Anda di halaman 1dari 6

TINJAUAN PUSTAKA

Nicotine Replacement Therapy


Anggi Gayatri *, Agus Dwi Susanto**, Arini Setiawati *
* Departemen Farmakologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
** Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi,
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Persahabatan, Jakarta, Indonesia

PENDAHULUAN bermakna karena nikotin tidak melewati urin, yaitu sekitar 5-10% dari eliminasi total.
metabolisme di hati. Nikotin yang ditelan Waktu paruh eliminasi nikotin rata-rata 2
Rokok mengandung berbagai zat kimia diabsorpsi melalui usus halus, melalui sirku- jam.5,6
berbahaya yang dapat mengganggu kese- lasi vena portal mengalami metabolisme
hatan, seperti nikotin, tar dan zat alkaloid pre-sistemik oleh hati. Keadaan ini me- Pada seseorang yang merokok secara regu-
lain. Bahan-bahan kimia tersebut dapat nyebabkan bioavailabilitas nikotin per oral lar, kadar nikotin dalam darah akan mening-
menimbulkan gangguan kesehatan di ber- sekitar 30-40%.5,6 kat dalam 6-8 jam. Kadar nikotin dalam
bagai organ seperti kardiovaskuler, pulmo- darah yang diambil pada siang hari (dalam
nal, gastrointestinal, reproduksi, mulut dan Nikotin didistribusikan cepat dan eksten- keadaan kadar mantap) berkisar antara 10-
sebagainya. Gangguan yang ditimbulkan sif ke seluruh jaringan tubuh. Konsentrasi 50 ng/mL. Tiap batang rokok akan meng-
juga dapat berakibat fatal, seperti keren- nikotin darah arteri dan otak akan mening- hasilkan konsentrasi nikotin dalam darah
tanan terkena infeksi, penyakit jantung kat tajam setelah pajanan, turun setelah sekitar 5-30 ng/mL, tergantung cara rokok
koroner, hingga kanker pada berbagai or- 20-30 menit karena nikotin terdistribusi dihisap. Pada malam hari kadar nikotin akan
gan.1 Walaupun demikian, jumlah perokok ke jaringan lain. Kadar nikotin tertinggi menurun dan hanya tersisa sedikit di dalam
di Indonesia masih terus meningkat tiap dalam organ hati, ginjal, limpa, dan paru; darah ketika bangun pada pagi harinya.5
tahunnya. dan paling rendah dalam jaringan lemak.
Dalam beberapa menit setelah absorpsi, FARMAKODINAMIK NIKOTIN
Indonesia merupakan negara dengan kadar nikotin lebih tinggi di arteri daripada Nikotin bekerja pada reseptor kolinergik
konsumsi rokok terbesar nomor 3 se- vena. Konsentrasi nikotin dalam vena akan nikotinik di otak, ganglia autonom, medula
telah Cina dan India yaitu sekitar 28% menurun lebih perlahan. Hal ini meng- adrenal dan sambungan neuromuskuler.1,5,7
jumlah penduduk atau sekitar 65 juta gambarkan redistribusi dari jaringan tubuh Reseptor kolinergik nikotinik memiliki
orang. Angka ini meningkat 0,9% dalam dan kecepatan eliminasi. Rasio konsentrasi dua subunit yaitu subunit dan subunit
periode 2000-2008.2,3 Berbagai usaha te- nikotin di otak terhadap konsentrasi dalam . Nikotin akan berikatan dengan reseptor
lah dilakukan oleh pemerintah dan pihak vena tertinggi selama dan pada akhir pe- nikotinik yang terdapat di badan sel, pada
swasta untuk mengurangi angka tersebut, riode pajanan dan akan menurun secara terminal saraf dan akson.1,5 Respons terha-
salah satunya dengan pendirian klinik ber- perlahan karena memasuki fase eliminasi. dap stimulasi reseptor nikotinik melibatkan
henti merokok. Klinik tersebut akan mem- Absorpsi melalui oral, nasal atau transder- sistem saraf simpatis dan parasimpatis. Efek
bantu para perokok agar dapat lepas dari mal menghasilkan peningkatan konsen- simpatis terutama dimediasi oleh stimulasi
ketergantungan terhadap rokok melalui trasi nikotin dalam otak secara bertahap reseptor nikotinik di medula adrenal yang
berbagai cara, seperti konseling dan far- dengan rasio terhadap dalam vena relatif menyebabkan pelepasan epinefrin dan
makoterapi.4 rendah dengan disekuilibrium arterio- norepinefrin. Efek simpatis dominan pada
venosa yang kecil.5,6 sistem kardiovaskuler yaitu hipertensi,
FARMAKOKINETIK NIKOTIN takikardi dan vasokontriksi perifer. Efek
Absorpsi nikotin melalui membran sel ber- Sebagian besar nikotin dimetabolisme di parasimpatis terutama pada sistem saluran
gantung pH. Nikotin tidak dapat menem- hati dan sebagian kecil dimetabolisme di cerna dan saluran kemih yaitu menimbul-
bus membran pada lingkungan asam kare- paru dan ginjal. Metabolit utamanya adalah kan gejala mual, muntah, diare dan pening-
na pada lingkungan tersebut nikotin akan kotinin (70%) dan nikotin-N-oksida (4%). katan pembentukan urin. Efek muntah juga
terionisasi. Nikotin dapat cepat menembus Kotinin dibentuk di hati dalam dua tahap dapat disebabkan oleh stimulasi chemore-
membran pada pH darah fisiologis karena yang melibatkan sitokrom P450 dan enzim ceptor trigger zone di area postrema medu-
pada pH tersebut 31% nikotin tidak teri- aldehid oksidase. Sitokrom P450 yang ter- la oblongata.7
onisasi. Nikotin paling mudah diabsorpsi utama berperan adalah CYP2A6. Isoen-
pada lingkungan basa terutama melalui zim lain yang juga memetabolisme nikotin Efek nikotin yang dapat menimbulkan
membran mukosa oral dan nasal karena adalah CYP2B6, CYP2D6, dan CYP2E1. kecanduan adalah efeknya pada reseptor
epitel daerah tersebut tipis dan kaya suplai Waktu paruh kotinin yang panjang (16 jam) kolinergik nikotinik di otak. Nikotin diserap
darah. Nikotin juga mudah diserap mela- menyebabkan metabolit ini dapat dijadikan dari asap rokok ke sirkulasi dalam paru, lalu
lui kulit. Melalui tiga jalur absorpsi terse- penanda biokimia penggunaan nikotin. Se- melalui arteri karotis internal akan menca-
but, kadar nikotin darah akan meningkat bagian kecil nikotin diekskresikan melalui pai otak. Di dalam otak, nikotin akan be-

