Anda di halaman 1dari 32

SNI ISO 10703:2009

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Standar Nasional Indonesia

Mutu air Penentuan konsentrasi aktivitas


radionuklida Metode spektrometri sinar gamma
resolusi tinggi

(ISO 10703:2007, IDT)

ICS 13.060.60; 17.240 Badan Standardisasi Nasional


Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
SNI ISO 10703:2009

Daftar isi

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Daftar isi.....................................................................................................................................i
Prakata .....................................................................................................................................ii
Pendahuluan............................................................................................................................ iii
1 Lingkup .............................................................................................................................. 1
2 Acuan normatif................................................................................................................... 1
3 Istilah dan Definisi.............................................................................................................. 2
4 Simbol dan satuan ............................................................................................................. 3
5 Prinsip................................................................................................................................ 4
6 Sumber acuan ................................................................................................................... 5
7 Pereaksi............................................................................................................................. 5
8 Peralatan spektrometri gamma.......................................................................................... 6
9 Pencuplikan ....................................................................................................................... 8
10 Prosedur .......................................................................................................................... 8
11 Penulisan hasil............................................................................................................... 12
12 Laporan uji ..................................................................................................................... 17
Lampiran A (informatif) Contoh larutan pengemban yang dapat ditambahkan ke dalam
cuplikan air bila air yang diselidiki berasal dari limbah PLTN ................................................ 19
Lampiran B (informatif) Perhitungan konsentrasi aktivitas dari spektrum gamma
menggunakan pengurangan latar linier (puncak tanpa gangguan) ....................................... 20
Bibliografi ............................................................................................................................... 23

Gambar B.1 Skema pengurangan latar linier dalam spektrometri gamma....................... 231

i
SNI ISO 10703:2009

Prakata

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
SNI ini disusun dengan mengadopsi identik dengan metode terjemahan dari
ISO 10703:2007, Water quality- Determination of activity concentration of radionuclides-
Method by high resolution gamma-ray spectrometry. SNI ini dirumuskan oleh Panitia Teknis
17-01, Pengukuran Radiasi melalui forum konsensus Panitia Teknis 17-01 dengan instansi
teknis Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), yang diselenggarakan pada tanggal 17 Juni
2009 di Serpong Tangerang, dan dihadiri oleh stakeholder terkait yaitu perwakilan dari
produsen, konsumen, pakar dan pemerintah. SNI ini telah melalui tahap pemungutan suara
pada tanggal 10 Agustus 2009 sampai dengan 10 September 2009, dengan hasil disetujui
menjadi SNI.

Apabila pengguna menemukan keraguan dalam SNI ini, diharapkan dapat melihat standar
aslinya ataupun dokumen terkait lain yang menyertainya.

SNI ini menetapkan suatu metode untuk penentuan konsentrasi aktivitas secara simultan
dari berbagai radionuklida pemancar sinar gamma dengan energi 40 keV<E<2 MeV di dalam
cuplikan air, dengan spektrometri sinar gamma menggunakan detektor germanium resolusi
energi tinggi yang digabungkan dengan penganalisis saluran ganda (MCA). Standar ini
mencakup prosedur kalibrasi energi, penentuan sensitivitas kebergantungan energi dalam
pengukuran, analisis spektra dan penentuan konsentrasi aktivitas berbagai radionuklida
dalam cuplikan yang diamati.

ii
SNI ISO 10703:2009

Pendahuluan

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Standar ini memungkinkan (setelah pengambilan, penanganan dan, bila diperlukan atau
diinginkan, preparasi cuplikan secara benar) penentuan secara simultan konsentrasi
aktivitas beberapa radionuklida pemancar sinar gamma di dalam cuplikan air dengan
spektrometri sinar gamma menggunakan detektor germanium kemurnian tinggi (HPGe).
Radionuklida pemancar sinar gamma tersebar luas baik sebagai radionuklida alam maupun
buatan. Oleh sebab itu, cuplikan lingkungan biasanya mengandung banyak pemancar sinar
gamma yang berbeda dan spektrometri sinar gamma resolusi tinggi merupakan suatu cara
analisis yang berguna untuk pengukuran lingkungan.

iii
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
SNI ISO 10703:2009

Mutu air Penentuan konsentrasi aktivitas radionuklida

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Metode spektrometri sinar gamma resolusi tinggi

PERHATIAN Personil yang menggunakan standar ini sebaiknya terbiasa dengan praktik
laboratorium pada umumnya. Standar ini tidak ditujukan untuk semua masalah keselamatan, jika ada,
terkait dengan penggunaannya. Hal ini menjadi tanggung jawab pengguna untuk menetapkan praktik
keselamatan dan kesehatan yang sesuai dan untuk memastikan kesesuaian dengan kondisi
peraturan perundangan nasional.

PENTING Mutlak diperlukan bahwa uji yang dilaksanakan sesuai dengan standar ini dilakukan oleh
staf terlatih yang sesuai.

1 Lingkup

Standar ini menetapkan suatu metode untuk penentuan konsentrasi aktivitas secara simultan
dari berbagai radionuklida pemancar sinar gamma dengan energi 40 keV < E < 2 MeV di
dalam cuplikan air, dengan spektrometri sinar gamma menggunakan detektor germanium
resolusi energi tinggi yang digabungkan dengan penganalisis saluran ganda (MCA).

CATATAN Penentuan konsentrasi aktivitas radionuklida pemancar sinar gamma dengan energi di
bawah 40 keV dan di atas 2 MeV juga dimungkinkan dalam lingkup standar ini, asalkan kalibrasi
sistem pengukuran dan perisai disesuaikan dengan tujuan ini.

Standar ini mencakup prosedur kalibrasi energi, penentuan sensitivitas kebergantungan


energi sistem pengukuran, analisis spektrum dan penentuan konsentrasi aktivitas berbagai
radionuklida dalam cuplikan yang diamati. Hal ini hanya berlaku untuk cuplikan yang
homogen. Cuplikan dengan aktivitas khusus antara 1 Bq sampai dengan 104 Bq dapat diukur
tanpa pengenceran konsentrasi cuplikan atau alat (elektronik) khusus.

Bergantung pada faktor yang berbeda, seperti energi sinar gamma dan kebolehjadian emisi
per peluruhan nuklir, ukuran dan geometri cuplikan dan detektor, perisai, waktu pencacahan
dan parameter eksperimental lain, bila aktivitas yang harus diukur di bawah 1 Bq, maka
sebaiknya cuplikan dipekatkan dengan penguapan. Juga, bila aktivitas lebih tinggi 104 Bq,
cuplikan sebaiknya diencerkan atau dilakukan pengambilan sebagian cuplikan atau jarak
sumber ke detektor diperjauh, atau diterapkan suatu koreksi efek penumpukan.

