KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR LAMPIRAN iii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR TABEL v
DAFTAR PETA vi
DAFTAR SINGKATAN vii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 2
1.2. Tujuan 3
1.3. Kondisi Umum Pembangunan Ketahanan Pangan dan Gizi
Provinsi NTT 3
1.3.1. Prevalensi Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk (Berdasarkan
ii Berat Badan/Umur) Provinsi NTT 4
1.3.3. Prevalensi Stunting (Tinggi Badan Berdasarkan Umur) Pada
Anak Balita Provinsi NTT 6
1.3.3. Prevalensi Gizi Ibu 8
1.3.4. Kondisi Kerawanan Pangan Provinsi NTT 10
1.3.5. Kondisi Keamanan Pangan 22
1.3.6. Kondisi PHBS Menurut Kabupaten/Kota 25
1.3.7. Kondisi Kelembagaan Gizi dan Tenaga Gizi 26
1.3.8. Kondisi Kelembagaan Pangan 29
1.4. Permasalahan dan Tantangan yang dihadapi di Provinsi NTT 33
BAB III RENCANA AKSI DAERAH PANGAN DAN GIZI: PROGRAM DAN
KEGIATAN 53
BAB V PENUTUP 61
LAMPIRAN 63
RAD-PG | Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2012 - 2015
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Matriks Rencana Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi Provinsi
NTT Tahun 2012 - 2015. 64
Lampiran 2: Status Gizi Kurang dan Gizi Buruk Per Kabupaten Provinsi NTT
Tahun 2007 74
Lampiran 3: 280 Kecamatan pada Prioritas 1-6 Peta Ketahanan dan Kerentanan
Pangan (FSVA) Provinsi NTT 2010 75
Lampiran 4: Perkembangan Produksi Perikanan Laut dan Perikanan Darat
Provinsi NTT, 2005-2010 78
Lampiran 5: Persentasi Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Sehat di
Kabupaten/Kota Provinsi NTT Tahun 2007 79
iii
RAD-PG | Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2012 - 2015
DAFTAR GAMBAR
Gambar 10. Grafik Hasil Pengujian Pangan Jajanan Anak Sekolah Yang Tidak
Memenuhi Syarat (TMS) 24
Gambar 11. Persentase Rumah Tangga dengan Praktek PHBS yang baik 26
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Status Gizi Balita Sangat Pendek dan Pendek Per Kabupaten
Tahun 2007 6
Tabel 3. Konsumsi Energi dan Protein per Kapita per Hari Menurut
Kabupaten/Kota di Provinsi NTT Tahun 2007 15
Tabel 4. Konsumsi Kalori dan Protein per Kapita per Hari Pada Tiga Golongan
Terbawah Dari Golongan Pengeluaran Bulanan per Kapita 16
Tabel 11. Indikator untuk Evaluasi Pembangunan Ketahanan Pangan dan Gizi 59
DAFTAR PETA
Peta 1 Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Provinsi NTT Tahun 2010 14
vi
RAD-PG | Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2012 - 2015
DAFTAR SINGKATAN
viii
BAB I PENDAHULUAN
RAD-PG | Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2012 - 2015
1.2 TUJUAN
1.3.1 Prevalensi Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk (Indeks Status
Gizi berdasarkan Berat Badan Menurut Umur) di Provinsi NTT
Prevalensi balita gizi buruk di NTT pada tahun 2007 sebesar 9.4%,
pada tahun 2010 menjadi 9.0%. Sedangkan rerata nasional pada
tahun yang sama masing-masing sebesar 5.4 persen dan 4.9%.
Kondisi tersebut menempatkan NTT pada urutan ke 31 dari 33
provinsi yang ada di NTT.