CDK-189/ vol. 39 no. 1, th. 2012 25


TINJAUAN PUSTAKA
kerja pada reseptor kolinergik nikotinik da- tan (tanpa bantuan tenaga kesehatan).1,8 kok telah mencoba obat yang dijual bebas
lam waktu 10-15 detik setelah menghisap Nasihat sederhana dari tenaga kesehatan untuk menghentikan kebiasaan merokok
rokok. Ikatan antara nikotin dengan resep- dapat meningkatkan angka keberhasilan sebelum berdiskusi dengan petugas kese-
tor nikotiniknya di area tegmental ventral menjadi 3%. Bantuan program intervensi hatan. Penggunaan obat bebas terkadang
otak menyebabkan pelepasan dopamin yang minimal dapat meningkatkan angka tidak memuaskan karena pemilihan dan
di nukleus akumbens, yang akan menim- keberhasilan menjadi 5-10% dan terapi penggunaan yang kurang tepat. Berbagai
bulkan perasaan nyaman (pleasure). Tim- yang lebih intensif, termasuk klinik ber- faktor juga turut mempengaruhi hasil usaha
bulnya rasa nyaman akibat nikotin dalam henti merokok, dapat meningkatkan ang- menghentikan kebiasaan merokok seperti
hitungan detik inilah yang menyebabkan ka keberhasilan hingga 25-30%. Karena kontak dengan orang-orang yang masih
ketergantungan pada rokok. Selain itu, itulah kalangan kesehatan mengembang- merokok atau keadaan lain yang dapat me-
nikotin juga menyebabkan pelepasan neu- kan berbagai usaha untuk menghentikan nimbulkan relapsnya kebiasaan merokok.1
rotransmiter lain seperti norepinefrin, kebiasaan merokok.1 Berbagai panduan mengenai penghentian
-endorfin, asetilkolin dan serotonin yang kebiasaan merokok telah dibuat oleh bebe-
akan meningkatkan kemampuan kognitif, Strategi utama yang dapat dilakukan ada- rapa pihak. Salah satunya adalah berdasar-
kewaspadaan dan memori serta menurun- lah konseling, intervensi farmakologis, kan hasil panel Delphi tahun 2008, (Gam-
kan ketegangan dan kecemasan.1,7 Respon atau kombinasi keduanya. Banyak pero- bar 2).9
stimulasi reseptor nikotinik di otak diperli-
hatkan pada gambar 1. Tanya pasien: apakah
ingin berhenti
merokok tidak
dopamin Rasa nyaman, supresi nafsu makan

ya
norepinefrin Peningkatan kewaspadaan, supresi
nafsu makan
Berikan konseling
asetilkolin Peningkatan kemampuan kognitif Berikan nasihat penggunaan motivasi
obat & konseling
Nikotin
GABA Mengurangi rasa cemas dan tegang Ya ya
serotonin Modulasi mood, supresi nafsu makan

keduanya
beta-endorfin Mengurangi rasa cemas dan tegang
Ingin menggunakan Menginginkan
farmakoterapi konseling

