamorfosis hingga ke

bentuknya yang sekarang. Dalam kurun waktu tersebut, hampir setiap dinasti

melakukan perubahan radikal terhadap bentuk hanzi. Pada tahun 1949, negara Cina

merdeka. Pemerintahnya pada saat itu adalah Mao Zedang. Mao menyadari aksara

Tionghoa terlalu sulit dipelajari, apalagi pada saat itu pelafalannya masih

menggunakan ejaan Zhuyin Fuhao (cara baca seperti Katakana Jepang). Oleh sebab

itu, Mao menyederhanakan lebih dari 3000 aksara yang digunakan dan hasil

penyederhanaan ini dikenal dengan nama Hanzi sederhana (). Kemudian pada

tahun 1956, Hanzi sederhana dan ejaan Hanyu Pinyin (proses romanisasi ke aksara

latin) diresmikan dalam kongres dan mulai dipakai. Saat ini terdapat dua jenis aksara

Tionghoa yang dipakai di dunia, yaitu Aksara Tionghoa (Hanzi) dan Hanzi

sederhana.
4

B. SEJARAH KANJI

Kanji () secara harfiah berarti aksara dari Han, hal ini dikarenakan

pada zaman Dinasti Han (206 SM sampai 320 M), banyak biksu Buddha yang berasal

dari Cina bagian Tionghoa mengajarkan orang Jepang cara membaca aksara

Tionghoa. Namun secara resmi, aksara Tionghoa ini pertama kali dikenal di Jepang

melalui barang-barang yang diimpor dari Tionghoa melalui Semenanjung Korea

mulai abad ke-5 M. Sebelumnya di abad ke-3 M, dua orang bernama Achiki dan Wani

yang berasal dari Baekje (Nama salah satu Kerajaan Korea yang berdiri sejak tahun

16 SM hingga 660 M) datang ke Jepang untuk menjadi pengajar aksara Tionghoa

bagi putra Kaisar di masa pemerintahan Kaisar Oujin. Walaupun demikian, orang

Jepang mungkin sudah mengenal aksara Tionghoa sejak abad ke-1 M dikarenakan

terdapat bukti konkrit di Kyushu dengan ditemukannya Stempel emas tahun 57 M

yang diterima sebagai hadiah dari Tiongkok untuk raja negeri Wa (nama negara

Jepang terdahulu).

Sebelum aksara Kanji dikenal orang Jepang, bahasa Jepang berkembang tanpa

bentuk tertulis. Pada awalnya, dokumen bahasa Jepang ditulis dalam bahasa

Tionghoa, dan dilafalkan menurut cara membaca bahasa Tionghoa. Dokumen tertua

yang ditulis di Jepang menurut perkiraan ditulis keturunan imigran Tiongkok. Istana

mempekerjakan keturunan imigran dari Tiongkok untuk bekerja di istana sebagai juru
5

tulis. Mereka menuliskan bahasa Jepang kuno yang disebut Yamato Kotoba dalam

aksara Tionghoa.

Selanjutnya, aksara Tionghoa mulai dikenal dengan sistem kanbun ()

yang merupakan cara penulisan bahasa Jepang menurut bahasa Tionghoa yang

dilengkapi tanda diakritik (tanda tambahan pada huruf yg sedikit banyak mengubah

nilai fonetis huruf itu). Sewaktu dibaca, tanda diakritik membantu penutur bahasa

Jepang mengubah susunan kata-kata, menambah partikel, dan perubahan bentuk kata

sesuai aturan tata bahasa Jepang.

Kemudian berkembanglah sistem penulisan Manyougana () yaitu

penggunaan aksara Tionghoa untuk melambangkan bunyi bahasa Jepang. Sewaktu

menulis Manyougana, aksara Tionghoa ditulis dalam bentuk kursif (tulisan

bersambung) agar menghemat waktu.

Pada akhirnya, ditetapkanlah Kokuji (), disebut juga dengan karakter

huruf nasional. Kokuji merupakan karakter huruf yang dibuat sendiri oleh orang

Jepang. Kokuji biasa disebut juga dengan Wasei Kanji (). Kokuji dibuat

dengan mengkombinasikan komponen yang sudah ada, walaupun kombinasi tersebut

tidak digunakan dalam bahasa Cina. Pada umumnya Kokuji hanya memiliki Kunyomi

(cara baca Jepang), tapi dalam beberapa kasus ada yang menggunakan Onyomi

(cara baca Cina/Tionghoa).


6

2. PERBANDINGAN HANZI DAN KANJI

Hanzi dan Kanji walaupun sama-sama merupakan huruf yang berasal dari

Cina, namun terdapat beberapa perbedaan dan kesamaan dalam cara membacanya

maupun artinya.

A. CARA BACA ON (ONYOMI)

Onyomi adalah istilah Jepang untuk membaca Kanji dengan cara baca Cina.

