Oleh
Tim Koordinator 2017
Kusdinar Achmad
Aria Kekalih
Dessie Wanda
Retnosari Andrajati
Iwany Amalliah
1
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh
Tim Koordinator 2017
Kusdinar Achmad
Aria Kekalih
Dessie Wanda
Retnosari Andrajati
Iwany Amalliah
2
DAFTAR ISI
PENGANTAR 3
3
PENGANTAR
Mata ajar Metodologi Penelitian Kesehatan merupakan mata ajar universitas yang
harus diambil oleh seluruh peserta didik yang tergabung dalam Rumpun Ilmu
Kesehatan (Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Farmasi, Fakultas
Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu Keperawatan). Mata ajar ini disepakati
menjadi mata ajar yang diberikan secara terintegrasi dalam satu bahan ajar bersama
dan memiliki modul yang digunakan oleh semua Fakultas di lingkungan rumpun
tersebut.
Pada mata ajar ini para peserta didik diharapkan akan mampu membuat proposal
penelitian yang berkaitan dengan bidang ilmu dan sekaligus menelaah secara kritis
artikel dalam bidang keilmuannya sehingga akhirnyamampu melakukan penelitian
mandiri. Dengan demikian mata ajar ini menghantarkan para peserta didik pada satu
penelusuran lebih jauh substansi keilmuan yang diminatipara peserta didik tersebut.
Agar tujuan tersebut dapat tercapai secara optimal maka mata ajar ini memerlukan
beberapa mata ajar lain sebagai prasyarat yang ditentukan oleh setiap fakultas, yang
4
akan memudahkan para peserta didikmemahami mata ajar. Dengan paduan berbagai
mata ajaryang pernah diperoleh, maka para peserta didik akan lebih mudah menyusun
proposal yang memenuhi kaidah-kaidah keilmuan.
Mata ajar ini ditawarkan pada semester genap.Di Fakultas Kedokteran diberikan pada
semester 2, sedangkan di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Gigi,
Fakultas Farmasi, dan Fakultas Ilmu Keperawatan diberikan pada semester 4.
Mata ajar ini diharapkan dapat diserap esensinya oleh para peserta didik sehingga
mata ajar ini akan memberikan manfaat tidak hanya sekedar menghantarkan mereka
menyusun proposal penelitian namun lebih jauh dari itu dapat memberi manfaat
dalam menyelesaikan permasalan dikehidupan sehari-hari.
5
BAB I
INFORMASI UMUM
Sifat MA ini merupakan Mata Kuliah Keahlian Khusus (MKKK). Bentuk pengalaman
belajar meliputi kuliah, diskusi, presentasi, belajar berdasarkan masalah,
danpembuatan proposal penelitian. Kompetensi kognitif dari MA ini menempati
posisi C5 (sintesa), menurut klasifikasi taksonomi Bloom. Kompetensi pada ranah
ini menekankan pada kemampuan menghasilkan dan menyusun suatu rencana
penelitian.
6
Kompetensi afektif MA ini menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat,
sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. MA ini dimaksudkan untuk
menumbuhkan minat menjadi peneliti, sikap yang harus dimiliki sebagai ilmuwan,
dan melatih peserta didik untuk dapat melakukan penelitian mandiri.
Sedangkan pada ranah psikomotor, MA ini menekankan pada peserta didik untuk
mampu membuat proposal penelitian, merancang pengolahan dan analisis data
penelitian serta penyajian data hasil penelitian. Disamping itu juga MA ini
memunculkan kemampuan peserta didik dalam melakukan telaah kritis dari artikel
ilmiah.
7
BAB 2
KOMPETENSI MATA AJAR
8
2.3 Bagan Alir Kompetensi
2.11. Merancang
proses pengumpulan,
pengolahan, hingga
analisis data
2.12. Menjelaskan
penyajian hasil
penelitian
2.10.
