MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas
dalam mata kuliah Aspek Hukum dan K3 yang dibimbing oleh
Prof. Dr. Ir. H. Djoko Kustono, M. Pd
Oleh:
Khoirudin Asfani
(140551807227)
Lativa Hartiningtyas (140551807111)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................ i
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
Pendahuluan......................................................................................... 1
Karateristik HAZOP............................................................................ 2
Macam-macam HAZOP...................................................................... 2
Konsep HAZOP................................................................................... 3
Identifikasi Bahaya (Hazard) dengan HAZOP Worksheet dan Risk
Assestment............................................................................................ 4
Tim HAZOP........................................................................................ 7
1. Ketua Tim HAZOP........................................................................ 7
2. Sekretaris HAZOP......................................................................... 8
3. Anggota Tim HAZOP.................................................................... 8
Guideword dan Parameter................................................................... 9
1. Guideword..................................................................................... 9
2. Parameter....................................................................................... 10
Proses HAZOP.................................................................................... 12
1. Check List...................................................................................... 12
2. What If Analysis............................................................................. 12
3. FMEA (Failure Modes and Effects Analysis)................................ 14
4. HA ZOP (Hazard and Operability) Analysis................................ 15
5. AEA (Action Error Analysis)......................................................... 16
Prosedur HAZOP................................................................................. 18
A. Pendahuluan
Munawir (2010) mendefinisikan HAZOP berasal dari kata hazard and
operability studies sebagai berikut: (1) hazard merupakan kondisi fisik yang
berpotensi menyebabkan kerugian, kecelakaan, bagi manusia, dan atau kerusakan
alat, lingkungan atau bangunan; dan (2) operability studies merupakan beberapa
bagian kondisi operasi yang sudah ada dan dirancang namun kemungkinan dapat
menyebabkan shutdown yang menimbulkan rentetan insiden yang merugikan
perusahaan.
The Hazard and Operability Study (HAZOP) adalah standar teknik analisis
bahaya yang digunakan dalam persiapan penetapan keamanan dalam suatu sistem
baru atau modifikasi untuk suatu keberadaan potensi bahaya atau masalah
operability-nya. HAZOP adalah suatu metode identifikasi bahaya yang sistematis
teliti dan terstruktur untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan yang
menganggu jalannya proses dan risiko yang terdapat pada suatu peralatan yang
dapat menimbulkan risiko merugikan bagi manusia/fasilitas pada sistem. Dengan
kata lain metode ini digunakan sebagai upaya pencegahan sehingga proses yang
berlangsung dalam suatu sistem dapat berjalan lancar dan aman (Juliana, 2008).
Tujuan penggunaan HAZOP sendiri adalah untuk meninjau suatu proses
atau operasi pada suatu sistem secara sistematis untuk menentukan apakah proses
penyimpangan dapat mendorong kearah kejadian atau kecelakaan yang
tidakdiinginkan. HAZOP secara sistematis mengidentifikasi setiap kemungkinan
penyimpangan (deviation) dari kondisi operasi yang telah ditetapkan dari suatu
plant, mencari berbagai faktor penyebab (cause) yang memungkinkan timbulnya
kondisi abnormal tersebut, dan menentukan konsekuensi yang merugikan sebagai
akibat terjadinya penyimpangan serta memberikan rekomendasi atau tindakan
yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak dari potensi risiko yang telah
berhasil diidentifikasi (Munawir, 2010).