Gambar 1. Efek neurokimia nikotin 1

Penggunaan nikotin, baik akut maupun NRT bupropion varenicline


kronik, dapat menimbulkan toleransi. To-
leransi akut terjadi akibat desensitisasi
reseptor. Ketika nikotin berikatan dengan
reseptor nikotinik, akan terjadi perubahan Pilih monoterapi atau kombinasi

alosterik dan reseptor menjadi tidak sensi-


tif terhadap nikotin untuk beberapa waktu. Pilih tipe farmakoterapi Pilih kombinasi farmakoterapi
Penggunaan kronik akan meningkatkan berdasarkan pada: berdasarkan pada:
1. bukti 1. gagal dengan monoterapi
jumlah reseptor nikotinik hingga 50% yang 2. pilihan pasien 2. sangat ingin merokok
mungkin merupakan akibat dari desensiti- 3. pengalaman pasien 3. derajat ketergantungan
4. kebutuhan pasien 4. kegagalan multipel
sasi reseptor.5 Pada keadaan tersebut jika 5. riwayat pasien 5. pengalaman gejala putus
nikotin tidak tersedia, maka pelepasan do- 6. potensiasi efek samping nikotin
pamin dan neurotransmiter lainnya akan dan interaksi obat
menurun di bawah kadar normal, sehingga
akan menimbulkan efek putus zat. Bebe- Perhatian Kombinasi spesifik yang dapat
rapa gejala yang akan timbul pada putus Pasien dengan dua diagnosis, digunakan:
nikotin adalah rasa cemas, iritabilitas, sulit pertimbangkan: 1. 2 atau lebih bentuk NRT
1. kontraindikasi Transdermal + permen
berkonsentrasi, sulit beristirahat, pening- 2. farmakoterapi spesifik karet
katan nafsu makan, gangguan tidur dan yang bermanfaat untuk Transdermal + inhaler
depresi.1,7 keadaan komorbid Transdermal + tablet hisap
3. medikasi dengan dua 2. bupropion + NRT
manfaat bupropion + transdermal
BERHENTI MEROKOK bupropion + permen karet
Di antara seluruh perokok, 70% ingin ber- Lakukan pengawasan berkala
henti merokok dan 46% perokok berusaha Frekuensi pengawasan tergantung pada
kebutuhan pasien dan jenis farmakoterapi
berhenti merokok tiap tahunnya.1 Namun
hanya 1-3% yang berhasil berhenti spon- Gambar 2. Algoritma tata laksana berhenti merokok9
Gambar 2. Algoritma tata laksana berhenti merokok (9)

26 CDK-189/ vol. 39 no. 1, th. 2012


TINJAUAN PUSTAKA
FARMAKOTERAPI UNTUK BER- rokok. Sementara itu, efek ketergantung- efektif, dapat ditoleransi dengan baik dan
HENTI MEROKOK annya disebabkan oleh nikotin yang jum- efek sampingnya ringan.8
Secara umum farmakoterapi untuk meng- lahnya dalam rokok relatif kecil dan cukup
hentikan kebiasaan merokok dapat dibagi aman. Oleh karena itu salah satu cara untuk Nicotine replacement therapy terdiri dari
menjadi dua, yaitu lini pertama dan lini menghentikan kebiasaan merokok adalah enam bentuk sediaan, yaitu nikotin trans-
kedua. Tiga obat yang termasuk dalam lini dengan memberikan nikotin dengan cara dermal, permen karet (gum), tablet hisap
pertama yaitu: bukan melalui rokok, yaitu nicotine replace- (lozenge), tablet sublingual, inhaler dan
a. Bupropion, antidepresan yang be- ment therapy (NRT). obat semprot nasal (nasal spray).11 Semua
kerja menghambat ambilan kembali bentuk memiliki efikasi yang hampir sama
dopamine dan norepinephrine. Nicotine replacement therapy adalah far- dengan tingkat kepatuhan pengguna paling
b. Nicotine makoterapi yang paling banyak diteliti un- tinggi pada bentuk transdermal, lebih ren-
c. Varenicline agonis parsial reseptor tuk menghentikan kebiasaan merokok.8,10 dah untuk permen karet dan sangat rendah
nikotin. Penggunaan NRT bertujuan untuk meng- untuk sediaan semprot hidung dan inhaler.1
Obat-obat yang termasuk lini kedua adalah gantikan nikotin yang sebelumnya diper- Bentuk sediaan dan cara penggunaan NRT
clonidine dan nortryptiline.1 oleh dari rokok. Tiga mekanisme kerja uta- dalam berbagai bentuk sediaan tercantum
ma NRT adalah mengurangi gejala putus pada tabel 1.
Nicotine Replacement Therapy nikotin, mengurangi efek penguatan niko-
Efek berbahaya rokok ditimbulkan oleh zat- tin dan memberikan efek yang sebelumnya Nikotin Transdermal
zat selain nikotin yang terkandung dalam didapatkan dari rokok.10 Penggunaan NRT Nikotin transdermal adalah unit dengan