100
GiziBuruk GiziKurang
90
80
70
60
50
40.2 40.8
40 36.7 37.3 37.5 37.9
33.6 33.6 33.9
29.8 30.3 33.0 31.6
30.1
30 26.6
24.7 26.9 29.2
25.3 29.1
22.5 24.2 27.9 29.3
20 21.8 22.3 26.3
14.6 14.4 18.2 23.1 22.5 25.6
10 11.4
10.3 11.1 12 13.3 11.6
8.4 6.7 7.6 8.5 9.3 9.4 7.6 8.8 8.2 8.8
3.2 5.4
0
ManggaraiBarat
Ngada
SumbaBarat
Lembata
Sikka
FloresTimur
Alor
Ende
Belu
TTS
Manggarai
TTU
KotaKupang
SumbaTimur
RoteNdao
NTT
Kab.Kupang
1. Tinggi
Yang masuk dalam kategori tinggi adalah data kondisi
kabupaten/kota yang berada pada kisaran 50-59 persen.
Berdasarkan batasan ini, maka kabupaten yang masuk
dalam kategori ini adalah: Timor Tengah Utara, Timor
Tengah Selatan (TTS), Rote Ndao Manggarai Barat dan
Kabupaten Kupang. Apabila dibandingkan dengan rerata
provinsi sebesar 46.70 persen, maka untuk kategori ini
terdapat kesenjangan maksimal sebesar 12.30 persen.
2. Sedang
Yang masuk dalam kategori sedang adalah data kondisi
kabupaten/kota yang berada pada kisaran 40-49 persen. 7
Berdasarkan batasan ini, maka kabupaten yang masuk
dalam kategori ini adalah: Flores Timur, Lembata, Belu,
Sumba Timur, Ende, Sikka, Alor, Ngada dan Sumba Barat.
Apabila dibandingkan dengan rerata provinsi sebesar
46.70 persen, maka untuk kategori ini terdapat kesejangan
maksimal sebesar 2.30 persen.
3. Rendah
Yang masuk dalam kategori rendah adalah data kondisi
kabupaten/kota yang berada pada kisaran 30-39 persen.
Berdasarkan batasan ini, maka kabupaten yang masuk
dalam kategori ini adalah: Kota Kupang dan Manggarai.
Apabila dibandingkan dengan rerata provinsi sebesar 46.70
persen, maka kondisi pada kedua kabupaten ini cukup baik,
walaupun masih jauh dari rerata nasional sebesar 36.5
persen.
RAD-PG | Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2012 - 2015
100.0
SangatPendek Pendek
90.0
80.0
70.0
57.0 59.6
60.0 54.2
51.4 52.2
46.8 48.3 49.3 49.6
50.0 46.8
42.2 42.3 43.4
38.4 40.8 40.9 23.1 25.4 34.0
40.0 17.7 25.3
32.5 17.6 23.3 25.4 29.1
22.5
19.3 21.0 22.2
30.0 15.9 23.5 22.1
15.4
20.0
29.2 31.4 31.1 31.6
22.5 22.9 24.3 25.0 24.2 26.1 23.1 25.6
10.0 18.8 21.3 21.2
17.1 17.3
Manggarai
TimorTengahSelatan
TimorTengahUtara
Lembata
Ende
SumbaTimur
Belu
Ngada
Sikka
NTT
Alor
FloresTimur
SumbaBarat
ManggaraiBarat
Kupang
KotaKupang
RoteNdao
8
100
BBLR(<2500g)
90
80
70
60
50
38.1
40 35.7
30 26.7
25.0 24.3 23.1
20.2 20.0 20.0
20 16.7 16.7 15.4
12.5
10 7.7
0
Sikka
Tengah
Manggarai
Ngada
Sumba
Lembata
Manggarai
Selatan
Sumba
Belu
Alor
Ende
FloresTimur
Kupang
KotaKupang
RoteNdao
NTT
Tengah
Timur
Timor
Utara
Barat
Timor
Barat
12
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa Kabupaten TTS, TTU, Rote
Ndao, Kupang, Sabu Raijua, Sumba Barat, Sumba Barat Daya,
Sumba Tengah, Belu, Sumba Timur dan Manggarai memiliki lebih
dari 50 persen kecamatan yang rentan terhadap rawan pangan,
sedangkan Kabupaten Manggarai Barat, Sikka, Ngada, Nagekeo,
Alor, Ende, Lembata, Flores Timur dan Manggarai Timur memiliki
persentase tinggi untuk kecamatan yang lebih tahan pangan.