Dengan demikian HAZOP adalah suatu cara-cara operasional untuk
menanggulangi bahaya yang dapat terjadi di tempat kerja, mulai dari analisis,
identifikasi, dan investigasi serta penyediaan jalan atau solusi untuk menghindari
dan menanggulangi bahaya yang ada. Dan juga untuk mengetahui serta mencegah
kecelakaan, baik itu kecelakaan ringan maupun kecelakaan yang berat dan
Likelihood
Level
Criteria
Jarang terjadi
Kemungkinan kecil
Mungkin
Kemungkinan besar
Hampir pasti
Description
Kualitatif
Kuantitatif
Dapat dipikirkan tetapi tidak
Kurang dari 1 kali per 10
hanya saat keadaan yang
tahun
ekstrim
Belum terjadi tetapi bisa
muncul / terjadi pada suatu
Terjadi 1 kali per 10 tahun
waktu
Seharusnya terjadi dan
1 kali per 5 tahun sampai
mungkin telah terjadi / muncul
1 kali per tahun
disini atau di tempat lain
Dapat terjadi dengan mudah,
mungkin muncul dalam
Lebih dari 1 kali per tahun
keadaan yang paling banyak
hingga 1 kali perbulan
terjadi
Sering terjadi, diharapkan
muncul dalam keadaan yang
Lebih dari 1 kali per bulan
paling banyak terjadi
Level
1
Uraian
Tidak
Consequences/ Severity
Keparahan Cidera
Kejadian tidak menimbulkan
Hari Kerja
Tidak menyebabkan
5
Signifikan
2
Kecil
Sedang
Berat
Bencana
F. Tim HAZOP
Tim HAZOP terdiri dari ketua tim HAZOP, sekretaris HAZOP, dan
anggota tim HAZOP.
1. Ketua Tim HAZOP
Tugas dari ketua tim HAZOP adalah sebagai berikut:
2. Sekretaris HAZOP
Tugas dari sekretaris HAZOP adalah sebagai berikut:
Project Engineer
Commissioning Manager
Process Engineer
Instrument/Electrical Engineer
Safety Engineer
Berdasarkan pada proses aktual HAZOP, anggota tim dapat ditingkatkan
menjadi:
efektif.
No.
1.
Guideword
No (Not, None)
Arti
Tidak ada tujuan
Contoh
Tidak ada aliran ketika
2.
produksi
Suhu lebih tinggi dibanding
3.
Higher)
Less (Less of, Lower)
parameter
Penurunan kuantitatif pada
perancangan
Tekanan lebih rendah dari
As Well As (More
parameter
Tambahan aktivitas/ kegiatan
kondisi normal
Katup lain menutup pada saat
Than)
terjadi
4.
5.
Part of
logika/kesalahan manusia)
Hanya sebagian dari system
6.
Reverse
yang berhenti
Hanya sebagian dari system
yang berhenti
Adanya cairan dalam perpipaan
gas
7.
2. Parameter
Penerapan parameter akan bergantung pada jenis proses yang tengah
dipertimbangkan, jenis peralatan yang digunakan dan tujuan dari proses tersebut.
Perangkat lunak untuk HAZOP-PC memasukkan dua daftar menu yang
menyajikan daftar baik parameter khusus maupun parameter umum. Parameter
khusus yang paling lazim biasanya mempertimbangkan flow, temperature,
Composition
Addition
Separation
Time
Phase
Speed
Particle size
Measure
Control
pH
Sequence
Signal
Start/Stop
Operate
Maintain
Services
Communication
Gambar 4. Contoh Parameter (sumber: Lyold, Safety & Risk Management Service, 2008)
10
H. Proses HAZOP
1. Check List
11
2. What If Analysis
What if analysis erupakan suatu metode identifikasi bahaya dengan
pendekatan brainstorming dan melibatkan tim yang multi disiplin. Analisis ini
digunakan untuk memeriksa secara sistematis dari setiap aspek, baik dari desain
fasilitas dan operasi, misalnya seperti bangunan, sistem pembangkit tenaga, bahan
baku, produk, tanki, prosedur operasi, keamanan pabrik, dan lain-lain. Metode ini
merupakan alternatif untuk mengidentifikasi bahaya yang dianggap efisien dari
beberapa metode lain, seperti HAZOP, FMEA, maupun FTA, karena dapat
dihindarkan terjadinya perdebatan mengenai kondisi area. Metode ini dapat
digunakan dalam berbagai tahap dari siklus suatu sistem mulai dari tahap konsep,
rancangan, operasi, hingga pada tahap pasca operasi.
