com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
Bab Dua
Tokvi-tey
Pada hari kelima menjelang petang, keenam penunggang kuda itu telah
melewati wilayah Powder River dan kini berjalan menuju Bighorn Mountain.
Jalur dari Missouri menuju Rocky mountains ini masih menjadi wilayah terliar
di Amerika Serikat. Wilayah ini hanya terdiri atas padang prairie yang gersang,
semak atau mata air baru dapat ditemui setelah menempuh perjalanan beberapa
hari. Tanah yang menuju ke barat semakin lama semakin mendaki, lalu membentuk
dataran tinggi, kemudian menjadi bukit-bukit. Semakin ke barat bukit-bukitnya
semakin tinggi dan semakin curam serta bercelah-celah, namun terdapat sedikit
pohon dan sungai. Oleh karena itu orang Indian menamai tempat ini Mah-kosietscha
dan orang kulitputih menyebutnya badland. Kedua sebutan itu mempunyai makna
sama yaitu tanah gersang.
Sungai-sungai yang terdapat di wilayah luas ini begitu dangkal dan hanya
mengalirkan sedikit air. Semakin ke utara keadaan tanahnya semakin subur. Di sana
terdapat banyak sumber air seperti Cheyenne River, Powder River, dan Big-Horn
River. Rumput yang tumbuh lebih segar, semak pun tumbuh sangat lebat
membentuk hutan belukar yang sangat luas, dan akhirnya kaki seorang westman
akan berjalan di bawah naungan pohon-pohon raksasa yang berusia seratus bahkan
ratusan tahun.
Di tempat itu terdapat padang perburuan suku Shoshone atau suku Indian
Snake, suku Sioux, suku Cheyenne, dan suku Arapaho. Masing-masing suku ini
terbagi lagi menjadi beberapa suku kecil. Karena suku-suku kecil itu punya
kepentingan berbeda, tak mengherankan, jika mereka selalu hidup dalam suasana
perang antar suku dan damai berganti-ganti. Dan jika kulitmerah hidup damai satu
sama lain, datanglah para Master kulitputih mengusik mereka, awalnya dengan
tusukan jarum lalu tikaman pisau hingga orang-orang Indian kembali menggali
kapak peperangan yang sudah dikubur dan mengawali perang baru.
Suku-suku Indian dari berbagai marga itu bertemu dan berselisih di ladang
penggembalaan yang sama, dan dengan sendirinya keamanan masing-masing suku
sangat terancam. Suku Shoshone atau Indian Snake selalu menjadi musuh
bebuyutan suku Sioux. Oleh karena itu, jalur-jalur yang terbentang dari Dakota di
selatan Yellowstone River hingga Big-Horn Mountain sangat sering menumpahkan
darah kulitmerah, juga kulitputih.
Jemmy Gendut dan Davy Jangkung tahu benar keadaan ini. Karena alasan
itulah, dan dengan mempertimbangkan segala macam akibat yang akan dihadapi,
mereka menghindar agar sesedikit mungkin bertemu dengan suku-suku Indian.
Wohkadeh berkuda paling depan karena ia baru saja melewati jalur itu. Kini ia
bersenjatakan sepucuk senapan dan pada ikat pinggangnya terdapat banyak
kantung yang berisi berbagai macam barang yang sangat dibutuhkan seorang
pemburu prairie. Sedangkan penampilan Jemmy dan Davy tetap, tak ada yang
berubah. Sebagaimana biasanya, Jemmy mengendarai kuda yang tinggi, sementara
Davy menggantungkan kedua kakinya yang panjang pada kedua sisi bagalnya yang
pendek dan keras kepala. Setiap lima menit, bagal itu selalu berusaha melemparkan
penunggangnya dari punggung namun sia-sia. Davy hanya perlu menjejakkan salah
satu kakinya ke kiri atau kanan agar tak terlempar. Peristiwa ini mirip dengan yang
dialami seorang penduduk salah satu pulau di Australia. Ia berada di atas perahu
dengan ombak yang sangat besar, namun karena perahu itu dilengkapi dengan
cadik, perahu itu tak pernah terguling. Untuk Davy, katirnya adalah kedua kakinya.
Demikian pula dengan Frank. Ia masih mengenakan pakaian yang sama
seperti ketika pertama kali bertemu kedua orang sahabat itu, yaitu sepasang
1
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
mokassin, celana leggin, jas biru dengan topi Amazone berhias bulu panjang
berwarna kuning. Si Kecil dari Saksen ini duduk di atas kudanya dengan nyaman dan
meskipun pakaiannya sangat aneh, ia tetap tampak sebagai westman yang sangat
cakap.
Martin Baumannlah yang duduk paling bersemangat di atas pelana kudanya.
Ia berkuda sama baiknya dengan Wohkadeh. Tampaknya ia tumbuh bersama
kudanya. Sikap duduknya membungkuk ke muka, hingga meringankan beban
kudanya. Bahkan penunggangnya mampu menghilangkan kelelahan kudanya
walaupun perjalanan berlangsung berbulan-bulan. Ia mengenakan pakaian kulit asli,
pakaian khas para pemburu kulit. Perlengkapan dan persenjataannya juga lengkap.
Ia menjalankan seluruh tugas dengan sepenuh hati. Siapa pun yang memandang
wajahnya yang segar dan matanya yang jernih pasti segera yakin bahwa ia terbiasa
di prairie ini. Ia menimbulkan kesan harus diperlakukan sebagai pria dewasa,
meskipun masih remaja. Seandainya tak dibebani masalah penawanan ayahnya,
dapat dipastikan bahwa ia akan menjadi anggota kelompok yang paling periang.
Yang terlucu adalah si Bob Negro. Berkuda tak pernah menjadi
kegemarannya hingga ia duduk di punggung kuda dengan sikap sangat aneh.
Tampaknya, menunggangi kuda membuatnya sangat menderita. Sebaliknya, kuda
itu pun enggan ditunggangi si Negro. Ia tak sanggup duduk tenang lebih dari
sepuluh menit di atas kudanya lebih dari sepuluh menit. Jika menggeser duduknya
hingga ke leher kuda, tak lama kemudian si Negro akan kembali bergeser beberapa
sentimeter ke belakang karena gerakan kuda. Oleh sebab itu, ia terus-menerus
merosot hingga berada dalam bahaya akan jatuh ke belakang. Lalu ia berusaha
bergeser jauh ke muka, dan permainan meluncur pun dimulai. Kedudukannya tak
menyenangkan. Sikap tubuh seperti ini biasa dilakukan oleh badut sirkus untuk
menimbulkan kelucuan. Ia tak menggunakan pelana, tetapi selembar selimut yang
diikatkan. Karena berdasarkan pengalaman terdahulu, ia tahu bahwa tak mungkin
bisa bertahan di atas pelana. Berkali-kali ia merosot ke belakang, dan ini berulang
terus-menerus. Ia menjauhkan kakinya dari tubuh kuda. Jika diberitahu bahwa ia
harus menekan kuda kuat-kuat, maka ia selalu menjawab:
Mengapa harus Bob menekan kuda malang dengan kedua kaki? Kuda tidak
menyakiti dirinya! Kaki Bob adalah bukan penjepit!
Para penunggang kuda telah mencapai tepi turunan yang sangat dalam dan
berbentuk mirip lingkaran yang garis tengahnya mencapai lebih kurang enam mil
inggris.1 Pada ketiga sisi turunan itu sama sekali tak terdapat tempat yang mendaki,
namun sisi baratnya dibatasi oleh bukit yang indah dan ditumbuhi semak serta
pepohonan. Mungkin di tempat itu dulu terdapat muara ke laut. Tanahnya terdiri
atas pasir gersang yang tebal. Tak ada tumbuhan selain sedikit alang-alang dan
selebihnya hanya tumbuhan mugwort yang merupakan ciri khas wilayah barat yang
tak subur itu.
Wohkadeh memacu kudanya ke pasir tanpa pikir panjang. Ia bergerak lurus
menuju bukit yang tadi sudah disebut.
Daerah apa ini? tanya Jemmy Gendut. Tempat ini asing bagi saya.
Para prajurit Shoshone menyebut daerah ini Pa-are-pap, jawab Indian itu.
Danau Darah. Astaga! Kami sama sekali tak ingin bertemu suku Shoshone.
Mengapa? tanya Martin Baumann.
Karena kita pasti akan kalah. Di tempat ini pernah terjadi pembunuhan
besar-besaran terhadap suku Shoshone oleh kulitputih hingga tak tersisa seorang
pun dan tanpa satu alasan pun. Meskipun peristiwa itu sudah berlangsung lima
tahun lalu, namun anggota suku mereka akan membunuh setiap kulitputih yang
ditemuinya tanpa belas kasihan. Setiap tetes darah suku Shoshone menuntut balas.
1
1 mil inggris setara dengan 1.609 meter.
2
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
3
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
Lihat, betapa pandainya kamu, sahabat! kata Jemmy tertawa. Jika kamu
tak mengatakannya, pasti kami tak tahu bahwa ini jejak. Jadi ada makhluk aneh
yang lewat di tempat ini. Tapi makhluk apa? Kakinya berapa?
Empat, jawab semuanya, hanya si Indian yang tak menjawab.
Ya, memang jelas sekali. Jadi, pasti seekor hewan. Namun katakanlah,
makhluk berkaki empat apa yang sekarang kita hadapi?
Yang pasti bukan rusa, kata Frank mengemukakan pendapat, Tuhan Maha
Memelihara! Sepanjang hidup, belum pernah saya temukan seekor rusa
meninggalkan jejak begitu besar.
Mungkin beruang?
Di atas pasir seperti ini beruang memang akan meninggalkan jejak begitu
besar dan jelas, hingga orang buta pun dapat mengenalinya dengan rabaan jari.
Namun jejak ini bukan jejak beruang. Jejaknya tak panjang dan terhapus ke
belakang, tetapi agak bundar layaknya dijejakkan oleh sepatu tetapi agak bundar,
diameternya lebih dari 20 cm, layaknya di stempel lak. Jejak ini agak tertarik sedikit
ke belakang dan tanahnya menjadi rata. Jadi, hewan ini tak punya jari atau cakar,
tetapi kuku.
Jadi, jejak kuda? tanya Frank.
Hmmm! gumam Jemmy. Tetapi pasti bukan kuda. Andai ada sedikit saja
petunjuk yang menyiratkan ladam kuda atau ciri-ciri lain, jika hewan itu tak
berladam. Jejak itu baru ditinggalkan paling lama dua jam lalu. Waktu yang cukup
pendek untuk dikejar agar tak kehilangan petunjuk. Dan yang terutama, apa ada
kuda yang kukunya begitu besar? Jika kita berada di Asia atau Afrika, bukannya di
padang sabana tua yang nyaman ini, pasti saya akan menduga bahwa jejak ini
adalah moyang gajah.
Ya, tampaknya memang jejak gajah! kata Davy Jangkung sambil tertawa.
Apa mirip jejak gajah? tanya Jemmy.
Ya, memang! Kamu sendiri yang mengatakannya tadi!
Jadi, kamu tak tahu apa-apa! Pernahkah kamu melihat gajah?
Pernah, bahkan dua ekor.
Di mana?
Yang Pertama kali di Philadelphia pada pertunjukkan sirkus Barnum dan
kedua kalinya di sini, sekarang, di hadapan saya, karena gajahnya kamu sendiri,
Gendut!
Kalau kamu ingin membuat lelucon, akan saya carikan lelucon yang lebih
baik untukmu dengan bayaran sepuluh dollar, paham! Tampaknya jejak ini mirip
jejak gajah! Jejaknya cukup besar untuk gajah, saya pun sependapat. Namun, jarak
antar jejaknya seharusnya tak sedekat ini. Kamu sama sekali tak berpikir sampai ke
sana, Davy. Tetapi, jejak ini pasti bukan jejak unta juga. Atau, apa kamu lewat
tempat ini dua jam lalu? Terus terang saja, sekarang saya sudah kehabisan akal.
Mereka berjalan beberapa langkah ke muka lalu kembali lagi untuk
mengamati jejak aneh itu dengan lebih teliti. Tetapi tak seorang pun dapat
mengemukakan pendapat yang masuk akal.
Apa pendapat saudara saya kulitmerah tentang jejak ini? tanya Jemmy.
Maho akono! jawab si Indian sambil menggerakkan tangan tanda hormat.
Hantu prairie, katamu?
Ya, karena jejak itu bukan jejak manusia maupun hewan.
Heigh-ho! Hantu kalian tampaknya memiliki kaki yang luar biasa besar.
Atau, apa hantu prairie juga pernah menderita reumatik pada kakinya hingga
mengenakan sepatu bulu?
4
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
5
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
6
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
tinggi batunya shama dengan tinggi piramida. Nah, bayangkanlah tinggi hewan itu!
Dan jika sheekor lalat hinggap di ujung ekornya, ia baru mengetahuinya shetelah
empatbelash hari berjalan. Nah, bayangkan lah panjang makhluk itu! Akal pikiran
kita yang shekarang ini terlalu lemah untuk membayangkan hewan buash zaman
dulu. Shekarang ini, kita harush menggunakan teropong hidromonografi jika ingin
melihat makhluk sebeshar itu. Setidaknya, dengan bantuan teropong macam itulah
kita bisha memperoleh gambaran lebih rinci, misalnya tentang air bah.
Jemmy memperlihatkan wajah heran.
Apa? tanyanya. Teropong itu namanya apa?
Dengarkan baik-baik, jika shaya shedang menerangkan! Shungguh tak
shopan memotong ucapan orang. Namanya teropong Hinter-Ochsen-Klee-Gras. Shitu
bisha memahaminya? Jika shungguh lulushan shekolah menengah, shitu pashti
pernah belajar tentang akushtik teropong. Shemakin gelap fokushnya, shemakin
beshar bintang-bintang akan terlihat, karena menurut ilmu pengetahuan, hukum
yang berlaku itu hukum perbandingan terbalik. 2Paham?
Ya, kata si Gendut menganggukkan kepala sambil berusaha menunjukkan
wajah bersungguh-sungguh. Tetapi kini saya mulai paham, teropong apa yang
kamu maksud.
Jadi, teropong apa?
Sama sekali tak ada. Kamu keliru menyebutnya sebagai teropong. Yang
kamu maksud bukan teropong tetapi mikroskop.
Mikroshkop! Ya, ya, benar! Tadi shaya lupa ishtilah tepatnya, shaya
mengambil teropong shebagai alat bantu. Shaya shebenarnya shelalu washpada.
Oleh karena itu, kamu mengatakan mikroskop hidromonoksida!
