Patofisiologi
Proses pertukaran gas dipengaruhi oleh ventilasi, difusi, dan transportasi.
Apabila pada proses ventilasi terdapat obstruksi maka tidak dapat teratur
dengan baik dan sumbatan tersebut akan direspon jalan napas sebagai benda
asing yang menimbulkan pengeluaran mukus. Prose difusi yang terganggu
akan menyebabkan ketidakefektifan pertukaran gas. Terganggunya
transportasi seperti perubahan volume sekuncup, afterload, preload, dan
kontraktilitas miokard juga mempengaruhi pertukaran gas. (Brunner &
Sudarti, 2002)
darah arteri (Pa ) atau saluran arteri (Sa ) dibawah normal (normal
<88%. Pada dewasa, anak, dan bayi Pa < 60mmHg atau Sa <90%.
agar pernapasan lebih cepat dan dalam. Hal ini disebabkan oleh
kecemasan, nfeksi atau sepsis, keracunan obat, ketidakseibangan asam
basa seperti asiodsis metabolik.
6. Hipoventilasi
Terjadi ketika ventilasi alveolar tidak adekuat untuk memenuhi
Kemampuan faal paru dapat dinilai dari volume dan kapasitas paru.
Volume paru merupakan volume udara yang mengisi ruangan udara dalam paru
terdiri atas:
- volume pasang surut (Tidal Volume TV)
- Volume cadangan hisap (Inspiratory Reserve Volume IRV)
- Volume cadangan hembus (Expiratory Reserve Volume ERV)
- Volume sisa (Residual Volume RV)
Sedangkan kapasitas paru merupakan jumlah dua atau lebih volume paru yang
terdiri atas:
- Kapasitas Hisap (Inspiratory Capacity IC)
- Kapasitas Cadangan Fungsional (Functional Reserve Capacity FRC)
- Kapasitas Vital (Vital Capacity VC)
Jumlah keseluruhan volume udara yang ada dalam paru (Total Lung Capacity
TLC)
VOLUME PARU