Tabel 1. Bentuk Sediaan Nikotin11


Transdermal Permen karet Tablet hisap Tablet sublingual Inhaler Semprot hidung
Dosis Transdermal 16 jam 2 kekuatan: 4 mg dan 3 kekuatan: 4 mg/2 mg/ 1 kekuatan: 2 mg Cartridge 10 mg Sediaan: 10 mg/ml
>10cpd atau lebih: 2 mg 1 mg
15 mg selama 8 minggu Maksimal 80 mg per hari Maksimal 12 kaps per hari Maksimal 64 semprot
10 mg selama 2 minggu Maksimal digunakan 15 Maksimal 15 tablet hisap per hari
5 mg selama 2 minggu buah setiap hari sehari >20 cpd atau lebih: 4 mg 1 cartridge digunakan
<10 cpd atau kurang: per jam selama 20 menit (peng- Gunakan 1 semprot ke
10 mg selama 6 minggu >20 cpd atau lebih: 4 mg >20 cpd atau lebih: 4 mg <20 cpd atau kurang: 2 gunaan intensif) tiap lubang hidung
5 mg selama 2 minggu <20 cpd atau kurang: <20 cpd atau kurang: mg per jam Maksimal 2 semprot
2 mg 2 mg Penggunaan awal per jam dalam 16 jam
Transdermal 24 jam Turunkan dosis secara antara 6-12 cartridge sehari selama 8 minggu
>10 cpd atau lebih: Turunkan dosis secara 1 tiap 1-2 jam selama 6 perlahan setelah 3 bulan sehari selama lebih
21 mg selama 6 minggu perlahan setelah 3 bulan minggu, lalu 1 tiap 2-4 dari 8 minggu, lalu Secara bertahap
14 mg selama 2 minggu jam selama 3 minggu, Tinjau ulang terapi jika setengahnya selama 2 turunkan dosis dalam 4
7 mg selama 2 minggu Terapi tidak boleh lebih lalu 1 tiap 4-8 jam dalam 9 bulan abstinens minggu kemudian, lalu minggu
< 10 cpd atau kurang: dari 6 bulan selama 3 minggu tidak tercapai setengahnya lagi
14 mg selama 6 minggu Lama pengobatan
7 mg selama 2 minggu Turunkan dosis secara maksimal 3 bulan
perlahan setelah 3 bulan

Terapi tidak boleh lebih


dari 6 bulan

Penggunaan Gunakan pada kulit yang ker- 1 permen karet harus 1 tablet hisap harus Letakkan tablet di Puff atau hisap inhalator Semprot sesuai
ing dan tidak berambut pada dikunyah secara perla- dihisap lalu letakkan bawah lidah, lalu biarkan keperluan
tubuh bagian atas han dan letakkan antara antara gusi dan bagian terlarut Ganti cartridge secara
gusi dan dinding bagian dalam pipi selama 30 teratur Gunakan secara teratur
Hindari penggunaan pada dalam pipi selama 30 menit Gunakan secara teratur
tempat yang sama selama menit Gunakan secara teratur
7 hari Gunakan secara teratur
Gunakan secara teratur

Keuntungan Mudah digunakan Pengaturan dosis Pengaturan dosis mudah Pengaturan dosis Jaga aksi hand-to- Dapat pulih dengan
mudah. mudah. mouth. cepat
Tersedia berbagai rasa