2 Acuan normatif

Dokumen acuan berikut mutlak diperlukan untuk aplikasi standar ini. Untuk acuan
bertanggal, hanya menggunakan edisi yang disebutkan. Untuk acuan tidak bertanggal,
menggunakan edisi terakhir dokumen yang diacu (termasuk amandemen).

ISO 31-9, Quantities and units - Part 9: Atomic and nuclear physics
ISO 3696, Water for analytical laboratory use - Specification and test methods
ISO 5667-1, Water quality - Sampling - Part 1: Guidance on the design of sampling
programmes and sampling techniques
ISO 5667-3, Water quality - Sampling - Part 3: Guidance on the preservation and
handling of water samples
ISO 5667-14, Water quality - Sampling - Part 14: Guidance on quality assurance of
environmental water sampling and handling
1 dari 23
SNI ISO 10703:2009

ISO/IEC 17025, General requirements for the competence of testing and calibration

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
laboratories
Guide to the expression of uncertainty in measurement (GUM), BIPM, IEC, IFCC, ISO,
IUPAC, IUPAP, OIML
IEC 60973, Test procedures for germanium gamma-ray detectors
IEC 61151, Nuclear instrumentation - Amplifiers and preamplifiers used with detectors of
ionizing radiation - Test procedures
IEC 61452, Nuclear instrumentation - Measurement of gamma-ray emission rates of
radionuclides - Calibration and use of germanium spectrometers

3 Istilah dan Definisi

Dalam standar ini, berlaku definisi, simbol, dan singkatan yang tercantum dalam ISO 31-9
dan yang berikut ini:

3.1
cuplikan blanko
wadah yang komposisinya identik dengan wadah yang digunakan untuk cuplikan uji air
yang diisi dengan air demineral bebas radon

3.2
waktu mati
interval waktu yang harus dilewati antara kejadian dua pulsa berurutan atau peristiwa
ionisasi agar kedua pulsa tersebut diidentifikasi oleh sistem deteksi sebagai pulsa atau
peristiwa yang terpisah

3.3
koreksi waktu mati
koreksi yang diterapkan terhadap jumlah pulsa yang teramati untuk memperhitungkan
jumlah pulsa yang hilang selama waktu mati

3.4
konstanta peluruhan,
(radionuklida dalam tingkat energi tertentu) hasil bagi dengan , dengan adalah
kebolehjadian suatu inti yang mengalami transisi nuklir secara spontan dari tingkat energi
tersebut selama interval waktu .

dengan adalah jumlah inti yang ada pada waktu t.

3.5
efisiensi
perbandingan jumlah foton-gamma yang terdeteksi terhadap jumlah foton-gamma sama
yang dipancarkan sumber radiasi dalam interval waktu yang sama pada kondisi deteksi
tertentu

2 dari 23
SNI ISO 10703:2009

3.6

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
resolusi energi
ukuran perbedaan terkecil antara energi dua sinar gamma yang dapat dibedakan oleh alat
spektrometri sinar gamma pada energi tertentu

3.7
puncak energi penuh
puncak kurva tanggapan spektrum dalam volume sensitif detektor, yang sesuai dengan
serapan total energi foton yang berasal dari efek fotolistrik, atau interaksi foton yang
berurutan dari pembentukan pasangan (bila energi foton > 1022 keV), hamburan Compton
dan serapan fotolistrik

3.8
Gamma cascade
dua atau lebih foton gamma yang berbeda yang dipancarkan secara berurutan pada rentang
waktu resolusi dari suatu inti ketika inti tersebut terdeeksitasi melalui satu atau lebih tingkat
energi antara

3.9
radiasi gamma
radiasi elektromagnetik dari proses transisi nuklir atau proses anihilasi partikel yang
dipancarkan

3.10
spektrometri sinar gamma
metode pengukuran sinar gamma yang menghasilkan spektrum energi radiasi gamma

3.11
penumpukan (pile-up)
pemrosesan dengan spektrometer radiasi terhadap pulsa yang dihasilkan dari serapan
simultan partikel atau foton yang berasal dari peluruhan inti yang berbeda di dalam detektor
radiasi

CATATAN Sebagai hasil, pulsa-pulsa dicacah sebagai partikel atau foton tunggal dengan energi di
antara energi masing-masing dan jumlah energi-energinya

3.12
kebolehjadian transisi
fraksi inti yang meluruh dengan mekanisme tertentu

4 Simbol dan satuan

Volume cuplikan air untuk uji, dalam liter

Aktivitas setiap radionuklida dalam sumber kalibrasi, pada waktu


kalibrasi, dalam becquerel

Konsentrasi aktivitas 1 ) setiap radionuklida, tanpa dan dengan koreksi,


dinyatakan dalam becquerel per liter

Waktu pencacahan spektrum cuplikan, dalam detik

3 dari 23
SNI ISO 10703:2009

Waktu pencacahan spektrum latar, dalam detik

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Waktu pencacahan spektrum kalibrasi, dalam detik

Jumlah cacah neto luasan puncak pada energi E, secara berurutan


untuk spektrum cuplikan, spektrum latar dan spektrum kalibrasi

Jumlah cacah bruto luasan puncak pada energi E, secara berurutan


untuk spektrum cuplikan, spektrum latar dan spektrum kalibrasi

Jumlah cacah latar puncak pada energi E, secara berurutan untuk


spektrum cuplikan, spektrum latar dan spektrum kalibrasi

Efisiensi detektor pada energi E dan geometri pengukuran aktual

Kebolehjadian pancaran sinar gamma dengan energi E dari setiap


radionuklida, per peluruhan

Konstanta peluruhan setiap radionuklida, dalam detik-1

ketidakpastian baku hasil pengukuran, tanpa dan dengan koreksi, dalam


becquerel per liter

ketidakpastian diperluas yang dihitung dari dengan k = 1,


2,..., dalam becquerel per liter

Ambang keputusan, tanpa dan dengan koreksi, dalam becquerel per liter

Batas deteksi, tanpa dan dengan koreksi, dalam becquerel per liter

Batas atas dan batas bawah interval kepercayaan, dalam becquerel per
liter

5 Prinsip

Sinar gamma menghasilkan pasangan electron-hole bila berinteraksi dengan bahan


semikonduktor. Bila suatu tegangan dipakai pada detektor semikonduktor, pasangan
electron-hole ini, setelah penguatan yang cukup, dideteksi sebagai pulsa arus. Tinggi pulsa
berkaitan dengan energi yang diserap dari foton gamma atau berbagai foton lainnya dalam
waktu pisah (resolving time) detektor dan elektroniknya. Dengan membedakan tinggi pulsa,
suatu spektrum tinggi pulsa sinar gamma akan diperoleh. Setelah analisis spektrum,
berbagai puncak diidentifikasi sebagai radionuklida yang memancarkan sinar gamma terkait,
menggunakan kalibrasi energi detektor yang diperoleh sebelumnya. Konsentrasi
radionuklida yang ada dalam cuplikan dihitung menggunakan efisiensi detektor yang
bergantung energi, yang diperoleh sebelumnya.

