XVI.3 HEMOGLOBINOMETER
Alat pembanding yang terbuat dari plastik dan logam harus dicegah
termasuki cairan dan harus segera dikeringkan. Permukaan standar harus bersih,
tidak tercemar atau berdebu. Tabung pengencer sahli harus dibersihkan dengan
air suling dan HCl, namun dapat juga menggunakan detergen.
Pipet tetes dan alat gelas lainnya yang digunakan harus segera dibilas
dengan air suling untuk membersihkan noda bekas pengambilan reagensia atau
spesimen. Prinsip pembersihana alat gelas ini sama halnya seperti pada alat
gelas pada umumnya. Khusus kuvet fotometer harus segera dicuci setelah
dipakai dan hanya dibilas dengan air suling, kemudian dikeringkan langsung,
agar tidak tergores.
http://ripanimusyaffalab.blogspot.co.id/2012/01/pemeliharaan-peralatan-
hematologi.html
1. Lanset darah Lanset darah disposable (sekali buang) diperlukan untuk mendapatkan
darah kapiler. Lanset yang baik adalah sekali berujung tajam dan melebar.
2. Jarum, semprit dan botol Jarum dan semprit disposable digunakan untuk memperoleh
darah vena dan arteri. Jarum hendaknya cukup besar, berujung runcing, tajam dan lurus.
Lebih baik lagi jika digunakan jarum dan tabung hampa udara steril (venoject) yang
membuat darah terhisap ke dalam tabung dan benar-benar tak tercemar. Botol kecil steril
digunakan untuk menampung darah setelah diambil ke dalam semprit.
3. Hemositometer
Hemositometer digunakan untuk menghitung eritrosit, lekosit dan trombosit. Alat ini
terdiri atas kamar hitung, kaca penutup dan pipet. a. Kamar hitung Kamar hitung yang
banyak digunakan adalah improved Neubauer. Gambar detail dari kamar hitung dapat
Anda lihat pada gambar. b. Kaca penutup Kaca penutup dibuat benar-benar datar, agak
lebih tebal dari kaca obyek. c. Pipet Pipet yang digunakan adalah pipet Thoma untuk
mengencerkan eritrosit, terdiri atas pipa kapiler yang bergaris bagi dan membesar pada
salah satu ujung membentuk bola. Di dalam bola terdapat sebutir kaca merah. Pipet
Thoma untuk mengencerkan lekosit sama dengan pipet eritrosit, namun di dalam bola
terdapat sebutir kaca putih.
4. Hemoglobinometer (hemometer) Hemoglobinometer digunakan untuk mengukur kadar
hemoglobin secara sederhana. Hemometer Sahli masih digunakan di laboratorium-
laboratorium kecil atau di lembaga- lembaga pelayanan kesehatan dasar misalnya
puskesmas. Sehingga, meskipun cara ini tak dianjurkan karena akurasinya yang rendah
namun masih perlu dipelajari. Alat ini terdiri atas HCl, tabung reaksi dan pengaduk, pipet
hemogobin serta warna pembanding.
5. Kaca obyek dan kaca penutup Kaca obyek berukuran 1 x 3 inci. Sebaiknya pinggir kaca
obyek benar-benar rata sehingga baik untuk membuat sediaan apus. Kaca penutup harus
tipis supaya dapat digunakan untuk pemeriksaan mikroskopis.