Kerugian Dapat mengiritasi tempat Harus digunakan Harus digunakan Harus digunakan Tidak boleh menggang- Dapat menyebabkan
aplikasi dengan tepat dengan tepat dengan tepat gu aksi hand-to-mouth iritasi nasal; hindari
pada penderita sinusitis
Transdermal 24 jam dapat Hindari penggunaan Dapat menyebabkan Dapat menyebabkan
menyebabkan gangguan dengan gigi palsu iritasi pada mulut atau iritasi pada mulut atau
tidur tidak tercerna tidak tercerna

cpd (cigarettes per day) = jumlah rokok yang dihisap per hari

CDK-189/ vol. 39 no. 1, th. 2012 27


TINJAUAN PUSTAKA
beberapa lapisan yang dapat menghantar- bentuk sediaan ini paling tinggi diban- yang merokok lebih dari 20 batang sehari
kan nikotin setelah pemakaian pada kulit. dingkan bentuk sediaan lain.10,12 dapat menggunakan sediaan 4 mg dan
Diperkirakan 68% nikotin yang dilepaskan bagi yang merokok kurang dari 20 batang
oleh sistem transdermal akan masuk ke da- Permen Karet Nikotin per hari dapat menggunakan sediaan 2
lam sirkulasi.7 Nikotin transdermal tersedia Permen karet nikotin mengandung nikotin mg.11 Beberapa ahli menetapkan formu-
dalam berbagai kekuatan, tergantung dari yang terikat pada kompleks resin. Nikotin lasi yang akan digunakan berdasarkan
lama pemakaian dan kekuatan dosis. Ber- permen karet tersedia dalam dua dosis pada seberapa cepat setelah bangun tidur
dasarkan lama waktu pemakaian, dapat yaitu 2 mg dan 4 mg.7,10,11 Bagi orang yang di pagi hari seseorang merokok. Waktu
dibedakan menjadi dua yaitu sediaan yang merokok lebih dari 20 batang per hari da- pertama kali merokok di pagi hari meru-
digunakan selama 16 jam dan 24 jam. Se- pat menggunakan sediaan 4 mg dan bagi pakan indeks yang kuat untuk menentu-
diaan yang digunakan selama 16 jam, terdiri orang yang merokok kurang dari 20 batang kan ketergantungan terhadap nikotin dan
dari beberapa sediaan dosis yaitu 5 mg, 10 per hari dapat menggunakan sediaan 2 merupakan cara yang dapat digunakan
mg dan 15 mg. Sementara itu, untuk sedia- mg.10,11 Pengguna sediaan ini diinstruksikan untuk mengukur kebutuhan nikotin tiap
an yang digunakan selama 24 jam terdiri untuk menggunakan permen karet tiap 1-2 perokok.1,10 Bagi perokok yang mulai me-
dari 3 sediaan dosis yaitu 7 mg, 14 mg dan jam pada 6 minggu pertama, lalu dikurangi rokok dalam waktu 30 menit disarankan
21 mg.10,11 tiap 2-4 jam selama 3 minggu, dan tiap 4-8 menggunakan sediaan 4 mg dan bagi pe-
jam selama 3 minggu.10 rokok yang mulai merokok dalam waktu
Sifat farmakokinetik nikotin transdermal lebih dari 30 menit disarankan menggu-
berbeda dengan bentuk sediaan NRT lain. Penggunaan permen karet nikotin berbeda nakan sediaan 2 mg. Sediaan tablet hisap
Komponen yang membatasi penyerapan- dengan permen karet biasa, sebab permen dapat digunakan tiap 1-2 jam.1
nya adalah keadaan kulit tempat transder- karet nikotin sulit dikunyah hingga dapat
mal digunakan. Nikotin transdermal dapat memberikan rasa nyeri pada rahang. Se- Nikotin tablet hisap diabsorpsi secara
digunakan pada semua kulit yang bersih, lain itu rasanya tidak terlalu enak, walau- perlahan (dalam waktu 30 menit) melalui
kering, dan tidak berambut. Waktu paruh pun saat ini telah dikembangkan permen mukosa bukal. Sediaan ini tidak boleh di-
eliminasinya cukup panjang, yaitu sekitar karet nikotin dengan rasa buah. Permen kunyah. Jumlah nikotin yang diserap dari