Membuat/memilih
2.9. Menetapkan dan melakukan uji
populasi, 2.8. Menetapkan validitas dan
sampel/subjek/inf jenis penelitian realibilitas alat ukur
orman
9
BAB 3
BAHASAN DAN RUJUKAN
10
Kompetensi/ Estimasi Rujukan
Pokok Bahasan/Subpokok bahasan waktu
subkompetensi
3.2. Mampu menerapkan Kerangka teoritis, kerangka konsep, 2 kali Pada bagian B
konsep dan prinsip/ definisi operasional/istilah, dan pertemuan
metodologi ke dalam hipotesis penelitian
rancangan penelitian 1. Definisi Kerangka teoritis, kerangka
konsep, definisi operasional/istilah,
dan hipotesis
2. Latar belakang penelitian
3. Masalah
4. Hipotesis
5. Definisi operasional variable dan
persyaratannya
Rancangan penelitian umum, 2 kali Pada bagian B
maksimasi, control,dan minimasi pertemuan
(makomin), Populasi dan Sampel:
1. Tujuan Umum/Khusus
2. Jenis penelitian, Populasi dan sampel
3. Macam dan penentuan teknik
sampling
4. Bias
5. Pengumpulan data
11
Kompetensi/ Estimasi Rujukan
Pokok Bahasan/Subpokok bahasan waktu
subkompetensi
Pembuatan Instrumen:
1. Pengertian instrumen penelitian
2. Kriteria instrumen penelitian yang
valid
3. Langkah-langkah menyusun
instrumen
12
5. Margetts, Barrie M., Nelson, Michael. 1995. Design Concepts in Nutritional
Epidemiology. Oxford. Oxford University Press.
6. Portney, Leslie G., Watkins, Mary P. 2000. Foundations of Clinical Research.
Applications to Practice. Second Edition. New Jersey. Prentice Hall Health.
7. Rothman, Kenneth J. 1986. Modern Epidemiology. Boston. Little, Brown and
Company.
8. Rothman KJ, S Greenland, TL Lash : Modern Epidemiology, 2008, 3rd edition,
Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia USA
9. Kelsey J L, WD Thompson and A S Evans : Methods in Observational
Epidemiology, 1986.
10. RubinA : Practitioner's Guide to Using Research for Evidence-Based Practice,
2007
11. Shadish WR,TD Cook and DT Campbell : Experimental and Quasi-
Experimental Designs for Generalized Causal Inference, 2001
12. Margetts : Design Consepts in Nutrutional Epidemiology 2008, Oxford
University Press, Inc.
13. RubinA : Statistics for Evidence-Based Practice and Evaluation, 2009.
14. Light RJ, JD Singer and JB Willett : By Design: Planning Research on Higher
Education, 1990 by the President and Fellows of Harvard College
15. Singer JD and JB Willett : Applied Longitudinal Data Analysis: Modeling Change
and Event Occurrence, 2003 Oxford University Press Inc.
16. Bailey SE and JJ Hublin (eds) : Dental Perspectives on Human Evolution: State
of the Art Research in Dental Paleoanthropology (Vertebrate Paleobiology and
Paleoanthropology), 2010, Springer.
17. Schlesselman, James J.1982. Case Control Studies. New York. Oxford University
Press
18. Burn, N & Grove, S.K. (1995). The practice of nursing research: Conduct, critique
& utilization. Philadelphia: WB Saunders Company.
19. Clare, J. (2003). Writing research: Transforming data info text. Edinburg:
Churchill Livingstone
20. Creswell JW. (2003). Resarch design: Qualitative, quantitative, & mixed
methods approaches (second edition). London: Sage Publications
13
21. Dahlan, MS. (2004). Seri statistika untuk kedokteran dan kesehatan: Uji
hipotesis. Dengan menggunakan SPSS program 12 jam. Jakarta: Arkans
22. Dahlan, MS. (2005). Seri evidence based medicine: Besar sampel dalam
penelitian kedokteran dan kesehatan (seri 2). Jakarta: Arkans
23. Macne, C.L. (2004). Understanding nursing research: Reading and using
research in practice. Philadelphia: Lippincott.
24. Polit, D.F. (2006). Essential of nursing research: Method, appraisal, &
utilization. Philadelphia: J.B. Lippincott Company.