4 dari 23
SNI ISO 10703:2009

6 Sumber acuan

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Semua sumber acuan tersertifikasi harus tertelusur ke suatu standar nasional atau
internasional.

6.1 Sumber acuan untuk kalibrasi energi

Harus digunakan satu atau lebih sumber acuan pemancar sinar gamma dengan energi
tertentu yang mencakup rentang seluruh energi yang akan diamati.

Direkomendasikan bahwa sumber pemancar foton yang akan digunakan mencakup daerah
energi yang akan diamati. Pilihlah sumber sedemikian rupa sehingga tersedia minimum 9
puncak energi penuh yang membagi secara seragam keseluruhan rentang energi yang akan
diamati; untuk itu direkomendasikan menggunakan sumber radionuklida umur panjang (Eu-
152, Am-241, Co-60, Cs-137). Untuk mengkontrol kalibrasi energi secara periodik dapat
digunakan jumlah puncak energi yang lebih sedikit.

6.2 Sumber acuan untuk kalibrasi efisiensi

Harus digunakan satu atau lebih sumber acuan yang tertelusur ke standar nasional atau
internasional dan yang ketidakpastian aktivitasnya dinyatakan. Sumber multi radionuklida
juga dapat digunakan. Energi sinar gamma yang dipancarkan harus tersebar dalam rentang
energi yang akan dianalisis, sedemikian rupa sehingga efisiensi yang bergantung energi
dari alat pengukur dapat ditentukan dengan cukup akurat. Pada umumnya, akurasi dianggap
cukup jika perbedaan efisiensi pencacahan antara dua energi yang berdekatan lebih kecil
10% dari efisiensi pencacahan pada 120 keV, jika radionuklida yang diperlukan tersedia.
Untuk menentukan aktivitas radionuklida pemancar sinar gamma pada rentang energi 40
keV < E < 100 keV, efisiensi pencacahan untuk sinar gamma ini sebaiknya ditentukan
dengan kalibrasi menggunakan radionuklida tertentu.

CATATAN Untuk rentang energi 100 keV < E < 2 000 keV dapat digunakan radionuklida berikut:
Mn-54, Co-57, Zn-65, Sr-85, Y-88, Cd-109, Sn-113, Cs-137, Ce-139. Radionuklida dengan transisi
berturutan (seperti Co-60 dan Cs-134) digunakan dengan perhatian khusus. Karena merkuri mudah
menguap maka tidak dapat disatukan dengan sumber padat yang dipreparasi dengan penguapan.

7 Pereaksi

Pereaksi berikut harus digunakan bila cuplikan dipekatkan melalui penguapan yang dapat
menahan iod. Untuk semua aplikasi harus digunakan pereaksi yang tingkat analitiknya
diketahui dan air yang memenuhi tingkat 3 dalam ISO 3696.

7.1 Asam nitrat pekat, c(HN0 3) = 15,8 mol/l, 69 % fraksi volume atau w/w, [ (HN0 3) =
1,42 g/ml].

7.2 Asam sulfat pekat, c(H 2S04) = 17,9 mol/l, 95 % fraksi volume atau w/w, [ (H 2S04)
=1,84 g/ml].

7.3 Larutan perak nitrat , c(AgN03) = 3,2 g/I.

Larutkan 3,2 g perak nitrat dalam air yang diasamkan dengan 0,1 ml asam nitrat dan
encerkan dengan air sampai volume total 1 liter.

5 dari 23
SNI ISO 10703:2009

7.4 Larutan kalium iodida, c(KI) = 1,3 g/I.

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Larutkan 1,3 g kalium iodida dalam 1 l air.

7.5 Natrium sulfit, Na2S03.

7.6 Larutan hidrogen peroksida, c(H202) = 0,3 g/I.

7.7 Larutan natrium karbonat, Na2C03, yang dijenuhkan pada temperatur 20C.

8 Peralatan spektrometri gamma

Pada dasarnya alat ukur terdiri dari dua bagian, detektor dan alat yang menangani,
menyimpan dan menganalisis sinyal dari detektor. Keluaran detektor diumpankan ke
penganalisis dan penyangga saluran ganda (MCA dan MCB) dan semua penanganan,
penampilan, penyimpanan dan analisis data dilakukan oleh mikroprosesor dengan perangkat
lunak dan perangkat keras pendukungnya.

Untuk bagian elektroniknya, komponen digital (DSP) semakin banyak digunakan.

Peralatan harus terdiri dari bagian-bagian yang dijelaskan dalam butir 8.1 sampai dengan
butir 8.8.

8.1 Detektor germanium kemurnian tinggi (HPGe)

Kinerja detektor harus diuji sesuai IEC 60973.

CATATAN Detektor biasanya tersedia secara komersial dalam 3 bentuk yang berbeda, masing-
masing memiliki keuntungan tergantung penggunaannya: detektor planar, coaxial dan tipe sumur.
Sebagai contoh, detektor coaxial umumnya digunakan bila volume cuplikan besar tersedia,
sedangkan detektor tipe sumur paling efisien untuk volume kecil. Informasi lebih rinci tentang detektor
tercantum dalam acuan [1] dalam bibliografi.

8.2 Catu daya tegangan tinggi

PERINGATAN Gunakan tindakan keselamatan yang diperlukan sesuai dengan instruksi pabrikan.

8.3 Penguat mula (Preamplifier)

Penguat mula menentukan derajat yang tinggi mutu dari keseluruhan sistem pengukuran,
karena derau dan resolusi energi bergantung pada karakteristik penguat mula.

CATATAN Penguat mula umumnya terletak sangat dekat dengan detektor. Pendinginan bagian
masukan (FET) penguat mula akan menurunkan tingkat derau dan memperbaiki resolusi energi.

8.4 Cryostat atau pendingin listrik untuk menjaga detektor pada temperatur nitrogen cair

Pengoperasian pada temperatur rendah diperlukan untuk menurunkan kebocoran arus dan
tingkat derau elektronik dari detektor dan penguat mula; untuk itu direkomendasikan
dipasang saklar otomatis dan sinyal alarm yang bekerja bila terjadi kenaikan temperatur
(misalnya, yang disebabkan malfungsi dari cryostat atau kekurangan nitrogen cair).

Detektor HPGe dapat disimpan pada temperatur kamar, namun harus didinginkan bila diberi
tegangan bias.