Kelemahan metode What If Analysis ini adalah kurang terstruktur
dibandingkan metode lainnya. Dan bila dilakukan oleh orang yang kurang
berpengalaman, maka dia akan mengalami kesulitan mengajukan pertanyaan. Jika
persediaan pertanyaan telah habis, dapat digunakan what if check list yang
tersedia untuk meyakinkan semua potensi bahaya telah ditinjau. Prosedur
pelaksanaannya adalah:
Persiapan Review
12
Pelaksanaan Review
diajukan.
Pengamanan/safeguard dan safety equipment yang sudah ada.
Rekomendasi yang akan diberikan atas dasar analisa terhadap konsekuensi
dan safeguard yang ada. Apabila belum terdapat safeguard yang memadai, perlu
direkomendasikan.
13
14
anggota tim.
Dapat digunakan untuk berbagai macam sistem atau prosedur.
Penggunaannya lebih sebagai sistem pada teknik penafsiran bahaya.
Perkiraan awal, sehingga mampu menghasilkan kualitas yang baik, meskipun
kuantitas berpengaruh.
Teknik kualitatif,teliti, dan sitematis.
Digunakan guide word yang ditentukan dan baku.
Dipertimbangkan penyimpangan dari kondisi normal.
Menemukan permasalahan keselamatan dan operasi.
Beberapa kelebihan dari metode analisa HAZOP adalah:
Mudah dipelajari
Memacu kreatifitas dan membangkitkan ide-ide
Sistematis
Diterima secara luas sebagai salah satu metode untuk identifikasi bahaya
Tidak hanya fokus pada safety, karena juga mengidentifikasi hazard
(mencegah kecelakaan) dan operability (berjalan lancarnya suatu proses
sehingga meningkatkan plant performance).
Sedangkan kelemahan penerapan metode HAZOP adalah:
Titik studi. Pemisahan satu unit proses atas beberapa bagian agar studi dapat
15
Penyimpangan (deviation)
Penyebab (alasan kenapa terjadi deviasi)
Akibat (hasil dari deviasi)
Bahaya (hazard)
Pengaman (safeguard/control). Perlengkapan pencegahan yang mencegah
penyebab atau perlindungan terhadap konsekuensi kerugian juga untuk
mengurangi akibat.
5. AEA
Action Error Analysis (AEA) digunakan untuk menganalisa interaksi
antara mesin dan manusia. Tujuan Action Error Analysis adalah untuk mencari
akibat yang ditimbulkan jika manusia membuat kesalahan dalam melaksanakan
tugas yang berkaitan dengan mesin-mesin otomatis. Metode ini digunakan untuk
mempelajari konsekuensi dari kesalahan manusia yang potensial dalam
pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan mengarahkan fungsi otomatis. Metode
ini sangat mirip dengan FMEA, tetapi metode ini lebih khusus diterapkan untuk
langkah-langkah dalam prosedur manusia daripada komponen perangkat keras
atau bagian sistem lainnya. Setiap kasus yang mempertemukan antara manusia
dan proses otomatis dapat dievaluasi, seperti pilot dengan kontrol kokpit, atau
operator dengan display mesin yang dioperasikannya, dan lain-lain.
Tujuan umum dari pelaksanaan analisis dengan menggunakan metode
AEA adalah:
potensial terjadi
Mengidentifikasi penyebab kesalahan manusia dan mengurangi tindakan yang
mengurangi konsekuensi.
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang prosedur
Meningkatkan reputasi vendor dan operator dengan memiliki kontrol prosedur
Analisis harus dilakukan untuk semua prosedur baru, di mana kesalahan
manusia dapat menyebabkan risiko yang tidak dapat diterima. Misalnya,
seorang pengembang teknologi baru harus melakukan analisis untuk prosedur
penanganan kritis terhadap teknologi baru selama fase desain. Pedoman ini
16
I. Prosedur HAZOP
Yang dibutuhkan dalam melakukan studi HAZOP antara lain informasi
detail dalam proses. Informasi-informasi ini termasuk Process Flow Diagrams
(PFDs), Process and Instrumentation Diagrams (P&IDs), spesifikasi peralatan,
konstruksi material, serta keseimbangan massa dan energi.