25. Saba, V.K. (2006). Essential of nursing informatics. Boston: McGraw Hill
26. Sastroasmoro, S., Ismael S. (2008). Dasar-dasar metodologi penelitian klinis.
(edisi 3). Jakarta: CV Sagung Seto
27. Stommel, M. (2004). Clinical research: Concept & principles for advanced
practice nurses. Philadelphia: LippincottStreubert, H.J. (2003). Qualitative
research in nursing: Advancing the humanistic imperative. Philadelphia:
Lippincott
14
BAB 4
TAHAP PEMELAJARAN
Tahap Pemelajaran
Kompetensi/ Media
Subkompetensi O L U Teknologi
(%) (%) (%)
Orientasi mata ajar: Mampu Kuliah 0% Tanya Jawab Ruangan kuliah
mengenal gambaran MA (80%) (20%) Bahan rujukan
secara umum Peralatan AV
15
Tahap Pemelajaran
Kompetensi/ Media
Subkompetensi O L U Teknologi
(%) (%) (%)
Menjelaskan jenis penelitian, 10% Tugas 30% Ruangan kuliah dan
populasi dan sampel: kelompok fasilitas diskusi
(60%) Lembar kerja CL
(daftar topik)
Pemicu
Bahan rujukan
Peralatan AV
Menjelaskan dan melakukan 20% Collaborative Pleno (30%) Ruangan dan
kritik terhadap proposal learning (50%) fasilitas diskusi
Kasus
pemicu/panduan
tugas
Bahan rujukan
Peralatan AV
Melakukan tinjauan 20% Collaborative Pleno (30%) Ruangan dan
kritikterhadap laporan hasil learning (50%) fasilitas diskusi
Kasus
penelitian
pemicu/panduan
tugas
Bahan rujukan
Peralatan AV
Bimbingan dan penyelesaian - Proposal Presentasi Ruangan dan
proposal Kelompok besar Kelompok Pleno (20%) fasilitas diskusi
besar (80%) Kasus
pemicu/panduan
tugas
Bahan rujukan
Peralatan AV
Bimbingan dan penyelesaian - Proposal - Ruangan dan
proposal Individual individual fasilitas diskusi
(100%) panduan tugas
Bahan rujukan
Peralatan AV
16
Mandiri, Penyusunan proposal, pelaporan hasil riset berdasarkan pemicu, dan
Presentasi dengan menggunakan Metode Pembelajaran Collaborative Learning
berdasarkan Masalah (BDM). Metode pengajaran dalam Modul Metodologi Penelitian
Kesehatan berdasarkan 3 tingkat pembelajaran:
1. Orientasi
Orientasi bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai lingkup bahasan riset dan
pembuatan proposal, peran penelitian, metode penelitian, desain penelitian,
mengolah data penelitian sampai dengan penulisan hasil penelitian.
Kuliah 10 pertemuan (20 jam)
Diskusi 8 pertemuan (16 jam)
Tugas kelompok 3 pertemuan (6 jam)
Penelusuran kepustakaan 1 pertemuan (2 jam)
Praktikum statistik 3 pertemuan (6 jam)
Pleno 3 pertemuan ( 6 Jam)
2. Latihan
Tujuan latihan ialah untuk mengembangkan, mempertajam serta meningkatkan
kemampuan melalui berbagai pengalaman belajar. Kegiatan ini berupa diskusi
kelompok dari pemicu dan pertanyaan diskusi2 -3 (tiga) jam/kegiatan diskusi.
3. Umpan Balik
Umpan balik bertujuan untuk memberikan masukan kepada mahasiswa maupun
pengelola modul dengan cara melakukan penilaian terhadap proses dan hasil yang
dicapai:
Kepada mahasiswa: berupa rangkuman penguasaan materi, yaitu pada akhir
presentasi setelah 4 kali pleno @ 2 jam dan ujian formatif dan sumatif masing-
masing @1 jam
Kepada pengelola: proses diskusi dengan melakukan checklist untuk membuat
peta aktivitas mahasiswa dan partisipasinya selama diskusi kelompok (DK)
berlangsung dan mengamati hasil tugas mandiri mahasiswa dalam menggali ilmu
(dalam DK 1 dan proposal penelitian)
17
BAB 5
RANCANGAN TUGAS LATIHAN
18
5.2 Kriteria Penilaian
a = Hasil laporan lengkap, benar dan amat jelas(L-B-J)
b = Hasil laporan lengkap, benar dan kurang jelas
c = Hasil laporan kurang lengkap, benar dan amat jelas
d = Hasil laporan kurang lengkap, benar dan kurang jelas
e = Hasil laporan tidak lengkap, kurang benar dan tidak jelas
Catatan:
Kolom kompetensi/subkompetensi diisi dengan kode angka sesuai nomor bab
Contoh tugas dilampirkan
19
BAB 6
EVALUASI HASIL PEMELAJARAN
20
6.4 Assesmen
Keterangan :
1. Jenis asesmen:
O : Objektif/Pilihan Ganda
E : Esai
P : Proyek/Assignment
2. Contoh Soal (dilampirkan, minimal 4 soal)
3. Kriteria Penilaian : Lengkap - Benar Jelas (L-B-J)
21
BAB 7
MATRIK KEGIATAN
23
13.30- paling lambat tanggal 23-03-2017, Prof.Dra.Setyowati, SKp.,
15.30 upload Scele) MAppSc. PhD.