Memang, tentu shaja makshudnya demikian! Tapi mengapa shaya harush
berbahasha Denmark? Padahal shaya shangat mahir berbahasha Jerman. Jika shaya
mengatakan mikroshkop hidromonografi, orang yang tak shekolah pun pashti
mengerti. Dulu kepala shekolah shelalu berkata: orang harush bershikap rendah hati
jika ingin menuai palem di tanah berpashir. Shitu lihat shendiri, shaya shelalu
bermain kata-kata dengan gaya metafora. Shitu pashti shudah tahu bahwa dulu
shaya adalah sheorang otodidak yang giat. Sheandainya shaya dulu tak berkelahi
tentang kalimat papa Wrangel dengan teman-teman, nolens coblenz3 shaya pashti
shudah beshekolah di akademi kehutanan Tharandt, dan sekarang, shaya tak perlu
berpetualang di Wild West hingga kaki shaya pincang karena ditembaki Shioux!
Oh, jadi cacatmu bukan dari lahir?
Frank memandang si Gendut dengan agak marah.
Dilahirkan dalam keadaan cacat? Bagaimana mungkin itu terjadi pada diri
shaya? Orang cacat pashti takkan bisha menjadi pengawash hutan yang shama
shaja dengan pegawai negeri! Tidak! Shejauh yang shaya ingat, dulu kaki shaya
baik-baik shaja. Namun, ketika pergi ke Black Mountains bershama Baumann untuk
membuka kedai kelontong demi memenuhi kebutuhan para penambang emash,
orang-orang Indian kadang kala datang untuk berbelanja. Yang pashti, di shana ada
shuku Shioux. Mereka adalah orang-orang primitif yang paling jahat shecara
antropologish. Shedikit shaja membuat keshalahan di hadapan mereka, mereka akan
shegera membunuh atau menembak. Yang terbaik adalah jangan berurushan
dengan mereka. Cukup ucapkan shelamat shiang, shelamat jalan, adieu, daah!
Karena shaya penganut paham itu, shaya shelalu melakshanakannya. Namun, pada
shuatu ketika shaya lengah, oleh karena itu, shekarang shaya pincang.
Apa yang telah terjadi?
2
Hukum perbandingan terbalik adalah jika yang satu naik, yang lainya turun, rumusnya: x =1/y.
3
Kata yang benar adalah nolens volens (bahasa latin) yang artinya mau tak mau.
7
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
Shemua yang terjadi shama shekali tak diharapkan dan di luar dugaan.
Perishtiwa itu mashih tergambar jelash di pelupuk mata shaya, sheolah-olah baru
shaja terjadi. Bintang-bintang berkelip. Dari rawa di shekitarnya terdengar shuara
nyanyian kodok yang nyaring. Waktu itu hari shudah malam. Baumann tak di tempat
shebab shedang membeli perlengkapan di Fort Fettermann untuk kedai. Shementara
itu, Martin shedang tidur dan shi Bob Negro belum pulang menagih utang. Hanya
kudanya yang tampak pulang tanpa penunggang. Keeshokan harinya ia datang
tertatih-tatih, kakinya terkilir dan tanpa membawa uang shepesher pun. Ia telah
dilempar keluar oleh para pengutang, shetelah itu dilempar pula dari punggung
kuda. Itulah yang dishebut takdir hidup shushah. Benar?
Ya. Kamu memang jenius.
Shaya shering mengatakan itu kepada diri shendiri, namun kepada orang
lain, shama shekali tak pernah, karena tak sheorang pun akan percaya. Ketika
cahaya bintang di langit menerangi bumi, terdengar pintu diketuk. Tentu shaja shaya
tak shegera membukanya karena di barat ini, orang harush shenantiasha washpada.
Oleh karena itu, shaya bertanya dari dalam, shiapa yang ada di luar. Shingkat cerita,
mereka adalah lima orang Indian Shioux yang hendak menukar kulit hewan dengan
meshiu.
Pasti Kamu tak membiarkan mereka masuk!
Mengapa?
Karena mereka orang Sioux dan datang pada tengah malam!
Oh, tidak! Jika waktu itu kami punya jam, waktunya kira-kira jam shetengah
duabelash. Belum begitu larut. Shebagai sheorang weshtman, shaya tahu betul
bahwa tak shelalu orang bisha duduk bershama ketika jam vishite,4 dan mungkin
shaja mereka tak punya waktu shelain tengah malam itu. Kulitmerah berkata bahwa
mereka mashih harush berjalan shepanjang malam. Oleh karena itu, shebagai orang
Shakshen yang baik hati, shaya pun terharushaya pershilakan mereka mashuk.
Sungguh sembrono!
Mengapa? Shaya tak kenal rasha takut, dan ketika membuka pintu, shaya
katakan bahwa mereka harush meletakkan sheluruh shenjata di luar. Shaya harush
menghargai mereka, karena mereka menaati permintaan shaya tanpa berkeberatan.
Shelama shaya melayani mereka, tentu shaja revolver tetap berada dalam
genggaman shaya. Mereka harush paham alashan shaya tetap menggenggam
shenjata walaupun mereka shaya larang. Itu karena mereka adalah orang-orang liar.
Shaya berhashil melakukan barter dengan mereka, meshiu murahan ditukar dengan
bulu berang-berang yang mutunya baik. Jika kulitmerah berdagangan dengan
kulitputih, mereka shelalu berhashil dikelabui. Meshkipun sheshungguhnya shaya
kashihan, tetapi shaya shendiri tak bisha mengubahnya. Pada dinding dekat pintu,
tergantung tiga pucuk shenapan yang terkokang. Ketika orang-orang Indian itu
pergi, Indian terakhir berbalik di pintu, menoleh shekali lagi lalu bertanya kepada
shaya, apa shaya bisha memberi sheteguk air-api. Sheshungguhnya shaya tak boleh
memberi minuman keras kepada orang-orang Indian, namun sheperti yang shudah
shaya jelashkan tadi, shaya shudah memperoleh untung beshar. Oleh karena itu,
shaya ingin menyenangkan hatinya. Lalu shaya berbalik dan melangkah menuju
shudut di belakang, tempat shebotol Brandy diletakkan. Ketika shaya kembali
membawa shebotol brandy, shaya lihat orang itu menghilang membawa shenapan.
Ia menyambar shenapan itu dari pashak. Shaya shegera meletakkan botol dan
meraih shenapan yang ada di dekat shaya lalu melompat ke pintu. Shaya
menyelinap ke shamping, karena jika berdiri di pintu dengan shinar lampu yang
terang, shaya bisha menjadi shasharan empuk. Butuh waktu bagi mata shaya agar
bisha melihat jelash dalam gelap, karena shaya shebelumnya berada di tempat
4
Jam vishite, maksudnya jam visit, waktu berkunjung atau bertamu.
8
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
9
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
10
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
Orang itu tak begitu tinggi dan tak begitu kekar. Wajahnya yang terbakar
matahari ditumbuhi janggut lebat berwarna pirang tua. Ia mengenakan leggins
berjumbai dan pakaian berburu yang dijahit berjumbai pula. Sepatu lars yang
dikenakannya melampaui lutut. Daun-daun telinga beruang abu-abu yang
digantungkan dengan tali menghiasi sekeliling topi bulu yang lebar. Dua pucuk
revolver dan sebilah pisau Bowie terselip di ikat pinggangnya yang lebar. Ikat
pinggang itu terbuat dari tali yang dijalin, dan di sekelilingnya tergantung peluru. Di
samping itu, tampak pula kantung-kantung kulit, dua pasang ladam kuda, empat
anyaman jerami atau ilalang yang tebal dan bentuknya agak bulat. Anyaman ini
dilengkapi sabuk dan gesper. Seutas laso anyaman disampirkan dari bahu kiri hingga
pinggang kanan dan sebatang pipa perdamaian berhias bulu burung kolibri
tergantung di lehernya menggunakan tali sutra yang kuat. Kepala pipa itu berciri
khas Indian. Tangan kanannya menyandang sepucuk senapan berlaras pendek yang
kuncinya dibentuk dengan sangat artistik, sementara tangan kirinya memegang
sebatangcerutu yang masih menyala. Ia menghembuskan asap cerutu itu kuat-
kuat, hingga membentuk lingkaran-lingkaran.
Tak ada pemburu prairie yang penampilannya rapi dan bersih. Semakin buruk
penampilannya, semakin banyak yang telah dilakukannya. Ia memandang remeh
setiap orang yang memperhatikan penampilan. Yang paling mencolok pada orang itu
adalah senapannya yang berkilauan. Menurut keyakinan mereka, tak seorang
westman pun akan memperhatikan tetek-bengek seperti itu.
Penampilan pemuda asing ini begitu bersih, seolah-olah baru kemarin ia
berangkat dari St. Louis menuju wilayah barat. Senapannya tapak bagai baru dibeli
sejam lalu dari pembuat senapan. Sepatunya tanpa noda sedikit pun dan
pemacunya8 mengkilap tanpa karat. Demikian pula pakaian yang dikenakannya,
sama sekali tak menunjukkan bahwa ia baru saja melakukan perjalanan jauh.
Bahkan tangannya pun bersih karena sering dicuci.
Kedua sahabat itu hanya memandangi pemuda asing itu dengan terheran-
heran hingga lupa menjawab pertanyaan yang tadi dilontarkannya.
Nah, katanya melanjutkan kalimatnya sambil tersenyum, saya rasa kalian
ingin bertemu dengan Flatsghost?9 Jika yang kalian maksud adalah orang yang
jejaknya kalian ikuti, orang itu kini berdiri di hadapan kalian.
Ya ampun! Pikiran shaya tiba-tiba buntu! seru Frank.
Ah, orang Saksen, kan?
Bahkan kelahiran Shakshen ashli! Dan, shitu juga orang Jerman shejati?
Ya, saya orang Jerman sejati. Dan Tuan yang seorang lagi?
Berashal dari negeri yang shama juga. Kejutan menyenangkan shering
membuatnya kehilangan kata-kata. Namun hanya berlangshung shekejab, shetelah
keterkejutannya hilang, ia akan berbicara kembali.
Yang dikatakannya memang benar, karena ketika itu, Jemmy melompat dari
pelana dan mengulurkan tangannya kepada si orang asing.
Bagaikan mimpi! serunya. Bertemu dengan orang Jerman di sini, di Devils
Head! Nyaris tak bisa dipercaya!
Terlebih lagi saya, karena bertemu dengan dua orang Jerman sekaligus! Dan
kalau saya tak keliru, Anda yang bernama Jakob Pfefferkorn?
Apa? Shitu kenal nama saya?
Sangat mudah mengenali Anda. Anda pasti Jemmy Gendut. Dan saya pun
tak perlu menerka-nerka, karena kuda Anda menegaskan pendapat saya. Jika
bertemu dengan seorang pemburu gendut yang menunggangi seekor kuda besar,
gemuk, dan penurut seperti unta, orang itu pasti Jemmy. Kebetulan saya pun tahu
8
Pemacu, benda seperti roda-gigi yang tajam pada sepatu para penunggang kuda.
9
Flatsghost, hantu gurun.
11
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
bahwa westman termasyhur ini bernama Jakob Pfefferkorn. Lazimnya, di mana pun
Anda berada, Davy Jangkung serta bagalnya pasti tak jauh dari sisi Anda. Atau apa
saya keliru?
Tidak. Ia memang berada di sekitar tempat ini, di selatan lembah yang
menuju gunung-gunung itu.
Oh! Hari ini kalian berkemah di sana?
Tentu saja. Sahabat saya ini bernama Frank.
Frank pun turun dari kuda. Ia menyalami orang asing itu. Orang itu
memandangnya tajam lalu mengangguk dan bertanya:
Anda sungguh Hobble Frank?
Ya ampun! Shitu juga tahu nama shaya?
Saya lihat Anda pincang, Anda pasti yang bernama Frank. Ada satu
pertanyaan lagi, apa Anda tinggal bersama Baumann si Pemburu Beruang?
Shitu tahu dari shiapa?
Ia sendiri yang mengatakannya. Beberapa tahun yang lalu saya bersama-
sama dengannya. Di mana ia sekarang? Sudah pulang? Saya rasa, rumahnya bisa
ditempuh lebih kurang tiga hari perjalanan dari sini, benar?
Tepat shekali. Tetapi ia tidak pulang. Ia jatuh ke tangan suku Oglala, dan
kami shedang dalam perjalanan ke shana untuk melihat yang bisha kami lakukan
untuknya.
Berita yang Anda bawa ini benar-benar mengejutkan shaya. Di mana ia
ditangkap?
Tak jauh dari shini, di Devils Head. Mereka telah membawanya sherta
kelima temannya menuju Yellowshtone. Mereka hendak dibunuh di makam Bishon
Pemberani.
Orang asing itu mendengarkan dengan seksama.
Pasti ingin membalas dendam? tanyanya.
Ya, memang. Kamu pernah mendengar tentang Old Shatterhand?
Seingat saya, saya pernah mendengarnya.
Sambil berkata demikian, bibirnya tersenyum penuh arti.
Ya, ia telah membunuh Bishon Pemberani, Api Menyala dan sheorang
Shioux lagi. Shekarang shuku Oglala shedang dalam perjalanan mengunjungi
makam ketiga orang itu dan Baumann jatuh ke tangan mereka.
Dari mana Anda memperoleh kabar itu?
Frank menceritakan pertemuannya dengan Wohkadeh, terutama tentang
yang terjadi sejak munculannya pemuda Indian itu. Si Orang asing menyimak
seluruh cerita Frank dengan seksama dan sungguh-sungguh. Hanya jika si Pincang
terlalu banyak menggunakan dialek kampung halamannya, wajahnya segera
menyiratkan senyum. Ketika Frank selesai bercerita, ia berkata:
Jadi sesungguhnya, Old Shatterhand yang bersalah atas peristiwa ini, dan
Pemburu Beruang yang harus menanggung akibatnya. Old Shatterhand harus
bertanggung jawab.
Tidak. Jika Baumann washpada waktu itu, perishtiwa ini tak mungkin
terjadi.
Kita tak perlu meributkannya. Kalian sungguh berani menghadapi mara
bahaya dan mau bersusah-payah membebaskan para tawanan. Dari lubuk hati yang
paling dalam, saya mengucapkan semoga kalian berhasil. Sebenarnya saya
menyukai pemuda Martin Baumann. Mungkin suatu ketika nanti saya berkesempatan
melihatnya lagi.
Kamu pasti bisa bertemu kembali dengannya, ujar Jemmy. Marilah pergi
bersama kami. Kudamu di mana?
Dari mana Anda tahu bahwa saya menunggang kuda?
12
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
13
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
14
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
namun yang sepasang lagi dibuat terbalik dan diberi lubang di bagian depannya.