6 dari 23
SNI ISO 10703:2009

8.5 Perisai

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Detektor harus dilindungi dari semua sisi (termasuk bagian bawah) dengan timbal atau besi,
untuk mengurangi sinyal latar yang berasal terutama dari radionuklida alam. Jika
pengukuran dilakukan pada rentang energi 40 keV < E < 100 keV, perisai bagian dalam
harus terdiri dari 3 lapisan secara berurutan yaitu kadmium, tembaga dan polimetilmetakrilat
(atau bahan lain yang sejenis) untuk mencapai latar yang rendah dan konstan dengan
atenuasi sinar-X yang dihasilkan pada perisai.

Perisai penting untuk menurunkan tingkat latar, terutama jika tingkat aktivitas rendah akan
diukur. Tindakan berikut dapat dilakukan :

- Gunakan timbal aktivitas rendah; jika memungkinkan, hindari perisai yang sangat dekat
dengan detektor;

- Ventilasi, saringan udara, materi lain dari sistem dan konstruksi sistem dipilih secara hati-
hati, untuk menurunkan konsentrasi aktivitas agar mencapai tingkat radiasi latar yang
rendah.

8.6 Penguat utama

Penguat utama harus mempunyai karakteristik linier terhadap sinyal masukan dan keluaran,
sebaiknya mempunyai kapasitas membentuk pulsa dan harus dilengkapi dengan rangkaian
pole-zero dan DC-restorer. Kesesuaian parameter karakteristik aktual dengan spesifikasi
pabrikan harus diuji berdasarkan IEC 61151.

CATATAN Bila laju cacah tinggi (> 5 000 cacah per detik) akan diukur, dapat digunakan suatu
rangkaian penghilangan penumpukan pulsa.

8.7 Penganalisis Saluran Ganda (MCA) atau Penyangga Saluran Ganda (MCB)

Jumlah optimum saluran bergantung pada resolusi energi dan rentang energi yang diamati.
Untuk resolusi yang baik dalam rentang energi 100 keV sampai dengan 2 000 keV,
diperlukan jumlah saluran sebanyak 4 096 - 8 192 (lihat acuan [11]).

8.8 Komputer, termasuk piranti pendukung dan perangkat lunak

Komputer, dengan kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak yang tersedia sebaiknya
mampu :

- membaca data dari MCA atau MCB


- mereproduksi data tersebut pada tampilan video, plotter atau printer dan menyimpannya;
- menentukan hubungan antara nomor saluran dan energi terkait pada rentang energi
keseluruhan yang akan diamati (kalibrasi energi), dengan menggunakan sumber acuan
yang sesuai;
- menentukan efisiensi yang bergantung energi mencakup seluruh rentang energi yang
akan diamati (kalibrasi efisiensi), dengan menggunakan sumber acuan yang sesuai;
- mendeteksi puncak, untuk menentukan karakteristik puncak yang terdeteksi seperti
centroid, lebar puncak penuh pada setengah tinggi maksimum (FWHM), jumlah cacah
neto yang terkumpul di bawah puncak, dan untuk menentukan ketidakpastian jumlah
cacah tersebut;
- mengidentifikasi radionuklida yang memiliki puncak energi penuh yang teramati dengan
menggunakan acuan radionuklida, misalnya lihat acuan [4] sampai dengan [7];
7 dari 23
SNI ISO 10703:2009

- menghitung konsentrasi aktivitas radionuklida berdasarkan jumlah cacah, waktu cacah,

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
efisiensi pencacahan dan data dari acuan radionuklida, misalnya lihat acuan [4] sampai
dengan [7];
- menghitung ketidakpastian baku konsentrasi aktivitas radionuklida yang teridentifikasi;
- menghitung batas deteksi dan ambang keputusan radionuklida yang akan diukur tetapi
tidak terdapat dalam cuplikan.

Hasil analisis komputer dari spektrum direkomendasikan untuk diperiksa visual secara rutin
untuk mendapatkan anomali dan kesalahan yang jelas. Untuk memeriksa kinerja peralatan,
direkomendasikan menggunakan standar laboratorium. Pengikutsertaan dalam uji banding
dapat juga membantu uji kinerja peralatan dan analisis.

CATATAN Perhitungan dan identifikasi dapat dilakukan secara manual kapanpun diperlukan.

9 Pencuplikan

Cuplikan harus dikumpulkan dan diperlakukan sesuai ISO 5667-1, ISO 5667-3 dan ISO
5667-14. Hal berikut harus menjadi perhatian khusus:

- identifikasi cuplikan (tempat, waktu dan prosedur yang digunakan);


- selang waktu antara pencuplikan dan pengukuran cuplikan;
- homogenitas cuplikan; jika terdapat bahan partikulat yang dapat menyebabkan
heterogenitas, bahan ini harus dibuang dengan filtrasi, dan jika diperlukan, residunya
harus diukur secara terpisah;
- untuk pencuplikan, sebaiknya digunakan botol polietilen, dibersihkan dengan asam
klorida 1 mol/l, kemudian diikuti pelindian dengan larutan asam nitrat encer dan dibilas
dengan air demineral atau air suling;
- bergantung pada durasi waktu antara pencuplikan dan pengukuran (jika penyimpanan
lebih dari beberapa hari) dan juga radionuklida yang akan diukur, cuplikan sebaiknya
diasamkan dengan asam nitrat sampai pH < 2; jika bahan partikulat dipisahkan dengan
filtrasi atau sentrifugasi, proses ini harus dilakukan sebelum pengasaman;
- antara pengasaman dan pengukuran, cuplikan sebaiknya dipindahkan dan/atau disimpan
di dalam ruangan kedap cahaya pada temperatur 1 C < t < 5 C.

Jika radioiod yang akan ditentukan, untuk pengasaman cuplikan sebaiknya menggunakan
asam klorida dari pada asam nitrat.

CATATAN Dalam beberapa kasus dapat ditambahkan larutan pengemban ke dalam cuplikan
Sebagai contoh, bila mengukur air limbah dari suatu PLTN, dapat digunakan larutan pengemban
seperti tertera dalam Lampiran A.

10 Prosedur

10.1 Preparasi cuplikan

Dalam standar ini, dijelaskan 3 cara berbeda preparasi cuplikan air. Dalam laporan uji,
metode preparasi cuplikan yang dilakukan harus dinyatakan.

8 dari 23
SNI ISO 10703:2009

Pemilihan metode bergantung pada batas deteksi yang diperlukan. Namun, jika radionuklida

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
iod harus ditentukan, pemilihan dapat dibuat antara butir 10.1.1 dan 10.1.3 bergantung pada
batas deteksi yang diperlukan.

10.1.1 Pengukuran langsung tanpa preparasi

Pengukuran langsung dapat digunakan untuk mendapatkan hasil secara cepat, sebagai
contoh dalam situasi seperti pemantauan pemancaran atau pengendalian kecelakaan.
Cuplikan diukur secara langsung, lebih baik dalam bejana Marinelli.