24
Jumat
14 Apr LIBUR WAFAT ISA AL MASIH
2017
K-C.201 Kelas Ganjil MP-1 s.d MP-23
Rabu dr.Isabella Kurnia Liem,
19 Apr M.Biomed, PhD
Penulisan artikel ilmiah dan
2017 Kuliah 8
strategi publikasi
08.00- K-E.101 Kelas Genap MP-1 s.d. MP-23
10.00 Dr.Imami N Rachmawati, SKp.,
MSc
Jumat
21 Apr Tugas Membuat proposal penelitian K-C.103
2017 kelompok Kelompok: BAB III (Metode s/d Tutor MP-1 s.d. MP-23
13.30- 2 Penelitian) K-C.126
11 15.30
L-B.207 Kelas Ganjil MP-1 s.d. MP-11
(120 mhs) Dr.dr. Saptawati Bardosono, MS
Drg.Iwany Amalliah, MEpid.
Dr.Besral, SKM, MSc.
26
7.2 Untuk Mahasiswa Kelas MP-24 s/d MP-45
31
RINCIAN KEGIATAN
32
Pertanyaan untuk cooperative/collaborative learning 2:
1 Jelaskan menganai penelitian Ecological study:
a Definisi
b Ruang lingkup (rasionalisasi, kelebihan dan kekurangan)
c Variabel yang akan diteliti
d Teknik sampling
2 Jelaskan mengenai penelitian Cross sectional:
a Definisi
b Ruang lingkup (rasionalisasi, kelebihan dan kekurangan)
c Variabel yang akan diteliti
d Teknik sampling
3 Jelaskan mengenai penelitian Case control:
a Definisi
b Ruang lingkup (rasionalisasi, kelebihan dan kekurangan)
c Variabel yang akan diteliti
d Teknik sampling
4 Jelaskan mengenai penelitian Cohort:
a Definisi
b Ruang lingkup (rasionalisasi, kelebihan dan kekurangan)
c Variabel yang akan diteliti
d Teknik sampling
5 Jelaskan mengenai penelitian Explorasi dan Eksperimental:
a Definisi
b Ruang lingkup (rasionalisasi, kelebihan dan kekurangan)
c Variabel yang akan diteliti
d Teknik sampling
6 Jelaskan mengenai penelitian Kualitatif
a Definisi
b Ruang lingkup (rasionalisasi, kelebihan dan kekurangan)
c Triangulasi sumber data
33
Pertanyaan untuk cooperative/collaborative learning 4:
1 Jelaskan mengenai penelitian Cohort:
a Cara menghitung jumlah sampel
b Metode pengolahan data meliputi analisis statistik
c Time table (jadwal kegiatan) penelitian
2 Jelaskan mengenai penelitian Explorasi danEksperimental:
a Cara menghitung jumlah sampel
b Metode pengolahan data meliputi analisis statistik
c Time table (jadwal kegiatan) penelitian
3 Jelaskan mengenai penelitian Kualitatif:
a Triangulasi metoda: wawancara mendalam, FGd, dll
b Triangulasi analisis
c Time table (jadwal kegiatan) penelitian
Dalam kelas diskusi (MP), mahasiswa dibagi menjadi 5 kelompok kecil yang terdiri dari 4-5
mahasiswa.
34
Pemicu Kelas MP 1-23
Beberapa media nasional dalam beberapa hari terakhir ini memberitakan mengenai
penyebaran virus zika yang sedang terjadi di Amerika Latin terutama di Brasil dan Kolombia.
Penyebaran virus ini juga sampai ke Eropa dan Asia. Virus zika merupakan Flavivirus
kelompok Arbovirus bagian dari virus RNA. Pertama kali diisolasi tahun 1948 dari monyet
di Hutan zika Uganda, jadi sepertinya zika sendiri merupakan nama hutan tempat dimana
virus ini berhasil diisolasi. Selanjutnya beberapa negara Afrika, Asia khususnya Asia
tenggara, Mikronesia, Amerika Latin, Karibia melaporkan penemuan virus zika ini.
Penularannya virus ini sama seperti virus demam berdarah yaitu oleh gigitan nyamuk
Aedes Aegypti yang menjadi pembawa virus Dengue yang menyebabkan penyakit demam
berdarah Dengue. Infeksi demam berdarah Dengue sendiri saat ini jumlah kasusnya
meningkat di Indonesia yang memang sering terjadi pada musim hujan. Seperti kita ketahui
bahwa selain menjadi vektor atau pembawa virus Dengue dan virus zika, nyamuk ini juga
membawa virus Chikungunya.
Apakah virus zika ini sudah ada di Indonesia? Tahun lalu 2015, lembaga Eijkman
Jakarta telah berhasil mengisolasi virus zika ini di Indonesia. Bahkan dari hasil penulusuran
saya di kepustakaan ternyata pada tahun 1981, peneliti Australia telah melaporkan pasien
penderita virus zika setelah bepergian ke Indonesia. Laporan-laporan tentang penularan kasus
ini dari Indonesia terus berlanjut, pada tahun 2013, peneliti Australia juga melaporkan
kembali penemuan satu kasus infeksi virus zika pada seseorang warga negara Australia
setelah melakukan perjalanan selama 9 hari ke Jakarta. Penemuan kasus tersebut dipublikasi
pada American Journal Tropical Medicine and Hygiene.