Jadi, jejak yang ditinggalkan pun akan terbalik, dan siapa pun yang mengikuti saya,
pasti mengira bahwa saya berkuda ke arah yang berlawanan.
Ashtaga! seru Frank. Akhirnya sheluruh kegelapan di benak shaya menjadi
terang! Jadi, itu adalah jejak tipuan! Apa yang akan dikatakan guru di Moritzburg
tentang ini?
Saya tak merasa tersanjung jika mengenal guru dari Moritzburg ini, namun
saya senang telah mengelabui kalian berdua. Di tempat yang banyak batu
karangnya, takkan tampak jejak sedikit pun. Oleh karena itu, saya turun di sana
untuk menukar sepatu jerami dengan ladam. Saya sungguh tak tahu bahwa yang
mengikuti saya adalah orang sekampung halaman. Setelah itu, saya baru melihat
kalian. Tindakan pencegahan seperti ini saya lakukan untuk menutupi jejak agar
keberadaan saya tak diketahui oleh Indian musuh. Dan dugaan saya terbukti ketika
tiba di pohon cemara ini.
Apakah di sini ada jejak Indian?
Tidak. Hari ini, saya dan Winnetou akan bertemu dekat pohon ini, dan
Winnetou! seru Jemmy menyela. Apa kepala sang suku Apache ada di
sini?
Ya, ia tiba sebelum saya.
Di mana, di mana? Saya harus menemuinya!
Ia telah meninggalkan petunjuk bahwa ia sudah berada di sini tadi dan nanti,
pada hari ini juga, ia akan datang kembali. Di mana ia sekarang berada, saya
sungguh tak tahu. Mungkin ia mengintai suku Shoshone.
Apa ia juga tahu keberadaan mereka?
Dialah yang memberitahu saya. Ia telah menoreh tanda pada kulit pohon
dengan pisaunya. Saya memahami petunjuknya bagaikan memahami tulisan-tulisan
lain. Saya tahu bahwa ia sudah datang dan akan kembali, dan saya pun tahu ada
empatpuluh orang Shoshone di sekitar tempat ini. Selanjutnya saya harus menanti di
sini.
Tapi, bagaimana jika suku Shoshone menemukan Anda di sini?
Bah! Saya tak tahu, siapa yang terancam bahaya lebih besar, apakah saya,
jika mereka menemukan saya di sini, atau mereka, jika saya yang menemukan
mereka. Jika bersama Winnetou, saya tak perlu mengkhawatirkan segerombolan
kecil suku Shoshone.
Terdengar begitu sederhana dan begitu mudah hingga Hobble Frank berseru
penuh kekaguman:
Tak takut menghadapi empatpuluh orang mushuh! Walaupun shaya bukan
pengecut, tetapi jika harush menghadapi mushuh shebanyak itu, shaya mashih
belum berani. Veni, vidi, tutti.10 Si tua Blcher mengatakan bahwa ia memenangkan
pertempuran di Belle-meshalliance, tapi bukan dua melawan empatpuluh orang.
Shaya shungguh tak mengerti!
Penjelasannya sangat mudah sekali, sobat; waspada, banyak akal, dan
sedikit kebulatan tekad jika diperlukan. Apalagi jika membawa senjata yang bisa
diandalkan, orang mungkin akan berpikir dua kali. Di tempat ini, kita takkan aman
seratus persen. Jika kalian cerdik, berkudalah terus agar bisa segera bertemu
rombongan kalian.
Anda akan tetap di sini?
Ya, hingga Winnetou datang. Lalu, saya akan mencari perkemahan kalian
bersama Winnetou. Sebenarnya kami punya tujuan lain, namun jika ia setuju, saya
pun bersedia ikut ke Yellowstone.
10
Yang dimaksud adalah veni, vidi, vici (Bahasa Latin), artinya saya datang, saya lihat, dan saya menang.
15
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
16
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
mokassin berhiaskan duri bulu babi, dan ia tahu bahwa pria yang mengenakan
sepatu itu adalah sahabat terbaiknya. Kemudian terdengar bunyi gemerisik ranting-
ranting pohon itu, dan orang yang datang mendekat, kini sudah berdiri di
hadapannya.
Ia berpakaian sama seperti Old Shatterhand, hanya tak mengenakan sepatu
lars tinggi tetapi mokassin. Kepalanya pun tak mengenakan penutup. Rambutnya
yang hitam legam, tebal, dan panjang di kepang tinggi kemudian disanggul dan
dihiasi kulit ular. Rambut Indiannya tak dihiasi bulu elang, agar dikenal dan
dihormati sebagai kepala suku. Pria ini tak perlu tanda-tanda seperti itu. Siapa pun
yang memandangnya akan langsung tahu bahwa di hadapannya berdiri seorang pria
terhormat. Di sekeliling lehernya tergantung kantung jimat, pipa perdamaian, dan
tiga untai kalung cakar beruang, kenang-kenangan yang diperolehnya dengan
taruhan nyawa. Di tangannya tergenggam sepucuk senapan berlaras ganda. Popor
senapan itu penuh hiasan paku-paku perak. Senapan ini adalah Senapan Perak
termasyhur yang pelurunya tak pernah meleset dari sasaran. Raut wajahnya yang
serius dan tampan bisa dikatakan berciri Romawi, tulang pipinya tak menonjol, dan
kulitnya berwarna coklat terang agak perunggu.
Dialah Winnetou, kepala suku Indian yang paling tampan. Namanya disebut
pada setiap gubuk dan api unggun. Ia termasyhur di seluruh Amerika Serikat bahkan
hingga perbatasan, karena ia adil, cerdik, setia, sangat pemberani, dan tak pernah
berdusta. Ia adalah sahabat dan pelindung bagi semua yang orang membutuhkan
bantuannya, tak peduli kulitmerah atau kulitputih.
Old Shatterhand bangkit dari duduknya. Sebenarnya ia hendak berbicara,
namun karena isyarat tangan Winnetou, ia pun diam. Lambaian tangan yang kedua
kali dari orang Apache itu menunjukkan bahwa ia harus patuh.
Di kejauhan, terdengar suara-suara monoton. Suara itu terdengar semakin
dekat. Suara-suara itu bernada minor empatperdelapan, nada seperdelapan yang
pertama dinyanyikan oleh suara ketiga dan nada seperempatnya oleh suara
pertama. Suara itu lebih kurang bernada c c a c c a. Kemudian terdengar
lengkingan nada e keempat yang tinggi.
Kedua orang pengintai itu kini mendengar derap kuda yang keras dan ketika
itulah baru bisa dipahami lagu apa yang sedang dinyanyikan. Sebenarnya lagu itu
hanya terdiri atas satu kata yaitu: totsi-wuw, totsi-wuw!, yang lebih kurang artinya
scalp.
Kini Old Shatterhand baru sadar bahwa kedua orang Jerman itu tak melarikan
diri tetapi tertangkap.
Orang-orang Shoshone itu berkuda di bawah sana dengan cara Indian yaitu
berbaris satu per satu. Namun di tengah-tengah, mereka mengapit kedua tawanan.
Senjata kedua tawanan itu dilucuti dan mereka diikat dengan laso pada kuda
mereka. Tampaknya mereka tak dilukai. Mungkin sebelumnya tak ada perlawanan.
Setelah diberi peringatan bahwa perlawanan mereka akan sia-sia, mereka mungkin
memilih untuk menyerah dengan sukarela.
Tak seorang Shoshone pun yang tahu bahwa di dekat mereka ada pengintai.
Sebaliknya kedua tawanan teringat akan Old Shatterhand yang telah meninggalkan
mereka di sini. Mereka memandang berkeliling, ke kanan, ke kiri, dan ke atas.
Shatterhand harus memberi isyarat bahwa ia telah melihat mereka. Ia maju
selangkah dan menggoyangkan topinya. Ketika tahu bahwa Jemmy Gendut
melihatnya, ia segera mundur kembali.
Orang-orang kulitmerah itu menghilang. Selama beberapa lama, masih
terdengar suara totsi-wuw, totsi-wuw yang monoton, namun kemudian sepi.
Ketika itu, Winnetou berbalik dan pergi ke tempat Old Shatterhand berdiri
sebelumnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Old Shatterhand menanti
17
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
dengan sabar. Setelah lebih kurang sepuluh menit, orang Apache itu kembali sambil
menuntun kudanya menggunakan tali kekang. Sungguh luar biasa, bagaimana kuda
itu bisa melewati hutan lebat di tanah yang begitu terjal. Kuda itu sejenis dengan
kuda Old Shatterhand, tetapi kuda Old Shatterhand masih lebih bagus lagi. Karena
keluhuran budinya, kepala suku itu menghadiahkan hanya yang terbaik kepada
sahabatnya.
Kini keduanya berdiri berdampingan, dua sosok pria yang bahkan tak merasa
perlu khawatir walaupun berhadapan dengan seluruh anggota suatu suku Indian.
Sorot menyelidik yang tersirat di mata orang Apache itu memberi isyarat kepada Old
Shatterhand bahwa ia tak perlu menjelaskan secara rinci tentang apa yang terjadi.
Keduanya saling memahami hingga tak perlu mengutarakan isi pikiran mereka
masing-masing. Namun, si kulitputih bertanya:
Kepala suku Apache telah menemukan tempat para prajurit Shoshone
mendirikan kemah?
Winnetou telah mengikuti jejak mereka, jawabnya. Jejak mereka menuju
ke palung sungai kering, sejak dahulu kala, di tempat itu mengalir air dari gunung ke
Danau Darah. Kemudian jejak itu mengarah ke kiri, melintasi bukit di Nastla-
atahehle (lembah berbentuk ketel). Di sanalah mereka mendirikan kemah.
Apa mereka mendirikan kemah pemukiman?
Tidak, tetapi kemah prajurit, jumlahnya tiga kemah dan di sanalah mereka
semua tinggal. Winnetou telah menghitung jumlah jejak mereka dengan teliti dan
menuliskannya di pohon supaya engkau bisa membacanya. Pemimpin mereka
tinggal di kemah berhias bulu elang. Ia bernama Tokvi-tey (Rusa Hitam), kepala
suku Shoshone yang pemberani. Winnetou melihat wajahnya dari kejauhan, ia
memiliki tiga parut bekas luka di pipinya.
Dan apa yang telah diputuskan oleh saudaraku kulitmerah?
Winnetou tak bermaksud untuk menampakkan diri di hadapan suku
Shoshone. Ia tak takut namun karena mereka sedang dalam perjalanan untuk
berperang, pertempuran pasti tak dapat dielakkan, padahal ia tak ingin membunuh
seorang pun di antara mereka, karena mereka tak bersalah. Namun kini mereka
telah menawan kedua orang mukapucat itu, dan saudaraku kulitputih ingin
membebaskan mereka, jadi Winnetou pun harus bertempur melawan mereka.
Yang dikatakan Apache itu sama dengan yang ada di benak Shatterhand. Ia
pun tentu saja bermaksud sama, hingga ia tak perlu minta penjelasan lagi. Lalu
Shatterhand bertanya:
Apa saudaraku tahu, siapa kedua orang mukapucat itu?
Winnetou melihat sosok gemuk. Oleh karena itu, ia bisa menduga bahwa
orang itu adalah Jemmy-petahtscheh, Jemmy Gendut. Pria yang satu lagi berjalan
pincang ketika turun dari kuda. Kudanya tampak masih segar, demikian pula
pakaiannya tampak masih bersih, sepertinya pria itu belum lama berkuda. Jadi, ia
tinggal tak jauh dari sini. Saya menduga bahwa orang itu adalah Inda-hisch-schohl-
dentschu. Orang-orang mukapucat menyebutnya sebagai Hobble Frank. Ia teman si
Pemburu Beruang.
Si Apache tak menemukan kata yang tepat untuk pincang. Keempat kata
yang diucapkannya berarti: pria yang berjalan dengan kaki buruk. Ia telah
menduga dengan tepat dan itulah bukti kecerdasannya yang luar biasa.
Saudaraku kulitmerah telah menerka menerka nama kedua orang pemburu
itu dengan tepat, jawab Old Shatterhand. Apakah ia telah melihat Hobble Frank
dan sudah berada dekat kami ketika saya berbicara dengan mereka?
Ya. Winnetou telah mengamati dan melihat orang-orang Shoshone.
Sekelompok orng di antara mereka telah pergi menuju Danau Darah. Karena ia tahu
bahwa saudaranya kulitputih akan pergi ke sana juga, ia pun berkuda ke arah bukit
18
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
dan melalui hutan, langsung menuju pohon pertemuan. Namun kudanya tak bisa
berlari cepat dan ia tak bisa memperingatkan saudaranya. Oleh karena itu, ia
meninggalkan kuda di sana dan bergegas menyusul dengan berjalan kaki. Dari atas
sini, ia mengamati saudaranya yang berdiri di bawah bersama kedua orang
mukapucat itu. Ia juga melihat suku Shoshone yang mengamati jejak kulitputih.
Kedua orang kulitputih ini bergegas pergi dan ditangkap oleh kulitmerah yang
berhasil menyusul mereka. Tentu saja ia juga paham bahwa Old Shatterhand akan
membebaskan mereka dan Winnetou akan berada di pihaknya. Ia juga menduga
bahwa kedua orang kulitputih itu tak hanya berdua di Danau Darah dan Devils
Head. Mereka menemukan jejak Old Shatterhand dan terpisah dari teman-teman
mereka untuk mengikuti jejak itu selama beberapa lama. Saudaraku kulitputih tahu
di mana teman-teman mereka berada, dan kini kita akan mencari mereka agar
mereka pun bisa membantu kita membebaskan para tawanan.
Inilah bukti nalarnya yang tajam. Old Shatterhand menjelaskan segala yang
ia ketahui tentang Jemmy dan Frank secara singkat kepada Winnetou. Apache itu
mendengarkan dengan seksama lalu berkata:
Ugh! Jadi, anjing-anjing Sioux telah bertindak untuk melihat bahwa
Winnetou dan Old Shatterhand takkan membiarkan si Pemburu Beruang mati di
tiang siksaan. Hari ini kita akan membebaskan si Gendut dan si Pincang, lalu
berkuda bersama mereka dan teman-teman mereka ke Yellowstone untuk
menunjukkan kepada suku Sioux-Oglala bahwa Old Shatterhand, yang dulu pernah
merobohkan tiga orang prajurit mereka yang paling berani hanya dengan tinju,
sudah kembali berada di pegunungan Toli-tli-tsu.
Kata yang terdiri dari empat suku kata itu artinya Sungai Kuning. Jadi,
sama maknanya dengan Yellowstone River.