Bila cuplikan air difiltrasi, residu pada filter harus diukur secara terpisah. Dalam laporan uji,
metode harus dinyatakan sebagai pengukuran langsung, memberikan hasil untuk cairan
dan untuk padatan keduanya mengacu pada volume cuplikan. Konsentrasi massa padatan
yang tertahan harus juga diberikan.

CATATAN 1 Homogenisasi materi yang tersuspensi di dalam cuplikan dapat dilakukan dengan
penambahan bahan gel.

CATATAN 2 Penguapan sebagian cuplikan dapat dilakukan untuk menurunkan volume dan
memekatkan aktivitas sebelum pengukuran langsung.

10.1.2 Penguapan tanpa penahanan iod

Uapkan air hingga menjadi kering. Tentukan massa residu dan ukur aktivitas dari sejumlah
massa yang sesuai dengan massa geometri standar, jika diperlukan. Dalam laporan uji,
metode harus dinyatakan sebagai penguapan tanpa penahanan iod.

10.1.3 Penguapan dengan penahanan iod

Tambahkan ke cuplikan, sambil diaduk, larutan 10 ml kalium iodida (butir 7.4), 0,1 gram
natrium sulfit (butir 7.5) dan 5 ml asam sulfat pekat (butir 7.2) per liter cuplikan air yang tidak
difiltrasi. Setelah pengadukan selama 5 menit, tambahkan 10 ml larutan perak nitrat (butir
7.6) dan 10 ml larutan hidrogen peroksida (butir 7.6) per liter. Atur pH sampai nilai 9,
menggunakan larutan natrium karbonat jenuh (butir 7.7).

Uapkan dan keringkan cuplikan sesuai butir 10.1.2. Dalam laporan uji, metode harus
dinyatakan sebagai penguapan dengan penahanan iod.

10.2 Kalibrasi

Kalibrasi harus mengikuti persyaratan IEC 61452.

10.2.1 Kalibrasi energi

Letakkan sumber acuan pada spektrometer. Atur penguat dan pengubah analog ke digital
(ADC) sedemikian rupa sehingga saluran pertama sesuai dengan energi antara 0 keV dan
30 keV dan setiap saluran berikutnya sesuai dengan 0,5 keV, diasumsikan menggunakan
4 096 saluran.

Di dalam sistem peralatan, hubungan antara energi dan nomor saluran mendekati linier.
Untuk analisis spektrum, bagaimanapun juga diperlukan untuk menghubungkan setiap
saluran dengan energi yang sesuai secara akurat, sebagai contoh dengan fitting titik-titik
percobaan pada fungsi polinomial yang menyatakan hubungan nomor saluran dan energi
dengan akurasi 0,1 keV atau yang lebih baik.

9 dari 23
SNI ISO 10703:2009

Pada umumnya, tugas ini dilakukan menggunakan perangkat lunak yang sesuai dengan

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
spektrum standar, mencatat informasi yang berguna untuk analisis berikutnya dan
mengubah secara otomatis skala saluran dari pengubah ke dalam skala energi foton.
Dengan menggunakan spektrum kalibrasi energi, FWHM dapat ditentukan sebagai fungsi
energi gamma. Informasi ini biasanya diperlukan oleh perangkat lunak untuk evaluasi.

10.2.2 Kalibrasi efisiensi

Efisiensi pencacahan dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut :

- detektor dan pengaturan elektronik yang digunakan;


- geometri cuplikan terhadap detektor (sudut ruang);
- kerapatan cuplikan dan karakteristik wadah cuplikan.

Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, efisiensi pencacahan harus ditentukan pada


kondisi pengukuran yang sama seperti sumber cuplikan. Bila salah satu dari faktor tersebut
diubah, efisiensi pencacahan harus dievaluasi ulang untuk kondisi baru. Algoritma yang
sama untuk analisis spektrum harus juga digunakan untuk cuplikan dan sumber kalibrasi.
Bergantung pada tujuan pengukuran, (penentuan radionuklida tunggal atau multi
radionuklida), efisiensi dapat ditentukan dengan dua cara berbeda yaitu sebagai fungsi
energi atau untuk radionuklida tunggal.

Efisiensi pencacahan radionuklida spesifik dapat digunakan bila tujuan pengukuran adalah
untuk menentukan suatu radionuklida tunggal, dan harus digunakan bila daerah yang
dianalisis adalah 40 keV < E < 100 keV. Efisiensi pencacahan radionuklida spesifik dapat
digunakan untuk radionuklida yang tertentu tersebut dan untuk kasus pemeriksaan
radionuklida pemancar gamma dari cascade transitions (pemancar gamma yang mempunyai
banyak tingkat energi). Juga mungkin diperlukan bila koreksi penjumlahan acak (random
summing corrections) menjadi penting yaitu dalam detektor tipe sumur.

10.2.2.1 Prosedur

Siapkan sumber kalibrasi dari sumber acuan yang mempunyai sifat kimia dan fisika yang
sama seperti sumber cuplikan. Hal ini, sebagai contoh, dapat diperoleh dengan penambahan
sejumlah radionuklida (spiking) di dalam volume air tertentu dan preparasi sumber kalibrasi
tersebut seperti sumber cuplikan yang akan diukur.

Letakkan sumber kalibrasi pada spektrometer dan rekam spektrum sampai laju pencacahan
neto pada puncak energi penuh dapat ditentukan dengan koefisien variasi 1 % atau kurang.
Untuk menghindari kesalahan yang disebabkan penumpukan, aktivitas sumber acuan serta
geometri pengukurannya, harus diupayakan sedemikian rupa sehingga waktu pencacahan
sesungguhnya (real counting time) dari pengukuran tidak berbeda lebih dari 10% dari waktu
hidup (live time). Dapat juga digunakan rangkaian penolakan penumpukan pulsa.

Tentukan jumlah cacah neto dari puncak yang relevan untuk semua energi (E) yang akan
digunakan. Gunakan prosedur perhitungan area puncak yang sama ketika mengukur
cuplikan.

10.2.2.2 Efisiensi pencacahan sebagai fungsi energi

Tentukan efisiensi pencacahan pada energi E untuk semua puncak yang akan digunakan
dari Persamaan (1). Efisiensi untuk energi E harus dihitung dengan :

10dari 23
SNI ISO 10703:2009

(1)

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Untuk puncak tanpa gangguan pada energi E, jumlah cacah, , dalam area neto-puncak
spektrum gamma dihitung menggunakan persamaan (2) :

(2)

Tentukan efisiensi deteksi yang bergantung energi dengan menemukan garis fitting yang
paling baik atau pernyataan matematis yang menghubungkan data percobaan dari efisiensi
terhadap energi.