17
18
DAFTAR RUJUKAN
Hazardous Industry Planning. 2008. HAZOP Guidelines. Department of Planning.
Iviana Juniani, A., Handoko, L., & Ardie Firmansyah, C. 2008. Implementasi
Metode HazOp (Hazard and Operability Study) Dalam Proses Identifikasi
Bahaya Dan Analisa Resiko Pada Feedwater System Di Unit
Pembangkitan Paiton, PT. PJB, (Online),
(http://andaiviana.files.wordpress.com/2008/02/proceding-hazop.pdf),
diakses 1 Oktober 2014.
Juliana, Anda Ivana. 2008. Implementasi Metode Hazops dalam Proses
Identifikasi Bahaya dan Analisa Risiko Pada Feedwater System di Unit
Pembangkitan Paiton PT. PJB. Surabaya: Politeknik Perkapalan Negeri
Surabaya.
Lyold. 2008. Hazard Operability Studies. Safety & Risk Management Service.
Munawir, A. 2010. HAZOP, HAZID, VS JSA. Migas Indonesia.
Nugroho Pujiono, B., Pambudi Tama, I., & Yanuar Efranto, R. 2013. Analisis
Potensi Bahaya Serta Rekomendasi Perbaikan dengan Metode Hazard
and Operability Study (HAZOP) Melalui Perangkingan Ohs Risk
Assessment and Control, (Online),
(jrmsi.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jrmsi/article/download/32/55),
diakses 1 Oktober 2014.
UNSW Health and Safety. 2008. Risk Management Program, (Online),
(http://www.ohs.unsw.edu.au/ohs-riskmanagement/index.html), diakses 1
Oktober 2014.
Wibisono Budhi, Yogi. 2013. Hazard and Operability. Bandung: Tim SafetyABET ITB.
Zulfiana, E., & Musyafa, A. 2013. Analisis Bahaya dengan Metode Hazop dan
Manajemen Risiko pada Steam Turbine PLTU di Unit 5 Pembangkitan
Listrik Paiton (PT. YTL Jawa Timur), (Online),
(ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/viewFile/3685/1002), diakses 1
Oktober 2014.
19
LAMPIRAN
Contoh HAZOP Worksheet
Perusahaan : UP. Paiton, PT.Pembangkitan Jawa-Bali
Fasilitas : Boiler Feed Pump (Feedwater System)
Node : Boiler Feed Pump
Intensi : Mengalirkan feedwater dari storage tank ke pompa
Component
Pipa suction
BFP 2A, 2B,
2C
Suction
Valve Line
Pre warming
BFP 2A, 2B,
2C
Function
Mengalirka
n feedwater
dari storage
tank ke
pompa
Guideworld
Less
Deviation
Less Pressure
Causes
Terjadi
kebocoran
pada line
suction
BFP,
dimana
fuilda
keluar dari
sistem pipa
discharge
Pengkarata
n pada
katup
sehingga
tidak dapat
diputar
Seal katup
bocor
Mengalirka
n feedwater
dari storage
tank ke
pompa
Part of
Part of
Instrumentation
Less
Less Pressure
Part of
Part of
Impermeability
Katup sulit
diputar,
kekedapan
menurun
Suction
Strainer BFP
2A, 2B, 2C
Menyaring
kotoran
feedwater
daro storage
tank menuju
ke pompa
Less
Less Pressure
Kotor,
jenuh/aus
pada
elemen
filter
Pompa 2A,
2B, 2C
Mengalirka
n feedwater
dari storage
tank ke HP
Heater
menuju
boiler
Less
Less Pressure
Kavitasi,
pengkarata
n pada
rotor dan
stator
Part of
Part of
Functionability
Load rnu
back 60%
Consequences
Pompa 2A, 2B,
2C shutdown
Safeguards
Visual
inspection
L C R Recomendation
A 4 E Memperbaiki
kebocoran yang
ada, melakukan
inspeksi rutin
sesuai jadwal
Perawatan
rutin atau
periodik
D 3
M Membersihkan
karat, mengecat,
memeriksa
kondisi katup
secara rutin.