Dari laporan beberapa kasus terdahulu dan adanya penemuan virus ini tahun lalu oleh
lembaga Eijkman, jelas bahwa virus zika juga sudah ada di Indonesia. Memang virus zika ini
dapat terjangkit di musim hujan seperti saat ini. Bagaimana gejala virus zika? Seperti infeksi
virus pada umumnya pada awal penyakit pasien akan merasakan demam mendadak, lemas,
kemerahan pada kulit badan, punggung dan kaki, serta nyeri otot dan sendi.
Beda dengan dengan infeksi virus Dengue, pada infeksi ini mata pasien akan merah
karena mengalami radang konjungtiva atau konjungtivitis. Pasien juga akan merasakan sakit
kepala. Pemeriksaan laboratorium sederhana biasanya hanya menunjukkan penurunan kadar
sel darah putih seperti umumnya infeksi virus lainnya. Berbeda dengan infeksi demam
berdarah, infeksi virus zika tidak menyebabkan penurunan kadar trombosit.
Masa inkubasi hampir mirip dengan infeksi virus Dengue yaitu beberapa hari sampai
satu minggu. Sekilas infeksi virus zika hampir mirip dengan virus Dengue sehingga adanya
infeksi ini sering kali tidak terdeteksi karena umumnya gejalanya ringan. Dengan istirahat
dan banyak minum pasien dapat sembuh. Obat-obat yang diberikan hanya bertujuan untuk
35
mengatasi gejala yang timbul yaitu jika gatal diberikan obat gatal dan jika demam diberikan
obat demam.
Kenapa virus ini sekarang begitu banyak dibicarakan? Berbagai laporan di luar negeri
khususnya di Brasil, penyakit infeksi virus zika ini dihubungkan dengan bayi dengan kepala
yang kecil (mikrosefali). Jadi ibu-ibu yang terinfeksi oleh virus ini saat hamil bisa melahirkan
bayi dengan kelainan kepala tadi sehingga perkembangan otaknya menjadi terganggu.
Oleh karena itu minggu lalu tanggal 15 Januari 2016, pemerintah Amerika melalui US
Centers for Disease Control and prevention (CDC) telah memberikan travel alert buat
warganya yang sedang hamil atau sedang berencana untuk hamil untuk menunda melakukan
perjalanan ke negara-negara yang sedang terjangkit virus zika ini. Sampai sejauh ini sudah 18
negara Amerika Latin dan Karibia yang melaporkan adanya infeksi virus zika ini antara lain
Brasil, Barbados, Kolombia, Ekuador, El Salvador, French Guiana, Guatemala, Guyana,
Haiti, Honduras, Martinique, Meksiko, Panama, Paraguay, Puerto Rico, Saint Martin,
Suriname dan Venezuela.
Masyarakat Indonesia tetap mewaspadai kemungkinan terinfeksi oleh virus zika ini,
mengingat laporan-laporan yang ada selama ini infeksi ini pernah ditemui di Indonesia dan
kebetulan vektor pembawa penyakit virus ini memang ada di Indonesia yaitu nyamuk Aedes
Aegypti yang juga membawa penyakit infeksi demam berdarah dan Chikungunya. Saat ini
memang vaksin untuk virus ini belum ada. Pengobatan lebih banyak bersifat suportif,
istirahat cukup, banyak minum, jika demam minum obat penurun panas dan tetap
mengonsumsi makanan yang bergizi.
Pencegahan sama seperti pencegahan infeksi demam berdarah yaitu pemberantasan
sarang nyamuk. Penyakit virus zika sama seperti infeksi virus demam berdarah bisa kita
tekan kasusnya jika kita dapat melakukan pemberantasan sarang nyamuk temukan jentik dan
soasialisakan 3 M (Mengubur,Mengurus dan Menutup) yang sudah menjadi slogan
Kemenkes. Musim hujan sudah datang dan selalui waspadai yang jumlahnya dapat meningkat
saat musim hujan saat ini.
Salam sehat,
Dr.Ari Fahrial Syam
http://health.kompas.com/read/2016/01/25/110600623/Waspadai.Virus.Zika.Berjangkit.di.Indonesia.