Bila menggunakan sumber kalibrasi radionuklida dengan garis emisi yang berbeda, efek
penjumlahan atau kehilangan pulsa karena peristiwa koinsiden sebaiknya diperhatikan.

Ulangi prosedur yang dijelaskan dalam butir 10.2 secara rutin sebagai tindakan pemeriksaan
dan untuk setiap geometri pengukuran yang berbeda.

10.2.2.3 Efisiensi pencacahan radionuklida spesifik

Efisiensi masing-masing radionuklida spesifik i, pada energi E ditentukan dengan


menggunakan Persamaan (3) :

(3)

CATATAN Beberapa radionuklida menghasilkan lebih dari satu puncak energi penuh, yang
memungkinkan penggunaan akurasi dan sensitivitas yang lebih tinggi. Efisiensi pencacahan multi
energi untuk radionuklida tunggal memberikan sensitivitas yang lebih tinggi dan akurasi yang lebih
baik.

10.3 Perekaman spektrum cuplikan

Letakkan cuplikan pada alat ukur, reset MCA dan rekam spektrumnya. Catat waktu dan
tanggal. Cacah dengan waktu yang cukup lama agar batas deteksi yang diinginkan untuk
berbagai radionuklida dapat dicapai.

Detektor, wadah cuplikan atau area di sekitar detektor dapat terkontaminasi atau dapat
mengandung radionuklida alam. Hal ini dapat meningkatkan puncak spektrum yang bukan
berasal dari cuplikan. Untuk itu, ukur spektrum latar secara rutin sebagai suatu pemeriksaan
dengan menggunakan cuplikan blanko. Hanya wadah yang tidak terkontaminasi yang dapat
digunakan berulang. Bila batas deteksi rendah harus diperoleh dan diperlukan waktu
pencacahan yang lama, maka puncak spektrum latar perlu diperhitungkan dalam analisis.

10.4 Analisis spektrum

Temukan puncak-puncak spektrum, tentukan energi-energi yang sesuai dengan cacah


maksimum dan tentukan jumlah cacah neto di bawah puncak itu, dengan cara yang sama
untuk penentuan efisiensi deteksi yang bergantung energi. Untuk masing-masing puncak,
tentukan radionuklidanya, dengan mempertimbangkan kemungkinan pemancaran sinar-X
serta peristiwa penjumlahan dan penumpukan.

Sangat lebih baik untuk memeriksa secara visual kesesuaian antara puncak yang telah
ditentukan menggunakan program perangkat lunak dengan spektrum yang diukur karena

11 dari 23
SNI ISO 10703:2009

puncak yang sempit, puncak yang lebar dan puncak ganda dapat terdeteksi dan/atau

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
terkuantisasi secara tidak benar.

Jika waktu pencacahan cukup panjang untuk puncak yang menyusun spektrum latar, jumlah
cacah puncak ini harus dikurangkan dari cacah puncak cuplikan. Jika diperlukan, lakukan
koreksi perbedaan waktu cacah antara cuplikan dan blanko.

Informasi rinci lihat acuan [11].

11 Penulisan hasil

11.1 Perhitungan konsentrasi aktivitas

Konsentrasi aktivitas, , masing-masing radionuklida yang ada di dalam cuplikan diperoleh


dari cacah neto, , puncak garis- masing-masing tanpa gangguan apapun
menggunakan Persamaan (4) :

(4)

dengan

adalah faktor koreksi yang mempertimbangkan semua koreksi yang diperlukan


berdasarkan Persamaan (5):

(5)

dengan

adalah faktor koreksi peluruhan untuk tanggal acuan;


adalah faktor koreksi pengurangan karena peristiwa koinsiden (summing-out);
adalah faktor koreksi penambahan karena peristiwa koinsiden (summing-in).

Untuk puncak tanpa gangguan pada energi E, cacah dalam daerah puncak neto
spektrum- dihitung menggunakan Persamaan (6)

(6)

Dengan demikian, Persamaan (4) dapat ditulis menjadi:

dengan (7)

11.1.1 Koreksi peluruhan

Bergantung pada waktu paro radionuklida yang akan diukur, aktivitas jenis harus dikoreksi
dengan . Untuk memperhitungkan peluruhan radioaktif selama waktu pencacahan dan
selama waktu antara saat awal (t=0) dan saat pengukuran (t = t i ) , harus dihitung
dengan,

(8)

12dari 23
SNI ISO 10703:2009

11.1.2 Koreksi efek penjumlahan atau pengurangan karena peristiwa koinsiden

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Untuk radionuklida dengan transisi berturutan, dapat terjadi hilangnya pencacahan yang
disebabkan penjumlahan peristiwa koinsiden, terutama pada efisiensi pencacahan yang tinggi.

Koreksi ini penting untuk cuplikan sumber titik yang diukur sangat dekat dengan permukaan
detektor, dan spesifik untuk setiap radionuklida, detektor, geometri pengukuran dan jarak
cuplikan ke detektor.

Metode teoritis yang paling sering digunakan untuk menghitung penjumlahan adalah teori
transport dan teknik Monte-Carlo (lihat acuan [15] sampai dengan [18]). Beberapa prosedur
percobaan dapat digunakan untuk setiap situasi khusus terkait dengan kesulitan yang ada
pada pemodelan detektor.

Beberapa prosedur percobaan ini menggunakan data dari literatur khusus, namun karena
banyaknya variasi detektor dan kondisi pengukuran, maka pengukuran langsung seperti
yang berikut dapat dilakukan:

a) Siapkan sumber yang mengandung radionuklida yang memancarkan foton multi-garis


yang faktor koreksinya pada energi E harus dihitung bersama dengan radionuklida lain
yang memancarkan energi yang hampir sama, E', yang koreksi penjumlahannya dapat
diabaikan Geometri harus sama seperti yang digunakan untuk sumber cuplikan.
b) Ukur sumber ini pada jarak yang jauh dari detektor. Hitung hubungan antara cacah
puncak neto pada energi E dan E.
c) Ukur cuplikan pada posisi pengukuran normal. Hubungan antara cacah puncak neto
pada energi E dan E akan mirip dengan yang dihitung di atas dan cacah puncak neto
teoritis, , pada energi E dapat diperkirakan.

Hubungan antara cacah puncak neto teoritis, , dan cacah puncak neto terukur, ,
adalah faktor koreksi penjumlahan untuk energi E dari radionuklida yang memancarkan foton
multi-garis yang harus diterapkan untuk analisis kalibrasi dan spektrum cuplikan sumber.

Informasi lebih lanjut diberikan acuan [8] dan [12].