3-6 jam.12 terutama disebabkan oleh pe- karet dikunyah hingga melunak kemudian sediaan tablet hisap lebih besar daripada
nyerapan nikotin secara terus menerus dari ditempatkan di antara pipi dan gusi. Ulangi permen karet. Pada suatu studi dosis tung-
sediaan transdermal, sehingga waktu pa- cara ini tiap beberapa menit.7,10 Mengunyah gal, diperoleh kadar maksimum sediaan
ruhnya panjang dan kadarnya dalam darah akan mentitrasi dosis nikotin yang diterima tablet hisap 8-10% lebih tinggi daripada
menetap lebih lama dibandingkan bentuk secara perlahan. Mengunyah secara inter- sediaan permen karet.11 Dari studi lain
sediaan lain.10,12 miten juga akan memperlambat absorpsi didapatkan bahwa potensi nikotin tablet
melalui mukosa bukal dan mengurangi hisap 1 mg sama dengan permen karet
Dosis dan lama penggunaan nikotin trans- jumlah nikotin yang tertelan, sebab niko- nikotin 2 mg. Selain itu, jika dibanding-
dermal ditentukan oleh banyaknya rokok tin yang tertelan tidak diserap dengan baik kan dengan permen karet, nikotin tablet
yang dihisap setiap hari. Seorang perokok melalui saluran cerna dan dapat menimbul- hisap memiliki beberapa keunggulan yaitu
berat dapat menggunakan transdermal do- kan iritasi saluran cerna.7 dapat digunakan walaupun terdapat ke-
sis terkuat dan perokok ringan-sedang da- terbatasan kesehatan mulut, penerimaan
pat menggunakan transdermal dosis lebih Lima puluh persen dari dosis 2 mg dan 4 sosial yang lebih baik, dan tidak perlu
rendah (tabel 1). Dosis dapat diturunkan mg akan diserap melalui mukosa bukal. Ab- dikunyah seperti permen karet. Sediaan
secara perlahan untuk mengurangi keter- sorpsinya tidak konsisten, tetapi lebih cepat tablet hisap dapat memenuhi kebutuhan
gantungan terhadap nikotin.10,11 dibandingkan bentuk transdermal. Absorpsi dosis akut jika pasien tiba-tiba ingin sekali
nikotin melalui mukosa bukal menurun jika merokok.13
Efek samping yang dapat timbul relatif digunakan bersamaan dengan minuman
ringan, sehingga sediaan ini dapat dito- yang bersifat asam, seperti kopi, minuman Tablet Sublingual Nikotin
leransi dengan baik. Efek samping yang bersoda atau jus jeruk. Karena itu, minum- Satu tablet sublingual nikotin memiliki
sering timbul yaitu iritasi di bagian kulit an-minuman ini harus dihindari 15 menit kekuatan 2 mg. Cara penggunaan sedia-
tempat ditempelkannya nikotin transder- sebelum menggunakan nikotin permen an ini adalah dengan menempatkannya di
mal. Risiko iritasi kulit dapat dikurangi karet.7,10 Penggunaan nikotin permen karet bawah lidah dan membiarkannya hingga
dengan mengubah tempat penempelan yang mudah membuat kepatuhan peng- terlarut. Kecepatan absorpsi nikotin me-
setiap hari. Gangguan tidur kadang terja- gunanya cukup tinggi, walaupun masih le- ningkat pada pH mulut alkali dibandingkan
di pada penggunaan nikotin transdermal bih rendah dibandingkan pengguna nikotin dengan pH asam. Profil farmakokinetik
selama 24 jam (termasuk pada malam hari transdermal. tablet sublingual nikotin 2 mg setara de-
ketika tidur).7,11 Kadar nikotin yang dapat ngan permen karet nikotin 2 mg. Perokok
bertahan lebih lama, efek samping yang Tablet Hisap Nikotin yang menggunakan kurang dari 20 rokok
ringan dan penggunaannya yang mudah Tablet hisap nikotin tersedia dalam formu- sehari dapat menggunakan 1 tablet sub-
membuat kepatuhan pasien pengguna lasi 1 mg, 2 mg dan 4 mg. Bagi perokok lingual tiap jam dan untuk perokok yang

