Anda di halaman 1dari 2

Mengenal 4 tipe aksara dalam bahasa Jepang

Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa yang paling digemari dan dipelajari di
Indonesia. Setidaknya ada empat jenis abjad Jepang yang wajib dipelajari oleh
mereka yang ingin menguasai bahasa ini. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak
pemaparan dari masing-masing tipe aksara Jepang berikut ini.

1. Hiragana
Jenis huruf Hiragana ini merupakan penyederhanaan dari huruf kanji yang sudah
dipakai masyarakat Tiongkok sejak abad ke-5. Mulanya, Hiragana sempat ditolak
kaum elite Jepang yang hanya ingin menggunakan huruf kanji. Namun, kaum
perempuan yang saat itu dilarang mempelajari aksara tersebut berlaih ke huruf
hiragana. Hal tersebut yang kemudian membuat hiragana terkenal, lantas dikenal
dengan onnade (huruf perempuan). Baru pada abad ke-10, hiragana diaplikasikan
secara luas. Sampai sekarang, jenis aksara ini menjadi salah satu yang terkenal dan
mudah dipelajari.
2. Katakana

Berikutnya, ada katakana yang merupakan jenis huruf yang terdiri atas kata-kata
penyerapan bahasa asing. Katakana pun digunakan untuk menulis onomatope, yakni
kata-kata asli di bahasa Jepang yang hanya dipakai untuk penegasan sesuatu.
Karakteristik jenis huruf ini cenderung ringkas, bersudut, serta paling simpel di
antara jenis-jenis aksara Jepang lainnya. Ada dua sistem pengurutan dalam
katakana, yakni Iroha (urutan kuno) dan gojūon (lebih umum). Strip katakana
terlengkap terdiri atas 51 karakter—tidak termasuk diakritik dan tanda fungsional.

3. Kanji

Kanji yang secara harfiah berarti karakter Han adalah karakter Tiongkok yang
dipakai dalam bahasa Jepang. Berdasarkan sejarah, kanji masuk ke wilayah Jepang
pada abad ke-4 atau ke-5 dengan jumlah 5.000 aksara. Sebagian huruf dalam kanji
lantas dikembangkan menjadi katakana dan hiragana. Kanji mempunyai
karakteristik paling kompleks dibandingkan jenis huruf lainnya. Kemudian, karena
jumlahnya yang sangat banyak, kanji pun dibagi menjadi beberapa jenis yang bakal
kalian jumpai dalam pelajaran bahasa Jepang, antara lain:

 Kanji kokotsu. Jenis kanji paling kuno yang ditemukan di daratan Tiongkok ini
sudah eksis sejak abad 14-11 SM (sebelum Masehi);
 Kanji kinbun. Telah digunakan sejak Dinasti Chou (abad 11-7 SM), kanji kinbun
kerap dijumpai pada peralatan perunggu dengan cara diukir;
 Kanji tenbun. Kanji tenbun sudah dipakai sejak Dinasti Chin (3 SM). Pada saat
itu, jenis kanji ini menjadi solusi dari kesulitan masyarakat yang ingin memakai
huruf tersebut;
 Kanji kaisho. Dibandingkan kanji-kanji sebelumnya, kaisho merupakan tipe
teranyar yang akan sangat mudah ditulis maupun diterapkan.

4. Romaji
Terakhir, ada romaji yang berasal dari kata roma atau romawi. Dalam penulisannya,
kata-kata dalam jenis aksara ini merupakan kumpulan lema bahasa Jepang yang
dilatinkan (ditulis dalam aksara Latin). Sistem alihaksara dalam romaji terdiri dari
beberapa macam meliputi alihaksara romaji Nihon-Shiki, Hepburn, dan Kunrei-Shiki
romaji. Dibandingkan jenis-jenis huruf lainnya, romaji adalah tipe yang paling mudah
untuk dipahami dan ditulis, karena sebagian besar kata yang dilatinkan mempunyai
pelafalan yang tak jauh berbeda dari bahasa aslinya.

Demikianlah pembahasan dalam mengenal 4 tipe aksara dalam bahasa Jepang.


Lebih dalam mempelajari bahasa Jepang sekaligus dengan etika dan nilai-nilai etos
kerja Jepang? Yuk daftar segera di Tensai Karawang.

Anda mungkin juga menyukai