36
Penyakit kardiovaskular seperti jantung dan stroke dikenal sebagai penyebab kematian
tertinggi di dunia. Dengan diperingatinya 29 September sebagai hari jantung sedunia sejak 16
tahun lalu, setidaknya bisa menggugah kesadaran masyarakat tentang bahaya penyakit tersebut.
Menilik data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/ WHO),
diperkirakan 17,5 juta orang meninggal dunia karena penyakit jantung. Angka ini mewakili
31% dari seluruh kematian global. Di sisi lain, lebih dari 75% kematian tersebut terjadi di
negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Di Indonesia, data WHO pada Mei 2014 mengungkapkan jumlah kasus kematian akibat
penyakit jantung koroner mencapai 138.380 kasus atau 9,89% dari total kematian. Angka
kematian akibat penyakit jantung tersebut diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai
23,3 juta pada 2030. Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes RI
Tahun 2013, prevalensi penyakit jantung koroner di Indonesia mencapai 0,5% dan gagal
jantung sebesar 0,13% dari total penduduk yang berusia 18 tahun ke atas.
Syahlina Zuhal, Ketua Yayasan Jantung Indonesia, menuturkan saat ini angka kematian
dini akibat jantung di Indonesia semakin meningkat. Penyakit ini bahkan tidak lagi pandang
bulu. Laki-laki dan perempuan dari beragam rentang usia turut mengalami penyakit jantung
atau stroke. Peringatan hari jantung sedunia tahun ini akan kami gelar dalam bentuk
pemeriksaan kesehatan gratis di 15 kota besar di Indonesia. Harapannya, masyarakat semakin
waspada akan ancaman penyakit kardiovaskular, ujarnya.
Syahlina menambahkan, pemeriksaan tekanan darah secara rutin bisa membantu
mengingatkan masyarakat tentang bahaya penyakit kardiovaskular. Selain itu, penyakit
kardiovaskular sebenarnya juga dapat dicegah dengan memperhatikan empat faktor risiko.
Apa saja faktor risikonya:
a. Mengonsumsi Makanan Kurang Sehat
Sering mengonsumsi makanan kurang sehat seperti fast food akan berdampak buruk bagi
kesehatan. Selain itu, menurut Syahlina, makanan yang banyak mengandung karbohidrat
juga harus mulai dikurangi untuk menghindari penyakit kardiovaskular. Karbohidrat
adalah musuh utama kesehatan dunia, ujarnya. Sebaliknya, makanan berserat seperti buah
dan sayur harus semakin banyak dikonsumsi.
b. Kurang Aktivitas Fisik
Olahraga secara teratur bisa menjadi kunci utama untuk mencegah penyakit jantung.
Aktivitasnya tidak perlu terlalu berat. Jogging atau jalan cepat selama 2,5 jam dan berenang
selama 1,5 jam setiap minggunya bisa menjadi pilihan. Penelitian menunjukkan, jika tidak
disertai olahraga secara teratur, risiko seseorang terserang penyakit kardiovaskular bisa
meningkat hingga 51%.
c. Merokok
Merokok diketahui menjadi salah satu faktor risiko sejumlah penyakit degeneratif seperti
jantung dan kanker. Bahkan bagi perokok pasif, risiko terkena penyakit ini bisa mencapai
30%.
d. Mengonsumsi Minuman Beralkohol
Faktor lain yang berpengaruh adalah terlalu banyak mengonsumsi alkohol. Dalam hal ini
alkohol akan melemahkan otot jantung.
CARA SEDERHANA
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia Anwar Santoso,
mengatakan, penyakit kardiovaskular memang bisa menyerang siapapun baik laki laki
maupun perempuan.
Selain berkaitan dengangaya hidup, penya kit kardiovaskular juga memiliki beberapa faktor
risiko yang tidak dapat dihindari yaitu riwayat penyakit kardiovaskular dalam keluarga, faktor
37
gender, dan etnik. Pada usia lanjut, kardiovaskular lebih sering terjadi pada pria. Orang dengan
etnik Indo-Asia juga memiliki risiko lebih besar terhadap penyakit ini.
Secara sederhana, penyakit kardiovaskular khususnya jantung dan pembuluh darah
bisa dikendalikan dengan cara Cerdik dan Sehati. Dengan cara Cerdik, yakni cek
kesehatan rutin secara berkala, enyahkan asap rokok, rajin berolahraga dan beraktivitas fisik,
diet sehat dengan gizi seimbang, istirahat yang cukup, dan kendalikan stres. Sementara itu,
cara Sehati yakni seimbangkan gizi, enyahkan asap rokok, hindari stres, awasi tekanan
darah, teratur berolahraga, dan istirahat yang cukup (5-7 jam per hari).