D 3
M Mengganti seal
yang rusak dan
pemeriksaan
berkata
D 3
M Mengganti seal
yang rusak dan
pemeriksaan
berkata
Visual
inspection
M Membersihkan
kotoran,
mengganti
elemen filter,
memeriksa
strainer secara
rutin
Periodic
maintenance,
alarm
H Menghilangkan
penyebab
kavitasi,
membersihkan
karat, mengecor
kembali bantalan
dan rotor
H Proses change
over
Terjadi unit
derating
Kerja supply
pompa 2A, 2B,
2C terganggu,
Kerja suction
valve terganggu
Penurunan
tekanan
sehingga terjadi
unit derating.
Kerja suction
valve terganggu
Kerja supply
pompa 2A, 2B,
2C terganggu,
Kerja suction
valve terganggu
Injection pump
akan bocor,
Supply
feedwater
terganggu &
cenderung
kotor.
Kegagalan 2
filter pada
saluran suction
BFP
menyebabkan
terjadinya unit
derating
Pompa tidak
bekerja
maksimal.
Supply
feedwater
terhambat, start
up lambat.
Noise pump.
Temperatur
naik.
Berkurangnya
supply
21
atau unit
trip
Pipa
discharge
2A, 2B, 2C
Mengalirka
n feedwater
dari Boiler
BFP ke HP
Heater
Less
Less pressure
Kebocoran
pada line
discharge
Discharge
valve 2A,
2B, 2C
Mengalirka
n feedwater
dari pompa
ke HP
heater dan
untuk
mencegah
aliran balik
feedwater
ke pompa
BFP
Part of
Part of
Impermeability
Katup sulit
diputar,
kekedapan
menurun
Part of
Part of
instrumentation
Mengatur
aliran
feedwater
yang
melalui
discharge
yang
menuju
heater
Mengalirka
n dari BFP
ke HPH
Part of
Part of
Impermeability
Discharge
valve tidak
bisa
membuka
penuh
sehingga
aliran
menuju
heater turun
drastis
Katup sulit
diputar,
kekedapan
menurun
Less
Less pressure
Kebocoran
pada line
minimum
flow
Mengatur
aliran
feedwater
yang
mengalir
melalui
sistem pipa
minimum
flow
Mencegah
aliran balik
dari aliran
feedwater
dari
minimum
flow ke
storage tank
Part of
Part of
Impermeability
Part of
Part of
Impermeability
Discharge
control valve
2A, 2B, 2C
Pipa
minimum
flow 2A, 2B,
2C
Minimum
flow control
valve 2A,
2B, 2C
Minimum
flow
isolating
valve 2A,
2B, 2C
feedwater ke
boiler. Terjadi
unit derating
perubahan
tekanan operasi
antara line
suction ke line
discharge. Unit
shutdown.
Observasi
rutin
H Mengecor
kembali lubang
kebocoran pada
pipa discharge,
melakukan
pemeriksaan
rutin
M Membersihkan
karat, mengganti
yang rusak dan
pemeriksaan
rutin
Katup tidak
dapat diputar
akibat fluida
yang keluar
dari seal. Kerja
supply pompa
terganggu.
Terjadi unit
derating
Change over
pompa. Terjadi
unit derating.
Drum level low
Perawatan
rutin
Perawatan
rutin
H Memperbaiki
discharge valve
Katup tidak
dapat diputar
akibat fluida
yang keluar
dari seal. Kerja
supply pompa
terganggu.
Terjadi unit
derating
Perubahan
tekanan.Terjadi
unit derating.