Old Shatterhand sangat senang ketika Winnetou bersedia untuk bergegas
membebaskan Baumann. Ia berkata:
Saudaraku kulitmerah telah mengetahui keinginan saya. Kami datang ke
daerah ini bukan untuk menumpahkan darah kulitmerah, namun kami pun takkan
membiarkan orang yang tak bersalah menebus perbuatan saya yang dahulu dengan
kematian. Winnetou hendaknya pergi bersama saya ke tempat mereka untuk ikut
menolong!
Mereka menuntun kuda menuruni lereng terjal, lalu menungganginya dan
berpacu langsung menuju tempat Jemmy dan Frank ditangkap.
Tak lama lagi hari akan gelap. Oleh karena itu, mereka memacu kuda sejauh
mungkin. Tak lama kemudian, mereka pun tiba di tempat tertangkapnya para
tawanan suku Shoshone. Di sana mereka berhenti sejenak untuk mengamati jejak.
Tak tampak adanya perlawanan sama sekali, kata Winnetou.
Tidak. Kedua orang mukapucat itu pun tak terluka. Seandainya Jemmy dan
Frank melawan, suku Shoshone pasti akan melukai mereka. Keduanya telah
bertindak cerdik dan menyadari bahwa perlawanan bisa merugikan hingga mereka
menyerahkan diri dengan sukarela.
Winnetou menepiskan sebuah tangannya, dan bertanya,
Bertindak cerdik, kata Saudaraku? Saya ingin bertanya padanya, apakah ia
dan Winnetou akan menyerahkan diri jika diikuti oleh orang Shoshone!
Menyerah? Kita berdua? Tentu saja tidak!
Hough!
Kita akan bertempur hingga mati, dan banyak orang Shoshone yang akan
gugur sebelum menangkap kita.
Mungkin juga tidak bertarung. Winnetou ingin melihat orang Shoshone yang
berhasil mengejarnya dan Old Shatterhand ketika berkuda. Dan bukankah Old
Shatterhand ahli menciptakan jejak aneh dan menutupi jejaknya sendiri? Orang-
19
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
orang Shoshone pasti seperti pria-pria yang dibutakan oleh Roh Agung. Tak
sepasang mata pun bisa melihat jejak kita. Keberanian adalah modal seorang pria.
Namun dengan kecerdikan, ia bisa mengalahkan lebih banyak musuh daripada
menggunakan tomahawk.
Mereka melanjutkan perjalanan lurus ke selatan, lalu menuju kaki perbukitan
dan berbelok arah kiri. Di sana terdapat tanah yang menurun menuju bekas danau.
Apa Saudaraku telah memikirkan rencana untuk membebaskan kedua orang
kulitputih itu? tanya Shatterhand.
Winnetou tak perlu rencana. Ia akan pergi ke tempat orang Shoshone dan
menculik para tawanan, itulah gagasannya. Karena Indian Ular sangat dungu,
Winnetou tak perlu memikirkan rencana. Old Shatterhand sudah punya bukti bahwa
di kepala mereka tak ada otak. Shatterhand segera paham apa yang ia maksud.
Ya, katanya. Tak seorang pun di antara mereka berpikir bahwa hampir
semua pemburu tak sendirian di tempat ini. Seandainya berpikir begitu, mereka
pasti akan mengirim beberapa orang pengintai. Jadi, kini kita sedang menghadapi
orang-orang yang kepandaiannya tak perlu dikhawatirkan. Seandainya sang kepala
suku, Tokvi-tey, sedang bersama orang-orangnya, beberapa orang pengintai pasti
sedang berkuda di hadapan kita sekarang.
Mereka takkan menemukan kita, karena Winnetou dan Old Shatterhand akan
mengalihkan perhatian dan menyesatkan mereka.
Kini mereka telah sampai di suatu ngarai yang terbentang lurus ke barat
menuju bukit. Di sana mereka menemukan jejak orang yang dicari, namun hari
sudah gelap, hingga jejaknya tak terlihat jelas. Mereka berbelok ke kanan mengikuti
jejak.
Ngarai itu agak lebar dan mudah dilalui. Meskipun gelap, kedua orang
pemburu itu bisa melaju cepat. Derap kuda-kuda mereka tak keras dan hanya bisa
terdengar dari jarak yang sangat dekat karena tak mengenakan ladam.
Sisi kiri ngarai tampaknya bercabang. Kedua orang ini berhenti. Ngarai itu
menyempit. Mungkinkah keempat orang yang dicari mendirikan kemah di sini?
Ketika mereka berhenti di sana, kuda Winnetou mengais-ngais dan
mengendus-endus tanah perlahan-lahan. Ini adalah pertanda bahwa hewan itu
mencium bau asing, bahkan mungkin bau musuh.
Kita ada di jalan yang tepat, kata si kulitputih. Kita berkuda ke kiri. Kuda
ini mengatakan kepada kita bahwa di sana ada orang.
Winnetou dan Old Shatterhand berjalan perlahan ke arah depan selama lebih
kurang sepuluh menit, selanjutnya ngarai itu berbelok. Ketika kelokan telah dilalui,
tampaklah api menyala di tempat yang letaknya lebih kurang seratus langkah dari
mereka. Ngarai itu meluas dan membentuk lekukan yang ditutupi pepohonan. Di
tengahnya, mata air memancar dari dalam tanah. Air yang keluar begitu sedikit
hingga ketika keluar, kembali meresap ke dalam tanah berpasir.
Pepohonan tumbuh agak jauh dari tepi sungai, hingga terdapat tempat
kosong untuk membuat api unggun. Kedua pemburu ini melihat tiga orang duduk
bersama di tepi api unggun. Dari kejauhan, wajah mereka tak bisa dikenali.
Bagaimana menurut saudaraku? tanya Winnetou. Apa mereka orangnya?
Mereka hanya bertiga, sedangkan yang kita cari itu berempat. Sebelum
mereka mengetahui kedatangan kita, mari kita lihat sekali lagi siapakah mereka.
Ia turun dari kuda, demikian juga Winnetou.
Cukup saya sendiri yang ke sana, kata Shatterhand.
Baiklah! Winnetou akan menunggu.
Ia memegang tali kekang kuda dan menuntun kuda-kuda itu sejauh mungkin
menuju tebing cadas. Tak mungkin orang bisa menyingkir lebih jauh dari tempat ini.
Old Shatterhand mengendap maju dengan hati-hati hingga ke bawah pohon dan
20
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
menyelinap dari batang yang satu ke batang lain hingga berada di balik pohon yang
paling dekat dengan api unggun itu. Kini ia bisa mengawasi ketiga orang itu dengan
leluasa. Ia bahkan bisa mendengar yang mereka bicarakan.
Mereka adalah Davy Jangkung bersama Wohkadeh dan Martin Baumann. Si
Bob Negro tak di sana. Si hitam yang baik itu sangat tertarik untuk berkelana
dengan berkuda. Ia merasa bagaikan penunggang dari prairie. Ia selalu bersikap
seperti itu. Oleh karena itu, setelah selesai makan ia bangkit dan berkata bahwa ia
akan berjaga-jaga demi keselamatan Massa mudanya dan kedua orang Massa
lainnya. Sia-sia Davy menjelaskan kepadanya bahwa sekarang ini ia tak perlu
berjaga-jaga.
Ia tak berjaga di mulut jurang, tempat bahaya paling mungkin muncul, tetapi
kini ia berpatroli ke arah yang berlawanan. Karena tak ada yang mencurigakan, ia
segera kembali ke api unggun. Namun ia tak duduk di sana tetapi terus berjalan
melewatinya. Sementara itu, Old Shatterhand mengawasi gerak-geriknya dari balik
pohon tempatnya mengintai.
Bob, panggil Davy. Diamlah di sana! Buat apa mondar-mandir? Sudah tahu
bahwa di sekitar tempat ini tak ada orang Indian.
Bagaimanakah Massa Davy mengetahuinya! jawab Bob. Orang Indian
adalah bisa berada di mana saja, di kanan, di kiri, di sana, di sini, di atas, di bawah,
di belakang, di depan ---
Di kepalamu juga! kata si Jangkung bergurau.
Massa boleh menertawakan. Bob mengetahui tugas. Massa Bob adalah
westman yang termashyur dan berbadan besar Dia tidaklah pernah membuat
kesalahan. Jika para Indian datang, Massa Bob segeralah menghajarnya hingga
mati.
Dengan tinjunya yang kuat, ia berhasil merobohkan sebatang pohon cemara
muda kering bergaris tengah dua puluh lima sentimeter. Ia merasa lebih aman
dengan senjata itu daripada menggunakan pistol.
Kini ia melangkah ke arah berlawanan. Old Shatterhand pun merasa yakin
bahwa yang dicarinya ada di depan mata. Namun ia sengaja tak menyapa mereka.
Sebaliknya, si pemburu masih berdiam diri di balik pohon, karena menduga akan
terjadi sesuatu yang mengejutkan. Ia menduga seperti itu karena melihat Bob
berjalan menuju tempat Winnetou berdiri.
Ia tak salah menduga. Si Negro mendekati tempat itu. Pengalaman
sebelumnya membuktikan bahwa kuda-kuda Indian tak bersahabat dengan orang-
orang Negro karena bau mereka berbeda dari bau orang-orang Indian. Kedua kuda
jantan itu mencium bau Bob dari kejauhan dan menjadi gelisah. Winnetou tahu
tentang orang kulithitam yang sedang mendekat ini dan sudah mendengar dari
Shatterhand bahwa memang ada seorang negro dalam kelompok itu. Jadi, kini ia
yakin bahwa mereka adalah teman-temannya. Oleh karena itu, ia tak menganggap
Bob sebagai musuh dan membiarkan si hitam itu mendekat.
Salah seekor di antara kuda-kuda itu meringkik dan Bob mendengarnya. Ia
terdiam dan memasang telinga. Satu ringkikan lagi membuatnya yakin bahwa ada
seseorang atau sesuatu di dekatnya.
Siapakah di sana? tanyanya.
Tak ada jawaban.
Bob menanyakan, siapakah di sana! Jika tidak menjawabkan, maka Massa
Bob menghajarnya sampai mati, siapakah di sana!
Lagi-lagi tak ada jawaban.
Kalau begitu sekarang semuanya adalah harus mati, siapakah di sana!
Ia mengangkat cambuknya dan mendekat. Kuda Winnetou menegakkan
surainya, matanya berkilat-kilat. Karena marah, kuda itu mengangkat kaki depan
21
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
dan menendang Bob. Di hadapan Bob, tampak sosok tinggi besar. Ia melihat mata
berkilat-kilat dan mendengar ringkik menyeramkan. Salah satu kaki kuda itu lewat di
atas kepalanya dan menendang Bob hingga tersungkur di sisi kuda.
Bob orang pemberani, tetapi berhadapan dengan lawan seperti itu tentu
terlalu berbahaya. Cambuknya terjatuh, lalu ia lari terbirit-birit dan berteriak sekuat
tenaga:
Woe to me! Help, help, help! Dia ingin membunuhkan Massa Bob! Dia ingin
menelankan Massa Bob! Help, help, help!
Ketiga orang yang duduk di perapian pun segera bangkit.
Apa yang terjadi? tanya Davy.
A giant, sebuah raksasa, seekor hantu, seekor setan mau menelankan Massa
Bob hidup-hidup!
Mana mungkin? Di mana?
Di sana, di batu cadas.
Jangan main-main, kulithitam! Di sini sama sekali tak ada hantu.
Massa Bob telah melihatkan itu!
Mungkin saja cadas berbentuk aneh.
Tidak, itu bukanlah cadas!
Atau sebatang pohon!
Bukanlah sebatang pohon juga. Ia adalah hidup!
Mungkin kamu salah lihat.
Massa Bob tidaklah salah lihat. Hantu sangat besar, sangat, sangat! Sambil
berkata demikian, dia mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi. Ia adalah
mempunyai mata seperti api, mengangakan mulut seperti naga dan menyemburkan
ke Massa Bob, sehingga dia terjatuhkan. Massa Bob telah melihatkan jenggot lebat,
sangat lebat, begitu panjang!
Yang ia lihat sebenarnya surai kuda jantan yang sangat panjang. Dalam
kegelapan, surai itu tampak seperti jenggot raksasa.
Kamu bohong! Tegas Davy.
O, Massa Bob tidaklah membohong, sungguh! Dia mengetahui, apa yang
telah dilihatnya. Massa Davy pergilah saja ke arah sana dan juga melihatnya!
Baiklah, mari kita lihat lagi, makhluk apa yang dianggap si Negro, sebagai
seorang raksasa atau hantu itu!
Davy baru hendak melangkah, ketika tiba-tiba terdengar suara di
belakangnya:
Demi Tuhan, tetaplah di tempat, Master Davy! Ini memang tak ada
hubungannya dengan hantu.
Ia berbalik dan membidik. Dalam waktu bersamaan, senjata Wohkadeh juga
siap ditembakkan dan Martin Baumann juga sudah membidikkan pistolnya. Ketiga
laras senjata itu mengarah kepada Old Shatterhand yang telah bangkit dari
duduknya dan memperlihatkan diri dari balik pohon.
Good evening! Sapanya. Turunkan senjata kalian, Meschschurs! Saya
datang sebagai teman dan menyampaikan salam untuk kalian dari Jemmy Gendut
dan Hobble Frank.
Davy Jangkung menurunkan pistol, yang lain mengikutinya.
Kami dapat salam dari mereka? tanyanya. Jadi, kamu bertemu mereka?
Ya, memang.
Di mana?
Di sana, di perbatasan Danau Darah, ketika mereka mengikuti jejak gajah.
Benar. Apa mereka telah mengetahui siapa gajah itu?
Ya, itu kuda saya.
Ya ampun! Apa kudamu memiliki telapak kaki yang sangat besar, Sir?
22
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
Tidak. Sebaliknya, kakinya kecil dan mungil. Tetapi saya tak peduli jika
kalian menganggap ladam ini sebagai kaki.
Ia menunjuk empat ladam kuda yang tergantung di ikat pinggangnya. Si
Jangkung segera menafsirkan hubungan antara ladam kuda dan jejak gajah.
Aha, sungguh cerdik! Master asing ini memasang ladam itu pada kaki
kudanya untuk mengelabui orang-orang yang melihat jejaknya! Bung, itu gagasan
yang sangat bagus dan begitu hebat, seolah-olah saya sendiri yang
menemukannya!
Ya, Davy Jangkung selalu punya gagasan paling cemerlang di antara seluruh
pemburu berkuda yang melintasi dua samudra!
Jangan menghina, Sir! Saya juga sepintar kamu. Paham?