Karena perbedaan dialek antara Cina dan Jepang, jadinya pengucapan Kanji tersebut

tidaklah sempurna.

Contoh Kanji:

= Kebenaran/kejujuran
Dalam bahasa Cina dibaca : xin
Dalam onyomi disesuaikan menjadi : shin ( )
= Sungai
Dalam bahasa Cina dibaca : chuan
Dalam onyomi disesuaikan menjadi : sen ( )
= Angin
Dalam bahasa Cina dibaca : feng
Dalam onyomi disesuaikan menjadi : fuu ()
= Bintang
Dalam bahasa Cina dibaca : xing
Dalam onyomi disesuaikan menjadi : sei ( )

B. CARA BACA KUN (KUNYOMI)


7

Apabila onyomi adalah cara baca Kanji berdasarkan bahasa Cina, maka cara

baca kunyomi adalah sebaliknya. Kunyomi adalah cara baca Kanji berdasarkan kata

asli bahasa Jepang atau biasa dikenal dengan Yamato Kotoba. Asli bahasa Jepang di

sini dalam artian tidak terpengaruh oleh Mandarin.

Contoh Kanji :

= pedang/mata pisau
Dalam bahasa Jepang dibaca tsurugi ( )
Tidak ada hubungan antara bahasa Cinanya yang dibaca : jian dan Onyomi

Jepang yang dibaca : ken ( )

Berdasarkan contoh, terlihat bahwa cara baca kunyomi adalah asli Jepang.

Dalam segi pengucapan tidak ada hubungannya dengan Mandarin, tetapi hanya

penulisannya saja yang menumpang aksara Cina.

C. KOKKUN
Kokkun adalah karakter Kanji yang mendapat arti baru yang sama sekali

berbeda dari arti semula karakter tersebut dalam bahasa Tionghoa.


Contoh Kanji :
fuji = bunga wisteria
Dalam bahasa Cina dibaca : tng yang artinya rotan, tebu, tanaman

merambat)
oki = lepas pantai
Dalam bahasa Cina dibaca : chng yang artinya membilas,
tsubaki = Camellia Japonica
Dalam bahasa Cina dibaca : chn yang artinya Ailanthus.

D. JENIS KARAKTER
Hanzi dan Kanji memiliki kesamaan yaitu pada jenis karakter hurufnya.
Hanzi memiliki 6 jenis karakter huruf, yaitu :
8

1. Xiangxing ()

Xiangxing disebut piktogram. Dalam Shuowen Jiezi dijelaskan :

Sesuai dengan bentuk dan wujud daripada


benda, dengan garis yang melengkung,
mengambarkan bentuk atau wujud dari benda
tersebut, inilah yang dinamakan huruf
Xiangxing atau piktograf.

Contoh :

Huruf ri ( matahari) dan yue bulan.

2. Zhishi ()

Zhishi disebut huruf ideogram. Dalam Shuowen Jiezi dijelaskan :

,
Lihat sebentar sudah mengenalinya. Tetapi
artinya harus teliti mengamatinya baru memahami
maknanya.
Contohnya :

Huruf shang (atas), xia bawah. Huruf huruf model ini adalah

huruf berupa ideogram yang mana memberikan simbol penunjuk untuk

menunjukan arti huruf tersebut.

3. Huiyi ()
9

Huiyi disebut huruf ideogrammatic compounds atau pengabungan arti.

Dalam Shuowen Jiezi dijelaskan :

,
Memadukan dua huruf atau diatas dua huruf
menjadi sebuah huruf, kemudian mengabungkan arti
dari hurufhuruf tersebut, sehingga muncul sebuah
huruf dengan arti baru.

Contohnya :

Huruf an = aman, tentram, seorang wanita () didalam rumah ()

akan aman.

4. Xingsheng ()

Disebut huruf piktofonetik. Penjelasan dari Shuowen Jiezi adalah :

,,
huruf jiang dan he merupakan benda
yang termasuk didalamnya benda air, sehingga
digunakan simbol atau huruf air sebagai
penanda arti, mengambil bunyi huruf sebagai
penanda bunyi, kedua hal ini digabung menjadi
sebuah huruf piktofonetik.
Ada enam model struktur huruf ini, yaitu :

a. Kiri penanda makna, kanan penanda bunyi.


Contoh : Huruf jiang he song feng.
b. Kiri penanda bunyi, kanan penanda makna.
Contoh : Huruf qi shuo jiu ge.
c. Atas penanda makna, bawah penanda bunyi.
Contoh : Huruf kong qiong bi zhuan.
d. Atas penanda bunyi, bawah penanda arti.
Contoh : Huruf ji long bei chou.
e. Luar penanda bunyi, dalam penanda arti.
10

Contoh : Huruf men min wen.


f. Luar penanda arti dalam penanda bunyi.
Contoh : Huruf jie guo xu gu.

