Masalah Kurang Vitamin A (Kva) PDF
Masalah Kurang Vitamin A (Kva) PDF
K
urang gizi merupakan suatu fenomena
yang terkait dengan kemiskinan, kurang juga dapat terjadi pada kelompok
sehingga penanggulangan kemiskinan mayarakat yang tidak miskin, karena pengetahuan
gizi yang rendah atau kurang, sehingga
merupakan salah satu prasyarat upaya meningkat- pengeluarannya lebih diutamakan bukan untuk
kan status gizi suatu masyarakat. Meski demikian
tidak berarti untuk menanggulangi masalah gizi makanan yang bergizi, misal untuk perhiasan atau
pengeluaran lain untuk meningkatkan status
hams menunggu sampai penanggulangan
kemiskinan tuntas. Masalah gizi kurang umumnya sosialnya.
diderita oleh kelompok rawan biologi yakni bayi, Sampai kini, masyarakat Indonesia masih
anak, ibu hamil dan ibu menyusui dan kelompok menghadapi empat masalah gizi, yakni kurang
rawan sosial ekonomi yakni masyarakat miskin. energi protein (KEP), kurang vitamin A (KVA),
Namun, sebenarnya masalah gizi dapat saja terjadi anemia gizi besi (AGB) dan gangguan akibat
pada seluruh kelompok umur, bahkan masalah kurang yodium (GKY). Tiga masalah yang
gizi dapat mempengaruhi status gizi kelompok disebut belakangan sering disebut sebagai
umur pada siklus kehidupan berikutnya. Masa masalah gizi mikro atau kelaparan tersembunyi
kehamilan merupakan periode sangat penting (hidden hunger). Dinamakan gizi mikro karena
karena akan menentukan kualitas bayi yang memang ukurannya kecil, yakni dalam mikro
dilahirkan yang pada gilirannya menentukan gram (ug), dan dibutuhkan dalam jurnlah sedikit,
kualitas SDM di masa depan. Tumbuh kembang tetapi meski sedikit, sangat penting dan
anak sangat ditentukan oleh kondisinya saat masa diperlukan untuk kesehatan manusia. Disebut
janin dalam kandungan. Perlu diingat status kelaparan tersembunyi, karena pada umumnya
kesehatan dan status gizi ibu hamil ditentukan pendenta tidak mengetahui atau tidak menyadari
oleh status kesehatan dan gizi pada saat remaja, kalau yang bersangkutan kekurangan zat gizi
calon pengantin, usia sekolah, atau bahkan usia tersebut, dan baru diketahui setelah gejala-gejala
balita dan bayi. Artinya status gizi dalam siklus defisiensi atau kekurangan muncul. Kekurangan
daur kehidupan seseorang akan terus berlanjut. gizi biasanya terjadi secara lambat, tersembunyi
Jika siklus dimulai dengan status gizi baik, dan sering kali penderitanya tidak menyadari,
diharapkan dapat dipertahankan dan yang terjadi luput dari pengamatan biasa, dan penderita datang
adalah siklus gizi baik, sebaliknya bila dimulai ke pelayanan kesehatan seperti dokter, Puskes-
Tabel 2. Prevalensi KVA Sub Klinis (Serum Vitamin A < 20 ug/dl) pada Tahun 1992 dan 2006s
1992 2006
r IUVUIM
< 20 ug/dl > 20 ug/dl < 20 ug/dl > 20 ug/dl
Sumatera Barat - - 10.4
Sumatera Selatan - - 8.7
Banten - - 10.6
Bali - - 16.3
NTB 48.9 48.1 10.4
Kalimantan Selatan 48.4 51.6 11.9
Sulawesi Tenggara 67.6 32.4 11.2
Rata-rata 44.1 11.4
90-
87.3
85-
82.2 82.4 82.4
79.7 79.5
80 J
75"
TA-
Prospek Penanggulangan KVA bertahan tidak seperti pada tahun 1997, maka
Memperhatikan kecenderungan angka upaya penyuluhan dan konseling gizi di pojok gizi
prevalensi xerophtalmia maupun prevalensi KVA Puskesmas perlu direvitalisasi. Keberhasilan
sub Klinis dari hasil survei tahun 1978, 1992, dan penurunan prevalensi xerophtalmia maupun KVA
2006, yang turon secara bermakna, tampaknya sub klinis lebih banyak karena program
bukan mustahil Indonesia akan mencatat sejarah suplementasi kapsul vitamin A 200.000 SI tiap
bulan Februari dan Agustus.
keberhasilannya membebaskan diri dari masalah
KVA. Agar hal tersebut dapat tercapai dan Masyarakat sudah cukup sadar dengan