Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Remaja diartikan

pertumbuhan kearah kematangan, fase ini diawali

dengan matangnya organ pada wanita yang dipengaruhi oleh hormon estrogen.
Sehingga sudah selayaknya remaja mendapatkan informasi mengenai
kesadaran seksual khususnya tentang kesehatan payudaranya sendiri. Dengan
banyaknya informasi kesehatan payudara melalui penyuluhan ataupun dari
media diharapkan tingkat pengetahuan remaja tentang pemeriksaan payudara
sendiri atau disingkat SADARI dapat membantu dalam mencegah dan
mengurangi risiko terjadinya kanker payudara pada remaja usia dini.
:Kanker payudara dapat menyerang setiap wanita dari masa pubertas ke
atas, tetapi jelas sekali bahwa timbulnya kondisi ini paling sering pada wanita
di atas 40 tahun. Adanya faktor risiko kanker payudara yang tinggi pada anak
remaja meliputi: usia menarche yakni <12 tahun, konsumsi makanan berlemak
dan berprotein tinggi tetapi rendah serat, kontaminasi asap rokok dari perokok
aktif, dan mengonsumsi alkohol (Sukesi, Masadah, Bambang S., 2010 :
172).
Hal ini mengharuskan para orangtua dan para unsur tenaga kesehatan
memberikan pengenalan dan penyuluhan mengenai pentingnya pengenalan
dan pemeriksaan payudara pada remaja sendiri sejak usia dini. Maksudnya
agar para wanita memeriksakan payudara mereka secara rutin pada selang
waktu yang tetap, sehingga benjolan yang terkecil sekalipun dapat ditemukan
dan diobati sedini mungkin.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kesehatan payudara?
2. Bagaimana pemikiran aktualisasi remaja terhadap kesehatan payudara?
3. Bagaimana metode pengenalan dan pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) pada remaja?
4. Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam merawat kesehatan
payudara?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui tentang kesehatan payudara
2. Mengetahui pemikiran aktualisasi remaja terhadap payudaranya

3. Mengetahui metode pengenalan dan pemeriksaan payudara sendiri


(SADARI) terhadap kesehatan payudara
4. Mengetahui hal yang harus diperhatikan dalam merawat payudara
1.4 Manfaat
Dengan adanya makalah ini diharapkan para remaja dapat mengetahui dan
memeriksakan payudaranya sejak dini supaya terhindar dari berbagai risiko
terkena penyakit.

BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Kesehatan Payudara
Payudara merupakan estetika kaum wanita dan daya tarik seksual yang
utama. Sejak dahulu kala, di dalam beragam masyarakat, payudara wanita
merupakan fokus objek seni. Usaha untuk menghasilkan berbagai siluet
payudara yang ideal telah banyak dilakukan ( dan ini masih terjadi di dalam
sejumlah masyarakat di belahan dunia ini ). Di Eropa pada abad ketujuhbelas
dan di beberapa suku Afrika saat ini, payudara diratakan dengan bermacam
cara demi mode. Payudara dimutilasi, ditato dan dihiasi dengan permata untuk
menghasilkan citra seksual yang ideal. Di zaman dan kebudayaan sekarang
2

ini, payudara lebih dianggap sebagai objek pembangkit gairah seksual


ketimbang maksud anatomisnya yang sebenarnya yaitu pemberian nutrisi
untuk bayi ( Dr. Patricia Gilbert, 1986 :2 )
Di dalam masyarakat kita, banyak wanita memiliki perasaan tidak
menentu akan tugas rangkap payudara mereka. Dalam beberapa tahun
belakangan ini, ada sambutan hangat terhadap pemberian ASI ( air susu ibu )
dengan segala keuntungannya bagi ibu maupun bayinya. Bentuk payudara
yang berubah tidaklah begitu dipentingkan dan rupa yang lebih alami,
sekarang lebih digemari. Akan tetapi, perhatian apa pun yang diberikan pada
bentuk maupun ukuran, payudara sama halnya dengan organ tubuh yang lain,
mudah terkena bermacam penyakit. Untunglah, proses penyakit apa pun dapat
lekas diketahui berdasarkan sifat alami situasi payudara itu sendiri. Jadi,
pengobatan terhadap masalah apa pun besar kemungkinannya untuk berhasil
jika dimulai cukup dini. Sudah seharusnya setiap wanita berusaha untuk
memelihara payudaranya supaya tetap dalam kondisi yang sehat dan sudah
seharusnya pula ia meminta nasihat medis jika mengalami masalah
payudaranya.
Payudara terdiri dari sejumlah besar sel kelenjar khusus yang
mengeluarkan air susu segera setelah kelahiran seorang bayi. Kelenjarkelenjar air susu ini diorganisasikan menjadi sekitar 20 buah cuping, masingmasing mengandung banyak kelenjar penghasil air susu dan saling terpisah
satu sama lain oleh kerangka kuat jaringan-jaringan penghubung, serta penting
artinya bagin sokongan terhadap payudara. Kerangka berserat yang kuat ini
melekat pada dinding dada dan pada kulit payudara sehingga bentuk payudara
sangat tergantung pada jaringan ini. Denagn bertambahnya usia jaringan
penghubung ini menjadi melemah dan ini merupakan salah satu faktor dalam
perubahan bentuk payudara sewaktu wanita menjadi dewasa. Di antara
kerangka jaringan penghubung dan kelenjar penghasil susu yang sebenarnya
terdapat banyak sel lemak. Sel-sel inilah yang memberikan garis-garis bentuk
kewanitaan yang lembut pada payudara ( Dr. Patricia Gilbert, 1986 :15 )
2.2 Tingkat Pemikiran Aktualisasi Remaja terhadap Kesehatan
Payudara