11.2 Ketidakpastian baku

Berdasarkan Guide to Expression of Uncertainty in Measurement (GUM), ketidakpastian


baku dihitung dengan :

(9)

dengan ketidakpastian baku waktu pencacahan diabaikan dan ketidakpastian baku relatif
dari w dihitung dengan

(10)

Berdasarkan Persamaan (1), ketidakpastian baku relatif dari dihitung dengan

(11)

13 dari 23
SNI ISO 10703:2009

Dengan , mencakup semua ketidakpastian yang terkait dengan sumber kalibrasi:

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
sertifikat kalibrasi larutan standar, preparasi sumber kalibrasi dan penambahan sumber
kalibrasi.

Untuk perhitungan batas karakteristik (lihat ISO 11929), diperlukan , yaitu


ketidakpastian baku gabungan sebagai fungsi nilai benarnya. Untuk suatu nilai benar, ,
diharapkan dan dengan , diperoleh:

(12)

CATATAN Ketidakpastian , dan dihitung berdasarkan GUM, dengan


memperhatikan bahwa cacah masing-masing saluran i dari spektrum multi saluran adalah hasil dari
proses Poisson dan karena itu diperoleh . Nilai , dan juga ketidakpastian bakunya
, , dan dapat dihitung dengan suatu program komputer. Karena ada banyak metode
pengurangan latar di bawah puncak untuk mendapatkan jumlah cacah di dalam area puncak neto,
maka tidak ada formula yang berlaku secara umum. Suatu contoh kasus sederhana dari pengurangan
latar linier diberikan dalam Lampiran B. Untuk menghitung ambang keputusan dan batas deteksi
paling tidak harus diketahui dan serta dan .

11.3 Ambang keputusan

Ambang keputusan, , diperoleh dari Persamaan (12) untuk (lihat ISO 11929).
Hasilnya adalah:

(13)

nilai yang sering digunakan adalah dan .

11.4 Batas deteksi

Batas deteksi, , dihitung menggunakan Persamaan implisit (14) (lihat ISO 11929).

(14)

nilai yang sering digunakan adalah dan .

Batas deteksi dapat dihitung dengan menyelesaikan Persamaan (14) untuk atau, lebih
sederhana, melalui iterasi dengan pendekatan awal .

bila digunakan , penyelesaian Persamaan (14) diberikan oleh Persamaan


(15) :

(15)

14dari 23
SNI ISO 10703:2009

11.5 Batas kepercayaan

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Batas bawah kepercayaan, , dan batas atas kepercayaan, , dihitung menggunakan
Persamaan (16) dan (17) (lihat ISO 11929):

(16)

(17)

dengan

, merupakan fungsi distribusi dari distribusi normal tersandardisasi;

adalah kebolehjadian interval kepercayaan pengukuran;

1 dapat digunakan jika . Dalam hal ini :

(18)

nilai yang sering digunakan adalah dan =1,96.

11.6 Koreksi untuk kontribusi dari radionuklida lain dan latar

Dalam spektrometri gamma, dua tipe kontribusi yang harus sering dikoreksi.

a) Garis gamma radionuklida yang akan ditentukan mengandung kontribusi dari radiasi
gamma radionuklida lain di dalam cuplikan. Radionuklida lain ini mempunyai garis
gamma lain yang kontribusinya terhadap garis yang dianalisis dapat diestimasi dengan
memperhitungkan kebolehjadian emisi garis-garis gamma.
b) Garis gamma radionuklida yang akan ditentukan terjadi juga di dalam latar
spektrometer. Dengan mengukur spektrum latar menggunakan cuplikan blanko selama
waktu pencacahan t0, kontribusi ini dapat dikoreksi, dengan memperhitungkan
perbedaan waktu pencacahan kedua spektrum.

Untuk kedua kasus di atas, aktivitas jenis dapat dihitung menggunakan model yang sesuai
dengan Persamaan (19):

(19)

dengan x adalah faktor yang bergantung pada tipe koreksi. Untuk kedua kasus kontribusi di
atas, model ini memberikan koreksi yang diperlukan.

11.6.1 Kontribusi dari radionuklida lain

Garis gamma yang akan dikoreksi pada energi E1 mempunyai area puncak neto .
Kontribusi radionuklida dihitung menggunakan rasio (dari hasil kali efisiensi dan
kebolehjadian) untuk radionuklida yang memberikan kontribusi pada energi gamma E1.
Persamaan (19) memberikan koreksi yang diperlukan dengan dan
. Ini menghasilkan

(20)

15 dari 23
SNI ISO 10703:2009

Dengan mengabaikan ketidakpastian baku dari x, maka ketidakpastian baku dari

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
dihitung dengan:

(21)

dan dengan nilai benar menggantikan :

(22)

Kemudian, ambang keputusan diberikan oleh,

(23)

dan batas deteksi, , oleh

(24)

Batas deteksi dapat dihitung dengan menyelesaikan Persamaan (24) untuk atau, lebih
sederhananya melalui iterasi dengan pendekatan awal .

bila diambil k 1 = k 1 = k , penyelesaian Persamaan (24) diberikan dengan Persamaan


(25):

(25)

11.6.2 Kontribusi dari latar

Dalam hal ini, Persamaan (19) digunakan untuk koreksi dengan dan ,
adalah area puncak neto dari garis gamma dalam spektrum latar dan adalah waktu
pencacahan spektrum latar. Ini menghasilkan

(26)

Ketidakpastian baku dari dihitung dengan

(27)

dan dengan adalah nilai benar dari

16dari 23
SNI ISO 10703:2009

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
(28)

Kemudian, ambang keputusan dihitung dengan

(29)
dan batas deteksi dihitung dengan

(30)

Batas deteksi dapat dihitung dengan menyelesaikan Persamaan (30) untuk atau, lebih
sederhananya melalui iterasi dengan pendekatan awal .

Bila diambil , penyelesaian Persamaan (30) diberikan dengan Persamaan


(31):

(31)

Batas interval kepercayaan dihitung berdasarkan Persamaan (16) dan (17).

12 Laporan uji

Laporan uji harus sesuai dengan persyaratan ISO/IEC 17025. Laporan uji harus memuat
informasi berikut :

a) acuan standar ini ;


b) identifikasi cuplikan;
c) pernyataan satuan hasil;
d) hasil uji, atau dengan nilai yang sesuai;

Informasi tambahan dapat diberikan seperti :

e) kebolehjadian , , dan
f) ambang keputusan dan batas deteksi;
g) berdasar permintaan pelanggan ada beberapa cara yang berbeda untuk mendapatkan
hasil;
1) Bila konsentrasi aktivitas, , dibandingkan dengan ambang keputusan (lihat ISO
11929), hasil pengukuran sebaiknya dinyatakan sebagai bila hasilnya di
bawah ambang keputusan.