Dengan sorot meremehkan, pandangan Davy menyapu penampilan Old
Shatterhand yang bersih.
Saya sangat yakin, jawab Shatterhand. Dan karena sangat cerdik, Anda
pasti bisa mengatakan kepada saya, apa sesungguhnya hantu yang telah dilihat Bob
yang baik hati ini?
Saya berani bertaruh, itu pasti kudamu, kalau tidak, akan saya lumat
limapuluh kilogram peluru tanpa diolesi margarin dan tanpa ditaburi peterseli!
Saya rasa, Anda menerka dengan tepat.
Untuk menerkanya, tak perlu bersekolah tinggi-tinggi layaknya Jemmy
Gendut. Tetapi katakan kepada saya, di mana sebenarnya Jemmy dan Frank
bersembunyi. Mengapa kamu datang seorang diri?
Karena mereka dilarang datang. Mereka diundang oleh suku Shoshone untuk
makan malam.
Si Jangkung melangkah mundur karena terkejut.
Heavens! Maksudmu, mereka ditawan?
Ya, itu maksud saya.
Sungguh? Kamu Yakin? Benar?
Ya. Mereka diserang dan ditahan.
Oleh suku Shoshone? Tertangkap! Ditawan! Kami takkan mengizinkannya!
Wohkadeh, Martin, Bob cepat naik kuda! Kita harus segera menuju tempat suku
Shoshone. Mereka berdua harus dibebaskan, kalau tidak, kita hancurkan orang-
orang Shoshone hingga menjadi salad Rusia!
Ia bergegas menuju kuda-kuda yang sedang merumput di tepi sungai.
Tahan, Sir! kata Old Shatterhand. Jangan terburu-buru. Tahukah Anda, di
mana suku Shoshone berada?
Tidak, tapi saya harap kamu bisa mengatakannya pada kami!
Dan berapa jumlah mereka?
Jumlahnya? Kamu pikir, akan sempat terlintas dibenak saya untuk
menghitung jumlah mereka jika Jemmy dihajar? Jumlahnya mungkin ratusan atau
cuma dua orang. Berapa pun jumlahnya, ia harus dibebaskan!
Oleh karena itu, tunggulah sebentar lagi sebelum memutuskan untuk
berangkat! Saya rasa, masih ada beberapa hal yang harus kita bicarakan. Saya tak
sendirian. Ada seorang teman yang juga ingin mengucapkan selamat malam kepada
Anda.
Winnetou tahu bahwa Old Shatterhand berbicara dengan Martin dan kawan-
kawan. Oleh karena itu, ia menghampiri mereka dengan berkuda. Davy Jangkung
agak terkejut melihat seorang kulitmerah ada di tengah-tengah orag kulitputih.
Tampaknya ia tak menganggapnya sebagai kepala suku yang patut untuk dihormati.
Oleh karena itu, ia berkata:
Kulitmerah! Anda tampak sangat rapi. Kamu pasti bukan westman, kan?
Ya. Memang bukan. Kamu menerka dengan tepat.
23
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
Saya rasa begitu! Dan, bukankah orang Indian ini adalah penduduk pribumi
yang telah dihadiahi beberapa bidang lahan luas oleh Bapak Negara, Washington?
Kini Anda keliru, Sir!
Tentu tidak.
Benar, temanku ini bukan orang yang diberi hadiah oleh presiden Amerika
Serikat. Sebaliknya ia
Tiba-tiba Wohkadeh berseru, mengejutkan orang-orang lainnya. Indian muda
itu mendekati Winnetou dan mengamati senapan di tangannya.
Uff, uff! serunya. Maza-skamon-za-wakonSenapan Perak!
Walaupun si Jangkung hanya mengerti beberapa patah kata bahasa Sioux,
namun ia paham maksud Wohkadeh.
Senapan Perak? tanyanya. Di mana? Ah, ini, di sini! Perlihatkanlah, Sir
kulitmerah!
Winnetou memperlihatkannya.
Ini Maza-skamon-za-wakon, seru Wohkadeh. Jadi, prajurit kulitmerah ini
adalah Winnetou, kepala suku Apache yang agung!
Apa? Bagaimana? Tak mungkin! seru si Jangkung, Tetapi, jika yang pernah
saya dengar dari teman-teman saya memang benar, senapan ini tampaknya serupa
dengan Senapan Perak.
Ia memandangi Winnetou dan Old Shatterhand sambil bertanya-tanya.
Wajahnya tampak bodoh.
Ini memang Senapan Perak, jawab Shatterhand. Teman saya ini
Winnetou.
Dengar bung, jangan bergurau dengan saya!
Bah! Jika Anda mau, anggap saja sebagai lelucon. Saya tak ingin menulis
silsilah suku Apache di punggung kalian.
Kamu juga pasti akan sulit menerimanya, Sir! Tetapi, jika gentleman
kulitmerah ini benar-benar Winnetou, siapa kamu sebenarnya? Kamu pasti
Ia berhenti bicara. Sambil berpikir tentnag siapa gerangan orang ini, ia lupa
menutup mulutnya. Ia terperangah memandang Old Shatterhand, lalu menepuk
tangannya, melompat kegirangan dan melanjutkan:
Wah, saya seperti orang yang sangat idiot karena telah menghina westman
paling termasyur di dunia! Jika orang Indian ini Winnetou, Anda ini tak lain dan tak
bukan, pasti Old Shatterhand, karena kedua orang ini saling berpasangan layaknya
Jemmy Gendut dan saya. Jadi, katakan bahwa itu benar, Sir?
Ya, Anda benar.
Nah! Karena gembira, saya ingin memetik bintang-bintang di langit dan
meletakkannya di pohon untuk merayakan malam perkenalan di bawah gemerlapnya
bintang-bintang. Selamat datang, Meschschurs, selamat datang di api unggun kami!
Maafkan kebodohan yang telah kami lakukan!
Davy menyodorkan kedua tangannya dan menggenggam tangan mereka
erat-erat, hingga mereka tampak ingin berteriak kesakitan. Si Bob Negro tidak
berkata apa-apa. Ia merasa sangat malu karena menyangka seekor kuda sebagai
hantu. Wohkadeh menghampiri pohon. Ia bersandar di pohon itu dan memandangi
kedua pendatang baru itu dengan kagum. Pemuda Indian ini sudah terbiasa bersikap
rendah hati. Wohkadeh merasa yakin bahwa kesalahan terbesar adalah jika berdiri
sejajar di sisi salah seorang di antara mereka. Martin Baumann mengamati kedua
pria itu dengan seksama dari tempat yang tak jauh dari si Indian muda. Ia telah
banyak mendengar kisah kepahlawanan mereka. Martin berdiri tepat dihadapan
kedua pahlawan itu, lalu maju sambil berusaha berdiri sejajar dengan mereka,
walaupun tak berharap akan bisa menyamai mereka sepanjang hidupnya.
24
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
25
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
26
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
Ya ampun! Anda benar, Sir. Hanya Anda yang bisa memperoleh gagasan
secemerlang itu.
Terima kasih atas pujiannya. Tetapi, yang baru saja saya katakan kepada
Anda adalah hal yang biasa saja karena setiap orang yang sudah beberapa bulan
tinggal di wilayah barat ini juga pasti mengatakan hal yang sama. Lebih jauh lagi, di
daerah macam ini, biasanya teman seperjalanan hanya berpisah sebentar. Dapat
disimpulkan bahwa kalian belum terpisah dari Jemmy dan Frank. Kemah kalian pun
pasti tak jauh dari tempat ini, yaitu di suatu ngarai. Karena di sana terdapat ngarai
yang pasti dijadikan tempat berkemah oleh para westman bijaksana, orang-orang
Shoshone pun pasti tahu di mana harus mencari kalian. Tindakan yang awalnya
Anda anggap tak mungkin ini sebenarnya merupakan tindakan yang sama sekali tak
sulit bagi mereka. Kepala suku Shoshone pasti sangat mengetahuinya, begitu pula
Winnetou. Itulah alasan mengapa ia berkuda lebih dulu. Ia hendak mencegah,
jangan sampai keberadaan kita diketahui para pengintai.
Davy bergumam cukup keras kepada dirinya sendiri, kemudian berkata:
Sangat mungkin, Sir! Tetapi menurut saya, tindakan orang Apache itu lagi-
lagi tak ada gunanya sama sekali.
Mengapa?
Dalam gelap seperti ini, bagaimana ia bisa mengetahui bahwa ada pengintai
yang mendekatinya? Para pengintai itu pun tak bisa melihat maupun mendengar
bunyi kudanya.
Sebaiknya jangan meragukan Winnetou. Pertama, ia memiliki kuda yang
sangat luar biasa. Latihan keras telah menempa kesempurnaan kuda itu dan
tampaknya Anda sama sekali tak mengetahuinya. Sebagai contoh, ketika kami
memasuki ngarai kedua, kuda itu dengan jelas mengatakan kepada kami bahwa
kalian pernah berada di tempat itu. Sekarang pun kuda itu kembali menunjukkan
kepada tuannya agar tuannya menjaga jarak dengan setiap makhluk lain, apalagi
karena kini kita sedang berkuda melawan arah angin. Selain itu, Anda tak mengenal
orang Apache ini. Winnetou punya ketajaman indera seekor binatang liar. Jika kelima
inderanya tak mampu membaca situasi, ia akan mengandalkan indera keenam yang
hanya dimiliki oleh orang-orang yang telah hidup di rimba sejak muda. Indera
miliknya itu adalah kemampuan menduga atau naluri. Setiap orang yang
memilikinya, dapat mempercayainya, sebagaimana mempercayai penglihatannya.
Hm, saya juga punya sedikit indera keenam!
Saya juga. Tetapi dalam hal ini, Winnetou tak ada tandingannya. Lagi pula
Anda harus memperhitungkan kuda Winnetou yang mengenakan ladam, sementara
orang-orang Shoshone tak mungkin bersusah payah mengurangi bunyi derap kuda
mereka, jika beberapa orang di antara mereka memang sedang dalam perjalanan
untuk menangkap kalian.
Oho! Tetapi mereka juga akan tetap berhati-hati!
Tidak, karena dalam hal ini, mereka menganggap tindakan yang terlalu
berhati-hati bukan hanya sia-sia, tetapi justru akan membahayakan mereka.
Mengapa membahayakan?
Sebab mereka akan kehilangan kecepatan yang sangat mereka butuhkan.
Mereka sangat yakin bahwa Anda sedang di perkemahan menanti teman-teman.
Mereka juga merasa yakin bahwa di tempat ini tak ada orang lain lagi. Oleh karena
itu, mereka tak memperlakukan kuda-kuda mereka secara khusus.
Hm, jika Anda menjelaskan sesuatu dengan cara seperti ini, orang pasti akan
langsung sependapat dengan Anda. Sejujurnya saya ingin mengatakan bahwa saya
pernah mengalami sedikit penderitaan dan beberapa kali juga pernah memperdayai
orang-orang pintar. Itulah sebabnya saya selalu berpendapat bahwa saya ini pemuda
matang yang sangat pandai. Tapi kini saya harus sedikit mengakui Anda. Winnetou
27
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
tadi mengatakan bahwa sebaiknya kami menuruti keinginan Anda. Dengan demikian,
ia menyatakan Anda menjadi pimpinan kami. Oleh karena itu, saya agak jengkel.
Tapi kini saya akui bahwa Winnetou telah melakukan hal yang benar. Kini kedudukan
Anda lebih tinggi daripada kami dan selanjutnya, saya sangat senang berada di
bawah perintah Anda.
Bukan begitu maksudnya. Di prairie, semua orang memiliki hak yang sama.
Saya tak ingin berlagak menjadi pemimpin. Setiap orang membantu orang lain
sesuai kemampuan dan pengalaman masing-masing. Tak seorang pun boleh
melakukan sesuatu tanpa persetujuan yang lainnya. Begitulah yang seharusnya dan
kita akan selalu memegangnya.
Well! Kalau begitu semuanya beres. Tapi apa yang akan kita lakukan jika
bertemu dengan pengintai, Sir?
Menurut Anda bagaimana?
Membiarkan mereka lari?
Begitu?
Ya. Mereka tak bisa mencelakai kita. Kita akan bertindak sebelum mereka
kembali pulang.
Kita tak bisa melakukannya. Jika dibiarkan pergi begitu saja, mereka pasti
akan menemukan perkemahan yang kita tinggalkan serta api unggun yang telah kita
padamkan.
Apa ruginya?
Sangat banyak. Dari situ mereka akan menyimpulkan bahwa kita pergi untuk
menolong para tawanan.
Menurut Anda, mereka benar-benar akan menyangka begitu? Apa tak
mungkin bahwa mereka akan menyangka kita meneruskan perjalanan?
Sama sekali tak mungkin. Orang-orang yang sedang menanti teman-
temannya pasti takkan melanjutkan perjalanan hingga mereka datang. Hal ini akan
berlaku dengan sendirinya.
Jadi, Anda hendak menyergap para pengintai?
Setidaknya begitu.
Membunuh mereka?
Tidak. Tahukah Anda, darah manusia adalah cairan yang sangat berharga.
Winnetou dan Old Shatterhand sangat mengetahuinya hingga mereka takkan
menumpahkan setetes darah pun jika tak terdesak. Saya adalah teman orang-orang
Indian. Saya tahu siapa yang benar, mereka atau orang-orang yang selalu memaksa
mereka mempertahankan hak hingga titik darah penghabisan. Orang-orang
kulitmerah bertarung melawan keputusasaan dan kalah. Namun setiap tengkorak
Indian kelak akan menyeruak dari bumi, meneriakkan seruan bisu ke langit yang
diceritakan dalam kitab Kejadian11 pasal empat. Saya bergaul dengan Indian. Jadi,
jika mereka menganggap saya sebagai musuh, saya segera tahu bahwa mereka
dipaksa melakukannya oleh orang lain. Oleh karena itu, saya tak mau membunuh.
Tetapi, bagaimana Anda hendak menyergap mereka tanpa membunuh?
Bagaimana pun, pertarungan tak akan terelakkan jika mereka bertemu dengan kita.
Mereka pasti menyerang menggunakan senapan, tomahawk, pisau!
Bah! Saya tak berharap untuk berjumpa dengan musuh-musuh kita. Tetapi
demi pertanyaan Anda, semoga mereka mengutus para pengintai. Dengan demikian,
Anda punya kesempatan untuk melihat cara mengatasi orang-orang layaknya
mereka.
Tapi bagaimana jika jumlah mereka banyak?
11
Kejadian, kitab pertama dalam Alkitab yang mengisahkan penciptaan bumi.
28
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
12
Lariat, Tali yang dipakai gembala sapi untuk menangkap ternak, tali penjerat ternak atau laso.