28 CDK-189/ vol. 39 no. 1, th. 2012


TINJAUAN PUSTAKA
menggunakan 20 rokok atau lebih sehari Alat semprot hidung adalah botol multi- juga perlu perhatian khusus atau bahkan
dapat menggunakan 2 tablet sublingual dosis dengan pompa yang akan mengelu- hingga mengurangi dosis, karena nikotin
tiap jam. Penggunaan dalam satu hari arkan 0,5 mg nikotin tiap semprotan. Satu dimetabolisme di hati.11
tidak boleh dari 40 tablet. Dosis ini da- dosis artinya adalah dua kali semprotan
pat digunakan hingga 12 minggu. Setelah (mengeluarkan 1 mg nikotin). Dosis yang Farmakoterapi Kombinasi
12 minggu, dosis harus diturunkan secara diperlukan tiap pasien berbeda-beda ter- Penggunaan farmakoterapi kombinasi un-
bertahap.10,14 gantung derajat ketergantungan nikotin. tuk penghentian kebiasaan merokok dapat
Pasien dapat mulai dengan 1 atau 2 dosis lebih efektif daripada terapi dengan mo-
Inhaler Nikotin per jam dan dapat ditingkatkan hingga dalitas tunggal, terutama jika mengkom-
Inhaler nikotin terdiri dari mouthpiece dan maksimum 40 dosis per hari. Efek sam- binasikan farmakoterapi kerja panjang (mi-
cartridge plastik berisi nikotin. Ketika in- ping yang sering timbul adalah iritasi salnya nikotin transdermal atau bupropion)
haler disemprotkan, nikotin akan melalui hidung, bersin-bersin, batuk dan mata dengan NRT kerja pendek yang dapat
mouthpiece masuk ke dalam mulut. Tiap berair.7,10 digunakan ketika tiba-tiba sangat ingin me-
cartridge inhaler mengandung nikotin rokok. Farmakoterapi yang biasa digunakan
10 mg. Dari 10 mg tersebut, 4 mg akan Penggunaan Nicotine Replacement sebagai kombinasi adalah nikotin transder-
masuk ke dalam mulut dan 2 mg akan Therapy pada Keadaan Khusus mal dan bupropion, yang dikombinasikan
diabsorpsi.7,10 Sediaan ini bukan inhaler Nicotine replacement therapy relatif aman dengan NRT bentuk lain. Suatu studi me-
sebenarnya karena nikotin yang disem- digunakan pada keadaan tertentu seperti nyimpulkan bahwa terapi kombinasi 2-3 kali
protkan tidak masuk ke dalam bronkus pada remaja, kehamilan dan masa me- lebih efektif dibandingkan dengan farma-
atau paru, tapi terdeposit dan diabsorpsi nyusui, perokok dengan penyakit kardio- koterapi tunggal.1,10 Farmakoterapi kombi-
melalui mulut. Sebagian besar nikotin akan vaskular, perokok dengan diabetes mellitus nasi diindikasikan pada beberapa keadaan
masuk ke dalam kavitas oral (36%), esofa- dan perokok dengan gangguan fungsi hati. berikut:
gus dan lambung (36%), serta sebagian Nicotine replacement therapy dapat di- a. Gagal menghentikan kebiasaan mero-
kecil (4%) mencapai paru.10 gunakan oleh remaja berusia 12-18 tahun kok dengan satu jenis farmakoterapi
dengan perhitungan dosis sama dengan b. Pasien yang seringkali merasa tiba-tiba
Jumlah nikotin yang diabsorpsi dari inhaler orang dewasa. Penggunaannya harus da- sangat ingin merokok
bergantung pada suhu-suhu lingkungan lam pengawasan dokter atau tenaga kese- c. Derajat ketergantungan
yang tinggi akan meningkatkan absorpsi, hatan lain.11 d. Kegagalan usaha yang multipel
sedangkan suhu rendah akan menurunkan e. Perokok dengan gejala putus nikotin
absorpsi. Efek terbaik diperoleh jika digu- Nicotine replacement therapy dapat digu-
nakan selama 20 menit. Penggunaan se- nakan dengan aman pada ibu hamil dan
diaan ini direkomendasikan selama 3 bulan, menyusui, walaupun ibu hamil sebaiknya SIMPULAN
setelah itu dosis dapat diturunkan secara menghentikan kebiasaan merokok tanpa 1. Salah satu jenis farmakoterapi yang
bertahap selama 6-12 minggu.10 Jumlah NRT. Penggunaan NRT pada ibu hamil dapat digunakan untuk menghentikan
nikotin yang diperoleh melalui sediaan ini harus mempertimbangkan manfaat bagi kebiasaan merokok adalah nicotine
paling kecil dibandingkan sediaan lainnya. ibu dan risiko timbulnya efek samping replacement therapy dengan enam
Sediaan ini terutama berguna untuk pero- pada bayi. Nikotin dari NRT dapat keluar bentuk sediaan yaitu nikotin transder-
kok dengan tingkat ketergantungan ren- ke air susu, walaupun jumlahnya sangat mal, permen karet, tablet hisap, tablet
dah, sebagai terapi tambahan pada nikotin kecil. Pada dua keadaan ini sebaiknya sublingual, inhaler dan obat semprot
transdermal untuk menangani keinginan digunakan bentuk sediaan NRT inter- nasal.
merokok tiba-tiba atau dalam kombinasi miten.11 2. Efikasi keenam bentuk sediaan NRT
dengan bupropion.7 hampir setara, walaupun masing-ma-
Penggunaan NRT pada pasien penya- sing bentuk sediaan memiliki kelebihan
Semprot Hidung Nikotin kit jantung telah disetujui. Tidak seperti dan kekurangan.
Semprot hidung nikotin dirancang untuk rokok, NRT bukan faktor risiko bermakna 3. Nicotine replacement therapy juga da-
memberikan dosis nikotin pada perokok untuk kejadian kardiovaskular. Perokok pat digunakan sebagai kombinasi de-
lebih cepat daripada NRT lain; karena itu dengan penyakit kardiovaskular disaran- ngan farmakoterapi lain atau dengan
nikotin semprot hidung dapat digunakan kan menggunakan NRT kerja singkat. bentuk sediaan NRT yang berbeda.
untuk memenuhi keinginan merokok yang Nicotine replacement therapy juga aman Penggunaan kombinasi bertujuan un-
tiba-tiba. Sediaan ini akan mengantar- digunakan pada perokok dengan dia- tuk meningkatkan keberhasilan.
kan nikotin langsung ke membran nasal betes mellitus, walaupun perlu peme-
dan lalu akan diserap ke dalam pembuluh riksaan kadar glukosa darah lebih sering
darah. Peningkatan kadarnya dalam darah karena nikotin merangsang pelepasan
lebih lambat dibandingkan dengan rokok, katekolamin yang dapat mempengaruhi
tapi lebih cepat dibandingkan dengan metabolisme karbohidrat. Penggunaan
bentuk NRT lain.7,10 NRT pada perokok dengan penyakit hati