Perawatan
rutin
M Memperbaiki
discharge control
valve dan
pemeriksaan
rutin
Katup sulit
diputar,
kekedapan
menurun
Katup tidak
dapat diputar
akibat ada
fluida yang
keluar
M Menambal/meng
ecor kembali
lubang
kebocoran pada
pipa discharge
L Memperbaiki
minimum flow
control valve dan
pemeriksaan
rutin
Katup sulit
diputar,
kekedapan
menurun
Katup tidak
dapat diputar
akibat ada
fluida yang
keluar
22
Memperbaiki
minimum flow
control valve dan
pemeriksaan
rutin
LAMPIRAN
Soal-soal:
Soal Obyektif/Pilihan Ganda!
1. Salah jenis HAZOP adalah ...
a) animal HAZOP.
b) human HAZOP.
c) plant HAZOP.
d) water HAZOP.
2. Yang merupakan langkah awal yang tepat dalam melakukan identifikasi hazard
dengan menggunakan HAZOP worksheet dan Risk Assessment adalah ...
a) mendeskripsikan deviation (penyimpangan) yang terjadi selama proses operasi.
b) mendeskripsikan penyebab (cause) terjadinya penyimpangan.
c) menentukan action atau tindakan sementara yang dapat dilakukan.
d) mengetahui urutan proses yang ada pada area penelitian.
e) mengklasifikasikan hazard yang diketemukan (sumber hazard dan frekuensi
temuan hazard).
3. Guideword yang digunakan dalam HAZOP adalah ...
a) some
b) no
c) have to
d) good
e) as soon as
4. Suatu kegiatan tidak boleh dilaksanakan atau dilanjutkan sampai resiko telah
direduksi. Jika tidak memungkinkan untuk direduksi resiko dengan sumberdaya
yang terbatas, maka pekerjaan tidak dapat dilaksanakan. Dalam hal ini, kegiatan
tersebut masuk ke dalam kategori ...
a) tidak beresiko
b) resiko rendah
c) resiko sedang
d) resiko tinggi
e) resiko ekstim
5. Suatu tim HAZOP minimal terdiri dari ...
23
a)
b)
c)
d)
e)
Soal Subyektif!
1. Apakah yang anda pahami tentang Hazard and Operability (HAZOP)? Jelaskan!
2. Apakah tujuan dari HAZOP menurut pemahaman anda? Jelaskan!
3. Apa sajakah yang akan terjadi jika HAZOP tidak dilakukan/dilakukan tetapi tidak
maksimal? Jelaskan sesuai dengan pemahaman anda!
Jawaban:
Soal Obyektif/Pilihan Ganda:
1.
2.
3.
4.
5.
B. human HAZOP
D. mengetahui urutan proses yang ada pada area penelitian.
B. no
E. resiko ekstrim
B. ketua, sekretaris, anggota
Soal Subyektif:
1. HAZOP adalah suatu cara-cara operasional untuk menanggulangi bahaya yang
dapat terjadi di tempat kerja, mulai dari analisis, identifikasi, dan investigasi serta
penyediaan jalan atau solusi untuk menghindari dan menanggulangi bahaya yang
ada. Dan juga untuk mengetahui serta mencegah kecelakaan, baik itu kecelakaan
ringan maupun kecelakaan yang berat dan merugikan pihak pekerja dan perusahaan.
2. Tujuan penggunaan HAZOP adalah untuk meninjau suatu proses atau operasi pada
suatu sistem secara sistematis untuk menentukan apakah proses penyimpangan
dapat mendorong kearah kejadian atau kecelakaan yang tidak diinginkan.
3. HAZOP bertujuan untuk meninjau suatu proses atau operasi pada suatu sistem
secara sistematis. Jika HAZOP tidak dilakukan/dilakukan tetapi tidak maksimal,
maka perusahaan tidak akan dapat mengidentifikasi modifikasi yang harus
dilakukan untuk mengurangi masalah resiko dan pengoperasian, akibatnya peluang
terjadinya kecelakaan/bahaya akan sering terjadi, baik itu bahaya tingkat rendah,
sedang, tinggi, bahkan hingga bahaya tingkat ekstrim.
24
25