29
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
Kedua orang Shoshone yang dicekik lehernya ketika diserang, sudah siuman.
Senjata-senjata mereka tentu saja sudah dilucuti dan tangan mereka pun sudah
diikat. Kemudian mereka diikat di atas kuda masing-masing menggunakan tali laso
yang tak bisa putus, dengan tangan ke belakang dan kaki di bawah perut kuda. Old
Shatterhand mengatakan bahwa sedikit saja mereka berusaha melarikan diri,
riwayat mereka akan tamat. Perjalanan pun kembali dilanjutkan.
Meskipun para pengintai telah tertangkap, Winnetou tetap menunggang kuda
di muka. Ini merupakan tindakan pencegahan yang dianggap sangat penting oleh si
Apache.
Tak lama kemudian, tibalah mereka di suatu sungai tua. Jika berjalan ke kiri,
akan tiba di pegunungan. Para penunggang kuda ini menyusuri sungai tua itu.
Mereka tak mengucapkan sepatah kata pun karena bisa saja salah seorang dari para
pengintai itu menguasai bahasa Inggris hingga akan mengerti kata-kata yang
mereka ucapkan.
Setelah berkuda selama setengah jam, mereka mendapati bahwa Winnetou,
yang sebelumnya berkuda jauh di depan mereka, sedang berhenti.
Silakan saudara-saudara saya turun, katanya. Orang-orang Shoshone
berjalan melalui hutan ini untuk mencapai puncak. Kita harus mengikuti mereka.
Perjalanan menjadi tak mudah karena para tawanan harus tetap berada di
atas kuda. Di sela-sela pepohonan, keadaan gelap gulita. Para pria itu harus
meraba-raba yang ada di hadapan mereka dengan satu tangan, sementara tangan
yang lain harus menuntun kuda. Yang terberat adalah tugas Winnetou dan
Shatterhand karena mereka berjalan di muka sambil menuntun kuda-kuda para
tawanan. Kini baru terasa, betapa berharganya kedua ekor kuda hitam milik mereka.
Kedua ekor hewan itu berlari mengikuti majikan mereka layaknya seekor anjing.
Mereka tak mendengus sedikit pun walaupun yang dilalui termasuk medan sulit.
Sebaliknya, kuda-kuda milik keempat orang lainnya terdengar mendengus sangat
keras.
Akhirnya, perjalanan yang melelahkan itu pun berlalu. Si Apache
menghentikan langkah.
Saudara-saudara saya kini hampir tiba di tujuan, katanya. Mereka boleh
menambatkan kuda-kuda dan membantu mengikat kedua orang tawanan ini ke
pohon.
Permintaan Winnetou segera dilaksanakan. Kedua orang Shoshone itu diam
saja mereka masing-masing diikat pada sebatang pohon, mulut mereka disumpal
sapu tangan agar tetap bisa bernapas melalui hidung namun tak bisa berbicara
maupun berteriak. Kemudian si Apache meminta kepada rekan-rekannya untuk
mengikutinya.
Apache itu berjalan hanya beberapa langkah di muka rekan-rekannya. Kini
jalan mulai mendaki. Mereka mendaki dari arah timur. Setelah itu, jalan menurun
cukup curam ke arah barat. Di bawah sana terletak lembah yang disebut Winnetou
sebelumnya. Di sana tampak cahaya api unggun yang cukup besar dan terang.
Tentu saja sangat tak mungkin jika harus melongok ke bawah sekarang. Mereka
memang bisa melihat cahaya api unggun, namun selain itu, tak ada lagi yang bisa
dilihat. Segalanya diselimuti kegelapan.
Nah, di bawah sanalah temanku Jemmy Gendut berada, kata Davy. Nah,
apa yang akan ia lakukan?
Apa yang dapat dilakukan tawanan yang berada dalam cengkeraman orang-
orang Indiansama sekali tidak ada, jawab Baumann muda.
Oho! Kalau begitu, kamu tak mengenal Jemmy dengan baik, my boy! Ia
pasti telah memikirkan cara agar dapat sedikit berjalan-jalan di tengah malam ini
tanpa meminta ijin terlebih dahulu kepada orang-orang kulitmerah itu!
30
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
31
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
32
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
Kemudian, kita harus segera membebaskan teman-teman kita. Setelah itu, kita juga
lari, tentunya sekencang mungkin.
Itu saran Anda?
Ya.
Apakah Anda masih ingin menambahkan?
Tidak. Bagaimana, Anda menyukai saran saya?
Tidak, saya tidak menyukainya sama sekali.
Oho! Jadi menurut Anda, Anda memiliki gagasan yang lebih baik?
Saya tak bisa mengatakan bahwa gagasan saya lebih baik. Tapi setidaknya,
gagasan saya tak konyol.
Sir! Apa ini penghinaan? Ingat, saya ini Davy Jangkung!
Saya sudah tahu itu dan tak bermaksud menghina. Coba Anda lihat dari sini.
Mereka semua menggenggam senjata. Mereka tak sebodoh yang Anda kira. Tak
mungkin mereka menyangka begitu saja bahwa jumlah kita seratus orang. Jika
menyerang mereka secara mendadak, untuk sementara kita memang akan menang.
Tapi hanya untuk sementara, karena mereka akan segera balik menyerang dengan
kekuatan sepuluh kali lipat daripada kita.
Saya sangka Anda bukan penakut!
Tak ada yang perlu saya takuti. Saya hanya tak mau mengambil resiko
dengan melakukan penyerangan yang justru bisa mengakibatkan kematian kita
sendiri. Walaupun kita menang, akan banyak darah mengalir, dan itu tak bisa
dihindari. Coba Anda bayangkan. Dengan serangan mendadak itu, kita memang bisa
membebaskan kedua teman kita. Tetapi, apa gunanya jika Anda sendiri tertembak?
Apa tak lebih baik jika kita menggunakan cara lain untuk membebaskan teman-
teman kita tanpa pertumpahan darah?
Ya, Sir, kalau memang bisa menemukan jalan lain, saya akan sangat
menghormati Anda.
Jalan itu mungkin telah ditemukan.
Kalau begitu, cepatlah jelaskan. Saya sangat sekali ikut serta.
Mungkin justru sama sekali tak melibatkan Anda. Terlebih dulu, saya ingin
tahu apa pendapat si Apache tentang rencana saya.
Untuk beberapa lama ia berbicara dengan Winnetou, sang kepala suku
Apache. Mereka berbicara menggunakan dialek Apache yang tak dipahami oleh
orang-orang lainnya. Kemudian ia kembali mendekati Davy Jangkung,
Ya! Saya dan Winnetou akan menyelinap ke sana. Setelah kami pergi, Anda
harus tetap di sini. Jika kami tak kembali dalam dua jam, jangan pergi dari tempat
ini. Sebaiknya Anda berlindung. Namun, jika mendengar derik jangkrik sebanyak
tiga kali, Anda harus segera menyusul kami.
Bagaimana caranya?
Datanglah secepat mungkin ke tenda yang sekarang ini letaknya paling
dekat dengan kita. Tetapi lakukan dengan sangat hati-hati tanpa ketahuan.
Sekarang, saya dan Winnetou akan menyelinap ke tenda itu. Jika kami
membutuhkan Anda, akan saya beri tanda sebagaimana yang saya sebutkan
sebelumnya.
Anda benar-benar dapat meniru suara jangkrik?
Tentu saja! Baik sekali jika seorang pemburu bisa menirukan suara hewan-
hewan tertentu. Tetapi suara hewan yang ditirukan harus sesuai dengan waktunya
lazimnya hewan itu bersuara. Jangkrik mengerik di malam hari. Oleh karena itu,
orang-orang Shoshone takkan menyangka bahwa derik itu sebenarnya adalah suara
saya.
Tapi bagaimana cara menirukannya?
33
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
34
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
Pengintai yang baik juga akan menjejakkan ujung alas kakinya ke bekas jejak
jari tangannya, karena jejak yang ditinggalkan akan lebih sedikit dan menghapus
jejak yang sedikit itu lebih mudah daripada menghapuskan banyak jejak.
Menghapus jejak yang ditinggalkan memang angat penting. Para westman
terbiasa dengan ungkapan menghilang. Jika seseorang menyelinap ke suatu
perkemahan, yang paling sulit dan melelahkan adalah meninggalkan perkemahan.
Tak seorangpun boleh tahu apa yang telah dilakukannya. Untuk itu, ia harus
bergerak mundur hingga mencapai tempat tujuan agar bisa menghapus jejak yang
telah ditinggalkannya. Menghapus jejak dilakukan dengan tangan kanan dan harus
dilakukan dengan bertumpu menggunakan tangan kiri sambil menjaga
keseimbangan. Siapa pun yang mencoba sikap tubuh sulit ini dan bisa bertahan
selama satu menit, akan mengerti bahwa usaha yang dilakukan para pemburu itu
luar biasa keras, apalagi jika harus bertahan dengan sikap itu selama berjam-jam.
Itulah yang terjadi sekarang. Old Shatterhand bergerak di depan dan
Winnetou di belakangnya. Keduanya maju dengan cara yang telah digambarkan tadi.
Si mukapucat bergerak selangkah demi selangkah sambil meraba-raba untuk
menyelidiki dan orang Indian itu berusaha mengikuti jejak yang telah dibuat
Shatterhand. Oleh karena itu, mereka hanya mampu bergerak sangat perlahan.
Rerumputan di tempat itu tumbuh lebat dan tinggi. Di satu pihak, ini
menguntungkan karena rerumputan itu bisa menyembunyikan tubuh mereka. Tetapi
di pihak lain, merugikan karena membuat jejak jadi mudah terlihat.
Semakin mereka maju, semakin jelas mereka mengetahui bagian-bagian
perkemahan itu secara rinci. Di perkemahan, seorang penjaga berpatroli dengan
berjalan hilir-mudik perlahan-lahan. Bagaimana mereka bisa menuju perkemahan
tanpa ketahuan?
Kedua orang yang telah berpengalaman ini sama sekali tak kebingungan.
Apa Winnetou harus meringkus penjaga itu? bisik sang kepala suku Apache.
Tidak, jawab Shatterhand. Aku yakin bahwa pukulanku akan membuat
penjaga itu tak berkutik.
Perlahan-lahan, mereka merayap di rumput layaknya seekor ular, mendekati
seorang penjaga. Penjaga itu sama sekali tak menduga bahwa dua orang musuh
begitu dekat dengannya. Kedua orang ini bisa melihat si penjaga cukup jelas
meskipun dalam cahaya temaram. Tampaknya ia masih muda dan tak memiliki
senjata lain kecuali sebilah pisau yang terselip di pinggangnya dan sepucuk senapan
yang dipanggulnya. Ia mengenakan pakaian dari kulit bison. Wajahnya tidak dapat
dikenali karena dicat dengan garis-garis melintang berwarna merah dan hitam,
warna-warna perang.
Ia sama sekali tidak melihat kedua orang itu. Perhatiannya hanya tertuju ke
perkemahan. Mungkin ia lebih tertarik kepada bau sedap dari daging yang sedang
dipanggang di api unggun daripada mengawasi pos jaganya.
Namun, walaupun mengarahkan pandangan ke tempat kedua orang itu
berada, ia tetap takkan bisa melihat karena pakaian hitam mereka sama gelapnya
dengan permukaan rumput, tak seorang pun bisa membedakannya. Dengan cerdik,
mereka hanya bergerak di bawah bayang-bayang kemah.
Jarak antara kedua orang itu dan si penjaga tinggal delapan langkah lagi.
Ia berjalan hilir-mudik di jalur yang sama, hingga tepat membentuk garis
lurus di rumput. Jika tak ingin meninggalkan jejak, mereka harus menyergap pada
jalur itu.
Kini ia berada di titik paling ujung garis itu, kemudian berbalik kembali dan
berjalan perlahan-lahan dari kanan ke kiri. Di dekat tempat itulah kedua orang ini
berada. Tentu saja mereka telah meninggalkan senjata agar tak menghambat gerak.
35
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
Penjaga itu melewati keduanya dan berada di bawah bayang-bayang kemah, sama
seperti kedua orang ini.
Cepat! bisik Winnetou.
Old Shatterhand melompat. Dengan dua lompatan, ia sudah berada di
belakang orang Indian itu. Si Indian mendengar bunyi gemerisik dan cepat-cepat
menoleh. Tetapi tinju Old Shatterhand segera melayang kearahnya. Tinju yang
sangat keras itu membuatnya pingsan, ia segera roboh.
Winnetou melompat ke sisi Old Shatterhand dengan dua lompatan besar.
Apa ia mati? tanyanya.
Tidak, hanya pingsan.
Sebaiknya saudaraku mengikatnya. Winnetou akan berjaga-jaga.
Winnetou melangkah memungut senapan, lalu memanggulnya di bahu, sama
seperti si orang Shoshone itu sebelumnya. Winnetou harus menyamar menjadi
penjaga agar orang yang melihatnya dari jauh tak curiga. Kemudian, ia berjalan
hilir-mudik sambil berpatroli layaknya penjaga itu. Tindakan ini sungguh berani,
tetapi keadaannya memang sangat mendesak. Sementara itu, Shatterhand telah tiba
di tenda kepala suku. Pemburu itu mencoba menyibakkan kain tenda sedikit agar
dapat mengintip. Terlebih dahulu, Old Shatterhand harus melepaskan ikatan tali
tenda di tiang sebelum menyibakkannya karena kain tenda itu sangat rapat.
Tetapi ini harus dilakukan dengan sangat berhati-hati. Tindakan ini bisa
terlihat oleh kepala suku Shoshone dari dalam tenda dan semuanya akan sia-sia.
Sambil bertiarap, Old Shatterhand menundukkan kepala sedekat mungkin dengan
tanah. Dengan sangat perlahan, ia menyibakkan tepi kain tenda. Kini ia bisa
mengintip ke dalamnya.
Yang dilihat membuatnya terkejut. Para tawanan itu tak ada dalam tenda,
juga tak ada seorang Shoshone pun. Di dalam tenda hanya ada kepala suku yang
duduk seorang diri di atas selimut kulit bison. Ia sedang merokok kinnikkinnik yang
beraroma tajam. Kinnikkinnik itu dibuat dari campuran tembakau dan kulit pohon
saliks atau daun ganja liar. Kepala suku itu sedang memandang kemah-kemah yang
setengah terbuka di luar sambil mengamati berbagai kegiatan dekat api unggun. Ia
duduk memunggungi Old Shatterhand.