CDK-189/ vol. 39 no. 1, th. 2012 29


TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA

1. Benowitz NL, Brunetta PG. Smoking hazards and cessation. In: Mason RJ, Murray JF, Broaddus VC, Nadel JA, editors. Murray and Nadels Textbook of Respira-
tory Medicine. 4th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2005. p. 2453-68.
2. World Health Organization. WHO report on the global tobacco epidemic, 2008. The MPOWER Package. 2008. Available from: http://www.who.int/tobacco/
mpower/mpower_report_full_2008_pdf
3. 10 negara dengan jumlah perokok terbesar di dunia. [cited 2010 Feb 7]. Available from: http://nusantaranews.wordpress.com/2009/05/31/10-negara-jumlah-per-
okok-terbesar-di-dunia/.
4. Pakai pendekatan farmakologi dan nonfarmakologi. [cited 2010 Feb 7]. Available from: http://bataviase.co.id/node/43092?page=1.
5. Houezec JL. Role of nicotine pharmacokinetics in nicotine addiction and nicotine replacement therapy: a review. Int J Tuberc Lung Dis. 2003; 7(9):8119.
6. Hukkanen J, Jacob P, Benowitz NL. Metabolism and disposition kinetics of nicotine. Pharmacol Rev 2005; 57:79115.
7. Rau JL. Selected agents used in respiratory disease. In: Rau JL, ed. Respiratory care pharmacology. 6th ed. New York: Mosby; 2002. p. 321-5.
8. Moore D, Aveyard P, Connock M, Wang D, Fry-Smith A, Barton P. Effectiveness and safety of nicotine replacement therapy assisted reduction to stop smoking:
systematic review and meta-analysis. BMJ 2009; 338:b1024.
9. Bader P, McDonald P, Selby P. An algorithm for tailoring pharmacotherapy for smoking cessation: results from a Delphi panel of international experts. Tobacco
Control. 2009;18:3442.
10. Henningfield JE, Fant RV, Buchhalter AR, Stitzer ML. Pharmacotherapy for nicotine dependence. CA Cancer J Clin. 2005;55;281-99.
11. Manchester City Council. Guideline for the use of nicotine replacement therapy (NRT) only; 2009. Available from: http://www.manchester.gov.uk/
12. Lewis S, Subramanian G, Pandey S, Udupa N. Pharmacokinetic evaluation of a developed nicotine transdermal system. Indian J Pharmaceut Sci. 2007;69(2):309-12.
13. Dautzenberg B, Nides M, Kienzler J, Callens A. Pharmacokinetics, safety and efficacy from randomized controlled trials of 1 and 2 mg nicotine bitartrate lozenges
(Nicotinell). BMC Clin Pharmacol. 2007; 7:1-15.
14. Molander L, Lunell E. Pharmacokinetic investigation of a nicotine sublingual tablet. Eur J Clin Pharmacol. 2001; 56: 813-9.

30 CDK-189/ vol. 39 no. 1, th. 2012

Anda mungkin juga menyukai