Sehingga perhatian yang lebih besar perlu diberikan kabupaten
dengan lebih banyak kecamatan rentan rawan pangan.
14
16
Hortikultura
Sumber: NTT Dalam Angka 2006-2010 dan Angka Tetap NTT 2010
18
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa produksi sayur-sayuran
mengalami peningkatan dari tahun 2005 hingga tahun 2008, dan
cenderung menurun pada tahun 2009 dan 2010.
Sumber: NTT Dalam Angka 2006-2010 dan Angka Tetap NTT 2010
RAD-PG | Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2012 - 2015
Pangan Hewani
Perikanan
400,000 2,000
300,000 1,500
200,000 1,000
100,000 500
- 0
2005 2006 2007 2008 2009 2010 21
Tahun
Perkebunan
100.0
89.3
90.0 81.8
80.0 72.2
Persentase Cemaran (%)
68.0
70.0
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
-
2007 2008 2009 2010
Tahun
8%
Kimia(12)
Mikrobiologi(144)
92%
35.0
30.0 28 28
25.0
20.0 17 18 18
15
15.0 13
11 11
10 10
10.0 9
6
5
4
5.0
TTS
Manggarai
SumbaBarat
Belu
RoteNdao
Manggarai
TTU
NTT
Sikka
Kupang
Ngada
Lembata
FloresTimur
Ende
SumbaTimur
Alor
Barat
Kelembagaan Gizi
Kab.Kupang
TTS
TTU
Lembata
Belu
Sikka
Ngada
Manggarai
RoteNdao
KotaKupang
ManggaraiBarat
Nagekeo
SumbaBaratDaya
Ende
SumbaTengah
SabuRajua
SumbaTimur
ManggaraiTimur
Alor
FloresTimur
2010
30 9 Ngada
Badan Pelaksana Penyuluhan
Pertanian dan Ketahanan
Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun
2008 tanggal 22 Juli 2008
Pangan
Badan Ketahanan Pangan dan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun
10 Sumba Barat Daya
Penyuluhan Pertanian 2008 tanggal 22 Mei 2008
Kantor Pelaksana Penyuluhan
Peraturan Daerah Nomor 31
11 Manggarai Timur Pertanian dan Ketahanan
Tahun 2009 tanggal 6 Juni 2009
Pangan
Badan Ketahanan Pangan dan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun
12 Sikka
Penyuluhan 2008 tanggal 28 Mei 2008
Badan Ketahanan Pangan dan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun
13 Ende
Penyuluhan Pertanian 2008 tanggal 23 Juli 2008
Badan Pelaksana Penyuluhan Peraturan Daerah Nomor 11
14 Sumba Timur Pertanian, Perikanan dan Tahun 2008 tanggal 7 Desember
Kehutanan 2008
Timor Tengah Badan Ketahanan Pangan dan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun
15
Utara Pelaksana Penyuluhan 2008 tanggal 30 September 2008
Badan Ketahanan Pangan dan Surat Keputusan Walikota
16 Kota Kupang Pelaksana Penyuluhan Kupang Nomor 20 Tahun 2008
Pertanian tanggal 22 Desember 2008
Badan Pelaksana Penyuluhan
Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun
17 Kupang* Pertanian, Perikanan dan
2011 tanggal 16 Februari 2011
Kehutanan
18 Timor Tengah Badan Ketahanan Pangan dan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun
Selatan Penyuluhan 2011 tanggal 3 Maret 2011
Badan Pelaksana Penyuluhan
Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun
19 Rote Ndao Pertanian, Perikanan dan
2009 tanggal 28 Januari 2009
Kehutanan
20 Manggarai Barat
Badan Pelaksana Penyuluhan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun
dan Ketahanan Pangan 2010 tanggal 7 April 2010
Dinas Pertanian, Perkebunan,
Peraturan Bupati Nomor 1 Tahun
21 Sabu Raijua Peternakan, Perikanan,
2009 tanggal 18 Agustus 2009
Kehutanan
* Belum dioperasionalisasikan
Sumber: Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan (BAKORLUH)
Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi NTT
RAD-PG | Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2012 - 2015
32
35
RAD-PG | Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2012 - 2015
36
RAD-PG | Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2012 - 2015
37
RAD-PG | Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2012 - 2015
38
ARAH KEBIJAKAN DAN
STRATEGI PENCAPAIAN
BAB II SASARAN PEMBANGUNAN
PANGAN DAN GIZI
RAD-PG | Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2011 - 2015
Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi provinsi NTT 20122015 merupakan
kelanjutan RAN-PG 20112015 yang bertujuan untuk mengintegrasikan
penanganan pangan dan gizi oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.