Old Shatterhand tahu pasti yang harus dilakukan dalam keadaan seperti ini,
tetapi ia tak mau bertindak tanpa persetujuan si orang Apache. Oleh karena itu, ia
kembali menurunkan kain tenda dan merangkak menjauhi tenda. Old Shatterhand
mengambil setangkai rumput, meletakkannya di antara kedua ibu jari, dan
meniupnya.
Terdengar suara jangkrik mengerik satu kali.
Tho-ing-kaiada jangkrik bernyanyi!kata satu suara dari perkemahan suku
Shoshone.
Seandainya ia tahu jangkrik macam apa yang bernyanyi itu! Suara jangkrik
itu adalah tanda bagi Winnetou untuk mendekat. Si orang Apache bergerak sangat
perlahan dan hati-hati hingga berada di bawah bayang-bayang tenda dan tak
tampak oleh suku Shoshone. Di sana, ia meletakkan senapan di rumput,
meninggalkannya, dan menyelinap secepat mungkin ke suatu tenda. Setelah tiba di
sana, ia berbisik:
Mengapa saudaraku memanggilku?
Karena ingin memperoleh persetujuanmu, jawab Shatterhand dengan suara
yang sama lirihnya. Para tawanan tak ada dalam tenda itu.
Ini tak baik. Kita harus kembali dan menyelinap dari sisi lain ke tenda-tenda
lainnya untuk mencari mereka. Akan membutuhkan banyak waktu, bahkan mungkin
sampai pagi.
Mungkin tak perlu karena Tokvi-tey, si Rusa Hitam, duduk di dalam.
36
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
37
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
rumput, bagaikan tanda silang yang dibuat oleh seorang penunggang kuda dari
Spanyol. Kemudian, barulah ia mengangkat sang kepala suku dan bergegas
melarikan diri.
Orang-orang suku Shoshone duduk saling berdekatan mengelilingi api
unggun. Mata mereka telah terbiasa dengan keadaan terang. Shatterhand telah
menduga bahwa mereka tak kan bisa menyesuaikan diri dengan cepat terhadap
gelapnya malam. Mereka bergegas melompat dan mencoba menembus kegelapan,
tetapi tetap tak bisa melihat apa-apa. Di samping itu, mereka tak bisa menentukan
arah asal teriakan minta tolong itu. Jadi, Winnetou dan Old Shatterhand berhasil
melarikan diri dan kembali ke tempat persembunyian mereka.
Bagaimana pun, si orang Apache harus berhenti sesekali dalam perjalanan.
Mustahil membungkam mulut orang Shoshone itu dengan tangan kosong. Tetapi
selama ini, berkali-kali ia tak berhasil berteriak meminta tolong, hanya mengerang-
erang keras hingga si Apache harus berhenti berkali-kali untuk mencekik
kerongkongannya agar diam.
Astaga, siapa yang telah kalian bawa? tanya Davy Jangkung, ketika kedua
tawanan itu diletakkan di tanah.
Sandera, jawab Shatterhand. Sumbat mulut mereka dan kepala suku itu
harus diikat.
Kepala suku? Anda bergurau, Sir?
Tidak, orang ini sungguh kepala suku.
Astaga! Pukulan yang luar biasa! Orang akan membicarakannya selama
berbulan-bulan. Si Rusa Hitam berhasil diculik walaupun berada di tengah-tengah
anak buahnya! Hanya Winnetou dan Old Shatterhand yang dapat melakukannya!
Baik, cukup basa-basinya! Kita harus segera melanjutkan perjalanan menuju
bukit tempat kuda-kuda kita berada.
Saudaraku tak perlu tergesa-gesa, kata si Apache, di sini kita bisa
mengintai yang akan dilakukan suku Shoshone dengan lebih baik.
Ya, Winnetou benar, kata Shatterhand membenarkan. Suku Shoshone
takkan menyerbu kemari. Mereka tak tahu sedang berhadapan dengan siapa dan
berapa banyak yang akan mereka hadapi. Mereka harus mengamankan perkemahan
mereka. Mungkin besok mereka baru bisa melakukan sesuatu.
Winnetou akan memberi peringatan yang membuat mereka takkan berani
meninggalkan perkemahan.
Orang Apache itu mengambil senapan dan mengarahkan moncongnya ke
tanah. Shatterhand segera memahami maksud Winnetou.
Tahan! katanya. Mereka tak boleh melihat kilatan senapan itu agar mereka
tetap tak tahu di mana kita berada. Saya rasa senapan itu akan menimbulkan gema.
Berikan jaket dan jas kalian Meschschurs!
Davy Jangkung melepaskan mantel karetnya yang hebat dari bahu. Yang lain
pun segera menuruti permintaan Shatterhand. Pakaian-pakaian mereka
membungkus senapan Winnetou. Kemudian Winnetou mengokang senapan dua kali.
Letusan senapan segera menyalak. Letusan itu bergema di pepohonan hutan, tetapi
kilatan cahayanya tak tampak. Suku Shoshone tak mengetahui dari mana tembakan
itu terdengar. Mereka membalasnya dengan seruan-seruan melengking.
Ketika seruan Tiguw-ih, tiguw-ihmusuh, musuh! terdengar, mereka
segera melompat dari tempat mereka duduk dekat api unggun dan berusaha melihat
musuh dalam kegelapan. Setelah agak lama, barulah mata mereka terbiasa dengan
kegelapan malam. Keadaan ini membuat Winnetou dan Old Shatterhand aman untuk
sementara. Orang-orang kulitmerah itu tak bisa melihat siapa pun. Mereka merasa
bahwa tak diserang. Jika musuh benar-benar ada, mereka pasti takkan ragu-ragu
menyerang. Seruan minta tolong itu hanya kekeliruan. Tetapi bagaimana pun, yang
38
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
berteriak pasti salah seorang penjaga. Ia harus ditanyai dan itu adalah tugas kepala
suku. Tapi anehnya, sang kepala suku tetap berada dalam kemahnya tanpa berbuat
apa pun.
Beberapa orang prajurit kulitmerah memasuki kemah itu. Mereka melihat ke
dalam dan mendapati bahwa kemah itu kosong.
Rusa Hitam sudah pergi. kata salah seorang dari mereka.
Saudara saya salah, bantah yang lain. Kepala suku tak mungkin
meninggalkan kemah tanpa terlihat oleh salah seorang di antara kita.
Tetapi ia tak ada di sini!
Dan ia juga tak mungkin pergi!
Pasti Wakon-Tonka, si Roh Jahat, telah membuatnya menghilang!
Seorang prajurit tua mendorong orang-orang itu ke samping dan berkata:
Roh jahat dapat membawa sial dan kematian, tetapi ia tak mungkin
menghilangkan prajurit. Jika kepala suku tak keluar dari kemahnya tetapi
menghilang, pasti ia sendiri yang pergi.
Tiba-tiba ia berhenti berbicara. Sebelumnya, kain pintu masuk hanya terbuka
sebagian, namun kini disingkapkan seluruhnya hingga cahaya api unggun menerangi
bagian dalam kemah kepala suku.
Prajurit tua itu masuk ke dalam dan membungkuk.
Uff! serunya. Kepala suku telah diculik!
Semuanya terdiam. Yang dikatakan prajurit tua itu sungguh tak masuk akal.
Namun mereka tak berani menyangkal prajurit berpengalaman layaknya ia.
Apa saudara-saudara saya tak percaya? tanyanya. Coba lihat sendiri. Di
sini ada potongan kain tenda yang sudah kusut dan ranting-ranting pohon. Saya
mengenal tanda ini. Ini adalah tandanya Nonpay-klama, yaitu si mukapucat Old
Shatterhand. Ia tadi ke sini dan menculik Rusa Hitam.
Tiba-tiba terdengar dua letusan senapan sang kepala suku Apache. Itulah
isyarat bagi suku Shoshone. Mereka membalasnya dengan seruan melengking.
Cepat padamkan apinya! perintah si prajurit tua. Musuh tak boleh tahu di
mana kita berada.
Orang-orang mematuhinya. Dengan cepat, mereka menginjak-injak abu yang
masih menyala untuk memadamkan api. Karena kepala suku telah menghilang,
orang-orang Shoshone ada di bawah perintah si prajurit tua. Perkemahan menjadi
gelap. Para prajurit menggenggam senjatanya masing-masing dan berjaga-jaga di
sekeliling kemah. Mereka siap menyambut kedatangan musuh yang mungkin muncul
dari berbagai arah.
Di keempat penjuru mata angin terdapat pos penjagaan. Begitu terdengar
letusan senapan, ketiga penjaga kembali ke posnya masing-masing, tetapi prajurit di
pos keempat menghilang. Dialah Moh-aw anak kepala suku, prajurit yang paling
cakap. Kata Moh-aw berasal dari bahasa Shoshone yang artinya lebih kurang si
Nyamuk. Indian muda itu telah membuktikan bahwa ia pemberani dan mampu
membunuh orang.
Salah seorang di antara prajurit itu menawarkan diri untuk menyelidik dan
mendapatkan izin. Ia bertiarap di rumput dan menyelinap di kegelapan malam.
Kemudian prajurit itu pergi ke arah pos jaga si Nyamuk. Beberapa lama kemudian, ia
kembali dengan membawa senjata miliknya. Itulah bukti kuat bahwa malapetaka
telah menimpa anak kepala suku.
Prajurit tua itu melakukan perundingan singkat dengan para prajurit. Dalam
perundingan itu, diputuskan bahwa kemah tempat tawanan harus dijaga ketat, lalu
kuda-kuda dekat perkemahan harus diikat di tiang. Kemudian, mereka akan
menunggu datangnya pagi dan ketika itulah mereka akan tahu, dengan siapa
berhadapan.
39
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
Sementara itu para pemburu mencari cara agar kedua tawanan itu tak dapat
berteriak minta tolong. Para tawanan hanya bisa berdiam diri sambil mengamati
keadaan sekitar. Salah seorang di antara tawanan itu adalah kepala suku yang
sudah sadar.
Saudara-saudara saya sebaiknya mendengar suku Shoshone yang sedang
mencari kuda mereka. Mereka akan mengikat kuda-kuda itu dekat kemah dan
takkan melakukan sesuatu hingga fajar menyingsing, kata Winnetou. Mari kita
pergi.
Ya kita kembali, kata Old Shatterhand menyetujui. Kami memang takkan
menanti hingga pagi. Si Rusa Hitam harus segera tahu apa yang kita inginkan
darinya.
Ia melangkah menuju para tawanan yang ditempatkan berjauhan satu sama
lain agar mereka tak dapat mendengar yang sedang dibicarakan. Old Shatterhand
masih belum tahu bahwa yang diculik lebih berharga daripada dugaannya. Ia
memanggul Rusa Hitam di bahu dan mulai mendaki gunung. Yang lain
mengikutinya. Winnetou berjalan sambil memikul si Nyamuk.
Bagi orang lain, nyaris mustahil untuk melakukannya, berjalan menaiki
gunung berhutan lebat sambil membawa beban berat di kegelapan malam. Tetapi
kedua orang itu tampaknya tak menemui kesulitan sedikit pun.
Ketika sampai di atas, tak ada masalah sama sekali. Wohkadeh menjalankan
kewajibannya dengan baik. Davy Jangkung melepas tali lasonya dan berkata:
Bawa kemari orang-orang itu! mereka akan kami ikat bersama-sama
Tidak! cegah Old Shatterhand. Kita tinggalkan tempat ini.
Mengapa? Menurut Anda, tempat ini sudah tak aman?
Ya, menurut saya begitu.
Oh, suku Shoshone akan membiarkan kita tenang. Mereka sudah puas jika
tak terjadi apa-apa terhadap mereka.
Saya pun tahu sebaik Anda, Master Davy. Tetapi kita harus segera berbicara
dengan kepala suku dan mungkin juga dengan yang lain. Oleh karena itu, sumbat
mulut mereka harus dilepas. Tetapi jika kita melakukannya di sini, mereka pasti
akan memberi isyarat minta tolong yang akan terdengar jelas dari bawah sana.
Saudaraku benar, kata si Apache. Winnetou berada di sini sepanjang hari
untuk mengawasi suku Shoshone. Ia mengetahui tempat yang bisa dipakainya
berkemah bersama saudara-saudaranya dan para tawanan.
Kita harus membuat api unggun, kata Old Shatterhand. Apa kita bisa
melakukannya di sana?
Ya. Mari kita ikat para tawanan di punggung kuda.
Rombongan kecil ini akhirnya bergerak menembus kegelapan malam
melintasi hutan lebat. Winnetou memimpin mereka di muka.
Tentu saja rombongan itu bergerak sangat lamban, langkah demi langkah.
Jarak yang telah mereka tempuh selama setengah jam itu sebenarnya dapat dicapai
hanya dalam lima menit di siang hari. Di tempat itulah si Apache berhenti.
Tentu saja para tawanan itu tak tahu sudah jatuh ke tangan siapa. Mereka
tak bisa menduganya sama sekali. Karena gelap, kedua orang pengintai itu tak bisa
melihat bahwa masih ada dua orang tawanan lagi. Masing-masing tawanan tak tahu
bahwa masih ada tawanan lain selain dirinya. Sang kepala suku sama sekali tak
menduga bahwa ia ditawan bersama anaknya, dan anaknya juga tak menduga
bahwa ia ditangkap bersama ayahnya. Ini pula alasanya kedua tawanan itu disekap
di dua tempat yang berbeda setelah diturunkan dari punggung kuda.
Old Shatterhand tengah menjalankan siasat. Rusa Hitam takkan dibiarkan
mengetahui seberapa hebatnya kekuatan musuh. Oleh karena itu, terlebih dahulu, ia
ingin berbicara empat mata dengan sang kepala suku. Yang lainnya harus mundur.
40
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
41
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
dan sungai Bighorn dengan penuh kedamaian . Mereka berjalan mengitari tempat
tinggal orang-orang mukapucat. Walaupun demikian, pengawal-pengawal Rusa
Hitam tetap menyerang orang-orang mukapucat yang sama sekali tak pernah
mengusiknya. Dapatkah ia menjelaskan kepada seorang pemberani, mengapa ia
bertindak seperti pengecut?
Orang Indian itu hanya memandang si mukapucat sekilas. Tetapi, dapat
diketahui melalui sorot matanya bahwa ia sangat marah. Meskipun demikian,
suaranya tetap tenang ketika ia menjawab pertanyaan Old Shatterhand:
Apa kamu gagah berani?
Ya, jawab yang ditanya tenang, sebagaimana ia memahami dirinya sendiri.
Kalau begitu, seharusnya memiliki nama!
Apa engkau tak melihat bahwa saya membawa senjata? Artinya, saya punya
nama.
Mukapucat bisa saja menyandang senjata dan nama, meskipun ia pengecut.