Pada dasarnya tingkat pemikiran remaja tentang kesehatan payudara


sangatlah kurang.
Pertama ditinjau dari segi umur masih labil (khususnya umur 15-16
tahun). Disaat umur tersebut kemungkinan mereka sudah belajar dan
menerima informasi mengenai pemeriksaan payudara sejak dini, namun tidak
mampu untuk menerapkan dan mempraktikkan dalam kehidupan nyata.
Kedua, ditinjau dari segi pengalaman mendapatkan informasi.
Pengalaman dapat memengaruhi tingkat pengetahuan karena pengalaman
merupakan sumber pengetahuan. Di sisi lain, dengan pengalaman dapat
membantu remaja untuk berpola pikir yang rasional, kritis, dan sesuai dengan
keadaan yang nyata.
Ketiga, ditinjau dari segi pengetahuan akan pemeriksaan payudara sendiri
juga sangatlah kurang. Pada umumnya, remaja saat ini sering mengeluh
tentang kegiatan sekolah. Hal ini dipengaruhi akan minat mereka untuk
mendapatkan pekerjaan. Mereka manganggap kalau remaja mengharapkan
pekerjaan yang menuntut pendidikan tinggi maka pendidikan akan dianggap
sebagai batu loncatan. Terkadang remaja akan belajar giat pada pelajaran yang
sangat digemari yang nantinya akan berguna dalam bidang pekerjaan yang
dipilih. Tingkat pendidikan remaja secara keseluruhan berasal dari pendidikan
menengah. Banyak orang berpikiran apabila pendidikan seseorang semakin
tinggi maka tingkat pengetahuannya pun akan semakin baik. Tetapi,
kenyataanya sangatlah berbeda. Bahkan kesehatan kebersihan diri mereka
sendiri pun jarang diperhatikan. Apalagi mengenai kesehatan payudara,
mereka menganggap sangat sepele, dan mereka tidak melakukan treatmenttreatment yang berfungsi untuk menjaga kesehatan dan kekencangan
payudaranya. Inilah yang seharusnya menjadi tugas dari para tim medis dalam
memberikan penyuluhan mengenai kesehatan payudara mulai dari kesehatan
awal perkembangan, kebersihan area payudara, dan hal-hal yang harus
dilakukan dalam merawat paudara agar tetap dalam kondisi yang sehat.
Namun pada kenyataannya banyak wanita yang tidak ingin memeriksakan
payudaranya dengan alas an bahwa mereka tidak ingin mengetahui apabila
terdapat benjolan di dalam payudara mereka.
Keprihatinan dirasakan pada wanita khususnya remaja apabila sudah
diketahui terkena kanker. Ia akan merasa tertekan dan mentalnya turun karena
4

hal tersebut berkaitan dengan eksistensi dan tingkat aktualisasi mereka yang
semakin menurun. Dari sisnilah dianjurkan kepada para wanita khususnya
remaja segera lakukan pemeriksaan payudara secara rutin untuk menghindari
dari terjadinya kanker payudara.
2.3 Metode SADARI
Metode pengenalan yang akan dilakukan di antaranya: pertama metode
langsung melalui berbagai penyuluhan dari tim medis, orangtua, bahkan
dirinya sendiri. Kedua metode tidak langsung melalui wacana ataupun artikel
dari media massa seperti majalah, koran, artikel, jurnal, dan sebagainya.
Pemeriksaan ini berawal dari diri sendiri, dan ini merupakan pemeran
utama dalam mengenali kondisi payudaranya. Pemeriksaan ini dilakukan
untuk mengenali dan mencegah terjadinya risiko kanker payudara terhadap
remaja sejak dini. Hal tersebut bisa dilakukan saat mandi dengan meraba
payudaranya untuk mendeteksi adanya benjolan pada area sekitar payudara.
Bagi banyak wanita kejadian ini sangat mengejutkan. Sewaktu sebuah
benjolan sudah Nampak sangat jelas, kemungkinannya adalah bahwa benjolan
tersebut sudah ada dalam jangka waktu yang cukup lama. Dan jika benjolan
tersebut ternyata kanker, maka seseorang mungkin telah kehilangan waktu
yang berharga untuk memulai pengobatan sedini mungkin. Jadi, jalan yang
paling bijaksana ialah memeriksa payudara secara teratur pada selang waktu
tertentu. Dengan cara ini, kelainan yang terkecil sekali pun dapat ditemukan
dan langkah-langkah aktif untuk pengobatan dapat dimulai sedini mungkin.
Bagi wanita yang mengalami menstruasi secara teratur, hari terakhir masa
haid adalah waktu yang terbaik untuk melakukan pemeriksaan di atas. Jika
payudara diteliti segera sebelum masa haid, atau pada hari pertama dan kedua
selama terjadinya perdarahan, banyak wanita merasakan payudara mereka
bergerinjal. Hal ini diakibatkan oleh pengaruh hormon yang beredar di dalam
tubuh pada saat ini menyerang jaringan payudara. Akan tetapi sewaktu
menstruasi mulai, kadar hormon berubah dan payudara sekali lagi kembali ke
bentuknya yang halus. Benjolan apa pun yang dirasakan pada saat ini harus
segera mendapat perhatian medis ( Dr. Patricia Gilbert, 1986 : 42 )
2.4 Perawatan Payudara

Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk merawat payudara agar tetap
sehat antara lain :
1. Pembelian dan Pemakaian BH
BH merupakan bagian integral dari pakaian bagi kebanyakan
wanita. Sebenarnya tidak ada aturan mutlak untuk membeli dan
mengenakan BH dari segi fisiologis. Akan tetapi, secara praktis, BH
mungkin akan dibeli bila kawan-kawan sebaya juga membeli BH. Ratarata remaja putri mengenakan BH pada usia 12 tahun.
Ketika membeli BH harus mencoba BH tersebut sebelum
membelinya. Ada dua ukuran yang harus diperhatikan saat mencoba BH.
Pertama, ukuran keliling dada di bawah payudara. Kedua, ukuran
mangkuknya yang tergantung pada besar kecilnya payudara.
Pemakaian BH yang baik secara teratur akan mengurangi regangan
jaringan yang menunjang payudara. Ini sangat penting selama tahun-tahun
permulaan pertumbuhan aktif payudara dan juga pada masa penyusuan.
Kemudian, menyusul masa mati haid (menopause) dapat membantu
mencegah menurunnya payudara.
2. Pemilihan BH
Dalam pemilihan BH wanita harus mempertimbangkan hal-hal
berikut, yaitu :
1. harus nyaman dan enak dipakai
2. harus memberikan siluet seperti yang diinginkan
3. harus dapat dicuci dengan baik serta mudah
4. tali BH harus dapat disesuaikan dengan berbagai corak mode pakaian
serta tidak menyakitkan bahu
5. tidak boleh ada penopang yang keras dan tidak nyaman serta keliman
yang tampak jelas
6. harus ada cukup banyak pilihan tipe, ukuran dan warna
Dengan adanya tipe BH yang beraneka ragam dalam berbagain ukuran di
pasaran, kebanyakan wanita dapat memperoleh BH yang sesuai dengan
kehendaknya, meskipun mungkin memakan waktu beberapa tahun dalam
mencoba-coba. Wanita yang masih muda (remaja) cenderung memilih BH
yang glamor serta penuh dengan renda, tetapi setibanya di rumah mereka
mendapati bahwa BH seperti itu tidak memberi kenyamanan sama sekali.
Sehingga harus berpikir matang terlebih dahulu sebelum membeli BH
yang akan dikenakan ( Dr. Patricia Gilbert, 1986 : 25 )
3. Nutrisi
6

Sebagai wanita, harus memperhatikan pola nutrisi yang akan


dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Mengonsumsi makanan yang
mengandung gizi seimbang seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan
minum air putih yang banyak untuk melancarkan peredaran darah pada
seluruh tubuh.
4. Olahraga
Olahraga teratur sangat diperlukan untuk kekencangan payudara
wanita. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan dari payudara sendiri,
dan khususnya untuk meningkatkan aktualisasi diri para wanita.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa payudara merupakan hal
yang terpenting dalam kehidupan seorang wanita. Dimana payudara juga
memiliki peran penting untuk kedepannya. Pengenalan dan pemeriksaan
tentang kesehatan payudara terhadap remaja wanita sejak dini perlu dilakukan
oleh tim medis, orangtua, dan dirinya sendiri. Selain itu, banyak hal yang
harus diperhatikan dalam merawat payudara diantaranya membeli dan
memilih BH yang sesuai dengan ukuran dan pastinya nyaman untuk
digunakan. Hal lain yakni mengonsumsi makanan yang bergizi seperti buahbuahan, sayur-sayuran, minum air putih yang banyak dan olahraga teratur
untuk mengencangkan payudara agar tetap dalam kondisi yang sehat.
3.2 SARAN
Dalam hal ini peran diri sendiri sangatlah penting. Begitu juga orangtua
dalam mengingatkan dan mengawasi putrinya untuk tetap menjaga kesehatan
payudaranya. Serta tim medis yang harus siap sedia dalam memeriksa
payudara wanita.

DAFTAR PUSTAKA
Gilbert, P. 1986. Payudara. Jakarta : ARCAN
Jurnal Penelitian Kesehatan. 2010. Surabaya : Politeknik Kesehatan Kemenkes
Surabaya

Anda mungkin juga menyukai