Keterpaduan aksi pangan dan gizi ini sangat penting guna mengefektifkan
pemerintah mencapai tujuan Millenium Development Goals (MDGs) yang
tertuang dalam World Food Summit (WFS) 2009 yang merumuskan bahwa
ketahanan pangan tercapai jika setiap orang, setiap saat memiliki akses fisik,
sosial dan ekonomi terhadap pangan yang cukup, aman dan bergizi sehingga
mereka dapat hidup sehat dan aktif.
Konsep ketahanan pangan dan gizi yang luas bertolak pada tujuan akhir
pada ketahanan pangan yaitu tingkat kesejahteraan manusia. Oleh karena
itu, sasaran MDGs pada Goal 1 ialah menurunkan angka kemiskinan dan
kelaparan.
40 Dalam rangka mencapai tujuan MDGs, salah satu arah kebijakan utama
pemerintah provinsi NTT khususnya dalam mencapai ketahanan pangan
dan gizi, tertuang dalam RPJMD yakni peningkatan kualitas kehidupan
masyarakat dalam segala aspek terutama dalam pemenuhan kebutuhan
dasar yaitu kebutuhan akan pangan, kesehatan, pendidikan dasar, pekerjaan,
air bersih, sumberdaya alam dan hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan
sosial politik, baik bagi lelaki, perempuan dan kelompok anak. Pemenuhan
kebutuhan ini bersifat saling mempengaruhi antara satu dengan lainnya.
Jika salah satu hak dasar tidak terpenuhi, maka akan berpengaruh pada hak
lainnya.
yang terukur. Secara garis besar kerangka umum konsep implementasi RAD-
PG 2012 - 2015 Provinsi NTT dirancang bersinergis dengan RPJMD NTT tahun
2009-2013 dan RAN-PG tahun 2011 - 2015, dapat dilihat pada bagan dibawah
ini :
TUJUAN PEMBANGUNAN
STRATEGI
5. PMT pemulihan diberikan pada anak gizi kurang dan ibu hamil
dari keluarga miskin yang mengalami KEK;
6. Tatalaksana gizi buruk dilaksanakan dengan rawat inap dan
rawat jalan;
7. Memberlakukan standar pertumbuhan anak sesuai standar
WHO 2005 (Permenkes).
a. Ketersediaan Pangan
b. Distribusi Pangan.
c. Konsumsi Pangan.
f. Kelembagaan.
50
RAD-PG | Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2011 - 2015
51
RENCANA AKSI DAERAH
PANGAN DAN GIZI:
BAB III PROGRAM DAN KEGIATAN
RAD-PG | Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2012 - 2015
Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi 2012-2015 Provinsi NTT merupakan
sinergitas lintas sektor antar institusi pelaksana kegiatan. Rencana kegiatan
menurut 5 pilar rencana aksi sebagaimana tertera pada Tabel 9 berikut:
54
Untuk menjamin tercapainya target kinerja yang telah ditetapkan dalam RAD-
PG 2012-2015 ini, maka perlu dilakukan kegiatan pemantauan dan evaluasi.
Pemantauan difokuskan pada kegiatan yang sedang dilaksanakan agar
secepatnya dapat diketahui kelemahan untuk segera diantisipasi. Sedangkan
evaluasi dilakukan untuk melihat hasil yang dicapai dengan rencana target
yang telah ditentukan.