Case Based Learning-2 dan Case Based Learning-3 (Tinjauan Kritis terhadap proposal)
Untuk CBL-2 dan CBL-3, mahasiswa secara kelompok melakukan tinjauan kritis pada proposal
tahun akademis sebelumnya. Proposal tersebut akan tersedia di Scele.
38
SUMBER DAYA
A. Penyusun Modul Metodologi Penelitian Kesehatan 2013/2017
No Nama Fakultas Jabatan
1 Kusdinar Achmad Kesehatan Masyarakat Ketua
2 Aria Kekalih Kedokteran Wakil Ketua
3 Dessie Wanda Keperawatan Sekretaris
4 Iwany Amalliah Badruddin Kedokteran Gigi Anggota
5 Retnosari Andrajati MIPA, Farmasi Anggota
6 Kartika Anggun Kesehatan Masyarakat Anggota
7 Ade Arsianti Kedokteran Anggota
8 Atika W Puspitasari Farmasi Anggota
9 Beti Ernawati Dewi Kedokteran 2013-2016
10 Herry Novrinda Kedokteran Gigi 2013-2015
No Nama Fakultas
1 Prof. Dr. dr. Sudigdo Sastroasmoro, SpA(K) Kedokteran
2 Prof. Dr. dr. Rianto Setiabudy, SpFK(K) Kedokteran
3 Dr. dr. Saptawati Bardosono, MS Kedokteran
4 Beti Ernawati Dewi, Ssi., MBiomed Kedokteran
5 dr. Aria Kekalih, MTI Kedokteran
6 Dr.Drs. Kusmardi, MS Kedokteran
7 Dr. Tirza Z Tamin, SpRM. Kedokteran
8 dr. Isabella Kurnia Liem, M.Biomed, PhD Kedokteran
9 drg. Anton Rahardjo, MKM., PhD. Kedokteran Gigi
10 drg. Peter Andreas, MKes. Kedokteran Gigi
11 Drg. Diah Ayu Maharani, PhD. Kedokteran Gigi
12 Dr.drg.Harun A Gunawan MS. PAK. Kedokteran Gigi
13 drg. Iwany Amalliah, M.Epid. Kedokteran Gigi
14 Prof. Dra. Setyowati, SKp., MAppSc., PhD. Keperawatan
15 Dr. Yati Afiyanti, SKp., MN Keperawatan
16 Dr. Imami Nur Rachmawati, SKp., M.Sc Keperawatan
17 Dr. Dewi Gayatri, SKp., MKes. Keperawatan
18 Dessie Wanda, SKp., MN., Ph.D Keperawatan
19 Prof.dr. Hadi Pratomo, MPH, DrPH. Kesehatan Masyarakat
20 Prof. Dr. Dra. R.T. Ayu Dewi Sartika Apt., M.Sc. Kesehatan Masyarakat
21 Dr. dr. Helda, M.Kes Kesehatan Masyarakat
22 Dr. dr. Tri Yunis Miko , MSc Kesehatan Masyarakat
23 Dr. Besral, SKM, MSc Kesehatan Masyarakat
24 dr. HE. Kusdinar Achmad, MPH Kesehatan Masyarakat
25 Dr. Dian Ayubi, SKM, MQIH Kesehatan Masyarakat
26 Wahyu Kurnia Yusrin Putra, SKM, MKM Kesehatan Masyarakat
27 Doni Hikmat Ramdhan, SKM, MKKK, PhD Kesehatan Masyarakat
39
28 Drs. Tri Krianto, MKes Kesehatan Masyarakat
29 dr. Iwan Ariawan, MSPH Kesehatan Masyarakat
30 R. Sutiawan, S.Kom, MSi Kesehatan Masyarakat
31 Dr. Retnosari Andrajati, MS Farmasi
32 Dr. Rani Sauriasari, MSc Farmasi
33 Sutriyo, Dr. MSi., Apt. Farmasi
34 Santi Purna Sari, M.Si., Apt. Farmasi
42
Lampiran 1
Borang Hasil Diskusi
Collaborative Learning
TA : 2016/2017 Topik :
Kelompok : Hari/ Tanggal :
Anggota kelompok
No Nama Peran No Nama Peran
1. 11.
2. 12.
3. 13.
4. 14.
5. 15.
6. 16.
7. 17.
8. 18.
9. 19.
10.
Setiap kelompok harus menentukan peran anggotanya sebagai ketua, sekretaris, dan anggota.