17 dari 23
SNI ISO 10703:2009

2) Bila konsentrasi aktivitas, , dibandingkan dengan batas deteksi, hasil

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
pengukuran dapat dinyatakan sebagai bila hasilnya di bawah batas deteksi.
Jika batas deteksi melebihi nilai yang ditetapkan oleh yang berwenang, hal ini
harus dicatat bahwa metode tidak sesuai untuk tujuan pengukuran;
h) informasi terkait apapun yang cenderung mempengaruhi hasil.

18dari 23
SNI ISO 10703:2009

Lampiran A

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
(informatif)
Contoh larutan pengemban yang dapat ditambahkan ke dalam
cuplikan air bila air yang diselidiki berasal dari limbah PLTN

Larutkan di dalam 100 ml asam klorida [c(HCI) = 0,1 mol/I]:

- 5,3 gram kromium (III) klorida heksahidrat (CrCl3 . 6 H20);


- 3,6 gram mangan (II) klorida tetrahidrat (MnCl2 . 4 H20);
- 4,8 gram besi (III) klorida heksahidrat (FeCl3 .6 H20);
- 4,0 gram kobal (II) klorida heksahidrat (CoCl2 . 6 H20);
- 3,5 gram zirkonium (IV) oksiklorida oktahidrat (ZrOCl2 . 8 H20);
- 1,3 gram cesium klorida (CsCI);
- 1,8 gram Barium klorida dihidrat (BaCl2 . 2 H20);
- 2,7 gram Lanthanum (III) klorida heptahidrat (LaCl3 . 7 H20);
- 2,7 gram Cerium (III) klorida heptahidrat (CeCl3 . 7 H20);
- 2,1 gram seng (II) klorida (ZnCl2);
- 2,1 gram kalium telurat (K2Te04);

1 ml larutan pengemban ditambahkan ke dalam 1 I cuplikan air.

19 dari 23
SNI ISO 10703:2009

Lampiran B

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
(informatif)
Perhitungan konsentrasi aktivitas dari spektrum gamma
menggunakan pengurangan latar linier (puncak tanpa gangguan)

Seringkali, luas puncak neto dihitung dengan pengurangan latar linier. Dalam kasus ini, tiga
area saluran telah ditentukan di dalam spektrum: suatu area P, simetris di sekitar puncak
maksimum mencakup sejumlah p saluran dan dua area B1 dan B2, masing-masing
mencakup sejumlah b saluran, berdekatan dengan kedua sisi P (lihat Gambar B.1). Dengan
FWHM, h, dari puncak, biasanya sering digunakan panjang area puncak dan
. Kemudian hitung berdasarkan Persamaan (6) dengan

dan (B.1)

Ketidakpastian baku diberikan oleh

dan (B.2)

20dari 23
SNI ISO 10703:2009

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Keterangan
i adalah nomor saluran
n adalah cacah
1 adalah area B1, dengan panjang b
2 adalah area P, dengan panjang p
3 adalah area B2, dengan panjang b

Gambar B.1 - Skema pengurangan latar linier dalam spektrometri gamma

Ketidakpastian baku untuk konsentrasi aktivitas berdasarkan Persamaan (9) diberikan oleh

(B.3)

Dalam hal ini, dihitung dengan

(B.4)

Dan untuk ambang keputusan

(B.5)

Dan untuk batas deteksi

(B.6)

Bila maka penyelesaian Persamaan (B.6) diberikan oleh Persamaan (B.7) :


21 dari 23
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
(B.7)

Batas interval kepercayaan dihitung berdasarkan Persamaan (16) dan (17).

22dari 23
SNI ISO 10703:2009
SNI ISO 10703:2009

Bibliografi

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
[1] IAEA, TECDOC 1011, Intercomparison of gamma ray analysis software packages,
Vienna, 1998
[2] IAEA, TECDOC 1275, Specialized software utilities for gamma ray spectrometry, Vienna,
2002
[3] KNOLL, G.F., Radiation Detection and Measurement, 3rd Edition, Wiley, New York,
2000, pp. 405-456, pp. 577-710, pp. 757-776
[4] GEHRKE, R.J. and DAVIDSON, J.R. 'Acquisition of quality -ray spectra with HPGe
spectrometers', Appl. Radiat.lsot., 62, 2005, pp. 479-499
[5] Bureau International des Poids et Mesures, Table of Radionuclides, Monographie
BIPM-5, 2004
[6] OECD Nuclear Energy Agency, Joint Evaluation File, JEF 2.2, Java-based Nuclear Data
Display Program, Data Bank available from www.nea.fr/janis.
[7] IAEA, TECDOC-619, X-ray and gamma-ray standards for detector calibration, Vienna,
1991
[8] DEBERTIN, K. and HELMER, R.G. Gamma- and X-ray spectrometry with
semiconductor detectors, Elsevier Science Publishers, Amsterdam, 1988
[9] DEBERTIN, K. and SCHOTZIG, U. Bedeutung von Summationskorrektionen bei der
GammastrahlenSpektrometrie mit Germaniumdetektoren, PTB-Bericht Ra-24,
Braunschweig, 1990, ISSN 0341-6747, ISBN 3-89429-010-2
[10] DEBERTIN, K. and SCHOTZIG, U. Coincidence summing corrections in Ge(Li)-
spectrometry at low source-to-detector distances, Nucl. instr. and methods, 158, 1979,
p. 471
[11] GILMORE, G.,HEMINGWAY, J.Practical gamma ray spectrometry, John Wiley & Sons,
1995 (ISBN 0471 95150 1)
[12] ANSI N42.14 (1999). American National Standard for Calibration and Use of Germanium
Spectrometers for the Measurement of Gamma-Ray Emission Rates of Radionuclides
[13] ASTM E181-98 (2003). Standard Test Methods for Detector Calibration and Analysis of
Radionuclides
[14] IEEE Std 325 (1996). IEEE Standard Test Procedures for Gennanium Gamma-Ray
Detectors
[15] Geant4 Home Page,http://www.cern.ch/geant4
[16] The EGSnrc Code System: Monte Carlo simulation of electron and photon transport.
Technical Report PIRS-701, National Research Council of Canada, Ottawa, Canada,
2003
[17] Los Alamos National Laboratory. MCNP-4C. Monte-Carlo N-Particle Transport Code
System, version 4C. New Mexico. USA, 2001
[18] SALVAT, F., FERNANDEZ-VAREA, J.M. SEMPAU, J. et al. PENELOPE
http://www.nea.fr
[19] ISO 11929, Determination of the detection limit and decision threshold for ionizing
radiation measurements 2)

23 dari 23
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

BADAN STANDARDISASI NASIONAL - BSN


Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lt. 3-4
Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan Jakarta 10270
Telp: 021- 574 7043; Faks: 021- 5747045; e-mail : bsn@bsn.go.id

Anda mungkin juga menyukai