57
RAD-PG | Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2012 - 2015
58
RAD-PG | Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2012 - 2015
59
RAD-PG | Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2012 - 2015
60
BAB V PENUTUP
RAD-PG | Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2012 - 2015
65
Pilar 1: Gizi Masyarakat
66
Pilar 2: Aksesibilitas Pangan
5. Pemantauan dan
APBN/ APBD
Pemantapan ketersediaan dan 21 21 21 21 21 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 BKPP NTT
Prov + Kab
Kerawanan Pangan (SKPG)
3. Penyediaan tenaga/petugas
APBN/ APBD
lapangan seperti penyuluh 110 230 400 590 800 0.39 0.81 1.40 2.07 2.80 BKPP
Prov + Kab
(pendamping P2KP)
67
68
Pilar 2: Aksesibilitas Pangan
69
70
Pilar 3. : Peningkatan Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan
Dinkes
Peningkatan kualitas Jumlah desa yang
270 480 690 900 1,110 1,420 1.50 2.50 3.00 4.50 5.50 APBD Prov.NTT/kab/
lingkungan hidup melaksanakan STBM
kota dan mitra
Pemberdayaan element-
element masyarakat,
Dinkes & Biro
termasuk organisasi
Persentase keterlibatan PP
perempuan dan 25 30 35 40 45 50 0.20 0.35 0.40 0.50 0.75 APBD
elemen masyarakat Prov.NTT/kab/
organisasi keagamaan
kota dan mitra
dalam mensosialisasikan
PHBS.
Dinkes
Jumlah kegiatan
120 150 175 225 240 250 0.25 2.40 0.50 0.70 0.90 APBD Prov.NTT/kab/
sosialisasi
kota dan mitra
Dinkes, BLHD,
Persentase rumah Kehutanan
tangga dengan akses APBD/APBN/L Prov.
49.3 51.3 54.3 58.3 61.3 65.0 23.80 35.74 39.32 43.25 30.75
berkelanjutan terhadap ainnya Kimpraswil/ka
air bersih b/kota dan
mitra
RAD-PG | Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2012 - 2015
71
72
Pilar 5 : Kelembagaan Pangan dan Gizi
APBN/
Penyediaan tenaga/petugas
APBD
lapangan seperti penyuluh 110 230 400 590 800 800 0.39 0.81 1.40 2.07 2.80 BKPP
Prov +
(Petugas)
Kab
dan peningkatan kelas ke BPP, ke BPP, ke BPP, ke BPP, ke BPP, n ke BPP, APBD
pangan dan gizi di 0.13 0.15 0.16 0.18 0.18 Instansi Terkait
kemampuan kelembagaan Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Prov. Tingkat Prov. &
pedesaan
petani Tani, HKTI, Tani, HKTI, Tani, HKTI, Tani, HKTI, Tani, HKTI, Tani, HKTI, Kab/Kota
KTNA KTNA KTNA KTNA KTNA KTNA
Terlibatnya Biro/
Penguatan Dewan Sosialisasi APBN/
Kantor/Badan/Bagian Penataan di Bappeda,
Ketahanan Pangan di provinsi APBD
Peremberdayaan 0 tingkat 5 kab/kota 10 kab/kota 6 kab 0.05 0.10 0.30 0.40 0.30 Biro PP dan
Provinsi dan dan Prov +
Kabupaten/Kota Perempuan dalam Dewan provinsi BKPP
kab/kota Kab
Ketahan Pangan
Advokasi
Kelompok Advokasi
Persiapan
Sosialisasi GFP di kelompok
Terbentuknya Gender Focal penguatan Advokasi Bappeda,
PUG dalam tingkat GFP di 10 APBN/
Point dalam Dewan GFP pada GFP di 4 Biro/bagian/
RAD-PG pada provinsi dan kabupaten APBD
Ketahanan Pangan di 0 Dewan kabupaten 0.25 0.40 0.45 0.65 0.70 kantor/bada
GFP yang 7 daratan Prov +
tingkat propinsi, kabupaten, Ketahanan daratan n PP dan