5. Zhuanzhu ( )

Disebut huruf sinonim (yang memiliki arti sama) yang bisa saling

menjelaskan, dalam Shuowen Jiezi dijelaskan :

,
Membentuk huruf yang sejenis pastinya
memiliki radikal (bushou) yang sejenis pula.
Oleh sebab itu, apabila makna dari huruf itu
sama, maka boleh saling beranotasi.

Contohnya :

Huruf kao dengan huruf lao memiliki bushou yang sama, yang

mana artinya adalah usia tua, sehingga = lao adalah = kao yang

maknanya adalah usia tua.

6. Jiajie ()
Jiajie disebut huruf pinjaman fonetik, yakni huruf yang dipakai untuk

mewakili huruf sebunyi. Dalam Shuowen Jiezi dijelaskan :


; ,
Dalam sebuah kata tidak ada huruf tersebut,
namun tidak mengunakan huruf yang baru,
melainkan meminjam huruf yang memiliki bunyi
yang sama untuk menyatakan kata tersebut.
11

Contoh :
Huruf ling dan zhang. Pada jaman dulu yang menjadi Kepala

(Bupati) pada suatu Kabupaten disebut ling . Namun, sebenarnya arti

dari ling adalah memberikan perintah, sedangkan zhang adalah

menunjuk orang yang dituakan/sesepuh nian zhang. Untuk

menyatakan Kepala suatu Kabupaten tidak ada hurufnya, sehingga

dipinjam huruf dan . Sehingga untuk menyatakan kepala daerah

tersebut atau bupati adalah xian ling dan xian zhang.

Kanji juga memiliki 6 karakteristik huruf, yaitu :

1. Shokei moji ()

Karakter ini berupa pictogram, sketsa dari objek yang dirujuk.


Contoh :
untuk mata dan untuk pohon.

2. Shiji moji ()

Shiji moji merupakan ideogram, sering disebut dengan simple ideogram.

Karakter ini digunakan untuk menunjukkan objek yang abstrak dan arah yang

tidak bisa ditunjukkan dengan bentuk.


Contoh :
untuk atas dan untuk bawah.

3. Kaii moji ()
12

Merupakan karakter yang terbentuk dari paduan karakter huruf yang sudah

ada.
Contoh :
yang merupakan perpaduan dari (orang) yang beristirahat di samping

(pohon).

4. Keisei moji ()

Kadang disebut juga karakter semantic-phonetic atau phonetic-ideographic.

Karakter ini merupakan komponen dari elemen yang menunjukkan objek

yang sesungguhnya dan elemen lain yang digunakan secara fonetik untuk

pengucapannya dan memberikan arti secara bersamaan.


Contoh :
(radikal air) +(biru)(bersih, murni).

5. Tenchu moji ()

Kadang disebut sebagai karakter turunan atau karakter mutually synonymous.

Merupakan karakter yang merupakan turunan dari makna asli yang

menunjukkan hal serupa.


Contoh :
yang memiliki cara pengucapan yang berbeda, yaitu onyomi gaku yang

berarti musik atau juga nyaman dan kunyomi raku yang berarti kesenangan.

6. Kashaku moji ()

Kategori ini lebih mengutamakan cara baca dibandingkan artinya. Biasanya

digunakan untuk kata-kata serapan.


Contoh :
13

(Amerika), (London), (Paris), (Washington).

IV. SIMPULAN

Berdasarkan analisis diatas, simpulan secara keseluruhan adalah Hanzi dan

Kanji berasal dari Cina/Tionghoa. Hanzi yang digunakan secara internasional kini ada

dua jenis, yakni Aksara Cina (Hanzi) dan Hanzi sederhana. Sedangkan Kanji yang

telah digunakan secara resmi adalah Kokuji atau biasa disebut Wasei Kanji.

Karena adanya perbedaan budaya serta cara berbahasa antara Jepang dan

Cina, maka Hanzi dan Kanji tersebut memiliki beberapa perbedaan dan persamaan.

Perbedaannya terletak pada cara baca onyomi yang disesuaikan dengan lidah orang

Jepang, kemudian perbedaan selanjutnya terletak pada kunyoumi yang kata-katanya

asli buatan Jepang, setelah itu perbedaan selanjutnya adalah pada kokkun, yaitu kanji

yang memiliki arti baru yang sama sekali berbeda dari arti semula karakter tersebut

dalam bahasa Tionghoa.

Persamaan Hanzi dan Kanji selain sama-sama berasal dari Cina, juga terletak

pada karakteristik hurufnya yaitu pictogram, ideogram, penggabungan karakter,

piktofonetik, sinonim, dan huruf pinjaman fonetik.

Anda mungkin juga menyukai