Anda di halaman 1dari 4

TUGAS SENI BUDAYA

DRAMA "PUPUTAN BADUNG"

members of group :
1. NI LUH EGIANA TUNJUNG PUTRI ( 13 )
2. NI PUTU EKA CAHYA SETYAWATI ( 14 )
3. NI LUH PUTU OSITA DEVI ( 26 )
4. PUJA PARAMI RARASANI ( 27 )
5. TRI INDAH WULANDARI PUTRI( 28 )
6. KADEK VIKKA AYU SWANDEWI( 29 )
7. NI LUH PUTU WIDIA ANANDA SARI ( 31 )
Prolog
Sebuah perahu dagang (skunar) terdampar di pantai timur Kerajaan Badung.
Perahu dagang itu bernama Sri Komala berbendera Belanda yang berlayar dari
Banjarmasin mengangkut barang dagangan milik pedagang Cina bernama Kwee Tek
Tjiang. Oleh karena kandas dan perahu pecah, maka para penumpang Sri Komala
menurunkan barang yang masih bisa diselamatkan antara lain peti kayu, peti seng dan
koper kulit. Nakhoda meminta bantuan kepada syahbandar di Sanur untuk menjaga
keamanan barang-barang yang diturunkan. Atas permintaan pemilik barang dan atas
saran Sik Bo, seorang warga Cina di Sanur, peristiwa kandasnya perahu dilaporkan
kepada Ida Bagus Ngurah, penguasa daerah Sanur dengan tujuan untuk ikut
mengamankan barang-barang yang telah diturunkan itu.

Dua hari setelah perahu itu terdampar ,pada waktu itulah Kwee Tek Tjiang
membuat laporan palsu kepada utusan raja dan menyatakan rakyat telah mencuri 3700
ringgit uang perak serta 2300 uang kepeng. Tentu saja laporan ini tidak dapat diterima
oleh utusan raja karena tidak disertai bukti.

Jenderal : " waauuuw, Bali is biutiful, gadisnya cantik-cantik sekali.."

Ajudan : " kopral..kopral.. harta kita telah dicuri oleh rakyat bali yang jelata itu !!!! "

jenderal : " avaa ??? ehh salah,, apaa ???? kurang ajar sekali mereka, bagaimana bisa ?? cepat
kau urus itu !! aku akan menghadapinya "

Ajudan : " baik kovral..."

Setelah membuat laporan palsu itupun, Kwee Tek Tjiang langsung menghadap raja
badung untuk menuntut ganti rugi.

Jenderal : " Hey kau Raja Badung...keluar kau !!!!! "

laskar bali : " Maaf tuan-tuan sekalian, ada perlu apa kalian kemari ??"

Ajudan : "Heeeh kau rakyat jelata, mana Rajamu ?? cepat suruh dia keluar, jenderal kami ingin
bertemu !!"

Laskar Bali : "Baginda raja, baginda raja... diluar sana ada pasukan Belanda ingin menemui tuan
"

Raja : " Ada apa mereka ingin menemuiku ??"


Laskar :" Tidak tahu baginda, mereka marah-marah dan bertindak kasar kepada kami. "

Raja : "Baiklah kalau begitu, akan kutemui mereka. "

Raja : "Maaf tuan-tuan sekalian, ada perlu apa kalian mencari saya ?"

Jenderal : "Jadi kau raja Badung ?? Heeh, cepat kau bayar ganti rugi kepada kami !! Rakyatmu
telah mencuri semua harta kapal kami. Cepat kau bayar denda sebesar mencuri 3700 ringgit uang
perak serta 2300 uang kepeng !!!"

Raja : "Haahaa, tidak mungkin. Rakyat Bali bukan pencuri seperti yang kau tuduhkan ! kami
tidak mungkin melakukan hal seperti itu.

Jenderal : "Kami punya bukti tolol !!! segeralah kau bayar denda itu !!"

Raja : " Kami rakyat bali tidak akan membayar sepeser pun kepada kalian, karena rakyat Bali
tidak bersalah dan tidak pernah melakukan hal seperti yang kau bilang !!"

Jenderal : " Oke, kami mengalah. Akan kami beri kau waktu untuk melunasi hutangmu. 2 hari
lagi kami akan kembali untuk menagihnya. Bersiap-siaplah !!"

Sekalipun dicercai beribu tuduhan, Raja Badung tetap pada pendiriannya. Ia tidak
akan membayar denda sepeser pun kepada pihak Belanda. Ia tetap yakin bahwa rakyat
Badung tidak bersalah. Keesokan harinya, pihak Belanda mengirimkan surat ultimatum
kepada RajaBadung. Yang isinya adalah pernyataan ganti rugi yang harus dibayar oleh
pihak Raja atas tuduhan yang diberikan oleh Belanda.

Laskar : " Baginda raja,ini ada surat untukmu."

Raja : "Surat apa ini ??"

Laskar : "Hamba tidak tahu baginda, tadi ada seseorang yang memberikannya."

Raja : "Baiklah, kau boleh pergi."

Dengan kening berkerut Raja Badung membaca surat itu, permaisurinya pun ikut
merasakan kegelisahan yang dirasakan oleh suaminya itu.

Permaisuri : " Ada apa kanda ?? mengapa kanda sedih dan melamun seperti itu ? apa ada
masalah ?? ceritakan kepadaku kanda."

Raja : "Begini permaisuriku, Belanda menuntut kerajaan kita untuk membayar ganti rugi kepada
mereka. Mereka memfitnah rakyat Bali telah mencuri dan merampas harta mereka. Kita dimintai
uang denda sebesar 3700 ringgit."

Permaisuri : " Lalu apa kanda ingin membayar denda tersebut ?"
Raja : " Tentu saja tidak, aku yakin Rakyat bali tidak seperti yang mereka tuduhkan. Itu hanya
tipu muslihat dari mereka agar kita jatuh miskin dan mereka bisa menguasai badung."

Permaisuri : "Baiklah kalau begitu kanda. saya akan selalu mendukung kanda. Mari kita hadapi
Belanda bersama-sama."

Raja: " Pengawal..pengawal !! Cepat kau kerahkan rakyat kita untuk berperang melawan
Belanda. Akan kita hadapi habis-habisan mereka demi kerajaan Badung dan demi rakyat Bali."

Pengawal : " Baik baginda raja, akan kulaksanakan perintahmu."

Anda mungkin juga menyukai