ada di SKPD kabupaten/k Flores, Kab
kecamatan dan desa Pangan Sumba BKPP
provinsi ota daratan Lembata dan
provinsi
Timor, Rote Alor
dan Sabu
RAD-PG | Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2012 - 2015
73
RAD-PG | Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2012 - 2015
Lampiran 2:
STATUS
STATUS BALITAGIZI
BALITA GIZIKURANG
KURANG DAN
DANGIZI
GIZIBURUK
BURUKPER KABUPATEN
PER KABUPATEN
PROVINSI NTT TAHUN 2007
PROVINSI NTT TAHUN 2007
BB/U
NO KABUPATEN GIZI BURUK GIZI KURANG
(%) (%)
1 Sumba Barat 8.5 21.8
2 Sumba Timur 10.3 14.4
3 Kab. Kupang 8.8 29.1
4 TTS 13.3 26.9
5 TTU 8.2 29.3
6 Belu 7.6 26.3
7 Alor 9.3 22.3
74 8 Lembata 5.4 25.6
9 Flores Timur 6.7 23.1
10 Sikka 8.8 27.9
11 Ende 11.1 22.5
12 Ngada 8.4 18.2
13 Manggarai 12.0 25.3
14 Rote Ndao 11.6 29.2
15 Kota Kupang 3.2 11.4
16 Manggarai Barat 7.6 22.5
Nusa Tenggara Timur 9.4 24.2
Sumber: Riskesdas (2007)
RAD-PG | Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2012 - 2015
Lampiran 3:
280 KECAMATAN PADA PRIORITAS 1-6 PETA KETAHANAN
DAN KERENTANAN PANGAN (FSVA) Provinsi NTT 2010
75
RAD-PG | Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2012 - 2015
76
RAD-PG | Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2012 - 2015
77
Lampiran 4 :
Produksi (Ton)
No. Komoditi
2005 2006 2007 2008 2009 2010
I Perikanan Laut
1. Paperek 417.2 385.0 1,214.8 338.6 2,672 1,912.17
2. Ikan 1,204.8 2,725.9 - - 5,606 3,596.81
Merah
3. Ikan 3,105.5 2,626.7 - 6,294.2 7,221 4,510
78 Kerapu
4. Ikan 2,204.6 1,019.3 977.6 5,327 9,646 741.79
Kakap
5. Ekor 1,304 967.5 1,222.5 1,469.5 1,995 2,126.98
Kuning
6. Tenggiri 1,654.1 1,111.2 - - 1,502 1,892.91
7. Cakalang 6,227.7 3,959.8 1,648.3 1,778.2 3,481
8. Tongkol 11,745.1 903.3 9,520.9 12,401.4 9,202
9. Rumput - 481,119.4 108,839.2 - -
Laut
II. Perikanan Darat
1 Udang 279.4 296.6 553 317 318
Sumber: NTT Dalam Angka 2006 - 2010
RAD-PG | Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2012 - 2015
Lampiran 5 :
Riskesdas 2007
RAD-PG | Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2012 - 2015
ANGGOTA TIM :
1. Crisca Benmar Eoh, S.Pi, M.Si (Universitas Nusa Cendana)
2. Bonavantura Taco, S.Pd. (Bappeda)
3. Vince Bimas Panggula, SKM (Bappeda)
4. Sem Lapik, Apt. (Balai POM)
80 5. Saiful, SKM. (Dinas Kesehatan Provinsi)
6. Sherly Wilahuky, ST., MT. (Bappeda)
7. Hendro Buki, SKM. (Bappeda)
8. Esrom Elim, SE., MSi. (Bappeda)
9. Florence K.D. Beribe, SKM. (Bappeda)
10. Widia Wati Sipayung, SKM. (Bappeda)
11. Florentina P.C. Bere Mau, S.Sos. (Bappeda)
12. Petronela Pakereng, SE. (Bappeda)
13. Adriana Lomiga, ST. (Bappeda)
14. Melchiades Serang (Bappeda)
Country Office
Wisma Keiai Indonesia, 9th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 3, Jakarta 10220 Indonesia
Tel. +62 21 5709004
Fax. +62 21 5709001
Kupang Sub Office
Jalan S.K. Lerik Nomor 15 A, Kelurahan Kelapa Lima
Walikota, Kupang 85228 Indonesia
Telephone : + 62 380 833469, 833467, 825770
Fax : + 62 380 820707
Website : www.wfp.org