Anda di halaman 1dari 3

PEMELIHARAAN PERALATAN HEMATOLOGI

XIV.1 KAMAR HITUNG

Kamar hitung setelah digunakan harus dibersihkan dengan cara mencuci


menggunakan air suling dan digosok perlahan menggunakan tissue halus agar
tidak tergores bidang garis baginya. Kamar hitung yang sering digunakan,
terutama apabila untuk menghitung trombosit menggunakan metode Rees
Ecker, akan kotor dan warna biru agak sulit dibersihkan. Sebaiknya direndam
dalam detergen atau dalam larutan natrium hipoklorit 5% semalam dan dicuci
seperti biasa. Sebaiknya menggunakan detergen khusus untuk laboratorium dan
sewaktu pembilasan harus bersih agar tidak tertinggal bekas detergen atau
hipoklorit pada permukaan garis bagi.

XVI.2 PIPET THOMA DAN SAHLI

Untuk membersihkan pipet Thoma dan Sahli sebaiknya diisapkan


bergantian ke dalam pipet air kemudian aseton atau campuran alkohol dan eter
sama banyak. Apabila sulit dibersihkan harus menggunakan larutan Natrium
karbonat dan direndam selama 1 malam. Untuk bekuan dasar yg sulit
dihilangkan dapat menggunakan larutan natrium hipoklorit 5% atau larutan yang
lebih kuat lagi larutan asam kromat 5% dalam asam sulfat 10%. Setelah itu
dicuci kembali dengan air suling dan dikeringkan

Darah yang membeku dapat dibersihkan dengan menggunakan rambut


kuda, kawat baja halus sebelum pipet di cuci untuk mencegah tersumbat.
Jagalah jangan sampai ujung pipet pecah karena kesalahan memasukkan kawat
baja halus.

XVI.3 HEMOGLOBINOMETER

Alat pembanding yang terbuat dari plastik dan logam harus dicegah
termasuki cairan dan harus segera dikeringkan. Permukaan standar harus bersih,
tidak tercemar atau berdebu. Tabung pengencer sahli harus dibersihkan dengan
air suling dan HCl, namun dapat juga menggunakan detergen.

XVI.4 TABUNG WESTERGREN DAN WINTROBE

Tabung untuk pemeriksaan LED harus segera dicuci dan dibersihkan


setelah menggunakan. Tabung wintrobe dibersihkan dengan memutarbalikkan
hingga mulut mengarah ke bawah. Ujung pipet dialiri dengan air sehingga
bagian dalam terbilas dengan air dan mempercepat pengeluaran sisa darah.

Tabung westergren setelah digunakan harus segera direndam dalam air


suling di gelas ukur panjang sehingga akan larut sisa darah yang ada dalam
tabung. Bila perlu dicuci menggunakan detergen apabila sangat kotor.

XVI.5. PIPET TETES DAN ALAT GELAS LAINNYA

Pipet tetes dan alat gelas lainnya yang digunakan harus segera dibilas
dengan air suling untuk membersihkan noda bekas pengambilan reagensia atau
spesimen. Prinsip pembersihana alat gelas ini sama halnya seperti pada alat
gelas pada umumnya. Khusus kuvet fotometer harus segera dicuci setelah
dipakai dan hanya dibilas dengan air suling, kemudian dikeringkan langsung,
agar tidak tergores.

XVI.6 TOURNIQUETE ATAU STUWING

Alat pembendungan untuk pengambilan darah sebaiknya dibersihkan


dengan alkohol apabila setelah beberapa kali dipakai atau terkontaminasi darah.
Untuk hasil yang lebih bersih sebaiknya dibersihkan dengan menggunakan
sikat dan detergen.

http://ripanimusyaffalab.blogspot.co.id/2012/01/pemeliharaan-peralatan-
hematologi.html

LABORATORIUM KLINIK 1: PEMERIKSAAN


HEMATOLOGI
Peralatan-peralatan yang diperlukan untuk pemeriksaan hematologi
antara lain:

1. Lanset darah Lanset darah disposable (sekali buang) diperlukan untuk mendapatkan
darah kapiler. Lanset yang baik adalah sekali berujung tajam dan melebar.

2. Jarum, semprit dan botol Jarum dan semprit disposable digunakan untuk memperoleh
darah vena dan arteri. Jarum hendaknya cukup besar, berujung runcing, tajam dan lurus.
Lebih baik lagi jika digunakan jarum dan tabung hampa udara steril (venoject) yang
membuat darah terhisap ke dalam tabung dan benar-benar tak tercemar. Botol kecil steril
digunakan untuk menampung darah setelah diambil ke dalam semprit.

3. Hemositometer

Hemositometer digunakan untuk menghitung eritrosit, lekosit dan trombosit. Alat ini
terdiri atas kamar hitung, kaca penutup dan pipet. a. Kamar hitung Kamar hitung yang
banyak digunakan adalah improved Neubauer. Gambar detail dari kamar hitung dapat
Anda lihat pada gambar. b. Kaca penutup Kaca penutup dibuat benar-benar datar, agak
lebih tebal dari kaca obyek. c. Pipet Pipet yang digunakan adalah pipet Thoma untuk
mengencerkan eritrosit, terdiri atas pipa kapiler yang bergaris bagi dan membesar pada
salah satu ujung membentuk bola. Di dalam bola terdapat sebutir kaca merah. Pipet
Thoma untuk mengencerkan lekosit sama dengan pipet eritrosit, namun di dalam bola
terdapat sebutir kaca putih.
4. Hemoglobinometer (hemometer) Hemoglobinometer digunakan untuk mengukur kadar
hemoglobin secara sederhana. Hemometer Sahli masih digunakan di laboratorium-
laboratorium kecil atau di lembaga- lembaga pelayanan kesehatan dasar misalnya
puskesmas. Sehingga, meskipun cara ini tak dianjurkan karena akurasinya yang rendah
namun masih perlu dipelajari. Alat ini terdiri atas HCl, tabung reaksi dan pengaduk, pipet
hemogobin serta warna pembanding.

5. Kaca obyek dan kaca penutup Kaca obyek berukuran 1 x 3 inci. Sebaiknya pinggir kaca
obyek benar-benar rata sehingga baik untuk membuat sediaan apus. Kaca penutup harus
tipis supaya dapat digunakan untuk pemeriksaan mikroskopis.

Anda mungkin juga menyukai