Yang paling pengecut adalah yang namanya paling panjang. Kamu kenal saya, jadi
kamu tahu bahwa saya bukan pengecut.
Jadi biarkan kedua tawanan kulitputih itu bebas dan mari bertarung secara
terbuka dan adil!
Mereka berani mengambil resiko medatangi Danau Darah. Mereka akan
mati.
Engkau juga!
Rusa Hitam telah mengatakan bahwa ia tak takut mati. Ia bahkan
mengharapkannya.
Mengapa?
Ia ditawan. Ia diserang kemudian diseret dari wigwamnya sendiri oleh
seorang mukapucat. Ia kehilangan harga diri. Ia tak dapat lagi hidup. Ia harus mati
tanpa melantunkan kidung peperangan. Di alam kubur, ia takkan merasa bangga,
tak mengalungkan scalp musuh, dan takkan duduk tegak di atas kuda. Ia akan
digeletakkan di pasir dan dipatuki burung-burung bangkai.
Ia mengatakannya dengan perlahan dan datar tanpa mengubah mimik wajah.
Tetapi, setiap kata yang terucap mengandung kepedihan mendalam.
Ia memang menganggap dirinya benar. Diseret sebagai tawanan dari kemah
yang dikelilingi prajurit bersenjata merupakan aib yang sangat memalukan.
Old Shatterhand merasa kasihan kepada pria ini, tetapi sedikit pun tak mau
menunjukkannya karena dapat membuat Tokvi-tey semakin terhina dan akan
menorehkan keinginan yang semakin mendalam terhadap kematian. Oleh karena itu
ia berkata:
Begitulah takdir Tokvi-tey. Tetapi ia boleh tetap hidup walaupun menjadi
tawanan saya. Saya siap membebaskannya jika ia memohon kepada para
prajuritnya untuk menukar kebebasannya dengan kebebasan kedua orang
mukapucat itu.
Ketika kulitmerah menjawab, suaranya terdengar sangat angkuh:
Tokvi-tey tak bisa terus hidup. Ia ingin mati. Ikatlah ia di tiang siksaan. Ia
memang tak bisa menceritakan tindak kepahlawanan yang membuatnya termasyhur
namun sedikit pun takkan berkedip ketika menghadapi siksaan maut.
Saya takkan menggantungmu di tiang siksaan. Saya orang Kristen. Bahkan,
jika harus membunuh hewan, saya akan membunuh tanpa menyiksanya.
Seandainya engkau tetap ingin mati, kematianmu akan sia-sia. Saya tetap akan
membebaskan para tawanan dari tangan prajurit-prajuritmu walaupun engkau sudah
mati.
Coba saja! Kamu bisa menipu saya dengan serangan licik hingga saya tak
sadarkan diri lalu menyeret saya dalam kegelapan malam. Karena parajurit-prajurit
42
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
Shoshone kini sudah diperingatkan, kamu tak mungkin lagi bisa membebaskan
kedua orang mukapucat itu. Mereka telah berani mendatangi Danau Darah dan
harus mati perlahan-lahan untuk menebus kesalahan itu. Kamu telah mengalahkan
Rusa Hitam, jadi ia akan mati. Tetapi Moh-aw, buah hati satu-satunya yang masih
hidup akan membalaskan dendamnya. Kini Moh-aw pasti telah selesai mewarani
wajah dengan warna-warna peperangan karena sudah ditunjuk untuk memimpin
penyiksaan kedua orang mukapucat yang ditawan. Ia akan melumuri tubuhnya
dengan darah segar mereka berdua. Ini berarti bahwa ia telah terlindung dari
serangan orang-orang mukapucat.
Tiba-tiba terdengar bunyi gemerisik di semak, kemudian Martin Baumann
muncul dan berbisik ke telinga Old Shatterhand:
Sir, saya harus menyampaikan kepada Anda, bahwa penjaga yang ditawan
itu ternyata anak kepala suku. Winnetou telah menjebaknya.
Kabar ini membuat Old Shatterhand semakin bersemangat. Ia juga menjawab
dengan suara lirih:
Sebaiknya Winnetou mengirimkan tawanan itu menghadap saya sekarang
juga.
Bagaimana caranya? Kulitmerah itu diikat dan tak bisa berjalan.
Davy Jangkung bisa memanggul dan membawanya ke sini.
Martin menjauh. Old Shatterhand kembali berbalik menghadapi orang Indian
itu sambil berkata:
Saya tak takut kepada Moskito. Sejak kapan ia menyandang nama itu? Dan
dari mana orang bisa mengetahui segala perbuatannya? Jika mau, saya bisa
menawannya sebagaimana saya menawanmu.
Kali ini si Indian benar-benar tak bisa mengendalikan diri. Ucapan itu telah
menghina putranya. Kedua alisnya terangkat, matanya berkilat, dan berkata dengan
nada berang:
Siapa kamu? Berani-beraninya berkata tentang Moh-aw seperti itu? Coba
saja bertarung dengannya, hanya perlu sekejap mata untuk membuatmu gemetar
ketakutan.
Pshaw! Saya takkan bertarung melawan anak-anak!
Moh-aw bukan anak kecil, bukan bocah! Ia pernah bertarung melawan suku
Sioux-Oglala dan berkali-kali mengalahkan mereka. Ia memiliki mata elang dan
pendengarannya setajam burung hantu. Tiada lawan yang mampu menaklukkannya
dan ia akan membalaskan dendam ayahnya, si Rusa Hitam, kepada seluruh
keturunan mukapucat!
Ketika itu, Davy Jangkung tiba-tiba datang mendekat sambil memanggul
seorang Indian muda di bahunya. Ia melangkahkan kakinya yang panjang dengan
cepat melalui semak-semak lebat, meletakkan orang Indian itu di tanah dan
berkata:
Inilah orang yang kalian bicarakan. Haruskah saya memukuli punggungnya
hingga membiru agar sadar bahwa ia tak boleh bermain-main dengan orang
dewasa?
Pukulan bukan nasehat, Master Davy. Tegakkan dan dudukkan ia di samping
si kepala suku. Anda juga bisa mengambil sumpal mulutnya. Sumpal sudah tak
berguna lagi, karena sekarang ia harus buka mulut.
Ay, Sir! Saya ingin tahu, apa yang bisa disampaikan anak ini.
Si Jangkung lalu membuka sumpal mulut Moh-aw. Ketika Moskito duduk
tegak, kedua orang Shoshone itu saling berpandangan dan terkejut. Si kepala suku
bergeming dan tak berkata sepatah pun. Walaupun kulitnya gelap, wajahnya tampak
pucat pasi. Putranya tak mampu menguasai diri.
43
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
44
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
Old Shatterhand atau oleh pemburu yang juga sangat termasyhur, ia boleh
berbangga hati. Diperdaya oleh prajurit seperti mereka bukanlah aib. Tapi kalian ini
seperti anjing-anjing yang tak bertuan. Kalian berpetualang bersama orang negro
berkulithitam. Saya tak menghendaki pengampunan kalian!
Dan kami juga tak menginginkan darah kalian, jawab Old Shatterhand.
Kami tak ingin membunuh putra suku Shoshone yang pemberani, tetapi hendak
menghukum anjing-anjing Oglala. Jika kalian tak bersedia membebaskan teman-
teman kami, kami tak ingin menjadi pengecut seperti kalian. Kami ijinkan kalian
kembali ke perkemahan.
Ia bangkit lalu mendekati kepala suku dan melepaskan ikatannya. Ia tahu
bahwa memainkan permainan berbahaya. Tapi ia sangat mengenal seluk beluk
wilayah barat dan penduduknya. Ia yakin bahwa permainan ini akan berhasil.
Sang Kepala suku hampir kehilangan seluruh kendalinya. Yang dilakukan
orang kulitputih itu sungguh tak bisa dimengerti. Sangat tak masuk akal! Ia
membebaskan musuh-musuhnya walaupun teman-temannya belum dibebaskan.
Shatterhand mendekati Moskito dan melepaskan ikatannya.
Si Rusa Hitam terpaku sambil memandangnya dengan sangat heran.
Tangannya meraba ikat pinggang dan merasakan pisau yang terselip di sana.
Kegembiraan liar terpancar dari matanya.
Apa? Kami dibebaskan? Bebas? serunya. Bebas? Kami akan melihat para
squaw tua menudingkan jari dan mengatakan bahwa kami telah diserang dan ditipu
oleh anjing-anjing tak bernama! Haruskah kami tinggal di tanah perburuan ini
selama-lamanya dan memangsa tikus, sedangkan saudara-saudara kulitmerah kami
habis dengan gembira makan daging pinggang beruang dan banteng yang takkan
pernah ! Nama baik kami telah tercoreng. Hanya darah kami sendiri yang dapat
membersihkan noda itu, bukannya darah musuh. Sekarang, darah itu harus mengalir
dan Tokvi-tey akan mati sambil membawa roh putranya bersamanya!
Ia menghunus pisau dari ikat pinggang, bangkit, dan berjalan menuju
putranya, serta bersiap-siap. Mata pisaunya siap menusuk jantung putranya dan lalu
ia akan membunuh dirinya sendiri. Moskito tak bergerak, siap menerima tusukan
pisau ayahnya.
Tokvi-tey! terdengar seruan keras dari belakang sang kepala suku.
Ia mengurungkan niat karena seruan itu. Ia berbalik dengan tangan masih
mengangkat pisau. Di hadapannya berdiri sang kepala suku Apache. Kepala suku
Shoshone itu menurunkan tangannya.
Winnetou! serunya.
Apa kepala suku Shoshone menganggap Winnetou sebagai coyote? tanya si
Apache.
Coyote adalah nama anjing prairie yang buas dan juga serigala kecil di
wilayah Barat. Kedua jenis hewan itu sangat pengecut dan kulitnya berkudis.
Disamakan dengan coyote merupakan aib besar.
Siapa yang berani mengatakan itu! tanyanya.
Tokvi-tey sendiri yang mengatakan.
Tidak!
Bukankah ia mengatakan bahwa orang yang telah mengalahkannya adalah
anjing tak bernama?
Kepala suku Shoshone menjatuhkan pisau dari tangannya tanpa sadar.
Ucapan itu telah menyadarkannya.
Apa Winnetou yang telah mengalahkan saya?
Bukan, tapi saudara kulitputihnya yang berdiri di sampingnya.
Ia menunjuk Old Shatterhand.
45
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
Uff! Uff! Uff! seru Rusa Hitam. Saudara Winnetou hanya seorang. Ia
memanggil saudara kulitputihnya dengan sebutan Nonpay-klama, yaitu pemburu
termasyhur di antara orang-orang kulitputih, yang namanya Old Shatterhand. Apa
mata Tokvi-tey senang melihat pemburu itu di sini?
Ia memandangi Shatterhand dan Winnetou bergantian sambil bertanya-
tanya. Kemudian Winnetou menjawab:
Mata dan jiwa saudara saya kulitmerah sudah lelah berpikir. Siapa pun yang
bisa mengambil nyawa Rusa Hitam dengan sekali meninju bukan anjing tak
bernama. Apa saudara saya kulitmerah tak menyadarinya? Apakah saudara saya
kulitmerah bagaikan burung hantu sakit, hingga dengan mudah dapat diambil dari
sarangnya? Ia adalah prajurit termasyhur dan siapa pun yang telah menculiknya dari
wigwam yang dijaga para prajurit, penculik itu pasti seorang pahlawan besar!
Kepala suku Shoshone memukul kepalanya dan menjawab:
Tokvi-tey punya otak tapi tak ada isinya.
Ya, Old Shatterhand yang telah mengalahkanmu berdiri di sini. Apa saudara
saya kulitmerah harus mati?
Tidak, suaranya terdengar berat dan lega. Ia boleh tetap hidup.
Ya. Oleh karena itu, ia bisa hidup bebas di tanah ini untuk selama-lamanya.
Ia telah membuktikan bahwa ia memiliki keteguhan hati. Dan Old Shatterhand
menghantam Moh-aw dengan tinjunya yang mematikan hingga roboh. Apa itu aib
bagi seorang prajurit muda pemberani?
Tidak, ia juga boleh tetap hidup.
Old Shatterhand dan Winnetou telah menawan para pengintai Shoshone
bukan sebagai musuh, tetapi untuk ditukar dengan mukapucat yang ditawan. Apa
saudara saya kulitmerah ingin menghukum para pengintai in?
Tidak, jika mereka dihukum, ia juga harus menghukum dirinya sendiri dan
putranya.
Dan, apa saudara saya kulitmerah tak tahu bahwa Old Shatterhand dan
Winnetou adalah teman seluruh prajurit kulitmerah, bahwa mereka tak sekali pun
membunuh orang-orang kulitmerah yang menjadi musuh, hanya melumpuhkan. Dan
bahwa mereka hanya menantang musuh jika terpaksa?
Ya, Tokvi-tey tahu.
Jadi ia boleh memilih yang ia inginkan, menjadi saudara atau lawan kami!
Jika ingin menjadi saudara kami, musuh-musuhnya juga akan menjadi musuh-
musuh kami. Jika memilih menjadi lawan, kami akan membebaskan ia, putranya,
dan para pengintainya. Tapi akan banyak darah tertumpah demi kedua orang
mukapucatyang ditawan itu. Dan anak-anak Shoshone punya alasan untuk menutupi
kepala mereka dan menyanyikan lagu ratapan di setiap wigwam dan di setiap api
unggun. Ia berhak memilih. Winnetou telah berbicara!
Suasana menjadi sangat hening. Pribadi dan ucapan orang Apache itu
mengesankan keluhuran budinya. Tokvi-tey membungkuk, mengambil pisau yang
telah dijatuhkannya, menancapkan ke tanah hingga gagangnya, lalu menjawab:
Dengan hilangnya ketajaman pisau ini, hilang pula permusuhan di antara
putra-putra suku Shoshone dan orang-orang pemberani yang berdiri di sini bersama-
sama kalian!
Kemudian ia mencabut kembali pisaunya, mengangkatnya ke atas lalu
berkata:
Begitu pula, persahabatan di antara suku Shoshone dan saudara-saudara
mereka bagaikan pisau ini. Siapa pun yang menentang persahabatan ini akan
dianggap sebagai musuh. Hough!
Hough, Hough! kata mereka serentak mengikutinya.
46
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
47
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
48
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
****
49
www.rajaebookgratis.com
dipersiapkan oleh Paguyuban Karl May Indonesia (PKMI)
www.indokarlmay.com
Catatan:
Untuk bisa mengikuti lanjutan cerita, Anda bisa membeli bukunya melalui
http://indokarlmay.com/ns atau http://puspri.com dengan harga diskon.
50