Definisi persalinan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup
dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Sarwono, 1999: 180).
Lely, K. 2012. Definisi Persalinan,
(http://khikmatulleli.blogspot.com/p/definisi-persalinan.html), diakses pada 01
September 2015.
2. Macam-macam persalinan
a. Persalinan normal tanpa bantuan alat
Persalinan normal adalah persalinan yang dilakukan tanpa
menggunakan alat bantu apa pun dengan bayi keluar melalui alat vital sang
ibu dengan letak belakang kepala / ubun-ubun kecil. Untuk melakukan
persalinan normal ini setidaknya dibutuhkan 3 hal utama yaitu kekuatan
mengejan sang ibu, keadaan jalan lahir, dan keadaan janin. Ketiga faktor
tersebut harus terpenuhi, artinya ketiganya harus dalam keadaan baik.
Kekuatan mengejan ibu sangat dibutuhkan agar janin dapat didorong
ke bawah dan masuk kerongga panggul. Saat kepala janin memasuki ruang
panggul, posisi kepala sedikit menekuk sehingga dagu dekat dengan dada
janin. Posisi yang demikian akan memudahkan kepala janin lolos melalui
jalan lahir, yang kemudian diikuti dengan beberapa gerakan selanjutnya.
Setelah kepala keluar, barulah bagian tubuh janin yang lain akan mengikuti,
mulai dari bahu, badan, dan kedua kaki.
b. Persalinan dengan alat bantu vakum
Persalinan dengan bantuan vakum pada dasarnya tergolong sebagai
persalinan normal, hanya saja dibantu dengan alat berupa vakum. Vakum
atau ekstrasi adalah alat penghisap berbentuk cup yang digunakan untuk
menarik keluar bayi dengan perlahan dan lembut. Cara kerjanya hampir
seperti vacuum cleaner tetapi prosesnya lebih manusiawi. Cara penggunaan
vakum adalah dengan meletakkan vakum di atas kepala bayi yang
menghubungkan mangkuk dengan mesin. Alat ini menggunakan tenaga
pompa atau listrik. Vakum dinyalakan pada saat ibu mengejan dan mulut
rahim sudah terbuka penuh, serta kepala bayi sudah berada di bagian bawah
pinggul. Vakum hanya akan dilakukan jika terdapat beberapa kemungkinan
buruk, di antaranya adalah :
Membahayakan kesehatan dan nyawa ibu dan anak.
Proses persalina yang lama sehingga ibu kehabisan tenaga.
Ibu mengalami hipertensi (preeklamsia).
Gawat janin yang ditandai dengan denyut jantung janin lebih dari 160
kali permenit atau melambat mencapai 80 kali permenit (bayi
kekurangan oksigen).
Pada saat menggunakan vakum seorang ibu tidak boleh mengejan
terlalu kuat karena dapat memicu hipertensi dan membahayakan jiwa sang
ibu. Persalinan menggunakan vakum ini membutuhkan waktu kurang lebih
45 menit secara keseluruhan.
c. Persalinan dengan alat bantu forsep
Persalinan dengan bantuan alat berupa forsep ini dilakukan apabila
mengalami kesulitan akibat kondisi ibu yang tidak bagus, misalnya terkena
serangan jantung, asma, atau keracunan kehamilan dan dapat
membahayakan nyawa ibu dan anak. Forsep adalah alat bantu persalinan
yang terbuat dari logam menyerupai sendok. Persalinan dengan forsep ini
dapat dilakukan meskipun ibu tidak mengejan. Caranya adalah dengan
meletakan forsep di antara kepala bayi dan memastikan itu terkunci dengan
benar, artinya kepala bayi dicengkeram dengan kuat dengan forsep.
Kemudian forsep akan ditarik keluar sedangkan ibu tidak perlu mengejan
terlalu kuat. Persalinan forsep biasanya membutuhkan episiotomi.
d. Persalinan di dalam air
Metode persalinan ini kurang begitu populer, namun telah ada
sebagian ibu yang melahirkan dengan metode ini. Metode ini dianggap
sebagai metode persalinan normal terbaik karena mempunyai beberapa efek
positif, baik bagi ibu maupun bayinya. Cara melakukan persalinan di air
adalah sebagai berikut :
Dilakukan di dalam sebuah kolam dari plastik berukuran 2 meter atau
bath tube.
Pada alas kolam diusahakan ada benjolan-benjolan agar posisi anda
tidak merosot.
Pompa pengatur air agar tetap bersikulasi
Pengatur suhu (water heater) untuk menjaga air tetap hangat
Termometer untuk mengukur suhu.
Kolam yang sudah disterilisasi kemudian diisi air yang suhunya
disesuaikan dengan suhu tubuh, sekitar 36-37 celcius agar bayi tidak
merasakan perbedaan suhu yang ekstrem antara di dalam perut dan di
luar.
Namun dalam melakukan persalinan di dalam air ini harus tetap dalam
pengawasan medis, dan harus berkonsultasi terlebih dahulu sebelum
melakukannya. Karena tentunya dokter mempunyai pertimbangan yang
bijak untuk kebaikan anda. Seorang ibu tidak boleh melahirkan di dalam air
apabila : ibu sedang dalam perawatan medis, ibu memiliki penyakit
herpes, panggul ibu kecil, dan bayi sungsang atau melintang.
e. Operasi Caesar
Operasi caesar atau bedah sesar adalah proses persalinan dengan
melalui pembedahan dimana irisan dilakukan di perut ibu (laparatomi) dan
rahim (histerotomi) untuk mengeluarkan bayi. Operasi ini biasanya
dilakukan karena permintaan ibu yang takut melahirkan secara normal.
Namun operasi caesar juga bisa dilakukan apabila kondisi ibu tidak
memungkinkan, meskipun sang ibu ingin melahirkan normal
Menurut tindakan yang dilakukan maka jenis atau macam persalinan dibagi atas :
Menurut umur atau usia kehamilan, maka jenis atau macam persalinan dibagi atas :
Persalinan Abortus atau tindakannya disebut aborsi. Adalah persalinan
dimana pengeluaran buah kehamilan sebelum janin dapat hidup yaitu pada
umur kehamilan kurang dari 22 minggu atau berat badan janin kurang dari
500 gram.