Lingkup Subpokok Bahasan
( )
43
Lampiran 2
LEMBAR EVALUASI PESERTA DALAM DISKUSI KELOMPOK
(UNTUK EVALUASI FORMATIF OLEH FASILITATOR)
Kelompok : Modul: Metodologi Penelitian
Nama Tutor : ______________ Tahun akademik : 2016 2017
Tahap : CL/ CBL1/ CBL 2-3/CBL 4
N Nama Peran Serta Perilaku
o
Argumentasi
Komunikasi
Kehadiran
Dominasi
Disiplin /
Aktivitas
Sharing
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Keterangan:
Nilai Nilai
0-55 56-79 80-100 0-55 56-79 80-100
Kurang Kadang2 Selalu Dominasi Ya Kadang2 Tidak
Sharing
Terlambat Terlambat Tepat
Argumentasi Kurang Cukup Baik Disiplin/Kehadiran
> 15 < 15 Waktu
Aktivitas Kurang Cukup Baik
Komunikasi Kurang Cukup Baik
44
Lampiran 3
TUTOR/ FASILITATOR :
RANGE NILAI : 0-100
( )
45
Lampiran 4
LEMBAR PENILAIAN LAPORAN HASIL PENELITIAN
1 KELOMPOK 1
2 KELOMPOK 2
3 KELOMPOK 3
4 KELOMPOK 4
5 KELOMPOK 5
6 KELOMPOK 6
7 KELOMPOK 7
8 KELOMPOK 8
9 KELOMPOK 9
KElOMPOK 45
Nilai Minimum: 60
Jakarta, 2017
Penilai
( )
46
Lampiran 5
PROPOSAL PENELITIAN
MODUL METODOLOGI PENELITIAN
RUMPUN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS INDONESIA
Kampus UI Depok
A. LEMBAR UTAMA (Menggunakan huruf Arial dengan font berukuran 11pt dan 1,5 spasi)
1. Judul Penelitian
2. Nama Peneliti
Nama: NPM:
Nama: NPM:
Nama: NPM:
Nama: NPM:
Nama: NPM:
Nama: NPM:
3. Pembimbing Penelitian
Nama:
Fakultas:
4. Kata Kunci
6. Dana Penelitian
Rp
47
B. LEMBAR PERNYATAAN DAN PENGESAHAN (Menggunakan huruf Arial dengan font berukuran 11pt dan 1,5
spasi)
7. Pernyataan Peneliti
Dengan ini kami menyatakan:
a. Penelitian dengan judul seperti tertera pada lembar utama nomor 1 merupakan penelitian asli
bukan plagiat.
b. Sepakat untuk melakukan penelitian dengan judul seperti tertera pada lembar utama nomor 1.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
8. Pengesahan Ketua Penanggung Jawab Modul Riset dan Pembimbing yang Bertanggung Jawab
48
C. LEMBAR URAIAN PENELITIAN (Menggunakan huruf Arial dengan font berukuran 11pt dan 1,5 spasi)
9. Latar Belakang Masalah
Uraikan masalah yang mendukung dan menyebabkan penelitian perlu dilakukan (maksimal 1
halaman).
49
10. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian
Bagian ini diisi dengan rumusan masalah dan pertanyaan yang akan dijawab melalui penelitian ini
(maksimal1 halaman).
50
11. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus serta Manfaat Penelitian
Uraikan tujuan umum, tujuan khusus serta manfaat penelitian secara singkat, padat dan jelas
(maksimum 1 halaman).
Tujuan Umum:
Tujuan Khusus:
Manfaat Penelitian:
51
12. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori
Uraikan pustaka yang mendukung penelitian ini, kerangka teori serta kerangka kosep penelitian
(maksimum 4 halaman)
52
13. Definisi Operasional dan Hipotesis
(maksimal 1 halaman)
53
14. Metode Penelitian
Uraikan dengan jelas bahan dan alat serta metode yang akan digunakan dalam penelitian meliputi
desain penelitian, lokasi dan waktu, populasi dan sampel, jumlah sampel minimal, teknik sampling,
pengolahan data dan uji statistik (maksimal3 halaman)
54
15. Etik Penelitian
Bagian ini harus diisi apabila penelitian menggunakan subjek manusia atau hewan percobaan. Isilah
lembaran ini dengan tahap-tahap yang akan dilakukan untuk mendapatkan izin dari komisi etik manusia
dan hewan. Isi bagian ini dengan cara yang dilakukan untuk mengurangi dampak negatif pada subjek
penelitian. (1 halaman)
55
16. Daftar Pustaka
Isi daftar pustaka sesuai dengan format penulisan daftar pustaka menurut sistem vancouver. (1
halaman)
17. Lampiran
Pada lampiran dapat dimasukkankuesioner, informasi mengenai subyek penelitian, tabel dan lain-lain
56